Anda di halaman 1dari 19

A; ANALISIS UNIVARIAT

Tabel 1.
Distribusi Responden Menurut Umur Ibu Menyusui
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Umur Ibu Menyusui Jumlah Presentase


19 7 14,0
20 3 6,0
21 3 6,0
22 5 10,0
23 5 10,0
24 4 8,0
25 2 4,0
26 5 10,0
27 3 6,0
30 3 6,0
31 3 6,0
32 3 6,0
34 2 4,0
35 2 4,0
Total 50 100,0

Distribusi usia responden hampir merata untuk masing-masing usia. Paling banyak
responden berusia 19 tahun yaitu 7 orang (14,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut umur termuda sampai
dengan umur tertua dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk distribusi
data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan grafik dapat
dilihat bahwa distribusi variabel umur berbentuk normal.
Tabel 2.
Distribusi Umur Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Umur 25,10 4,85 19 - 35 23,72 26,48

Hasil analisis didapatkan rata-rata umur ibu adalah 25,10 tahun (95% CI : 23,72
26,48), dengan standar deviasi 4,85. Umur termuda 19 tahun dan umur tertua 35 tahun. Dari
hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata umur ibu
adalah diantara 23,72 sampai dengan 26,48.
Tabel 3.
Distribusi Responden Menurut Pendidikan Formal Ibu Menyusui
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Pendidikan Formal Ibu Menyusui Jumlah Presentase


SD 10 20,0
SMP 11 22,0
SMU 16 32,0
PT 13 26,0
Total 50 100,0

Distribusi pendidikan formal responden hampir merata untuk masing-masing


pendidikan ibu. Paling banyak responden berpendidikan SMU yaitu 16 orang (32,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut pendidikan formal ibu
terendah sampai dengan pendidikan tertinggi dengan informasi tentang jumlah dan
persentasenya. Bentuk distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve
normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat bahwa distribusi variabel pendidikan formal
ibu menyusui berbentuk normal.
Tabel 4.
Distribusi Pendidikan Formal Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Pendidikan Formal 2,64 1,083 1-4 2,33 2,95

Hasil analisis didapatkan rata-rata pendidikan formal ibu adalah SMU (95% CI :
2,332,95), dengan standar deviasi 1,083. Pendidikan terendah adalah SD dan pendidikan
tertinggi adalah perguruan tinggi (PT). Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan
bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata pendidikan formal ibu adalah diantara 2,33 sampai
dengan 2,95.
Tabel 5.
Distribusi Responden Menurut Status Pekerjaan Ibu Menyusui
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Status Pekerjaan Ibu Menyusui Jumlah Presentase


Kerja 25 50,0
Tidak Kerja 25 50,0
Total 50 100,0

Distribusi status pekerjaan responden merata untuk masing-masing pekerjaan ibu.


Jumlah antara ibu bekerja dan tidak bekerja adalah sama, yakni sama-sama 25 orang
(50,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut status pekerjaan ibu
bekerja dan tidak bekerja dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk
distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan
grafik dapat dilihat bahwa distribusi variabel status pekerjaan ibu menyusui berbentuk
normal.
Tabel 6.
Distribusi Status Pekerjaan Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Status Pekerjaan 0,5 0,505 01 0,36 0,64

Hasil analisis didapatkan rata-rata status pekerjaan ibu adalah sama antara ibu yang
bekerja dengan ibu yang tidak bekerja (95% CI : 0,360,64), dengan standar deviasi 0,505.
Status pekerjaan ibu bekerja 0 dan ibu yang tidak bekerja adalah 1. Dari hasil estimasi
interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata status pekerjaan ibu adalah
diantara 0,36 sampai dengan 0,64.
Tabel 7.
Distribusi Responden Menurut Berat Badan Ibu Menyusui
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Berat Badan Ibu Menyusui Jumlah Presentase


45 1 2,0
46 5 10,0
47 4 8,0
48 3 6,0
49 2 4,0
50 5 10,0
51 1 2,0
52 1 2,0
53 1 2,0
54 1 2,0
55 2 4,0
56 1 2,0
57 1 2,0
58 1 2,0
60 5 10,0
63 2 4,0
64 2 4,0
65 2 4,0
67 3 6,0
68 2 4,0
70 1 2,0
72 2 4,0
74 1 2,0
75 1 2,0
Total 50 100,0

