Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak bagi setiap warga negara Indonesia, termasuk


anak. Setiap orang tua mengharapkan anaknya tumbuh dan berkembang secara
sehat dan optimal sesuai tahap perkembangan anak. Setiap orang tua akan
mencari informasi dan mencari bantuan jika anaknya mengalami masalah
kesehatan. Kesehatan merupakan kebutuhan setiap orang yang penting untuk
dipertahankan. Orang tua harus menyadari adanya perubahan dalam keluarganya
dari mulai waktu perubahan yang terjadi, serta seberapa besar perubahan yang
dialami anggota keluarganya. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah
suatu kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit (Hartati Rauf, 2013).
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit merupakan bagian
penting dari sistem kesehatan. Rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif
komplek, pelayanan gawat darurat, pusat alih pengetahuan danteknologi dan
berfungsi sebagai pusat rujukan .Rumah sakit harus senantiasa meningkatkan
mutu pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan
pemakai jasa (Depkes, 2009).
Pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi kebutuhan dasar yang
diperlukan bagi setiap orang. Untuk itu, rumah sakit sebagai institusi pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta dituntut untuk selalu melakukan
perbaikan dan penyempurnaan guna menghasilkan pelayanan yang berkualitas
dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu upaya yang sangat penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan adalah meningkatkan sumber daya
manusia dan pengelolaan manajemen keperawatan (Hidayat, 2009).
Pelayanan keperawatan merupakan bagian internal dari pelayanan kesehatan.
Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang
dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit merupakan
pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain
dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2008).
Keperawatan di Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa
perubahaan dalam aspek keperawatan, yaitu penataan pendidikan tinggi
keperawatan, pelayanan dan Asuhan Keperawatan, pembinaan dan kehidupan
keprofesian, serta penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan.
Perubahaan-perubahaan ini akan membawa dampak yang positif seperti makin
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan atau keperawatan yang diselenggarakan,
makin sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatan atau keperawatan yang
tersedia dengan tuntutan masyarakat, bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga
kesehatan. Oleh karena alasan-alasan di atas, pelayanan keperawatan harus
dikelola secara profesional melalui Manajemen Keperawatan.
Manajemen menurut Nursalam (2007) merupakan suatu pendekatan yang
dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi, di dalam
Manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling) terhadap staff, sarana dan prasarana dalam mencapai
tujuan organisasi. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan memerlukan
keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia, konseptual yang
mendukung asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna
bagi masyarakat.
Manajemen Keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional
dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Keempat unsur
tersebut saling berhubungan dan memerlukan ketrampilan-ketrampilan teknis,
hubungan antar manusia, dan konseptual yang mendukung tercapainya suatu
tujuan. Seluruh aktivitas manajemen baik kognitif, afektif dan psikomotor berada
dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utama yang bergerak secara simultan
(Swanburg, 2006)
Manajemen Keperawatan diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di
rumah sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaimana konsep dan
aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu sendiri. Ciricirri mutu asuhan
keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi yang ditetapkan,
sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar,
efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi
pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika
dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati (Anonim, 2011)
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas praktek keperawatan
profesional di Rumah Sakit dapat digunakan beberapa metode pemberian asuhan
keperawatan salah satunya MPKP (Metode Praktek Keperawatan Profesional).
MPKP merupakan sistem(struktural, proses dan nilai-nilai professional) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan
termasuk lingkungan untuk menompang pemberian asuhan keperawatan tersebut.
Dalam pengembangan MPKP, diharapkan nilai profesional dapat diaplikasikan
secara nyata, sehingga meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan
untuk mewujudkan keperawatan yang profesional. (Perry & Potter,2009).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan adalah rumah sakit tipe B
pendidik milik Provinsi Jawa Barat, telah menerapkan sistem MPKP pemula dan
telah terakreditasi penuh dengan 16 jenis pelayanan. Rumah Sakit Umum
(RSUD) Al-Ihsan sebelumnya merupakan sebuah rumah sakit swasta bernuansa
islam dibawah nangunagan yayasan RSI Al-Ihsan terhitung 12 November 1995
sampai Maret 20015. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan adalah Rumah
Sakit Umum Daerah terdepan pilihan utama di Jawa Barat Tahun 2018 Misi
RSUD Al-Ihsan adalah mewujudkan center of excellent (Pelayanan Unggulan :
Jantung, traumatic, degeratif, perinatal, stroke, diabetic, cancer, infeksi,
emergency), Meningkatkan kualitas dan kuantitas, SDM yang professional yang
dilandasi, keimanan, dan ketaqwaan, kepada tuhan YME, Meningkatkan
ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan memiliki pelayanan unggulan
bahkan menjadi contoh rujukan rumah sakit lainnya disekitar bandung.
Pelayanan yang dimaksud adalah spiritual care dengan pendekatan nilai-nilai
keislaman. Hal ini menjadi point plus bagi rumah sakit dalam aplikasi
keperawatan yang melingkupi Bio-Psiko-Sosial- dan Spiritual.
Ruang paviliun Ruang Lukman Hakim memiliki visi Mewujudkan
pelayanan keperawatan prima bernuansa islam dan terdepan dalam meberikan
kepuasan kepada pelanggan Visi tersebut diwujudkan melalui beberapa misi
konkrit ruangan dalam memberikan pelayanan keperawatan professional
terhadap pasien.

Praktek klinik stase manajemen keperawatan yang dilakukan oleh


mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Muhammadiyah Palembang di Ruang Lukman Hakim RSUD Al-Ihsan Jawa Barat
diharapkan agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar manajemen
keperawatan yang dapat membantu dalam aplikasi di tatanan pelayanan
keperawatan nyata dengan peran sebagai manajer kepala ruangan, ketua tim, serta
perawat asosiat(pelaksana). Dalam rangkaian praktek klinik keperawatan ini,
mahasiswa akan mendapatkan bentuk pengalaman belajar praktik klinik
keperawatan dengan Metode Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
Berdasarkan uraian diatas kelompok melakukan pengelolaan menejemen
ruangan dengan metode MPKP diRuang Paviliun Lukmanul Hakim RUSD AL-
Ihsan Provinsi Jawa Barat.

B Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktik klinik stase manajemen keperawatan dilaksanakan pada tanggal 02
Februari s/d 18 Februari 2017 di Ruang Paviliun Lukmanul Hakim RSUD AL
Ihsan Provinsi Jawa Barat.
C Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep manajemen keperawatan
dan kepemimpinan dengan metode MPKP di Ruang Paviliun Lukmanul
Hakim RSUD AL Ihsan Provinsi Jawa Barat.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan mahasiswa

mampu :

a. Melakukan pengkajian dalam proses pengumpulan data Ruang Lukman

Hakim RSUD Al-Ihsan Jawa Barat


b. Mengidentifikasi, menganalisis dan memprioritaskan masalah di Ruang

Lukmanul Hakim RSUD Al-Ihsan Jawa Barat


c. Mampu menganalisis SWOT
d. Mampu melaksanakan POA
e. Mampu melakukan pengorganisasian dengan konsep manajemen

keperawatan.
f. Melaksanakan peran sebagai kepala ruangan (Karu), Ketua Tim (Katim)

dan Perawat Pelaksana secara bergantian.

D. Cara Pengkajian

Metode pengambilan data yaitu dengan menggunakan metode

kuesioner, observasi, dan wawancara.

1) Metode kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara menggunakan

lembar kuesioner yang dibagikan kepada semua perawat termasuk kepala

ruangan, ketua tim, pasien dan keluarga pasien.


2) Observasi yaitu suatu cara dengan melihat dan mengobervasi secara

langsung seluruh kegiatan yang ada diruangan.


3) Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan

wawancara secara lisan kepada nara sumber seperti kepala ruangan, ketua

tim, perawat pelaksana, pasien serta keluarga pasien.

E. Kategori Penilaian

Kategori penilaian berdasarkan Hidayat, (2007) yang akan diberikan

pada masing-masing komponen instrumen pengumpulan data 5M (Man,

Money, Material, Machine, Method), pasien, peserta didik yang ada.

Berdasarkan kesepakatan kelompok penilaian untuk hasil instrument

dikategorikan menjadi 2 yaitu, sebagai berikut:

1. Baik jika 75%


2. Kurang baik jika <75%

F. Praktikan

1. Mahasiswa

Mahasiswa Praktik Klinik Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Palembang Stase Manajemen Keperawatan terdiri

dari 8 mahasiswa yaitu :

a. Arief Eltera, S.Kep


b. Desi, S.Kep
c. Hegi Ilham, S.Kep
d. Kiki Lestari, S.Kep
e. Lista Diar, S.Kep
f. Muhammad Hafiz, S.Kep
g. Novita Sari, S.Kep
h. Siti Khamidatul Mahbubah, S.Kep
2. Pembimbing

Pembimbing mahasiswa profesi ners terdiri dari pembimbing akademik dan

pembimbing lapangan :

1) Pembimbing Akademik

Sutrisno. S. Kep.,Ns

2) Pembimbing Lapangan
Oom Umariah. S. Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai