Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN BAHAN BAKU PRODUK EVO SOFT VNI IBCH1000

DENGAN MENGGUNAKAN METODA MRP


(LFL, FOQ, EOQ, POQ) Di
PT. Dystar Colour Indonesia

Indar Puput Wijayanto,


Teknik Industri
Universitas Mercu Buana Jakarta
Jl. Raya Meruya Selatan No. 1 Kembangan, Jakarta Barat
Email: Indarpuput@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan industri yang semakin pesat pada era sekarang menjadikan suatu negara
berada pada suatu kondisi dimana perdagangan bebas dan terbuka yang memunculkan adanya
suatu persaingan yang sangat ketat pada setiap kegiatan manufacturing terutama pada sektor
perindustrian, dengan keadaan yang sedemikian rupa banyak perusahaan berusaha bersaing
membuat suatu produk yang dapat di nilai lebih dari produk pesaingnya tentu saja dengan harga
jual yang ekonomis dan berkualitas dengan tetap mempertahankan dari segi yang menguntungkan
bagi perusahaan itu sendiri dengan produksi secara tepat waktu. PT. Dystar merupakan
perusahaan multi global yang menjadi pemberi solusi, menawarkan para kepada konsumen di
berbagai belahan dunia di bidang pewarnaan tekstil. Pasar pemasaran produksi di 50 negara yang
bertujuan untuk memberi pelayanan terhadap konsumen di pasar global maupun lokal terhadap
pewarnaan tekstil, adanya beberapa masalah tentang pengendalian pada persediaan bahan baku
terhadap kekurangan stock membuat pada kondisi tertentu terjadinya masalah kekurangan bahan
baku. Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan solusi kepada perusahaan untuk penentuan
pengendalian bahan baku. dengan cara membandingkan biaya total dari hasil perhitungan metoda
Lot for Lot, Economic Order Quantity, Fixed Order Quantity dan Period Order Quantity. Pada
penulisan ini terdapat peramalan menggunakan applikasi WinQSB dan dari hasil analisa dengan
membandingkan dari keempat metoda tersebut diperoleh kesimpulan bahwa biaya penggunaan
metoda Lot for Lot lebih kecil dari metoda yang lain.

