Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GENETIKA MIKROORGANISME

DISUSUN OLEH KELOMPOK V :

ASRAH (G 701 15 118)

BRYAN ARCHIMEDES RANJDA (G 701 15

KURNIAWAN J.PAGISI (G 701 13

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2017
KATA PENGANTAR

Segala Puji kami panjatkan atas kehaadirat Tuhan yang maha Esa, yang
senantiasa mencurahkan keridhaan dan rahmatnya kepada kami sehingga
penulisan tugas yang berjudul Genetika Mikroorgnisme,dapat terselesaikan
dengan baik dan pada waktunya.

Tulisan ini mengulas pengertian Genetik. Makalah ini merupakan salah


satu bentuk tugas mata kuliah yang wajib ditempuh. Oleh sebab itulah, dalam
proses pendalaman materi ini, kami mendapatkan banyak bimbingan, arahan,
koreksi serta saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami
sampaikan kepada dosen mata kuliah mikroorganisme semester 4, di jurusan
farmasi FMIPA UNTAD.

Dalam penulisan makalah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk
itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan makalah ini kami
terima dengan sangat terbuka. Akhirnya, dari hasil penulisan ini kami harapkan
semoga hasil evaluasi serta referensi bahan yang menyusun makalah ini dapat
membantu serta menambah wawasan para pembaca yang membutuhkan. Kami
ucapan terimakasih. Dan semoga barokah serta bermanfaat bagi kita semua

Penulis

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

lmu genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan (heredity)


atau konstansi dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis
yang membentuk karakter organisme. Unit keturunan disebut gen,adalah
suatu segmen DNA yang nukleotidanya membawa informasi karakter
biokimia atau fisiologis tertentu. Pendekatan tradisional pada genetika telah
mengidentifikasikan gen sebagai dasar kontribusi karakter fenotip atau
karakte dari keseluruhan stuktural dan fisiologis dari suatu sel atau
organisme, karakter fenotip seperti warna mata pada manusia atau resistensi
terhadap antibiotik pada bakteri, pada umumnya di amati pada tingkat
organisme. Dasar kimia untuk variasi daam fenotip, atau perubahan urutan
DNA dalam suatu gen atau dalam organisasi gen.(Jawets, 2001).

Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh seorang ahli


botani bangsa Austria, Gregor Mendel pada tanaman kacang polongnya.
Pada tahun 1860-an ia menyilangkan galur-galur kacang polong dan
mempelajari akibat-akibatnya. Hasilnya antara lain terjadi perubahan-
perubahan pada warna,bentuk, ukuran, dan siat-sifat lain dari kacang polong
tersebut.penelitian inilah ia mengembangkan hukum-hukum dasar
kebakaan. Hukum kebakaan berlaku umum bagi semua bentuk kehidupan.
Hukum-hukum mendel berlaku manusia dan juga organisme percobaan
dahulu amat populer dalam genetika, yakni lalat buah Drosophila. Namun
sekarang, percobaan-percobaan ilmu kebakaan dengan menggunakan
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini di pilih karena paling mudah di pelajari
pada taraf molekuler sehingga merupakan organisme pilihan bagi banyak
ahli genetika. Hal ini membantu perkembangan bidang genetika mikroba.
Jasad renik yang di pelajari dalam bidang genetika mikroba meliputi bakteri,
khamir, kapang, dan virus (Waluyo, 2005).
II.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan genetika mikrooragnisme ?


2. Apa yang dimaksud prinsip dogma sentral ?
3. Bagaimana transkripsi, translasi, dan repliksi ?
4. Apa yang dimaksud Transformasi Genetika Mikroorganisme dan
Rekomendasi ?
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Gen

Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh seorang ahli


botani bangsa Austria, Gregor Mendel pada tanaman kacang polongnya.
Pada tahun 1860-an ia menyilangkan galur-galur kacang polong dan
mempelajari akibat-akibatnya. Hasilnya antara lain terjadi perubahan-
perubahan pada warna,bentuk, ukuran, dan siat-sifat lain dari kacang polong
tersebut.penelitian inilah ia mengembangkan hukum-hukum dasar
kebakaan. Hukum kebakaan berlaku umum bagi semua bentuk kehidupan.
Hukum-hukum mendel berlaku manusia dan juga organisme percobaan
dahulu amat populer dalam genetika, yakni lalat buah Drosophila. Namun
sekarang, percobaan-percobaan ilmu kebakaan dengan menggunakan
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini di pilih karena paling mudah di pelajari
pada taraf molekuler sehingga merupakan organisme pilihan bagi banyak
ahli genetika. Hal ini membantu perkembangan bidang genetika mikroba.
Jasad renik yang di pelajari dalam bidang genetika mikroba meliputi bakteri,
khamir, kapang, dan virus (Waluyo, 2005).

