Anda di halaman 1dari 9

1.

Judul
Review Jurnal Kertas Dengan Tema Hybrid

2. Abstrak

3. Pendahuluan

Pada saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-9 sebagai produsen pulp dunia
dengan pangsa pasar sebesar 2,4% terhadap dunia dan sementara itu sebagai produsen kertas
Indonesia menduduki peringkat ke-9 dengan pangsa pasar sebesar 2,2% terhadap dunia
(IPPA, 2011). Menurut catatan APKI total kertas yang diproduksi selama 5 tahun terakhir
rata-rata sebesar 7,27% dan total konsumsi kertas rata-rata 5,87%.
Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pulp dan kertas dunia masih cukup besar dan
Indonesia berpeluang untuk ikut bermain dalam pasar pulp dan kertas dunia. Di samping
peluang di dunia tersebut, maka peluang di dalam negeri juga cukup besar
Salah satu jenis sumber serat pulp adalah biomassa yang terdapat di perkebunan
kelapa sawit. Bahan baku tersebut banyak dijumpai dan potensinya sangat besar (Tjahjono,
2005). Salah satu diantaranya adalah tandan kosong sawit (TKS). Setiap pabrik minyak sawit
mentah akan menghasilkan TKS kering rata-rata 7-15 ton/jam, jadi untuk setiap tahunnya
dapat menghasilkan 55440 118800 ton (Erwinsyah, 2000). Dengan semakin meningkatnya
areal penanaman kelapa sawit setiap tahunnya ketersediaan TKS akan semakin meningkat
juga. Hasil penelitian yang dikembangkan oleh Balai Besar Pulp dan Kertas menunjukkan
bahwa TKS dapat dibuat pulp dengan kekuatan yang cukup tinggi dan pulp tersebut dapat
dipergunakan untuk bahan baku kertas tulis cetak, substitusi kertas kantong semen dan kertas
HVO. TKS memiliki panjang serat rata-rata 0,74 mm dan diameter luar 10,14 m serta tebal
dinding 3,52 m.
Tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah untuk mengurangi penggunaan kayu pohon
sebagai bahan baku kertas, pemanfaatan tandan kosong sawit sebagai pengurangan limbah
tandan kosong sawit, untuk mengolah limbah yang tidak terpakai menjadi kertas yang
bernilai jual tinggi.

4. Pembahasan

Resume Jurnal Chemical Responses to Modified Lignin Composition in Tension Wood


of Hybrid Poplar

Bahan dan Metodologi

Praktikum ini menggunakan poplar hibrida liar (Populus tremula x Populus alba), dan
tiga pohon transgenic (FSH47, FSH64, FSH82).

Analisis Data

Tiga pohon untuk setiap garis genetika dan perlakuannya disampel untuk dibuat
analisis statistika. Data dianalisa menggunakan software R (D Revelopment Core Team
2007).
Hasil

Rangsangan lingkungan, seperti gravitasi, mengubah bentuk dan susunan dari pohon
angiosperma, juga menghasilkan batang yang ter-reorientasi ke posisi tegak yang baru yang
didorong oleh gaya tarik dari jaringan xylem khusus yang disebut tension wood.

Efek Dari Genetika dan Modifikasi Lingkungan Pada Total Lignin dan Komponen
Lignin

Garis transgenic FSH94 secara statistika mempunyai presentase sama yaitu 93 mol %
di semua tiga jaringan kayu. Di poplar hibrida liar, persen total lignin di tension wood jauh
lebih rendah daripada di normal wood. Pada sampel normal wood, persen total lignin lebih
tinggi 2,6 % di pohon liar daripada di pohon transgenic.

Efek Pada Selulosa MFA dan Selulosa Kritalinitas

Tension wood mempunyai kadar selulosa MFA jauh lebih rendah. Dinding sel
kritalinitas, tidak muncul dengan adanya pengaruh pada perubahan komposisi lignin, yang
jauh lebih tinggi pada tension wood, dibandingkan dengan normal wood.

Efek Pada Kandungan Karbohidrat Kayu

Pada tipe liar dan poplar hibrida transgenic, normal wood mempunyai persen total
gula jauh lebih rendah daripada tension wood. Setelah diobservasi ketika lignin dimodifikasi
diikuti dengan berkurangnya 4,1 % glukosa. Rata-rata, persen galaktosa lebih tinggi di
tension wood daripada di normal wood. Rata-rata keseluruhan persen xylose di tension wood
lebih rendah 2,2% daripada di normal wood.