Distribusi berat badan responden hampir merata untuk masing-masing berat badan ibu
menyusui. Paling banyak responden dengan berat badan 46 Kg sebanyak 5 orang (10,0%),
50 Kg sebanyak 5 orang (10,0%) dan 60 Kg sebanyak 5 orang (10,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut berat badan ibu dari yang
berat badan terendah, hingga berat badan tertinggi dengan informasi tentang jumlah dan
persentasenya. Bentuk distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve
normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat bahwa distribusi variabel berat badan ibu
menyusui berbentuk normal.
Tabel 8.
Distribusi Berat badan Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Berat badan Ibu 56,6 9,001 45 - 75 54,04 59,16

Hasil analisis didapatkan rata-rata berat badan ibu adalah 56,6 Kg (95% CI : 54,04
59,16), dengan standar deviasi 9,001. Berat badan terendah ibu adalah 45 Kg dan berat
badan tertinggi ibu adalah 75 Kg. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa
95% diyakini bahwa rata-rata berat badan ibu adalah diantara 54,04 sampai dengan 59,16.
Tabel 9.
Distribusi Responden Menurut Menyusui Secara Eksklusif
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Menyusui Secara Eksklusif Jumlah Presentase


Tidak Eksklusif 24 48,0
Eksklusif 26 52,0
Total 50 100,0
Distribusi pemberian ASI eksklusif oleh responden hampir merata untuk masing-
masing pemberian ASI eksklusif. Paling banyak responden memberikan ASI nya secara
eksklusif, yakni 26 orang (52,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut pemberian ASI ibu secara
eksklusif dan tidak ekslusif dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk
distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan
grafik dapat dilihat bahwa distribusi variabel pemberian ASI ibu secara ekslusif berbentuk
normal.
Tabel 10.
Distribusi Ibu Menyusui Secara Ekslusif Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Menyusui Secara Eksklusif 0,52 0,505 0-1 0,38 0,66

Hasil analisis didapatkan rata-rata ibu menyusui adalah secara eksklusif (95% CI :
0,38 0,66), dengan standar deviasi 0,505. Ibu menyusui tidak eksklusif adalah 0 dan ibu
menyusui secara eksklusif adalah 1. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa
95% diyakini bahwa rata-rata ibu menyusui secara eksklusif adalah diantara 0,38 sampai
dengan 0,66.

Tabel 11.
Distribusi Responden Menurut Kadar Pengukuran Hb Pertama
Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Kadar Hb Pengukuran Pertama Jumlah Presentase


7 1 2,0
7 1 2,0
8 1 2,0
8 1 2,0
8 1 2,0
9 1 2,0
9 1 2,0
9 1 2,0
9 2 4,0
9 1 2,0
10 2 4,0
10 7 14,0
10 11 22,0
10 2 4,0
11 2 4,0
11 7 14,0
11 2 4,0
12 1 2,0
13 1 2,0
13 4 8,0
Total 50 100,0

Distribusi pengukuran Hb pertama responden hampir merata untuk masing-masing


Hb ibu menyusui. Paling banyak responden dengan kadar Hb 10gr/dl, yakni sebanyak 11
orang (22,0%).
Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut pengukuran Hb pertama
pada ibu menyusui, dari Hb normal dan Hb tidak normal dengan informasi tentang jumlah
dan persentasenya. Bentuk distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve
normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat bahwa distribusi variabel pengukuran Hb
pertama pada ibu menyusui berbentuk normal.
Tabel 12.
Distribusi Pengukuran Hb Pertama Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Pengukuran Hb Pertama 10,35 1,383 7 - 13 9,95 10,74

Hasil analisis didapatkan rata-rata kadar Hb pengukuran pertama ibu menyusui adalah
10,35 gr/dl (95% CI : 9,95 10,74), dengan standar deviasi 1,383. Kadar pengukuran Hb
pertama ibu menyusui terendah adalah 7 gr/dl dan Kadar pengukuran Hb pertama ibu
menyusui tertinggi adalah 13 gr/dl. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa
95% diyakini bahwa rata-rata kadar pengukuran Hb pertama ibu menyusui adalah diantara
9,95 sampai dengan 10,74.
Tabel 13.
Distribusi Responden Menurut Kadar Pengukuran Hb Kedua
Pada Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Kadar Hb Pengukuran Kedua Jumlah Presentase


9 2 4,0
10 8 16,0
10 9 18,0
10 2 4,0
10 3 6,0
11 8 16,0
11 1 2,0
11 3 6,0
12 2 4,0
12 1 2,0
12 2 4,0
12 7 14,0
12 1 2,0
13 1 2,0
Total 50 100,0
Distribusi pengukuran Hb kedua responden hampir merata untuk masing-masing Hb
ibu menyusui. Paling banyak responden dengan kadar Hb 10gr/dl, yakni sebanyak 9 orang
(18,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut pengukuran Hb kedua


pada ibu menyusui, dari Hb normal dan Hb tidak normal dengan informasi tentang jumlah
dan persentasenya. Bentuk distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve
normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat bahwa distribusi variabel pengukuran Hb
kedua pada ibu menyusui berbentuk normal.
Tabel 14.
Distribusi Pengukuran Hb Kedua Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Pengukuran Hb Kedua 10,86 1,056 9 - 13 10,56 11,16

