Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari
Bab 7
PEMODELAN GENESIS
Toni Pebriana (15504037)
Bab 7
PEMODELAN GENESIS
Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari
Gambar 7.1 Grid numerik pada peta acuan garis Pantai Pasir Putih, Pasir Ido dan Pasir
Dua.
2. Pantai Mansinam
Pemodelan perubahan garis pantai dilakukan sepanjang lokasi kajian tepatnya di
sepanjang pantai Mansinam sepanjang 1,9 km.
Garis pantai dibagi dalam grid-grid dengan jarak 10 meter dengan jumlah grid 190.
Gambar 7.2 Grid numerik pada peta acuan garis Pantai Mansinam.
Seri waktu data gelombang lepas pantai atau gelombang laut dalam mencakup perioda
gelombang, tinggi gelombang, dan arah rambat gelombang terhadap garis normal pantai
untuk selang waktu tertentu. Untuk pantai dengan kontur batimetri yang sejajar pantai,
maka data gelombang ini akan dihitung pergerakan akibat refraksi dan difraksi secara
internal di dalam GENESIS sendiri.
Daerah sudut datang gelombang yang akan disimulasi hanya dalam kisaran -900 hingga
900, dimana garis yang tegak lurus base line adalah sudut 00 . Untuk itu perlu adanya
kesesuaian antara arah garis pantai dengan sudut gelombang datang. Selain itu, hasil
hindcasting yang berasal dari data angin menyebabkan adanya sudut datang gelombang
yang berasal dari darat. Ini tidak sesuai dengan kenyataan sehingga sudut datang
tersebut diabaikan dalam proses perhitungan, nilainya diganti dengan 999.
A. Nilai K 1 dan K 2
Nilai K 1 dan K 2 adalah parameter yang dapat diubah-ubah nilainya. Menurut program
GENESIS nilai K 1 dan K 2 menjadi parameter kalibrasi karena nilai tersebut berbeda-beda
pada setiap studi kasus dan memerlukan penelitian tambahan untuk mendapatkannya.
1. Pantai Pasir Putih, Pasir Ido dan Pasir Dua.
Nilai parameter K 1 dan K 2 yang digunakan dalam simulasi perubahan garis Pantai
Pasir Putih, Pasir Ido dan Pasir Dua adalah, K1=0,002 dan K2=0,001.
2. Pantai Mansinam
Nilai faktor kalibrasi yang digunakan untuk pemodelan perubahan garis Pantai
Mansinam dalam GENESIS adalah K1=0,003 dan K2=0,0015.
B. Ukuran Butiran
Ukuran butiran diambil menurut Wenthworh yang banyak digunakan dalam bidang tenik
pantai (CERC,1984) dapat dilihat pada Tabel 7.1.
Batu
256
128
Cobble
64
Koral Besar 32
(Pebble) Sedang 16
Kecil 8
Sangat Kecil 4
Kerikil 2
Pasir Sangat Kasar 1
Kasar 0.5
Sedang 0.25
Halus 0.125
Sangat halus 0.063
Lumpur Kasar 0.031
Sedang 0.015
Halus 0.0075
Sangat Halus 0.0037
lempung Kasar 0.0018
Sedang 0.0009
Halus 0.0005
Sangat Halus 0.0003
Butiran di lokasi pekerjaan dominan pasir sedang. Untuk memodelkan perubahan garis
Pantai Manokwari (Pasir Putih, Pasir Ido dan Pasir Dua) digunakan ukuran butiran
berdasarkan hasil survei mekanika tanah. Berdasarkan hasil survei mekanika tanah
didapat nilai ukuran butiran untuk daerah Pantai Manokwari (Pasir Putih, Pasir Ido dan
Pasir Dua) adalah sebesar 0,2 mm dan di Pantai Mansinam 0,23 mm. Ukuran butiran
yang didapat dari hasil survei mekanika tanah tersebut sesuai dengan aturan Wentworth
(CERC 1984).
C. Depth of Closure
Berdasarkan buku (State of the Art Practice in Coastal Engineering, W.G.. Mc
Dougal),depth of closure bias dihitung melalui persamaan di bawah.
dc =1.57He
Dc = depth of closure
He = Tinggi gelombang
(He) Tinggi gelombang yang digunakan pada permodelan ini adalah dengan periode
ulang 100 tahun yaitu sebesar 4,2 meter. Sehingga diperoleh depth of closure 7 meter.
