Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ANALISA BUSANA

PADA FILM GIE Karya Riri Riza

Disusun oleh:
Faishal Amri
1510762032

PROGRAM STUDI S-1 TELEVISI

JURUSAN TELEVISI DAN FILM

FAKULTAS SENI MEDIA REKAM

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2016
A. Storyline Film Gie
Soe Hok Gie adalah seorang aktivis yang tinggal di tahun enam puluhan.
Terletak di era paling gelap dari sejarah modern Indonesia, Gie adalah interpretasi
dari apa yang terjadi berdasarkan jurnalnya. Dia adalah seorang mahasiswa
sejarah ketika dunianya membentang antara politik dan kehidupan pribadi.
Seorang pemuda yang kritis, dia terdengar kekhawatiran yang besar tentang
bangsanya runtuh. Namun, dia sensitif dan romantis. Dia mengasihi untuk
menjelajahi pegunungan, untuk mengagumi keindahan alam besar. Hidupnya
adalah benturan antara drama tinggi peristiwa politik nasional dan dunia kecil
persahabatan dan asmara. Dia berantakan ketika ia melihat bahwa pertempuran
terus-menerus untuk keadilan dan kebenaran memberi tenaga kerja untuk rezim
diktator lain, dan menyebabkan pembantaian jutaan tersangka komunis, termasuk
teman masa kecilnya. Dia terus berjuang tapi idealisme tanpa kompromi nya
mendorong orang-orang menjauh. teman-teman terbaik meninggalkannya. Wanita
yang dicintainya menolak dia. Dari waktu ke waktu, alam adalah tempat di mana
Gie menemukan kedamaian di mana hidupnya datang.

B. Tentang Film
Produser : Mira Lesmana
Sutradara : Riri Riza
Penulis : Riri Riza
Pemeran :
Lukman Sardi (Herman Lantang),
Siti Nursanti (Ira),
Christian Audi (Young Tan Tjin Han),
Thomas Y Nawilis (Tan Tjin Han) ,
Jonathan Mulia (Young Soe Hok Gie),
Nicholas Saputra (Soe Hok Gie)
Durasi : 127 menit

C. ANASLISA KOSTUM
1. Costume Telling Story

Gambar 1 Costume Telling Story


Film Gie berlatar tahun 1956 1969 ketika Indonesia masih dipimpin oleh
presiden Soekarno. Sedangkan film ini diproduksi pada tahun 2000an.
Pakaian yang diaplikasikan pada film GIE didominasi oleh warna putih
dan cream untuk menceritakan bahwa saat itu tahun 1960an.

Gambar 2 Costume Telling Story

Kemudian didukung oleh gaya kuciran rambut kepang dua. Kepang dua pada
zamannya banyak digunakan oleh perempuan saat itu.

2. Costume Creating Characters


Gambar 1Costume Creating Character

Kemeja dengan motif kotak-kotak menjelaskan bahwa seorang Soe


Hok Gie adalah seorang dari keluarga yang sederhana, pergi dengan bus
umum. Di lain sisi, kemeja dengan motif kotak-kotak adalah simbol Soe
Hok Gie adalah seorang yang gigih berjuang, pantang menyerah dan
pekerja keras atau sosok yang ambisius. Karena dalam cerita Sok Hok Gie
berjuang keras melawan yang menurutnya ketidakadilan yang terjadi di
era Soekarno saat itu.

Gambar 2 Costume Creating Character

Jas berwarna kuning yang dikenakan oleh Gie dan kawan-


kawannya menunjukkan bahwa mereka merupakan mahasiswa dari
Universitas Indonesia. Jas ini berlaku sebagai penunjuk identitas karakter-
karakter di dalam film dapat disebut Costume Creating Characters

3. Costume Painting the Frames

Gambar. 1 Costume Painting the Frames

Selain motif kotak-kotak. Warna yang dipilih pun selaras dengan


set lokasi. Misalnya pada frame ini. Kemeja yang dikenakan oleh
Nicholas Saputra sebagai Soe Hok Gie berwarna krem ke abu-abuan dan
tas berwarna hitam, dengan begitu selaras dengan mobil dengan warna
gelap di bagian bawah dan warna krem di bagian atas. Hal ini tercipta
keseimbangan kanan dan kiri.
Gambar. 2 Costume Painting the Frames
Pada frame ini tampak lebih banyak pallete warna yang mucul.
Botol-botol di atas meja berwarna merah dan kuning.di bagian belakang
tembok berwarna hijau dan keramik yang menempel berwarna biru.
Kostum yang diterapkan untuk Nicholas Saputra merah hati dan merah
jambu pada pemain wanita.

D. Kesimpulan

Kostum diperlukan dalam film dan dapat berfungsi sebagai:

a. Salah satu media untuk membantu bercerita


b. Memperkuat pendalaman karakter
c. Berlaku sebagai bagian dari mise en scene

Anda mungkin juga menyukai