ALDEHID
OLEH:
KELAS GENAP (B):
R R
b. Adisi NaHSO3
Adisi aldehid dengan natrium bisulfit menghasilkan senyawa padat dan
sukar larut. Berikut reaksinya.
OH
R O
C NaSO3 CH R
H
OSO2Na
O
O
CH3 C 4OH- 2Cu2+ CH3 C Cu2O (s) + 2H2O
H
OH
endapan merah bata
Oksidasi dengan Pereksi Tollens
Perekasi Tollens merupakan larutan AgNO3 dicampur dengan
larutan ammonia berlebih sehingga dalam larutan mengandung ion
Ag[NH3]2+. Oksidasi aldehid dengan perekasi Tollens menghasilkan
endapan perak yang menempel pada dinding tabung reaksi dan
membentuk cermin. Endapan ini dikenal dengan endapan cermin
perak. Berikut reaksinya.
O O
CH3 C 2Ag[NH3]2+ + 2OH- CH3 C H2O + 2Ag(s) + 4NH3
H OH
2. Pembuatan aldehid
Pembuatan aldehid dilakukan dengan cara mengoksidasi alkohol primer.
Persamaan kimia secara umum adalah:
O
[o] (aldehid)
R CH2 OH R C
H
Oksidator yang digunakan biasanya adalah oksidator kuat seperti K 2Cr2O7,
KMnO4 dan NaIO4. Aldehid juga dapat diproduksi melalui reduksi asam
karboksilat. Berikut reksinya.
O O
O H2
SOCl2
R C OH R C
Pt(s)
R CH
Cl
3. Reaksi Identifikasi Aldehid
Cara yang bisa dilakukan di laboratorium untuk mengidentifikasi aldehid
yaitu mereaksikan aldehid dengan 2,4-dinitrofenilhidrazin yang akan
membentuk endapan 2,4-dinitrofenilhidrazon.
NO2 O2N
R R OH
[o]
HC C (suatu asam karboksilat)
O O
Tes Tollens (larutan AgNO3 dalam ammonia berlebih) adalah cara yang
biasa digunakan untuk membedakan antara aldehid dan keton secara
laboratorium. Dasar perbedaannya adalah kemudahan oksidasi kedua senyawa
ini. Perak (I) direduksi menjadi logam perak oleh aldehid tetapi tidak untuk
keton. Dalam reaksi ini logam perak akan menempel pada bagian dalam
tabung sebagai pelapis yang reflektif (suatu reaksi yang digunakan untuk
membentuk cermin). Sementara itu keton tidak mengalami reaksi.
O O
CH3 C 2Ag[NH3]2+ + 2OH- CH3 C H2O + 2Ag(s) + 4NH3
H OH
Cara lain untuk membedakan aldehid dan keton adalah dengan merekasikan
kedua senyawa ini dengan larutan Fehlling (larutan Cu 2+ dalam basa kuat
seperti KOH). Aldehid dapat mereduksi larutan Fehling membentuk endapan
merah Cu2O, sedangkan keton tidak terjadi reaksi. Persamaan reaksi kimianya:
R
R OH
HC
2CuO C Cu2O (endapan bewarna merah bata)
O
O
asam karboksilat
4. Senyawa penting
Beberapa senyawa penting pada aldehid yaitu formaldehid (metanal),
asetaldehid (etanal), dan butiraldehid (n-butanal).
a. Butiraldehid
Butiraldehid merupakan salah satu senyawa yang memiliki gugus
aldehid yang banyak digunakan dalam industri kimia. Berikut sifat fisik
dari senyawa-senyawa butiraldehid.
b. Formaldehid
Formaldehida atau metanal (CH2O) adalah turunan dari aldehid, berbau
menyengat, membeku pada suhu <92 0C dan mendidih pada suhu 3000C.
Terdapat dalam bentuk gas, larutan dan padatan. Formaldehid dalam bentuk
larutan dikenal dengan nama formalin. Formaldehid merupakan senyawa yang
mudah larut dalam air dengan konsentrasi 37% berupa formalin.
Formalin biasanya terbentuk dari campuran formaldehida yang
ditambahkan air kira 40% dari volumenya dan ditambahkan sedikit metanol
untuk mengurangkan oksidasi. Selain itu, formaldehid dapat diidentifikasi
dengan mereaksikannya dengan asam kromat, dimana akan terjadi perubahan
warna menjadi ungu terang sampai ungu tua. Berikut persamaan reaksinya.
O
2500C C O
2CH3OH + O2 H 3H2O
H