Anda di halaman 1dari 10

Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QURAN SURAT AR-


RAHMAN TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN DI RUANG
ICCU RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Endiyono1, Yulianingsari Pramesthirini 2

ABSTRAK

Latar belakang:Kualitas tidur adalah kemampuan setiap orang untuk mempertahankan keadaan tidur dan
untuk mendapatkan tahap tidur REM dan NREM. Kurang tidur akan menyebabkan muka pucat, mata sembab,
badan lemas,daya tahan tubuh menurun,perubahan suasana kejiwaan. Salah satu metode untuk meningkatkan
kualitas tidur adalah dengan terapi murottal Al-Quran surat Ar-Rahman.
Tujuan:Mengetahui pengaruh terapi murottal Al-Quran surat Ar-Rahmandengan frekuensi 7-14 hertz selama
10-15 menit terhadap kualitas tidur.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen design dengan jenis rancangann one group
pretest and posttest design. Sampel penelitian adalah pasien di ICCU RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto. Jumlah sampel one group pre dan post berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan yang digunakan
pada penelitian ini adalah teknik consecutive sampling.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkanpengaruh pemberian terapi murottal Al-Quransurat Ar-
Rahman terhadap kualitas tidur pasien di ICCU RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, dengan
demikian hipotesis diterima. Hal ini didukung dengan nilai rata-rata kualitas tidur pasien sesudah diberi terapi
murotta Al-Quran surat Ar-Rahmanlebih tinggi dari pada kualitas tidur pasien sebelum diberi terapi murotta
Al-Quransurat Ar-Rahmanyaitu 9,23 > 6,60 serta nilai -value sebesar 0,0001 kurang dari 0,05. Dengan
Dengan nilai t yaitu -20,077 maka di dapatkan nilai 0,932
Kesimpulan: Terapi Murottal Al-Quran dengan frekuensi 7-14 hertz selama 10-15 menit berpengaruh
terhadap kualitas tidur pasien yang di rawat di ICCU.

Kata Kunci: Kualitas Tidur, Intensive Coronary Care Unit(ICCU), Terapi Murottal Al-Quran surat Ar-
Rahman

1
Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
2
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto

A. Belakang Masalah umum, istirahat merupakan keadaan yang tenang,

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan relaks tanpa tekanan emosional, dan bebas dari

dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Untuk kegelisahan. ( Wahit & Nurul ,2007 ). Tidur adalah

dapat berfungsi secara optimal, maka setiap orang bagian dari penyembuhan dan perbaikan.

memerlukan istirahat dan tidur yang cukup. Secara


Mencapai kualitas tidur yang baik penting untuk daripada pasien yang sehat. Namun demikian,
kesehatan sama halnya dengan sembuh dari biasanya penyakit mencegah beberapa pasien
penyakit. Pasien yang sedang sakit sering kali mendapatkan tidur dan istirahat yang
membutuhakan lebih banyak tidur dan istirahat adekuat(McCane & Huether, 2006).
National Sleep Foundation (2003) adalah serupa dan berkisar antara 30% dan 60%
prevalensi gangguan tidur dilaporkan dalam prevalensi insomnia di Indonesia sekitar 10%
daerah dari Amerika Serikat dan di Negara lain

32
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Artinya, kurang lebih 28 juta dari total 238 juta secara konstan, tidak ada perubahan irama yang
penduduk Indonesia menderita insomnia. mendadak, dan dalam nada yang lembut
Hospitalisai, terutama di unit perawatan (Widayarti, 2011).
intensif, membuat pasien rentan terhadap B. Tujuan Penelitian
gangguan tidur ekstrinstik dan sirkadian yang Mengetahui pengaruh terapi murottal Al-
menyebabkan sindrom Gejala Kurang Tidur Quran terhadap kualitas tidur pada pasien di
ICU. Rangsangan yang konstan dalam ICU, ICCU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
seperti suara asing dari peralatan , pemantauan dan Purwokerto.
perawatan yang sering diberikan oleh perawat, C. Metode Penelitian
serta lampu yang menyala, dapat membingungkan Jenis penelitian yang di gunakan
pasien. Stimulasi lingkungan yang berulang-ulang merupakan penelitian pre eksperimen design
dan status fisik pasien yang tidak baik dengan jenis rancangann one group pretest and
mengantarkan pasien pada resiko kurang tidur posttest design.Populasi dalam penelitian ini
(Rasiman, 2013). adalah semua pasien yang dirawat di ICCU RSUD
Murotal adalah seperangkat frekuensi Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto selama
yang sampai ke telinga dan dikirimkan ke sel-sel bulan Januaris/d Februari 2016 yang berjumlah 30
otak lalu mempengaruhi sel melalui medan listrik pasien.Teknik pengambilan sampel pada
antar neuron. Sel-sel dan medan listrik itu saling penelitian ini secara non-probability sampling
merespon sehingga mengubah getaran sel menjadi dengan menggunakan teknik consecutive
stabil (Al Kaheel,2015). samplingsejumlah 30 pasien.Analisa data
Terapi murottal bekerja pada otak, menggunakan uji Paired T-test.
dimana ketika didorong dengan rangsangan dari D. Hasil Penelitian
luar (terapi Al-Quran) maka otak memproduksi zat 1. Karakteristik Responden
kimia yang disebut neuropeptide. Molekul- Responden dalam penelitian ini
molekul ini mengangkut reseptor-reseptor mereka berjumlah 30 orang yang diberi perlakuan
yang ada didalam tubuh sehingga tubuh memberi sebelum dan sesudah Terapi Murottal Al-
umpan balik berupa rasa nyaman. Bacaan Al- Quran surat Ar-Rahman dengan
Quran secara murottal mempunyai efek relaksasi frekuensi sekitar 10-15 menit, dengan
dan dapat menurunkan kecemasan dan karakteristik responden yang terdiri dari
meningkatkan kualitas tidur apabila didengarkan umur, jenis kelamin, jam mulai tidur, jam
dalam tempo murottal berada antara 60-70 db bangun, lamanya tidur dan kualitas tidur.

33
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Keterangan Frekuensi n = 30 Prosentase

Umur (tahun)
26 35 1 3,3
36 45 2 6.6
46 59 14 46.2
>60 13 42.9

Jenis kelamin
Laki-laki 18 60
Perempuan 12 40
Jam mulai tidur (jam)
1 1 3.3
2 1 3.3
21 1 3.3
22 8 26.7
23 14 46.7
24 5 16.7
Jam Bangun (jam)
2 1 3.3
3 10 33.3
3.3 1 3.3
4 13 43.3
4.3 1 3.3
5 4 13.3
Lamanya tidur (jam)
3 3 10
4 8 26.7
4.3 1 3.3
5 12 40
6 5 16.7
6.3 1 3.3
Kualitas tidur sebelum terapi (Skala)
5 4 13.3
6 9 30
7 12 40
8 5 16.7
Kualitas tidur sesudah terapi (Skala)
7 3 10
8 2 6.7
9 10 33.3
10 15 50

34
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Berdasarkan tabel tersebut diketahui responden biasa tidur selama 5 jam


bahwa responden dengan frekuensi sebanyak 12 orang (40%).
dan prosentase terbanyak adalah 2. Kualitas Tidur
yang berumur 46-59 tahun sebanyak Analisis univariat pada
14 orang (46,2%). Responden penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dengan jenis kelamin terbanyak yaitu kualitas tidur pada pasien di ruang ICCU
laki-laki sebanyak 18 orang (60%) RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
dan perempuan sebanyak 12 orang Purwokerto sebelum dan sesudah
(40%). Sebagian besar responden dilakukan terapi murottal Al-Quran,
mulai tidur pada jam 23.00 sebanyak analisis ini menggunakan uji paired test.
14 orang (46,7%) dan sebagian besar Uji statistik ini menggunakan fasilitas
terbangun pada jam 4 sebanyak 13 komputer melalui program SPSS for
orang (43,3%). Sebagian besar windows versi 16.0
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Kualitas Tidur
Variabel Kualitas tidur -value
Mean sd Min Max
Sebelum di beri perlakuan 5 8 0.0001*
(pre) 6,60 0,932
Sesudah diberi perlakuan 7 10
(post) 9,23 0,971
* keterangan: Signifikan pada 0,05
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat 6,60 menjadi 9,23 setelah dilakukan
dilihat bahwa rata-rata terbanyak dari terapi. Bedasarkan hasil uji diatas
kualitas tidur 30 respondensebelum didapatakan nilai -value sebesar
dilakukan terapi sebagian besar 0,0001 kurang dari 0,05.
responden berada pada skala 7 3. Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran
sebanyak 12 orang (40%) dan yang Analisis bivariat pada penelitian
terendah hanya 4 orang (13,3%) yang ini bertujuan untuk mengetahui apakah
memiliki kualitas tidur paling rendah ada pengaruh pemberian terapi murottal
yaitu skala 5. Sebagian besar Al-Quran terhadap kualitas tidur pasien
responden memiliki kualitas tidur di ICCU RSUD Prof Dr Margono
terbanyak sesudah dilakukan terapi Soekarjo Purwokerto, analisis ini
pada skala 10 sebanyak 15 orang menggunakan uji paired test. Uji statistik
(50%) dan yang terendah hanya 2 ini menggunakan fasilitas komputer
orang (6,7%) yang memiliki kualitas melalui program SPSS for windows versi
tidur pada skala 8. Dengan nilai rata- 16.0.
rata mean sebelum dilakukan terapi

