Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PRAKTEK GADAI SECARA ONLINE

Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat menimbulkan berbagai

macam kemudahan dalam kehidupan manusia. Perkembangan tersebut

mempengaruhi dan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan baru dalam setiap segi

kehidupan manusia, tidak terkecuali dunia bisnis dan hukum. Saat ini jual beli secara

online (E-commerce) telah menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat Indonesia.

Dengan E-commerce penjual dan pembeli tidak lagi harus bertemu secara langsung

untuk melakukan transaksi jual-beli. Mereka juga tidak lagi dibatasi oleh jarak

sehingga bisa membeli barang dari luar pulau bahkan dari negara lain tanpa

meninggalkan rumah.

Dengan iming-iming kemudahan transaksi dan pelayanan, perusahaan yang bergerak

di bidang gadai secara online juga mulai bermunculan. Masing-masing perusahaan

baru tersebut memiliki website sebagai sarana utama transaksi gadai. Berikut adalah

beberapa website gadai secara online: gadaibarang.com; gadaionline.com; dan

pinjam.co.id. Dengan berkembangnya praktek gadai online dalam masyarakat, tentu

muncul pertanyaan tentang bagaimana hukum memandang praktek gadai online ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka setidaknya harus dilakukan pengamatan

terhadap aspek-aspek terkait subjek, objek, dan proses pelaksanaan gadai online

tersebut kemudian dikaji dan ditelaah berdasarkan perundang-undangan terkait.

Dalam hal ini, penulis memilih pinjam.co.id untuk dikaji terkait aspek-aspek diatas.
1. Subjek Gadai pada website pinjam.co.id
Dalam pasal 1150 KUH Perdata tentang pengertian gadai dapat ditarik

kesimpulan bahwa gadai setidaknya harus melibatkan dua pihak, yaitu pemegang

gadai sebagai kreditur dan pemberi gadai sebagai debitur. Dalam kasus ini pihak

pinjam.co.id atau yang juga dikenal dengan nama Pinjam Indonesia bertindak

sebagai penerima gadai. Sedangkan pihak pemberi gadai ialah masyarakat yang

berminat dan telah melakukuan registrasi secara online pada website Pinjam

Indonesia.
2. Objek Gadai pada website pinjam.co.id
Dalam pasal 1152 dan 1153 KUH Perdata disebutkan secara jelas bahwa objek

atau barang yang dapat digadaikan adalah barang bergerak. Berdasarkan

informasi dari website Pinjam Indonesia, mereka menerima beberapa kategori

jenis barang sebagai jaminan diantaranya:


a. Kendaraan Bermotor ( Sepeda Motor dan Mobil)
b. Barang Elektronik (kamera, telepon genggan, laptop, tablet PC)
c. Logam Mulia (perhiasan emas)
d. Barang personal mewah (tas mewah atau jam tangan mewah denga merk-

merk tertentu).
3. Proses pelaksanaan gadai pada website pinjam.co.id
a. Perjanjian Gadai
Untuk melakukan transaksi gadai secara online di pinjam.co.id, debitur

diharuskan mendaftarkan diri secara online. Selanjutnya memasukkan data-

data barang yang akan digadaikan untuk mengetahui taksiran pinjaman yang

bisa diberikan oleh pihak Pinjam Indonesia sebagai kreditur. Apabila kedua

belah pihak telah bersepakat terkait barang dan taksiran harganya, maka

selanjutnya adalah proses penyerahan barang.


Menurut Pasal 1151 KUH Perdata disebutkan bahwa perjanjian gadai dapat

dibuktikan dengan segala alat yang diperbolehkan bagi pembuktian perjanjian

pokok. Dari ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa bentuk perjanjian gadai

tidak terikat dengan formalitas tertentu. Sehingga bisa saja dilakukan secara

lisan maupun tertulis bahkan secara online seperti halnya telah disebutkan

diatas.
b. Penyerahan Barang
Setelah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak maka debitur dapat

mengantarkan langsung barangnya ke kantor Pinjam Indonesia atau

memanfaatkan layanan antar jemput mereka. Setelah terjadi proses

penyerahan barang maka dana pinjaman akan dibayarkan melalui transfer

bank ke rekening debitur.


Menurut Pasal 1152 ayat (2) KUH Perdata tidak ada hak gadai atas benda

yang dibiarkan tetap dalam kekuasaannya si debitor ataupun yang kembali

dalam kekuasaannya si debitor atas kemauan si kreditor. Dengan demikian

hak gadai terjadi dengan dibawanya barang gadai keluar dari kekuasaannya si

debitor pemberi gadai. Syarat bahwa barang gadai harus dibawa keluar dari

kekuasaannya si pemberi gadai ini merupakan syarat inbezitstelling yang

merupakan syarat mutlak harus dipenuhi dalam gadai.


Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada dasarnya

gadai secara online, khususnya yang dipraktekkan oleh Pinjam Indonesia

(pinjam.co.id), adalah sah dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan

sebagaimana berlaku pada gadai konvensional.


Namun karena belum ada aturan khusus yang mengatur mengenai gadai

secara online ini, maka sebelum melakukan transaksi harus mengdepankan

prinsip kehati-hatian.

Anda mungkin juga menyukai