LABORATORIUM
ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2009
1
Modul Peserta Didik
DERMATOLOGI INFEKSI
Sebagai contoh materi esensial pada substansi kajian ini adalah Modul Varisela
2
VARISELA
Tujuan Umum
Membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien varisela secara
paripurna, termasuk pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyakit
varisela, dan obat antivirus.
Kompetensi
Mampu menetapkan diagnosis dan melakukan penatalaksanaan kasus varisela
secara paripurna, baik dengan atau tanpa komplikasi/ penyulit.
Ketrampilan
Setelah mengikuti modul ini peserta didik diharapkan terampil:
1. mengenali gejala dan tanda klinis varisela
2. melakuan anamnesis, pemeriksaan fisik, deskripsi status dermatologi
3. menetapkan diagnosis kerja dan bila perlu diagnosis banding
4. melakukan pemeriksaan sediaan langsung dengan pulasan Gram untuk
memastikan sel Tzank guna menunjang diagnosis
5. melakukan penatalaksanaan secara paripurna medikamentosa dan
nonmedikamentosa
6. Melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi kepada pasien
termasuk keluarga dan masyarakat
Gambaran Umum
Varisela adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus varisela-
zoster (vvz). Penyakit ini terutama mengenai anak-anak dan merupakan infeksi
primer vvz pada individu yang rentan (imunokompromais). Virus masuk kedalam
tubuh manusia melalui mukosa saluran nafas atas dan orofaring, menuju
kelenjar getah bening regional, kemudian terjadi multiplikasi virus masuk
kedalam peredaran darah diikuti oleh viremia primer. Virus masuk ke sel sistem
retikuloendotelial yang merupakan tempat replikasi utama virus selama masa
inkubasi. Dua minggu setelah infeksi, terjadi viremia sekunder yang
menyebabkan demam, malese dan timbul lesi di kulit dan mukosa. Setelah
sembuh, virus dalam keadaan dorman pada sel ganglion dorsalis sistem saraf
sensoris yang pada keadaan tertentu dapat mengalami reaktivasi bermanifestasi
sebagai herpes zoster.
Infeksi vvz juga menimbulkan respons imun selular dan humoral. Respons imun
selular diperankan oleh limfosit T untuk mencegah terjadinya infeksi yang berat.
Respons imun humoral diperankan oleh IgG dan IgM untuk menghentikan
viremia sehingga menghambat penyebaran virus ke kulit dan viseral.
Varisela pada imunokompromais dapat disertai komplikasi berupa sakit kepala
yang hebat, atau meningitis, sehingga pasien mengalami kejang-kejang atau
tidak sadarkan diri.
3
Gambaran klinis yang khas adalah demam yang disertai vesikel tegang di atas
dasar eritematosa, tersebar di seluruh tubuh, terutama di bagian sentral badan.
Penatalaksanaan pada prinsipnya bertujuan menghentikan replikasi virus dan
mencegah terjadinya sikatriks pasca varisela.
Ilustrasi kasus
Seorang wanita Ny. As usia 30 tahun, pekerja bagian produksi pabrik garmen,
datang ke RS A dengan keluhan timbul plenting (gelembung kecil berisi cairan
jernih) di badan dan wajah sejak 2 hari yang lalu disertai demam dan nyeri
menelan. Plenting bertambah banyak dengan cepat dan teman sekerja
menderita sakit yang sama 2 minggu yang lalu.
Diagnosis : Varisela
Diagnosis banding : Herpes zoster generalisata
Penatalaksanaan
- Non Medikamentosa
Pasien diberi penjelasan tentang penyakitnya, penyebab dan perjalanan
penyakit, komplikasi yang mungkin terjadi, jenis dan cara penggunaan
obat yang benar. Pasien dianjurkan jangan menggaruk supaya plenting
tidak pecah, sehingga diharapkan tidak menyebabkan sikatriks.
- Medikamentosa
Obat anti virus : asiklovir 5 x 800 mg/ hari, peroral selama 7 hari,
4
disertai anjuran minum air putih yang banyak.