35
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Tabel 4.3 Hasil Penelitian Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran


Variabel Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran -value
Mean sd Perbedaan 95% CI
Min
Sebelum di beri 5 -2,902-(-2,365) 0.0001*
perlakuan (pre) 6,60 0,932
Sesudah diberi 7
perlakuan (post) 9,23 0,971
* keterangan: Signifikan pada 0,05

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat terapi murottal Al-Quranyaitu 9,23>6,60
bahwa rata-rata kualitas tidur pasien dengan Confidence Interval kualitas tidur
sebelum diberi terapi murottal Al- dalam rentang 2,902-2,365 telah terjadi
Quransebesar 6,60 dengan nilai perbedaan, dalam uji statistik dinyatakan
minimum 5 dan maksimum 8 serta nilai bermakna atau signifikan.
standar deviasi seesar 0,932. Sedangkan E. PEMBAHASAN
rata-rata kualitas tidur pasien sesudah
1. Karakteristik Responden
diberi terapi murottal Al-Quran sebesar a. Umur
9,23 dengan nilai minimum 7 dan Jumlah pasien penderita
maksimum 10 serta nilai standar deviasi penyakit Cardiovaskuler yang
seesar 0,971. Rata-rata ini menunjukkan menjalani perawatan di ruang ICCU
rata-rata kualitas tidur pasien sebelum RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo
diberi terapi murottal Al-Quran lebih selama penelitian berdasarkan hasil
rendah dari pada kualitas tidur pasien analisis frekuensi diketahui bahwa
sesudah diberi terapi murottal Al-Quran. responden lebih banyak yang
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai berumur 51 60 tahun (masa dewasa
-value sebesar 0,0001 kurang dari 0,05, menengah) sebanyak 12 orang
artinya ada pengaruh pemberian terapi (40%). Distribusi tersebut sesuai
murottal Al-Quran terhadap kualitas dengan teori yang menyebutkan
tidur pasien di ICCU RSUD Prof Dr bahwa pravalensi penyakit gangguan
Margono Soekarjo Purwokerto, dengan kardiovaskuler meningkat secara
demikian hipotesis diterima. Hal ini tajam pada usia 40 tahun keatas
didukung dengan nilai rata-rata kualitas (Ulfah, 2001 & Soesanto 2012).
tidur pasien sesudah diberi terapi Masa tersebut merupakan penentuan

