Anda di halaman 1dari 101

Waktu Bersama Komputerisasi

-Awal Perpisahan-

Perpisahan bukan berarti berhenti

menyatukan hati meski tak berada di

tempat yang sama

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,

hingga membawaku dalam kehidupan baru

ini. Yah, hidup baru, teman baru, lingkungan

baru semuanya serba baru dan aku harus

belajar beradaptasi dengan semua itu. Jalan

ini adalah pilihanku, karena disini mimpi ini

terasa sangat dekat. Walau pada akhirnya

1| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
harus berpisah dengan mereka yang jauh

disana. Sulit rasanya meninggalkan mereka

orang yang selalu bersama ku. Orang yang

tak pernah mengeluh dengan semua tuntutan

ku. Orang yang selalu bersabar dengan

segala kondisi yang mereka hadapi. Yah

mereka lah Sang Motivator terbesarku.

Orang tua ku yang kini sudah mulai keriput

dengan kerja kerasnya mereka membiayai

kuliah ku dan adik ku. Aku adalah anak

ketiga dari 4 bersaudara. Kakak ku yang

paling tua pun belum menyelesaikan study

nya. Dia kuliah di salah satu Universitas

2| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
yang ada di Kolaka,Sulawesi Tenggara.

Namanya Irsyad Muhammad Sultan tapi

biasa kami memanggilnya dengan sebutan

Kak Icca. Terkesan lucu dan unik memang.

Usianya sudah mencapai 26 tahun. Dia tidak

tergolong orang yang kurang dari segi

IQ.Kak Icca termasuk orang yang cerdas

dan punya wawasan yang luas. Kemampuan

berbicaranya pun tergolong bagus. Dulunya

sempat Kak Icca ingin melanjutkan

sekolahnya di Luar Kota.Saat itu dia ingin

sekali kuliah di salah satu Universitas

ternama di Jawa. IPB (Institus Pertanian

3| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Bogor) merupakan cita-cita terbesar kak

Icca untuk bisa melanjutkan kuliahnya di

Universitas ternama itu. Tetapi takdir tidak

membawanya bisa mewujudkan cita-citanya

itu karena kodisi keluarga terutama ayahku

yang saat itu sedang sakit-sakitan. Hingga

kak Icca memutuskan untuk tidak tinggal

jauh dari orang tua. Disamping itu kak Icca

juga yang biasa mengurus empang karena

ayah ku sudah tidak bisa lagi mengurus

empang karena kondisi kesehatannya.

Sementara itu kakak kedua ku bernama

Husair Ahmad biasa dipanggil Sair. Kak

4| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Sair orangnya sedikit berbeda dari kakak ku

yang sebelumnya. Kak Sair berusia 21

tahun. Tak ada keinginan sama sekali

baginya untuk melanjutkan sekolahnya

hingga hanya sampai pada tingkat SMA

(Sekolah Menengah Atas). Padahal kedua

orang tuaku sangat menginginkannya untuk

kuliah. Kak Sair lebih memilih untuk

bekerja dibanding kuliah. Sementara itu

adik perempuan ku bernama Andrika Sari

yang biasa dipanggil Andri. Saat ini usianya

baru menginjak usia 15 tahun.Andri

mondok di salah satu Pesantren Al-

5| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Mawaddah yang lumayan tenar di Kolaka

setingkat dengan SMA. Besar harapanku

buat melajutkan pendidikan ku ini.Rasanya

tak ingin mengecewakan kedua orang tua

ku. Rabbi bantu hamba-Mu ini untuk

mewujudkan cita-citanya.

Ku langkahkan kaki ku menuju

pelabuhan Kolaka bersama Kak Icca hingga

hanya tersisa sederet kisah dan kenangan

yang berada dipomalaa bersama mereka

orang-orang yang sangat menyayangiku. Ku

bulatkan tekad untuk bisa menjadi orang

yang bisa sukses di masa depan. Orang yang

6| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
tak hanya mempunyai sederet title di

belakang nama ku tetapi bisa menjadi orang

yang berguna buat Agama, keluarga

terutama Negara ku Indonesia. Hingga

akhirnya saya tiba di Pelabuhan Bajoe,

Bone. Bone bukan lagi daerah asing buatku

karena sudah sering saya menginjakkan kaki

ke Bone karena disanalah kampong halaman

kedua orang tua ku. Disana ada keluarga ibu

dan ayahku. Tetapi saya lebih sering dan

lebih dekat dengan keluarga ibu yang ada di

Bone. Sempat saya singgah di Bone dulu

sebelum ke Makassar. Dan hari ini saya

7| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
harus berangkat ke Makassar. Di Makassar

awalnya saya tinggal di rumah keluarga

yang ada di Daya Kecamatan Tamalanrea.

Besoknya saya diantar oleh Kak Icca ke

Mallengkeri kost salah satu senior saya yang

di SMA. Namanya Nurul Mutmainnah biasa

orang-orang memanggilnya kak Puput. Saya

banyak bertanya dengan kak Puput dengan

Universitas Negeri Makassar (UNM) karena

kak Puput juga merupakan salah satu

Mahasiswa di UNM dengan jurusan yang

sama dengan yang saya pilih. Jurusan

Pendidikan Fisika ICP yah saya nekad

8| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
mengambil jurusan berbasis dua bahasa

tersebut walaupun kemampuan Bahasa

Inggris saya belum bagus. Tetapi saya punya

harapan yang besar di Jurusan tersebut.

Kelak saya bisa mengusai Ilmu Fisika

sekaligus mahir dalam berbahasa inggris.

Hingga akhirnya aku pun resmi menjadi

seorang mahasiswa UNM jurusan Fisika.

-Pertemuan Perdana-

9| Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Kesan pertama begitu dalam. Bahkan

setelah pertemuan pertama usai.

Kesudahan setelah itu tak ada senyum,

memang. Tetapi bayang-bayang dari

pertemuan itu telah menvisualisasikan

sebagian besar pertemuan yang baru saja

usai.

Merekontruksi ulang secara penuh

hingga memberi ingatan kuat dalam dirimu

sendiri.

Pagi ini, matahari memancarkan

cahaya nya dengan begitu indah dari ufuk

timur. Aku tersadar dalam diamku, sudah

10 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
setahun aku berada ditempat ini. Menjadi

seorang mahasiswa adalah impian ku sejak

dulu. Tapi ternyata menjadi seorang

mahasiswa tidak sesuai dengan ekspektasi

ku. Sebagai seorang mahasiswa fisika

ternyata sangat sibuk dengan begitu

banyaknya tugas-tugas dan rentetan laporan

praktikum.

Hari ini aku mulai aktivitasku seperti

biasanya sebagai seorang mahasiswa. Jam

telah menunjukkan jarumnya diangka tujuh,

ini berarti aku harus berangkat kekampus.

11 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Aku berjalan memasuki kampus,

Sepertinya ada yang berbeda, karena pagi

ini adalah pertemuan perdana mata kuliah

komputersisasi. Sebenarnya dosen mata

kuliah ini, sudah aku kenal sebelumnya.

Bagaimana tidak ia adalah penasehat

akedemikku (PA). Beliau bernama Dr.

