Menurut Richard M. Hodgetts (2006: hal.154) di definisikan sebagai nilai nilai yang dibagikan dan dipercayai yang memampukan para anggota organisasi untuk mengerti peran mereka dan norma norma dari organisasi (the shared values and beliefs that enable members to understand their roles and the the organization) [1]. Secara garis besar, definisinya dapat disimpulkan sebegai suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tinkah laku dan cara kerja karyawan sehari- hari sehingga akan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan.
2. Karakteristik Budaya Perusahaan
a. Innovation and Risk Taking Perusahaan yang fleksibel, mudah beradaptasi, mampu mengeluarkan ide-ide baru dan berani mengambil resiko dalam pekerjaan. b. Attention to Detail Perusahaan yang menekankan pada analisa, ketepatan dan perhatian kepada detail. c. Outcome Orientation Perusahaan yang menekankan pada hasil dan aksi yang akan dihasilkan oleh perusahaan. d. People Orientation Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai keadilan, menghormati hak-hak individu dan saling mendukung. Perusahaan seperti ini biasa melayani konsumen tanpa memandang bagaimana konsumen. e. Team Orientation Perusahaan yang lebih mementingkan kerja sama diantara karyawan. f. Aggressiveness Perusahaan yang menginginkan lebih unggul dari pada perusahaan pesaingnya. g. Stability Perusahaan yang berusaha mempertahankan keadaan stabil sebagai kontras dari pertumbuhan.
3. Tujuan dan Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Karyawan
Tujuan dari budaya perusahaan adalah untuk mengubah sikap dan perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatka produktivitas kerja untuk mengahadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Budaya perusahaan umumnya menekan pada pentingnya nilai-nilai yang dianut bersama. Hal tersebut akan dipatuhi oleh anggota organisasi, yang nantinya bisa mempengaruhi perilaku anggota organisasi.
4. Contoh Studi Kasus
a. TELKOMSEL TELKOMSEL memiliki Budaya Perusahaan yang disebut sebagai THE TELKOMSEL WAY. THE TELKOMSEL WAY sebagai sistem keyakinan (belief system) akan terus menerus dibangun dan dikembangkan untuk mengantarkan perusahaan agar selalu menjadi pemenang (The Winner) dengan pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan. THE TELKOMSEL WAY sebagai panduan seluruh pimpinan dan karyawan perusahaan, dalam pola pikir, sikap, perilaku dan tindakan sehari-hari dalam bekerja memberikan kontribusi kepada Perusahaan, dibangun dari tiga bagian, yaitu: Philosophy to be the Best Adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi dasar bagi setiap insan TELKOMSEL untuk menjadi Insan Terbaik. Keyakinan dasar ini merupakan esensi Budaya Perusahaan yang melandasi nilai-nilai dan perilaku setiap insan TELKOMSEL dalam mencapai yang terbaik. Always The Best menuntut setiap insan TELKOMSEL memiliki nilai-nilai GREAT, yaitu: InteGrity, Respect, Enthusiasm, LoyAlty dan Totality. Principles to be the Star Adalah nilai-nilai inti (core values) atau Great Spirit yang berisi prinsip- prinsip dasar untuk menjadi Insan Bintang. Nilai-nilai inti ini merupakan panduan dasar yang membentuk pola pikir dan pola perilaku insan TELKOMSEL dalam membangun dan mengembangkan diri menjadi Insan Bintang.Principles to be the Star dari THE TELKOMSEL WAY adalah 3S yakni Solid, Speed, Smart yang menjadi Great Spirit. Great Spirit 3S bagi Insan TELKOMSEL menjadi panduan dalam memenangkan industri dimana TELKOMSEL saat ini berada. Practices to be the Winner Adalah standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktek-praktek luhur untuk menjadi Insan Pemenang. Standar perilaku ini membentuk pola sikap dan pola tindak Insan TELKOMSEL dalam rangka menempa diri menjadi pemenang. b. Toyota Budaya perusahaan Toyota atau lebih dikenal sebagai Toyota Way diciptakan berdasar pada basis SDM dimana perusahaan mempercayai bahwa Toyota terdiri dari orang (Hito dalam bahasa Jepang), dan membangun kemampuan manusia/ SDM (Hito-tsukuri) melalui pelatihan, coaching dan mentoring sebagai tanggung jawab utama di dalam perusahaan. Toyota Way dibentuk oleh dua pilar utama dan pilar tersebut menciptakan lima nilai yang dapat menumbuhkan budaya perusahaan (corporate culture) yaitu: 1. Pilar Pertama yaitu peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) yaitu memiliki keinginan untuk terus meningkatkan bisnis melalui penciptaan ide-ide dan upaya yang terbaik untuk menghasilkan good products and services quality yang direpresentasikan dalam tiga nilai yaitu: Challenge (tantangan) artinya membuat suatu keputusan manajemen dalam berbisnis berdasarkan filosofi jangka panjang Kaizen yaitu pembelajaran organisasi secara terus menerus dengan melihat masa depan Dangenchi genbutsu yaitu melihat realita yang ada di depan mata agar lebih memahami situasi dengan benar. Pilar kedua, adalah respect for people (rasa hormat terhadap orang lain) yang menekankan bahwa memiliki respect kepada sesama merupakan hal penting dalam bisnis karena kesuksesan dari sebuah bisnis diciptakan dari usaha individu dan teamwork yang baik. Respect for people menumbuhkan dua nilai yaitu respect dan teamwork.