GENTIKA MIKROORGANISME
Disusun Oleh :
Kelompok 8
\
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
genetika mikroorganisme ini dengan baik meskipun banya kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usaha demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa depan yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
BAB I
PENDAHULUAN
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil sehingga untuk
mengamati bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganisme juga disebut organisme
mikroskopis. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) atau multiseluler
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat dengan mata
telanjang, dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga
termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari
mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang-orang yang bekerja di bidang ini disebut
mikrobiolog.
Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memungkinkan terjadiny
kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di
lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena beberapa hal
mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal
menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme
ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan
penyakit.
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin),
artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara Etimologi kata genetika berasal dari
kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genetika adalah ilmu
yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Dengan
singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat. Dalam
ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada anak
cucu, serta variasi yang mungkin timbul didalamnya
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan
PEMBAHASAN
B. Cabang-Cabang Genetika
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-
cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek
tertentu dari objek kajiannya.
Genetika molekular
Genetika sel (sitogenetika)
Genetika populasi
Genetika kuantitatif
Genetika perkembangan
Genetika kedokteran
Ilmu pemuliaan
Rekayasa genetika atau rekayasa gen
B. Jenis-Jenis Mikroorganisme
Parasit
Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori jamur. Jamur ini
biasanya tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan makanan.
Misalnya, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, daging dapat dibuang bagian
tanpa harus membuang semua daging.
Ragi
Ragi atau Fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya
mengandung mikroorganisme yang memfermentasi dan media kultur untuk
mikroorganisme. Medium kultur ini bisa dalam bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi
umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman
fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian
besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang
dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan
dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang
memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau
katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual
dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot
tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk
spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut
sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora
adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa
jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang
mempelajari fungi disebut mikologi.
Virus
Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok besar
organismeprokariota, selain archaea, yang berukuran sangat kecil serta memiliki peran
besar dalam kehidupan di bumi.Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti
sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam
simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam
tubuh manusia.Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 m, tetapi ada bakteri tertentu
yang dapat berdiameter hingga 700 m, yaitu Thiomargarita.Mereka umumnya memiliki
dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat
berbeda (peptidoglikan).Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan
mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
Replikasi
Replikasi adalah proses perbanyakan bahan genetik (genom : DNA dan RNA),
Proses yg mengawali pertumbuhan sel, replikasi akan diikuti oleh pembentukan sel-sel
anakan yg membawa duplikat bhn genetik hasil replikasi. komposisi bahan genetik sel
anakan sangat identik dengan komposisi genetik sel induk. Fungsi replikasi ini
merupakan fungsi genotipik. Kesalahan dlm replikasi bhn genetik dpt mengakibatkan
perubahan pd sifat sel-sel anakan. Perbedaan struktural molekul bahan genetik (DNA)
menyebabkan perbedaan mekanisme replikasi pada prokariot dan eukariot. Replikasi pd
prokariot dimulai dari satu situs awal replikasi (ORI) dan berlangsung ke dua arah
menuju daerah terminasi Replikasi pd eukariot dimulai dari banyak ORI, bergerak ke dua
arah
Gambar Replikasi
Ada 3 hipotesis mengenai replikasi DNA yaitu semikonservatif, konservatif dan dispersif
1. Hipotesis semikonservatif : setiap molekul untai ganda DNA anakan terdiri atas satu
untai-tunggal DNA induk dan satu untai tunggal DNA hasil sintesis baru.
2. Konservatif : DNA untai ganda induk tetap bergabung sedangkan kedua untaian DNA
anakan terdiri atas molekul hasil sintesis baru.
3. Dispersif : molekul DNA induk mengalami fragmentasi sehingga DNA anakan terdiri
atas campuran molekul lama (induk) dan molekul hasil sintesis baru
Diantara ketiga cara replikasi DNA yang diusulkan tersebut, hanya cara
semikonservatif yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui percobaan yang dikenal
dengan nama sentrifugasi seimbang dalam tingkat kerapatan atau equilibrium density-
gradient centrifugation.