Ahmad Yani, M.Si atau lebih dekatnya

dipanggil Pak Yani. Tapi walaupun begitu

aku juga tak kenal dekat dengannya. Tak

lama kemudian, Pak Yani pun datang. Kami

segera memasuki ruangan lab. Proses

pembelajaran pun dimulai, pertama-tama

12 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
kami membahas kontrak kuliah. Tiba tiba,

semuanya terasa tegang ketika bapak

mengatakan bahwa setiap minggu kami

diberikan tugas dan bapak ingin kami hanya

tidur kurang lebih 2 jam dalam sehari

semalam. Sebenarnya kami tidak kaget-

kaget amat, karena kami sudah mendengar

dari kakak-kakak senior bahwa bapak itu

sangat tegas dan sangat banyak tugas yang

diberikan pada mahasiswa. Aku harus

mempersiapkan diri untuk mengerjakan

tugas-tugas yang akan diberikan. Hmm dan

bapak juga sering sekali mengatakan kata

13 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
drop out atau nilai error. Aku merasa was-

was, bagaimana tidak kata-kata itu sudah

dibuktikan pada senior kami. Terkadang rasa

takut itu menghampiriku, bagaimana jika

aku pun akhirnya harus mendapat nilai

error, bagaimana jika akhirnya mata kuliah

ini harus di drop out. Oh tidak, pikiran itu

selalu saja terbayang olehku. Tapi aku

percaya bahwa jika kita berusaha dan

berdoa maka semuanya akan baik-baik saja.

Sebelum keluar dari lab, benar saja

bapak sudah memberi kami tugas pada

pertemuan pertama. Tugasnya yaitu

14 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
menjelaskan interkoneksi antara software-

software yang berada di MS Office serta

dengan contoh yang konkret. Sebenarnya

aku kurang mengerti dengan tugas ini. Ah

nanti bertanya saja sama yang lain. Pikirku.

-Pertemuan Kedua-

Waktu dipenuhi dengan kesempatan.

15 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Dan seperti waktu, setiap kesempatan

hanya datang satu kali.

Saat ia berlalu anda tak akan

menemukannya lagi.

Waktu pun berlalu dengan begitu

cepatnya, tak terasa sudah 6 hari berlalu.

Aku mulai panik karena tugas

komputerisasiku pun belum ada yang beres

karena seminggu ini aku tidak hanya

berfokus pada satu tugas. Begitu banyak

tugas-tugas dari mata kuliah yang lain,

belum lagi praktikum dan laporan. Serasa

waktu seminggu itu hanya sehari. Malam

16 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
pun telah tiba, aku benar-benar keteteran.

Aku sudah menyusun materi tentang

interkoneksi antara software-software yang

berada di MS office namun aku belum tahu

bagaimana cara membuat contoh yang

konkret. Aku sudah berusaha mengerjakan

sebisaku hingga tidur pun aku hampir lupa.

Aku takjub dengan teman-teman yang

lain, yang bisa mengatur waktunya dengan

baik. Aku juga merasa kagum dengan

mereka yang dapat menyelesaikan tugasnya

dengan baik dan tepat waktu. Sementara diri

ini kurang bisa memanajemen waktu dengan

17 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
baik. Hal itu menjadi sebuah motivasi

untukku. kalau mereka bisa, mengapa aku

tidak. Pikirku. Bukan kah kita sering

mendengar syair :

Man Jadda Wa Jadah

Barangsiapa yang bersungguh-

sungguh maka ia akan mendapatkannya.

Yah, syair inilah membuat semangat ku

bangkit lagi. Ku terus memotifasi diri ini

hingga tak ada lagi kata putus asa dalam

hidupku.

Keesokan harinya, perasaan ini sangat

deg-degan. Bagaimana jika tugasku salah,

18 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
huff perasaan takut pun menghampiriku.

Didalam kelas kami diacak untuk

menampilkan tugas dan mempresentasikan.

Saat itu hanya dua orang diantara kami yang

terpilih untuk mempresentasikan tugasnya

yaitu Yunita dan Lismawati. Setelah itu

tugas kami pun dikumpul melalui flashdisk,

ada perasaan tak puas dalam diriku. Karena

tugas ku yang terkumpul tidak maksimal

dan aku juga lupa mengumpulkan

contohnya. sudahlah, yang pokok tugas

kedepannya aku harus mengerjakannya

dengan maksimal. Pikirku.

19 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Dan jam mata kuliah komputerisasi

pun telah berlalu, perasaan ku mulai legah.

Namun sebelum bapak keluar, ia memberi

kami tugas berkelompok yang terdiri dari

dua orang. Tugas nya yaitu membuat basis

data terkomputerisasi tentang fase sebelum

pembelajaran. Fase ini juga disebut dengan

perencanaan yang akan dianalisis yaitu

kondisi siswa (konteks kualitas kehidupan,

ekonomi, dan social), lingkungan (sekolah,

tempat tinggal sekolah, maya) dan daya

dukung sekolah (lab/peralatan lab, kebijakan

sekolah, kondisi ruangan belajar).

20 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Hari itu masih ada ketegangan yang

lain menunggu. Aku juga harus respon

praktikum ditambah lagi kerja resume dan

Tugas Pendahuluan. Yah lengkaplah sudah

hari itu. Tapi semuanya harus dijalani,

karena inilah konsekuensi dari seorang

penuntut ilmu.

Terkadang rasa lelah menghampiriku,

disaat rentetan tugas datang kepadaku.

Namun, aku selalu mengingat mengapa aku

berada ditempat ini, untuk siapa aku disini?.

Pertanyaan itu yang selalu membuatku kuat

dan bangkit kembali. Perjuangan kedua

21 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
orangtuaku lah yang mampu membawaku

dan membuatku bertahan di tempat ini.

Hari-hari kulewati tanpa mereka

disampingku, tak ada lagi tempatku

berkeluh kesah dikala diri ini merasa

kesulitan. Semuanya telah berbeda, gadis

kecil yang manja ini harus berjuang sendiri

untuk menggapai mimpi nya juga mimpi

mereka.

-Pertemuan ketiga-

Waktu,

yang terkadang terasa berlari . atau

merangkak begitu lambat

22 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
namun yang pasti dia tak akan pernah

berhenti

terus meninggalkan kita yang masih

tergagap dan ternganga-nganga

seperti malam yang meninggalkan pagi

Hingga selasa malam pun telah tiba,

sangat horor rasanya. Seperti biasanya aku

selalu saja SKS (system kebut semalam ).

Tapi malam ini berbeda dari sebelumnya,

karena tugas ini berkelompok. Aku bersama

Ayunitha, sebenarnya kami kurang mengerti

bagaimana cara membuat basis data. Hal ini

23 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
disebabkan bapak tidak memberi penjelasan

dan contoh tentang tugas tersebut. kami pun

merasa bingung, bagaiamana seharusnya.

Malam itu, ayunita pergi ke rumah kak

Afa agar mengajari nya. Alhamdulillah,

berkat bantuannya kami ayunitapun sedikit

mengerti. Lalu, ayunita meninggalkan

rumah kak afa dan kembali menuju kosku.

Sesampainya di kosku,waktu telah

menunjukkan pukul 21.00. Kami mulai

panic karena tugas kami belum juga selesai.

Dan ayunita ingin kembali ke kosnya

berhubung waktu telah larut malam.

