Anda di halaman 1dari 10

1. Apa saja lapisan mukosa mulut?

Mukosa oral menurut letak dan strukturnya terbagi menjadi :


lining mucosa
Lining mucosa yang terdapat di bukal, labial bagian dalam,
muccobucal fold, ventral lidah dan bawah lidah, serta palatum molle
tersusun atas epitel skuamosa berlapis atau epitel gepeng berlapis
tanpa keratin.
Masticatory mucosa
Masticatory mucosa yang berperan pada proses pengunyahan,
ditemukan di gingiva, palatum durum, dan linggir alveolar. Masticatory
mucosa disusun dari epitel skuamosa berlapis berkeratin dengan
keratin yang umumnya mengalami piknosis.
Specialized mucosa
specialized mucosa terutama terdapat di dorsal lidah, membentuk
berbagai papila yang pada dasarnya tersusun atas epitel skuamosa
berlapis berkeratin. Keratin pada jenis mukosa ini ada yang mengalami
piknosis (ortokeratin) dan ada yang masih memiliki inti sel
(parakeratin).

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI


2015: 157-161

2. Fungsi mukosa mulut pada setiap lapisan


Perbandingan mukosa oral
a. Masticatory mucosa
-Terdapat pada gingiva dan palatum durum
-Menutup bagian yang terkena kekuatan abrasif dari pengunyahan
-Merupakan epitel tebal, orthokeratin
-Mempunyai epitel ridges dalam jumlah banyak
-Melekat pada tulang (oleh bundle kolagen pada lamina propria:
mucoperiosteum)
-Tidak dapat digerakkan
b. Lining mucosa
-Dapat digerakkan atau direnggangkan
-Mempunyai epitel yang lebih tebal
-Merupakan epitel nonkeratin, tetapi beberapa merupakan parakeratin
-Epitel ridges lebih banyak
-Lamina propria lebih tebal, dengan kolagen sedikit dan bersifat irregular.
-Pada lamina propria terdapat serabut elastik, sehigga bersifat stretch
-Terdapat submukosa yang mengandung jaringan lemak, serabut otot,
glandula salivarius, serabut elastik , sehingga dapat digerakkan
c. Specialized mucosa
-Jenis mukosa ini terdapat pada dorsum lidah, berguna untuk menunjang
fungsi mekanis
dan sensoris papilla.
-Ada empat macam papilla, yaitu:
Papilla circumvallata
Papilla ini terdapat pada_bagian V, dikelilingi groove muara glandula Von
Ebner. Pada bagian lateral terdapat a keratin, taste buds dalam jumlah
yang lebih lebih banyak. Pada bagian superior terdapat sel-sel yang
mengalami orthokeratin.
Papilla fungiform, foliata merupakan taste buds
Papilla filiform

3. Apa saja lesi- lesi pada rongga mulut? Sertakan gambaran pada lesi tersebut
Macam-macam lesi pada rongga mulut :
Secara morfologi
1. Elevated
Lebih tinggi daripada bentuk normal. Memiliki 2 macam :
1. Blisterform (cairan)
Vesikel : yang berisi cairan dengan diameter <5 mm,
warna bening, Isi cairan bisa berupa serum, cairan limfe,
darah (vesikel hemoragik) atau cairan ekstraseluler,

Bulla : diameter > 5 mm


Pustula : penonjolan kulit berbatas tegas, berisi cairan pus/nanah.