Genetika mikrobia tradisional terutama berdasarkan pada


pengamatan atau observasi perkembangan secara luas. Variasi fenotif telah
diamati berdasar kemampuan gen untuk tumbuh dibawah kondisi terseleksi,
misalnya bakteri yang mengandung satu genyang resisten terhadap
ampisilin dapat dibedakan dari bakteri kekurangan gen selama
pertumbuhannya dalam lingkungan yang mengandung anti biotik sebagai
suatu bahan penyeleksi. Catatan, bahwa seleksi gen memerlukan expresinya
dibawah kondisi yang tepat, dapat diamati pada tingkat fenotif.

Genetika mikrobia telah mengungkapkan bahwa gen terdiri dari


DNA, suatu pengamatan yang melekat dasar bagi biologi molekuler.
Penemuan selanjutnya dari bakteri telah mengungkapkan adanya restriction
enzymes (enzim restriksi) yang memotong DNA pada tempat spesifik,
menghasilkan fragmen potongan DNA. Plasmida diidentifikasikan sebagai
elemen genetika kecil yang mampu melakukan replikasi diri pada bakteri
dan ragi. Pengenalan dari sebuah fragmen potongan DNA kedalam suatu
plasmid memungkinkan fragmen di perbanyak (teramplifikasi). Amplifikasi
regio DNA spesifik dapat di capai oleh enzim bakteri menggunakan
polymerase chain reaction (PCR) atau metode amplifikasi nukleotida
berdasar enzim yang lain (misalnya amplifikasi berdasar transkripsi). DNA
yang di masukkan kedalam plasmid dapat di kontrol oleh promoter ekspresi
pada bakteri yang mengamati protein, di ekspresi pada tingkat tinggi.
Genetika bakteri mendasari perkembangan rekayasa genetika, suatu
teknologi yang bertanggung jawab terhadap perkembangan di bidang
kedokteran.(Jewetz, 2001).

II.2 Prinsip Dogma Sentral

Dogma central pada dasarnya merupakan suatu yang menggambarkan


kerja DNA, yaitu informasi yang terkandung didalam DNA, yang
selanjutnya digunakan untuk menghasilkan molekul RNA melalui
transkripsi dan dari RNA ini akan dilanjutkan untuk menghasilkan suatu
protein melalui proses translasi. Dalam pengertian lain disebutkan bahwa
dogma central merupakan penjelasan dari suatu ekspresi gen dari
DNARNAProtein. Dogma central berlaku pada prokariot dan eukariot.
Namun, pada eukariot ada tahap tambahan yang terjadi di antara transkripsi
dan translasi yang disebut tahap pre-mRNA. Tahap pre-mRNA adalah untuk
menyeleksi mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan di
ribosom. Ekson merupakan mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk
ditranslasikan, sedangkan intron merupakan mRNA yang akan tetap berada
di dalam nukleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan membentuk
protein yang tidak fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan. Intron
kemudian akan terurai kembali untuk membentuk rantai mRNA baru.
Dalam sentral dogma, bahwa semua sel memiliki DNA yang merupakan
kode genetik yang dapat dipergunakan untuk memproduksi protein dengan
cara memproduksi mRNA. Perlunya mRNA dalam produksi protein karena
DNA merupakan kode genetik yang sangat berharga sehingga perlu dibuat
salinannya, yaitu dengan proses transkripsi. Setelah diperoleh salinan, maka
salinan tersebut ditranslasi (diterjemahkan) menjadi urutan AA (asam
amino).

II.3 Replikasi, Transkripsi, dan Translasi

A. Replikasi
Proses replikasi DNA adalah proses pengandaan DNA dimana proses
ini diperlukan dalam pembelahan sel. Sebelum proses ekspresi gen,
biasanya DNA dilipatgandakan menjadi lebih banyak. Proses replikasi
DNA pada dasarnya adalah 1 double stranded DNA dicopy menjadi 2
buah, dari 2 buah akan dicopy menjadi 4 buah. Jadi berawal dari
denaturasi DNA yang akan membuka pilinan dari double stranded
menjadi single stranded. Kemudian dengan bantuan sebuah enzim yang
disebut DNA polimerase, DNA akan terikat DNA polimerase kemudian
copy DNA terjadi. Melalui prinsip replikasi DNA ini lah PCR
(Polymerase Chain Reaction) dilakukan
.
B. Transkripsi
Ini merupakan tahap awal dalam proses sintesis protein yang pada
akhirnya proses ini akan mengekspresi sifat-sifat genetik yang muncul
sebagai fenotip. Dan untuk mempelajari biologi molekuler tahap dasar
yang perlu kita ketahui adalah bagaimana mekanisme sintesis protein
dapat dinyatakan sebagai sehingge fenotipe.

Transkripsi adalah sintesis molekul RNA dalam template DNA.Proses


ini terjadi dalam inti sel (nukleus) tepatnya pada kromosom.
Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu: DNA template
yang terdiri dari basa nukleotida Adenin (A), Guanin (G), Timin (T),
Sitosin (S); enzim polimerase RNA, faktor transkripsi, prekursor (bahan
yang ditambahkan sebagai diinduksi) .

Hasil dari proses sintesis tiga jenis RNA, yaitu mRNA messeger RNA),
tRNA (transfer RNA), rRNA (RNA ribosomal). Sebelum itu saya akan
menjelaskan terlebih dahulu bagian utama dari gen. Gen terdiri atas:
promoter, bagian struktural (terdiri dari gen yang mengkode sifat yang
akan diekspresikan), dan terminator. Sedangkan struktur RNA
polimerase terdiri atas: beta, beta-prime, alpha, sigma. Pada struktur
beta dan beta-prime bertindak sebagai katalisator dalam transkripsi.
struktur Sigma untuk polimerase RNA holoenzim berlangsung hanya
menempel promotor.Bagian yang disebut enzim inti terdiri dari alfa,
beta, dan beta-prime.

Tahapan dalam proses transkripsi pada dasarnya terdiri dari 3 tahap:

1. Inisiasi (pengawalan)
Transkripsi tidak dimulai di mana saja pada DNA, tapi di hulu
(upstream) dari gen promotor. Salah satu bagian terpenting dari
promoter adalah kotak Pribnow (TATA box). Inisiasi dimulai ketika
holoenzim RNA polimerase menempel pada promotor. Tahapan
dimulai dari pembentukan kompleks promoter tertutup,
pembentukan kompleks promoter terbuka, penggabungan beberapa
nukleotida awal, dan perubahan konformasi RNA polimerase
karena struktur sigma holoenzim kompleks dihapus.

2. Elongasi (pemanjangan)
Proses selanjutnya adalah perpanjangan. Berikut ini adalah
pemanjangan nukleotida perpanjangan. Setelah promotor RNA
polimerase melekat pada enzim tersebut akan terus bergerak
sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks tersebut.
Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada
ujung 3 molekul RNA yang baru dibentuk. Misalnya, DNA
template nukleotida A, maka nukleotida RNA yang ditambahkan
adalah U, dan seterusnya. Pemanjangan maksimum tingkat molekul
transkrip RNA berrkisar antara 30-60 nukleotida per detik.
Pemanjangan kecepatan tidak konstan.

3. Penghentian (terminasi)
Penghentian juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi
berakhir ketika sebuah nukleotida spesifik melihat kodon
STOP.Selain itu, terlepas dari template DNA RNA ribosom.

C. Translasi
Tahap selanjutnya setelah transkripsi adalah terjemahan.Penerjemahan
adalah suatu proses penerjemahan urutan nukleotida molekul mRNA
yang ada dalam rangkaian asam amino yang menyusun suatu
polipeptida atau protein. Apa yang dibutuhkan dalam proses
penerjemahan adalah: mRNA, ribosom, tRNA, dan asam amino.

Sebelumnya, saya pertama akan menjelaskan tentang struktur ribosom.


Ribosom terdiri atas subunit besar dan kecil. Ketika dua subunit
digabungkan untuk membentuk sebuah monosom. subunit kecil berisi
peptidil (P), dan Aminoasil (A). Sedangkan subunit besar mengandung
Exit (E), P, dan A.

Kedua subunit mengandung satu atau lebih molekul rRNA. rRNA


sangat penting untuk mengidentifikasi bakteri pada tingkat biologi
molekuler, pada prokariotik dan eukariotik 16 S 18 S.

Seperti transkripsi, terjemahan ini juga dibagi menjadi tiga tahap:


1. Inisiasi
Pertama tRNA mengikat asam amino, dan ini menyebabkan acara
diaktifkan atau tRNA disebut asilasi-amino. Amino-asilasi proses
dikatalisis oleh enzim tRNA sintetase. Kemudian ribosom
mengalami pemisahan menjadi subunit besar dan kecil.Selanjutnya
molekul mRNA subunit kecil menempel pada tongkat dengan
kodon awal: 5 - AGGAGG 3. Situs order dimana subunit kecil
disebut urutan Shine-Dalgarno. Subunit kecil dapat menempel pada
mRNA bila IF-3. IF-3/mRNA-fMet IF-2/tRNA-fMet pembentukan
kompleks dan asam amino yang disebut N-formylmethionine dan
memerlukan banyak GTP sebagai sumber energi. tRNA-fMet,
melekat pada kodon pembuka P subunit kecil.Selanjutnya, subunit
besar menempel pada subunit kecil. Dalam proses ini IF-1 dan IF-2
dilepas dan GTP dihidrolisis terhadap GDP, dan siap untuk
perpanjangan.