24 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Akhirnya kami bagi tugas, agar dapat

selesai. Dan sesuatu pun terjadi diluar

keinginan kami, sesampainya dikosnya

ternyata tugas yang telah aku pindahkan ke

fd ayunita ternyata hilang Rasa panic pun

kembali menghampiriku, ini sudah tengah

malam, tidak mungkin lagi kami keluar

untuk bertemu. Akhirnya kuputuskan untuk

mengirim tugas melalui internet. Ketika aku

hendak mengirim tugas itu melalui

facebook, tiba-tiba jaringan internet tidak

mendukung.

Ya Allah, cobaan apa ini keluhku.

25 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Ingin menangis, marah, semuanya

perasaanku telah bersatu. Namun ku tetap

sabar menunggu hingga jaringan pun bagus.

Waktu terus berjalan, seakan tak ingin

membantu kami hingga menunjukkan pukul

01.00 a.m. Rasa kantuk pun mulai datang

menghampiriku, bagaimana tidak aku telah

seharian di kampus mulai dari jam 07.15

17.30. Namun, rasa ngantuk ini harus bisa

terkalahkan. Aku tak boleh menyerah

dengan keadaan dengan begitu mudahnya.

Dengan rasa ngantuk yang luar biasa ku

tetap duduk dan setia menatap layar

26 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
laptopku. Sampai tiba saatnya aku benar-

benar tak sadarkan diri, saat itu waktu

menunjukkan pukul 03.00 dini hari namun

sebelum itu aku telah mengirim tugas yang

diamanahkan untukku ke rekan

kelompokku.

Aku terbangun dengan perasaan yang

tak karuan. bagaimana nasib tugas kami,

bagaimana kabar ayunita, semoga saja tugas

kami selesai. Pikirku. Aku pun bergegas

menuju ke kampus. Langkah kakiku seakan

tak beraturan, dan akhirnya aku pun juga

sampai dikampus. Ku buka pintu lab, di

27 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
ujung sana terlihat ayunita duduk sendirian.

Aku pun menghampirinya,

bagaimana dengan tugas kita?

tanyaku.

Ia pun menjawab dengan lemas dan

dengan mata sayupnya

Ini lihatlah di laptopku, hanya ini

yang bisa aku kerjakan. Jawabnya.

Alhamdulillah, ini sudah bagus kok,

maaf semalam aku ketiduran. jawabku

sambil senyum.

Alhamdulillah akhirnya kecemasanku

berakhir. Aku sangat berterima kasih kepada

28 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
ayunita sudah menjadi rekan kelompok yang

sangat baik. Malah aku berpikir, aku adalah

teman kelompok yang kurang baik karena

tidak maksimal dalam mengerjakan tugas

ini.

Beberapa menit kemudian, terlihat

sosok lelaki yang sangat kami kenal

memasuki ruangan. Siapa lagi kalau bukan

pak Yani. Perasaan deg-degan pun hadir

kembali saat melihat bapak, apalagi aku

duduk di bangku paling depan. Kembali ku

tepis perasaan yang menghampiriku. Setelah

bapak mengabsen, ia menanyakan tentang

29 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
tugas kami. Kami pun menjawab bahwa

kami sudah selesai. Bapak pun merasa puas

dengan jawaban kami. Alhamdulillah,

kembali ku ucapkan kata itu.

Bapak pun kembali melanjutkankan

pembicaraannya, hari ini ia membahas

tentang menyusun peramgkat pembelajaran.

Dimana menyusun perangkat pembelajaran

itu terdiri dari bahan ajar, RPP, LKPD, dan

LP. Katanya.

Bahan ajar adalah menjelaskan tentang

materi-materi yang akan disajikan oleh

seorang pendidik saat melakukan proses

30 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
pembelajaran dalam kelas. RPP adalah

Rancangan Pembelajaran , ini sangat

membantu seorang pendidik karena

didalamnya telah tersusun secara rinci

proses-proses yang akan dilakukan dalam

melakukan proses pembelajaran. LKPD

adalah lembar kerja peserta didik. LP adalah

lembar Penilaian.

Waktu telah menunjukkan pukul 10.00

a.m yang artinya jam mata kuliah

komputerasi ini telah berakhir. Sebelum

menutup kuliah, bapak memberi kami ole-

ole. Ole-ole yang tak pernah kami inginkan.

31 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Apalagi, kalau bukan tugas. Kali ini kami

terbagi menjadi 3 kelompok besar,

kelompok pertama diberikan tugas untuk

mencari materi-materi kelas XII. Kelas XI

untuk kelompok kedua dan kelas X untuk

kellompok ketiga . Aku termasuk dalam

kelompok ketiga. Awalnya aku mengira

tugas ini akan dikerjakan secara

berkelompok. Tetapi pikiranku itu kemudian

terbantahkan ketika bapak mengatakan

bahwa kami masing-masing mendapat satu

materi. Kemudian ia juga mengatakan

bahwa materi tersebut akan dibuatkan bahan

32 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
ajar, RPP, LKPD dan LP. Tugas ini akan

dikumpulkan minggu depan. Aku hanya bisa

tersenyum dengan begitu banyaknya tugas-

tugas yang diberikan. Semuanya akan terasa

indah ketika kita menikmatinya dan tidak

mengeluh. Bukan kah didalam surah Al-

Insyiraah telah disebutkan bahwa

sesungguhnya bersama kesulitan ada

kemudahan.

33 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
-Pertemuan keempat-

aku harus bisa mengatur waktuku dengan

baik

Tak ingin lagi kejadian yang lalu

terulang kembali, kita harus berubah

beranjak dari tempat ini. Hari ini harus lebih

34 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
baik dari hari kemarin, dan hari esok harus

lebih baik dari hari ini agar kita tidak

menjadi orang merugi. Kata-kata itu yang

selalu memotivasiku untuk terus bangkit,

dan untuk terus memperbaiki diri.

Waktu diibaratkan sebuah pedang, jika

engkau tidak menebasnya maka ialah yang

akan menebasmu.

Sebagaimana Allah juga berkata

dalam ayat cinta-Nya dalam surah Al-Ashr

Demi Masa. Sungguh, manusia berada

dalam kerugian.

35 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Begitu penting nya waktu, sehingga

dikatakan dalam Al-Quran bahwa amat rugi

manusia yang tidak memanfaatkan

waktunya.

Jika kemarin-kemarin selalu

kebablasan, hari ini aku berupaya untuk

memanagemen waktuku dengan sebaik

mungkin. Dengan begitu banyaknya tugas

perkuliahan, aku juga aktif dalam

organisasi. Yah lelah, tak pernah merasakan

liburan, jalan-jalan dan sebagainya.

Terkadang ingin juga seperti mereka, yang

punya banyak waktu. Seperti mereka yang

36 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
bisa menikmati liburan akhir pekannya.

Semua itu hanya angan-anganku. Namun,

aku tak berkecil hati karena aku percaya

bahwa jika kita bersusah-susah dahulu maka

akan bersenang-senang kemudian. Lagi

pula, aku disini untuk menuntut ilmu untuk

menggapai mimpi orang terkasihku.

Seminggu ini aku berusaha

mengerjakan tugas komputerasi yang telah

diberikan. Ku kerahkan semua tenaga dan

fikiranku agar hasilnya maksimal.

Setidaknya aku telah berusaha semampuku

dan aku juga tak lupa berdoa agar

37 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
semuanya berjalan dengan lancar. Hingga

hari selasa pun tiba, seperti biasanya hari ini

aku full di kampus jadi tidak bisa

menyelesaikan tugas komputerisasi ini.

