Definisi
Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling
efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya konsepsi (Baziad,2008).
Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi dimana estrogen dan
progesteron memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui
hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap folikel dan proses ovulasi
(Manuaba, 2010).
b) Kerugian/keterbatasan
(1) Harus di gunakan setiap hari pada waktu yang sama
(2) Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar
(3) Efektifitasnya menjadi rendah bila di gumakan bersamaan dengan
obat epilepsi/tuberkolusis
(4) Tidak melindungi dari HIV/IMS
2) Pil progestin(minipil)
a) Amenorea
Penanganan: pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil tidak perlu
tindakan khusus cukup konseling saja. Bila amenorea berlanjut atau hal
tersebut membuat klien khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil,
dan kehamilan di lanjutkan. Jelaskan pada klien bahwa minipil sangat
kecil menimbulkan kelainan pada janin. Bila di duga kehamilan ektopik,
klien perlu di rujuk, jangan memberikan pbat-obatan hormonal untuk
menimbulkan haid. Kalaupun di berikan tidak ada gunanya.
b) Perdarahan tidak teratur
Penanganan: bila tidak menimbulkan masalah kesehatan /tidak
hamil, tidak perlu tindakan khusus, bila klien masih tidak menerima
kejadian tersebut, perlu di cari metode kontrasepsi lain
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Data Subyektif
a. Identitas
Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku,
agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, no. telp.
b. Keluhan Utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB IUD
tersebut antara lain amenorea/perdarahan tidak terjadi, perdarahan
bercak, keputihan, nyeri saat berhubungan.
c. Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum
menggunakan KB IUD dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB
tersebut.
d. Riwayat Obstetri Lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
e. Riwayat Menstruasi Lalu
f. Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat darah
haid, dysmenorhea atau tidak.
g. Riwayat Kesehatan Klien
Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker
payudara, DM, dan TBC.
h. Riwayat Kesehatan Keluargga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM,
TBC, hipertensi dan kanker payudara.
i. Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas,
pola aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB,
suhu badan, kesadaran.
b. Pemeriksaan Khusus
1) Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem,
conjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.
2) Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,
adanya bendungan vena jugularis.
3) Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
4) Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba
adanya infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
5) Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan
ekstrimitas atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi
(Nanda : 2015-2017)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Manuaba, Ida Bagus. 2003. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Jakarta : Hipokrates
Pillitteri, Adele.2002. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
EGC