Kata Kunci: Material Requirement Planning (MRP), Forecasting, Optimal, proses produksi
1. Pendahuluan 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar
Perkembangan industri yang semakin belakang diatas maka perumusan
pesat pada era sekarang menjadikan suatu masalah yang akan menjadi objek kajian
negara berada pada suatu kondisi dimana dalam penelitian ini adalah bagaimana
perdagangan bebas dan terbuka yang perencanaan persediaan bahan baku
memunculkan adanya suatu persaingan yang pada produk Evo Soft VNI IBCH1000
sangat ketat pada setiap kegiatan pada PT. Dystar yang paling optimal dan
manufacturing terutama pada sektor ekonomis?
perindustrian, dengan keadaan yang
sedemikian rupa banyak perusahaan berusaha
bersaing membuat suatu produk yang dapat di 3. Tujuan Penelitian
nilai lebih dari produk pesaingnya tentu saja Tujuan dari Pelaksanaan penelitian
dengan harga jual yang ekonomis dan ini
berkualitas dengan tetap mempertahankan dilakukan adalah:
dari segi yang menguntungkan bagi 1. Menentukan peramalan tahun
perusahaan itu sendiri dengan produksi secara yang akan datang produk Evo
tepat waktu. Soft VNI IBCH1000.
Adapun kelemahan persediaan bahan 2. Menentukan Perencanaan
baku yang terlalu kecil (out of stock) yaitu kebutuhan bahan baku produk
kelancaran proses produksi akan terganggu Evo Soft VNI IBCH1000 pada
karena habisnya persediaan bahan baku pada PT. Dystar yang paling optimal
saat proses produksi sedang berlangsung dan ekonomis.
sehingga dapat mengakibatkan keadaan
dimana suatu kondisi terburuk yaitu proses
produksi terhenti sampai tersediaannya 4. Pembatasan Masalah
kembali bahan baku. Disamping itu, Dalam batasan masalah ini perlu
persediaan bahan baku dalam jumlah yang ditetapkan batasan dan asumsi agar
relatif kecil akan mengakibatkan frekuensi langkah pemecahan dalam
pembelian bahan baku semakin sering, permasalahan tidak menyimpang dari
sehingga biaya pemesanan bahan baku tujuan yang hendak dicapai yaitu:
perusahaan akan menjadi semakin besar. 1. Pembahasan masalah hanya
PT. Dystar merupakan perusahaan menyangkut pada bahan baku
yang bergerak dalam bidang pewarna tekstil Evo Soft VNI IBCH1000 pada
yang berada di kota Serang PT. DyStar Group PT. Dystar.
merupakan perusahaan multi global yang 2. Proses produksi yang diamati
menjadi pemberi solusi, menawarkan para dalam penelitian ini adalah Evo
kepada konsumen di berbagai belahan dunia Soft VNI IBCH1000 pada PT.
di bidang Pewarnaan. PT. DyStar memiliki Dystar.
kantor, laboratorium penelitian, pusat 3. Perencanaan kebutuhan bahan
perencanaan dan fasilitas produksi di 50 baku (MRP) dalam penelitian ini
negara yang bertujuan untuk memberi dilakukan dengan
pelayanan terhadap konsumen di pasar global menggunakan metoda lot size:
maupun lokal terhadap pewarnaan tekstil - Lot for lot (LFL)
Untuk mendapatkan efisiensi biaya, maka - Economic Order Quantity
aktifitas pembelian bahan baku dan (EOQ)
penggunaan bahan baku perlu direncanakan - Fixed Order Quantity (FOQ)
dengan biaya secermat mungkin supaya - Period Order Quantity
perusahaan terhindar dari pemborosan biaya (POQ)
yang tidak perlu sehingga perusahaan dapat 4. Untukperamalan hanya
beroperasi dengan lebih efisien dimasa yang menggunakan aplikasi WinQSB.
akan datang. dengan menggunakan metoda 5. Pada produk yang dihasilkan
dalam kebijakan pengadaan persediaan bahan oleh PT. Dystar terdapat dua
baku, sehingga penulis ingin meneliti tentang jenis yaitu berbentuk cair dan
pecancangan persediaan baku pada serbuk, maka dari itu diperlukan
perusahaan tersebut. batasan masalah Produk yang
di teliti dan pembatasan
masalah yang di teliti merupakan dalam sistem inventory, dari produk-
produk jenis serbuk. produk yang telah dibuat sebelumnya.
Aktivitas proses pembuatan produk
bersifat khusus yang disesuaikan
5. Tinjauan Pustaka dengan setiap pesanan dari pelanggan.
Produksi adalah sesuatu yang Dalam strategi Make-to-Order,
dihasilkan oleh suatu perusahaan baik perusahaan mempunyai resiko yang
berbentuk barang goods maupun berbentuk sangat kecil berkaitan dengan investasi
jasa services dalam suatu periode waktu yang iventory. Sebagaimana halnya dengan
selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah bagi strategi Design-to-Order, fokus
perusahaan. Bentuk hasil produksi dengan opersionalnya adalah pada pesanan
kategori barang goods dan jasa services spesifik dari pelanggan dan bukan pada
sangat tergantung pada kategori aktivitas parts. Penggantian parts mesin, produk-
bisnis yang dimiliki perusahaan yang produk kerajinan tangan berdasarkan
bersangkutan. Jika perusahaan manufacturing pesanan khusus riset pasar bagi
pabrik sudah jelas produksi yang dihasilkan perusahaan tertentu, dan pelatihan
dalam bentuk barang, sedangkan untuk bisnis dalam perusahaan (inhouse training)
perhotelan, pendidikan adalah berbentuk jasa. berdasarkan kebutuhan spesifik dari
Barang bersifat tangible asset dan jasa pelanggan, dapat dikategorikan dalam
bersifat intangible asset, Jika ditelaah lebih strategi Make-to-Order. (Gaspersz,
lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau dari 2005).
dua sudut, yaitu: 3. Assemble-to-Order
Pengertian produksi dalam arti sempit, Perusahaan industri yang
yaitu mengubah bentuk barang memilih strategi Assemble-to-Order
menjadi barang baru, ini menimbulkan akan memiliki inventory yang terdiri dari
