Anda di halaman 1dari 11

GAYA GRAVITASI DAN

HUKUM KEPLER

Disusun oleh:
Heraldus Ivo A.N.
Rifky Mullah S.
Guru pembimbing:
Bapak Barnain Sianipar S.Pd
BAB I

A. Latar Belakang
Gravitasi adalah gaya Tarik menarik yang terjadi Antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semeesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-
bendalangit berada pada orbit masing masing.
Gravitasi menarik segala benda yang berada di atmosfir bumi untuk jatuh
kembali ke dasar tanah dengan akselerasi 9,8M/S2. Dengan gravitasi itu semua
benda di permukaan bumi bias diam ditempatnya masing-masing dan dengan itu
pula kita dapat berdiri stabil ditempat kita berada.
Ada 2 cara untuk melawan gravitasi. Cara yang pertama adalah dengan tidak
mempunyai massa, karena gravitasi hanya memberikan efek pada benda yang
mempunyai bobot. Cara yang kedua sudah banyak diaplikasikan dengan cara
meluncurkan roket, pesawat dan mengorbitkan satelit.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan laporan ini, masalah yang akan kami bahas adalah:
1. Mengapa bulan tidak jatuh ketika mengelilingi bumi ?
2. Mengapa planet planet tidak bertabrakan ketika beredar pada orbitnya ?
3. Mengapa percepatan gravitasi bumi dengan planet lainnya dapat berbeda ?

C. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan pada masalaah diatas.
2. Mengenal hukum Newton
3. Mengenal hukum Kepler
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan makalah ini,
yakni;
1. Dapat dijadikan sebagai refrensi bagi siswa.
2. Dapat dijadikan pedoman siswa untu mengenal gravitasi.

BAB II
PEMBAHASAN
Dari pengamatan penulis, maka di peroleh hasil:
A. Hukum newton tentang gravitasi
Hukum gravitasi universal yang dirumuskan oleh newton, diawali
dengan beberapa pemahaman dan pengamatan empiris yang telah dilakukan
ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula copernicus memberikan
landasan pola berpikir yang tepat pada pergerakan planet-planet, yang
semula banyak yang mengira bahwa benda beenda langit mengelilingi bumi,
seperti pada konsep ptolemeus. Copernicus meletakan matahari sebagai
pusat pergerakan planet-planet dalam gerak melingkar. Kemudian dari data
hasil pengamatan yang teliti tentang pergerakan planet, yang telah
dilakukan Tycho brahe, Kepler merumuskan tiga hukum empiris yang
dikenal dengan hukum Kepler mengenai gerak planet, yang akan dibahas
berikutnya.
Hukum kepler berbunyi:

M 2
G A =Va
di mana:
F adalah besarnya gaya gravitasi antara dua massa tersebut,
G adalah konstante gravitasi,
m1 adalah massa dari benda pertama
m2 adalah massa dari benda kedua, dan
r adalah jarak antara dua massa tersebut.
Teori ini kemudian dikembangkan lebih jauh lagi bahwa setiap benda
angkasa akan saling tarik-menarik, dan ini bisa dijelaskan mengapa bumi
harus berputar mengelilingi matahari untuk mengimbangi gaya tarik-
menarik gravitasi bumi-matahari. Dengan menggunakan fenomena tarik
menarik gravitasi ini juga, meteor yang mendekat ke bumi dalam
perjalanannya di ruang angkasa akan tertarik jatuh ke bumi.

B. Jenis-jenis Hukum Kepler


Hukum-Hukum Keppler
Karya Keppler sebagian di hasilkan dari data data hasil pengamatn
yang di kumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet planet dalam
geraknya di luar angkasa . Hukum ini telah di cetuskan Keppler setengah
abad sebelum Newton mengajukan ketiga hukumnya tentang gerak dan
hukum gravitasi universal . Penerapan hukum gravitasi Newton dapat
diterapkan untuk menjelaskan gerak benda-benda angkasa. Hukum hukum
ini menjabarkan gerakan dua badan yang mengorbit satu sama lainnya.
Massa dari kedua badan ini bisa hampir sama, sebagai contoh Charon
Pluto (~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh. BulanBumi(~1:100),
atau perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh Merkurius
Matahari (~1:10,000,000).
Dalam semua contoh di atas, kedua badan mengorbit mengelilingi satu
pusat massa, barycenter, tidak satu pun berdiri secara sepenuhnya di atas
fokus elips. Namun, kedua orbit itu adalah elips dengan satu titik fokus di
barycenter. Jika rasio massanya besar, sebagai contoh planet mengelilingi
Matahari, barycenternya terletak jauh di tengah obyek yang besar, dekat di
titik massanya. Di dalam contoh ini, perlu digunakan instrumen presisi
canggih untuk mendeteksi pemisahan barycenter dari titik masa benda yang
lebih besar. Jadi, hukum Kepler pertama secara akurat menjabarkan orbit
sebuah planet mengelilingi Matahari.
Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi orbit planet dan
Matahari, dan tidak mengenal generalitas hukumnya, artikel ini hanya akan
mendiskusikan hukum di atas sehubungan dengan Matahari dan planet-
planetnya.