Hasil analisis didapatkan rata-rata kadar Hb pengukuran kedua ibu menyusui adalah
10,86 gr/dl (95% CI : 10,56 11,16), dengan standar deviasi 1,056. Kadar pengukuran Hb
kedua ibu menyusui terendah adalah 9 gr/dl dan Kadar pengukuran Hb kedua ibu menyusui
tertinggi adalah 13 gr/dl. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
diyakini bahwa rata-rata kadar pengukuran Hb kedua ibu menyusui adalah diantara 10,56
sampai dengan 11,16.

Tabel 15.
Distribusi Responden Menurut Berat Badan Bayi
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Berat Badan Bayi Jumlah Presentase


2100 3 6,0
2400 3 6,0
2500 2 4,0
2600 2 4,0
2700 2 4,0
2800 6 12,0
2900 2 4,0
3000 5 10,0
3300 6 12,0
3500 4 8,0
3600 5 10,0
3900 3 6,0
4000 4 8,0
4100 3 6,0
Total 50 100,0

Distribusi Berat Badan Bayi atau responden hampir merata untuk masing-masing
Berat Badan Bayi. Paling banyak responden dengan BB 2800 gr , yakni sebanyak 6 orang
(12,0%) dan responden dengan BB 3300 gr, yakni sebanyak 6 orang (12,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut berat badan bayi , dari BB
normal dan BB tidak normal dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk
distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan
grafik dapat dilihat bahwa distribusi variabel berat badan bayi berbentuk normal.

Tabel 16.
Distribusi Berat Badan Bayi Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Berat Badan Bayi 3170 584,2 2100 - 4100 3003,96 3336,04

Hasil analisis didapatkan rata-rata berat badan bayi adalah 3.170 gr (95% CI : 3003,96
3336,04), dengan standar deviasi 584,2. BB bayi terendah adalah 2.100 gr dan BB bayi
tertinggi adalah 4.100 kg. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
diyakini bahwa rata-rata berat badan bayi adalah diantara 3003,96 sampai dengan 3336,04.
Tabel 17.
Distribusi Responden Menurut Pemberian ASI Segera
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Pemberian ASI Segera Jumlah Presentase


STS 7 14,0
TS 19 38,0
KS 9 18,0
S 4 8,0
SS 11 22,0
Total 50 100,0

Distribusi pemberian ASI segera oleh responden hampir merata untuk masing-masing
pemberian ASI segera. Paling banyak responden yang tidak setuju (TS) untuk memberikan
ASI nya segera kepada bayinya, yakni sebanyak 19 orang (38,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut pemberian ASI segera,
dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk distribusi data dapat diketahui
dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat bahwa
distribusi variabel pemberian ASI segera berbentuk normal.
Tabel 18.
Distribusi Pemberian ASI Segera Di Rumah Sakit S Tahun 2015
Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI
Pemberian ASI Segera 2,86 1,385 1-5 24,7 32,5

Hasil analisis didapatkan rata-rata pemberian ASI segera adalah kurang disetujui oleh
ibu untuk diberikan kepada anaknya (95% CI : 24,7 32,5), dengan standar deviasi 1,385.
Pemberian ASI segera ibu mengatakan sangat tidak setuju (STS) dan pemberian ASI segera
ibu mengatakan sangat setuju (SS). Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa
95% diyakini bahwa rata-rata pemberian ASI segera adalah diantara 24,7sampai dengan
32,5.
Tabel 19.
Distribusi Responden Menurut Pemberian Colostrum
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Pemberian Colostrum Jumlah Presentase


STS 16 32.0
TS 9 18.0
KS 9 18.0
S 16 32.0
Total 50 100,0

Distribusi pemberian colostrum oleh responden hampir merata untuk masing-masing


pemberian colostrum. Paling banyak responden yang sangat tidak setuju (STS) untuk
memberikan colostrum kepada bayinya, yakni sebanyak 16 orang (32,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut pemberian colostrum,


dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk distribusi data dapat diketahui
dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat bahwa
distribusi variabel pemberian colostrum berbentuk normal.
Tabel 20.
Distribusi Pemberian Colostrum Di Rumah Sakit S Tahun 2015
Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI
Pemberian Colostrum 2,5 1,249 14 2,14 2,86