murottal Al-Quranlebih tinggi dari pada dalam pencapaian stabilitas social

kualitas tidur pasien sebelum diberi ekonomi dan memperoleh derajat


hidup yang baik, sehingga

36
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

memerlukan energy yang lebih (Benca & Schenck,2005). Dari


maksimal yang sering menimbulkan penelitian sebelumnya menunjukan
stres fisik dan psikis yang berdambak kondisi pada pasien-pasien yang
pada peningkatan kerja beban dirawat di intensive care unit (ICU)
jantung. Selama masa dewasa menunjukan gangguan tidur pada
menengah, total waktu tidur di pasien dengan penyakit jantung
malam hari mulai menurun. Jumlah koroner yang dirasakan, perilaku
tidur stadium 4 mulai menurun, sulit tertidur, depresi dan dampak
penurunan terus berlanjut seiring dari kurang tidur dari 47 wanita, dan
dengan meningkatnya usia. Hal 88 laki-laki ( Edell et al, 2006).
tersebut sesuai dengan pernyataan c. Jam Mulai Tidur
Krishnan & Pamela (2008) yang Bedasarkan data yang diperoleh jam
menyatakan bahwa keluhan tidur muali tidur responden pada jam 23.00
sangat umum terjadi pada semua sebanyak 14 orang (46,7%), jam 22.00
usia, tetapi pravalensi kualitas tidur sebanyak 8 orang (26,7%), jam 24.00
menurun seiring bertambahnya usia. sebanyak 5 orang (16,7%), jam 21.00
b. Jenis Kelamin sebanyak 1 orang (3,3%), 01.00
Jumlah pasien penderita penyakit sebanyak 1 orang (3,3%), 02.00
Cardiovaskuler yang menjalani sebanyak 1 orang (3,3%). Data yang
perawatan di ruang ICCU RSUD diperoleh menunjukan bahwa jumlah
Prof.Dr. Margono Soekarjo selama terbanyak responden berdasarkan jam
penelitia, responden dengan jenis mulai tidur adalah jam 23.00 sebanyak
kelamin laki-laki sebanyak 18 orang 14 orang dengan prosentase 46,7
(60%) dan perempuan sebanyak 12 %.Hal ini sesuai dengan teori menurut
orang (40%). Persepsi sampai saat ini Tarwanto dan Wartonah (20080
penyakit jantung adalah tipikal bangun dan tidurnya seseorang
penyakit laki-laki Makanan juga tergantung dari keseimbangan
mempengaruhi pola tidur, sebagian impuls yang diterima dari pusat otak,
responden memiliki kebiasaan reseptor sensori perifer misalnya
minum kopi dan merokok. Kafein bunyi, stimulus cahaya, dan sistem
dan nikotin yang dikonsumsi limbiks seperti emosi. Seseorang yang
dimalam hari menghasilkan mencoba untuk tidur, mereka menutup
insomnia. Beberapa alergi makanan matanya dan berusaha dalam posisi
menyebabkan insomnia, dan rileks. Jika ruangan gelap dan tenang
kehilangan atau penambahan berat aktivitas RAS menurun, pada saat itu
badan dapat mempengaruhi pola BSR mengeluarkan serum serotinin
tidur dan penurunan jumlah tidur

37
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

sehingga pasien menjadi waspada Sebagian besar responden biasa


dan tidak bisa tidur dengan nyenyak. tidur selama 5 jam sebanyak 12 orang
d. Jam Bangun (40%), tidur selama 4 jam sebanyak 8
Bedasarkan hasil data jam orang (26,7%), tidur selama 6 jam
bangun responden pada jam 04.00 sebanyak 5 orang (16,7%), tidur
sebanyak 13 orang (43,3%), pada jam selama 3 jam sebanyak 3 orang (10%),
03.00 10 orang (33,3%), jam 05.00 dan tidur selama 6,5 jam sebanyak 1
sebanyak 4 orang (13,3%), jam 04.30 orang (3,3%), tidur selama 4,5 jam
sebanyak 1 orang (3,3%), jam 3.30 sebanyak 1 orang (3,3%). Data yang
sebanyak 1 orang (3,3%), dan jam diperoleh menunjukan bahwa jumlah
02.00 sebanyak 1 orang (3,3%). Data responden terbanyak bedasarkan
yang diperoleh menunjukan bahwa lamanya tidur adalah 5 jam sebanyak
jumlah responden terbanyak 12 orang dengan prosentase (40%).
bedasarkan jam bangun adalah jam Semua makhluk hidup
04.00 sebanyak 13 orang dengan mempunyai irama kehidupan yang
prosentase (43,3%). Menurut sesuai dengan beredarnya waktu
Potter & Perry (2006) pengaturan dan dalam siklus 24 jam. Irama yang
kontrol tidur tergantung dari seiring dengan rotasi bola dunia
hubungan antara dua mekanisme disebut sebagai irama sirkadian. Pusat
selebral yang secara bergantian kontrol irama sirkadian terletak pada
mengaftifkan dan menekan pusat otak bagian ventral arterior hypothalamus.
untuk tidur dan bangun. Reticular Bagian susunan saraf pusat yang
activating system (RAS) di bagian mengadakan kegiatan sinkronasi
batang otak atas diyakini mempunyai terletak pada substansia vertikulo
sel-sel khusus dalam retrikularis medulla oblongata yang
mempertahankan kewasdaan dan disebut sebagaipusat tidur. Tidur yang
kesadaran. RAS memberikan stimulus normal adalah siklik (4-5 siklus/
visual, audiotori, nyeri, dan sensori malam) dan aktif, tidak pasif (Potter &
raba, juga menerima stimulus korteks Perry,2006).
serebri (emosi, proses berpikir). 2. Kualitas Tidur
Faktor tersebut, yang sangat Sebagian besar responden biasa
mempengaruhi tidur pasien dengan tidur selama 5 jam sebanyak 12 orang
penyakit cardiovaskuler di ruang (40%). Kualitas tidur sebelum
ICCU adalah kecemasan dan suhu dilakukan terapi sebagian besar
lingkungan yang terlalu responden berada pada skala 7 sebanyak
dingin,terang,dan bising. 12 orang (40%). Sebagian besar
e. Lamanya Tidur responden memiliki kualitas tidur sesudah