Simpulan

Observasi pada penelitian membuktikan: tension wood tipe poplar liar dicirikan dengan
persen glukosa dan selulosa kristalinitas yang lebih tinggi, dan selulosa MFA dan persen total
lignin yang lebih rendah ketika dibandingkan dengan normal wood. Sama dengan tipe liar,
normal wood tipe transgenic juga mempunya persen total gula yang lebih rendah daripada
tension wood. Di normal wood, persentase total lignin di tipe liar lebih tinggi daripada di
transgenic.

Resume Jurnal Pembuatan Pulp Mekanis Tandan Kosong Sawit untuk Kertas Lainer
dan Medium

Kertas lainer merupakan jenis kertas industri yang digolongkan sebagai karton. Kertas
liner biasanya dibuat dengan mesin Fourdrinier dari bahan baku berupa pulp asli (virgin
pulp) kayu dengan proses kraft dicampur dengan kotak karton gelombang bekas.
Bahan dan Metode

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini berupa tandan kosong sawit dengan
kadar air rata-rata 30%. Untuk keperluan analisa bahan kimia, TKS dibuat menjadi serbuk
menggunakan alat penyerbuk Wiley lalu disaring sampai diperoleh ukuran 40 60 mesh.
Penentuan morfologi serat TKS meliputi panjang serat, tebal dinding serat, kelangsingan dan
kelemasan menurut prosedur Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pembuatan pulp dilakukan melalui dua cara yaitu proses semikimia (dan Alkaline
Peroxide Mechanical Pulping (APMP). Proses semikimia meliputi pemanasan serat TKS
dengan steam pada suhu 100oC selama 1 jam kemudian ditambahkan bahan kimia NaOH
dalam autoclave dengan variasi 4, 6, 8 dan 10%. Serat TKS selanjutnya diuraikan dalam
refiner 2 tingkat yaitu refiner kasar dan refiner halus. Setelah itu dilakukan penyaringan
menggunakan saringan bergetar untuk memisahkan serat-serat halus dan serat-serat kasar.

Pembuatan pulp APMP meliputi impregnasi serpih dengan steam pada suhu 100oC
selama 1 jam dan penguraian serat kasar. Selanjutnya refining tahap pertama untuk
mendapatkan pulp mekanis dengan konsistensi 10 15%. Refining tahap kedua untuk
mengetahui tingkat pekembangan kekuatan dan kemampuan serat untuk membentuk
lembaran di atas mesin kertas. Tahap terakhir pencucian pulp dari sisa bahan kimia dan
penyaringan agar diperoleh kualitas produk akhir pulp mekanis yang seragam. Selain itu
dilakukan juga pengujian derajat putih dengan SNI ISO 2470: 1999.

Hasil dan Pembahasan

Serat TKS yang diteliti ini mempunyai morfologi serat yang cukup baik yaitu panjang
serat rata-rata 1,11 mm., termasuk ke dalam kelompok serat pendek (<1,44 mm). Sedangkan
tebal dinding adalah 5,66 m.

Kadar holoselulosa merupakan kadar total karbohidrat atau kadar polisakarida dalam
bahan baku, kadar selulosa alfa adalah 40,79%. Selulosa dibagi ke dalam tiga bagian yaitu -
selulosa yang mempunyai berat molekul tinggi yang merupakan bagian yang tinggal setelah
bagian selulosa lainnya larut pada perlakuan dengan natrium hidroksida 9,45%. Sedangkan
bagian selulosa yang larut dalam natrium hidroksida 9,45% adalah -selulosa dan -selulosa.
Kadar sari untuk serat TKS adalah 3,30%. Presentasi kelarutan TKS dalam NaOH 1% adalah
25,56%.

