Anda di halaman 1dari 2

Pasar pasar keuangan

Pasar Uang (Money Markets) : adalah suatu tempat atau mekanisme melalui
mana para pelaku ekonomi yang terdiri dari kalangan usahawan atau kelompok
produsen, kelompok konsumen, pemerintah (government), dan pelaku-pelaku
eksport dan import, yang deficit atau kekurangan uang untuk jangka pendek dapat
menjual surat-surat utang jangka pendek (aktiva pasar uang) untuk memenuhi
kebutuhan likuiditasnya, dan pada sisi lain kelompok surplus yang memiliki uang
menganggur untuk jangka pendek dapat menginvestasikan uangnya pada sekuritas
pasar uang untuk mendapatkan tambahan penghasilan berupa bunga (interest)
yang merupakan sewa uang yang dipinjamkannya melalui pembelian surat-surat
utang jangka pendek.

Pasar Obligasi (Bond Markets): adalah suatu tempat atau mekanisme melalui
mana para pelaku ekonomi memenuhi kebutuhannya akan modal jangka panjang,
atau dimana para pelaku ekonomi yang defisit dapat menjual obligai (surat utang
jangka panjang) kepada pelaku-pelaku ekonomi surplus yang memiliki uang
menganggur dalam jangka panjang. Pihak surplus atau dalam hal ini investor akan
mendapat penghasilan dari bunga obligasi dan capital gain (loss) jika harga obligasi
mengalami appreciation (depreciation).

Pasar Saham (Stock Markets) : adalah suatu tempat atau mekanisme melalui
mana perusahaan atau emiten dapat memperoleh dana jangka panjang tanpa jatuh
tempo dan tanpa biaya tetap (fixed charges). Dengan menjual ekuiti (saham)
perusahaan tidak perlu terancam pailit. Penjualan saham dapat memperkuat
struktur permodalannya.

Pasar Keuangan Derivatif (Derivative Markets)

Berbeda dengan pasar keuangan tradisionil, yang mempertemukan pihak defisit


dan pihak surplus seperti dikemukakan diatas, pasar derivatif adalah lebih
cenderung mempertemukan pihak hedger yang ingin melindungi nilai aktivanya
dari risiko kerugian karena perubahan harga dengan pihak speculator yang bersedia
menanggung risiko perubahan harga (kerugian kemerosotan nilai aktiva milik
hedger) sebab untuk itu dia di dibayar. Pembayarannya dapat dalam bentuk premi
maupun dalam bentuk keuntungan-keuntungan lainnya.

Meningkatnya Kegiatan Pasar Derivatif

Penggunaan instrument derivative sebagai alat mengendalikan risiko (derivatives as


a risk management techniques) adalah karena globalisasi ekonomi dan integrasi
keuangan dunia ditambah pula dengan peningkatan volatiliti atau sangat mudahnya
pasar keuangan berfluktuasi, alias sangat mudahnya pasar keuangan gonjang-
ganjing. Kegagalan the Bretton Woods System di dalam mematok nilai uang
berdasarkan cadangan emas yang dimiliki suatu negara, dan kemunculan sistem
kurs uang mengambang telah menimbulkan risiko kurs yang amat sangat kejam
yang melanda seluruh dunia.
Meningkatnya volatiliti pasar internasional telah mendorong penggunaan
instrument derivatif di dalam pengendalian risiko keuangan. Risk management
(manajemen risiko) sesungguhnya adalah merupakan fokus utama kegiatan-
kegiatan di pasar derivatif, yang dapat digunakan oleh para pelaku (para partisipan)
mengurangi berbagai macam risiko. Risiko yang dihadapi tidak terbatas pada risiko
kurs, tetapi juga meliputi risiko pergerakan harga komoditi, tingkat suku bunga,
harga saham, serta risiko saling hubungan antar berbagai risiko tersebut satu sama
lain. Berbagai instrument derivatif bermunculan seperti kontrak berjangka untuk
faktor produksi pertanian, misalnya derivatif untuk pupuk dan untuk pencegahan
kerusakan lingkungan hidup.

Adanya instrument derivatif memungkinkan berbagai partisipan (the end-users)


untuk melindungi nilai aktiva yang dimilikinya dari risiko kerugian akibat
kemerosotan nilai hanya sampai pada batas toleransi yang di inginkannya atau
direncanakannya. Sebagai contoh A derivative which rises in value when cattle
prices increase can protect McDonalds hamburger profits, just as one which rises in
value when cattle prices go down affords protection to a cattle rancher.

Instrumen derivatif memungkinkan para investor atau hedger memilah-milah risiko.


Jika sanggup, dia akan menanggung sendiri risiko yang dapat ditahankannya, dan
jika tidak sanggup dia akan memindahkannya kepada pihak lain yang bersedia
menanggung risiko. Perusahaan-perusahaan yang bergerak antar lintas negara atau
perusahaan-perusahaan multinational corporations sangat menyadari bahwa
mereka tidak mungkin menjalankan usahanya dengan baik tanpa perlindungan dari
risiko tingkat suku bunga, tanpa membentengi dirinya dari risiko perubahan kurs,
dan tanpa melindungi dirinya dari risiko perubahan harga bahan-bahan baku
usahanya. Adanya instrument derivatif memungkinkan perusahaan multinational
melindungi dirinya dari berbagai macam risiko volatility harga-harga, dan dapat
lebih memusatkan perhatiannya hanya pada core business atau usahanya yang
utama.

Anda mungkin juga menyukai