Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA

DENGAN DIABETES MELLITUS DI DESA SIYONO GUNUNG KIDUL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas


Dosen Mata Ajar : Suyamto, A.Kep.,MPH

Di susun oleh:

Kelompok 5

1. Imelda Wahyu (2520142439) 5. Wahyu Bagas (2520142467)

2. Like Safaatun (2520142444) 6. Wenni Wira W (2520142468)

3. Puput Sisiliya (2520142453) 7. Zelya R (2520142473)

4. Scaniavy Windy (2520142451) 8. Bagas Aryo (2420132211)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO

YOGYAKARTA

20117

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi..................................................................................................................i

Kata Pengantar......................................................................................................

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang...................................................................................................1

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS (pengkajian evaluasi)

A. Aggregat Lansia Tentang Pengetahuan dan Pemeliharaan Kesehatan dengan


Diabetes Mellitus...................3

1. Data demografi.............................................................................................3

2. Data berdasarkan pengetahuan, sikap, tindakan..........................................4

B. Tabel frekuensi lansia ....................................................................6

1. Tabel frekuensi berdasarkan jenis kelamin..................................................6

2. Tabel frekuensi berdasarkan usia.................................................................6

3. Tabel frekuensi berdasarkan pengetahuan...................................................7

4. Tabel frekuensi berdasarkan sikap...............................................................7

5. Tabel frekuensi berdasarkan tindakan.........................................................8

6. Tabel frekuensi berdasarkan kebiasaan Jajan..............................................8

C. Analisa Data....................................................................................................9

C. POA ( Rencana Kegiatan)...............................................................................10

D. Rencana Asuhan keperawatan.........................................................................11

2
BAB III PEMBAHASAN

BAB IV Penutup

A. Kesimpulan..................................................................................................17

B. Saran............................................................................................................17

LAMPIRAN ...................................................................................................18

Daftar Pustaka

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Lansia ini dengan baik.
Kami juga berterima kasih pada Bapak Suyamto, A.Kep.,MPH selaku Dosen mata
kuliah Keperawatan Komunitas yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai tentang pengetahuan dan pemeliharaan
kesehatan lansia dengan Diabetes Mellitus di desa Siyono Gunung Kidul. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai semua usaha kita.

Yogyakarta, 10 April 2017

Penyusun

4
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Menua seperti
halnya semua makhluk hidup didunia ini mempuyai batas keberadaannya dan
akan berakhir dengan kematian. Perubahan perubahan pada usia lanjut dan
kemunduran kesehatannya kadang sukar dibedakan dari kelainan patologi
yang terjadi akibat penyakit. Dalam bidang endokrinologi hampir semua
produksi dan pengeluaran hormon dipengaruhi oleh enzim yang sangat
dipengaruhi oleh proses menjadi tua.
Diabetes mellitus yang merupakan salah satu dari lima kondisi kronis
paling utama yang mempengaruhi lansia tidak dapat disembuhkan. Alih-alih
lansia dengan Diabetes Mellitus harus belajar untuk mengatasi program
pemantauan dan perawatan yang melibatkan banyak partisipasi klien. Banyak
perubahan terkait usia membuat lansia sulit untuk mematuhi rencana
keperawatan (Beare,2007).
Jumlah penderita Diabetes Mellitus akhir-akhir ini menunjukkan kenaikan
yang bermakna di seluruh dunia. WHO memprediksikan penderita Diabetes
Mellitus akan menjadi sekitar 366 juta orang pada tahun 2030. Penyumbang
peningkatan angka tadi merupakan negara-negara berkembang yang
mengalami kenaikan penderita Diabetes Mellitus 15% yaitu negara penderita
Diabetes Mellitus di India dengan 35,5 juta orang, cina 23,8 juta orang,
Amerika Serikat 16 juta orang, Rusia 97 juta orang dan Jepang 6,7 juta orang.
Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa pada tahun
2000 menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Tingginya angka kematian

5
tersebut menjadikan Indonesia menduduki ranking ke-4 dunia setelah Amerika
Serikat, India dan Cina (Depkes RI, 2004).