D. Struktur Eksisting
Di Pantai Pasir Putih, Pasir Ido dan Pasir Dua terdapat struktur eksisting berupa seawall
di beberapa lokasi dapat dilihat pada Gambar 7.4 dan Gambar 7.5.
Gambar 7.4 Struktur eksisting di Pantai Pasir Putih, Pasir Ido dan Pasir Dua.
Struktur eksisting yang terdapat di Pantai Mansinam yaitu sebuah Dermaga Jetty
sepanjang 30 meter. Struktur eksisting yang terdapat di Pantai Mansinam dapat dilihat
pada Gambar 7.6.
Seawall Eksisting
Gambar 7.8 Garis Pantai Manokwari (Pasir Putih, Pasir Ido dan Pasir Dua) yang
dimodelkan dalam GENESIS (Kondisi Awal sebelum di-Run).
Lalu, garis pantai tersebut di-run dengan menggunakan GENESIS selama 15 tahun
dengan menggunakan input-input yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, yaitu
input gelombang, harga koefisien K1 dan K2, depth of closure, ukuran sedimen dan
struktur eksisting yang ada.
Gambar 7.9 Perbandingan garis pantai hasil run GENESIS selama 15 tahun dengan
peta Google.
3000
2500
2000
1500
1000
500
Gambar 7.10 Perbandingan garis pantai hasil run GENESIS selama 15 tahun (diplot
dalam Excel) dengan peta Google.
Jika dibandingkan dengan Gambar 7.11 (kalibrasi lokasi erosi) terdapat kecocokan
daerah yang tererosi antara hasil run GENESIS (nilai K1=0.002 dan K2=0.001) dengan
kondisi eksisting.
Pantai Tererosi
Gambar 7.11 Penggerusan yang terjadi di lokasi (kondisi lapangan) untuk kalibrasi hasil
model GENESIS
Tabel 7.2 Perbandingan Kondisi Garis Pantai di Beberapa Titik di Pantai Pasir Putih,
Pasir Ido dan Pasir Dua
Koordinat Sumbu Y (m)
Kondisi Setelah di- Perubahan Garis Rata-rata Perubahan
No. Koordinat Kondisi Awal
Run dengan Pantai selama 15 Garis Pantai/tahun
Grid Sumbu X (m) Sebelum di-Run
GENESIS selama tahun (m) (m)
dengan GENESIS
15 Tahun
55 540 1.730,4 1.728,4 -2,0 -0,1
56 550 1.739,0 1.734,3 -4,7 -0,3
57 560 1.747,7 1.739,6 -8,1 -0,5
58 570 1.757,2 1.744,8 -12,4 -0,8
59 580 1.768,3 1.750,4 -18,0 -1,2
60 590 1.781,2 1.797,3 16,1 1,1
95 940 2.130,7 2.123,8 -6,9 -0,5
96 950 2.135,7 2.129,9 -5,8 -0,4
97 960 2.139,3 2.135,6 -3,7 -0,2
98 970 2.142,3 2.141,1 -1,2 -0,1
150 1.490 2.442,5 2.439,5 -3,0 -0,2
151 1.500 2.444,5 2.441,9 -2,6 -0,2
152 1.510 2.446,1 2.444,1 -2,0 -0,1
153 1.520 2.447,5 2.446,1 -1,4 -0,1
154 1.530 2.448,5 2.447,8 -0,6 0,0
155 1.540 2.449,4 2.449,4 0,0 0,0
300 2.990 1.257,6 1.259,5 1,9 0,1
301 3.000 1.257,4 1.260,6 3,2 0,2
302 3.010 1.257,4 1.261,8 4,4 0,3
303 3.020 1.257,4 1.263,2 5,8 0,4
304 3.030 1.257,8 1.264,7 6,9 0,5
305 3.040 1.258,6 1.266,3 7,7 0,5
306 3.050 1.259,9 1.268,1 8,2 0,5
307 3.060 1.261,7 1.270,1 8,4 0,6
308 3.070 1.263,8 1.272,2 8,4 0,6
309 3.080 1.266,2 1.274,6 8,4 0,6
310 3.090 1.268,8 1.277,1 8,4 0,6
420 4.190 2.108,1 2.111,9 3,8 0,3
421 4.200 2.117,5 2.116,6 -0,9 -0,1
422 4.210 2.126,7 2.120,5 -6,2 -0,4
423 4.220 2.134,8 2.123,8 -10,9 -0,7
424 4.230 2.140,7 2.126,8 -13,9 -0,9
425 4.240 2.144,6 2.129,4 -15,2 -1,0
426 4.250 2.147,1 2.131,6 -15,5 -1,0
427 4.260 2.149,0 2.133,7 -15,4 -1,0
428 4.270 2.150,6 2.135,5 -15,1 -1,0
429 4.280 2.151,9 2.137,4 -14,5 -1,0
Gambar 7.10 memperlihatkan perbandingan garis pantai sebelum dan sesudah di-run
dengan menggunakan GENESIS. Garis berwarna merah menunjukkan garis pantai
sebelum di-run sedangkan garis berwarna kuning menunjukkan garis pantai setelah di-run
dengan mengunakan GENESIS selama 15 tahun.
