Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MIKROBIOLOGI

GENTIKA MIKROORGANISME

Disusun Oleh :
Kelompok 8

Muaadzatul Izzah Sudarman ( G 701 15 024 )


Amalia larasati ( G 701 15 096 )
Geyke gill Tania alipa ( G 701 15 201 )

\
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
genetika mikroorganisme ini dengan baik meskipun banya kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usaha demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa depan yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil sehingga untuk
mengamati bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganisme juga disebut organisme
mikroskopis. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) atau multiseluler
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat dengan mata
telanjang, dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga
termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari
mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang-orang yang bekerja di bidang ini disebut
mikrobiolog.
Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memungkinkan terjadiny
kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di
lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena beberapa hal
mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal
menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme
ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan
penyakit.
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin),
artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara Etimologi kata genetika berasal dari
kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genetika adalah ilmu
yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Dengan
singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat. Dalam
ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada anak
cucu, serta variasi yang mungkin timbul didalamnya
I.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian gen dan mikroorganisme?


2. Bagaimana replikasi, transkirpsi, dan translasi?
3. Bagaimana transformasi genetic mikroorganisme dan rekombinan?

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang gen dan mikroorganisme


2. Untuk mengetahui bagaimana replikasi, transkripsi dan translasi
3. Untuk mengetahui bagaimana transformasi genetic mikroorganisme dan rekombinan
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Gen dan mikroorganisme


II.1.1 Pengertian gen
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses
biologis dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya. Istilah Genetika (kata serapan dari bahasa Belanda: genetica , adaptasi
yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat
pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat
juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah
"genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam
Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3
pada tahun 1906. Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran/ kontribusi
yang amat penting. DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat
makhluk hidup, terkeskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya
adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti
SNRPs). Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam
rangkaian

The Central Dogma, yang berbunyi

Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya


dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA,
yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe
dari organisme yang ada.

Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan


keanekaragaman organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan ke berbagai studi
tentang kehidupan seperti bacteria, plantae, animalia, dan manusia. Sejak dulu, telah ada
berbagai observasi untuk mengembangkan varietas dari suatu tumbuhan dan hewan. Ilmu
genetika modern dimulai oleh Gregor Mendel pada pertengahan abad ke-19.

Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan


(bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu lain (pewarisan
genetik).

B. Cabang-Cabang Genetika
Genetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-
cabang ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek
tertentu dari objek kajiannya.

Cabang-cabang murni genetika antara lain

Genetika molekular
Genetika sel (sitogenetika)
Genetika populasi
Genetika kuantitatif
Genetika perkembangan

Cabang-cabang terapan genetika antara lain:

Genetika kedokteran
Ilmu pemuliaan
Rekayasa genetika atau rekayasa gen

II.1.2 Pengertian mikroorganisme


Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil sehingga untuk
mengamati bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganisme juga disebut organisme
mikroskopis. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) atau multiseluler
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat dengan mata
telanjang, dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga
termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun bersifat seluler.
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang-orang yang bekerja
di bidang ini disebut mikrobiolog.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan
ganggang mikroskopis. Jamur, terutama kecil dan tidak terbentuk hifa, juga dapat
dianggap sebagai bagian, meskipun banyak yang tidak setuju. Kebanyakan orang
beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme yang
sangat kecil yang dapat dibudidayakan dalam cawan petri atau inkubator di laboratorium
dan mampu mereproduksi dirinya sendiri melalui mitosis.
Mikroorganisme yang berbeda dari sel makrooganisme. Sel Makroorganisme
tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang
membentuk jaringan, organ dan sistem organ. Sementara, sebagian besar mikroorganisme
dapat menjalankan proses dengan hidup mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan
bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.

B. Jenis-Jenis Mikroorganisme
Parasit

Parasit adalah hewan mikroskopis yang dapat mengurangi produktivitas hewan


inang. Parasit dapat menginfeksi manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia.
Parasitoid adalah parasit dari organisme lain yang menggunakan jaringan untuk
kebutuhan gizi mereka sampai orang-orang yang menunggang meninggal karena
kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga dikenal sebagai
necrotroph.