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Aggregate Lansia Tentang Pengetahuan dan Pemeliharaan Kesehatan


Diabetes mellitus
Data demografi
Distribusi aggregate lansia tentang pengetahuan dan pemeliharaan
kesehatan diabetes mellitus berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan di Siyono Gunung Kidul tahun 2017 (n=11)

Variabel Jumlah Persentas


e (%)

Umur Usia lanjut (eldery) 60-74 tahun 3 27,2 %


Usia lanjut tua (old) 75-90 tahun 8 72,8 %

Variabel Jumlah Persentas


e (%)

Jenis Laki-Laki 4 36,4%


Kelamin
Perempuan 7 63,6 %

Variabel Jumlah Persentase


(%)

Pendidikan Tidak sekolah 4 36,4 %


SD 4 36,4 %
SMP 2 18,1 %

6
SMA 1 9,1 %

Variabel Jumlah Persentase


(%)

Pekerjaan PNS 0 0%
Wiraswasta 2 18,1 %
Buruh 7 63,7%
Ibu rumah tangga 2 18,1 %

Interpretasi data :

Berdasarkan data diatas dengan jumlah n= 11 di desa Siyono Gunung Kidul dapat
diketahui bahwa lansia yang memilki penyakit diabetes Melllitus terdapat pada
usia lanjut ta (old) sebanyak 72,8% , jenis kelamin yang terbanyak yakni
perempuan sebanyak 63,6%, pendidikan pada lansia tersebut banyak yang tidak
bersekolah 36,4% dan SD 36,4% sedangkan pekerjaan kebanyakan menjadi buruh
63,7%.

7
2. Data Pengetahuan, Sikap dan Perilaku lansia tentang DM Distribusi
Frekuensi lansia tentang DM Tahun 2017 (n = 11)

Variabel Jumlah Persentase


(%)
Baik 75%
Pengetahuan Kurang baik 25%
Total 11 100

Baik 68,75%
Sikap Kurang baik 31,25%
Total 11 100

Baik 68,75%
Tindakan Kurang baik 31,25%
Total 11 100

Interpretasi data :
Berdasarkan data diatas dengan jumlah n= 11 di Siyono Gunung Kidul
didapatkan data bahwa responden lansia yang memiliki pengetahuan yang baik
tentang DM (75%), sikap yang baik (68,75%), dan yang memiliki perilaku
yang baik (68,75%). Akan tetapi ada juga lansia dengan pengetahuan, sikap
dan perilaku tentang DM yang kurang baik, untuk pengetahuan yang kurang
baik (25 %), sikap kurang baik (31,25%) dan perilaku kurang baik (31,25%).

8
A. Tabel Frekuensi lansia dengan DM
TABEL. Distribusi Frekuensi lansia dengan DM berdasarkan Jenis Kelamin Di
desa Siyono Gunung KIdul Tahun 2017(N = 11)

35

30

25

20
Column1
15 Laki-Laki
10

0
Laki-laki Perempuan

Sumber : Mahasiswa Akper Notokusumo, 2017

TABEL. Distribusi Frekuensi Anak Usia Sekolah Dengan Masalah Kesehatan


Gigi Dan Mulut Berdasarkan Usia Di Sd Ngoto Sewon Bantul Tahun 2017
(N = 32)

35

30

25

20 12 Tahun

15 11 Tahun
10 Tahun
10

0
10 Tahun 11 Tahun 12 Tahun

Sumber: Mahasiswa Akper Notokusumo, 2017

9
TABEL. Distribusi Frekuensi Anak Usia Sekolah Dengan Masalah Kesehatan
Gigi Dan Mulut Berdasarkan Pengetahuan Di Sd Ngoto Sewon Bantul
Tahun 2017(N = 32)

35

30

25

20
Column1
15 Baik

10

0
Baik Kurang Baik

Sumber: Mahasiswa Akper Notokusumo, 2017

TABEL. Distribusi Frekuensi Anak Usia Sekolah Dengan Masalah Kesehatan


Gigi Dan Mulut Berdasarkan Sikap Di Sd Ngoto Sewon Bantul Tahun
2017(N = 32)

35

30

25

20
Column1
15 Baik
10

0
Baik Kurang Baik

10
Sumber: Mahasiswa Akper Notokusumo, 2017

TABEL. Distribusi Frekuensi Anak Usia Sekolah Dengan Masalah Kesehatan


Gigi Dan Mulut Berdasarkan Perilaku Di Sd Ngoto Sewon Bantul Tahun 2017
(N = 32)

35

30

25

20
Column1
15 Baik

10

0
Baik Kurang Baik

Sumber: Mahasiswa Akper Notokusumo, 2017

TABEL. Distribusi Frekuensi Anak Usia Sekolah Dengan Masalah Kesehatan


Gigi Dan Mulut Berdasarkan Kebiasaan Jajan Di Sd Ngoto Sewon Bantul Tahun
2017(N = 32)