Sintesis untaian DNA yg baru akan dimulai segera setelah ke dua untaian DNA
induk terpisah membentuk garpu replikasi.
Kedua untaian DNA induk menjadi cetakan dlm orientasi 5-P ke arah 3-OH
Sintesis untaian DNA baru yang searah dg pembukaan garpu replikasi akan dpt
dilakukan dilakukan tanpa terputus (kontinyu) : untaian DNA awal (leading strand)
Sebaliknya, tahap demi tahap (diskontinyu) : untaian DNA lambat (lagging strand)
Polimerisasi DNA hanya dpt dimulai jika tersedia molekul primer : molekul yg
digunakan untuk mengawali proses polimerisasi untai DNA
Dlm replikasi DNA in vivo, primer berupa molekul RNA berukuran 10-12 nukleotida
In vitro, misal pada Polymerase Chain Reaction (PCR) : diperlukan DNA sebagai
molekul primer
Fungsi primer : menyediakan ujung 3-OH yg akan digunakan untuk menempelkan
molekul DNA pertama dlm proses polimerisasi
Diperlukan lebih dari 1 primer untuk proses sintesis pada untaian DNA lambat
(lagging strand)
Dissosiasi enzim ini dari DNA cetakan terjadi saat bertemu dengan ujung 5-P RNA
primer yg menempel pd bagian lain
RNA primer pd fragmen Okazaki, didegradasi oleh aktivitas eksonuklease yg ada pd enzim DNA
polimerase I.
Bagian RNA yg terdegradasi, diisi oleh molekul DNA, meskipun antar fragmen masih
ada celah (takik = nick)
Celah terbentuk karena belum ada ikatan fosfodiester antara ujung 3-OH pd nukleotida
terakhir yg disintesis oleh DNA polimerase I dengan ujung 5-P fragmen DNA yg ada
didekatnya
Takik ini akan disambung oleh DNA ligase dengan menggunakan NAD atau ATP sebagai
sumber energi
Pada untai DNA awal (leading strand) : hanya diperlukan satu molekul primer pd titik
awal replikasi
Untaian DNA baru disintesis dengan aktivitas DNA polimerase III secara kontinyu.
Replikasi dapat berlangsung ke dua arah yg berlawanan : replikasi dua arah (bidirectional
replication)
Selain helikase, enzim lain yg berperan dlm pemisahan untaian DNA adalah enzim DNA
girase.
DNA girase adalah salah satu enzim topoisomerase : suatu enzim yg dpt mengubah
topologi molekul DNA yakni dengan memutus ikatan hidrogen
Protein SSb menjaga agar bagian DNA yg sudah terpisah tidak berikatan lagi sehingga
dpt digunakan sebagai cetakan
Protein ini mempunyai sifat kooperatif, artinya pengikatan satu molekul protein pd untai
tunggal DNA akan meningkatkan kekuatan ikat (affinity) molekul yg lain beberapa ribu
kali.
B. Transkripsi
Transkripsi : proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA. Merupakan proses yan mengawali ekspresi sifat-sifat genetik
yang nantinya muncul sebagai fenotip. RNA: selalu single stranded . Pada proses
transkripsi hanya 1 untai DNA yang disalin DNA RNA. Sintesis RNA : 5 3.
Inisiasi Transkripsi
Produk Transkripsi
mRNA (messenger RNA) : salinan kode genetik pada DNA yang pada proses
translasi akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino yang menyusun suatu polipeptida
atau protein tertentu. tRNA (transfer RNA) : berperanan membawa asam amino spesifik yang
akan digabung pada proses translasi (sintesis protein). rRNA (ribosomal RNA) : digunakan
untuk menyusun ribosom sebagai tempat sintesis protein .
Faktor transkripsi
Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak,
artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt dimulai
Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut
sebagai fase pasca-transkripsi
Pd fase ini, terjadi proses : 1). Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA-splicing);
2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3mRNA); 3). Penambahan
tudung (cap) pada ujung 5 mRNA dan 4). Penyuntingan mRNA
C. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam
urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi)
yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-
faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses
translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah
energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul
yang mirip dengan ATP.
Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah
tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit
ribosom.
mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom,
kemudian mRNA masuk ke dalam celah ribosom. Ketika mRNA masuk ke
ribosom, ribosom membaca kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk
setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang
datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa
ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di
mana tusuknya adalah mRNA dan daging adalah ribosomnya. Dengan
demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika
kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa
antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom.
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara
antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom
dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.
Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu
per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA
lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera
diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine.
Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine
membentuk dipeptida.
Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera
diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA
tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang
telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses
pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke
dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.
Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon
molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul
mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk
mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom
besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop
mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon
stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk
menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian diproses menjadi
protein.
Ketika sifat yang diinginkan ada di setiap individu lain yang kompatibel secara
generatif, alternatif pertama harus mentransfer sifat melalui persilangan dan
seleksi, seperti yang telah dilakukan dalam pemuliaan konvensional sejak abad
ke-19. Kedelai Modern, jagung, kapas, dan varietas gandum, serta babi, sapi, dan
jalur unggas yang digunakan dalam pertanian untuk memberi makan dunia, pada
awalnya diperoleh dengan metode tradisional persilangan dan seleksi.
Plasmid baru dapat diperkenalkan ke bakteri tertentu melalui proses yang disebut
elektroporasi, dan bakteri kemudian dapat digunakan untuk mentransfer transgen
ke spesies sasaran. Jika DNA plasmid terintegrasi ke dalam genom spesies
penerima dan gen ditransfer telah diekspresikan, individu dianggap diubah atau
transgenik.
Secara garis besar ada tiga tipe rekombinasi genetik yang sudah banyak
diketahui, yaitu (1) rekombinasi homolog/ umum, (2) rekombinasi khusus (site-
specific rekombination), dan (3) rekombinasi transposisi/ replikatif.
Rekombinasi homolog menyebabkan terjadinya pertukaran antarmolekul DNA
yang merupakan homologi urutan nukleotida cukup besar. Ciri khusus
rekombinasi homolog adalah bahwa proses tersebut dapat terjadi setiap titik di
daerah homologi. Rekombinasi terjadi melalui tahap pemotongan untaian DNA
yang kemudian diikuti dengan proses penggabungan kembali. Rekombinasi
antarkromosom melibatkan proses pertukaran secara fisik antara bagian-bagian
kromosom. Proses rekombinasi terjadi secara akurat sehingga tidak ada satupun
pasangan basa nukleotida yang hilang atau ditambahkan ke dalam kromosom
rekombinan. Proses pertukaran tersebut menyebabkan terbentuknya struktur yang
dapat terlihat sebagai kiasma (chiasma) pada waktu meiosis. Kiasma merupakan
tempat pemotongan dan penggabungan kembali untai DNA, yaitu ketika dua
kromatid yang berbeda (non-sister chromatids) terpotong dan tergabungkan satu
sama lain. Rekombinasi homolog dimulai ketika dua kromosom homolog terletak
berdekatan satu sama lain sehingga urutan nukleotida yang homolog dapat
dipertukarkan. Kontak antara dua pasang kromosom tersebut, disebut sebagai
proses sinapsis, terjadi pada awal meiosis yaitu pada profase.
DAFTAR PUSTAKA
https://kamriantiramli.wordpress.com/2011/04/28/rekombinasi-genetik/
http://www.sridianti.com/mengenal-transformasi-genetik.html
http://thophick.blogspot.co.id/2012/06/replikasi-transkripsi-dan-translasi.html
http://eprints.ums.ac.id/10995/2/Bab_1.pdf
https://www.academia.edu/9750759/MAKALAH_BIOLOGI_GENETIKA_Disusun_oleh_Kelo
mpok_5_PRODI_S1_KEPERAWATAN
https://kaffah99.blogspot.co.id/2016/09/makalah-mikroorganisme.html