Anda di halaman 1dari 4

PemberianmakanmelaluiOGT

Hari/tanggal : Jumat, 23 April 2017

Ruangan : NICU RSD Idaman Banjarbaru

Tindakan Keperawatan / prosedur : Pemberian Makan melalui


OGT

A. Latar Belakang
By. Ny. LH dengan jenis kelamin perempuan lahir pada tanggal 21 April 2017 jam 20.53 wita dengan

cara lahir sectio Caesar atas indikasi BSC dengan kala I memanjang dan PEB. Riwayat usia kehamilan

yaitu 35-36 minggu dan riwayat kehamilan (G 3 P1 A1). Bayi lahir dengan berat badan 2000 gr, panjang

badan 44 cm, lingkar kepala 30cm, lingkar dada 28cm, dan apgar score 6-6-7 asfiksia ringan,

hiperbilirubin dan BBLR.


B. Definisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi kepada bayi / neonates karena tidak mampu secara oral, baik secara reflek
primitive belum memadai ataupun karena pernafasan cepat serta anomaly pada saluran pencernaan
bagian atas.
C. Indikasi

1. Pasien dengan masalah salauran pencernaan atas (stenosis esoagus, tumor mulut atau faring atau
juga esophagus dll)
2. Pasien yang tidak mampu menelan
3. Pasien pasca operasi pada hidung faring atau esophagus
4. Perdarahan GI (Gastrointestinal)
5. Trauma multiple, pada dada dan abdomen
6. Pemberian obat-obatan, cairan makanan
7. Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang Operasi abdomen
8. Obstruksi saluran cerna
9. Bilas lambung
10. Pemeriksaan analisis getah lambung
D. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien : Bayi Ny. LH
2. Diagnosa Medis : Asfiksia ringan, Hiperbillirubin, BBLR
3. Tindakan keperawatan dan rasional : Pemberian Makan Melalui OGT
4. Diagnosa Keperawatan : Kekurangan volume cairan b.d tidak adekuat intake cairan
5. Data :
Saat pengkajian didapatkan data yaitu bayi tampak lemah, ikterik pada seluruh tubuh, muntah

residu kuning, aktivitas baik dan bayi menangis lemah. Bayi terpasang infus D10% + Ca

Glukokunas 20cc + KCl 5 meq, dilakukan perawatan incubator, terpasang OGT dengan TTV

bayi yaitu N : 131 x/menit RR: 41 x/menit, T: 37 0C.


PemberianmakanmelaluiOGT

6. Analisa sintesa (pathway)

Hemoglobin Hemo Bilverdin

Peningkatandestruksieritrosit (ggnkonjungsi bilirubin/ggn transport bilirubin/ peningkatansiklusenteropetik)


Pemecahan bilirubin
Sebagianmasukk
berlebih

Suplai bilirubin melebihitampunganhep


Peningkatan bilirubin unjongneddlmdarah penge

Hepartidakmampumelakukankonjug

E. Tujuan tindakan
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi secara adekuat
2. Mencegah terjadinya aspirasi
F. Pelaksanaan
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
1) Makanan cair/ susu hangat jumlah sesuai pesanan medik
2) Air putih
3) Gelasukur/ botol susu
4) Spuit 5-10 cc
5) Stetoskop
6) Nibeken
7) Gelas berisi air hangat
b. Persiapan pasien

1) Jelaskan tujuan pemberian makanan melalui pipa NGT pada orang tua

2) Atur posisi bayi

2. Tahap tindakan
a. Mencuci tangan dan menyiapkan spuit
b. Menghangatkan sampai sesuai suhu ruangan
c. Memberikan posisi miring kekkanan dan dada lebih tinggi
d. Gunakan lipatan selimut dan tempatkan dibawah kepala dan bahu.
e. Mengkaji kepatenan posisi OGT
1) Aspirasi isi residu, bila jumlahnya lebih dari jumlah cairan sebelumnya masukkan
kembali dan tunda -1 jam
2) Kaji karakteristik cairan yang keluar
3) Masukkan 1-2 cc udara kedalam NGT dan Auskultasi suara di region epigastrik kemudian
aspirasi kembali
PemberianmakanmelaluiOGT

f. Melepas plunger dari spuit


g. Mengklem pipa NGT dan menghubungkan pipa NGT dengan spuit 5 cc
h. Menuangkan susu kedalam spuit
i. k/p pada awal aliran, memberikan tekanan sedikit dengan plunger
j. mengatur kecepatan aliran
k. 5 cc tiap jam
l. Membilas dengan air putih 1-2 cc
m. Mengklem pipa NGT dan melepaskan spuit dari selang. Kemudian menutup segera pipa NGT
n. Merendam spuit dalam gelas berisi air hangat
o. Menepuk-nepuk punggung bayi sampai sendawa
p. Memberikan posisi miring kekanan selama 1 jam
q. Membereskan/mengembalikan alat-alat
r. Mencuci tangan
G. Evaluasi
a. Bayi rileks
b. Pemberian nutrisi melalui OGT telah dilakukan
c. Bayi bersendawa

Mengetahui Banjarbaru, April 2017


Pembimbing Klinik Mahasiswa

.................................. .
PemberianmakanmelaluiOGT

Daftar Pustaka

Dochterman, J.M., Bulecheck, G.N. 2004. Nursing Interventions Classification (NIC) 4 thEdition. Missouri:
Mosby.

Etika, R., Harianto, A., Indarso F., Damanik,S.M. DivisiNeonatologiBagianIlmuKesehatanAnak FK


Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya. HiperbilirubinemiapadaNeonatus. Diakses 14 maret 2012.
Website URLhttp://www.pediatrik.com/pkb/20060220-js9khg-pkb.pdf

Herdman, T.H. 2009. NANDA Nursing Diagnoses Definition and Classification 2009-2011. UK: Wiley-
Blackwell.

Hockenberry, M.J. 2005. Wongs Essentials of Pediatric Nursing 7th Edition. Elsevier: Philadelphia.

James, S.R., Ashwill , J.W. 2007. Nursing Care of Children Principle and Practice. Elsevier: Philadelphia.

Moprhead, S., Johnson, M., Mass, M.L., Swanson, E. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC)
4th Edition. Missouri: Mosby.

Nelson. 2002. IlmuKesehatanAnak. Bagian 3.Edisi 12. Jakarta: EGC.

Wilson, M.N. dan Price, A.S. 2005. Patofisiologi: KonsepKlinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai