Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Supervisi Klinis dengan
Kinerja Guru SMU Negeri di Kota Jambi

ABSTRAK

Ali Ramatni,
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan(STKIP) Muhammadiyah wilayah Jambi
di Sungai Penuh

Permasalahan yang diangkat dalam Penelitian ini adalah bagaimana hubungan gaya
kepemimpinan Kepala Sekolah dan Supervise Klinis dengan Kinerja Guru SMU Negeri
Kota Jambi yang bertujuan untuk mengungkapkan ada tidaknya pengaruh antara gaya
kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru, hubungan supervisi klinis dengan
kinerja guru dan hubungan kedua variable tersebut dengan kinerja guru. Jenis penelitian
yang digunakan adalah korelasional dengan menjaring data pada 30 orang guru SMU
Negeri Kota Jambi sebagai responden untuk mendapatkan data tentang kinerja guru,
gaya kepemimpinan kepala sekolah dan supervise klinis. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik proporsional sampling dari populasi guru 462 orang pada
11 SMU Negeri Kota Jambi. Alat pengumpul data digunakan kuesioner yang disusun
menurut skala likert dan menggunakan teknik analisa deskriptif (menggambarkan apa
adanya).Temuan penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya pelaksanaan supervise
klinis dapat meningkatkan kinerja guru dengan baik dalam upaya meningkatkan kualitas
tenaga pendidik pada masa mendatang.

Kata Kunci : Kinerja Guru

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah istilah yang sudah kungan masyarakat dan negaranya.


tidak asing lagi bagi setiap orang. Namun juga terdapat tanggung jawab
pendidikan merupakan tolak ukur maju terhadap umat manusia. Sejalan dengan
mundurnya suatu bangsa, kualitas dan itu, undang-undang nomor 2 tahun 1989
supremasi suatu bangsa tidak dapat tentang pendidikan nasional pasal 4
terlepas dari kemajuan system pendi-di menyatakan bahwa : pendidikan
kanyang diterapkannya. Untuk mem- nasional bertujuan mencerdaskan
bangun kehidupan suatu masyarakat kehidupan bangsa dan mengembangkan
yang berkaulitas diperlukan system manusia seutuhnya, yaitu manusia yang
pendidikan nasional yang berfundamen beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
kokoh. Jika funadamennya keropos, Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
tidak mungkin dapat didirikan suatu luhur memiliki pengetahuan dan
bangunan bangsa dan masyarakat yang keterampilan, kesehatan jasmani dan
kokoh di atasnya. rohani, kepribadian yang mantap dan
Pendidikan bertugas untuk mengem- mandiri, serta tanggung jawab
bangkan kesadaran atas tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
setiap warga Negara terhadap ling-

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Kemudian peraturan pemerintah nomor diukur. Dengan demikian mutu


29 tahun 1990 tentang pendidikan pendidikan yang dimakud dalam
menengah, dijelaskan bahwa pendidikan penelitian ini mengacu pada nilai hasil
menengah merupakan bagian dari evaluasi belajar siswa.
system pendidikan nasional secara Selain itu beberapa persoalan
keseluruhan yang diselenggarakan pendidikan seperti kesempatan belajar
dengan tugas untuk melanjutkan dan yang kurang merata, program
meluaskan pendidikan serta pendidikan yang kurang sesuai dengan
mennyiapkan peserta didik untuk kebutuhan lapangan kerja, pengelolaan
menjadi anggota masyarakat yang yang kurang efisien dan terlalu terpusat,
mempunyai kemampuan mengadakan tenaga pendidikan yang kurang
hubungan timbale balik dengan professional, kinerja guru yang rendah,
lingkungan sosial, budaya, dan alam biaya yang terbatas, kenakalan remaja
sekitar, serta dapat mengembangkan juga merupakan factor yang ikut
kemampuan lebih lanjut dengan dunia mempengaruhi mutu pendidikan baik
kerja dan pendidikan tinggi. secara langsung maupun tidak. Guru
Sehubungan dengan itu Ali Imron dalam kapasitasnya sebagai pendidik
menegaskan, bahwa perlu ditingkatkan dan pengajar di sekolah memainkan
keseluruhan komponen system peran penting bagi peningkatan mutu
pendidikan nasional. Sejak awal pendidikan. Berbagai kebijaksanaan
pembangunan telah bannyak usaha peningkatan mutu pendidikan,
untuk meningkatkan mutu pendidikan, keberhasilannya sangat tergantung
seperti melalui penataran guru, kepada guru sebagai ujung tombak
pengadaan buku dan alat pelajaran, pelakaksanaan kebijaksanaan. Guru
pengembangan kurikulum, perbaikan dalam posisinnya sebagai agen
sarana dan prasarana pendidikan, perubahan dapat menentukan
peningkatan metoda dan pendekatan kecerdasan murid. Untuk itu
mengajar, dan lain yang menunjang memberikan perhatian yang lebih besar
pendidikan. Meskipun demikian pada kepada gutu akan banyak membantu
kenyataannya produktivitas pendidikan keberhasilan peningkatan mutu
kita dinilai masih relative rendah. Hal pendidikan. Selama ini guru telah
ini karena kita lebih mementingkan mendapat perhatian yang cukup. Hal
kuantitas disbanding kualitas. tersebut tercermin dari berbagai
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh kebijakan terhadap guru, seperti adanya
banyak factor, diantaranya adalah kenaikan pangkat otomatis, tunjangan
proses belajar mengajar, ketersedian fungsional, peluang untuk mencapai
sarana dan prasarana serta lualitas guru. pangkat golongan tertinggi (IVe)
Ukuran mutu pendidikan sampai saat ini sepereti tertuang pada Surat Kep[utusan
belum ada kesepakatan yang jelas, Menteri Pendayagunaan Aparatuir
namun sebagian besar ahli pendidikan Negara nomor 26/MENPAN/1989.
menggunakan hasil evaluasi belajar Kebijaksa-naan tersebut dibuat dengan
siswa. Hal ini dapat dimaklumi karena maksud agar guru memiliki motivasi
secara teknis indicator mutu pendidikan dan dedikasi yang baik bagi
lainnya seperti kedisiplinan, tingkah pelaksanaan proses belajar yang bai
laku, moral dan keterampilan sulit

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

sekolah. Pada akhirnya, diharapkan Indonesia adalah 5,54.(Prifil pendidikan


mutu pendidikan akan Indonesia 2000;36) Laporan ini
meningkat.Elfindri dan Mahdi (2000; memperlihatkan bahwa kebijaksanana
45) melaporkan bahwa mutu pendidikan terhadap guru selama ini belum
di Sumatera Barat masih termasuk memberikan hasil langsung bagi
rendah berdasarkan NEM tahun ajaran peningkatan mutu pendidikan. Berbagai
1999/2000 pada semua jenjang faktor dapat diduga sebagai penyebab
pendidikan yang hanya 6,25 , demikian dari tidak meningkatnya mutu
pula daa yang dilaporkan oleh dirjen pendidikan tersebut, namun laporan ini
pendidikan menengah dan umum juga memberikan peringatan perlunya
Depdiknas RI 2001 yang memaparkan pengkajian lebih lanjut tentang kinerja
bahwa rata-rata NEM SLTP dan SMU
guru untuk dapat memahami lebih luas Supervisi Klinis bertujuan memperbaiki
lagi tingkah laku kinerja guru. Sehingga perilaku guru dalam proses belajar
instrumen kebijakan yang diambil bagi mengajar, terutama yang kronis secara
peningkatan kinerja guru dapat inrtensif sehingga mereka dapat
berlangsung efektif. Selain itu yang mengajar dengan baik.(Made,
perlu dipahami terlebih dahulu adalah 1992;251) Ini berarti perilaku yang
kinerja guru sangat ditentukan oleh tidak kronis bisa diperbaiki dengan
motivasi dan dedikasi. Motivasi dan teknik supervisi yang lain. Untuk itu
dedikasi guru sulit dapat tumbuh hanya supervisi klinis berperan lebih dekat
melalui kebijakan makro seperti yang dengan guru dalam mengungkapkan
telah dilakukan selama ini. Suasana permasalahan yang kronis pada
kerja seperti interaksi anatara sesama melemahnya kinerja guru. Dengan
guru, kepemimpinan kepala sekolah, demikian mempelajari supervisi kilinis
sistem manajemen sekolah dan karakter dan mengkaitkan dengan kinerja guru
individu guru juga memberikan juga perlu dipelajari selain kaitannya
pengaruh terhadap motivasi kerja guru. dengan gaya kepemimpinan kepala
Untuk itu penelitian ini menkaji kaitan sekolah. Untuk itu, penelitian yang
antara kepemimpinan kepala sekolah berhubungan dengan upaya untuk
dan kinerja guru yang perlu mempelajari kaitan antara gaya
ditingkatkan. Gaya kepemimpinan kepemimpinan kepala sekolah dan
kepala sekolah mempunyai hubungan supervisi klinis dengan kinerja guru
positif atau negatif dengan guru yang menjadi sebuah kebutuhan untuk
dapat mempengaruhi kinerja guru. dilakukan. Dengan memahami kaitan
Kepala sekolah sebagai pemimpin di tersebut akan banyak membantu dalam
sekolah memainkan fungsi dan tugas pengambilan kebijaksanaan peningkatan
kepemimpinan yang langsung kinerja guru. Peningkatan kinerja guru
bersentuhan dengan guru. Selain itu, tentunya secara langsung akan
pengawasan terhadap kinerja guru juga berdampak bagi peningkatan kualitas
dapat mempengaruhi kinerja guru. pendidikan. Adanya korelasi antara
Pengawasan yang dilakukan terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
guru biasa disebut supervisi klinis supervisi klinis terhadap kinerja guru
mempunyai hubungan dengan sesuai dengan pendapat muktar 2001,
pertumbuhan kinerja guru dalam bahwa kinerja guru merupakan
melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. perilaku atau respon yang memberi