35
30
25
20
Makanan Ringan
15
Susu
10
Nasi
5
Es
0
Tidak Jajan

11
Sumber: Mahasiswa Akper Notokusumo, 2017

B. Analisa Data

Analisa Masalah Kesehatan Pada Aggregate Anak Usia Sekolah dengan


Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Di SD Ngoto Sewon Bantul Tahun 2017

Data Masalah

Data Primer:
Wawancara
Anak usia sekolah mengatakan:
- Sebulan terakhir mengalami sakit gigi
ada 8 orang
- Jarang memeriksakan kesehatan gigi Ketidakefektifan Pemeliharan
dipuskesmas Kesehatan pada Anak Usia
Sekolah kelas 5 SD
Kuisioner (n= 32 Orang)
- Pengetahuan anak usia sekolah tentang
kesehatan Gigi dan Mulut masih
kurang baik (25%)
- Sikap anak usia sekolah tentang
kesehatan gigi dan mulut kurang baik
(31,25%)
- Tindakan anak usia sekolah tentang
kesehatan gigi dan mulut kurang baik
(31,25%)
- Sebagian besar kebiasaan jajan Es
sebanyak 15 orang

12
C. POA (Rencana Kerja) Anak Usia Sekolah Dengan Masalah Keseahatan
Gigi Dan Mulut

Masalah / Sumber daya


No Tujuan Rencana kegiatan
diagnosis PJ Waktu Tempat

13
1. Ketidakefektifan 1. Untuk Primer Sabtu Ruang
Pemeliharaan meningkatkan 1. Memberikan 29 april Kelas
kesehatan pada pengetahuan dan Pendidikan 2017
anak usia kemampuan serta Kesehatan 11.00
sekolah kelas 5 memandirikan anak- WIB
SD anak dalam
melaksanakan Selasa
kesehatan gigi dan 2 Mei
mulut. 2017
09.00
2. Untuk pemerataan 2. Menyampaika
n materi WIB
informasi dan
pemahaman tentang dengan media
kesehatan gigi dan informasi
(LCD)
mulut pada anak
usia sekolah

1. Untuk Sekunder
meningkatkan 1. Memberikan
pengetahuan dan Panduan
keterampilan anak Sistem
anak tentang cara Kesehatan
gosok gigi yang
benar.

2. Guru mampu 2. Pemberdayaan


melakukan guru
pendidikan
kesehatan pada
murid kelas 5 SD

1. Untuk mengetahui Tersier


perkembangan 1. Konseling
kesehatan dan Kesehatan
gangguan-gangguan
kesehatan yang
dialami anak usia
sekolah.

14
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA AGGREGAT ANAK USIA SEKOLAH KELAS 5 DI SD NGOTO, SEWON BANTUL

Dx. Kep Tujuan Strategi Rencana Evaluasi Sumber Tempat Penang


Intervensi Kegiatan Dana gung
Jawab
Umum Khusus Kriteria Standar
Ketidakefektifan Setelah 1. Setelah Pendidikan 1. Memberikan Kognitif 1. 100% anak usia Mahasis SD Mahasis
pemeliharaan dilakukan dilakukan kesehatan pendidikan sekolah kelas 5 wa NGOTO wa
kesehatan pada intervensi intervensi kesehatan SD mengikuti
anak usia keperawatan keperawatan tentang pendidikan
sekolah kelas 5 komunitas komunitas kesehatan kesehatan.
SD selama 2 hari, selama 2 gigi dan 2. Peningkatan
diharapkan hari, mulut pengetahuan anak
masalah diharapkan : 2. cara gosok tentang kesehatan
kesehatan gigi - Anak usia gigi yang gig dan mulut
dan mulut pada sekolah benar 3. 75% anak usia
anak usia memiliki sekolah memiliki
sekolah kelas 5 pengetahu pengetahuan yang
SD dapat an baik baik tentang
diatasi. tentang kesehatan gigi
kesehatan dan mulut
gigi dan
mulut.