1. Hukum I Kepler
Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips
dengan matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.
Hukum I ini dapat menjelaskan akan lintasan planet yang berbentuk
elips, namun belum dapat menjelaskan kedudukan planet terhadap matahari,
maka muncullah hukum II Kepler. Keplpler tidak mengetahui alasan
mengapa planet bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai tertarik
dengan gerak planet planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum
hukum Keppler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi
universal dan hukum gerak Newton . Newton juga menunjukkan bahwa di
antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi , hanya
satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan
Hukum Keppler.

2. Hukum II Kepler
Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang
ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang
sama dalam waktu yang sama .
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet,
menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang
paling utama dalam hukum II Keppler adalah kecepaan sektor mempunyai
harga yang sama pada semua titik sepnjang orbit yang berbemtuk elips.

3. Hukum III Kepler


Kuadrat periode planet mengintari matahari sebanding dengan pangkat
tiga rata-rata planet dari matahari.
Newton menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa diturunkan
secara matematis dari hukum Gravitasi Universal dan hukum Newton
tentang gerak dan gerak melingkar.
C. Implementasi Hukum Gravitasi Newton
Bagaimana para ilmuwan bisa mengetahui tentang jari-jari bumi
ataupun massa bumi. alat ukur apa yang digunakan. Masih kelanjutan
tentang gaya gravitasi yang menjadi dasar keilmuwan kita sebelumnya, para
ilmuwan bisa memecahkan persoalan tersebut yang mungkin pernah ada
dalam benak kita.
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan
untuk menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak
mungkin diukur dalam laboratorium.

1. Menghitung Massa Bumi


Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah
diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari
bumi R = 6,37 106 m (bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan
rumus percepatan gravitasi bumi, Anda bisa menghitung besarnya massa
bumi. 2. Menghitung Massa Matahari
Telah Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 1011
m
dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 107 s.
Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
3. Menghitung Kecepatan Satelit
Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih
besar dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang
banyak satelit buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan
riset teknologi. Untuk menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua
cara, yaitu hukum gravitasi dan gaya sentrifugal.

a. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi


Anggap suatu satelit bermassa m bergerak melingkar mengelilingi bumi
pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi
R. Anda tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang
bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi. Berdasarkan rumus hukum II
Newton, Anda dapat mengetahui kecepatan satelit
. b. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Gaya Sentrifugal
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini,
satelit
akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena
pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat,
yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
4. Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi
Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit
saat mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi
satelit dan gaya
Sentripentalnya.

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menyimpulkan :
Gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal
dan sebanding oleh massa masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak kedua benda. Hukum tarik-menarik gravitasi Newton
dalam bidang fisika berarti gaya tarik untuk saling mendekat satu sama lain.
Dalam bidang fisika tiap benda dengan massa m1 selalu mempunyai gaya
tarik menarik dengan benda lain (dengan massa m2 ). Misalnya partikel satu
dengan partikel lain selalu akan saling tarik-menarik. Contoh yang
dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam bidang mekanika klasik bahwa
benda apapun di atas atmosfer akan ditarik oleh bumi, yang kemudian
banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.
Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya
sebanding dengan hasil kali massa benda-benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda tersebut. Penerapan hukum
gravitasi Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan gerak benda-benda
angkasa. Salah seorang yang memiliki perhatian besar pada astronomi
adalah Johannes Kepler. Dia terkenal dengan tiga hukumnya tentang
pergerakan benda-benda angkasa, yaitu:
a) Hukum I Kepler
b) Hukum II Kepler
c) Hukum III Kepler
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan
untuk menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak
mungkin diukur di laboratorium.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh maka disarankan :
1. Saran untuk pembaca :
Disarankan kepada pembaca untuk mendalami penerapan hukum gravitasi
Newton dan tergerak untuk mengetahui lebih dalam.
2. Saran untuk penulis selanjutnya :
Disarankan kepada penulis selanjutnya untuk lebih melengkapi data-data
valid untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini

BAB III
MENJAWAB PERTANYAAN
1). Apakah tarikan gravitas bumi kepada bulan sama besar dengan tarikan gravitasi
matahari terhadap bulan sehingga resultan gayanya menjadi nol?

Paling tidak, pertanyaan-pertanyaan itu yang sempat muncul pada saat saya dulu
SMP/SMA. Banyak jawaban yang menyatakan bulan tidak jatuh ke bumi karena
adanya gaya sentrifugal yang berlawanan arah dengan gaya gravitasi bumi. Itu
jawaban yang salah. Gaya sentrifugal adalah gaya yang tidak nyata, pseudo, atau
biasa disebut fictitious force, yang dibuat untuk menjelaskan konsep aksi-reaksi.

Jadi, gaya sentrifugal BUKAN sebab kenapa bulan tidak jatuh ke bumi, tetapi
justru gaya sentrifugal itu dimunculkan karena kenyataannya bulan tidak jatuh ke
bumi. Bingung?