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

hasil yang mengacu kepada apa yang mereka kerjak


anketika ia menghadapi suatu tugas
Kuisioner mencakup sejumlah
METODE PENELITIAN pertanyaan untuk memperoleh data
Bentuk penelitian ini adalah yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan
penelitian deskriptif kuantitatif, data penelitian. Indikator pertanyaan
diambil dari 462 orang populasi guru disesuaikan dengan dimensi dari
SMU Negeri Kota Jambi, Penelitian Variabel yang di telusuri. Untuk Kinerja
dilaksanakan di Kota jambi, Provinsi Guru di telusuri dengan pertanyaan
Jambi, Penelitian hingga penyusunan menjurus pada dimensi disipli,
laporan berlangsung dari bulan Agustus Komitmen, keterampilan dan
2002, dimana sampel dipilih dengan kemampuan mengajarkan materi
menggunakan proporsional sampling, pelajaran, serta kemampuan
alat pengumpul data digunakan mengevaluasi hasil proses mengajar.
kuesioner yang disusun menurut sekala Dimensi Kepemimpinan kepala sekolah
likert. ditelusuri
dengan pertanyaan menjurus dapat disimpulkan bahwa instrumen
pada dimensi Instrukif, Konsultatif, setiap variabel dikatakan valid dan
partisipatif,dan delegatif, sedangkan reliabel. Teknik analisis menggunakan
supervisi klinis ditelusuri dengan analisis korelasi.
pertanyaan yang menjurus pada dimensi Sebelum data diolah, telebih
percakapan pra observasi, tahap dahulu melakukan uji normalitas
observasi/ pelaksanaan, analisis dan sebagai persyaratan statistik untuk
penentuan strategi, pembicaraan tentang melihat apakah sebaran data tersebut
hasil, dan analisis proses. berdistribusi normal atau tidak. Dari
Kemudian kesahihan butir soal perhitungan rasio kedua ukuran
pada alat ukur setiap variabel dilakukan kecendrungan (Skewnes) dan
dengan menggunakan rumus korelasi kecendrungan (Kurtosis) distribusi data
product moment dengan taraf signifikan berada diantara -2 dan +2 yang berarti
5 %, kriteria pengujian suatu butir data berdistribusi normal. Data rasio
dikatakan memenuhi syarat bila dari skewness dan kurtosisKinerja guru,
koefisien korelasinya positif dan atau Gaya kepemimpinan kepala sekolah,
lebih besar dari harga r tabel.Butir soal dan supervisi klinis berturut turut
yang tidak valid dilebur dengan (0,6744 dan -1,3661, 0,6744 dan -
mengganti dengan butir soal yang valid. 0,258, -0,810 dan -1,120). Dapat
Unuk melihat keterhandalan butir soal dikatakan berdistribusi normal. Teknik
dalam menelusuri setiap indikator dari pelaksanaan analisisi data menggunakan
dimensi digunakan rumus Alfa analisisi korelasi yang diolah melalui
Cronbach dengan hasil yang komputer dengan sistem SPSS 10.
dikategorikan tinggi(reliabel) sehingga
. Suvervisi Klinis (X2) dan variabel
HASIL PENELITIAN DAN terikat kinerja guru (Y) untuk
PEMBAHASAN mendapatkan gambaran mengenai
Hasil penelitian dibuat berdasarkan karakteristik(berciri khas) distributor.
data dari variabel bebas gaya Skor masing-masin variabel yang
kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), diteliti dari subjek penelitian. Untuk