Pendidikan Afektif Mahasis SD Mahasis


Kesehatan wa NGOTO wa
3. Memberikan

15
- Anak usia Panduan 1. 68,75% memiliki
sekolah Sistem tindakan
memiliki Kesehatan mengenai
sikap, dan kesehatan gigi
ketrampila
4. Konseling dan mulut.
n yang baik
Kesehatan 2. 68,75% anak usia
tentang
sekolah memiliki
kesehatan
pengetahuan, sikap,
gigi dan
dan ketrampilan
mulut
Psikom baik tentang
Pemberdayaa otor kesehatan gigi dan Mahasis SD Mahasis
n Guru mulut wa NGOTO wa
Melakukan
pelatihan
1. Guru mampu
kepada guru
melakukan
tentang
pendidikan
kesehatan gigi
kesehatan pada
dan mulut
anak usia sekolah
kelas 5 SD

Peningkatan
pengetahuan guru
tentang kesehatan
gigi dan mulut

16
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
Tahap pertama dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pengkajian
yang terdiri dari pengumpulan data, pengelolaan data dan analisa data.
Sebelum melakukan pengkajian, mahasiswa melakukan hubungan saling
percaya kepada masyarakat desa Siyono Gunung Kidul yang mempunyai
penyakit Diabetes Mellitus. Dengan terbinanya hubungan saling percaya antara
mahasiswa dengan masyarakat maka mahasiswa juga memberikan angket
kesehatan pada lansia yang menderita Diabetes Mellitus tentang pengetahuan
dan pemeliharaan kesehatan lasia dengan Diabetes Mellitus untuk
mendapatkan data yang akurat.
Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan
pengumpulan data. Data yang di kumpulkan melalui data demografi (usia, jenis
kelamin, pendidikan), data pengetahuan, sikap dan tindakan serta kebiasaan
lansia.. Hal ini disesuaikan dengan konsep keperawatan komunitas menurut
kesehatan Neuman dan Anderson (1985). Pengkajian dilakukan selama 1 hari.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang mempengaruhi dalam
pengkajian:
1. Kekuatan
Pengkajian di Pelaksanaan pengkajian di SD NGOTO, Sewon Bantul
dilakukan oleh mahasiswa sangat mendapatkan dukungan dari karyawan,
guru dan tentunya kepala sekolah SD NGOTO dalam kelancaran
pelaksanaan asuhan keperawatann komunitas. Kesediaan Kepala sekolah
dan guru dalam memberikan pendataan, sehingga mahasiswa dapat mudah
untuk mengumpulkan data pada anak usia sekolah kelas 5 SD.

17
2. Kelemahan
Pada anak usia sekolah kelas 5 di SD NGOTO tentang kesehatan gigi dan
mulut didapatkan sikap dan tindakan 31, 25% kurang baik serta
mempunyai kebiasaan jajan ES 46,80%.

B. Perencanaan
Setelah dilakukan pengakjian selama 1 hari, data diolah dan dianalisa.
Hasil pengumpulan data disampaikan oleh mahasiswa pada Guru dan murid-
murid kelas 5 di SD NGOTO. Kemudian menentukan prioritas masalah, maka
disusun rencana kegiatan untuk menyelesaikan masalah yang muncul Bentuk
kegiatan yang akan direncanakan mencakup pendidikan kesehatan gigi
(bahayanya gigi berlubang) dan Cara gosok gigi yang benar dan baik serta
diberikanya sikat gigi untuk mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar
pada tahap perencanaan ini kelompok menentukan pada 3 aspek yaitu:
pencegahan primer, sekunder dan tersier.

1. Persiapan
a. Pengumpulan data dilakukan tanggal 05 April 2017
b. Tanggal 05 April 2017 dilakukan pendataan pada anak usia sekolah kelas
5 SD.
c. Tanggal 11 April 2017 dilakukan penyuluhan kesehatan tentang personal
hygiene (kesehatan gigi dan mulut serta cara menggosok gigi yang benar
dan baik).
2. Kekuatan
a. Kegiatan dapat berlangsung dengan baik karena adanya partisipasi serta
adanya dukungan dari para guru,dan murid SD NGOTO.
b. Kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan para guru dan Murid
murid SD NGOTO dalam mengerjakan rencana kegiatan sangat
mendukung kelancaran kegiatan.

3. Kelemahan
Kurangnya Kesadaran murid murid dalam mengetahui dan mempelajari
bagaimana pentingnya perawatan kesehatan diri terutama pada kesehatan
gigi dan mulut.