form utility. semua subassemblies atau modul-
Pengertian produksi dalam arti luas, modul (modules). Strategi Assemble-to-
yaitu usaha yang menimbulkan Order digunakan oleh perusahaan-
kegunaan karena place, time, dan perusahaan industri yang memiliki
possession. produk modular. Dalam strategi
Assemble-to-Order, perusahaan industri
Pada saat suatu organisasi ditutut memiliki resiko yang moderat berkaitan
untuk memiliki produksi yang continue, dengan investasi inventory. (Gaspersz,
maka arti organisasi tersebut harus 2005).
memiliki daya saing di pasar, jika tidak maka 4. Make-to-Stock
organisasi tersebut tidak menempatkan Perusahaan industri yang
konsep produksi secara sesungguhnya. memilih strategi Make-to-Stock akan
Strategi respon terhadap permintaan memiliki inventory yang terdiri dari
konsumen mendefinisikan bagaimana suatu produk akhir (finished product) untuk
perusahaan industri manufaktur akan dapat dikirim dengan segera apabila
memberikan tanggapan atau respon terhadap ada permintaan dari pelanggan. Dalam
permintaan konsumen. Pada dasarnya strategi strategi Make-to-Stock, perusahaan
respon terhadap permintaan konsumen dapat industri memiliki resiko yang tinggi
diklasifikan dalam lima ketegori sebagai berkaitan dengan investasi inventory,
berikut (Gaspersz, 2005): karena pesanan pelanggan secara
1. Design-to-Order (Engineer-to-Order) aktual tidak dapat diidentifikasi secara
Dalam strategi Design-to-Order atau tepat dalam proses produksi.
kadang-kadang disebut sebagai Engineer-to- Permintaan aktual dari pelanggan hanya
Order, perusahaan tidak membuat produk itu dapat diramalkan, di mana sering kali
sebelumnya. Dengan demikian bagi tingkat aktual dari produksi hanya
perusahaan yang memilih strategi ini tidak berkolerasi rendah dengan pesanan
mempunyai sistem inventory, karena produk pelanggan aktual yang diterima.
baru akan di desain dan diproduksi setelah Berkaitan dengan hal ini, peruahaan
ada permintaan pelanggan. (Gaspersz, 2005). industri yang memilih strategi Make-to-
2. Make-to-Order Stock harus membangun sistem
Perusahaan industri yang memilih informasi pasar yang andal agar secara
strategi Make-to-Order hanya mempunyai lebih akurat dapat meramalkan
desain produk dan beberapa material standar
permintaan aktual dari konsumen. (Gaspersz, ft permintaan
2005). real untuk
5. Make-To-Demand periode t
Strategi Make-To-Demand dapat Ft = Permintaan
dianggap sebagai suatu strategi baru yang aktual pada
dikembangkan dalam perusahaan industri, periode t
dimana respon terhadap permintaan M = Jumlah periode
pelanggan secara total adala fleksibel. Dama yang
strategi Make-To-Demand, penyerahan produk dipergunakan
dari perusahaan berkaitan dengan kualitas dan sebagai dasar
waktu penyerahan (delivery time) secara tepat peramalan
berdasarkan keinginan pelanggan. Strategi ini (nilai minimal m
rensponsif secara lengkap (complete adalah 2).
responsive) terhadap pesanan pelanggan Rumus metode Weight Moving
(sesuai spesifikasi yang diinginkan Average (WMA) adalah:
pelanggan), tetapi dapat menyerahkan produk
dengan kecepatan mendekati strategi Make- Aktual ft=c t f t1 +c 2 f t 2+ +c m f m
To-Stock (Gaspersz, 2005).
Strategi sistem perencanaan dan
pengendalian manufacturing mendifinisikan
bagaimana suatu manajemen industri akan Dimana:
merencanakan dan mengendalikan sistem Aktual ft = Ramalan permintaan
manufacturing ketika melaksanakan operasi real untuk periode t
jangka pendek ataupun menengah dalam Ft = Permintaan aktual
proses pembuatan produk-produk industri itu. pada periode t
Pengendalian manufacturing melibatkan
seluruh aktivitas mulai dari pemasukan bahan Ct = Bobot masing
mentah sampai menjadi produk jadi. Termasuk masing data yang
diantaranya accounting, order entry dan dipergunakan (ct =
pelayanan pelanggan, logistik, budgeting dan 1 dan pemberian
perencanaan strategi dalam manufacturing. bobot diberikan
Pada dasarnya perencanaan produksi melalui intuisi)
merupakan suatu proses penetapan keluaran M = Jumlah periode yang
pabrikasi (output manufacturing) secara dipergunakan
keseluruhan guna memenuhi tingkat penjualan sebagai dasar
yang direncakan dan persediaan (Inventory) peramalan (nilai
yang diinginkan. Rencana produksi minimal m adalah 2)
mendefinisikan tingkat pembuatan produk
(Manufacturing), Single Eksponensial Smoothing
Peramalan adalah suatu dugaan terhadap (SES)
permintaan yang akan datang berdasarkan Metode smoothing adalah metoda
pada beberapa variabel peramalan peramalan dengan mengadakan
berdasarkan deret waktu historis atau suatu penghalusan terhadap data pada masa
proses dalam menggunakan data historys lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata
(Gaspers, 2004). Setiap pengambilan dari nilai beberapa tahun untuk
keputusan yang menyangkut keadaan di masa menaksir nilai pada beberapa tahun ke
yang akan datang, mala pasti ada peramalan depan.
yang melandasi pengambilan keputusan Linear Regression
tersebut. Ialah sebuah data statistik yang
Rumus metode Moving Average (MA) dapat memprediksikan suatu harga
adalah: kedepan dari data masa lalu, biasanya
f t1+ f t 2+ +f tm digunakan dimana saat pergerakan
Aktual ft= = harga sedang mengalami kenaikan
m maupun penurunan yang sangat
signifikan. Dalam sejarah matematika
Regresi Linear dikembangkan pertama
Dimana: kali oleh Gauss yang ahli dalam
Aktual =Ramalan matematika pada tahun 1809.
MAPE =