Menjawab pertanyaan kenapa bulan tidak jatuh ke bumi dengan mengatakan


bahwa gaya sentrifugal yang menahan bulan dari jatuh ke bumi sama seperti
dengan menjawab pertanyaan, "Mengapa bola di atas meja tidak jatuh ke lantai?"
dengan jawaban, "karena ada gaya Normal sebesar berat benda yang berlawanan
arah dengan gaya berat benda". Bukan gaya Normal yang menahan bola tidak jatuh
ke lantai, tetapi meja-lah yang menahan bola tersebut tidak jatuh. Gaya Normal
tersebut 'diciptakan' untuk menjelaskan fakta bahwa benda tidak jatuh ke bawah
karena resultan gaya = 0. Sama seperti gaya sentrifugal bulan diciptakan untuk
membuat resultan gaya menjadi 0.
2). Ketika planet berputar, mereka juga dapat berbenturan satu sama lain,
membentuk planet yang lebih besar, dengan kiri atas potongan-potongan yang
membentuk apa yang akan menjadi bulan. Gravitasi matahari terus menarik selama
miliaran tahun lagi sampai planet memiliki rotasi yang tetap dalam mengelilingi
matahari.

3). Hal ini disebabkan massa planet dan sampai batas tertentu
ukurannya. sebelum kita melihat alasan utama, kita harus
mempertimbangkan dua hal, apa yang dimaksud dengan pusat
hukum massa dan gravitasi Newton 1. pusat massa meskipun
massa benda apapun tersebar Sepanjang objek yang, untuk
pengamat tampaknya akan terkonsentrasi pada satu titik tertentu
- pusat massa (dulu disebut pusat 'gravitasi' meskipun istilah
yang menyesatkan) untuk sebuah objek seperti gitar mana ada
bit yang lebih besar tersebar di seluruh dan bagian utama ringan
dan berongga, menemukan pusat massa sulit. Namun untuk
struktur yang relatif seragam seperti planet, pusat massa
terkonsentrasi di pusat planet. Hukum 2 Newton gravitasi isaac
newton menemukan bahwa gravitasi tergantung pada dua hal:
massa dari dua benda yang terlibat (misalnya manusia dan bumi -
yang berdiri manusia di atasnya) dan jarak antara mereka
(misalnya jarak antara manusia, di permukaan, dan pusat massa,
di pusat bumi) Dia menemukan bahwa gravitasi sebanding
dengan massa benda dikalikan bersama-sama, sehingga sebagai
jumlah ini meningkat, juga akan gaya gravitasi antara mereka.
Juga ia menemukan bahwa lebih dekat benda yang satu sama
lain, semakin kuat gaya gravitasinya . Bahkan, jika dua benda
yang dekat satu sama lain kekuatan itu kuat, tapi itu berkurang
dengan cepat oleh 'kuadrat jarak' jika mereka berpisah. Ini berarti
bahwa jika dua benda yang awalnya menyentuh dipisahkan oleh,
katakana saja, 2 mil, gaya gravitasi antara mereka berkurang
untuk keempat (seperempat) dari nilai aslinya (2 x 2). Jika mereka
terpisah oleh 3 mil, gravitasi berkurang untuk hanya kesembilan
nilai aslinya (3x3) dan seterusnya ... pemisahan dengan hanya 10
mil berarti gravitasi berkurang hanya seperseratus dari nilai (10 x
10). Jadi jika objek yang dibawa lebih dekat satu sama lain,
gravitasi meningkat secara drastis. Oleh karena itu, di sebuah
planet berukuran sedang seperti bumi, gravitasi harus relatif kuat
sebagai obyek di permukaan yang lebih dekat ke pusat massa
planet daripada mereka akan jika planet ini lebih besar dan
memiliki diameter yang lebih besar. Selanjutnya, di bumi,
kepadatan planet yang tinggi (karena memiliki nikel / inti besi)
sehingga planet relatif besar sehingga sekali lagi ini positif akan
mempengaruhi ukuran gaya gravitasi di permukaan. Beberapa
planet, bagaimanapun, adalah lebih besar (seperti Jupiter) dan
harus memiliki gaya gravitasi yang jauh lebih tinggi di
permukaan, tetapi sebagai permukaan juga lebih jauh dari pusat
massa (karena Jupiter lebih besar), ini melemahkan gaya gravitasi
di permukaan. Oleh karena itu, bukannya gravitasi menjadi
ratusan kali lebih dari bumi (jika massa sendiri dari Jupiter
dipertimbangkan), karena planet ini begitu besar, dan permukaan
lebih jauh dari pusat massa, ini melemahkan gravitasi di
permukaan membuat tarikan gravitasi hanya 2-3 kali bumi.
Menggunakan logika yang sama, Anda dapat menghitung
tarikan gravitasi dari semua planet dan bulan di tata
surya. Beberapa besar, beberapa kecil, tapi semua
tergantung pada ukuran, dan massa, planet. Gaya
gravitasi tergantung pada jarak antara objek, dan pada
massa mereka. Planet memiliki ukuran yang berbeda, dan
kepadatan yang berbeda (massa / volume). Hal ini
mempengaruhi gaya gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai