Anda di halaman 1dari 13

materi agama islam kelas xii BAB 5 smst.

MAWARIS

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar terjadinya perpecahan,


bahkan pertumpahan darah antara sesama saudara atau kerabat dalam masalah
memperebutkan harta waris. Sehubungan dengan hal itu, jauh sebelumnya Allah
telah mempersiapkan dan menciptakan tentang aturan-aturan membagi harta
waris secara adil dan baik. Hamba Allah diwajibkan melaksanakan hukum-Nya
dalam dalam semua aspek kehidupan. Barang siapa membagi harta waris tidak
sesuai dengan hukum Allah akan menempatkan mereka di neraka selama-
lamanya. Lihat Al-Quran on line di google

Firman Allah swt.


Artinya: Dan barang siapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan
melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkan
ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan baginya
siksa yang menghinakan (Q.S. An Nisa: 14)

A. Ketentuan Mawaris

Mawaris ialah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari cara-cara pembagian


harta waris. Mawaris disebut juga faraidh karena mempelajari bagian-bagian
penerimaan yang sudah ditentukan sehingga ahli waris tidak boleh mengambil
harta waris melebihi ketentuan. Adapun hukum mempelajarinya ialah fardhu
kifayah.

1. Sebab-sebab seseorang menerima hartawarisan

menurut Islam ialah sebagai berikut:

a. Adanya pertalian darah dengan yang meninggal(mayat) baik pertalian ke


bawah ataupun ke atas.

b.Hubungan pernikahan, yaitu suami atau isteri.

c.Adanya pertalian agama.Contoh jika seorang hidup sebatang kara, lalu


meninggal maka harta waris masuk baitul mal.

d.Karena memerdekakan budak.

2. Sebab-sebab seseorang tidak mendapat harta waris ialah

sebagai berikut

a.Hamba(budak) ia tidak cakap memiliki sebagaimana firman Allah swt.


berikut.Lihat Al-Quran on line di google

Artinya: Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang


dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami
beri rezki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezki itu
secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala
puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui ( Q.S. An-
Nahl:75).

b. Pembunuh, orang yang membunuh tidak dapat mewarisi harta dari yang
dibunuh. Sabda Rasulullah SAW.

Artinya: Yang membunuh tidak dapat mewarisi sesuatu dari yang dibunuhnya

(H.R. Nasai)

c. Murtad dan kafir, orang yang keluar dari Islam, yaitu antara pewaris atau yang
mati, murtad salah satunya.

3. Syarat berlakunya pewarisan ada tiga:

a. Adanya yang meninggal dunia, baik secara hakiki atau hukmi.

b. Adanya harta warisan.

c. Tidak penghalang untuk menerima harta warisan.

B. AHLI WARIS

Ahli Waris ialah orang yang berhak menerima warisan, ditinjau jenisnya dapat
dibagi dua, yaitu zawil furud dan ashobah.

Ahli ada dua jenis lelaki dan perempuan .

1. Ahli Waris lelaki terdiri dari.

1. Anak laki-laki

2. Cucu laki-laki sampai keatas dari garis anak laki-laki.

3. Ayah

4. Kakek sampai keatas garis ayah

5. Saudara laki-laki kandung

6. Saudara laki-laki seayah

7. Saudara laki-laki seibu

8. Anak laki-laki saudara kandung sampai kebawah.

9. Anak laki-laki saudara seayah sampai kebawah.

10.Paman kandung

11.Paman seayah

12.Anak paman kandung sampai kebawah.

13.Anak paman seayah sampai kebawah.


14.Suami

15.Laki-laki yang memerdekakan

2. Ahli Waris wanita terdiri dari

1. Anak perempuan

2. Cucu perempuan sampai kebawah dari anak laki-laki.

3. Ibu

4. Nenek sampai keatas dari garis ibu

5. Nenek sampai keatas dari garis ayah

6. Saudara perempuan kandung

7. Saudara perempuan seayah

8. Yang Saudara perempuan seibu.

9. Isteri

10.Wanita yang memerdekakan

Ditinjau dari sudut pembagian, Ahli waris terbagi dua yaitu : Ashhabul furudh
dan Ashobah.