Hasil analisis didapatkan rata-rata pemberian colostrum adalah sangat tidak setuju
(STS) oleh ibu untuk diberikan kepada bayinya (95% CI : 2,14 2,86), dengan standar
deviasi 1,249. Pemberian colostrum dikatakan oleh ibu menyusui sangat tidak setuju (STS)
dan pemberian colostrum dikatakan oleh ibu menyusui setuju (S). Dari hasil estimasi
interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata pemberian ASI segera
adalah diantara 2,14 sampai dengan 2,86.
Tabel 21.
Distribusi Responden Menurut Pemberian ASI Sejak Lahir
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Pemberian ASI Sejak Lahir Jumlah Presentase


STS 7 14.0
TS 20 40.0
KS 2 4.0
S 19 38.0
SS 2 4.0
Total 50 100,0

Distribusi pemberian ASI sejak lahir oleh responden hampir merata untuk masing-
masing pemberian ASI sejak lahir. Paling banyak responden yang tidak setuju (TS) untuk
memberikan ASI sejak lahir kepada bayinya, yakni sebanyak 20 orang (40,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut pemberian ASI sejak lahir,
dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk distribusi data dapat diketahui
dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat bahwa
distribusi variabel pemberian ASI sejak lahir berbentuk normal.
Tabel 22.
Distribusi Pemberian ASI Sejak Lahir Di Rumah Sakit S Tahun 2015
Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI
Pemberian ASI Sejak Lahir 2,78 1,217 1-5 2,43 3,13

Hasil analisis didapatkan rata-rata pemberian ASI sejak lahir adalah kurang disetujui
oleh ibu untuk diberikan kepada anaknya (95% CI : 2,43 3,13), dengan standar deviasi
1,217. Pemberian ASI sejak lahir ibu mengatakan sangat tidak setuju (STS) dan pemberian
ASI sejak lahir ibu mengatakan sangat setuju (SS). Dari hasil estimasi interval dapat
disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata pemberian ASI segera adalah diantara
2,43sampai dengan 3,13.
Tabel 23.
Distribusi Responden Menurut Pemberian ASI Sampai 2 Tahun
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Pemberian Colostrum Jumlah Presentase


STS 12 24.0
TS 18 36.0
KS 1 2.0
S 19 38.0
Total 50 100,0

Distribusi pemberian ASI sampai 2 tahun oleh responden hampir merata untuk
masing-masing pemberian ASI sampai 2 tahun. Paling banyak responden yang setuju (S)
untuk memberikan ASI kepada anaknya sampai 2 tahun, yakni sebanyak 19 orang (38,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut pemberian ASI sampai 2
tahun, dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk distribusi data dapat
diketahui dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat
bahwa distribusi variabel pemberian ASI sampai 2 tahun berbentuk normal.
Tabel 24.
Distribusi Pemberian ASI Sampai 2 Tahun Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Pemberian ASI sampai 2 tahun 2,54 1,232 1-4 2,19 2,89

Hasil analisis didapatkan rata-rata pemberian ASI sampai 2 tahun adalah setuju (S)
oleh ibu untuk diberikan kepada anaknya (95% CI : 2,19 2,89), dengan standar deviasi
1,232. Pemberian ASI sampai 2 tahun dikatakan oleh ibu menyusui sangat tidak setuju
(STS) dan pemberian ASI sampai 2 tahun dikatakan oleh ibu menyusui setuju (S). Dari
hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata pemberian
ASI segera adalah diantara 2,19 sampai dengan 2,89.
Tabel 25.
Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur Ibu Menyusui
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Kelompok Umur Ibu Menyusui Jumlah Presentase


19--20 tahun 10 20.0
21--30 tahun 30 60.0
31--35 tahun 10 20.0
Total 50 100,0

Distribusi kelompok umur responden hampir merata untuk masing-masing kelompok


umur ibu menyusui. Paling banyak responden berusia 21-30 tahun, yakni sebanyak 30
orang (60,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut kelompok umur termuda
sampai dengan kelompok umur tertua dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya.
Bentuk distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari
tampilan grafik dapat dilihat bahwa distribusi variable kelompok umur ibu menyusui
berbentuk normal.
Tabel 26.
Distribusi Kelompok Umur Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI


Kelompok Umur 2,0 0,639 1-3 1,82 2,18

Hasil analisis didapatkan rata-rata kelompok umur ibu menyusui adalah 21-30 tahun
(95% CI : 1,82 2,18), dengan standar deviasi 0,639. Umur termuda adalah 19-20 tahun
dan umur tertua 31-35 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
diyakini bahwa rata-rata umur ibu adalah diantara 1,82 sampai dengan 2,18.
Tabel 27.
Distribusi Responden Menurut Kelompok Pendidikan Ibu Menyusui
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Kelompok Pendidikan Ibu Menyusui Jumlah Presentase


