Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
BAB I
PENDAHULUAN
.2 Hamil
Keadaan mengandung embrio atau fetus yang bertumbuh didalam
tubuh setelah adanya fertilisasi atau penyatuan sel telur dengan
spermatozoa.
(Dorland, 2005)
.3 Persalinan
Adalah proses untuk mendorong janin keluar dari plasenta dari dalam
saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah
persalinan dengan presentasi verteks, aterm, selesai dalam beberapa
tempo 4-24 jam, dan tidak melibatkan bantuan artifisial maupun
komplikasi.
(Forrer, 2001)
.4 Golongan Darah
Ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (disebut antigen) yang
terkandung didalam sel darah merah.
(Frederich, 2012)
2
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
3
BAB III
BRAINSTORMING
4
sepenuhnya dapat menjadi indikator kehamilan karena
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut seperti
pemeriksaan hormone HCG pada urine dengan
menggunakan test pack atau pemeriksaan ultrasnografi.
b. Perubahan struktura anatomi maupun fisiologi pada
payudara, sebagai komponen bagi bayi karena bayi
membutuhkan ASI sebagai system kekebalan tubuh.
Maka payudara wanita hamil akan berubah
karena kelenjar mamae akan semakin tumbuh untuk
persiapan produksi ASI.
c. Perubahan mukosa vagina yang berubah mengalami kebiruan
dan kongesti.
d. Terdapat mucus dari serviks yang dipengaruhi oleh hormone
progesteron yang terdapat pada masa kehamilan.
e. Terdapat striae khususnya pada wanita yang hamil pertama kalinya
akan muncul striae berwarna keunguan. Sedangkan pada wanita yang
sudah pernah hamil striaenya berwarna putih atau yang biasa disebut
dengan striae albikan.
f. Mengalami pembesaran abdomen
Mempunyai korelasi dengan pertumbuhan fetus yang berada dalam
uterus wanita. Dengan kesimpulan bahwa pembesaran abdomen
sebanding dengan pertumbuhan bayi.
5
a. Terdapat hormone Human Chorionic Gonadotropin (HCG) pada urine
sehingga akan menghasilkan tanda positif pada indicator test pack.
b. Setelah pemeriksaan hormone Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
menghasilkan menunjukkan positif mengalami kehamilan, maka untuk
mendeteksi sekaligus mengantisipasi calon ibu mengalami kehamilan
yang palsu atau hamil anggur maka perlu dilakukan pemeriksaan
ultrasonografi yang biasanya dilakukan pada masa kehamilan bayi di
atas 10 minggu.
b. Kehamilan aterm
Kehamilan dikatakan kehamilan aterm/matur jika sudah mencapai
fullweek. Yaitu 38-42 minggu. Artinya, bila saat itu dilahirkan, bayi
tidak akan engalami ganguan, karena pertumbuhan organ dan proses
penulangannya sudah sempurna. Berat badannya sudah mencapai
2.500-4000 gram. Namun ada beberapa kasus dan kondisi yang tidak
memunkinkan bayi dilahirkan walaupun sudah mencapai usia matur.
Contohnya yaitu pada saat ibu mengalami preeklampsia, sindrom ACA,
dan gangguan jantung.
c. Kehamilan Postmatur
Adalah usia kehamilan yang melebihi fulweek. Meski
diatas kertas sudah melebihi fullweek, tetapi tidak ada
6
tanda-tanda postmaturitas kehamilan, semisal infark
atau perkapuran plasma. Kehamilan postmatur biasanya
terjadi pada orang dengan siklus haid tidak 28 hari,
seperti pada 38-45 hari atau masa yang sangat panjang,
semisal 2-3 bulan sekali baru haid.
b. Kala II
7
Kala pengeluaran, karena kekuatan his dan kekuatan mengedan
janin didorong keluar sampai lahir. Kala ini berlangsung selama 1,5 jam
pada primigravida dan 0,5 jam pada multigravida.
c. Kala III
Kala uri/plasenta, uri/plasenta terlepas dari dinding uterus dan
dilahirkan. Prosesnya 6-15 menit setelah bayi lahir.
d. Kala IV
Kala Observasi atau pengamatan, pengamatan dilakukan mulai dari
lahirnya plasenta selama 1 jam, pengamatan ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya perdarahan postpartum. Observasi yang
dilakukan dengan melihat tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan
tanda - tanda vital (tekanan darah, nadi dan pernapasan), kontraksi
uterus dan terjadinya pendarahan.
