Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DASAR-DASAR MANAJEMEN

NAMA : MUH RIFALDHI

STAMBUK : O 271 16 072

GOL : F

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua orang mempunyai tujuan dan selalu berusaha untuk mendapatkannya.

Tujuan, berbeda bagi setiap orang, karena pengaruh pengetahuan dan

pengalamannya berbeda. Namun demikian, setiap orang sama dalam satu hal yaitu

ingin mempertahankan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Mempertahankan dan

memenuhi kebutuhan hidup ini dapat dianggap sebagai tujuan pokok manusia.

Untuk mencapai tujuan itu orang harus melakukan aktivitas-aktivitas (kegiatan)

tertentu. Di sinilah mulai timbulnya administrasi yaitu proses kegiatan untuk

mencapai tujuan yang dilakukan oleh seseorang. Orang yang melakukan

administrasi tersebut dinamakan administrator. Dengan demikian, siapa pun dapat

melakukan administrasi. Hanya saja ada orang yang melakukan administrasi itu

kacau-balau dan tidak terarah sehingga administrasinya disebut administrasi

kacau-balau. Tetapi ada pula orang yang melakukan administrasi itu secara teratur

dan diatur sehingga dapat mencapai tujuan dengan memuaskan. Administrasi

modern menghendaki supaya kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai

tujuan itu teratur dan diatur.

Secara kodrati manusia terbatas kemampuannya maka adakalanya dia tidak dapat

melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuannya itu sendiri saja. Untuk itu

dia harus menggunakan tenaga orang lain dalam arti bekerja sama dengan orang

lain dalam mencapai tujuannya, atau berorganisasi. Dalam organisasi ini

diperlukan pula manajemen yaitu usaha untuk mengkoordinasikan semua tugas

yang dilakukan oleh orang-orang dan mengarahkannya kepada tujuan yang


hendak dicapai. Dengan demikian, organisasi dan manajemen adalah merupakan

sarana dari administrasi.

Bagaimana bentuk organisasi dan bagaimana pula manajemen yang akan

dijalankan adalah sangat tergantung kepada tujuan yang hendak dicapai. dijadikan

sebagai kerangka pemikiran dalam mendalami administrasi, organisasi, dan

manajemen tersebut.

Anda dapat menjelaskan pengertian administrasi, organisasi, dan manajemen serta

hubungannya satu sama lain.

Setelah membaca modul ini Anda diharapkan mampu:

a. menjelaskan mengapa administrasi penting;

b. menjelaskan pengertian administrasi;

c. memberi contoh kegiatan-kegiatan seorang dalam hubungannya dengan

administrasi;

d. menjelaskan hubungan antara administrasi, organisasi, dan manajemen;

e. menjelaskan organisasi dan manajemen sebagai fenomena masyarakat;

f. menjelaskan pengertian organisasi;

g. memberikan contoh-contoh organisasi mulai dari yang sederhana sampai yang

kompleks;

h. menyebutkan unsur-unsur organisasi;

i. membedakan jenis organisasi;

j. menyebutkan berbagai definisi organisasi;

k. menjelaskan pengertian manajemen;

l. memberikan contoh manajemen;


1.2 Contoh Massa Pada Kegiatan Perencanaan Pengorganisasian

Organisasi dapat diartikan bermacam-macam tergantung dari arah mana kita

memandangnya. Teori Klasik memandang organisasi itu sebagai suatu wujud.

Sedangkan Teori Sistem memandang organisasi sebagai suatu proses.

Kalau kita memandang dari segi wujud maka organisasi adalah kerja sama

orang-orang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang di ingini.

Contoh: seorang bapak mengajak anaknya mengangkat sebuah meja ke pinggir

jalan untuk tempat berjualan. Dari contoh ini kita sudah melihat adanya suatu

organisasi.

Walaupun bentuk organisasi ini masih sederhana, tetapi telah terlihat adanya

ciri-ciri organisasi, yang sekurang-kurangnya harus ada untuk setiap organisasi

mana pun juga. Ciri-ciri tersebut ialah:

1. ada orang-orang, dalam arti lebih dari satu orang (bapak dan anaknya)

2. ada kerja sama (mengangkat sebuah meja)

3. ada tujuan (untuk berjualan)

Dalam bentuk sederhana ini, organisasi belum memerlukan pengaturan yang

rapi. Walaupun demikian, dalam contoh tersebut di atas telah terlihat adanya

orang yang mengarahkan (bapak) dan orang yang diarahkan (anak).

Sehubungan dengan pengertian organisasi tersebut di atas maka beberapa

orang ahli mendefinisikan organisasi sebagai berikut.

1. Malinowski (1961), mendefinisikan organisasi sebagai suatu kelompok

orang yang bersatu dalam tugas-tugas atau tugas umum, terikat pada lingkungan

tertentu, menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan. Walaupun


Malinowski tidak menyebutkan untuk apa berorganisasi, tetapi dapat disimpulkan

bahwa kelompok orang yang bekerja sama itu adalah untuk mencapai tujuan yang

di ingini.

2. James D. Mooney (1937), mengatakan bahwa organisasi timbul bilamana

orang-orang bergabung dalam usaha mereka untuk mencapai tujuan bersama.

3. Begitu pula Chester I. Barnard (1938), berpendapat bahwa organisasi ada

bila orang-orang berhubungan satu sama lain, mau menyumbangkan kegiatan-

kegiatan atau bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

4. Terakhir Henry L. Sick (1999), memandang organisasi sebagai suatu

kesatuan hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan.

1.3 Contoh Pemanfaatan Komunikasi Interfersional Kelompok

Dalam konteks inilah Program Kependudukan dan Keluarga Berencana

(Program KKB) dan khususnya Pelayanan Keluarga Berencana memiliki peran

penting. Dari 6 indikator Kesehatan Ibu yang menjadi target RPJMN Tahun 2010-

2014 maupun MDGs Tahun 2015, dua diantaranya berkaitan dengan Pelayanan

KB, yaitu CPR dan unmet need. Hasil SDKI 2012 menunjukkan

bahwapencapaian kedua indikator tersebut juga masih jauh dari yang

diharapkan.Banyak hal yang menyebabkan pencapaian Pelayanan KB belum

sesuai harapan. Salah satunya adalah berkurangnya jumlah petugas lapangan KB

Berencana sehingga menyebabkan pembinaan kesertaan ber-KB menjadi terbatas,

jangkauan Pelayanan KB tidak merata, dan belum optimalnya kualitas Pelayanan

KB. Kegiatan advokasi untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya KB

kepada berbagai pemangku kepentingan juga belum menghasilkan komitmen


yang kuat untuk mendukung penyelenggaraan Pelayanan KB. Selain itu kegiatan

Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)yang dilakukan kepada masyarakat

belum mampu mengubah nilai tentang jumlah anak ideal yang diinginkan maupun

perilaku masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kontrasepsi sesuai

kebutuhan.Melemahnya kegiatan advokasi, KIE dan konseling juga menyebabkan

menurunnya dukungan dan partisipasi berbagai pemangku kepentingan terhadap

penyelenggaraan Pelayanan KB. Perlu dilakukan langkah-langkah terobosan yang

tajam untuk memperbaiki situasi ini. Di satu sisi, penyediaan pelayanan KB perlu

ditingkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan kualitasnya, sementara di sisi lain

permintaan masyarakat akan pelayanan KB juga perlu ditingkatkan.14

Berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN No 153/HK-010/B5/2009 tentang

Pedoman Pengembangan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi

(KIE), disebutkan bahwa defenisi KIE adalah kegiatan komunikasi untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga, masyarakat dan

penduduk dalam program KB Nasional. Disitu dinyatakan bahwa selain KIE

massa melalui komunikasi massa dan KIE kelompok yang disebut sebagai

penyuluhan berkelompok dan dalam komunikasi disebut sebagai komunikasi

kelompok. Lalu ada KIE individu yang sering diistilahkan dalam program KB

sebagai komunikasi interpersonal dalam konseling dan dalam komunikasi disebut

sebagai komunikasi interpersonal atau perorangan. Menyadari keefektifan

komunikasi interpersonal dibanding komunikasi kelompok, Kepala

KantorPemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (KPPr-KB) Kota

Padang,Netti Herawati, SH.MM menyebutkan pihaknya memang lebih banyak


memfokuskan penyampaian KIE KB kepada masyarakat melalui komunikasi

interpersonal dalam konseling yang dilakukan oleh bidan. Begitupun dengan hasil

penelitian Maryulis mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Unand tahun