( 100N ) [ A A ]
Rata-Rata Deviasi Mutlak (Mean Ft
t
Absolute Deviation = MAD) t

MAD merupakan rata-rata kesalahan Rata-rata Perkiraan


mutlak selama periode tertentu tanpa
Kesalahan Standart (Standart
memperhatikan apakah hasil
Eror of Estimation)
peramalan lebih besar atau lebih kecil
di banding kenyataannya. Secara Formula dari SSE adalah
sistematis MAD dirumuskan sebagai sebagai berikut:
berikut :


2
( A tF t )
A t Ft SEE =
nF o
MAD = n
Di mana:
Keterangan:
A t : Permintaan Fo
= Derajat kebebasan
Aktual pada periode-t yang hilang
Ft CFE (Cumulative of Forecast
: Peramalan
Error)
permintaan pada
periode-t adalah ukuran umum untuk
n perkiraan bias, model yang lebih
: jumlah periode baik akan memiliki CFE
yang terlibat mendekati nol dimana rumus
Rata-Rata Kuadrat Kesalahan (Mean CFE adalah.
n
Square Eror = MSE)
(et )
MSE dihitung dengan menjumlahkan CFE= t 1
kuadrat semua kesalahan peramalan n
pada setiap periode dan membaginya
dengan jumlah periode peramalan. Tracking Signal
Secara matematis MSE dirumuskan
sebagai berikut : Tracking signal adalah bagian
A untuk memantau setiap
2 perkiraan yang telah dibuat
( tF t ) dibandingkan dengan actuals,
MSE= n dan memperingatkan ketika ada
keberangkatan tak terduga dari
hasil dari perkiraan. Tracking
signal adalah indikator
Rata-rata Kesalahan Absolute
sederhana bahwa bias
(MAPE)
perkiraan hadir dalam model
Rata-rata Persentase Kesalahan prediksi. Rumus manual untuk
Absolut (Mean Absolute Percentage mencari Tracking Signal adalah
Error /MAPE) merupakan ukuran (at' ' 'ft) / MAD
kesalahan relatif. MAPE biasanya Salah satu program komputer yang
lebih berarti dibandingkan MAD dirancang untuk
karena MAPE menyatakan persentase menyelesaikanmasalah-masalah
kesalahan hasil peramalan terhadap kuantitatif di bidang manajemen adalah
permintaan aktual selama periode WinQSB. Program ini dibuat oleh
tertentu yang akan memberikan Profesor Yih-Long Chan dari Georgia
informasi persentase kesalahan terlalu Institute of Technology ,Amerika Serikat.
tinggi atau terlalu rendah. Secara Program ini merupakan pengembangan
matematis MAPE dinyatakan sebagai dari program QSB (Quantitative System
berikut: for Business), QSB+, dan QS
(Quantitative System) yang sudah banyak Net requirement adalah
digunakan pada akhir tahun 1980-an. kebutuhan bahan baku yang
Material Requerement Planning (MRP) tidak dapat lagi dipenuhi oleh
dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau persediaan perusahaan. Apabila
set prosedur yang sistematis dalam projected on-hand lebih besar
penentuan kuantitas serta waktu dalam proses dari gross requirement, maka
pengedalian kebutuhan bahan terhadap tidak terdapat net requirement
komponen - komponen permintaan yang saling untuk periode tersebut. Tetapi,
bergantungan. (Dependent demand items). jika projected on-hand kebih
(Gaspersz, 1998). kecil dari gross requirement,
Lot for Lot (LFL) maka net requirement adalah
Pendekatan menggunakan konsep atas dasar gross requirement dikurangi
pesanan diskrit dengan pertimbangan dengan jumlah projected on-
minimasi dari ongkos simpan, jumlah yang hand ditambah safety stock.
dipesan sama dengan jumlah yang
dibutuhkan. Planned order release adalah
Economic Order Quantity (EOQ) besar pesanan yang
Pendekatan menggunakan konsep minimasi direncanakan akan dipesan
ongkos simpan dan ongkos pesan. pada suatu periode dengan
Fixed Order Quantity (FOQ) harapan akan diterima oleh
FOQ adalah system persediaan probalistik perusahaan pada saat yang
yang variable keputusan menggunakan Q tepat. Pesanan diasumsikan