18
C. Pelaksanaan Atau Implementasi
1. Kekuatan
a. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, karena adanya kerja sama dan
partisipasi serta dukungan para guru dan Murid murid SD NGOTO.
b. Murid murid memberikan respon yang baik terhadap apa yang
direncanakan ( penyuluhan kesehatan ) serta adanya upaya untuk
merubah perilaku hidup menjadi lebih sehat.
c. Mahasiswa Akper Notokusumo Yogyakarta dalam menjalankan rencana
kegiatan pada murid-murid saling membantu demi kelancaran kegiatan,
sangat kompak dan bersikap kooperatif diantara sesama.
2. Kelemahan
a. Kurangnya pemantauan dari orang tua dan petugas puskesmas serta
kesadaran dari murid murid tentang pentingnya kesehatan gigi dan
mulut.

D. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. pemberian penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa Akper
Notokusumo selama 1 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan kesehatan
pada anak usia sekolah kelas 5 di SD NGOTO mengenai kesehatan gigi
dan mulut.
2. Evaluasi Proses
a. Jumlah lasia di desa Siyono yang menhadiri penyuluhan, pemeriksaan
gula darah dan demonstrasi tentang Diabetes Mellitus sebanyak 38
orang atau sebanyak 84,4%.
b. Kegiatan berjalan dengan lancar.

3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat antusias dengan di adakannya penyuluhan, pemeriksaan gula
darah dan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa tentang Diabetes
Mellitus.
b. Dari hasil angket yang telah dibagikan didapatkan bahwa Dari hasil
angket yang di bagikan di dapatkan 75% berpengetahuan baik dan sikap

19
serta tindakan didapatkan sebesar 68,75% sudah mampu memahami
pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
c. Murid kelas 5 SD sudah mampu mempraktikan cara menggosok gigi
yang benar.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan kronis yang ditandai dengan
metabolisme karbohidrat dan lemak yang diakibatkan oleh kekurangan insulin

20
atau secara relatif kekurangan insulin. Faktor yang berkaitan dengan penyebab
diabetes mellitus pada lansia adalah umur yang berkaitan dengan penurunan
fungsi sel pankreas dan sekresi insulin, umur yang berkaitan dengan resistensi
insulin akibat kurangnya massa otot dan perubahan vaskuler, obesitas, banyak
makan, aktivitas fisik yang kurang, penggunaan obat yang bermacam-macam,
keturunan, keberadaan penyakit lain, sering menderita stress.

B. SARAN
Untuk lebih memaksimalkan hasil yang diperoleh, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1. Dengan mengetahui asuhan keperawatan pada penderita Diabetes Mellitus
pada lansia kita dapat melakukan pencegahan agar penyakit yang timbul
tidak menuju keparahan.
2. Pada klien Diabetes Mellitus kita harus mewaspadai adanya perubahan
fungsi fisiologis maupun psikologis untuk mengantisipasi.
3. Komplikasi maupun kegawatan pada penderita Diabetes Mellitus seperti
hipoglikemi maupun respon stress yang timbul pada lansia.

Daftar Pustaka

Mary Baradero, Mary Wilfrid dan Yakobus Siswandi. 2009. Klien Gangguan
Endokrin: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono,
Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

21
LAMPIRAN

22
KUESIONER APLIKASI PEMELIHARAAN
KESEHATAN PADA LANSIA PENDERITA DIABETES
MELLITUS
DI DESA.......................................................

1. Bacalah dengan cermat dan teliti pada setiap item pertanyaan


2. Isilah titik dibawah ini dan berilah tanda checklist () dengan sesuai sebenarnya

Data Demografi

Nama Inisial :

Umur : ....

Alamat :

1. Pendidikan terakhir

( ) Tidak sekolah

( ) SD

( ) SMP

( ) SMA
( ) Perguruan tinggi

2. Pekerjaan

( ) PNS

( ) Wiraswasta

( ) Buruh

( ) Lain-lain : .................

23
A. Pengetahuan

Isilah dengan tanda ( ) pernyataan yang menurut bapak/ibu paling yakini benar

pada kuesioner.