Semakin besar dosis NaOH yang digunakan semakin kecil rendemen yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil analisa sifat fisik lembaran pulp diperoleh bahwa kekuatan fisik lembaran
pulp CTMP yang dibuat dengan NaOH 8% dan 10% lebih tinggi dari lembaran pulp CTMP
lainnya. Menurut teori dan pengalaman di pabrik, kertas lainer biasanya dibuat dari pulp kraft
serat panjang yang berasal dari impor. Berdasarkan nilai ketahanan retak dan ketahanan tekan
lingkarnya, kertas liner diklasifikasikan menjadi kelas A dan kelas B.

Kertas lainer selalu mengandung serat panjang yang berfungsi untuk memberikan
sifat kekuatan pada kertas lainer. Ikatan antar serat dipengaruhi oleh tingkat penggilingan dan
penambahan bahan kimia penguat. Jadi, semakin tinggi kandungan serat panjang dan
semakin banyak bahan kimia penguat yang digunakan, maka semakin tinggi kekakuan
lembaran, akibatnya ketahanan tekanan lingkarnya juga semakin tinggi. Persyaratan utama
dari kertas lainer adalah memiliki sifat ketahanan retak dan ketahanan lingkar (ring crush)
yang tinggi. Bahan baku untuk kertas lainer, baik serat pendek maupun serat panjang,
seluruhnya adalah kertas bekas.

Kondisi yang lembab bisa menyebabkan kadar air lembaran menjadi tinggi. Kekuatan
kertas bisa menurun dengan naiknya kadar air lembaran.

Simpulan

Serat tandan kosong sawit (TKS) mempunyai morfologi serat yang cukup baik yaitu
panjang serat rata-rata 1,11 mm dan termasuk ke dalam kelompok serat pendek. Kadar lignin
TKS 22,67% dan hampir sama dengan kadar lignin kayu daun.

Hasil pembuatan pulp CTMP menunjukkan bahwa semakin besar dosis NaOH yang
digunakan semakin kecil rendemen yang dihasilkan. Hasil pengujian sifat fisik lembaran pulp
menunjukkan bahwa pulp CTMP yang dibuat dengan NaOH 8 dan 10% lebih tinggi dari
lembaran pulp lainnya.

Dari hasil pembuatan kertas medium terlihat bahwa yang terbuat dari 100% CTMP
paling bagus kualitasnya dan memenuhi syarat sebagai kertas medium tipe B.

Kelebihan

- Sifat kertas lainer yang mempunyai ketahanan tekan.


- Pembuatan karton menggunakan serat asli (virgin pulp) maka tidak akan
menimbulkan masalah limbah padat berupa logam berat.
- Mengurangi limbah industri hasil perkebunan yang tersedia cukup melimpah di
Indonesia.
- Kadar lignin yang rendah menunjukkan bahwa bahan baku mudah dibuat pulp karena
memerlukan energi panas dan mekanis lebih sedikit.

Kelemahan

Tingginya kelarutan bahan baku dalam NaOH 1% dapat menunjukkan bahwa bahan tersebut mudah
mengalami pelapukan atau terjadinya degradasi komponen kimia karena mikroorganisme
Resume Jurnal Biomechanical Pulping of Loblolly Pine With Different Strains of The
White-rot Fungus Ceriporiopsis subvermispora

Judul

Pretreatment kayu pinus loblolly Keripik dengan berbagai jenis Jamur berbulu putih
Ceriporiopsis subvermispora

Tujuan

Mengurangi listrik Energi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan penyulingan Pulp mekanik
Biomekanik Pulping dengan semua strain. Pretreatment dengan semua Strain hanya
menghasilkan berat 4-7% Kehilangan, dan tidak ada yang jelas Korelasi antara penurunan
berat dan Penghematan energi atau peningkatan kekuatan.

Kelebihan

Berdasarkan penghematan energi dan Perbaikan sifat kekuatan kertas, Strain FP-90031-sp
lebih unggul Ke strain lainnya Hasil ini Jelas menunjukkan bahwa strain yang berbeda
Jamur yang sama bisa berbeda dalam jamur mereka Biopulping khasiat.

Percobaan

Pembuatan Kultur

Mereka dipertahankan pada agar kentang dekstrosa (PDA) miring dan disimpan didinginkan sampai
habis. PDA kultur piring diinokulasi irisan ini dan diinkubasi pada 27 1 C dan kelembaban relatif
65 5% selama 10 Hari.