(menotasikan kuantitas) pesanan tetap yang akan diterima ketika barang
optimal. Kriteria optimal adalah total biaya terakhir meninggalkan
persediaan yang minimal (Boroto,2002). persediaan dan tingkat
Period order quantity (POQ) persediaan diisi dengan barang
Teknik Period order quantity (POQ) disebut yang dipesan. Planned order
juga teknik time cycle. Teknik POQ ini release besarnya sama dengan
digunakan untuk menentukan interval waktu planned order receipts, hanya
order, keunyungan menggunakan POQ dapat saja periode pelaksanaannya
menghasilkan lot size order yang berbeda adalah sebesar waktu sebelum
dalam memenuhi net requirement. rencana penerimaan pesanan,
Gross requirements adalah total dari ditentukan berdasarkan lead
semua kebutuhan, termasuk time, (gaszper, 2002).
kebutuhan yang diantisipasi yang telah
ditentukan pada saat penjadwalan Planned order receipts adalah
produksi. besar pesanan yang
direncanakan akan diterima
Projected on-Hand adalah perkiraan untuk suatu periode tertentu.
persediaan yang ada ditangan pada Besarnya planned order
suatu periode. Apabila tidak terdapat receipts ditentukan berdasarkan
net requirement dan planned order teknik penentuan lot yang
receipts pada periode tersebut, maka digunakan, atau lot sizing.
besarnya projected on-hand pada
suatu periode tersebut adalah
projected on-hand periode
sebelumnya dikurangi gross 6. Metoda Penelitian
requirement periode tersenut. Tujuan
Sedangkan apabila terdapat net Langkah awal pada penelitian ini
requirement dan planned order adalah menetapkan tujuan, karena
receipts pada periode tersebut, maka tujuan merupakan landasan/modal
projected on-hand untuk suatu periode dasar untuk menentukan arah kegiatan
adalah sebesar planned order receipts berikutnya. Tujuan penelitian ini
periode tersebut ditambah project on- adalalah sebagai berikut:
hand periode sebelumnya dikurangi - Perencanaan kebutuhan
gross requirement periode tersebut. bahan baku produk Evo Soft
VNI IBCH1000 pada PT.
Dystar, dan memilih yang paling digunakan dalam mencari besar
optimal. persediaan optimum tersebut.
Simpulan dan Hasil
Studi literur Hasil dari perhitungan dan analisa di
atas maka disusunlah suatu kesimpulan
Untuk Studi literatur ini dimaksudkan dan saran yang dapat dipakai sebagai
untuk membantu mengetahui dengan jelas solusi untuk melakukan pengembangan
mengenai teori yang akan menjadi alat untuk tingkat persediaan pada pabrik atau
diimplementasikan dalam kasus ini. Tahap ini perusahaan.
juga membantu peneliti dalam mendapatkan Dalam melakukan penelitian
gambaran tentang metoda yang akan perencanaan dan pengendalian bahan
digunakan. Adapun teori dan konsep yang baku produksi ini, penulis membuat
digunakan dalam penelitian ini adalah teori diagram alir proses dari awal penelitian
tentang Material Requirement Planning sampai akhir pembuatan kesimpulan
(MRP). selesai yang dapat diagram ini dijadikan
penulis sebagai acuan agar proses
Pengumpulan Data penelitian berjalan dengan sistematis
sehingga menghasilkan hasil akhir yang
Pengumpulan data dilakukan untuk valid dan dapat dipertanggung jawabkan
memperoleh data yang diperlukan dalam secara ilmiah.
penelitian ini. Data dan informasi yang
dikumpulkan untuk menunjang pengolahan
data, Sumber data diperoleh langsung dari PT.
Dystar yang langsung dari bagian MRP.
Pengambilannya didapatkan dari wawancara
dan dokumen. Wawancara diperoleh dari
kepala masing tiap divisi baik MRP dan
gudang bahan baku, data yang di perlukan
dan dikumpukan sebagai berikut:
Data persediaan bahan baku Evo Soft
VNI IBCH1000