Dari hasil run GENESIS tersebut, terlihat pada Gambar 7.10 bahwa di beberapa titik
lokasi terdapat kemunduran garis pantai (penggerusan) yang ditandai oleh lingkaran-
lingkaran serta sedimentasi. Lokasi-lokasi penggerusan dan sedimentasi hasil run
GENESIS telah dikalibrasi dengan kondisi lapangan yang dapat dilihat dari citra Google
maupun foto-foto hasil survei recon. Lokasi yang mengalami penggerusan ini akan
bertambah parah dalam beberapa tahun kedepan jika tidak diberikan perlindungan.
Lokasi-lokasi yang mengalami penggerusan inilah yang akan dilindungi dengan
menggunakan bangunan pelindung pantai.
Beberapa titik di lokasi Pantai Pasir Putih, Pasir Ido dan Pasir Dua yang mengalami
perubahan garis pantai terutama yang mengalami penggerusan dapat dilihat pada Tabel
7.2. Dari tabel tersebut dapat kita lihat bahwa nilai negatif pada kolom perubahan garis
pantai menunjukkan bahwa garis pantai mengalami kemunduran (penggerusan) dengan
kemunduran garis pantai rata-rata 1 m/tahun.
Erosi
Posisi X=1.640
Kemunduran garis pantai
1,04 m/thn
Gambar 7.12 Perbandingan garis hasil run GENESIS selama 15 tahun dengan peta
Google pada Pantai Pasir Dua.
Erosi
Dari Gambar 7.12 dan Gambar 7.13 diperlihatkan contoh satu titk di Pantai Pasir Dua
yang mengalami penggerusan. Kemunduran garis pantai yang terjadi di titik tersebut
sekitar 1,04 m/tahun. Sehingga jika tidak diberikan perlindungan, maka dalam 10-15
tahun ke depan penggerusan pantai yang terjadi akan semakin parah. Foto lokasi hasil
survei recon yang digunakan untuk kalibrasi model GENESIS dapat dilihat pada Gambar
7.14.
Gambar 7.14 Foto hasil survei lapangan di lokasi Pantai Pasir Dua yang digunakan
untuk kalibrasi hasil run GENESIS.
Posisi X=3.400
Kemunduran garis pantai
1,4 m/thn
Posisi X=2.470
Kemunduran garis pantai
0,2 m/thn Posisi X=3.100
Sedimentasi
Gambar 7.15 Perbandingan garis pantai hasil run GENESIS selama 15 tahun dengan
peta Google pada Pantai Pasir Ido dan Pantai Pasir Putih.
Erosi
Dari Gambar 7.15 dan Gambar 7.16 diperlihatkan contoh dua titk di Pantai Pasir Ido dan
Pantai Pasir Putih yang mengalami penggerusan. Kemunduran garis pantai yang terjadi di
titik tersebut sekitar 0,1 dan 1,4 m/tahun. Jika dalam beberapa tahun ke depan, lokasi
tempat terjadinya penggerusan tidak diberikan perlindungan, maka penggerusan yang
terjadi akan semakin besar.
Foto lokasi Pantai Pasir Putih dan Pasir Ido hasil survei recon yang digunakan untuk
kalibrasi model GENESIS dapat dilihat pada Gambar 7.17.
Gambar 7.17 Foto hasil survei lapangan di lokasi Pantai Pasir Ido dan Pasir Putih yang
digunakan untuk kalibrasi hasil run GENESIS.