Keripik kayu

Potongan pinus loblolly yang baru dipotong (Pinus taeda L.) kayu bulat kayu pulp diperoleh
Dari Hutan Nasional Bienville di Indonesia Mississippi dikelupas dengan ukuran nominal 6
mm. Keripik ditempatkan di kantong plastik dan dibekukan untuk mencegah pertumbuhan
pencemaran Mikroorganisme.

Persiapan bibit

Potongan pinus beku dicairkan dan dicampur . Awal Kadar air potongan pinus adalah 49%.
Media yang dimodifikasi secara kimiawi mengandung 40 g glukosa / kg potongan pinus
digunakan untuk meningkatkan biomassa jamur dan menekan degradasi selulosa. Media
ditambahkan sampai 200 g potongan pinus untuk meningkatkan kelembaban potongan
sampai 60%. Potongan pinus ini dimasukkan di labu Pakis 2800 mL Fernbach. Labu ditutupi
dengan aluminium Foil dan autoklaf selama 45 menit di 121 C. Setelah pendinginan
sampai suhu kamar, potongan pinus yang disterilkan di setiap labu diinokulasi dengan 2,5
cm2 cawan tuang 10 hari dan benar-benar tercampur. Labu itu diinkubasi selama empat
minggu pada 27 1C dan RH 65 5%.
Media yang mengandung glukosa dijelaskan ditempatkan di masing-masing
Bioreaktor baki diam, Untuk kontrol, 2000 g potongan pinus dimasukkan ke
Bioreaktor serupa Setiap stasioner.

Resume Jurnal Improved Quality of SC Magazine Paper Through Enhance Fiber


Development Using The ATMP Process

Penyulingan percobaan
Pohon cemara putih (Picea glauca) dari Wisconsin USA, digunakan sebagai bahan baku
untuk uji coba dalam penelitian ini.

Konsep proses penyempurnaan ATMP menggabungkan beberapa proses modifikasi


dibanding intensitas rendah konvensional
Proses TMP:
Mengurangi pra-perawatan mekanik pada chip di Impressafiner dan Fiberizer
Pengenalan bahan kimia proses untuk keripik berserat (Setelah defibrasi)
Peningkatan intensitas penyulingan tahap pertama (dicapai dengan menggunakan pola
segmen pakan dan / atau rotasi yang lebih tinggi

Percobaan uji coba skala pilot pada Pinus taeda menunjukkan adanya
Peningkatan efisiensi energi listrik hingga 1,1 MWh / odt atau 42% pada indeks tarik 25
N.m / g dan Kecerahan bubur kertas meningkat dengan 14% ISO. Penyemprotan
penyaringan ATM Picea glauca menghasilkan Pengurangan energi hingga 0,65 MWh / odt
atau 37% pada indeks tarik 30 N.m / g dan peningkatan kecerahan pulpa oleh sampai 14
ISO% dibandingkan dengan TMP.

Hasil permukaan dan sifat curah dari lembaran yang dilipat permeabilitas udara dan
kekasaran permukaan (diukur sebagai PPS) kertas adalah sifat yang biasa digunakan untuk
kualitas kontrol di pabrik kertas SC. Kekasaran permukaan adalah kualitas target penting
untuk kertas SC yang digunakan untuk pencetakan rotogravure. Kedua karakteristik tersebut
meningkat secara signifikan dengan menggunakan ATMP (aq.) Dan ATMP (Mg + P) konsep
proses dibandingkan dengan penyempurnaan TMP. Baik permeabilitas udara dan PPS
bergantung pada seberapa baik berat dikembangkan permeabilitas udara yang lebih rendah
dan PPS lembaran terbuat dari ATMP (aq.) Dan ATMP (Mg + P) pastikan bahwa indeks area
permukaan spesifik yang lebih tinggi dan bendability serat ATMP (aq.) Dan ATMP (Mg + P)
diterjemahkan ke dalam sifat kertas yang lebih baik.