38
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

dilakukan terapi pada skala 10 sebanyak rata-rata kualitas tidur pasien sesudah
15 orang (50%). diberi terapi murottal Al-Quranlebih
Peneliti melihat dari siklus tidur tinggi dari pada kualitas tidur pasien
responden dari kuesioner hampir semua sebelum diberi terapi murottal Al-
responden sebelum dilakukan terapi Quranyaitu 9,23 > 6,60.Bedasarkan hasil
mengeluhkan susah untuk memulai tidur
perhitungan korelasi R square tentang
dan mempertahankan tidur. Hal tersebut
pengaruh pemberian terapi murottal Al-
sesuai pernyataan dari Ancoli & Cooke
Quran surat Ar-Rahman terhadap
(2007) mengenai siklus tidur pada masa
kualitas tidur pasien di ICCU RSUD Prof
dewasa menengah adalah kesulitan
Dr Margono Soekarjo Purwokerto dengan
memulai dan mempertahankan tidur.
nilai t yaitu -20,077 maka di dapatkan
Semua makhluk hidup mempunyai irama
nilai 0,932 dapat disimpulkan terapi
kehidupan yang sesuai dengan beredarnya
murottal Al-Quran surat Ar-Rahman
waktu dalam siklus 24 jam.
terhadap kualitas tidur pasien
Peneliti juga melakukan observasi
berpengaruh kuat.Tidur berfungsi
mengenai kualitas tidur pasien yang di
memelihara fungsi jantung, memperbaiki
rawat di ruang ICCU, responden
proses biologis secara rutin, minyimpan
mengeluh merasakan ketidaknyamannan
energi selama tidur, dan pemeliharaan
dan nyeri pada dadanya, hal ini sesuai
kognitif (Potter & Perry, 2005).
pernyataan menurut Potter & Perry
Menurut Al-Hafidz (2007) salah
(2006) penyakit juga dapat
satu manfaat murottal sebagai terapi
memaksapasien tidur pada posis
adalah self-mastery yaitu kemampuan
30i. tidak biasa. Obat - obatan seringkali
untuk mengendalikan diri. Terapi
mempengaruhi tidur. Mengantuk dan
murottal mengandung vibrasi energi,
deprivasi tidur adalah efek samping dari
vibrasi ini juga mengaktifkan sel-sel
medikasi yang umum.
didalam diri seseorang, sehingga dengan
3. Pengaruh Kualitas Tidur Sebelum dan
aktifnya sel-sel tersebut sistem . Hasil dari
Setelah Pemberian Terapi Murottal Al-
penelitian ini sesuai dengan teori yang
Quran surat Ar-Rahman
diungkapkan oleh Remolda (dalam
Berdasarkan hasil uji paired test
Faradisi 2012) bahwa terapi religi dapat
diperoleh nilai -value sebesar 0,0001
mempercepat penyembuhan, hal ini telah
kurang dari 0,05, artinya ada pengaruh
dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang
pemberian terapi murottal Al-Quran
dilakukan Ahmad al Kahdi, direktur
terhadap kualitas tidur pasien di ICCU
utama Islamic Medicine Institute for
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Education and Research di Florida,
Purwokerto, dengan demikian hipotesis
Amerika Serikat.
diterima. Hal ini didukung dengan nilai