2. Non blisterform (non cairan)


Papula : diameter < 5mm
Nodula : >5mm
Tumor : >2cm
Plaque :

4. sebutkan perbedaanya pada masing masing lesi


Lesi primer : lesi yang terbentuk dari awalnya
Makula
Menunjukkan perubahan jaringan dengan batas tegas, permukaan
datar sesuai dengan
bagian yang normal. Bentuk, warna dan ukurannya bervariasi mulai
sebesar kepala jarum sampai beberapa milimeter . Warna bervariasi
dari merah, coklat ke putih. Jika berasal dari jaringan vaskuler akan
berwarna merah dikenal dengan makula eritematosa. Karena
perdarahan dalam jaringan ( petechiaae dan ecchymosis ) akan
tampak merahcoklat. Makula berpigmen dapat bersifat fisiologis
( epelides, melanosis ) atau patologis seperti pada penyakit Adisson
dan intestinal poliposis ( Peutz Jehger's syndrome )
Papula
Lesi padat, permukaan lebih tinggi dari sekitar, batas tegas dengan
ukuran < 5 mm. Bentuk permukaan dapat datar, konus, atau sirkuler,
dengan warna merah, kuning, putih dan merah pucat. Papula di mulut
sering dijumpai pada lichen planus, permukaan lesi dapat mengalami
erosi sehingga mukosa tertutup epitel yang lembab. Baik pada papula
atau makula dapat disertai dengan gejala-gejala gatal, rasa terbakar
atau sakit.
Nodula
Lesi padat hampir sama dengan papula tetapi ukurannya lebih besar
( >5mm),
kedudukannya meluas lebih dalam melibatkan jaringan submukosa.
Kelainan demikian
dapat terjadi karena trauma, atau mungkin berhubungan dengan
rheumatoid arthritis, lepra atau sifilis, atau suatu fibroma.
Vesikel
Lesi berbatas tegas dengan permukaaan lebih tinggi dengan
sekitarnya, didalamnya berisi cairan jernih dengan ukuran < 5 mm,
dapat tunggal atau jamak. Kelainan demikan sering dijumpai pada
stomatitis herpetik primer, atau infeksi virus lain seperti herpes
simpleks, herpes varisela-zoster, pemphigus, Bechet's syndrome,
Steven Johnson's syndrome atau akibat trauma
Pustula
Merupakan lesi permukaannya menonjol di dalamnya berisi nanah atau
pus. Ini terjadi
sebagai akibat perkembangan infeksi atau seropurulent dari vesikel
atau buliae. Dapat
terjadi karena impetigo, folliculitis, furuncles, carbuncles, pustular
miliaris, dan pustular
psoriasis.
Tumor
Merupakan istilah klinis yang dipakai untuk menyebut benjolan atau
nodula yang ukurannya
besar ( >2 mm). Kelainan ini dapat merupakan suatu neoplasma atau
lesi reaktif. Dasar
kelainan dapat sessile (melekat dengan dasar yang lugs) atau
pedunculated (bertangkai).
Jika lesi ini menyerupai polip ( benjolan bertangkai dengan permukaan
halus ) pada
permukaan mukosa sering disebut dengan lesi polipoid. Sedang jika ciri
permukaanya tidak
rata atau kasar menyerupai papilloma disebut lesi papilomatous.
Keratosis
Menunjukkan penebalan abnormal permukaan luar epitel mukosa. Di
mulut sering terjadi pada fokal hiperkeratosis, lichen planus,
leukoplakia.
Lesi sekunder : lesi yang terbentuk setelah lesi primer
Erosi
Permukaan luar epitel mukosa yang terlepas, dapat terjadi sebagai
kelanjutan vesikel yang pecah. Erosi di mulut biasanya tampak
lembab, atau tertutup oleh epitel permukaaan yang nekrotik.
Perubahan mukosa tersebut dapat terlihat pada erosive lichen planus,
desquamatic gingivitis atau luka traumatik.
Fissure
Merupakan celah atau alur-alur pada peremukaan epitel, dapat
patologis atau normal.
Daerah sekitar lesi sering mengalami radang, keadaan ini sering
dijumpai pada daerah
mukokutaneus junction bibir, misalnya pada kasus anguler cheilitis,
ragade sifilis dan
scrotal tongue.
UIkusss
Pada lesi ini lapisan epitel mukosa rusak bahkan dapat melibatkan
lapisan mukosa di
bawahnya. Tepi ulkus dapat datar, undermine, berbentuk kerucut,
sedang dasarnya dapat granuler, halus mengkilat, tertutup darah atau
nanah. Perlu diperhatikan bahwa ulkus dimulut dapat terjadi karena
sebab-sebab lokal atau sistemik. Di mulut sering dijumpai pada kasus
ANUG, herpeticgingivostomatitis, herpes simplek, trauma atau
karsinoma.
Pseudomembran
Terbentuk sebagai akibat radang peudomembranous karena bahan-
bahan nekrotoksik.
Hilangnya permukaan epitel akan disertai eksudasi plasma ke
permukaan mukosa yang
rusak, dan menggumpal bersama dengan epitel nekrotik yang
terperangkap fibrine.
Keadaan ini dijumpai pada ANUG, diptheri.
Eschar
Merupakan masa jaringan nekrotik pada permukaan mukosa yang
terjadi akibat terbakar atau terkena bahan-bahan korosive. Dibawah
jaringan nekrotik tersebut terdapat ulserasi. Sering terjadi di mulut
misalnya pada aspirin eschar, phenol eschar.
Desquamasi
Merupakan pengelupasan dan penumpukan epitel yang melibatkan
lembaran lapisan epitel yang luas. lni sering terjadi akibat radang.
Krusta
Kumpulan eksudat atau sekret yang telah mengering, biasanya
menutup permukaan luka.
Sinus
Merupakan saluran yang berasal dari cavitas supuratif seperti kista
atau abses yang menuju ke permukaan mukosa atau kulit. Pada regiao
leher dan kepala sinus sering dijumapai sebagai akibat infeksi
odontogen atau kelainan kongenital. Aktinomikosis dan tuberkulosa
pada kelenjar limfe di leher sering disertai dengan sinus yang multiple.