Resume Jurnal Manufacturing of Paper by Sulphate (Kraft) Process

Tujuan

Kraft pulping melibatkan penanganan potongan kayu dan serbuk gergaji dengan natrium
sulfit dan sodium Larutan hidroksida. Campuran kimia dan kayu yang sangat basa dimasak
dengan uap di bawahnya tekanan (dicerna) selama antara 1 dan 3 jam. Sebagian besar
lignin dan beberapa selulosa Hemi dilarutkan, meninggalkan serat selulosa yang tersisa
terpisah. Cairan masak yang mengandung lignin terlarut dan ekstraksi lainnya (cairan hitam)
diarahkan ke pabrik pemulihan kimia dimana lignin dan limbah organik dibakar untuk
diproduksi Energi yang dibutuhkan dalam proses pulping. Ekstraktif yang berharga
(misalnya, terpentin, minyak tinggi, dan resin) dipisahkan untuk dijual sebagai bahan kimia
komoditas. Bahan kimia proses dipulihkan hanya dengan yang relatif kehilangan volume
kecil, dan setelah pengisian dengan garam natrium, mereka dikembalikan ke digester
penggunaan kembali. Bubur coklat (brown stock) dari digester dicuci, disaring, dan
dilewatkan melalui baterai pembersih Jika bubur kertas dikelantang, maka "mengental"
dengan membuang kelebihan air dan dikirim melalui serangkaian operasi pemutih. Ini bisa
sangat bervariasi dalam jenis bahan kimia yang digunakan dan Urutan mereka Pulp yang
dikelantang kemudian siap untuk proses pembuatan kertas. Kayu lunak dan kayu keras bisa
dilipat oleh proses Kraft. Pemulihan serat sebagian besar fungsi dari jenis kayu yang
digunakan, waktu dan suhu memasak, derajat pemutihan, Dan kekuatan kertas yang
dibutuhkan. Umumnya, pemulihan pulp Kraft dari kayu lunak kira-kira 47 persen untuk pulp
yang tidak dikelantang dan 44 persen untuk dikelantang.4 Pemulihan kayu berkisar dari 50
Menjadi 52 persen untuk pulp Kraft yang tidak dikelantang sampai 50 persen untuk
dikelantang

Proses :
"Proses memasak" adalah tempat bagian utama delignifikasi terjadi. Potongan kayunya
Dicampur dengan "cairan putih" (larutan natrium hidroksida dan natrium sulfida), dipanaskan
sampai Meningkatkan laju reaksi dan kemudian hancur menjadi serat dengan 'meniup' -
menundukkannya tiba-tiba
Penurunan tekanan biasanya menggunakan sekitar 150 kg NaOH dan 50 kg Na2S
dibutuhkan per ton. Kayu kering pada proses ini, seperti reaksi kimia apapun, dipengaruhi
oleh waktu, suhu dan konsentrasi reaktan kimia. Waktu dan suhu bisa saling bertransaksi
satu sama lain ke tingkat tertentu, tapi untuk mencapai waktu memasak yang wajar perlu
memiliki suhu sekitar 150 - 165oC, jadi pressure cooker digunakan. Namun, jika suhunya
terlalu tinggi maka potongan tidak terdelignifaksi merata, jadi keseimbangan harus dicapai.
Kinetika kran Kraft cukup dipahami dengan baik, namun reaksinya heterogen
Parameter penting untuk menentukan kualitas pulp, dan biasanya dinyatakan dalam apa
yang disebut "Nomor kappa" Jumlah ini berhubungan langsung dengan jumlah lignin yang
masih tersisa di bubur masak

Pemberaihan kertas
Karena banyaknya bahan kimia yang digunakan dalam memasak kayu di Kraft pulping,
maka
pemulihan bahan kimia sangat penting. Proses dimana bahan kimia dipisahkan dari pulp
yang dimasak disebut bubur kertas. Penghapusan bahan kimia yang baik (anorganik dan
organik)
Diperlukan karena beberapa alasan:
1. Bahan kimia terlarut mengganggu arus bawah pengolahan pulp
2. Bahan kimia itu mahal untuk diganti
3. Bahan kimia (terutama lignin terlarut) sangat merugikan lingkungan

Padatan terlarut (anorganik dan organik) di dalam bubur kertas dilarutkan dengan air panas,
namun ada beberapa yang menggunakan penekanan

Pemutaran bubur kertas:


Selain serat, bubur kertas yang dimasak juga mengandung bundel serat dan simpul yang
tdak dimasak.
Proses memasak yang bagus untuk mencapai ketebalan potongan yang konsisten.
Memiliki kontrol yang baik atas delignifikasi dan menghasilkan lebih sedikit gagal".

