Anda di halaman 1dari 18

MONITORING/SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUANG RAWAT INAP

RUANG : TGL :
KOORDINATOR RAWAT INAP :

A PENYIMPANAN OBAT/ALKES DIRUANGAN YA TDK


1 Ada identitas pasien di tiap lemari/kotak obat pasien

2
Cek jumlah sisa obat pasien apakah jumlahnya sesuai dengan instruksi pemakaian obat
3 Lemari/kotak obat pasien ditempatkan pada lokasi yang aman
4 Suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27C)
5 Suhu kulkas penyimpanan obat dipantau (2-8C)
6 Tempat penyimpanan obat/alkes urgency tidak bercampur dengan item yang lain
Cek kesesuaian jumlah stok obat/alkes urgency, jika ditemukan selisih/adanya pemakaian, langsung
7
diselesaikan penggantiannya stok obat/alkes melalui peresepan
8 Tempat penyiapan obat diruang perawatan pada area bersih, tidak dilewati banyak orang
Obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka, nama petugas
9 ruangan). Masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam (sediaan obat didalam spuit), 28 hari
(injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan parafilm), 3 bulan (syrup)

B LEMBAR MONITORING DAFTAR OBAT HARIAN


1 Nama obat, dosis, frekuensi, rute/cara pemakaian diisi
2 Ada paraf pemberi obat
3 Ada double check dua petugas untuk obat HAM

C EMERGENCY KIT
1 Ada daftar obat dan kadaluasa pada trolly/kotak emergensi
2 Trolly/kotak emergency diletakkan di tempat yang mudah diakses petugas dan aman dari pencurian
3 Trolly/kotak emergency terkunci/tersegel dan selalu terkunci/tersegel saat tidak digunakan

4 Trolly/kotak emergency dalam keadaan bersih, tidak digunakan untuk menyimpan barang lain

Tidak ada obat/alkes kadaluarsa dan rusak di dalam Trolly/kotak emergency, obat/alkes mendekati 3
5 bulan kadaluarsa wajib diberi tanda WARNING, jika stok obat/alkes tersebut mencukupi di Instalasi
Farmasi (stok apotik dan gudang) maka harus diganti

6 Penggantian obat/alkes emergency yang dipakai oleh Dokter/Perawat dicatat dalam form Supervisi
7 Penggantian kunci disposibleyang telah dirusak juga tercatat dalam form Supervisi

8 Obat/alkes emergency yang digunakan oleh Dokter/Perawat harus digantikan dalam waktu 1 x 24 jam
melalui peresepan

C HIGH ALERT MEDICATION DAN LASA/NORUM (HAM & LASA)


1 Ada Daftar Obat HAM & LASA
2 Obat HAM terlabel
3 Obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik merah)

Mengetahui, Koordinator Rawat Inap


Kepala Instalasi Farmasi
( ) (
AP

KETERANGAN

Rawat Inap
)
MONITORING/SUPERVISI PENGELOLAAN OBAT/ALKES HABIS PAKAI DI GUDANG FARMA

RUANG : TGL :
KOORDINATOR GUDANG FARMASI :

A PENERIMAAN YA TDK

1 Penerimaan Obat/Alkes habis pakai sesuai dengan permintaan: Jumlah, Jenis dan kadaluarsa > 1,5 tahun
kecuali sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia) dan
sangat diperlukan dilampiri surat jaminan dapat diretur 3 bulan sebelum kadaluarsa
2 Penerimaan Obat/Alkes habis pakai sesuai faktur: Jumlah dan jenis
3 Tidak ada perbedaan harga obat/alkesyang diterima dengan harga sebelumnya
4 Kesesuaian Input Obat/Alkes habis pakai yang diterima pada sistem SIM RS
5 Pencatatan setiap obat/alkes yang diterima pada kartu stok
6 Dokumen penerimaan barang di dokumentasikan dengan baik

B PENYIMPANAN
Penyimpanan obat dan alkes habis pakai sesuai dengan bentuk sediaan, alfabetis, nama obat, tempat
1
penyimpanan dan FEFO/FIFO
2 Kesesuaian jumlah fisik dengan kartu stok dan sistem
3 Obat kemasan Box/Dus diberi label sesuai tahun kadaluarsa
4 Suhu medical refrigerator penyimpanan obat dipantau (2-8C)
5 Suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27C)
6 Suhu refrigerator penyimpanan obat dipantau (10-15C)
7 Kelayakan tempat penyimpanan , penataan dan kebersihan