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

mengetahui hubungan antara variabel antara kinerja guru yang dipengaruhi


gaya kepemimpinan kepala oleh variasi gaya kepemimpinan
sekolah(X1)terhadap kinerja guru (Y) kepala sekolah dan supervisi klinis.
digunakan korelasi sederhana melaui Hubungan ini ditunjukkan dengan
proses SPSS, diperoleh hasil koefisien sumbangan supervisi klinis terhadap
korelasi -0,568. Dan hubungan supervisi kinerja guru prosentasenya adalah
klinis(X2) dengan kinerja guru (Y) 17,3% dan sumbangan gaya
koefisien korelasi 0,435, atau sebesar kepemimpinan kepala sekolah
17,3% dan dan pengaruh kedua variabel bersama supervisi klinis terhadap
sebesar 0,425 atau 18 % Yang kinerja guru persentasenya sebesar
dikonversikan dengan hipoesis memberi 18%.
arah korelasi negaif yang berarti dengan pembatasan Masalah
kepemimpinan kepala sekolah yang Terdapat dua ruang lingkup dalam
rendah dapat meningkatkan kinerja penelitian ini, pertama adalah
guru, kemudian supervisi klinis cakupan materi dan kedalaman
memberi pengaruh yang posisif untuk penelitian dan kedua adalah wilayah
meningkatkan kinerja guru. Pengaruh kajian. Faktor yang mempengaruhi
secara bersama antara kepemimpinan kinerja guru adalah faktor internal
kepala sekolah dan supervisi klinis juga dan dan faktor ekternal. Faktor
memberi variansi yang positif. internal adalah faktor yang
Berdasarkan hasil dan analisis mempengaruhi kinerja guru dari
hipotesis diatas dapat disimpulkan dalam dirinya sendiri seperti : tingkat
bahwa terdapat hubungan yang pendidikan, kebutuhan terhadap
signifikan antara supervisi klinis lapangan kerja dan lainnya, di
dengan kinerja guru, dengan samping itu kinerja guru dapat
koefesien ganda anatara gaya dipengaruhi dari luar dirinya sendiri
kepemimpinan kepala sekolah dan yaitu : oleh gaya kepemimpinan
supervisi klinis terhadap kinerja guru kepala sekolah, supervisi klinis,
adalah 0,425. kenaikan pangkat dan lain
Angka koefesien korelasi diatas sebagainya. Namun dalam penelitian
bertanda positif, dengan arti ini peneliti hanya membatasi pada
hubungan antara variabel independen dua sub pengaruh ekternal yang
(X1) dengan variabel dependen (Y) diduga dapat mempengaruhi variasi
Negatif yang dapat memberi arti kinerja guru yaitu gaya
bahwa dengan rendahnya kepemimpinan kepala sekolah dan
kepemimpinan kepala sekolah tetap supervisi klinis. Secara teoritis
akan meningkatkan kinerja guru, kinerja guru dapat juga dipengaruhi
kemudain(X2) dengan variabel oleh faktor-faktor lain, akan tetapi
dependen (Y) positif, yang dapat karena berbagai keterbatasan maka
menjelaskan hubungan positif antara dalam penelitian materi kedalaman
kinerja guru yang dipengaruhi oleh penelitian dibatasi pada dua faktor
variasi supervisi klinis, kemudian tersebut. Sementara faktor lain yang
secara bersama-sama variabel mungkin mempengaruhi kinerja guru
independen (X1 dan X2 ) dengan dianggap sebagai variabel yang tidak
variabel dependen (Y positif, juga terdeteksi atau diabaikan.
dapat menjelaskan hubungan positif

