Anda di halaman 1dari 3

Benarkah pernyataan/keyakinan beberapa orang bahwa:

1. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam pernah melihat Allah ??


2. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menyembunyikan sebagian ilmu-ilmu
agama sebagai mana diyakini oleh sebagian kalangan dan hanya diberikan pada
orang-orang tertentu dikalangan sahabatnya ??
3. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam mengetahui perkara-perkara ghaib ???

Oleh : Wayer Haris Sauntiri, S.T

Berikut uraiannya:

Ketahuilah wahai saudaraku yang di muliakan Allah..., saya katakan bahwa seluruh
anggapan di atas adalah sebesar-besar dusta, adapun hal yang mendasari pendapat saya
adalah hadits dari Aisyah Radiyallahu anha berikut:

. : :
.

.
.

Dari Aisyah r.a ia berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda: Ada tiga hal yang
barang siapa membicarakan salah satunya (saja), maka ia telah berbuat kedustaan besar atas nama
Allah. (Pertama:) Barang siapa yang mengatakan bahwa Muhammad (pernah) melihat Tuhannya,
maka ia telah berdusta besar atas nama Allah. (Kedua:) Barang siapa yang menyangka bahwa
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menyembunyikan sebagian kitab (Ilmu Agama) maka ia
telah berdusta besar atas nama Allah. (Ketiga:) Barang siapa yang mengatakan bahwa saya
mengetahui perkara ghoib, maka ia telah berdusta besar atas nama Allah. (HR. Bukhari No. 2995,
Muslim No. 259, Tirmidzi No. 2994, 3131, 3132 dan 3200 dan Imam Ahmad dalam kitabnya al-
Musnad/ Musnad Imam Ahmad bin Hanbal Juz 6 hal. 49, 241 dan 266; Shahih Marfu)

Anggapan bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam pernah melihat Allah, maka sesungguhnya ia
telah mendustai Firman Allah Subhanahu wa Taala berikut:

()
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan
Dialah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui. (QS. Al- Anam: 103).

()




Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali
dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir* atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat)
lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha
Tinggi lagi Maha Bijaksana (QS. Asy- Syuro: 51).
*) Di belakang tabir artinya ialah seorang dapat mendengar kalam Ilahi akan tetapi dia tidak dapat
melihat-Nya seperti yang terjadi kepada Nabi Musa a.s.

Kemudian anggapan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, menyembunyikan sebagian


kitab (Ilmu), dan hal ini di yakini oleh sebagian kalangan bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam,
hanya mengajarkan ilmu-ilmu tertentu pada sebagian Sahabatnya seperti Ali bin Abi Thalib
Radiyallahu Anhu, maka sesungguhnya ia telah berbuat kedustaan sebagaimana yang disebutkan
dalam hadits di atas apapun alasan nya. Selain itu, dengan keyakinan bahwa Nabi hanya
mengajarkan sebagian ilmu pada sebagian sahabatnya maka sesungguhnya ia telah mendustakan
firman Allah berikut:




()
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu
kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia[430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al- Maaidah: 67)

Ayat ini dengan jelas menegaskan bahwa Allah memerintahkan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa
Sallam untuk menyampaikan semua hal dari Nya, tanpa terkecuali, bila tidak, maka Rasulullah
termasuk yang menghianati Risalah kenabian nya, sehingga semakin jelaslah sangkaan bahwa Nabi
Shalallahu Alaihi wa Sallam menyembunyikan sebagian ilmu dari al- Quran adalah sangkaan batil
dan jauh dari kebenaran.

Ctt: Adapun makna al- Kitab yang banyak disebutkan di dalam al- Quran dan al- Hadits, oleh para
ulama ditafsirkan sebagai kitabullah (al- Quran) dan al- Hadits, sebagaimana yang disebutkan
dalam sebuah hadits Shahih, bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya telah
diturunkan kepadaku al- Quran dan yang semisal dengan itu dan yang dimaksud dengan yang
semisal dengan itu adalah Hadits Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam, yang tentunya harus berderajat
sah (Shohih dan Hasan) adapun bagi hadits yang selain nya (Tidak Sah/ Palsu, dhaif, mungkar dan
lain-lain harus kita jauhi, terlebih lagi bagi hadits-hadits palsu wajib kita ingkari dan tinggalkan.

Anggapan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, dapat melihat dan mengetahui perkara-
perkara ghaib, sebagai mana diyakini oleh sebagian golongan maka sesungguhnya ia telah berbuat
kedustaan besar atas nama Allah, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:


()


Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib,
kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (QS. An- Naml: 65)

Kemudian melengkapi penjelasan mengenai masalah ini, ada sebagian kalangan yang mengklaim
dirinya dapat menangkap dan menguasai jin, maka sesungguhnya ia telah mendustai Rasulullah dan
apa-apa yang diturunkan kepadanya.
Dalilnya adalah hadits yang menceritakan bahwa Rasulullah pernah mencekik Syaitan hingga beliau
Shalallahu Alaihi wa Sallam, merasakan dingin air liur Syaithan pada tangannya, kemudian beliau
melepaskannya, sebab beliau Shalallahu Alaihi wa Sallam teringat pada doa Nabi Sulaiman a.s, agar
tidak mengaruniakan kemampuan menguasai jin, kepada siapapun juga.

Demikianlah penjelasan beberapa subhat-subhat yang berkembang ditengah masyarakat dan


semoga dapat menjadi bayan bagi kita semua untuk meninggalkan hal-hal yang meragukan dan
kembali pada hal yang telah benar-benar jelas dari sisi pendalilan dan hujjah.

Wallahu Taala Alam bish Showaab.

Anda mungkin juga menyukai