Nama lesi Keterangan Gambar


1. Makul -permukaan datar
a sesuai dengan
bagian yang normal.
-ukurannya
bervariasi mulai
sebesar kepala
jarum sampai
beberapa millimeter 1.
-gejala-gejala gatal,
rasa terbakar atau
nyeri 2.
1. Makula
eritomatosa
berasal dari
jaringan
vaskuler
warna : merah
kecoklatan
bila ditekan
berwarna
pucat
misal :
hiperemia
2. Karena
perdarahan 3.
pada jaringan
Warna
:MerahKebirua
n
Misalnya :
Petechiae,pur
pura,
ecymosis(hem
atom)
3. Makula
berpigmen
Berasal dari
pigmen
melanin
Warna : biru
kecoklatan
Misalnya :
hiperpigment
asi
2. Papul -Diameter <5mm
a -Lesi yang menonjol
padat
-warna merah,
kuning, putih dan
merah pucat
- Bentuk permukaan
dapat datar, konus,
atau sirkuler
- gejala-gejala gatal,
rasa terbakar atau
sakit
Misalnya :
- Lichen Planus
(pada mukosa)
adalah
papulakeputihan

3. Plak - Diameter
<1cm
- Batasnya jelas
- Misal :
leukoplakia

4. Nodul -diameter >5mm


a -lesi menonjol dan
padat
-misalnya : iritasi
fibroma

5. Tumor - lesi menonjol dan


padat
-diameter >2mm
-ciri permukaanya
tidak
rata atau kasar
menyerupai
papilloma
6. Vesike - Lesi berbatas jelas
l dengan permukaaan
lebih tinggi dengan
sekitarnya
- didalamnya berisi
cairan jernih dengan
ukuran < 5 mm
- misal : herpes
simpleks, herpes
varisela-zoster,
pemphigus, Bechet's
syndrome, Steven
Johnson's syndrome
atau akibat trauma

7. Pustul -lesi permukaannya


a menonjol di
dalamnya berisi
nanah atau pus
-warna : putih
kekuningan
- misalnya :
impetigo, folliculitis,
furuncles,
carbuncles, pustular
miliaris, dan pustular
psoriasis.