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Sementara itu ruang lingkup wilayah dijadikan solusi terkini dalam


studi dibatasi hanya SMU Negeri di efisiensi dan optimalisasi pencapaian
kota jambi. Pembatasan ini dibuat tujuan pendidikan secara
dengan maksud untuk efesiensi keseluruhan.
teknis pelaksanaan penelitian tanpa Dalam penelitian ditemukan bahwa
mengurangi cakupan materi secara paralel bahwa gaya
penelitian. kepemimpinan kepala sekolah dan
supervisi klinis adalah dua hal pokok
Kegunaan Penelitian yang mendasar untuk meningkatkan
Pada prinsipnya penelitian ini kinerja guru dalam melaksanakan
diharapkan dapat mengungkapkan tugas mendidik.
secara pasti seberapa jauh hubungan
gaya kepemimpinan kepala sekolah Keterbatasan Penelitian
dan supervisi klinis terhadap kinerja Hasil penelitian ini sebelum dikaji
guru SMU Negeri Kota Jambi. lebih lanjut, kiranya perlu
Kegunaan penelitian ini secara dikemukakan keterbatas dan
teoritis dapat memformulasikan kelemahan yang ada dalam
teori, atau menyempurnakan dan penelitian ini :
pembenaran atau memperkuat suatu 1. Populasi yang diambil
teori yang sudah ada. Hasil dalam penelitian ini adalah
penelitian ini juga diharapkan dapat 11 SMU Negeri, dengan
menyumbangkan suatu teori/formula jumlah guru SMU Negeri
pada perkembangan dunia ilmu sebanyak 462 orang,
sekarang dan pada masa yang akan kemudian dijadikan sampel
datang. 30 orang guru sebagai
Di samping itu penelitian ini responden.Walaupun
memiliki kegunaan secara praktis responden tersebut dapat
dapat dimanfaatkan untuk mewakili semua populasi,
kepentingan empirik namun penelitian yang baik
(pengetahuan/pengalaman) di adalah penelitian populasi.
lapangan yang berhubungan dengan 2. Penelitian ini
objek dan subjek penelitian. dirasakan oleh peneliti bahwa
Kemudian diharapkan berguna bagi belumlah maksimal upaya
kepala SMU Kota Jambi dalam yang dilakukan untuk
meningkatkan keberhasilan peserta mendapatkan suatu
didik dapat menggunakan gaya kesimpulan, karena peneliti
kepemimpinan kepala sekolah dan pada waktu yang sama tetap
supervisi klinis sebagai solusi yang melaksanakan kewajiban
dapat meningkatkan pengajaran sebagai pegawai negeri
dengan efektif dan juga diharapkan seperti biasa dan dapat
penelitian ini berguna sebagai bahan mengganggu kelancaran
informasi untuk meningkatkan penelitian dan pembahasan.
manajemen sumber daya manusia, 3. Gaya kepemimpinan
sehingga guru dapat termotivasi kepala sekolah yang hasil
untuk meningkatkan prestasi pengolahan datanya
mengajar yang optimal, serta dapat menunjukkan hubungan yang