Jamur

Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori jamur. Jamur ini
biasanya tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan makanan.
Misalnya, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, daging dapat dibuang bagian
tanpa harus membuang semua daging.

Ragi

Ragi atau Fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya
mengandung mikroorganisme yang memfermentasi dan media kultur untuk
mikroorganisme. Medium kultur ini bisa dalam bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi
umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman
fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian
besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang
dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan
dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang
memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau
katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual
dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot
tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk
spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut
sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora
adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa
jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang
mempelajari fungi disebut mikologi.

Virus

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme


biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk
hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan
dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofag atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok besar
organismeprokariota, selain archaea, yang berukuran sangat kecil serta memiliki peran
besar dalam kehidupan di bumi.Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti
sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam
simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam
tubuh manusia.Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 m, tetapi ada bakteri tertentu
yang dapat berdiameter hingga 700 m, yaitu Thiomargarita.Mereka umumnya memiliki
dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat
berbeda (peptidoglikan).Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan
mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.

II.2 Replikasi, transkripsi, translasi

Replikasi

Replikasi adalah proses perbanyakan bahan genetik (genom : DNA dan RNA),
Proses yg mengawali pertumbuhan sel, replikasi akan diikuti oleh pembentukan sel-sel
anakan yg membawa duplikat bhn genetik hasil replikasi. komposisi bahan genetik sel
anakan sangat identik dengan komposisi genetik sel induk. Fungsi replikasi ini
merupakan fungsi genotipik. Kesalahan dlm replikasi bhn genetik dpt mengakibatkan
perubahan pd sifat sel-sel anakan. Perbedaan struktural molekul bahan genetik (DNA)
menyebabkan perbedaan mekanisme replikasi pada prokariot dan eukariot. Replikasi pd
prokariot dimulai dari satu situs awal replikasi (ORI) dan berlangsung ke dua arah
menuju daerah terminasi Replikasi pd eukariot dimulai dari banyak ORI, bergerak ke dua
arah
Gambar Replikasi

Ada 3 hipotesis mengenai replikasi DNA yaitu semikonservatif, konservatif dan dispersif

1. Hipotesis semikonservatif : setiap molekul untai ganda DNA anakan terdiri atas satu
untai-tunggal DNA induk dan satu untai tunggal DNA hasil sintesis baru.

2. Konservatif : DNA untai ganda induk tetap bergabung sedangkan kedua untaian DNA
anakan terdiri atas molekul hasil sintesis baru.

3. Dispersif : molekul DNA induk mengalami fragmentasi sehingga DNA anakan terdiri
atas campuran molekul lama (induk) dan molekul hasil sintesis baru

Diantara ketiga cara replikasi DNA yang diusulkan tersebut, hanya cara
semikonservatif yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui percobaan yang dikenal
dengan nama sentrifugasi seimbang dalam tingkat kerapatan atau equilibrium density-
gradient centrifugation.

Model replikasi semikonservatif memberikan gambaran bahwa untaian DNA


induk berperan sbg cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru . Dengan
demikian, salah satu bagian yg sangat penting dlm proses replikasi DNA adalah
denaturasi awal untaian DNA yg mrpk proses enzimatis. Denaturasi awal terjadi pd
bagian DNA yg disebut ORI. Untaian DNA membuka membentuk struktur yg disebut
garpu replikasi (replication fork).
Garpu replikasi akan bergerak sehingga molekul DNA induk membuka secara
bertahap . Masing-masing untaian DNA yang sudah terpisah, berfungsi sebagai cetakan
untuk penempelan nukleotida-nukleotida yg akan menyusun molekul DNA baru. Sekuens
basa nitrogen DNA baru sesuai dengan sekuens basa cetakan DNA komplementernya.

Replikasi DNA berlangsung dlm tahapan : 1) denaturasi (pemisahan) untaian


DNA induk; 2). pengawalan (inisiasi) sintesis DNA; 3). Pemanjangan untaian DNA; 4).
Ligasi fragmen DNA; 5) pengakhiran (terminasi) sintesis DNA.