8
Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan
mempersingkat waktu dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk
diketahui dalam hal kepentingan transfusi, donor yang tepat serta
identifikasi pada kasus kedokteran forensik seperti identifikasi pada
beberapa kasus kriminal.
Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah.
Jika darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh
resipien, protein spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi oleh
resipien akan mengikatkan diri pada molekul asing tersebut sehingga
menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan menggumpal.
Penggumpalan ini dapat membunuh resipien.
Informasi tentang golongan darah A, B, O seseorang mutlak
diperlukan dalam keadaan yang berhubungan dengan transfusi darah, baik
sebagai donor, maupun sebagai resipien. Oleh karena itu, sepatutnya
seseorang mengetahui dengan pasti akan golongan darahnya sendiri, yang
dapat dilakukannya dengan memeriksakan darahnya ke laboratorium.
Golongan darah juga berfungsi sebagai salah satu petanda (marker) genetik,
yang ikut menjadi bagian dari identitas seseorang.
3.5 DNA
Menurut Brookes, M. (2005). DNA (Deoxyribose-Nucleic Acid)
merupakan materi genetik dari sebagian besar organisme. Tiap kromosom
adalah suatu molekul DNA yang sangat panjang. Molekul kimia penyusun
DNA dinamakan nukleotida. Satu nuklotida terdiri dari satu molekul gula
dan satu molekul fosfat yang terikat pada salah satu basa DNA, yaitu Timin,
Adenin, Guanin dan Sitosin.
9
Bagian terbesar dari DNA terdapat dalam kromosom. Sedikit DNA
terdapat juga didalam organel seperti mitokondria dari tumbuhan dan
hewan, dan dalam kloroplast dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi.
DNA membawa informasi genetik dan bagian DNA yang membawa
ciri khas yang diturunkan disebut gen. Perubahan yang terjadi pada gen
akan menyebabkan terjadinya perubahan pada produk gen tersebut.
Setelah terbukti bahwa DNA merupakan materi genetik pada sebagian
besar organisme, berikut adalah fungsi DNA sebagai materi genetik. DNA
menjalankan tiga fungsi pokok yaitu :
a) Materi genetik harus mampu menyimpan informasi genetik dan dengan
tepat dapat meneruskan informasi tersebut dari tetua kepada
keturunannya, dari generasi ke generasi. Fungsi ini merupakan fungsi
genotipik, yang dilaksanakan melalui replikasi
b) Materi genetik harus mengatur perkembangan fenotip organisme.
Artinya, materi genetik harus mengarahkan pertumbuhan dan
diferensiasi organisme mulai dari zigot hingga individu dewasa. Fungi
ini merupakan fungsi fenotipik, yang dilaksanakan melalui ekspresi
gen
c) Materi genetik sewaktu-waktu harus dapat mengalami perubahan
sehingga organisme yang berdangkutan akan mampu beradaptasi
dengan kondisi lingkungan yang berubah. Tanpa perubahan semacam
ini, evolusi tidak akan pernah berlangsung. Fungsi ini merupakan
fungsi evolusioner, yang dilaksanakan melalui peristiwa mutasi.