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

negatif yang memberi arti meningkat. asar itu penelitian


dengan kepemimpinan kepala tidak membahas lebih lanjut
sekolah yang rendah, kinerja variabel X1 tersebut.
guru tetap semakin
KESIMPULAN
Berdasarkan temuan dari pendidikan yang hendak dilakukan oleh
penelitian, didapat suatu rumusan yang guru dan kepala sekolah sebagai
memberi makna kepada peneliti bahwa: pemimpin dalam proses belajar
1. Kepemimpinan kepala sekolah mengajar pada suatu sekolah, dan untuk
yang rendah dapat meningkatkan mendidik siswa dengan optimal, maka
kinerja secara maksimal. diharapkan kepada pihak terkait agar
2. Supervisi klinis yang dilakukan dapat memikir hal-hal yang posistif
oleh kepala sekolah dapat yang harus dilaksanakan untuk profesi
meningkatkan kinerja gurusebesar 17,3 tersebut. Dianaranya:
% 1. Hasil penelitian menunjukkan
3. Kepemimpinan kepala sekolah bahwa peran supervisi klinis sangat
yang menerapkan supervisi klinis dapat membantu guru untuk mengoptimalkan
meningkatkan kinerja guru sebesar kerjanya dalam menyampaikan materi
18%, berarti supervisi klinis dapat ajar pada anak didik, tidak hanya itu,
menggantikan peran kepemimpinan supervisi klinis dapan meningkatkan
kepala sekolah dalam memotivasi kwalitas guru dalam menyampaikan
kinerja guru. materi ajar dan sekali gus membuat
4. Asumsi baru dari penelitian ini guru menjadi percaya diri saat berada di
menunjukkanan pentingnya supervisi depan kelas.
klinis di terapkan di sekolah untuk 2. Memperhatikan begitu
meningkatkan kinerja guru. Atau berartinya pengaruh supervisi klinis
dengan kata lain, supervisi klinis dapat dalam meningkatkan kinerja guru,
menggantikan peran kepemimpinan sekalipu disekolah dimana guru berada
kepala sekolah dalam hal meningkatkan tidak dihadiri oleh kepala sekolah
kinerja guru, karena supervisi klinis sekalipun, proses belajar mengajar
berperan mengevalusi, membimbing, masih tetap berjalan dengan baik dan
dan memperbaiki kemampuan guru berkualitas, untuk itu kepala sekolah
mengajar. sangat penting untuk melaksanakan
supervisi klinis disaat sedang berada di
Saran saran sekolah secara berkala.
Kesimpulan diatas menimbulkan
prediksi keadaan kedepan pada dunia

DAFTAR PUSTAKA Bagus Lorens. 2000. Kamus Filsafat.


Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
AM. Sardiman. 2001. Interaksi dan Bernadib Iman. 1998. Kearah
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Persepektif Baru Pendidikan.
: Raja Grafindo Persada. Jakarta, Depdikbud Dirjen DIKTI,
Anonim. 1995. Sistem Pendidikan Proyek Pengembangan Lembaga
Nasional. Jakarta : Sinar Grafika Pendidikan Tanaga Pendidik.

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Bich Paul. 1999. Instant Leadership. Indrafachrudi Seokarto. 1993.


Bandung : Gelora Aksara Pratama. Mengantar Bagaimana Mamimpin
Buehanuddin. 2002. Manajemen Sekolah Yang Baik. Jakarta : Ghalia
Pendidikan. Malang : Universitas Indonesia.
Negeri Malang. Kartono Kartini. 1991 Quo Vadis
Creech Bill. 1996. Lima pilar Tujuan Pendidikan. Bandung :
(Manajemen Mutu Terpadu). mandar Maju.
Jakarta : Binarupa Aksara. Mahdi dan Elfindri 2000.Pedoman
-----Depdiknas, 2000.Profil Pendidikan Pendidikan di Sumatra Barat
Indonesia, Dirjen Pendidikan kerjasama Depdiknas dan fakultas
Menengah dan Umum, Depdiknas Ekonomi Unand.
RI Maxwell Jhon C. 1997.
Dirawat Dkk. 1983. Pengantar Mengembangkan Kepemimpinan di
Kepemimpinan Pendidikan. Sekeliling Anda. Jakarta :
Surabaya : Usaha Nasional. Profesional Books.
Donal Walters. J. 2000, The Art Of Mukhtar dan Suparto Widodo. 2001.
Leadership Supportive (Seni Manajemen Berbasis Sekolah.
Kepemimpinan Suportif). Jakarta : Jakarta : Fifamas.
Elex Media Komputindo. Purwnto, Ngaliman M. 2000.
Drost J. Sj. 1999. Proses Pembelajaran Administrasi dan Supervisi
Sebagai Proses Pendidikan. Jakarta Pendidikan. Bandung : Remaja
: Grasindo. Rosdakarya.
Fattah Nanang. 2000. Landasan Pemuji, S. 1992. Kepemimpinanan
Manajemen Pendidikan . Bandung Pemerintah di Indonesia. Jakarta :
Ramaja Rosdakarda Bandung. Bumi Aksara.
Gito Sudarmo Indrio, Dkk. 1997. Patton, Patricia. 1999. Keterampilan
Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Kepemimpinan Untuk
BPFE Yogyakarta. Melaksanakan Tugas dan
Ginajar Agustian Ary. 2000. E S Q Perubahan. Jakarta : Mitra Media.
(Emotional Spiritual Quotient), Pidarta, Made. 1992. Pemikiran
Jakarta : Arga. Tentang Supervisi Pendidikan,
Hamalik Oemar. 2000. Pengembangan Jakarta : Bumi Aksara.
Sumber Daya manusia (Manajemen Poerbakawatja, Seoganda dan Harapan
Pelatihan Ketenagakerjaan). H.A. 1986. Ensiklopedia
Jakarta : Bumi Aksara. Pendidikan. Jakarta.
Hamalik Oemar. 1991. Strategi Belajar Riyana, Erry dan Hardjapamekas. 2000.
mengajar. Bandung : Sinar Baru. Emensi Kepemimpinan
Hasan H. Chalijah. 1994 . Dimensi- Mewujudkan Visi Menjadi Aksi.
dimensi Psikologi Pendidikan. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Surabaya : Al-ikhlas. Ruky, Achmad, S.2001. Sistem
Imron Ali. 1996. Pembinaan Guru di Manajemen Kinerja. Jakarta :
Indonesia. IKIP Malang : Dunia Gramedia Pustaka Utama.
Pustaka Jaya. Sahertin, Piet A.2000. Konsep dasr dan
Imron Ali. 1995. Kebijaksanaan Guru teknik supervisi pendidiakn jakarta
di Indonesia. Jakarta : Bumi rineka cipta.
Aksara. -----------------. 1992 supervisi
pendidikan,. Jakarta : rineka cipta