Sintesis untaian DNA yg baru akan dimulai segera setelah ke dua untaian DNA
induk terpisah membentuk garpu replikasi.

Pemisahan dilakukan oleh enzim DNA helikase.

Kedua untaian DNA induk menjadi cetakan dlm orientasi 5-P ke arah 3-OH

Jadi, ada dua untaian DNA cetakan yg orientasinya berlawanan

Garpu replikasi akan membuka secara bertahap

Sintesis untaian DNA baru yang searah dg pembukaan garpu replikasi akan dpt
dilakukan dilakukan tanpa terputus (kontinyu) : untaian DNA awal (leading strand)

Sebaliknya, tahap demi tahap (diskontinyu) : untaian DNA lambat (lagging strand)

Mekanisme replikasi DNA berlangsung secara semidiskontinyu karena ada perbedaan


mekanisme dlm proses sintesis kedua untaian DNA

Fragmen-fragmen DNA hasil replikasi diskontinyu (fragmen Okazaki) akan


disambung (ligasi) dengan enzim DNA ligase

Polimerisasi DNA hanya dpt dimulai jika tersedia molekul primer : molekul yg
digunakan untuk mengawali proses polimerisasi untai DNA

Primer : molekul DNA, RNA atau protein spesifik

Pada transkripsi : tidak diperlukan primer.

Dlm replikasi DNA in vivo, primer berupa molekul RNA berukuran 10-12 nukleotida

In vitro, misal pada Polymerase Chain Reaction (PCR) : diperlukan DNA sebagai
molekul primer
Fungsi primer : menyediakan ujung 3-OH yg akan digunakan untuk menempelkan
molekul DNA pertama dlm proses polimerisasi

Sintesis RNA primer dilakukan oleh kompleks protein yg disebut primosom


(primase+bbrp protein lain)

Diperlukan lebih dari 1 primer untuk proses sintesis pada untaian DNA lambat
(lagging strand)

Pd. prokariot, polimerisasi dikatalisis DNA polimerase III

Dissosiasi enzim ini dari DNA cetakan terjadi saat bertemu dengan ujung 5-P RNA
primer yg menempel pd bagian lain

RNA primer pd fragmen Okazaki, didegradasi oleh aktivitas eksonuklease yg ada pd enzim DNA
polimerase I.

Bagian RNA yg terdegradasi, diisi oleh molekul DNA, meskipun antar fragmen masih
ada celah (takik = nick)

Celah terbentuk karena belum ada ikatan fosfodiester antara ujung 3-OH pd nukleotida
terakhir yg disintesis oleh DNA polimerase I dengan ujung 5-P fragmen DNA yg ada
didekatnya

Takik ini akan disambung oleh DNA ligase dengan menggunakan NAD atau ATP sebagai
sumber energi

Pada untai DNA awal (leading strand) : hanya diperlukan satu molekul primer pd titik
awal replikasi

Untaian DNA baru disintesis dengan aktivitas DNA polimerase III secara kontinyu.

Replikasi dapat berlangsung ke dua arah yg berlawanan : replikasi dua arah (bidirectional
replication)

Replikasi 2 arah terjadi pada prokariot maupun eukariot

Replikasi pada plasmid colE1 : satu arah

Proses pemisahan untaian DNA dilakukan oleh enzim DNA helikase

Selain helikase, enzim lain yg berperan dlm pemisahan untaian DNA adalah enzim DNA
girase.
DNA girase adalah salah satu enzim topoisomerase : suatu enzim yg dpt mengubah
topologi molekul DNA yakni dengan memutus ikatan hidrogen

Protein SSb menjaga agar bagian DNA yg sudah terpisah tidak berikatan lagi sehingga
dpt digunakan sebagai cetakan

Protein ini mempunyai sifat kooperatif, artinya pengikatan satu molekul protein pd untai
tunggal DNA akan meningkatkan kekuatan ikat (affinity) molekul yg lain beberapa ribu
kali.

B. Transkripsi

Transkripsi : proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA. Merupakan proses yan mengawali ekspresi sifat-sifat genetik
yang nantinya muncul sebagai fenotip. RNA: selalu single stranded . Pada proses
transkripsi hanya 1 untai DNA yang disalin DNA RNA. Sintesis RNA : 5 3.