1. Ashabul furudh yaitu orang yang mendapat bagian tertentu. Terdiri dari

Yang dapat bagian harta.

a. Anak perempuan kalau sendiri

b. Cucu perempuan kalau sendiri

c. Saudara perempuan kandung kalau sendiri

d. Saudara perempuan seayah kalau sendiri

e. Suami

Yang mendapat bagian harta

a.Suami dengan anak atau cucu

b.Isteri atau beberapa kalau tidak ada

anak atau cucu

Yang mendapat 1/8

Isteri atau beberapa isteri dengan anak

atau cucu.
Yang mendapat 2/3

a.dua anak perempuan atau lebih

b.dua cucu perempuan atau lebih

c.dua saudara perempuan kandung atau lebih

d.dua saudara perempuan seayah atau lebih

.Yang mendapat 1/3

a. Ibu jika tidak ada anak, cucu dari grs anak laki-laki, dua saudara
kandung/seayah atau seibu.

b. Dua atau lebih anak ibu baik laki-laki atau perempuan

Yang mendapat 1/6

a. Ibu bersama anak lk, cucu lk atau dua atau lebih saudara perempuan kandung
atau perempuan seibu.

b. Nenek garis ibu jika tidak ada ibu dan terus keatas

c. Nenek garis ayah jika tidak ada ibu dan ayah terus keatas

d. Satu atau lebih cucu perempuan dari anak laki-laki bersama satu anak
perempuan kandung

e. Satu atau lebih saudara perempuan seayah bersama satu saudara perempuan
kandung.

f. Ayah bersama anak lk atau cucu lk

g. Kakek jika tidak ada ayah

h. Saudara seibu satu orang, baik laki-laki atau perempuan.

2. Ahli waris ashobah yaitu para ahli waris tidak mendapat bagian tertentu tetapi
mereka dapat menghabiskan bagian sisa ashhabul furud. Ashobah terbagi tiga
jenis yaitu ashabah binafsihi, ashobah bighairi dan ashobah menghabiskan
bagian tertentu

Ashobah binafsihi adalah yang ashobah dengan sndirinya. Tertib ashobah


binafsihi sebagai berikut:

a. Anak laki-laki

b. Cucu laki-laki dari anak laki-laki terus kebawah

c. Ayah

d. Kakek dari garis ayah keatas


e. Saudara laki-laki kandung

f. Saudara laki-laki seayah

g. Anak laki-laki saudara laki-laki kandung sampai kebawah

h. Anak laki-laki saudara laki-laki seayah sampai kebawah

i. Paman kandung

j. Paman seayah

k. Anak laki-laki paman kandung sampai kebawah

l. Anak laki-laki paman seayah sampai kebawah

m. Laki-laki yang memerdekakan yang meninggal

Ashobah dengan dengan saudaranya

a. Anak perempuan bersama anak laki-laki atau cucu laki.

b. Cucu perempuan bersama cucu laki-laki

c. Saudara perempkuan kandung bersama saudara laki-laki kandung atau


saudara laki-laki seayah.

d. Saudara perempuan seayah bersama saudara laki-laki seayah.

Menghabiskan bagian tertentu

a. Anak perempuan kandung satu orang bersama cucu perempuan satu atau
lebih (2/3).

b. Saudara perempuan kandung bersama saudara perempuan seayah (2/3)

C. HARTA YANG HARUS DIKELUARKAN

Harta yang harus dikeluarkan sebelum dibagikan kepada ahli waris:

1. Biaya jenazah

2. Utang yang belum dibayar

3. Zakar yang belum dikeluarkan

4. Wasiat

D. Hajib dan mahjub

1. Nenek dari garis ibu gugur haknya karena adanya ibu.

2. Nenek dari garis ayah gugur haknya karena adanya ayah dan ibu

3. Saudara seibu gugur haknya baik laki-laki ataupun perempuan oleh:


a. anak kandung laki/perempuan

b. cucu baik laki-laki/perempuan dari garis laki-laki

c. bapak

d. kakek

4. Saudara seayah baik laki-laki/perempuan gugur haknya oleh :

a. ayah

b. anak laki-laki kandung

c. cucu laki-laki dari garis laki-laki

d. Saudara laki-laki kandung

5. Saudara laki-laki/perempuan kandung gugur haknya oleh:

a. anak laki-laki

b. cucu laki-laki dari garis anak laki-laki

c. ayah

6. Jika semua ahli waris itu laki-laki yang dapat bagian ialah.

a. suami

b. ayah

c. anak laki-laki

7. Jika semua ahli waris itu semuanya perempuan dan ada semua, maka yang
dapat warisan ialah:

a. Isteri

b. Anak perempuan

c. Cucu perempuan

d. Ibu

e. Saudara perempuan kandung

8. Urutan pembagian antara saudara laki-laki kandung/ saudara laki-laki seayah


sampai kebawah dan urutan paman kandung / paman seayah sampai kebawah.