No Pertanyaan Benar Salah


1. Penyakit Diabetes Mellitus adalah penyakit kelebihan kadar gula
dalam darah.
2. Penyakit Diabetes Mellitus disebut juga dengan penyakit kencing
manis.
3. Penyakit Diabetes Mellitus salah satunya disebabkan oleh
mengkonsumsi makanan yang manis-manis.
4. Faktor yang menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus adalah Usia
semakin tua, kurang atau tidak adanya hormon insulin, keturunan
dari keluarga, kegemukan.
5. Gejala penyakit Diabetes Mellitus adalah sering buang air kecil,
banyak makan, banyak minum, mudah mengantuk, penglihtan
kabur, berat badan menurun.
6. Kerusakan organ ginjal dan infeksi pada kaki hingga membusuk
(luka tidak cepat sembuh) merupakan akibat penyakit Diabetes
Mellitus.
7. Kadar gula darah pada waktu puasa < 126 mg/dL dan
kadar gula darah sewaktu < 200 mg/dL disebut dengan
Diabetes Mellitus.
8. Cara pencegahan penyakit Diabetes Mellitus adalah dengan
banyak tidur.
9. Kadar gula darah meningkat sesuai dengan usia adalah
hal yang wajar.
10. Diabetes Mellitus yang tidak ditanggulangi akan sembuh
dengan sendirinya.
Total Skor

Keterangan Skor : Keterangan Total Skor :


Benar : 1 Baik : 7 - 10
Salah : 0 Cukup : 4 6
Kurang : 1 - 3

24
B. Sikap
Isilah dengan tanda ( ) pernyataan yang menurut bapak/ibu paling yakini benar
pada kuesioner

No Pernyataan
SS S TS ST
Saya akan kontrol rutin ketika saya mengetahui bahwa
1.
saya mengidap Diabetes Mellitus
Saya selalu menggunakan alas kaki ketika beraktivitas
2. untuk mencegah timbulnya luka yang sukar
disembuhkan
Saya akan rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan
3.
tubuh

Saya akan patuh dalam pengobatan ( penggunakan


4.
insulin atau obat-obatan yang diberikan Dokter)

Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam


5.
pengelolaan Diabetes Mellitus
Penderitaan Diabetes Melitus melakukan perencanaan
6. makan untuk menjaga agar kadar gula darah tidak
meningkat
Merokok dan alkohol merupakan hal-hal yang harus
7.
dihindari oleh penderita Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang
8. berbahaya dengan sangat jarang menimbulkan
komplikasi
Mengkonsumsi obat Diabetes Mellitus adalah metode
yang paling tepat untuk menurunkan kadar gula darah
9.
bila dibandingkan dengan menjalankan perilaku hidup
sehat seperti pengaturan pola makan
Saat gula darah saya sudah atau mendekati normal, saya
10. diperbolehkan dengan leluasa memilih makanan yang
saya mau

Total Skor

Keterangan Keterangan Total Skor


SS : Setuju (3) Baik : 21 - 30
S : Kurang setuju (2) Cukup : 13 - 20
TS : Tidak setuju (1) Kurang : 3 - 12

25
ST : Sangat Tidak Setuju (0)

C. Perilaku Pencegahan Dini Penyakit Diabetes Mellitus

Isilah dengan tanda ( ) pernyataan yang menurut bapak/ibu paling yakini

benar pada kuesioner

NO Pernyataan SS S TS ST
Saya akan sering mencari informasi tentang penyakit
1 Diabetes Mellitus agar lebih mengetahui gejala,penyebab,
akibat, dan cara pencegahan penyakit Diabetes Mellitus
2 Saya akan periksa kadar gula darah saya dengan teratur.
Untuk menurunkan berat badan berlebih, saya sering
3 berpuasa sepanjang hari (hanya minum air, vitamin dan
mineral)
Saya berolahraga teratur untuk dapat mempertahankan
4
atau menurunkan berat badan

Saya mengkonsumsi teh manis hangat atau permen bila


5
merasa menggiggil, keluar keringat dan merasa lemas
Saya akan mengganti cara memasak yang digoreng
6 menjadi cara memasak makanan dikukus atau direbus
agar tidak terkena Diabetes Mellitus.
7 Saya akan sering makan-makanan yang manis.

Saya akan mengurangi makanan makanan cepat saji agar


8
tidak terkena penyakit Diabetes Mellitus.
Untuk mempertahankan kesehatan, saya tidak perlu
9 berolahraga karena saya minum suplemen
vitamin/mineral secara teratur
Saya tidak perlu berolahraga bila sudah mengurangi
10
makan yang manis-manis.

Total Skor

Keterangan Keterangan Total Skor


SS : Setuju (3) Baik : 21 - 30
S : Kurang setuju (2) Cukup : 13 - 20

26
TS : Tidak setuju (1) Kurang : 3 - 12
ST : Sangat Tidak Setuju (0)

27
28

Anda mungkin juga menyukai