10
11
BAB V
SASARAN BELAJAR
12
BAB VI
BELAJAR MANDIRI
13
BAB VII
HASIL BELAJAR
.1 Hukum Mendel
Teori pewarisan sifat pertama yang secara ilmiah dapat diketahui ialah
yang dikemukakan oleh biarawan asal Austri bernama Gregor Johann
Mendell (1865). Penemuan teori ini menandai lahirnya ilmu baru dalam
biologi yaitu genetika. Mendell mengemukakan teorinya berdasarkan pada
hasil percobaan persilangan antara berbagai varietas kacang kapri (Pisum
Sativum). Dalam salah satu percobaannya, Mendell mengawinkan tanaman
berbunga merah dengan yang berbunga putih. Hibrid atau hasil persilangan,
yang disebut sebagai generasi F1, keseluruhannya berbunga merah.
Kemudian tanaman F1 disilangkan dengan sesamanya, dan menghasilkan
sejumlah tanaman yang disebut F2, yang terdiri dari tanaman berbunga
merah dan berbunga putih, dengan perbandingan 3:1. Hasil penting dalam
percobaan tersebut adalah kesimpulan bahwa pewarisan sifat dibawa
melalui suatu faktor hereditas, yang kemudian disebut gen.
14
a. Hukum Mendell 1
Hukum Mendell 1 dikenal dengan istilah Hukum Segregasi atau
Hukum perpisahan. Sebelum melakukan suatu persilangan, setiap
individu menghasilkan gamet-gamet yang kandungan gennya separuh
dari kandungan gen pada induknya. Sebagai contoh, individu MM akan
membentuk gamet M, dan individu mm akan membentuk gamet m. Pada
individu Mm, yang menghasilkan gamet M dan gamet m, akan terlihat
bahwa gen M dan gen m akan dipisahkan (disegregasi) ke dalam gamet-
gamet yang terbentuk tersebut. Prinsip inilah yang kemudian dikenal
sebagai hukum segregasi atau hukum Mendel I.
15
Keterangan : MM = Merah Homozigot
Keterangan :
MM = Merah Homozigot
Mm = Merah Heterozigot
mm = Putih
Rasio Fenotipe F2 = Merah : Putih = 3 : 1
Rasio Genotipe F2 = MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
b. Hukum Mendel 2
Hukum Mendel 2 dikenal dengan istilah Hukum Perpaduan
Bebas. Mendel juga melakukan persilangan dihibrid, yaitu persilangan
yang melibatkan pola perwarisan dua macam sifat seketika. Salah satu
di antaranya adalah persilangan galur murni kedelai berbiji kuning-
halus dengan galur murni berbiji hijau-keriput. Dalam proes segregasi
suatu pasangan gen yang menentukan sifat bebas dari pasangan gen
untuk sifat lainnya. Prinsip inilah yang kemudian dikenal sebagai
hukum perpaduan bebas atau hukum Mendel II.
P2 (Parental) : F1 x F1
BbKk x BbK
F2 (Fillial) :
16
Gamet BK Bk bK bk
Gamet
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
(Bulat Kuning) (Bulat Kuning) (Bulat Kuning) (Bulat Kuning)
Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk
(Bulat Kuning) (Bulat Hijau) (Bulat Kuning) (Bulat Hijau)
bK BbKK BbKk bbKK bbKk
(Bulat Kuning) (Bulat Kuning) (Kisut Kuning) (Kisut Kuning)
bk BbKk Bbkk bbKk bbkk
(Bulat Kuning) (Bulat Hijau) (Kisut Kuning) (Kisut Hijau)
- Rasio Fenotip F2 =
Bulat Kuning : Bulat Hijau : Kisut Kuning : Kisut Hijau = 9 : 3 : 3 : 1
(Jusuf, M. 2001)
17
pasangan kedua gen pada suatu individu sama, sementara Heterozygot
merupakan alel dengan pasangan kedua gen tidak sama.
Kromosom merupakan kromatin yang merapat, memendek dan
membesar pada waktu terjadi proses pembelahan dalam inti sel (nucleus).
Bagian bagian pada kromosom meliputi sentromer, kromonema, kromomer,
telomer. Kromosom manusia dibedakan atas 2 tipe :
Autosom yaitu kromosom yang tidak berperan menentukan dalam
mengatur jenis kelamin. Dari 46 kromosom yang merupakan autosom
adalah 44 buah (22 pasang).