Senja pun memperlihatkan wajahnya,

dan kini langkahku berjalan menuju ke kos.

Sesampainya dikos adzan telah

berkumandang, ku bergegas untuk

menunaikan sholat magrib. Setelah selesai

menunaikan sholat, aku memulai

melanjutkan tugas komputerasiku, seperti

minggu - minggu sebelumnya malam ini

pun aku begadang. Hingga jam

38 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
menunjukkan jarumnya di angka 2. Diri ini

sudah tak sanggup lagi, akhirnya aku

putuskan untuk istirahat.

Suara ayam berkokok mulai

bersahutan, juga lantunan ayat-ayat suci

mulai terdengar dari masjid ke masjid. Aku

pun tersadar dari tidurku, aku segera

bergegas mengambil air wudhu. Setelah

sholat, aku kembali membuka laptop ku

untuk mereview kembali tugas-tugasku.

Hingga tiba saatnya aku harus pergi ke

kampus. Sesampainya di kampus, terlihat

teman kelasku berjejeran didepan

39 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
laboratium sambil menatap laptopnya

masing-masing. Semuanya terlihat sibuk

dengan dunianya masing-masing. Aku juga

segera membuka laptopku kemudian

melihat kembali tugas tersebut, mungkin

masih ada yang salah pikirku.

Beberapa saat kemudian Pak Yani pun

datang, ia ingin melihat tugas-tugas yang

telah diberikannya pekan lalu. Sebagian dari

kami di tunjuk untuk memperlihatkan

tugasnya. Lagi-lagi aku tidak terpilih untuk

mempresentasikan tugas ini. Setelah bapak

melihat pekerjaan kami, ia pun mulai

40 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
memberi kami cerita-cerita yang dapat

menjadi motivasi buat kami semua. Bapak

juga mengatakan bahwa akan diadakan

workshop tentang pembelajaran web.

Sebelumnya ia telah menyinggung bahwa

akan ada tugas pembuatan web. Oleh sebab

itu, ia berkata bahwa workshop ini sangat

berguna karena akan membantu dalam

mengerjakan tugas kedepannya. Workshop

tersebut akan dilakukan minggu ini, aku

sangat tertarik untuk mengikutinya. Namun

saat ini, kondisiku benar-benar dalam

41 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
keadaan terpuruk. Aku tak memiliki uang

sepeser pun, atm pun kosong.

Siang itu, aku mengirim pesan pada

mama agar dikirimkan uang. Rasanya

sangat berat harus meminta terus-terusan.

Namun, keadaan lah yang memaksaku.

Hatiku tiba-tiba tersentak ketika membaca

pesan mama tak ada uang yah kata itulah

yang terbaca dilayar handphoneku.

maafkan aku maa,.. gumamku dalam hati.

Sangat sulit ketika kita hidup jauh dari

keluarga, apatah lagi di tempat ini aku

benar-benar sendirian. Kepada siapa lagi

42 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
aku harus meminta, aku benar-benar sedih

namun aku tak ingin mengatakan kepada

orangtuaku jika aku sangat membutuhkan

uang tersebut. Ku biarkan begitu adanya,

karena aku yakin pasti semuanya akan baik-

baik saja.

Dua hari telah berlalu, hari ini H-1

pelatihan web. Aku benar-benar dilema,

antara ikut dan tidak. Sebenarnya aku sangat

berharap dapat ikut pelatihan ini, namun

registrasinya cukup mahal. Dan lagi-lagi

aku tak ingin memberatkan kedua

43 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
orangtuaku. Aku tak ingin menjadi beban

buat mereka tetapi apalah dayaku.

Waktu pun berlalu dengan begitu

cepatnya meninggalkanku seorang diri.

Begitu juga dengan mentari yang telah

menyembunyikan wajahnya. Hanya

rembulan dan bintang-bintang yang kini

menampakkan dirinya.

Malam ini adalah malam tahfids

untukkku, sebagai salah seorang anggota

tahfids aku wajib menginap di rumah tahfids

setiap pekannya. Disana kami akan

menyetor hafalan, namun sebelum itu kami

44 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
mendengar tausiyah dari kakak seorang

penghafal quran. Saat penyetoran hafalan,

tiba-tiba hpku berdering dan ternyata itu

telpon dari seseorang yang sangat

kurindukan, yah telpon dari mama.

Sebenarnya kami dilarang untuk

mengangkat telpon jika kegiatan tahfids

sedang berlangsung, namun aku harus

melanggar aturan tersebut. Segera

kulangkahkan kakiku menuju keteras dan ku

angkat telpon dari mama. Suara itu sangat

kurindukan bagaimana tidak, sudah sebulan

kami tidak pernah telponan. Perasaan marah

45 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
dan rindu yang ada dalam diri ini tak bisa

kubendung lagi. Aku sangat ingin

menyampaikan semua keluh kesahku pada

mama, rasanya ingin marah padanya.

Bagaimana mungkin mama bisa lupa

padaku dalam keadaan ini seperti ini.

Namun pikiran-pikiran negative tersebut,

hilang seketika. Rasa marahku kini berubah

menjadi perasaan sedih dan haru. Ternyata

selama ini bapakku sakit . Sesak terasa

dadaku ketika mama berkata demikian, Ya

Allah cobaan apa ini, mengapa mama

menyembunyikan masalah sebesar ini

46 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
dariku gumamku. Mama melanjutkan

pembicaraannya, ia menceritakan semua

yang telah terjadi disana. Tak terasa air

mataku pun menetes, aku tak kuasa lagi

membendungnya. Aku merasa sangat

bersalah karena tempo hari sempat memaksa

mama untuk mengirimkan uang. Saat itu

aku hanya teringat pada bapak yang sedang

sakit. Aku sangat rindu padanya, rasanya

ingin pulang namun itu tak mungkin terjadi.

Saat ini begitu banyak tuntutan tugas yang

harus aku selesaikan. Sebelum menutup

telponnya mama bertanya tentang uang yang

47 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
aku butuhkan, tetapi aku berkata tidak

mengapa jika memang mama tak punya. Ia

begitu peduli dan sayang padaku, ia berjanji

akan berusaha mengirimkan uang untukku.

Kembali lagi air mata ini jatuh

membahasahi pipiku. Begitu besar

pengorbanan mereka, tak ingin melihat buah

hatinya berada dalam kesulitan walaupun

mereka sendiri berada dalam kesulitan itu

juga.

Keesokan harinya, aku kembali

teringat tentang pelatihan web sebelumnya.

Keinginanku untuk mengikuti pelatihan

48 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
tersebut masih belum memudar, akhirnya

sahabatku suci dan juga ia adalah teman

kelasku menawarkan pinjaman uang untuk

pelatihan web tersebut. Ia pun sangat ingin

mengikuti pelatihan web ini juga , dan pada

akhirnya ku putusakan meminjam uangnya

dan kami pun mengikuti workshop pelatihan

web terssebut. Pelatihan web in dilakukan 2

hari berturut-turut.

