Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dessy Lestari

Kelas : VI C Khusus

Mata Kuliah : Filsafat Administrasi

1. Bagaimana cara mengevaluasi fakta dalam sistem informasi dan pengambilan keputusan ?
Jawab :
Cara mengevaluasi fakta dalam sistem informasi dan pengambilan keputusan melalui
kegiatan observasi langsung atau proses wawancara kepada sumber atau pelaku utama dan
kegiatan diskusi untuk memperoleh klarifikasi pelaksanaan program.
a) Pendekatan ada empat cara untuk mengevaluasi keluaran dan dampak, keempat cara
tersebut adalah pelaporan sistem sosial, eksperimentasi social, pemeriksaan social dan
pengumpulan bahan untuk penelitian sosial. Pendekatan ini masing masing
mempunyai dua aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan jenis informasi yang di
perlukan. Keempat pendekatan ini mempunyai ciri yang bersamaan yaitu bahwa
keempatnya :
- Terpusat kepada keluaran kebijaksanaan sehingga dalam mengevaluasi ini sangat
diperlukan diperhatikan variable yang mempengaruhi keluaran, baik yang tidak
dapat dikontrol oleh pembuat kebijaksanaan ( misalnya kondisi sekarang yang sudah
ada) dan variabel yang dimanipulasikan atau diramalkan seblumnya.
- Berpusat pada tujuan yanitu untuk memberikan pemuasan kebutuhan, nilai atau
kesempatan kepada klien atau target.
- Berorientasi kepada perubahan yaitu tiaptiap pendekatan itu berusaha untuk
memonitor perubahan dalam suatu jangka waktu tertentu, baik dengan menganalisis
perubahan untuk kerja antara beberapa program yang berbeda atau yang sama
beberpa variabelnya, atau kombinasi antara keduanya.
- Memungkinkan klasifikasi silang keluaran dan dampak berdasarkan variabel lain
termasuk variabel yang dipergunakan untuk memonitor masukan kebijaksanaan
(aktifitas, sikap administrative, organisasi dan politis yang diperlukan untuk
transformasi masukan kebijaksanaan menjadi keluaran)
- Berhubungan dengan aspek pelaksanaan kebijaksanaan secara obyektif maubun
subyektif. Indicator obyektif didasarkan atas data baru yang diperoleh melalui
survey sampel atau studi lapangan.
b) Evaluasi SIM adalah mendefinisikan seberapa baik SIM dapat beroperasi pada
organisasi yang menerapkannya untuk memperbaiki prestasi dimasa mendatang.
Evaluasi SIM dapat dilakukan dengan cara berbeda-beda tergantung dari tujuan
evaluasi.Evaluasi SIM dapat dilakukan oleh salah satu dari :

Tim audit khusus


Tim audit internal
Organisasi konsultasi
Yang perlu diperhatikan, bahwa proses evaluasi bukan hanya menitik beratkan pada
penentuan kelemahan dan keunggulan SIM saja, tetapi lebih dari itu adalah pada usaha-
usaha perbaikan yang perlu dilakukan. Tujuan evaluasi SIM adalah sebagai berikut :
- Menilai kemampuan teknis SIM
- Menilai pelaksanaan operasional SIM
- Menilai pendayagunaan SIM

Evaluasi fungsi SIM adalah meliputi hal-hal sebagai berikut :


- Evaluasi sistem perangkat keras/ perangkat lunak yang masih berlaku.
- Evaluasi sistem perangkat keras/ perangkat lunak baru atau pengganti
- Evaluasi aplikasi SIM
- Penghitungan manfaat secara kuantitatif dari aplikasi SIM
- Analisis biaya manfaat dari alternatif disain SIM

1) Evaluasi Perangkat Keras atau Perangkat Lunak yang Masih Berlaku


Tujuan evaluasi perangkat keras atau perangkat lunak SIM yang masih berlaku adalah
menentukan hal-hal sebagai berikut :
a) Apakah ada sumber daya baru yang diperlukan
b) Apakah ada sumber daya perangkat keras atau lunak baru yang diperlukan
c) Apakah pengaturan kembali akan memperbaiki daya guna
d) Apakah tambahan sumber daya akan memperbaiki ketepat gunaan sistem

2) Evaluasi Perangkat Keras atau Perangkat Lunak Baru atau Pengganti


Pendekatan umum yang dapat dilakukan pada evaluasi sistem perangkat keras/lunak
baru atau pengganti adalah terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut :
a) Studi kelayakan
Studi kelayakan merupakan suatu studi yang dilaksanakan untuk penyelidikan sistem
yang ada, menilai kebutuhan sistem perangkat keras/ lunak baru atau pengganti, menilai
biaya efektifitas sistem yang diusulkan, dan menilai dampak sistem yang diusulkan pada
organisasi.
b) Penyiapan spesifikasi dan penawaran
Pedoman spesifikasi merupakan suatu daftar kebutuhan yang secara spesifik
merumuskan apa yang haru dikerjakan oleh sistem perangkat keras/ lunak.Penawaran
diperlukan karena umumnya beberapa pensuplai akan menyampaikan penawaran-
penawaran yang perlu dipertimbangkan secara kuantitatif, kualitatif, dan subyektif.

3) Evaluasi Aplikasi Sistem Informasi


Suatu aplikasi sistem informasi dapat dievaluasi menurut beberapa ukuran, yaitu
sebagai berikut :
a) Kelayakan Teknis
b) Kelayakan Operasional
c) Kelayakan ekonomi
d) Kelayakan hukum
e) Kelayakan Jadwal

2. Bagaimana pembinaan dan penggunaan sistem informai dan pengambilan keputusan ?


Jawab :

Sistem informasi berperan dalam proses pengambilan keputusan operasional harian (perencanan
jangka pendek) sampai perencanaan jangka panjang. Pengambilan keputusan merupakan suatu
proses yang mencakup beberapa tahap yang saling terjalin, dan bukanlah merupakan suatu
perbuatan yang terpisah.

Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu:

a. kontrol operasional ialah Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan
prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang
relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri atas:
pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis
pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan
keputusan yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang
akan diambil.
b. kontrol manajemen, pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaitan
dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan,
alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
c. Perencanaan Stategi adalah perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan
tujuan, pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan itu dan kebijakan yang
dipakai sebagai pedoman untuk memperoleh, menggunakan, atau menghilangkan hal-hal
tersebut. Perencanaan strategik cenderung untuk dipusatkan pada masalah-masalah yang
tidak terstruktur yang melibatkan variabel-variabel yang jumlahnya banyak dan
parameternya tidak pasti. Kadang-kadang perencanaan ini disebut perencanaan tingkat
normatif karena keputusan yang dibuat tidak didasarkan pada data statistik, tetapi pada
pertimbangan dari para perencanan.

Anda mungkin juga menyukai