Rendah (SD/SMP) 21 42.0
Tinggi (SMU/PT) 29 58.0
Total 50 100,0

Distribusi kelompok pendidikan responden hampir merata untuk masing-masing


kelompok pendidikan ibu menyusui. Paling banyak responden berpendidikan tinggi, yakni
sebanyak 29 orang (58,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut kelompok pendidikan


terendah sampai dengan pendidikan tertinggi dengan informasi tentang jumlah dan
persentasenya. Bentuk distribusi data dapat diketahui dari grafik histogram dan kurve
normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat bahwa distribusi variable kelompok
pendidikan ibu menyusui berbentuk normal.
Tabel 28.
Distribusi Kelompok Pendidikan Ibu Menyusui Di Rumah Sakit S Tahun 2015
Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95%CI
Kelompok Pendidikan 1,58 0,499 1-2 1,44 1,72

Hasil analisis didapatkan rata-rata kelompok pendidikan ibu menyusui adalah


berpendidikan tinggi (95% CI : 1,44 1,72), dengan standar deviasi 0,499. Pendidikan
terendah ibu menyusui adalah SD/SMP dan pendidikan tertinggi ibu menyusui adalah
SMU/PT. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-
rata kelompok pendidikan ibu menyusui adalah diantara 1,44 sampai dengan 1,72.
Tabel 29.
Distribusi Responden Menurut Kelompok Risti
Di Rumah Sakit S Tahun 2015

Kelompok Risti Jumlah Presentase


Risti 47 94.0
Tidak risti 3 6.0
Total 50 100,0

Distribusi responden yang risti hampir merata untuk masing-masing ibu yang risti.
Paling banyak responden yang risti, yakni sebanyak 47 orang (94,0%).

Dari hasil di atas, distribusi frekuensi ditampilkan menurut ibu yang risti dan ibu yang
tidak risti dengan informasi tentang jumlah dan persentasenya. Bentuk distribusi data dapat
diketahui dari grafik histogram dan kurve normalnya. Dari tampilan grafik dapat dilihat
bahwa distribusi variable kelompok ibu risti berbentuk tidak normal.

B; ANALISA BIVARIAT
1; Uji T
Bb bayi Mean SD SE P value N

KERJA
3148.00 609.043 121.809
0.793 25

tidak kerja
3192.00 570.029 114.006
25

Rata-rata Bb bayi pada ibu yang tidak kerja adalah 3192 gr dengan standar deviasi
570.029 gr sedangkan untuk ibu yang tidak bekerja rata-rata Bb bayi adalah 3148 gr dengan
standar deviasi 609.043 gr.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.793 berarti alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan
yang signifikan rata-rata Bb bayi pada ibu yang bekerja dan ibu yang tidak bekerja

2; Uji ANOVA
Distribusi Rata-rata kadar Hb 1 menurut tingkat pendidikan

Variabel Mean SD 95% CI P value


Pendidikan

SD 10,620 1,1114 9,825-11,415 0,854

SMP 10,391 1,4515 9,416-11,366

SMU 10,125 1,7688 9,182-11,068

PT 10,369 1,0451 9,738-11,001

Rata-rata kadar Hb pada mereka yang berpendidikan SD adalah 10,620 gr% dengan standar
deviasi 1,1114 gr%, Pada mereka yang berpendidikan SMP rata-rata kadar Hb nya adalah
10,391 gr% dengan standar deviasi 1,451 gr%, Pada mereka yang berpendidikan SMU rata-
rata kadar Hb nya adalah 10,125 gr% dengan standar deviasi 1,7688 gr%, Pada mereka yang
berpendidikan PT rata-rata kadar Hb nya 10,369 gr% dengan standar deviasi 1,0451 gr%.

Hasil uji statistik didapat niali p=0,864, berarti pada alpha 5% dapat disimpulkan tidak ada
perbedaan kadar Hb diantara keempat jenjang pendidikan. Analisis lebih lanjut membuktikan
bahwa semua kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan kadar Hb diantara keempat
tingkat pendidikan.

Distribusi Rata-rata kadar Hb 1 menurut tingkat pendidikan


Variabel Mean SD 95% CI P value
Pendidikan

SD 11,050 1,0352 10,309-11,791 0,899

SMP 10,882 1,1418 10,115-11,649

SMU 10,719 1,1635 10,099-11,339

PT 10,869 0,9551 10,292-11,446

Anda mungkin juga menyukai