Gambar Transkripsi DNA

Inisiasi Transkripsi

Pembentukan kompleks promoter tertutup. Pembentukan kompleks promoter


terbuka. Penggabungan beberapa nukleotida awal (sekitar 10 nukeotida). Perubahan
konformasi RNA polimerase karena subunit/faktor dilepaskan dari kompleks
holoenzim.
Mekanisme transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai mekanisme pada
prokariot

Proses transkripsi diawali (diinisiasi) oleh proses penempelan faktor-faktor transkripsi


dan kompleks enzim RNA polimerase pd daerah promoter

Berbeda dg prokariot, RNA polimerase eukariot tidak menempel secara langsung


pada DNA di daerah promoter, melainkan melalui perantaraan protein-protein lain, yg
disebut faktor transkripsi (transcription factor = TF) .

TF dibedakan 2, yaitu : 1) TF umum dan 2) TF yg khusus untuk suatu gen n TF


umum dlm mengarahkan RNA polimerase II ke promoter adalah TFIIA, TFIIB,
TFIID, TFIIE, TFIIF, TFIIH, TFIIJ

Produk Transkripsi
mRNA (messenger RNA) : salinan kode genetik pada DNA yang pada proses
translasi akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino yang menyusun suatu polipeptida
atau protein tertentu. tRNA (transfer RNA) : berperanan membawa asam amino spesifik yang
akan digabung pada proses translasi (sintesis protein). rRNA (ribosomal RNA) : digunakan
untuk menyusun ribosom sebagai tempat sintesis protein .

Faktor transkripsi

Diperlukan untuk sintesis semua mRNA

Mengenali urutan promoter basal spesifik

Menentukan situs inisiasi transkripsi

Menginstruksikan RNA polimerase II ke tempat tersebut

Bersama-sama dengan RNA polimerase dan promoter basal membentuk Kompleks


inisiasi Transkripsi

Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara serentak,
artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt dimulai

Pada eukariot, transkripsi berlangsung di dlm nukleus , sedangkan translasi


berlangsung di dlm sitoplasma (ribosom)

Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut
sebagai fase pasca-transkripsi
Pd fase ini, terjadi proses : 1). Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA-splicing);
2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3mRNA); 3). Penambahan
tudung (cap) pada ujung 5 mRNA dan 4). Penyuntingan mRNA

C. Translasi

Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam
urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi)
yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-
faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses
translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah
energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul
yang mirip dengan ATP.

Inisiasi

Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah
tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit
ribosom.
mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom,
kemudian mRNA masuk ke dalam celah ribosom. Ketika mRNA masuk ke
ribosom, ribosom membaca kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk
setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang
datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa
ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di
mana tusuknya adalah mRNA dan daging adalah ribosomnya. Dengan
demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika
kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa
antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom.
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara
antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom
dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.

Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu
per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA
lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera
diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine.
Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine
membentuk dipeptida.

Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera
diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA
tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang
telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses
pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke
dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.
Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon
molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul
mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk
mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom
besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.

Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop
mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon
stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk
menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian diproses menjadi
protein.

II.3 Transformasi genetic mikroorganisme dan rekombinan

Transformasi genetic mikroorganisme

Istilah rekayasa genetika sering digunakan untuk menggambarkan organisme


yang diubah secara genetik atau direkayasa. Ilmu rekayasa genetika
dikembangkan dengan tujuan membangun gen untuk transformasi genetik.

Sistem transformasi genetik memiliki tiga komponen utama:


1) Sebuah mekanisme untuk pengenalan DNA asing ke dalam sel target.
2) Sebuah sel atau jaringan yang cocok untuk transformasi.
3) Sebuah metode untuk identifikasi dan seleksi sel berubah atau individu.

Keberhasilan dalam transformasi spesies apapun tergantung pada tiga komponen


tersebut. Jelas, masing-masing harus dioptimalkan dan, oleh karena itu, karena
teknologi berkembang, transformasi harus menjadi aktivitas yang lebih rutin.
Tujuan akhir dalam transformasi adalah pengenalan sifat baru dalam individu.