Data harga pembelian bahan baku,


simpan dan pesan produk Evo Soft
VNI IBCH1000.

BOM (Bill Of Material) produk Evo Soft


VNI IBCH1000

Data umum tentang perusahaan

Data permintaan produk

Minimal order bahan baku

Minimal order Produk

Produksi Evo Soft VNI IBCH1000 Gambar 1. alir penelitian

Analisa Hasil 7. Data dan pengolahan


Tabel 1. Data permintaan
Pada tahap ini analisa berdasarkan hasil
Data
pengolahan data yang telah dilakukan. Analisa
Permintaan
ini berhubungan dengan penentuan
Periode 2014 Satuan kg
persediaan optimum dan mengenai model
Januari 60.000
yang digunakan dan mencari model yang
Februari 50.000
Maret 30.000
April 58.000
Mei 45.000
Juni 55.000
Juli 58.000
Agustus 91.000
Septembe
r 25.000
Oktober 40.000
November 55.000
Desember 60.000
Gambar 5. Hasil perhitungan

Tabel 2. MPS
period JIP
en Forecast
5050
1 50500 0
5081
Gambar 2. Hasil Dari MA 2, MA 3 dan MA 4 2 50818,18 8
3 51136,36 51136
5145
4 51454,54 4
5177
5 51772,73 3
5209
6 52090,91 1
5240
7 52409,09 9
5272
G
8 52727,27 7
ambar 3. Hasil WHA 2, WHA 3 dan WHA
4. 5304
9 53045,45 5
5336
10 53364,63 4
5368
11 53681,82 2
5400
12 54000 0
5431
13 54318,18 8