2013dengan judul Efek Komunikasi Massa dalam KIE (Komunikasi, Informasi

dan Edukasi) Program Keluarga Berencana dengan studi kasus dilakukan di

wilayahKota Padang Panjang. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa sumber

informasi KB yang dianggap mampu mendorong keikutsertaan ber-KB Pasangan

Usia Subur adalah melalui komunikasi interpersonal dalam konseling bidan

1.4 Contoh Pelaksanaan Pada sebuah Intetansi Manajemen pada

Pemerintahan dan Swasta

Dalam suatu instansi pemerintah maupun instansi swasta sangat diperlukan

adanya produktivitas kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Produktivitas kerja merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus

dipenuhi oleh pegawai untuk memperoleh hasil yang maksimal dimana dalam

pelaksanaanya, produktivitas kerja terletak pada faktor manusia sebagai pelaksana

kegiatan pekerjaan. Produktivitas kerja dapat diartikan sebagai kemampuan

seseorang atau sekelompok orang untuk menghasilkan barang dan jasa. Tujuan

utama dari peningkatan produktivitas kerja pegawai adalah agar pegawai dapat

memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang memiliki sikap yang

produktif, efektif dan efesien dalam menjalankan tugasnya. Karena fakta nya
dalam kehidupan nyata banyak orang dalam suatu instansi pemerintah maupun

swasta ataupun juga dalam suatu organisasi tidak produktif dalam mengerjakan

tugas sehingga memberikan pelayanan yang buruk kepada masyarakat.Manusia

memiliki keterbatasan kemampuan dalam memahami dan melaksanakan

pekerjaannya yang menyebabkan terjadinya kesalahan kesalahan baik yang

disengaja maupun yang tidak disengaja untuk mengantisipasi kesalahan

kesalahan tersebut, suatu perusahaan perlu melaksanakan pengawasan kerja

Manusia memiliki keterbatasan kemampuan dalam memahami dan melaksanakan

pekerjaannya yang menyebabkan terjadinya kesalahan kesalahan baik yang

disengaja maupun yang tidak disengaja untuk mengantisipasi kesalahan

kesalahan tersebut, suatu perusahaan perlu melaksanakan pengawasan kerjaUntuk

mendapatkan hasil yang terbaik dari pekerjaan yang dilakukan maka perlu

dilakukan pengawasan. Pengawasan adalah suatu tindakan yang berfungsi untuk

memonitor atau menyoroti dan membandingkan apakah pegawai tersebut bekerja

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan adalah suatu bentuk

tindakan yang baik yang dapat diterapkan dalam sektor pemerintahan ataupun

sektor swasta, dan dengan adanya pengawasan suatu pekerjaan dapat terlaksana

dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. Pengawasan dapat dilakukan

oleh pihak internal ataupun eksternal dari organisasi ataupun instansi tersebut.

Dari pihak internal misalnya, Pengawasan juga merupakan kewajiban setiap

atasan untuk mengawasi bawahannya. Dengan pengawasan pimpinan dapat

mengetahui kegiatan-kegiatan nyata dari setiap aspek dan setiap permasalahan

pelaksanaan tugas-tugas dalam lingkungan satuan organisasi yang masing-masing


selanjutnya bilamana terjadi penyimpangan, maka dapat dengan segera

mengambil langkah perbaikan dan tindakan seperlunya sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan peraturan-peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Terkadang bagi seseorang ataupun sekelompok orang

pengawasan bukanlah hal yang menyenangkan bagi mereka, karena meraka

menganggap pengawasan merupakan hal yang membuat mereka tidak nyaman

karena apa yang mereka lakukan tidak sesuai dengan rencana atau prosedur yang

telah ditetapkan.

Salah satu fakta yang dapat kita lihat adalah pada kantor Dinas Tata Ruang,

Perumahan dan Permukiman Kota Binjai, Dinas Tata Ruang, Perumahan dan

Permukiman adalah suatu badan instansi pemerintah yang memiliki fungsi untuk

memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dalam memberikan


Daftar Pustaka

Dale, Ernest. (1975). Organization. Bombay: Taraporevala Sons.

Argyris, C., (1952). The Impact of Budget on People, Ithaca, NY: The

Controllership Foundation, Inc. Cornell University.

Etzioni, A. (1964).A Cooperative Analysis of Complex Organizations. New York:

Free Press.

Barnard, C.I. (1938). The Functions of the Executive. Cambridge, MA:

Harvard University Press.

Homans,George,C.(1974).Social Behavior: ItsElementary Forms. New York:

Brace and Jovanovich.

Hampton, David R. (1997). Contemporary Management. New York: McGraw

Hill.

Henry, Nicholas. (1975). Public Administration and Public Affairs. Englewood

Cliffs: Prentice-Hall.

Henry L. Sisk. (1999). Principles of Management: a System Approach to the

Management Process. England: South-Western Publishing Company.

Hicks, Herbert G & Ray Gullet, C. (1981). Organization: Theory and Behavior.

London: Mc Graw Hill.

Kast, Fremont E. & Rosenzweig, James E. (1981). Organization and

Management. Tokyo: McGraw Hill.

Lesikar, Raymond V. (1965). Report Writing For Business. Illinois: Richard D.

Irwin, Inc.

Anda mungkin juga menyukai