49 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
-Pertemuan Kelima-

Ketika aku merasa bahwa jalan

terbaik adalah mengubah semua kesulitan

dengan kegembiraan, mengubah kesedihan

menjadi sebuah kebahagiaan. Aku

menanamkan kepercayaan yang kuat dalam

diriku, menanamkan rasa sabar dengan apa

yang telah terjadi. Aku berpikir bahwa

50 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
apapun yang terjadi, maka ada hikmah

dibalik semuanya. Dengan begitu

banyaknya masalah yang kuterima aku

selalu saja tersenyum. Menghadapi

semuanya dengan memberikan senyuman

terindahku. Aku pernah mendengar bahwa

ketika kita ditimpa masalah maka itu adalah

bentuk perhatian Allah kepada kita.

Minggu ini, bayang-bayang papa

selalu hadir dibenakku, aku kurang fokus

dalam perkuliahan. Saat ini papa sedang

dirawat dirumah sakit. Rasa rindu akan

kampung halamann dan keluarga terasa

51 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
sangat menggebu-gebu. Dalam diamku

kupendam perasaan rindu ini.

Ku biarkan semuanya mengalir sesuai

dengan alirannya, ku biarkan semuanya

terjadi sesuai dengan takdir yang telah

tertulis. Sepekan ini seakan aku pasrah

dengan keadaan, semangat yang ada dalam

diriku seakan mati dengan begitu cepatnya.

Bagaimana mungkin aku bisa memberikan

senyuman terindahku kepada dunia ketika

penyemangatku merasakan sakitnya akan

dunia.

52 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Hingga waktu membawa ku kembali

ke hari ini, yah hari rabu datang lagi. Hari

yang selalu membuatku sibuk. Pagi ini,

seperti biasanya kembali kulangkahkan kaki

ini berjalan menuju ke kampus untuk

menunut ilmu. Sesampainya dikampus,

teman-teman yang lain sudah berada di

dalam ruangan perkuliahan namun belum

terlihat di tempat ini belum terlihat bapak.

Aku pun mulai mengotak-atik laptop ku.

Melihat kembali web yang pernah aku buat.

Waktu terus berjalan, namun tak

terlihat ada tanda-tanda bapak akan hadir,

53 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
akhirnya asisten bapak mengabsen kami.

Terdengar suara pintu terbuka, dan

seseorang memanggil namaku, aku pun

menoleh ternyata suci yang baru saja

datang.

Sari katanya.

Iya, Kamu baru datang yah ?

tanyaku.

Iya, aku telat hmm aduh aku alpa

jawab suci dengan sedih.

Nggak ada bapak kok Jawabku lagi.

Setelah itu kami melanjutkan

mengerjakan web kami, ia juga menyuruh

54 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
kami memasukkan RPP, LKPD, LP, dan

materi ajar kedalam web.

Sampai saatnya jam mata kuliah ini

berakhir.

-Pertemuan Keenam-

Hari ini ku mulai kembali dengan

senyum di pagi hari,mentari tertawa

melihatku dengan semangatku. Ku awali

hariku dengan bermunajat kepada ALLAH

dengan dua rakaat dengan harapan bahwa

hariku di mulai dengan yang baik walaupun

55 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
tugas-tugas mulai berdatangan bagai tamu

yang tak henti-hentinya datang mengampiri.

Namun sebagai mahasiswi saya berusaha

untuk terus bersabar dan ikhlas walau

sebenarnya hati dan batin sedih bahkan

terkadang air mata tanpa sadar turun dengan

sendirinya.karena ujian semakin mendekat

ibarat rumput yang terus tumbuh seperti

itulah tumbuh,yah tumbuhnya tugas-tugas

yang datang.

Kulangkahkan kakiku kembali menuju

kampus,tepatnya hari Selasa. Hari selasa

adalah hari yang full untukku dan teman

56 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
kelasku. Fullnya tugas,fullnya waktu bahkan

makanpun kadang terlupakan. Ku coba

untuk memulainya dengan Bismillah. Yah

awal kuliahku di mulai pukul 07.30 dengan

mata pelajaran Strategi Pembelajaran.

Perkuliahan ini kadang membuatku bosan

namun dengan itu saya mempebaiki niat

agar semuanya berjalan sesuai harapanku.

Seperti biasa tugas kembali di berikan oleh

dosen dan dosen yang mengajarkannya

adalah Pak Kaharuddin. Setelah pukul 10.00

perkuliahan ini berakhir dan kembali di

lanjutkan dengan kuliah fisika matematika

57 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
yang di ajarkan oleh Ibu Vista dan tugaspun

juga kembali di berikan dengan hal yang

sama mengeluh dan mau tidak mau harus

tetap untuk di lakukan dan di ikhlaskan

dengan tetap tersenyum. Dan setelah pukul

12.00 perkuliahan berakhir saya mencoba

kembali rehat sejenak sambil mengambil air

wudhu untuk kembali menyegarkan wajah

yang kusam dengan tugas. Setelah itu saya

sholat 4 rakaat untuk kembali bermunajat

kepada ALLAH agar semuanya baik-baik

saja dengan tugas dan batin saya. Setelah

sholat saya menyempatkan makan kue

58 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
walaupun sekedarnya mengisi perut yang

mulai kosong dari pagi. Pukul 13.00 saya

kembali memasuki ruangn di sains square di

lantai 3 dengan perkuliahan Filsafat Ilmu

yang di ajarkan oleh Pak Subaer. Dalam

perkuliahan ini godaan untuk tidur begitu

keras. Mengapa tidak? AC yang

jalan,lelah,mengantuk,di tambah dengan

cerita yang di sampaikan dosen membuat

saya sempat tertidur dan saya di tegur

karena akibat itu.dengan wajah yang malu,di

tertawai,di tegur, bahkan di suruh keluar

untuk kembali mengambil air wudhu agar

59 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
rasa ngantuknya hilang. Namun setelah itu

godaan untuk menutup mata masih saja

sangat kuat hingga pukul 15.00 dan

akhirnya perkuliahan yang membuat saya

sangat mengantuk ini dapat berakhir juga.

Setelah perkuliahan ini saya kembali ke

musholla untuk kembali mengambil air

wudhu untuk melaksanakan sholat ashar

dengan asrah saya menghadap sang Ilahi

menyerahkan setiap urusan saya agar

berjalan sesuai keinginan dan harapan saya.

Setelah sholat saya kembali mengemas

barang-barang untuk kembali kuliah. Pukul

60 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
16.00 di laboratorium computer dengan

perkuliahan analisis numeric, perkuliahan

ini begitu memeras otak untuk berfikir

analitik dengan cara mudah untuk

menghitung tanpa menggunakan kalkulator.

Dengan sisa semangat yang saya miliki saya

masih mampu menyelesaikannya hingga

pukul 17.30.

Dengan rasa yang begitu lelah,beban di

pundak, serasa batu di angkut dan harus di

bawa hingga semester ini berakhir. Dan

akhirnya perkuliahan selesai juga saya

mencoba kembali berjalan pulang untuk

61 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
membersihkan diri dari urusan dunia. Adzan

magrib telah berkumandang menandakan

saya kembali harus bersiap-siap melakukan

kewajiaban saya sebagai seorang hamba.

Saya terus meminta dan berdoa agar

semuanya berjalan mulus dan tanpa

hambatan, pasrahkan saya dengan takdirmu

wahai Rabbpintaku. Sejenak saya tadarrus

terlebih dahulu dengan melupakan urusan

duniaku. Selepas itu saya melihat hp

ternyata telah menunjukkan pukul 19.00 dan

ternyata saya membuat janji dengan teman

kelas saya yang bernama Zahida Alia. Dan

62 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
ternyata dia telah menunggu di kosnya.