39
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

F. KESIMPULAN terapi murotta Al-Quranlebih tinggi

Berdasarkan hasil penelitian dan dari pada kualitas tidur pasien

analisis data yang dilakukan, maka dapat sebelum diberi terapi murotta Al-

ditarik kesimpulan, sebagai berikut. Quranyaitu 9,23 > 6,60 serta nilai -

1. Responden dengan frekuensi dan value sebesar 0,0001 kurang dari 0,05.

prosentase terbanyak adalah yang 4. Pengaruh pemberian terapi murottal

berumur 46-59 tahun sebanyak 14 Al-Quran surat Ar-Rahman terhadap

orang (46,2%). Responden sebagian kualitas tidur pasien di ICCU RSUD

besar dengan jenis kelamin laki-laki Prof Dr Margono Soekarjo

sebanyak 18 orang (60%). Sebagian Purwokerto dengan nilai t yaitu -

besar responden mulai tidur pada jam 20,077 maka di dapatkan nilai 0,932

23.00 sebanyak 14 orang (46,7%) dan dapat disimpulkan terapi murottal Al-

biasa tidur selama 5 jam sebanyak 12 Quran surat Ar-Rahman terhadap

orang (40%). kualitas tidur pasien berpengaruh

2. Rata-ratakualitas tidur terbanyak dari kuat.

30 respondensebelum dilakukan terapi


sebagian besar responden berada pada DAFTAR PUSTAKA
skala 7 sebanyak 12 orang (40%) dan Abdurachman & Andika, S. 2008. Murottal Al-
Quran: Alternatif Terapi Suara Baru,
yang terendah hanya 4 orang (13,3%) Universitas Lampung. Seminar Nasional
yang memiliki kualitas tidur paling Sains dan Tekhnologi-II, Universitas
Lampung.
rendah dengan skala 5. Sebagian besar
responden memiliki kualitas tidur Abu Anim. 2013. Pengobatan Alternatif ala
Ulama Salaf. Bandung: Mujizat. American
terbanyak sesudah dilakukan terapi Heart Association (AHA) (2007), Asian
pada skala 10 sebanyak 15 orang Pacific and Cardiovaskuler Diseases.
Statistic <internet> tersedia
(50%) dan yang terendah hanya 2 http//www.americanheart.org akses tanggal
orang (6,7%) yang memiliki kualitas 4 Februari 2016
tidur pada skala 8. Dengan nilai rata- Budiarto, E (2007). Biostatistik Untuk Kedokteran
rata mean sebelum dilakukan terapi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
EGC.
6,60 menjadi 9,23 setelah dilakukan Brunner & sudarth. 2011. Keperawatan medikal
terapi. bedah. Jakarta: EGC.
3. Ada pengaruh pemberian terapi Dahlan. 2009. Besar Sampel Dan Cara
murottal Al-Quran terhadap kualitas Pengambilan Sampel Dalam
PenelitianKesehatan. Jakarta: Salemba
tidur pasien di ICCU RSUD Prof Dr Medika.
Margono Soekarjo Purwokerto,
Fadlun. 2012. Keajaiban dan Mukjizat Membaca
dengan demikian hipotesis diterima. serta Mendengarkan Al-Quran. Jakarta:
Hal ini didukung dengan nilai rata-rata Pustaka Media.
kualitas tidur pasien sesudah diberi

40
Vol XI Nomor 2 April 2016 Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Guyton, C Athur. Hall, John E. Buku Ajar Fisiologi Sastroasmoro, S, & Ismael, S. (2014). Dasar-dasar
Kedokteran. EGC : Jakarta. 2006 Metodologi Penelitian Klinis Ed-5.
Jakarta: CV. Sagung Seto.
Kaheel. 2015. Obati Dirimu Dengan Al-Quran.
Jakarta: Iniperbesa Pustaka.

Lestari. 2015. Pengaruh terapi murottal terhadap


tingkat kecemasan pasien dengan penyakit
jantung koroner. Naskah Publikasi.
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Padjajaran.

41

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Kraniotomi
    LP Kraniotomi
    Dokumen13 halaman
    LP Kraniotomi
    Zakiyah Darajat Sulaeman
    Belum ada peringkat
  • SAP Konstipasi
    SAP Konstipasi
    Dokumen12 halaman
    SAP Konstipasi
    Zakiyah Darajat Sulaeman
    Belum ada peringkat
  • WOC Drowning
    WOC Drowning
    Dokumen1 halaman
    WOC Drowning
    Zakiyah Darajat Sulaeman
    Belum ada peringkat
  • Woc Albino
    Woc Albino
    Dokumen3 halaman
    Woc Albino
    Zakiyah Darajat Sulaeman
    Belum ada peringkat
  • Hasil Ukur
    Hasil Ukur
    Dokumen2 halaman
    Hasil Ukur
    Zakiyah Darajat Sulaeman
    Belum ada peringkat