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Siagian, s.p.1995. eksekutif yang


efektif. Jakarta : toko gunung
angung
--------------. 2000. Manajemen sumebr
daya manusia. Jakarta : bumi
aksara.
---------------. 1998. manajemen abad
21. Jakarta bumi aksara.

Sidi, indra, sjati 2001. Menuju


masyarakat belajar . Jakarta :
peramadina

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

Sihombing. Umberto. 2000. Pendidian Tilaar , H.A.R.1994. manajemen


luar sekolah menajemen strategi. pendidikan ansional. Bandung :
Jakarta : mahkota. remaja rosdakarya.
Soetjipto dan kosasi raflis, 1999. Profesi -------------. 2000. Paradigma baru
keguruan. Jakarta . rineka cipta pendidikan nasionl. Jakarta : rineka
Soetopo, hendiyat dan sumanto, wasti cipta.
1988. Kepemimpinan dansupervisi Thoha, miftah. 1995. Kepemimpinan
pendidikan. Malang : bina aksara. dan manajemen suatu pendakatan
Sujana, nana. 2001. Penelitian dan perilaku. Jakarta : raja grafindo
penilaian pendidikan. Bandung : persada.
sinar baru -------------. 1990. -------------. 1999. Perilaku organisasi,
Penilaian hasil proses belajar jakarta : raja gafika persada.
mengajar, bandung, remaja ------------. 1986. Administrasi
rosdakarya. kepegawiaan daerah . jakarta : galia
Suryasumantri jujun s. 1999. Filsafat indonesia
ilmu jakarta : pustaka sinar Thomas, angele m. 2001. Pelatihan
harapan. pengembangan karyawan.
Sutisna, oteng. 1989. Administrasi Yogyakarta, kanisius.
pendidikan. Bandung : angkasa. White, Randall P.Dkk. 1997. The future
Subandri. 1988. Supervisi pendidikan of leadership (masa depan
dalam rangka perbaikan mengajar. kepemimpinan). Batam : interaksa.
Surabaya : bumi aksara. Waters, donald. 2001.101 ways to
Supandi dan sanusi, ahmad. improve business performance (101
Kebijaksanaan dan keputusan cara meningkatkan kinerja bisnis).
pendidikan. Jakarta : p2lptk. Jakarta : Alex media komputindo.
Sucipto. 1987. Analisis kebijaksanaan Wursanto. Lg.1989. manajemen
pendidikan (suatu pengantar), IKIP kepegeawaian . yogyakarta : kinis
padang.

49
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

49

Anda mungkin juga menyukai