Lesi sekunder merupakan lesi yang terbentuk setelah lesi primer

Nama lesi Keterangan Gambar


1. Erosi -terdapat diatas membrana
basalis
- Perubahan mukosa
tersebut dapat terlihat
pada erosive lichen planus,
desquamatic gingivitis
atau luka traumatic
2. Ulcer - Kerusakan jaringan
sampai membran
basalis
- Tepi ulkus dapat
datar, , berbentuk
kerucut, halus
mengkilat, tertutup
darah atau nanah
- Di mulut sering
dijumpai pada kasus
ANUG
(Acute Necrotizing
Ulcerative Gingivitis),
herpeticgingivostom
atitis, herpes
simplek, trauma
atau karsinoma

3. Fissure -Merupakan celah atau


alur-alur pada peremukaan
epitel, dapat patologis atau
normal.
-Daerah sekitar lesi sering
mengalami radang,
-keadaan ini sering
dijumpai pada daerah
mukokutaneus junction
bibir,
-misalnya pada kasus
anguler cheilitis, ragade
sifilis dan scrotal tongue.

4. Sinus -Merupakan saluran yang


berasal dari cavitas
supuratif seperti kista atau
abses yang menuju ke
permukaan mukosa atau
kulit
- misalnya : abses
periapikal

5. Etiologi lesi pada rongga mulut


6. Perbedaan antara ulserasi akut dan kronik
1 Ulkus akut
Ulkus akut merupakan ulkus yang timbul mendadak, dengan durasi kurang dari 2 minggu,
biasanya berupa small ulcerative lesions yang baru saja muncul dan berkembang dengan cepat, disertai
dengan gejala prodromal. Ulkus akut biasanya nyeri karena adanya inflamasi akut, tertutup eksudat, kuning
putih, dikelilingi halo eritematus dan batasnya tidak lebih tinggi dari permukaan mukosa dan merupakan lesi
yang dangkal. Pada keadaan akut, hilangnya epitel permukaan digantikan oleh jaringan fibrin yang
mengandung neutrofil, sel degenerasi dan fibrin (Sonis, 2003). Ulkus akut terjadi pada umumnya karena
adanya pengaruh sistemik, diantaranya yaitu aphthous complex (Behcet syndrome, FAPA, Cyclic
neutropenia, penyakit sistemik yang lainya), dan penyakit yang didahului dengan vesikel (Recurent Intraoral
Herpes dan Herpes zoster), serta pengaruh non sistemik yang berupa trauma, infeksi bakteri dan virus.
2 Ulkus kronis
Ulkus kronis merupakan ulkus yang timbul bertahap, muncul selama pasien masih mengidap
atau berinteraksi dengan penyebab dari ulkus tersebut, terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan/
long term duration, tidak sembuh antara 2-3 minggu, namun tidak disertai dengan gejala prodromal,
biasanya tidak terlalu sakit. Ulkus kronis tampak sebagai lesi granulomatous difus, tertutup membran
berwarna kuning, terjadi indurasi karena jaringan parut dan dikelilingi tepi yang lebih tinggi dari permukaan
mukosa. Pada keadaan kronis, terdapat jaringan granulasi dan jaringan parut, eosinofil dan infiltrasi
makrofag dalam jumlah banyak. Khasnya, muncul ulkus berwarna abu-abu dengan eksudat fibrinous
melebihi permukaan. Pada kondisi kronis terdapat indurasi di jaringan sekitar (Sonis, 2003). Ulkus kronis
terjadi pada kondisi orang dengan penyakit HIV, Tuberculosis, Sifilis, dengan keadaan malignansi seperti
SCC, dll.

7. Bagaimana penatalaksanaan dari masing masing lesi?


8. Apakah pustule, edema,ulser dan krusta merupakan serangkaian kejadian?
9. Faktor yang mempengaruhi gejala pada scenario
10.Hubungan antara pembesaran limfe dengan luka pipi disebelah kanan

Anda mungkin juga menyukai