Gonosom yaitu kromosom yang mengatur kromosom kelamin.
Biasanya terdapat sepasang kromosom. Terdiri atas Kromosom X dan
Kromosom Y. Pada wanita kromosomnya adalah XX sedangkan untuk pria
adalah XY. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibedakan atas
metasentris, submetasentris, akrosentris dan telosentris.
Menurut Sudoyo (2008), Konsep dasar pewarisan genetika yaitu
hukum yang menyangkut pewarisan sifat pada organisme atau hukum
Mendel yaitu hukum Mendel I dan II. Dari hukum Mendel bisa dikenal
konsep gen yang merupakan pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif
dari gen. Setiap individu mempunyai alel yang berhubungan dengan sifat
khas dari orang tuanya. Setiap anak menerima setengah pasang kromosom
dari ayah dan setengah pasang kromosom dari ibu sehingga setiap manusia
memiliki sifat yang diturunkan dari kedua orang tuanya.
18
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang
terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang
melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip
yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari galur murni.
Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda. (Campbell, 1999).
19
Lidah manusia juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu lidah yang
dapat melipat dan tidak dapat melipat. Lidah yang dapat melipat
merupakan pembawa sifat dominan dan lidah yang tidak dapat melipat
merupakan pembawa sifat resesif.
g. Lesung pipi
Lesung pipi merupakan cekungan pada pipi manusia. Cekungan ini
dapat terlihat saat wajah seseorang yang mempunyai lesung pipi ini
diam atau sedang berekspresi. Orang yang mempunyai lesung pipi
merupakan pembawa sifat dominan, begitu pula sebaliknya.
h. Golongan darah
Penggolongan darah pada manusia ada empat yaitu A, B, AB, dan
O. Pembagian golongan darah ini berdasarkan pada ada atau tidaknya
sistem ABO, yaitu ada atau tidaknya aglutinogen dan aglutinin dalam
darah. (Bolsover, 2011)
i. Warna mata
Warna mata timbul sebagai hasil pantulan cahaya dari granula
melanin yang terdapat dalam iris. Banyaknya granula melanin yang
dibentuk ditentukan oleh gen. Orang yang memiliki genotip bb hanya
mampu membentuk sedikit melanin sehingga matanya berwarna biru.
Orang homozigotik dominan BB mampu membentuk melanin dalam
jumlah besar sehingga matanya berwarna coklat tua sampai hitam.
(Suryo, 1996)
20
barang lainnya. Jika terlihat terjadi pemerkosaan, kemungkinan akan
ditemukan sejumlah cairan semen/sperma yang ditemukan dalam
tubuh korban.
21
terjadinya gejala-gejala awal pada penyakit tersebut sebelum orang
tersebut dilahirkan, seperti penyakit Huntingtons dan beberapa
penyakit lainnya yang sebelumnya dapat dideteksi dengan teknologi
tes DNA.
22
gamet (sel embrio). Contohnya yang terjadi pada tahun 1994
peneliti dibidang kedokteran mengumumkan beberapa
keberhasilan dalam mengobati pasien cystic fibrosis dengan
menggunakan nasal spray yang berisi vektor untuk membawa gen
alel normal cystic fibrosis ke dalam paru-paru. (Neil A. Campbell,
2000)
23
Ilmu genetik digunakan untuk meningkatkan produktivitas
agrikultur yag dimulai dengan memeperlarai tentang tumbuh-tumbuhan
dan binatang. Untuk bidang peternakan, teknologi rekayasa DNA sudah
mulai digunakan vaksin untuk hewan te rnak seperti sapi, domba dan
kambing karen pada hewan tersebut ada penyakit yang sangat menular,
yaitu penyakit kuku dan mulut. (Neil A. Campbell, 2000)
24
DNA terdapat notasi tersebut dinyatakan berupa angka, yang menyatakan
panjang fragmen DNA.
Berikut ini contoh tabel hasil tes DNA untuk analisis paternitas yang
menunjukkan tersangka pria adalah bukan ayah biologis dari seorang anak.