Jarak antara kosku dan kosnya hanya dua

rumah. Kami berdua janjian untuk

mengerjakan tugas Komputerisasi untuk

besok.

Dan setelah saya melihat jam,saya

bergegas untuk menyiapkan keperluan

untuk menginap di kosnya Alia. Selepas

sampainya di sana kami menyusun rencana

tentang tugas agar tugas bias selesai dengan

cepat. Namun takdir berkata lain kami

tinggal bercerita tentang hal-hal yang tidak

penting padahal yang awalnya kami

63 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
membahas tugas tapi ternyata malah

mengarah hal lain. Dan ternyata selepas

bercerita,saling curhat-curhatan,kami

tertidur dengan sebelumnya memasang

alarm untuk bangun pukul 01.00. Yah

Alhamdulillah kami berdua bangun kami

memulai mengumpulkan tenaga dan

semangat untuk mengerjakan dan

menghilangkan rasa ngantuk.

Tugas komputerisasi saat ini adalah

membuat power point RPP yang akan di

publish ke web yang dulu di buat. Dan

subuh itu saya mencoba mengerjakan

64 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
semuanya RPP sudah saya kerjakan, dan

power pointpun siap dengan menunjukkan

waktu 05.00. dengan wajah yang menahan

kantuk saya mengambil air wudhu untuk

sholat dua rakaat. Dengan ketergesaan saya

kembali mengahadap layar notebook saya

untuk mempublish web saya dengan

memasukkan RPP dalam bentuk power

point ke web saya saya begitu tergesa-gesa

karena waktu telah menunjukkan pukul

06.30 dan saya pun harus kekampus pukul

07.30 dengan mengumpulkan tugas ini dan

mata kuliahnya pun Komputerisasi.

65 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Dengan keterges-gesaan saya, saya

sampai kebingungan cara memasukkannya

ke web. Berkali-kali saya mencobanya

namun ketika melihat hasil publish nya

masih saja tidak dapat terbaca. Ternyata

powerpoint ini harus diubah dulu ke bentuk

pdf, hal inilah yang membuat ku lama di

depan layar notebook. Tak terasa waktu

telah menunjukkan pukul 07.50, aku dan

alia pun bergegas menuju kampus. Saya dan

alia berpikir bahwa kami agak telat ke

kampus karena bapak seperti biasanya telat

masuk kedalam ruang perkuliahan. Namun

66 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
nasib tidak berkehendak kepada kami,

tragisnya setiba di kampus dan memasuki

ruangan ternyata bapak telah memasuki

ruangan. Dengan perasaan takut dan was-

was, kami mencoba menepis perasaan

tersebut dan tetap melangkahkan kaki

memasuki ruangan. Tanpa perasaan bersalah

kami langsung mengambil posisi duduk

yang membuat kami nyaman. Dan setelah

kami duduk, ternyata bapak telah

mengabsen. Dengan wajah yang awalnya

takut, kini tambah malah merah,sedih,ingin

nangis,takut,seperti gado-gado yang sudah

67 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
di ulek-ulek perasaan setelah tau ebsen telah

berjaln dan kami yang datang terlambat

dinyatakan alpa. Sedih rasanya, namun aku

sadar bahwa semua ini adalah kesalahan

dari diri kami sendiri. Saya sadar bahwa

menunda waktu dan kelalaian saat ada tugas

membuat kami lupa bahwa waktu adalah

begitu berharga karena waktu yang telah

lewat tidak dapat kembali dan sebuah

penyesalan selalu datangnya ke belakang.

Mulai detik itu, aku berjanji dalam diriku

sendiri bahwa akan datang awal waktu dan

tidak akan terlambat lagi. Dengan niat dan

68 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
keikhlasan mau tidak mau petemuan dengan

mata kuliah Komputerisasi mendapat alpa di

absen bapak.

-Pertemuan Ketujuh-

Kembali lagi, hari ini ku memulai

hariku dengan mengingat Sang Pencipta.

Tak henti-hentinya pujian dan rasa syukur

selalu terucap di bibir ini. Rasa syukur akan

kenikmatan islam, iman, kesehatan dan

masih banyak lagi kenikmatan-kenikmatan

yang Allah berikan. Nikmat waktu dan usia

69 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
yang diberikan kepada kita harus selalu

dimanfaatkan. Karena semuanya akan

dipertanggungjawabkan kelak.

Hari ini adalah hari selasa, hari terfull

untukku. Kuliah dari pagi hingga sore hari

rasanya sangat melelahkan. Belum lagi

malamnya aku harus begadang untuk

mengerjakan tugas komputerisasi untuk

keesokan harinya. Minggu ini kami

mendapat tugas membuat link didalam web

yang telah kami buat. Tugas ini tidak terlalu

sulit jika dibandingkan dengan tugas-tugas

sebelumnya. Jadi malam ini, aku sedikit

70 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
santai mengerjakan tugas dan juga dapat

tidur dengan cepat tidak seperti minggu-

minggu sebelumnya. Yeee bahagianya.

Keesokan harinya, Seperti biasa ketika

mentari telah menampakkan dirinya aku

harus bergegas menuju ke kampus. Hari ini

kembali lagi aku akan kuliah komputerisasi.

Sesampainya di kampus, kondisi yang sama

terlihat lagi, dari kejauhan terlihat teman-

teman yang lain duduk melantai di depan

lab sambil memegang laptop masing-

masing. Telah pukul 08.00 namun bapak

belum juga menampakkan dirinya, kami

71 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
berpikir mungkin bapak tidak masuk hari

ini. Namun, kami tetap setia menunggu di

depan ruangan perkuliahan.

Beberapa saat kemudian, terlihat anak

pak Yani berjalan menuju ke lab. Ia bernama

kak Icha, ia juga merupakan salah satu

mahasiswa jurusan fisika angkatan 2014.

Berarti pak Yani juga telah datang, pikirku.

Dan benar saja, tak lama kemudian terlihat

bapak berjalan menuju ke lab.

Kami pun segera masuk kedalam

ruangan, seperti minggu-minggu

sebelumnya kami disuruh menampilkan

72 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
tugas kami dengan menyambungkan ke

proyektor, lalu mempresentasikannya.

Setelah beberapa orang diantara kami

telah mempresentasikan tugasnya, bapak

memberi kritik untuk perbaikan

kedepannya. Kemudian ia melanjutkan lagi

dengan menjelaskan tugas berikutnya. Tugas

berikutnya yaitu membuat kuis atau soal-

soal. Kuis ini dapat dibuat dengan

menggunakan aplikasi quizcreator.

Hari ini pun telah berlalu, terkadang

perasaan lelah kembali hadir dalam jiwaku,

ingin menyerah dengan tuntutan tugas-tugas

73 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
kuliah yang tak henti-hentinya datang.

Namun, kembali lagi ku kuatkan diri ini,

aku telah disini jauh dari kampung

halaman, segampang itukah aku menyerah?

tanyaku sendiri. Tidak, aku harus bisa

melewati semua ini.

74 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
-Pertemuan kedelapan-

Sudah delapan minggu perkuliahan

komputerisasi ini berlangsung, banyak cerita

didalamnya. Kenangan menyedihkan,

menyenangkan semua nya telah aku

rasakan.

Pekan ini tugas komputerisasiku yaitu

membuat kuis atau soal-soal. Seperti

75 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
biasanya untuk mengerjakan tugas ini

membutuhkan waktu yang cukup lama.