Ketika sifat yang diinginkan ada di setiap individu lain yang kompatibel secara
generatif, alternatif pertama harus mentransfer sifat melalui persilangan dan
seleksi, seperti yang telah dilakukan dalam pemuliaan konvensional sejak abad
ke-19. Kedelai Modern, jagung, kapas, dan varietas gandum, serta babi, sapi, dan
jalur unggas yang digunakan dalam pertanian untuk memberi makan dunia, pada
awalnya diperoleh dengan metode tradisional persilangan dan seleksi.

Salah satu keterbatasan utama perbaikan genetik konvensional adalah bahwa


peternak terbatas pada ciri-ciri di antara spesies yang kompatibel secara generatif.
Misalnya, dalam bidang kacang adalah spesies kaya akan asam amino yang
mengandung sulfur. Namun, kacang-kacangan secara alami kekurangan dalam
lisin. Di sisi lain, beras alami kaya lisin, tetapi kekurangan asam amino yang
mengandung sulfur. Hal ini tidak mungkin untuk secara alami persilangan spesies
ini, sehingga pemulia tanaman konvensional tidak mampu untuk mengembangkan
ladang kacang varietas baru dengan tingkat lisin tinggi atau kultivar padi kaya
akan asam amino yang mengandung sulfur. Transformasi genetik memungkinkan
pertukaran gen antara organisme yang sebelumnya dibatasi oleh ketidakcocokan
generatif.

Dengan rekayasa genetika dan transformasi, adalah mungkin untuk mentransfer


gen antara bakteri, hewan, tumbuhan, dan virus. Bahkan, salah satu bidang
penelitian di bidang bioteknologi adalah perbaikan profil nutrisi pada tanaman.
Kacang yang baru, lebih banyak gizi dan varietas beras sekarang dapat
dikembangkan melalui kemajuan dalam rekayasa genetika. Alat dasar untuk
transformasi genetik enzim restriksi, yang digunakan untuk memotong DNA pada
situs tertentu, dan ligases, yang mengkatalisis penggabungan fragmen DNA.
Menggunakan enzim restriksi yang tepat, adalah mungkin untuk memotong
lingkaran DNA plasmid bakteri, menyebabkan ia melinearisasi. Dengan ligase,
adalah mungkin untuk menambahkan fragmen DNA yang mengandung gen yang
diinginkan dan bergabung dengan mereka ke plasmid linierisasi. Dalam kondisi
yang tepat, ujung-ujung plasmid, sekarang dengan fragmen DNA ditambahkan,
bergabung untuk menciptakan sebuah plasmid lingkaran baru dengan beberapa
modifikasi DNA.

Plasmid baru dapat diperkenalkan ke bakteri tertentu melalui proses yang disebut
elektroporasi, dan bakteri kemudian dapat digunakan untuk mentransfer transgen
ke spesies sasaran. Jika DNA plasmid terintegrasi ke dalam genom spesies
penerima dan gen ditransfer telah diekspresikan, individu dianggap diubah atau
transgenik.

Rekombinan genetic mikroorganisme

A. Definisi Rekombinasi Genetik

Rekombinasi genetik adalah proses pertukaran elemen genetik yang dapat


terjadi antara untaian DNA yang berlainan (interstrand), atau antara bagian-bagian
gen yang terletak dalam satu untaian DNA (intrastrand). Dalam pengertian yan
lebih sederhana, rekombinasi genetik didefinisikan menjadi penggabungan gen
dari satu atau lebih sel ke sel target. Sel yang disisipi atau dimasuki gen dari luar
atau dari sel lain disebut biakan rekombinan. Penyusunan kembali informasi
genetik dalam dan antara molekul DNA yang meliputi berbagai macam proses
yang terletak secara kolektif dibawah rekombinasi genetik.

B. Fungsi Rekombinasi Genetik

Fungsi dari rekombinasi genetik bervariasi tergantung mekanismenya.