25
Tabel 2 menerangkan bahwa :
a. Eksklusi artinya terdapat ketidaksesuaian (tidak sama) DNA paternal anak
dengan DNA tersangka pada ayah lokus tersebut.
b. Seorang pria dikatakan bukan ayah biologis (genetik) dari seorang anak
jika pada dua atau lebih lokus DNA yang diperiksa didapatkan ada
ketidaksesuaian (eksklusi) DNA paternal anak dengan DNA pria tersebut.
c. Pada tabel 2 tersebut, didapatkan dari 13 lokus DNA yang diperiksa, ada 9
lokus DNA yang eksklusi. Hal ini menunjukkan anak A adalah bukan anak
biologis (genetik) anak dari Mr. X.
d. Ketepatan dari pemeriksaan ini adalah mutlak (100%).
26
mengkontaminasi lingkungan dengan melakukan persilangan dengan
individu non-transgenik sehingga dapat merusak diversitas genetis.
Produk hasil GMO, terutama yang ditujukan untuk dikonsumsi manusia
dikhawatirkan dapat menimbulkan reaksi alergis dan penyakit bagi
manusia yang mengkonsumsinya.
Rekayasa Genetika menurut Hukum
Cartagena Protocol on Biosafety mempunyai tujuan memastikan
Pengelolaan, keamanan mekanisme transfer, dan penggunaan GMO
yang merupakan hasil penerapan bioteknologi yang mungkin bisa
mengakibatkan dampak tidak baik bagi konservasi dan penggunaan
biodiversitas secara berkesinambungan, dan resiko terhadap kesehatan
manusia.
Rekayasa genetika menurut sosial
Persepsi publik terhadap teknologi rekayasa genetik dan tanaman
transgenik termasuk negatif. Kesalahan persepsi publik mengenai
teknologi rekayasa genetik dan produknya ini merupakan suatu
hambatan sosial utama dalam menerapkan tanaman transgenik sebagai
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Persepsi yang
negatif ini mengakibatkan banyak dampak buruk yang lain, seperti
publik merasa tidak aman akan adanya tanaman transgenik di
sekitarnya.
BAB VIII
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Dalam tutorial skenario 1 pada blok Genetika dan Tumbuh Kembang
ini membahas tentang pewarisan sifat genetika. Pewarisan sifat manusia di
bawa oleh informasi genetik yang terdapat di DNA. DNA terdapat di
kromosom. Dalam melakukan tugasnya, DNA melakukan proses replikasi.
27
DNA pada setiap orang berbeda-beda sehingga walaupun kembar identik
pun pasti ada beberapa hal yang berbeda. Maka dari itu, DNA digunakan
untuk membedakan spesies yang ada. Selain itu DNA juga bisa digunakan
untuk mengetahui keturunan seperti mencari ayah biologis. DNA bisa
digunakan karena DNA membawa informasi genetik yang berasal dari
induknya. Pewarisan sifat dapat juga dihitung kemungkinannya berdasarkan
hukum mendel I dan hukum mendel II.
.2 Saran
Dengan diterapkan sistem PBL di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Purwokerto, mahasiswa diharapkan dapat berfikir kritis
yang efektif dan efisien serta terus belajar dalam mencari ilmu pengetahuan
agar terus mendapatkan hal yang baru dan bermanfaat terutama dalam
bidang kedokteran.
DAFTAR PUSTAKA
Bolsover, Stephen R. 2011. Cell Biology : A Short Course. Canada : A John Wiley
& Sons Inc.
Cunningham FG, Mac Donald PC, et al. Williams Obstetrics. 18th edition. 1995.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
28
Dorland. 2005. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Jakarta: EGC
Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed
11. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Jusuf, M. 2001. Genetika I Struktur dan Ekspresi Gen. Jakarta : CV. Infomedika
Jusuf, M. 2001. Genetika 1 Struktur dan Ekspresi Gen. Jakarta : Sagung Seto
29
Susanto, Agus H. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
30