C DISTRIBUSI/PENYALURAN
1 Ada dokumen pemesanan obat/alkes habis pakai dari unit terkait secara sistem
2 Ada bukti distribusi obat/alkes habis pakai yang diverifikasi sebelum dikirim ke unit terkait
3 Ada bukti pencatatan di kartu stok setiap barang yang dikeluarkan
4 Ada bukti penerimaan obat/alkes habis pakai dari unit terkait
5 Petugas farmasi melakukan pemeriksaan stok obat/alkes habis pakai seminggu dua kali
6 Dokumen distribusi barang di dokumentasikan dengan baik

D HIGH ALERT MEDICATION DAN LASA/NORUM (HAM & LASA)


1 Ada Daftar Obat HAM & LASA
2 Tempat Obat LASA terlabel
3 Obat HAM terlabel
4 Obat HAM ditempatkan tersendiri

E BAHAN BERACUN BERBAHAYA (B3) DAN OKSIGEN


1 B3 ditempatkan terpisah dan aman bagi lingkungan
2 Terdapat label pada B3 sesuai potensi bahaya
3 Terdapat MSDS dari bahan tersebut
4 Ketersediaan Oksigen diruangan dalam jumlah cukup

5
Tabung Oksigen yang terisi terpisah dari tabung oksigen tidak terisi/kosong dan diberi label
6 Setiap peneimaan dan pengambilan barang dicatat di dalam kartu stok

Mengetahui, Koordinator Gudang Farmasi


Kepala Instalasi Farmasi
( ) (
ANG FARMASI

KETERANGAN

udang Farmasi
)
MONITORING/SUPERVISI PENGELOLAAN OBAT/ALKES HABIS PAKAI DI DEPO FARMASI

RUANG : TGL :
KOORDINATOR RAWAT JALAN :

A PENYIMPANAN OBAT/ALKES YA TDK KET


1 Obat/Alkes disimpan sesuai dengan kondisi stabilitas dari obat/alkes tersebut

2
Petugas farmasi melakukan pemeriksaan kesesuaian kartu stok, sistem dan fisik secara konsisten
3 Cek kesesuaian Obat fast moving dilaksanakan sesuai jadwal
4 Suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27C)
5 Suhu kulkas penyimpanan obat dipantau (2-8C)
6 Tidak ada obat kadaluarsa

B PELAYANAN RESEP
1 Telaah Resep dilaksanakan
2 HTKP dilaksanakan
3 Penyiapan obat dilaksanakan diarea yang bersih
4 Telaah Obat dan Pemberian Informasi Obat dilaksanakan
5 Paraf petugas yang mengerjakan racikan pada wadah obat
6 Buku Anmaak diverifikasi oleh Apoteker

7 Obat pasien disiapkan diberi label secara tepat dengan mencantumkan nama pasien, nama obat, dosis, cara
pemberian, tanggal penyiapan dan tanggal kadaluarsa.
8 Etiket Obat yang diproduksi ditulis sesuai SPO
9 Wadah asli obat yang dibuka diberi label sesuai SPO
10 Konsistensi pencatatan kartu stok

C HIGH ALERT MEDICATION DAN LASA/NORUM (HAM & LASA)


1 Ada Daftar Obat HAM & LASA
2 Obat HAM terlabel
3 Obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik merah)
4 Obat LASA terpisah dan terlabel
5 Ada double check dua petugas untuk obat HAM

D BAHAN BERACUN BERBAHAYA (B3)


1 B3 ditempatkan terpisah dan aman bagi lingkungan
2 Terdapat label pada B3 sesuai potensi bahaya
3 Terdapat MSDS dari bahan tersebut

Mengetahui, Staf Supervisi Rawat Jalan


Kepala Instalasi Farmasi

(
MASI

KETERANGAN

Rawat Jalan

)
SUPERVISI PELAYANAN KEFARMASIAN
TANGGAL:
BULAN :

A SELEKSI YA TDK
1 Pemilihan Obat sesuai dengan Formularium RS

2 Pemilihan Alkes Habis Pakai di Rumah Sakit berdasarkan data pemakaian, formularium RS
dengan harga yang wajar/e katalog
B PENERIMAAN
Penerimaan Obat/Alkes habis pakai sesuai dengan usulan permintaan serta faktur: Jumlah dan
1
jenis

2
Obat dan Alat Kesehatan habis pakai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan:
3 - Bahan baku obat disertai sertifikat analisa.

