2 15 menit Inti
1. Menjelaskan Pengertian infeksi Menyimak
2. Menjelaskan penyebab infeksi
pada luka Menyimak
3. menjelaskan tanda dan gejala
infeksi pada luka Menyimak
4. Menjelaskan pencegahan infeksi
5. menjelaskan penatalaksanaan
terjadinya infeksi
6. Menjelaskan pengertian nutrisi
pada psien post op
VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir soal : 7 soal
1. jelaskan Pengertian infeksi?
2. Sebutkan Penyebab infeksi pada luka?
3. Sebutkan Tanda dan gejala infeksi pada luka?
4. Sebutkan pencegahan infeksi?
5. Jelaskan penatalaksanaan infeksi?
6. Jelaskan pengertian perawatan luka?
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian infeksi
Infeksi yaitu proses terpaparnya luka oleh mikroorganisme atau bakteri. Infeksi
adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di dalam tubuh yang
menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005).
Tanda-tanda Infeksi
a. Calor (panas)
Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab
terdapat lebih banyak darah yang disalurkan ke area terkena infeksi/
fenomena panas lokal karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai
suhu inti dan hiperemia lokal tidak menimbulkan perubahan.
b. Dolor (rasa sakit)
Dolor dapat ditimbulkan oleh perubahan PH lokal atau konsentrasi lokal ion-
ion tertentu dapat merangsang ujung saraf. pengeluaran zat kimia tertentu
seperti histamin atau zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf nyeri,
selain itu pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan
peningkatan tekanan lokal dan menimbulkan rasa sakit.
c. Rubor (Kemerahan)
Merupakan hal pertama yang terlihat didaerah yang mengalami peradangan.
Waktu reaksi peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensuplai daerah
tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah yang mengalir
kedalam mikro sirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau
sebagian saja meregang, dengan cepat penuh terisi darah. Keadaan ini yang
dinamakan hiperemia atau kongesti.
d. Tumor (pembengkakan)
Pembengkakan ditimbulkan oleh karena pengiriman cairan dan sel-sel dari
sirkulasi darah kejaringan interstisial. Campuran cairan dan sel yang
tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat.
e. Functiolaesa
Adanya perubahan fungsi secara superficial bagian yang bengkak dan sakit
disrtai sirkulasi dan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal, sehingga organ
tersebut terganggu dalam menjalankan fungsinya secara normal.
(Yudhityarasati, 2007).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luka Post Operasi
Menurut Delay, 2005 faktor-faktor yang mempengaruhi infeksi luka operasi
adalah :
a. Enviroment
1) Lamanya waktu tunggu pre operasi di rumah sakit
Menurut Haley dalam Iwan 2008 mengatakan bahwa bertambah lama
perawatan sebelum operasi akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi
nosokomial dimana perawatan lebih dari 7 hari pre operasi akan
meningkatkan kejadian infeksi pasca bedah dan kejadian tertinggi
didapat pada lama perawatan 7 - 13 hari (dikutip oleh Hadibrata, 1989 :
17). Hasil penelitian infection rate kira-kira 2 kali lebih besar setelah
dirawat 2 minggu dan 3 kali lebih besar setelah dirawat selama 3 minggu
dibandingkan bila dirawat 1-3 hari sebelum operasi. Lamanya operasi
mempengaruhi resiko terkena infeksinosokomial, semakin lama waktu
operasi makin tinggi resiko terjadinya infeksi nosokomial.
2) Teknik septik antiseptik
Baju khusus juga harus dipakai untuk melindungi kulit dan pakaian
selama kita melakukan suatu tindakan untuk mencegah percikan darah,
cairan tubuh, urin dan feses.
b. Pasien
1) Umur
Menurut Purwandari 2006, bayi mempunyai pertahanan yang lemah
terhadap infeksi, lahir mempunyai antibody dari ibu, sedangkan sistem
imunnya masih imatur. Dewasa awal sistem imun telah memberikan
pertahanan pada bakteri yang menginvasi. Pada usia lanjut, karena fungsi
dan organ tubuh mengalami penurunan, system imun juga mengalami
perubahan. Peningkatan infeksi nosokomial juga sesuai dengan umur
dimana pada usia 65 tahun kejadian infeksi tiga kali lebih sering daripada
usia muda.
2) Nutrisi dan berat badan
Menurut Rondhianto 2008, Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan
mengukur tinggi badan dan berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan
atas, kadar protein darah (albumin dan globulin) dan keseimbangan
nitrogen. Kondisi gizi buruk dapat mengakibatkan pasien mengalami
berbagai komplikasi pasca operasi dan mengakibatkan pasien menjadi
lebih lama dirawat di rumah sakit. Komplikasi yang paling sering terjadi
adalah infeksi pasca operasi, dehisiensi, demam dan penyembuhan luka
yang lama. Pada kondisi yang serius pasien dapat mengalami sepsis yang
bisa mengakibatkan kematian.
Faktor-Faktor yang Mempercepat Penyembuhan Luka
1. Usia
Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang tua
lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat
mengganggu sintesis dari faktor pembekuan darah (Yusuf , 2009).
2. Nutrisi
Penyembuhan luka secara normal memerlukan nutrisi yang tepat. Proses
fisiologi penyembuhan luka bergantung pada tersedianya protein, vitamin
(terutama vitamin A dan C) dan mineral renik zink dan tembaga. Kolagen
adalah protein yang terbentuk dari asam amino yang diperoleh fibroblas dari
protein yang dimakan. Vitamin C dibutuhkan untuk mensintasi kolagen.
Vitamin A dapat mengurangi efek negatif steroid pada penyembuhan luka.
Elemen renik zink diperlukan untuk pembentukan epitel, sintesis kolagen
(zink) dan menyatukan serat-serat kolagen (tembaga) (Potter, 2006). Terapi
nutrisi sangat penting untuk klien yang lemah akibat penyakit. Klien yang
telah menjalani operasi dan diberikan nutrisi yang baik masih tepat
membutuhkan sedikitnya 1500 Kkal/hari. Pemberian makan alternatif seperti
melalui enteral dan parenteral dilakukan pada klien yang tersedia mampu
mempertahankan asupan makanan secara normal (Potter, 2006).
3. Jenis makanan untuk pasien Post Operasi
a. Pasca operasi tubuh membutuhkan protein, karena protein mampu
membentuk dan meregenerasi jaringan baru pada kulit yang luka. Jenis
makanan seperti kacang-kacangan, dan daging ayam mampu
mempercepat proses penyembuhan dan memberikan energi lebih bagi
tubuh.
b. Makanan kaya lemak sehat
Lemak sehat adalah salah satu komponen penting yang dibutuhkan tubuh
untuk memperkuat sistem kekebalan pasca operasi. Lemak juga
memberikan energi bagi tubuh. Lemak sehat tersebut berasal dari kacang-
kacangan, dan minyak zaitun. Selain itu, lemak sehat juga mampu
membantu penyerapan vitamin dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat Alimul Aziz, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta : Salemba Medika.