a. Saudara laki-laki kandung menggugurkan saudara seayah( L/P )

b. Saudara laki-laki seayah menggugurkan anak lk saudara kandung

c. Anak laki-laki saudara kandung menggugurkan anak lk saudara seayah


d. Anak laki-laki saudara seayah menggugurkan cucu lk saudara kandung.

e. Cucu laki-laki saudara kandung menggugurkan cucu lk saudara seayah dts

f. Cucu laki-laki saudara seayah menggugurkan Paman kandung

g. Paman kandung menggugurkan paman seayah

h. Paman seayah menggugurkan anak laki-laki paman kandung

i. Anak laki-laki paman kandung menggugurkan anak lk paman seayah

j. Anaklaki-laki paman seayah menggugurkan cucu lk paman kandung

k. Cucu laki-laki paman kandung menggugurkan cucu lk paman seayah.

demikian seterusnya.

E. Warisan dalam UU No 7 Tahun 1989

Hukum waris dalam Islam ialah berasal dari wahyu Allah dan diperjelas oleh
rasulNya. Hukum waris ini diciptakan untuk dilaksanakan secara wajib oleh
seluruh umat Islam. Semenjak hukum itu diciptakan tidak pernah mengalami
perubahan, karena perbuatan mengubah hukum Allah ialah dosa. Semenjak
dsahulu sampai sekarang umat Islam senantiasa memegang teguh hukum waris
yang diciptakan Allah yang bersumber pada kitab suci Al-Quran dan Hadits
Rasulullah.

Dalam Undang undang no 7 Tahun 1989, hukum waris itu dicamtumkan secara
sistematis dalam 5 bab yang tersebar atas 37 fasal dengan perincian sebagai
berikut:

Bab. I terdiri atas 1 pasal , ketentuan umum.

Bab. II terdiri atas 5 pasal, berisi tentang ahli waris

Bab. III. Terdiri atas 16 pasal, berisi tentang besarnya bagian ahli waris

Bab. IV terdiri atas 2 pasal, berisi tentang aul dan rad.

Bab. V terdiri atas 13 pasal, berisi masalah wasiat

Demikianlah selayang pandang tentang Undang-Undang no 7 tahun 1989,


Prinsipnya sama dengan hukum yang bersumber dengan Al-Quran dan Hadits.

F. Cara menghitung dan membagikan warisan.

1. soal

A.meninggal dunia harta waris Rp 66.000.000.00. Ahli waris terdiri dari


kakek,bapak, dan 2anak laki-laki. Berapa bagian masing-masing?

Jawab.
Bapak dapat bagian 1/6 Rp 66.000.000.00 = Rp 11.000.000.00

2 anak laki-laki adalah asobah Rp 66.000.000.00- Rp 11.000.000.00= Rp


55.000.000.00

seorang anak laki-laki adalah Rp 55.000.000.00 = Rp 27.500.000.00

Kakek terhalang oleh ayah

LATIHAN

A. Berilah tanda silang( x) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e di depan jawaban
yang

paling tepat !

1. Ahli waris yang dapat bagian tertentu disebut.

a. arham

b. furudul muqaddaroh

c. asabah

d. wala

e. murtad

2. Berikut ini orang-orang yang menerima warisan, kecuali.

a. anak

b. cucu

c. saudara perempuan

d. mertua

e. isteri

3. Ilmu yang mempelajari tentang cara-cara membagi harta warisan terhadap


ahli waris yang berhak menerima dalam agama Islam disebut.

a. Ilmu tahid

b. Ilmu fikih

c. Ilmu faraid

d. Ilmu kalam

e. Ilmu tafsir
4. Undang-undang yang mengatur masalah pembagian waris di negara kita
adalah

a. UU No 7 Tahun 1989

b. UU No 10 Tahun 1975

c. UU No 17 Tahun 1989

d. UU No 5 Tahun 1989

e. UU No 9 Tahun 1989

5. Seorang isteri ditinggal mati suaminya dan ia meninggalkan anak, maka besar
bagiannya adalah

a. seperdua

b. seperdelapan

c. seperempat

d. sepertiga

e. seperenam

6. Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan seseorang memperoleh harta