Pertama-tama yaitu aku harus membuat

soal-soal tentang elastisitas dan gerak

harmonis sederhana. Soal tersebut terdiri

dari bermacam-macam model soal ada yang

pilihan ganda, ada yang benar-salah ada

juga yang menjodohkan dan masih banyak

lagi. Setelah membuat soal kemudian aku

masukkan ke dalam quizcreator lalu

kemudian mempublishnya ke web yang

telah ada sebelumnya.

76 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Hingga sepekan telah berlalu, hari rabu

pun datang kembali kepadaku seakan

menagih utang. Kujemput ia dengan

senyuman, aku telah siap menghadapinya.

Dan hari ini pun berlalu dengan begitu

cepatnya.

-Pertemuan kesembilan-

Benar saja kata orang bahwa

kehidupan ini bagaikan roda yang berputar,

tidak stay di tempat. Ada saatnya kita

merasa bahagia dan ada saatnya kita merasa

sedih. Suatu ketika kita bisa berada dalam

keadaan terbaik dan adakalanya kita berada

77 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
dalam keterpurukan. Begitulah seninya

kehidupan, semuanya dapat berubah dengan

begitu cepatnya.

Aku duduk termenung dikala itu, tiba-

tiba aku teringat dengan perkataan Pak Yani,

ia berkata bahwa pekan ini akan mid

komputerisasi. Midnya yaitu

mengumpulkan web yang berisikan tugas-

tugas yang telah diberikan selama

perkuliahan ini. Tugas tersebut akan

dikumpulkan dalam satu flashdisk.

Aku kemudian tersadar dari lamunan

ku dan segera mengambil laptop dari dalam

78 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
tasku, kemudian melihat kembali tugas-

tugas dari pertemuan pertama hingga

pertemuan kedelapan. Saat itu pukul 20.00,

aku mengedit kembali web yang telah

kubuat. Semua ini memakan waktu yang

cukup lama, karena laptopku sering

notresponding. Hingga tak terasa sudah jam

03.00 dini hari, rasa ngantukku pun sudah

tak tertahan kan lagi dan akhirnya aku

tertidur. Pukul 05.00 dini hari aku

terbangun, dengan perasaan yang tak

karuan. Namun, aku tak lupa untuk

menunaikan kewajibanku yaitu menunaikan

79 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
sholat. Setelah itu baru lah aku melanjutkan

lagi tugas komputerisasiku. Dan lagi-lagi

laptopku notresponding. Aku merasa sangat

jengkel namun harus bagaimana lagi. Dalam

keadaan seperti itu, aku langsung menekan

tombol ctrl + s. Kemudian memindahkannya

ke flashdisk.

Sudah pukul 07.00 aku pun segera ke

kampus karena takut terlambat lagi.

Sesampainya dikampus teman-teman yang

lain masih berada di lantai satu, ada yang

masih mengedit-edit webnya. Aku juga

membuka kembali laptopku, kemudian

80 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
membuka webku . Dan tiba-tiba, aku

menjerit web yang semalaman telah ku edit

hilang. Rasanya ingin teriak, aku harus

bagaimana lagi hari ini adalah pengumpulan

tugas mid. Aku pun menangis karena

semuanya terasa sia-sia,

Ya Allah, cobaan apa lagi ini, kenapa

harus aku keluhku sambil meneteskan air

mata.

Aku bertanya kepada yang lain dan

meminta tolong namun mereka juga tidak

tau dan sibuk dengan tugasnya masing-

masing. Perasaan ku benar-benar hancur.

81 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Aku tetap berusaha mencari file tersebut,

mungkin ini disebabkan karena aku

menyimpannya pada saat not responding.

Sangat lama aku mencarinya, hingga

Alhamdulillah aku telah menemukan web

ku namun sedikit terhambur tapi aku tetap

bersyukur.

kumpul saja yang ada kata teman-

teman.

Sebenarnya hatiku tidak terima, karena

aku telah kerahkan semua tenaga dan

waktuku untuk memperbaiki web tersebut

tapi ternyata hasilnya seperti ini. Dan bapak

82 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
pun telah datang, saat itu kami semua

berada di depan lab. Segera kami menyusul

bapak masuk dalam ruangan. Di dalam

ruangan, bapak hanya terdiam melihat kami

yang baru sibuk mencopy tugas ke

flashdisk. Suara mulai terdengar, namun

bukan suara bapak melainkan suara kami

yang berlalu lalang. Sejam telah berlalu,

kami belum juga mengumpulkan flashdisk

yang berisikan tugas-tugas. Dan tiba-tiba

terdengar suara yang memecahkan

keheningan, suara itu sudah tak asing lagi

83 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
terdengar. Sekian lama, akhirnya bapak

mengangkat bicara.

Sekarang kumpul tugas, yang tidak

kumpul maka akan error katanya.

Kalian itu benar-benar pemalas,

kenapa baru sekarang sibuk memindahkan

ke flashdisk, bukankah pekan lalu bapak

berkata bahwa jika bapak sudah masuk

diruangan, flashdisk tersebut sudah berada

di atas meja. Lanjutnya.

Kami pun semuanya terdiam, bapak

benar-benar telah marah karena telah

menunngu kami selama kurang lebih sejam.

84 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Dan ketika flashdisk tersebut di colok ke

laptop bapak, tiba-tiba flashdisknya bervirus

dan semua web kami tidak dapat terbuka.

Bapak pun semakin marah, dan akhirnya

bapak mengatakan bahwa kami sekelas

semuanya error.

What ? error ? kami semuanya

tersentak mendengar kata itu, rasa kecewa

,rasa sedih, rasa takut semuanya bercampur

menjadi satu. Kami semuanya terdiam,

sedangkan bapak trus saja melanjutkan

pembicaraannya. Perasaanku benar-benar

tak karuan, ingin meneteskan air mata.

85 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Seakan perjuangan kami terasa sia-sia

selama ini.

Dalam keheningan, tiba-tiba salah

seorang diantara kami mengangkat bicara.

Memelas dan memohon kepada bapak untuk

memberi kesempatan, namun bapak benar-

benar tak ingin memberi kami kesempatan.

Yah kembali henng, diam seribu bahasa.

Aku tak tahu harus berkata apa lagi, aku

mulai merasa putus asa.

Beberapa menit kemudian, keti kami

pun angkat bicara. Bapak pun

mempersilahkannya untuk mengungkapkan

86 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
alasannya. Kami semua berharap ketua

tingkat kami menjadi pahlawan. Dan

akhirnya bapak pun menerima alasannya

karena bapak berpikir bahwa alasan keti

logis namun bapak memberi kami syarat. Ia

memberi kami kesempatan satu kali lagi.

karena alasan teman kalian logis

maka bapak memberi kesempatan satu kali

lagi, semua tugas kalian sudah berada dalam

CD dan kumpul paling lambat jam 10.15 .

kata pak Yani.

Saat itu, jam menunjukkan pukul 09.40

kami pun semua berlari meninggalkan

87 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
ruangan tersebut dan segera memburning

tugas kami. Dan Alhamdulillah semuanya

berjalan dengan baik.