Pemutihan:
Proses pemutihan (delignifikasi dan pencerahan) menggunakan beberapa bahan kimia dan
proses. Jumlah proses dan varian proses yang ada yang meningkatkan efisiensi
proses untuk menghilangkan lignin atau menawarkan pengganti pemutihan. Pulp yang
diproduksi oleh proses Kraft berwarna coklat.hal ini tidak menimbulkan masalah untuk
penggunaan tertentu, misalnya untuk kertas karung, kotak bergelombang, beberapa tas
kertas dll. Namun, sebagian besar pulp Kraft yang dibuat digunakan untuk warna putih atau
berwarna kertas seperti kertas tulis dan cetak, dan kemudian bubur kertas perlu dikelantang.
Pemutihan juga menghapus hampir semua lignin yang masih tersisa setelah memasak,
seperti yang dikandung lignin
Untuk mengukur kandungan lignin dalam bubur kertas, sebuah nomor yang disebut "nomor
Kappa" digunakan. Itu Jumlah Kappa berbanding lurus dengan kandungan lignin pulp. Pulp
dari digester memiliki Kappa berjumlah 20-35 untuk kayu lunak dan 15-20 untuk kayu keras
(kayu keras kurang lignin dan Oleh karena itu dapat dimasak ke nomor Kappa yang lebih
rendah). Delignifikasi oksigen menghilangkan sekitar setengahnya Lignin yang tersisa
setelah proses memasak, sehingga jumlah Kappa dari oksigen dilignignifikasi Pulp biasanya
12-18 untuk kayu lunak. Pemutihan terakhir menghilangkan semua lignin yang tersisa dan
Menurunkan angka Kappa menjadi nol

Pemutihan Akhir:
Pemutihan terakhir selalu dilakukan dalam beberapa tahap untuk meningkatkan efisiensi
Bahan kimia yang digunakan, dan untuk mengurangi kehilangan kekuatan pulp. Ada cukup
banyak pemutihan bahan kimia yang digunakan secara komersial, dan masih banyak lagi
yang telah dicoba di laboratorium.
Bahan kimia yang digunakan adalah:
Klorin
Klorin dioksida
Sodium hipoklorit
Oksigen
Peroksida
Ozon
Dari bahan kimia ini, tiga yang pertama mengandung atom klorin, sementara tiga terakhir
menggunakan nonchlorine

PEMBUATAN KERTAS:
Pembuatan kertas adalah proses dimana serat pulp dirawat secara mekanis dan kimiawi,
Dibentuk menjadi suspensi encer, tersebar di atas permukaan jaring, air dilepas dengan di
hisap, dan hasilnya pada serat selulosa ditekan dan dikeringkan untuk membentuk kertas.
Perlakuan mekanis dari serat biasanya terjadi dengan melewatkannya di antara batang baja
yang bergerak yang dilekatkan pada putaran cakram logam - yang disebut penyuling.
Perawatan ini memiliki dua efek: memperpendek serat dan serat fibrillat. Tindakan terakhir
meningkatkan luas permukaan, dan sebagai ikatan serat bersama-sama dalam lembaran
kertas dengan ikatan hidrogen, luas permukaan yang meningkat sangat meningkatkan
ikatan dan kekuatan kertas. Kekuatan kertas tergantung pada kekuatan serat masing-
masing dan kekuatan ikatan antara serat. Biasanya yang terakhir, yang merupakan faktor
pembatas.
Penyulingan meningkatkan ikatan antar serat dengan mengorbankan kekuatan serat
individu, namun jaring hasilnya akan terjadi peningkatan kekuatan kertas. Meningkatkan
kerapatan dan meningkatkan kelancaran

KESIMPULAN: Dengan bantuan analisis yang disebutkan di atas dapat disimpulkan, bahwa
meskipun Kertas Industri merupakan salah satu industri sektor Inti. Permintaan kertas
meningkat setiap hari sebagai akibat dari Mengembangkan populasi dan industrialisasi.
Proses pulping Kraft prosesnya sangat ekonomis Dibandingkan dengan proses pulping
lainnya seperti yang disebutkan di atas. Kualitas pulp dari proses Kraft adalah sangat kuat.
5. Simpulan

Anda mungkin juga menyukai