Beberapa fungsi rekombinasi genetik adalah memelihara perbedaan genetik,
sistem perbaikan DNA khusus, regulasi ekspresi gen tertentu, dan penyusunan
kembali genetik yang diprogram selama perkembangan

C. Tipe Rekombinasi Genetik

Secara garis besar ada tiga tipe rekombinasi genetik yang sudah banyak
diketahui, yaitu (1) rekombinasi homolog/ umum, (2) rekombinasi khusus (site-
specific rekombination), dan (3) rekombinasi transposisi/ replikatif.
Rekombinasi homolog menyebabkan terjadinya pertukaran antarmolekul DNA
yang merupakan homologi urutan nukleotida cukup besar. Ciri khusus
rekombinasi homolog adalah bahwa proses tersebut dapat terjadi setiap titik di
daerah homologi. Rekombinasi terjadi melalui tahap pemotongan untaian DNA
yang kemudian diikuti dengan proses penggabungan kembali. Rekombinasi
antarkromosom melibatkan proses pertukaran secara fisik antara bagian-bagian
kromosom. Proses rekombinasi terjadi secara akurat sehingga tidak ada satupun
pasangan basa nukleotida yang hilang atau ditambahkan ke dalam kromosom
rekombinan. Proses pertukaran tersebut menyebabkan terbentuknya struktur yang
dapat terlihat sebagai kiasma (chiasma) pada waktu meiosis. Kiasma merupakan
tempat pemotongan dan penggabungan kembali untai DNA, yaitu ketika dua
kromatid yang berbeda (non-sister chromatids) terpotong dan tergabungkan satu
sama lain. Rekombinasi homolog dimulai ketika dua kromosom homolog terletak
berdekatan satu sama lain sehingga urutan nukleotida yang homolog dapat
dipertukarkan. Kontak antara dua pasang kromosom tersebut, disebut sebagai
proses sinapsis, terjadi pada awal meiosis yaitu pada profase.

Rekombinasi genetik homolog melibatkan pertukaran genetik antara dua


molekul DNA (atau segmen molekul yang sama) yang mendiami wilayah yang
luas dengan susunan homolog. Susunan basa yang sebenarnya pada DNA tidak
sesuai sepanjang susunan dua DNA yang sama. Daerah rekombinasi khusus
berbeda dalam hal pertukaran yang hanya terjadi pada susunan DNA yang
terdefinisi. Perubahan DNA adalah berbeda dalam hal perubahan ini melibatkan
segment pendek DNA dengan kapasitas yang luar biasa untuk berpindah dari satu
lokasi kromosom ke lokasi yang lain. gen hopping ini merupakan gen yang
pertama kali diamati pada maizena oleh Barbara McClintock pada tahun 1950.
Tambahan lagi tentang kelas terkarakterisasi ini, ada jarang yang lebar
penyusunan kembali yang tidak biasa dimana tidak ada mekanisme dan tujuan
yang diajukan. Pembahasan dari mekanisme rekombinasi harus selalu
menyertakan stuktur DNA yang luar biasa. Pada rekombinasi genetik homolog,
dua molekul DNA berinteraksi dan meluruskan susunannya yang sama pada
beberapa tahapan reaksi. Proses pelurusan ini bisa melibatkan formasi DNA
menengah barudima tiga atau bahkan empat strand dilepaskan. Cabang struktur
DNA juga ditemukan sebagai rekombinan menengah. Pertukaran informasi antara
dua makromolekul helix besar sering melibatkan jalinan strand kompleks.

DAFTAR PUSTAKA

https://kamriantiramli.wordpress.com/2011/04/28/rekombinasi-genetik/

http://www.sridianti.com/mengenal-transformasi-genetik.html

http://thophick.blogspot.co.id/2012/06/replikasi-transkripsi-dan-translasi.html

http://eprints.ums.ac.id/10995/2/Bab_1.pdf

https://www.academia.edu/9750759/MAKALAH_BIOLOGI_GENETIKA_Disusun_oleh_Kelo
mpok_5_PRODI_S1_KEPERAWATAN
https://kaffah99.blogspot.co.id/2016/09/makalah-mikroorganisme.html

Anda mungkin juga menyukai