waris, kecuali

a. keluarga

b. perkawinan

c. memerdekakan

d. hakim agama

e. seagama

7. Berikut ini ahli waris yang mendapat bagian setengah,kecuali..

a. anak perempuan tunggal, tidak ada anak laki-laki

b. saudara perempuan tunggal yang sebapak

c. saudara perempuan tunggal seibu sebapak

d. suami, bila isteri tidak meninggalkan anak/cucu

e. dua saudara perempuan atau lebih yang sebapak

8. Berikut ini merupakan hikmah mawaris, kecuali.

a. ketaatan kepada Allah


b. yang tertua akan mendapat lebih banyak

c. hubungan kekeluargaan tetap harmonis

d. menegakkan keadilan

e. tidak menyengsarakan keluarga yang ditinggalkan

9. Berikut ini adalah tugas pengadilan agama sesuai dengan UU No 7 Tahun 1989
pasal 49 ayat 1, kecuali

a. Menyelesaikan masalah wakaf

b. Menyelesaikan masalah sedekah

c. Mengatur masalah warisan

d. Mengatur hukum pidana

e. Mengatur masalah wasiat

10. Tujuan pembagian harta warisan secara Islam ialah agar dapat dilakukan
secara.

a. adil

b. sukarela

c. berat sebelah

d. menyenangkan

e. sama rata

11. Yang menyebabkan seseorang tidak memperoleh harta warisan adalah.

a. perkawinan

b. kekeluargaan

c. memrdekakan

d. seagama

e. hamba

12. Menurut UU No 7 Tahun 1989 pasal 49 ayat 3, pengadilan agama tidak


berperan dalam hal .

a. menentukan para ahli waris

b. menentukan harta warisan

c. menentukan Undang-undang
d. menentukan bagian masing-masing ahli waris

e. melaksanakan pembagian harta pusaka

13. Pak Dullah meninggal dunia dengan meninggalkan warisan dan dua anak
perempuan tanpa anak laki-laki. Bagian anak perempuan itu adalah.

a. bagian

b. bagian
2/3
c. bagian
1/3
d. bagian
1/6
e. bagian

14. Berikut ini yang tidak mendapat warisan karena ada ahli waris dari pihak laki-
laki dan perempuan yang lebih dekat adalah..

a. anak laki-laki

b. anak perempuan

c. ibu

d. saudara perempuan

e. suami/isteri

15. Berikut ini ahli waris yang mendapat seperenam, kecuali.

a. bapak jika ada anak atau cucu

b. ibu bila ada anak atau cucu

c. nenek bila tidak ada ibu

d. seorang saudara seibu laki-laki atau perempuan

e. seorang anak laki-laki tunggal

16. Sistem kekeluargaan yang menarik garis keturunan dari nenek moyang laki-
laki disebut.

a. matrilineal

b. parental

c. gana-gini

d. perbandingan

e. patrilineal
17. Bapak dari bapak terhalang karena masih adanya.

a. cucu laki-laki

b. nenek perempuan

c. saudara laki-laki

d. bapak

e. anak laki-laki saudara kandung

18. Ahli waris kehilangan haknya menerima warisan, karena ada ahli waris yang
dekat dengan pewaris disebut.

a. hijab

b. mahjub

c. hijab nuqsan

d. hijab hirman

e. asabah binafsih

19. UU No 7 Tahun 1989 Bab III ayat 1 berisi tentang tugas dan wewenang

a. KUA

b. Pengadilan agama

c. Penerangan agama

d. Menteri negara

e. MUI

20. Ahli waris yang berhak memperoleh harta warisan menurut syara disebut

a. asabah

b. ahli akli

c. asabah

d. aul

e. zawil furud

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan


jelas !

1. Jelaskanlah yang dimaksud dengan ilmu faraid !


2. Jika ahli waris semuanya laki-laki dan ada semuanya siapa sajakah yang dapat
warisan?.

3. Sebutkan sebab-sebab seseorang memperoleh harta warisan dari seorang


yang meninggal dunia!

4. Sebutkanlah sebab-sebab seseorang ahli waris tidak mendapat warisan!

5. Jelaskanlah yang dimaksud dengan asabah!

6. Jika semua ahli waris baik laki-laki ataupun perempuan semuanya ada, siapa
sajakah yang mendapatkan warisan!

7. Apakah tugas dan wewenang pengadilan agama menurut UU No 7 Bab III


pasal 49?

8. Untuk apa sajakah harta warisan dikeluarkan sebelum dibagikan kepada Ahli
waris?

9. Sebutkan ahli waris yang mendapat dua pertiga!

10. Jika harta warisan ada Rp 72.000.000,00, Ahli waris terdiri dari satu anak laki-
laki, dan satu anak perempuan dan bapak, Tentukanlah bagian masing-masing!.

Anda mungkin juga menyukai