4 - Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Date Sheet (MSDS).

5 - Harus mempunyai nomor izin edar.


- Waktu kadaluarsa minimal > 1,5 tahun kecuali sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan medis
6 habis pakai tertentu (vaksin, reagensia) dan sangat diperlukan dilampiri surat dapat diretur

7 Pencatatan setiap obat/alkes yang diterima/dikeluarkan pada kartu stok


C PENYIMPANAN

1 Penyimpanan obat dan alkes habis pakai sesuai dengan bentuk sediaan, alfabetis, nama obat,
tempat penyimpanan dan FEFO/FIFO

2 Penyimpanan bahan beracun dan berbahaya (B3) tersimpan terpisah dan diberi label bahan
berbahaya.

3
Tabung Oksigen yang terisi terpisah dari tabung oksigen tidak terisi/kosong dan diberi label
A SELEKSI YA TDK
4 Suhu tempat penyimpanan obat dan alkes habis pakai di pantau setiap hari
5 Kelayakan tempat penyimpanan , penataan dan kebersihan
Tempat penyimpanan obat pasien diberi label nama pasien

6
Tempat penyimpanan obat/alkes urgency tidak bercampur dengan item yang lain dan terkunci

Obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka, nama petugas
7 ruangan). Masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam (sediaan obat didalam spuit), 28
hari (injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan parafilm), 3 bulan (syrup)

8
Trolly/kotak emergency terkunci/tersegel dan selalu terkunci/tersegel saat tidak digunakan

9 Penggantian obat/alkes emergency yang dipakai oleh Dokter/Perawat dicatat dalam form Supervisi

D PENYIAPAN dan DISTRIBUSI


1 Obat dipersiapkan dan disalurkan dalam area yang bersih dan aman

2 Ada bukti distribusi obat/alkes habis pakai yang diverifikasi sebelum dikirim ke unit terkait

3 Ada bukti penerimaan obat/alkes habis pakai dari unit terkait

4 Obat pasien disiapkan diberi label secara tepat dengan mencantumkan nama pasien, nama obat,
dosis, cara pemberian, tanggal penyiapan dan tanggal kadaluarsa.

5 Sistem penyaluran obat, Alat Kesehatan Habis Pakai memakai sistem FIFO (Fist In First Out) dan
FEFO (First Expired First Out)
6 Telaah Resep dilaksanakan
7 HTKP dilaksanakan
A SELEKSI YA TDK

8 Resep ranap non UDD disiapkan untuk maks5 (lima) sedangkan penyiapan resep UDD untuk
pemakaian 1 (satu) hari dan dikemas sesuai dengan jam pemberiannya
Dokter Jaga/DPJP melakukan pencatatan obat yang dibawa pasien/ dipakai pasien sebelum masuk
9 rumah sakit di Form Rekonsiliasi Obat

10
Nama obat, dosis, frekuensi, rute/cara pemakaian diisi pada form daftar obat pasien
11 Ada paraf pemberi obat pada DO Pasien
12 Telaah Obat dan Pemberian Informasi Obat dilaksanakan

E
HIGH ALERT MEDICATION DAN LASA/NORUM (HAM & LASA)
1 Ada Daftar Obat HAM & LASA
2 Tempat Obat LASA terlabel
3 Obat LASA dipisahkan
4 Obat HAM terlabel
5 Obat HAM ditempatkan tersendiri

G REKONSILIASI OBAT
1 Identifikasi obat yang sedang digunakan / dibawa pasien dari rumah
2 a. Asesmen awal pasien rawat jalan / gawat darurat
3 b. Asesmen awal pasien rawat inap
4 Penyimpanan obat yang dibawa pasien dari rumah

Kepala Instalasi Farmasi


RSKD Duren Sawit
A SELEKSI YA TDK
Dra. Linda Rosalina, MSI, Apt
NIP. 196207261991032003
N

KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN

epala Instalasi Farmasi


SKD Duren Sawit
KETERANGAN
ra. Linda Rosalina, MSI, Apt
IP. 196207261991032003

Anda mungkin juga menyukai