Antipiretik parasetamol 3x 500 mg/hari
Bedak salisil 1 % dengan mentol 0,5 %.
Salep antibiotik, untuk lesi yang pecah.
Rencana :
Kontrol ulang 1 minggu kemudian, untuk menilai hasil pengobatan dan
kemungkinan adanya komplikasi.
Proses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untuk
alih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaian
kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengenali dan
menatalaksana pasien varisela, melalui
Ke tujuh tujuan khusus pembelajaran ini bersifat must know key point
Introduksi:
Pelatih memperkenalkan diri (jabatan dan tanggung jawabnya dalam
proses pembelajaran dan pelatihan) serta mengemukakan cara mencapai
tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh peserta didik.
Tujuan 1:
Mengenali gejala dan tanda klinis varisela
Mengenali lesi varisela dan gejala klinis penting lain yang mungkin
menyertai.
Metode pembelajaran :
- Interactive lecture
- Small group discussion
- Peer assisted learning
- Task based medical education
Must know key point :
- gejala prodromal
5
- proses terjadinya varisela
- gejala klinis varisela
- tanda klinis varisela
Tujuan 2:
Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik dermatologik
Menghimpun data dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
menyokong diagnosis varisela
Metode pembelajaran :
- Case study
- Practice with real client
- Peer assisted learning
- Simulation and real examination exercises
Must know key point :
- Metoda baku anamnesis
- Metoda baku pemeriksaan fisik dan deskripsi dermatologi
- Metoda baku membangun diagnosis varisela
Tujuan 3:
Membangun diagnosis dan bila perlu diagnosis banding.
Menggabungkan informasi subyektif (hasil anamnesis) dengan informasi
obyektif (temuan klinis) yang diperlukan dalam menyokong diagnosis
varisela dan bila perlu membuat diagnosis banding.
Metoda pembelajaran :
- Case study
- Practice with real client
- Small group discussion
- Task based medical education
Must know key point :
- Metode baku membangun diagnosis varisela
- Diagnosis banding varisela
Tujuan 4:
Melakukan pemeriksaan penunjang untuk membantu membangun
diagnosis. Melakukan berbagai pemeriksaan laboratorium untuk
menunjang diagnosis varisela
Metoda pembelajaran :
- Demonstration ands coaching
- Simulation and real examination exercises
- Equipment characteristic and operating instruction
- Practice with real client
- Peer assisted learning
Must know key point :
- Metoda pemeriksaan tes Tzanck
Tujuan 5:
Melakuan penatalaksanaan secara paripurna
6
Memberikan pengobatan medis umum, pengobatan dermatologik dan
pengobatan nonmedis.
Metoda pembelajaran :
- Peer assisted learning
- Case study
- Practice with real client
- Demonstration ands coaching
- Small group discussion
Must know key point :
- Metoda pengobatan medis varisela
- Metoda pengobatan non medis varisela
- Obat-obat untuk varisela serta cara kerja obat tersebut
- Indikasi, kontra indikasi, efek samping dan komplikasi obat
untuk varisela
Tujuan 6:
Melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi kepada pasien
termasuk keluarga dan masyarakat.
Menjelaskan tentang penyebab, perjalanan penyakit dan pengobatan.
Metoda pembelajaran :
- Demonstration ands coaching
- Simulation and real examination exercises
- Interactive lecture
- Practice with real client
Must know key point :
- Etiologi varisrela
- Patogenesis varisela
- Metoda pengobatan varisela
- Komplikasi varisela
- Metoda komunikasi, edukasi dan informasi
7
TUGAS DISKUSI
Pembagian kelompok
Dalam kegiatan diskusi dan presentasi satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok
Waktu
1 x 60 menit, dengan metode diskusi kelompok kecil
Presentasi hasil diskusi dengan powerpoint.
Alokasi presentasi : 60 menit, setiap kelompok 15 menit dengan diskusi
Tugas kelompok:
Kelompok I : varisela pada bayi 5 bulan
Kelompok II: varisela pada anak-anak
Kelompok II : varisela orang berusia 60 tahun
Kelompok III : varisela pada wanita hamil