Anda di halaman 1dari 3

Nama : Novita Daian Marlissa

Kelas : Budaya Perusahaan A

NIM : 201410370311241

BUDAYA PERUSAHAAN

1. Pengertian Budaya Perusahaan


Menurut Richard M. Hodgetts (2006: hal.154) di definisikan sebagai nilai nilai yang
dibagikan dan dipercayai yang memampukan para anggota organisasi untuk mengerti
peran mereka dan norma norma dari organisasi (the shared values and beliefs that
enable members to understand their roles and the the organization) [1]. Secara garis
besar, definisinya dapat disimpulkan sebegai suatu pola asumsi dasar yang dimiliki
oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang
mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tinkah laku dan cara kerja karyawan sehari-
hari sehingga akan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan.

2. Karakteristik Budaya Perusahaan


a. Innovation and Risk Taking
Perusahaan yang fleksibel, mudah beradaptasi, mampu mengeluarkan ide-ide baru
dan berani mengambil resiko dalam pekerjaan.
b. Attention to Detail
Perusahaan yang menekankan pada analisa, ketepatan dan perhatian kepada detail.
c. Outcome Orientation
Perusahaan yang menekankan pada hasil dan aksi yang akan dihasilkan oleh
perusahaan.
d. People Orientation
Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai keadilan, menghormati hak-hak individu
dan saling mendukung. Perusahaan seperti ini biasa melayani konsumen tanpa
memandang bagaimana konsumen.
e. Team Orientation
Perusahaan yang lebih mementingkan kerja sama diantara karyawan.
f. Aggressiveness
Perusahaan yang menginginkan lebih unggul dari pada perusahaan pesaingnya.
g. Stability
Perusahaan yang berusaha mempertahankan keadaan stabil sebagai kontras dari
pertumbuhan.

3. Tujuan dan Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Karyawan


Tujuan dari budaya perusahaan adalah untuk mengubah sikap dan perilaku
SDM yang ada agar dapat meningkatka produktivitas kerja untuk mengahadapi
berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Budaya perusahaan umumnya menekan pada pentingnya nilai-nilai yang
dianut bersama. Hal tersebut akan dipatuhi oleh anggota organisasi, yang nantinya
bisa mempengaruhi perilaku anggota organisasi.

4. Contoh Studi Kasus


a. TELKOMSEL
TELKOMSEL memiliki Budaya Perusahaan yang disebut sebagai THE
TELKOMSEL WAY. THE TELKOMSEL WAY sebagai sistem keyakinan (belief
system) akan terus menerus dibangun dan dikembangkan untuk mengantarkan
perusahaan agar selalu menjadi pemenang (The Winner) dengan pertumbuhan
yang kompetitif dan berkelanjutan.
THE TELKOMSEL WAY sebagai panduan seluruh pimpinan dan karyawan
perusahaan, dalam pola pikir, sikap, perilaku dan tindakan sehari-hari dalam
bekerja memberikan kontribusi kepada Perusahaan, dibangun dari tiga bagian,
yaitu:
Philosophy to be the Best
Adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi dasar bagi setiap
insan TELKOMSEL untuk menjadi Insan Terbaik. Keyakinan dasar ini
merupakan esensi Budaya Perusahaan yang melandasi nilai-nilai dan
perilaku setiap insan TELKOMSEL dalam mencapai yang terbaik.
Always The Best menuntut setiap insan TELKOMSEL memiliki nilai-nilai
GREAT, yaitu: InteGrity, Respect, Enthusiasm, LoyAlty dan Totality.
Principles to be the Star
Adalah nilai-nilai inti (core values) atau Great Spirit yang berisi prinsip-
prinsip dasar untuk menjadi Insan Bintang. Nilai-nilai inti ini merupakan
panduan dasar yang membentuk pola pikir dan pola perilaku insan
TELKOMSEL dalam membangun dan mengembangkan diri menjadi Insan
Bintang.Principles to be the Star dari THE TELKOMSEL WAY adalah 3S
yakni Solid, Speed, Smart yang menjadi Great Spirit. Great Spirit 3S bagi
Insan TELKOMSEL menjadi panduan dalam memenangkan industri
dimana TELKOMSEL saat ini berada.
Practices to be the Winner
Adalah standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktek-praktek
luhur untuk menjadi Insan Pemenang. Standar perilaku ini membentuk
pola sikap dan pola tindak Insan TELKOMSEL dalam rangka menempa
diri menjadi pemenang.
b. Toyota
Budaya perusahaan Toyota atau lebih dikenal sebagai Toyota Way diciptakan
berdasar pada basis SDM dimana perusahaan mempercayai bahwa Toyota terdiri
dari orang (Hito dalam bahasa Jepang), dan membangun kemampuan manusia/
SDM (Hito-tsukuri) melalui pelatihan, coaching dan mentoring sebagai tanggung
jawab utama di dalam perusahaan.
Toyota Way dibentuk oleh dua pilar utama dan pilar tersebut menciptakan lima
nilai yang dapat menumbuhkan budaya perusahaan (corporate culture) yaitu:
1. Pilar Pertama yaitu peningkatan berkelanjutan (continuous improvement)
yaitu memiliki keinginan untuk terus meningkatkan bisnis melalui penciptaan
ide-ide dan upaya yang terbaik untuk menghasilkan good products and
services quality yang direpresentasikan dalam tiga nilai yaitu:
Challenge (tantangan) artinya membuat suatu keputusan manajemen
dalam berbisnis berdasarkan filosofi jangka panjang
Kaizen yaitu pembelajaran organisasi secara terus menerus dengan
melihat masa depan
Dangenchi genbutsu yaitu melihat realita yang ada di depan mata agar
lebih memahami situasi dengan benar.
Pilar kedua, adalah respect for people (rasa hormat terhadap orang
lain) yang menekankan bahwa memiliki respect kepada sesama
merupakan hal penting dalam bisnis karena kesuksesan dari sebuah
bisnis diciptakan dari usaha individu dan teamwork yang baik. Respect
for people menumbuhkan dua nilai yaitu respect dan teamwork.

Anda mungkin juga menyukai