Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN


BENTUK DAN UKURAN SEL

Nama Dosen : Muhammad Efendi, M,Si


Ahmad Sopian
Nama Asisten : Diastika Sundari
Fatimah Ainil Ula

Nama : Ibaz Juangsih


NIM : 1157020034
Kelas : 3A
Kelompok : 3 (Tiga)
Tanggal Praktikum : 30 September 2016
Tanggal Pengumpulan: 07 September 2016

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016 M / 1437 H
III.Hasil dan Pembahasan
1. Kentang (Solanum tuberosum)
Hasil Gambar Literatur Gambar Tangan
Perbesaran 40 x 10

a. Sayatan melintang
(Sumber : Foris, 2011)

b. Sayatan membujur
(Dokumen Pribadi, 2016)
Keterangan :
1. Inti sel
2. Leukoplas

Pada preparat kentang ini Komponen yang hidup yang dapat dilihat
dari pengamatan kentang dengan perbesaran 40 x 10 adalah Inti sel dan
Leukoplas (Amiloplas). Komponen-komponen tersebut dikatakan bagian yang
hidup karena inti sel dan leukoplas terdapat dalam sitoplasma dan menjalani
fungsi dari bagian- bagian hidup. Yayan (2004)., mengatakan seperti inti sel
berfungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas sesl dan pewarisan faktor keturunan.
Namun komponen protoplasmik lainnya sepeti reticulum endoplasma,
mitokondria, ribosom, tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
majemuk (cahaya).
Komponen yang tidak hidup yang dapat dilihat dari pengamatan
seperti butir amilum. Amilum merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat
non protoplasmik yang ada di dalam plastida Komponen-komponen tersebut
Yulanda et al (2011)., dikatakan bagian yang mati karena pada butir amilum
merupakan produksi makanan hasil metabolisme tumbuhan. Dimana pada
komponen non protoplasmic cirri- cirinya hasilnya berupa produksi makanan
(nitrogen, lemak, dan minyak), sekresi (pigmen dan enzim), dan zat sisa.

2. Jagung (Zea mays).


Hasil Gambar Literatur Gambar Tangan
Perbesaran 40 x 10

(Dokumen Pribadi, 2016)

(Sumber : Firza, 2011)


Keterangan :
1. aleuron
Dari pengamatan sayatan pada batang jagung dengan perbesaran 40 x
10 yang didapat dan terlihat adalah buletan-buletan kristal. Menurut literatur
butiran itu merupakan butiran aleuron, menurut Yahn (1991)., Pada biji padi dan
jagung, butir-butir aleuron terdapat di dalam sel-sel jaringan endosperm yang letaknya
paling luar. Lapisan ini disebut lapisan aleuron. Lapisan ini biasanya akan terbuang bila
mencuci beras terlalu bersih sebelum dimasak. Pada biji jarak, butir aleuron letaknya
tersebar dan berukuran besar.

3. Spyrogyra sp.
Hasil Gambar Literatur Gambar Tangan
Perbesaran 40 x 10

(Dokumen Pribadi, 2016)

(Sumber : Andri, 2011)


Keterangan :
1. Sitoplasma
2. Kloroplas

Berdasarkan hasil pengamatan pada Spyrogyra sp pada perbesaran 40


x 10 dapat dilihat terdapat garis seperti pita dan terdapat diantara sekelilingnya
warna transparan. Menurut literatur bahwa bentuk yang terlihat itu adalah
sitoplasma dan kloroplas. Hal ini mengacu pada Agus (2003) bagian-bagian sel
yang hidup ialah sitoplasma dan kloroplas, kloroplas mengandung klorofil
sehingga memberi warna hijau pada ganggang Spyrogyra sp. bentuk kloroplas
pada Spyrogyra sp adalah berbentuk pita. Sitoplasma pada Spyrogyra sp tampak
transparan. Selain kloroplas dan sitoplasma, terdapat pula dinding sel.
Sel-sel tumbuhan ini membentuk koloni berupa benang (filamen) yang
tidak bercabang. koloni tersebut selalu bertambah panjang karena pembelahan
selnya yang vegetatif, tiap selnya satu inti dan satu kloroplas (plastida berpigmen
hijau) berbentuk pita yang membujur seperti spiral dan menempel pada dinding
sel yang mengandung pirenoid. Pirenoid yang berada di tengah kloroplas ini
tersusun dari zat-zat protein dan disekitar tempat letaknya banyak terkandung
tepung yang sering di sebut tepung asimilasi. Pirenoid berfungsi dalam
fotosintesis untuk menghasilkan amilum. Disamping kloroplas, bagian hidup sel
lain yang terlihat pada saat pengamatan adalah sitoplasma sel (Kartosapoetro,
1991).

4. Adam Hawa (Rhoeo discolor)


Hasil Gambar Literatur Gambar Tangan
Perbesaran 40 x 10

c. Sayatan melintang

(Sumber : Dwi, 2013)

d. Sayatan membujur
(Dokumen Pribadi, 2016)
Keterangan :
1. Stomata
2. Leukoplas

Dari hasil pengamatan daun Rhodeoscalar, setelah dibuat preparat


sayatan pada daun dengan menggunakan silet, kemudian kita amati di bawah
mikroskop dengan perbesaran standar 40 x 10, dapat diketahui adanya stomata
dan juga terlihat jelas sel penutup dan sel tetangga pada daun tersebut. Jika
dibandingkan oleh literatur daun Rhodeoscalar ini merupakan jenis stomata
anisositik yang dilihat berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel
penutup. Yayan (2004) ., juga menyebutkan bahwa jenis stomata tersebut karena
dari pengamatan jelas terlihat pada sel penutupnya dikelilingi tiga buah sel
tetangga tapi juga ada yang empat sel tetangga yang masing-masing tidak sama
besar. Dan juga pada saat pengamatan bagian sel tetangga terlihat berwarna hijau
kehitaman, sedangkan ruang udara dalam berwarna hijau muda.
Menurur penjelasan Hidayat (1995)., menyebutkan bahwa pada dikotil
dapat dibedakan empat jenis stomata berdasarkan susunan sel epidermis yang ada
di samping sel penutup. Salah satunya daun Rhodeoscalar jenis anisositik atau
jenis Cruciferae yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak
sama besar.

Terlihat pada sayatan membujur yang didapatkan terlihat warna putih


di antara ruang stomata, warna putih ini ialah leukoplas. Hal ini mengacu pada
Hidayat (1995)., yang menyebutkan bahwa ada sel tidak menjadi hijau seperti sel
epidermis atau sel rambut tangkai sari misalnya pada daun Rhodeoscalar, plastida
tetap tak berwarna yang disebut dengan leukoplas, karena kurangnya radiasi atau
sinar matahari, berbentuk bulat, lebih kecil, apabila terkena sinar matahari
berubah menjadi kloroplas.

Fungsi leukoplas adalah sebagai penyimpan cadangan makanan.


Yayan (2004)., menyebutkan bahwa leukoplas (tak berwarna) pada daun
Rhodeoscalar ini biasanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan.

5. Umbi Ipomoea batatas


Hasil Gambar Literatur Gambar Tangan
Perbesaran 10 x 10

e. Sayatan melintang

(Sumber : Foris, 2011)

f. Sayatan membujur
(Dokumen Pribadi, 2016)
Keterangan :
1. amilum (butir pati)

Dari hasil pengamatan Umbi Ipomoea batatas , setelah dibuat


preparat sayatan pada daun dengan menggunakan silet, kemudian diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran standar 10 x 10, dapat diketahui adanya
butir pati yang bersifat majemuk dengan beberapa lapis lamela yang membentuk
beberapa amilum yang terpusat ditengah sel. Hal ini dikarenakan zat pati yang
terakumulasi dalam kloroplas dibentuk lebih cepat ketimbang pemindahannya
sehingga terjadi penimbunan zat pati tersebut (Tjitrosomo, 1983).
Kesimpulan
Didalam sel terdapat dua benda. Yaitu benda hidup dan benda mati.
Contoh benda hidup yang ditemukan inti sel dan leukoplas (Amiloplas) pada
kentang (Solanum tuberosum), sitoplasma dan kloroplas serta dinding sel pada
spyrogira, stomata dan leukoplas pada Rhoediscolor. Contoh benda mati yang
ditemukan adalah butiran aleuron pada biji jagung butir pati (Amilum) pada
kentang Solanum tuberosum dan umbi Ipomoea batatas

DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Nia. 2013. Sel Sosongkokan (Rhoe Discolor)
Http://Niadwiastuti.Blogspot.Com/2013_01_01_Archive.Html.
Diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 19.30 WIB.
Fhan, A. 2012. Anatomi Tumbuhan Edisi Ke 3. Yogyakarta: UGM-Press.
Firza. 2011. Bentuk Dan Sel. Http://Firza-Zone.Blogspot.Com/. Diakses pada
tanggal 4 September 2016 pukul 19.30 WIB.
Foris. 2011. Komponen-Komponen Nonprotoplasma Dalam Sel
Http://Justforeuis.Blogspot.Com/2011/03/Komponen-
Nonptotoplasmik-Dalam-Sel.Html
Diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 19.30 WIB.
Hidayat, E.B., 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Kartosapoetro, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Rineka Cipta:
Jakarta.
Sutrian, Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan
Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sutrian, yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan
Jaringan. Jakarta : RINEKA CIPTA.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. Prof. Dr. Ir. H. 1983. Botani Umum 1. Bandung :
Angkasa
Yulanda R, Hanny L Rampe, Marhaenus J Rumondor. 2011. Struktur sel
epidermis dan stomata daun beberapa tumbuhan suku orchidaceae.
Jurnal biologos. Vol. 1(1): 14-19.

Anda mungkin juga menyukai