Gambar 4. Hasil Peramalan dengan SES


Perhitungan MRP

Metoda LFL

Tabel 3. level 0 LFL

Tabel 4. level 1 LFL


Tabel 5. level 1 LFL Tabel 15. level 1 FOQ

Tabel 6. level 1 LFL Tabel 16.. level 1 FOQ

Tabel 7. level 1 LFL


Tabel 17. level 1 FOQ

Tabel 8. level 1 LFL


Tabel 18. level 1 FOQ

Tabel 9. level 1 LFL

Tabel 19. level 1 FOQ

Tabel 10. level 1 LFL

Tabel 20. level 1 FOQ

Tabel 11. level 1 LFL

Metoda EOQ

Metoda FOQ Tabel 21. level 0 EOQ

Tabel 12. level 0 FOQ

Tabel 22. level 1 EOQ

Tabel 13. level 1 FOQ

Tabel 23. level 1 EOQ

Tabel 14. level 1 FOQ


Tabel 24. level 1 EOQ
Tabel 25. level 1 EOQ Tabel 36. level 1 POQ

Tabel 26. level 1 EOQ Tabel 37. level 1 POQ

Tabel 27. level 1 EOQ Tabel 38. level 1 POQ

Tabel 28. level 1 EOQ 8. Analisa dan Hasil


Tabel 39. Total Biaya Penyimpanan
dan Biaya Pesan dengan Metoda
LFL

Tabel 29. level 1 EOQ

Metoda POQ Tabel 40. Total Biaya Penyimpanan


dan Biaya Pesan dengan Metoda
Tabel 30. level 0 POQ FOQ

Tabel 31. level 1 POQ

Tabel 41.Total Biaya Penyimpanan


Tabel 32. level 1 POQ dan Biaya Pesan dengan Metoda
EOQ

Tabel 33. level 1 POQ

Tabel 34. level 1 POQ


Tabel 42. Total Biaya Penyimpanan
dan Biaya Pesan dengan Metoda
POQ

Tabel 35. level 1 POQ


2. Dari hasil perhitungan MRP dengan
empat metoda tersebut ukuran lot
sizing dengan metoda LFL total
biaya yang terendah sebesar Rp.
391.898.418.391. akan tetapi
peningkatan ukuran safety stock di
perbesar untuk mengatisipasi
kekurangan stock.
Tabel 43. Total Biaya Penyimpanan dan
Biaya Pesan semua Metoda

Daftar Pustaka

Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi


dan Operasi (Edisi Revisi).
Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi universitas Indonesia:
Depok-Jawa Barat.
Alfieri., Tolio., & Urgo.(2012). J Intell
Manuf. A project scheduling
approach to
9. Kesimpulan dan Saran production and material
requirement planning in
Berdasarkan dari hasil pengolahan Manufacturing-to-Order
data terkait dengan perencanaan persediaan nvironments. 23:575585.
kebutuhan bahan baku pada produk Evo Soft Arun,, Dinest., & Pranav.
VNI IBCH1000, selanjutnya dapat diambil (2014).international journal or innovative
kesimpulan sebagai berikut yaitu: research in
1. Dari metoda peramalan yang telah science engineering and
dilakukan dengan menggunakan WinQSB technology.Material Requeitment
dengan beberapa metoda Single Planning for
exponential Smooting (SES), Moving automobile service plant.2319-
Average Kuadratik (MA), Weighted Moving 8753.
Average (WMA), Regretion Linier (LR). Baroto, T. (2002). Perencanaan dan
peramalan dengan metoda Regretion Pengendalian Produksi Cetakan
Linier memberikan hasil terbaik. Hal ini Pertama. Jakarta : Ghalia
dilihat dari nilai SEE, MAPE, MAD, MSE Indonesia.
(rata-rata persentase kesalahan absolute) Freddy, R. (1998). Manajemen
yang terkecil dibandingkan metoda lainya. Persediaan : Aplikasi di Bidang
2. Dari keempat metoda Material Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers.
Requirement Planning (MRP) yang telah Gaspersz, V. (1998). Production
dilakukan (FOQ, POQ, LFL dan EOQ), Planning and Inventory Control.
ukuran lot sizing LFL yang memberikan Jakarta: Gramedia Pustaka
total biaya yang terendah sebesar Rp. Utama.
391.898.418.391. Gaspersz, V. (2002). Production
Planning and Inventory Control.
Saran yang dapat diambil oleh penulis Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk Umum.
menjadi masukan bagi perusahaan atau Gaspersz, V. (2004). Production
kegiatan penelitian selanjutnya dalam Planning and Iventory Control.
memperbaiki perencanaan system persediaan Jakarta : PT Gramedia Pustaka
perusahaan yang ada adalah sebagi berikut: Utama.
1. Dari hasil peramalan yang dilakukan Gaspersz, V. (2005). Total Quality
menggunakan WinQSB peramalan dengan Manajemen. Jakarta : PT
metoda Regretion Linier memberikan hasil Gramedia Pustaka Utama.
yang paling baik, sehingga hasil Ginting, R. (2007). Sistem Produksi.
peramalan tahun yang akan datang dapat Yogyakarta : Graha Ilmu.
dilihat pada Tabel 4.7.
Ristono, A, (2008), Manajemen Persediaan. requirements planning for
Yogyakarta : PT Graha Ilmu. semiconductor
Yamit, Z. (1996). Manajemen Produksi dan manufacturing. 15661577.
Operasi. Yogyakarta : Ekonesia Haibatolah, S., ahmad M., & Mehdi, H.
Fakultas Ekonomi UI. (2014). African journal bissines
Surianto, A. 2013. Penerapan Metode management.A Simulation
Material Requirement Planning (Mrp) Method For Material Requirement
Di Pt. Bokormas Mojokerto. Planning
Supply Dependent Demand and
Milne., Wang., Yen3., & Fordyce. (2012). Uncertainty Lead Time.127-136.
Journal of the Operational Research
Society. Optimized material

Anda mungkin juga menyukai