2. Pemanjangan
Perbedaan dalam proses transkripsi, terjemahan dari asam amino
diperpanjang. Langkah-langkah yang diambil dalam proses
perpanjangan, yang pertama adalah pengikatan tRNA ke sisi A pada
ribosom. Transportasi akan membentuk ikatan peptida.

3. Penghentian
Terjemahan akan berakhir pada satu waktu dari tiga kodon terminasi
(UAA, UGA, UAG) yang berada dalam posisi A pada mRNA
mencapai ribosom. Pada E. coli ketiga sinyal penghentian proses
translasi diakui oleh protein yang disebut faktor rilis (RF).Anil RF
pada kodon terminasi mengaktifkan enzim transferase peptidil yang
menghidrolisis ikatan antara polipeptida dng tRNA pada P dan
menyebabkan tRNA kosong translokasi ke sisi memiliki E (exit).

Itulah mekanisme transkripsi dan proses penerjemahan. Proses


selanjutnya adalah protein tersebut akan diekspresikan oleh tubuh
kita dalam bentuk fenotipeKemerahan (Rubor)

II.4 Transformasi Genetika Mikroorganisme dan Rekomendasi

A. Transformasi

Kali pertama diamati oleh Frederick Griffith (1928) Fragmen DNA


bebas dapat melewati dinding sel dan kemudian bersatu dalam genom
sel tersebut sehingga mengubah genotipnya. Hal ini biasanya dikerjakan
di laboratorium dalam penelitian rekayasa genetika, tapi dapat pula
terjadi secara spontan meskipun dalam frekuensi yang kecil.

Transformasi merupakan proses pemindahan DNA telanjang yang


mengandung sejumlah terbatas informasi DNA dari satu sel ke sel yang
lain.DNA tersebut diperoleh dari sel donor melalui lisis secara alamiah
atau dengan cara ekstraksi kimiawi, begitu DNA diambil oleh sel
resipien makaterjadilah rekombinasi. Gejala transformasi ini ditemukan
kali pertama pada Streptococcus pneumonia oleh F. Griffith pada tahun
1928. Pengamatannya menunjukkan bahwa ada dua macam tipe koloni
bakteri tersebut, yaitu koloni halus (tipe S atau smooth) yang bersifat
patogen dan koloni kasar (tipe R atau rough) yang non patogen. Dalam
percobaannya ditemukan jika campuran bakteri tipe S yang telah
dimatikan dengan pemanasan dan sel tipe R hidup disuntikkan pada
tikus maka tikus akan mati dan dari bangkai tikus dapat diisolasi bakteri
tipe S yang hidup. Griffith mengatakan bahwa ada substansi yang
berasal dari bakteri tipe S (mati) diambil oleh bakteri tipe R (hidup)
sehingga tipe R ini berubah menjadi tipe S yang patogen. Perubahan dari
tipe R ke tipe S ini disebut transformasi. Pada tahun 1944, Oswald
Avery, Macleod, McCarty mengisolasi substansi tersebut dan berhasil
mengidentifikasinya sebagai DNA.Percobaan Avery dan kawan-kawan
inilah yang mendemontrasikan untuk pertama kali bahwa bahan genetik
adalah DNA (Gardner, 2000).
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, et all. 2002. Biologi edisi 5 jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Darkuni, Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi dan Mikologi).


Malang: Universitas Negeri Malang.

Gardner, E.J., dkk. 2000. Principle of Genetic. New York: Chichester-Brisbane-


Toronto-Singapore: John Wiley and Sons Inc.

Lewin, Benjamin. 2004. Genes VIII. United States of America: Pearson Prentice
Hall

Pearson Education, Inc.

Pangastuti, Artini. 2006. Definisi Spesies Prokaryota Berdasarkan Urutan Basa


Gen Penyandi 16s rRNA dan Gen Penyandi Protein. BIODIVERSITAS. 7(3):
292-296.

Pelczar, Michael. 2008, Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Ristiati, Ni Putu. 2000. Pengantar Mikrobiologi Umum. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

Snustad, P.D. and Simmons, M.J., 2012. Principles of Genetics. 6th ed. United
States of America: John Willey & Sons In

Anda mungkin juga menyukai