-Petemuan Kesepuluh-

Ketika suara ayam berkokok

memulaiku untuk kembali terbangun dengan

kesibukanku yang baru lagi, yang mesti ku

lalui lagi. Tetap tersenyum tetap tertawa

menghadapi tugas-tugasku. ku perbaiki niat

ku perbaiki batinku untuk menumbuhkan

semangat pejuang mahasiswiku. Kembali ku

basuh wajahku dengan air wudhu agar

88 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
keyakinanku bahwa hari yang ku lalui bisa

yang terbaik.

Walau hari ini bapak tidak hadir,

namun kami tetap berada dalam kelas

karena bapak digantikan oleh asistennya.

Setelah diabsen, kami diacak untuk

mempresentasikan tugas mid yang sudah

kami kumpulkan. Sri suci ardianti anas yah

nama itu yang pertama kakak sebut, yang

artinya suci harus mempresentasikan tugas

midnya.

Setelah menghubungkan ke proyektor

labkom, suci pun menjelaskan isi dari

89 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
webnya tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh

Riska Irmayadi. Setelah semuanya telah

mempresentasikan tugasnya, kakak asisten

banyak mengomentari dan mengkritik dari

web-web kami. Asisten tersebut menyuruh

kami memperbaikinya lagi, dan sebelum

jam mata kuliah ini berakhir, ia menyuruh

kami mencari dan membaca permendikbud

tentang penilaian.

90 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
-Pertemuan Kesebelas-

Suara adzan subuh berkumandang tak

terdengar di telingaku alarm yang berbunyi,

dengan rasa ngantuk yang begitu amat terus

menghantuiku,begitu berat ku rasa

membuka mata untuk melaksanakan

kewajibanku kepadaku Rabb dengan dua

rakaat debgai bentuk syukurku kepada Rabb

ku dengan masih di izinkan untuk di beri

91 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
kekuatan, ketabahan, kesabaran, dan

keikhlasan untuk memulai hariku. Ku

mencoba bangkit dari keterpurukan bantal

dan tempat tidurku untuk beranjak sholat

dan setelah itu menatap layar laptopkku

yang seperti biasa yang ku kerjakan pada

hari rabu tugas dari mata kuliah

komputerisasi.

Namun ternyata hari ini aku tak

memiliki tugas, karena pekan lalu bapak

tidak hadir. Namun, asisten bapak hanya

menyuruh kami untuk mencari dan

membaca permendikbud tentang penilaian.

92 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Jadi pekan ini aku hanya membaca dan

mengedit web ku yang masih kurang rapi.

-Pertemuan Keduabelas-

Di tengah senjanya mentari menutup

hari yang terang dengan langit yang menjadi

gelap. Itulah hari yang kulalui untuk dukaku

hari ini. Namun di tengah gelapnya malam,

keheningan dan dinginnya menjelang senja

membuatku menahan kantukku untuk ku

sediakan waktuku untuk mengerjakan tugas

demi tugas yang menghampiriku. Senja

93 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
sudah menampakkan perlahan sinarnya dan

tugas yang di berikan oleh mata kuliah

Komputerisasi kembali mengalami masalah.

Adzan subuh berkumandang dan ku basuh

kembali wajahku dengan wudhu subuh yang

membuatku kembali merasa segar dengan

air suci.

Hari ini kembali lagi membuka dan

menatap layar laptopku untuk mengerjakan

tugas komputerisasi. Kali ini bapak

menyuruh kami membuat angket atau

quitionnaire tentang web yang telah kami

buat. Namun, sebelum membuat angket

94 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
tersebut kami harus mencari jurnal

internasonal minimal tiga yang menyangkut

tentang quistionnaire. Hari demi hari

perubahan sudah terlihat jelas pada diriku

walau perubahan itu hanya terbilang sedikit.

Kini sekarang aku mulai bisa menghargai

waktu. Aku tidak memakai system kebut

semalam lagi, namun sebelum hari-Hnya

aku sudah mulai mengerjakan sedikit demi

sedikit. Dan Alhamdulillah, angket ini bisa

selesai dalam waktu tidak terlalu lama jadi

malam rabu kali ini aku bisa tidur lebih

awal.

95 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
Keesokan harinya, dengan perasaan

yang legah kembali ku bawa diri ini menuju

tempat yang sudah tak asing lagi untukku.

Namun kali ini ada perasaan yang berbeda

dari pekan-pekan sebelumnya. Ternyata

seperti ini rasanya jika tugas kita selesai

tepat waktu. Ingin kembali kuulang semua

waktu ku yang terbuang sia-sia, rasanya

ingin memperbaiki semuanya. Yah begitulah

kehidupan, penyesalan selalu datang diakhir.

96 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
-Pertemuan ketigabelas-

Aneh aku masih saja tertawa dan

tersenyum masih saja tertawa terbahak

dengan tugas yang harus aku kumpul

dengan sejuta hal-hal yang kecil ku lakukan.

Kini aku belajar dari pengalamanku

sebelumnya dengan menunda-nunda dapat

membuatku kesusahan dalam mengerjakan

tugasku namun ternyata pengalamanku tidak

membuatku kapok dengan urusanku. Namun

97 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
siksa batinku tetap saja tersiksa karena

menunda-nunda waktu.

Malam sama tak ada yang berbeda,

malam ini kembali lagi ku berduaan dengan

tugas komputerisasi ku di tengah

keheningan malam. Ketika semua orang

telah menikmati mimpi indahnya, aku

menikmati malamku dengan tugas. Sudah

terasa sangat biasa karena sudah dua belas

pekan, selalu saja begini. Ku tetap duduk

dan terus menatap layar laptopku. Tugas

pekan ini yaitu membuat rapor atau

penilaian. Yah aku sangat menikmati tugas

98 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
kali ini, ku kerahkan semua tenaga dan

fikiranku untuk membuat rapor ini. Hingga

jam telah menunjukkan pukul 03.00 dini

hari. Aku pun segera bergegas untuk tidur.

Pagiku kusambut kembali setelah

gelapnya malam ku larutkan dengan tugas

komputerisasiku. Dan pagi ini harus ku

siapkan diriku untuk mengemas kembali

barang-barangku untuk kuliah komputerisasi

dengan tugas yang masih belum terlalu siap

yah sekitaran 90% .

Kemudian kulangkahkan kakiku

meninggalkan kos dan kuarahkan menuju

99 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
kekampus. Sesampainya di kampus aku

bertanya kepada yang lain bagaimana

rapornya mereka. Segera kubuka kembali

laptop ku dan memperbaiki raporku yang

belum usai. Dan Alhamdulillah sebelum

bapak masuk tugasku sudah rampung

semua.

Didalam kelas, bapak menyuruh kami

menampilkan rapor tersebut. Setelah itu ia

berkata bahwa hari ini adalah tatap muka

terakhir, pekan depan semua tugas sudah

harus terkumpul dan tugas novel pun harus

terkumpul. Saat itu, antara senang dan

100 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i
belum siap rasanya. Senangnya karena

akhirnya perjalanan ini hampir usai dan

takutnya lagi karena novel ku belum juga

rampung.

Jadi sepekan ini, aku disibukkan

mengerjakan novel. Tidur pun aku hampir

lupa, namun ku harus tetap semangat dan

terus berjuang pada tugas akhir ini. Dan

pekan depan adalah pengumpulan tugas

akhir, aku berharap usaha tak akan

mengkhianati hasil.

-The end-

101 | Wa k t u b e r s a m a k o m p u t e r i s a s i

Anda mungkin juga menyukai