Edukasi pada Ibu-ibu untuk mengenai Kesadaran akan Kehamilan Risiko Tinggi
Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya
berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi dapat ditemukan pola
yang sesuai dan mudah digunakan dalam berkomunikasi. Proses komunikasi merupakan
rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan sehingga diperoleh feedback dari penerima
pesan. Dari proses komunikasi, timbul pola, model, bentuk dan juga bagian-bagian kecil yang
berkaitan erat dengan proses komunikasi. Adapun proses komunikasi yang sudah masuk
dalam kategori pola komunikasi yaitu; pola komunikasi komunikasi primer, pola komunikasi
sekunder, pola komunikasi linear, dan pola komunikasi sirkular.
Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian pikiran oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran. Pola
komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada
media pertama. Pola Komunikasi Linear, disini mengandung makna lurus yang berarti
perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi, dalam proses komunikasi ini
biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi juga adakalanya
komunikasi bermedia.
Pola komunikasi sirkular secara harfiah berarti bulat, bundar atau keliling. Dalam proses
sirkular itu terjadinya umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator,
sebagai penentu utama keberhasilan komunikasi. Dalam pola komunikasi yang seperti ini
proses komunikasi berjalan terus yaitu adaya umpan balik antara komunikator dan
komunikan. Komunikasi kesehatan merupakan studi yang menekankan peranan teori
komunikasi yang dapat digunakan dalam penelitian dan praktik yang berkaitan dengan
promosi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan. Komunikasi kesehatan merupakan proses
untuk mengembangkan atau membagi pesan kesehatan kepada audiens tertentu dengan
maksud mempengaruhi pengetahuan, sikap, keyakinan mereka tentang pilihan perilaku hidup
sehat.
Definisi lain dari komunikasi kesehatan menurut Health Communication Partnerships M/MC
Health Communication Materials Database ialah Seni dan teknik penyebarluasan informasi
kesehatan yang bermaksud mempengaruhi dan memotivasi individu, mendorong lahirnya
lembaga atau institusi baik sebagai peraturan ataupun sebagai organisasi di kalangan audiens
yang mengatur perhatian terhadap kesehatan.
Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan,
kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan, yang sejauh
mungkin mengubah dan membaharui kualitas individu dalam suatu komunikasi atau
masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika (Liliweri, 2007:
47).
Model dan Nilai dalam Promosi Kesehatan
Model-model Promosi kesehatan
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik bermutu yang mewakili
sesuatu hal nyata. Teori dan konsep mencerminkan filosofi, nilai dan keyakinan tentang
manusia. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran,
keyakinan mengenai ide-ide, objek, atau perilaku. Nilai budaya adalah suatu yang dianggap
berharga atau keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan
tuntunan nurani. Nilai-nilai tersebut dijadikan landasan, alasan, dan montivasi dalam
perbuatanya.
Banyak model yang dikembangkan dapat mempengaruhi kesehatan serta
memperbaiki intervensi pencegahan dan promosi kesehatan. Pendekatan model kesehatan
terapan dapat menjadi dasar untuk kegiatan-kegiatan promosi kesehatan seperti Health Belief
Model (HBM),Transteoritical Model (TTM),Teori Sebab Akibat, Model Transaksional Stres
dan Koping, Theory of Reasoned Action (TRA), serta Health Field Concept.
Konsep
Definisi
Penilaian Primer (Primary Appraisal)
Evaluasi makna dari suatu stresor atau peristiwa mengancam.
Penilaian Sekunder (secondary Appraisal)
Evaluasi pengendalian dari stresor dan sumber daya untuk menghadapinya.
Upaya Koping
Strategi realisasi digunakan untuk menengahi penilaian primer dan sekunder.
Manajemen Masalah
Masalah diarahkan untuk mengubah situasi stres.
Regulasi Emosi
Peraturan bertujuan mengubah cara berfikir dalam menghadapi situasi stres.
Meaning-based Koping
Koping mendorong mosi positif yang pada gilirannya menopang proses koping dengan
memungkinkan pemerangan masalah atau emosi berfokus koping.
Outcomes of Koping
Emosional kesejahteraan, status fungsional, perilaku kesehatan.
Penempatan tpe joping yang sesuai (Dispositional koping styles)
Menggeneralisasi cara berperilaku yang dapat memengaruhi reaksi seseorang secara
emosional atau menghadapi stresor; relatif stabil sepanjang waktu dan situasi.
Optimisme
Kecenderungan untuk memiliki harapan umum positif bagi hasil.
Information Seeking
Mencari gaya yang waspada (pemantauan) dibandingkan dengan mereka yang melibatkan
penghindaran (menumpilkan)
Kunci konstruksi Model Transaksi stres dan Koping (Glanz,dkk,2002).
Glenz,dkk. (2002) melakukan survei, eksperimen, dan kuesieksperimen terhadap teknik
terapi biofeedback, relaksasi, dan citra visual untuk memperkuat teorinya yang
mengembangkan kesadaran dan kontrol tanggapan pada stres. Biofeedback adalah salah satu
teknik mengurangi stres dan ketegangan dalam mnanggapi situasi sehari-hari. Teknik
relaksasi menggunakan stimulus mental yang konstan, sikap pasif, dan lingkungan yang
tenang. Teknik relaksasi yang umum digunakan adalah relaksasi pelatihan, hipnosis, dan
yoga. Visual citra adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan suasan hati seseorang
dan meningkatkan keterampilan koping, misalnya dengan memvisualisasikan pertahanan
antibodi menghancurkan sel tumor.
Aplikasi Model Transaksional dari Stres dan Koping
Aplikasi ini beguna untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengaruh stres
pada orang tidak semua sama. Stres dapat menyebabkan penyakit pengalaman negatif. Faktor
penting dalam mengatasi stres adalah apakah hal itu memengaruhi dan bagaimana orang
mencarinperawatan medis atau dukungan sosial pada orang profesional. Untuk mengatasi
stres, strategi masalah berfokus koping, emosi yang berfokus koping, dan makna berbasis
koping dapat digunakan sebab penelitian yang memfasilitasi atau menghambat praktik-
praktik gaya hidup (Glanz,dkk,2002).
Theory of Reasoned Action (TRA)
TRA merupakan teori perilaku manusia secara umum, yang mana teori ini digunakan
dalam berbagai perilaku manusia, khususnya berkaitan dengan masalah sosiopsikologis. Teori
ini kemungkinan berkembang dan banyak dignakan untuk menentukan faktor-faktor yang
berkaitan dengan perilaku kesehatan. Teori ini menghubungkan antara keyakinan, sukaf,
kehendak (intention) dan perilaku. Kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya
cara terbaik mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang adalah mengetahui kehendak
orang tersebut. Konsep penting dalam teori ini adalah fokus perhatian (salience), yaitu
memperhatikan sesuatu yang dianggap penting. Kehendak ditentukan oleh sikaf dan norma
subjektif. Komponen sikaf merupakan hasil pertimbangan untung-rugi dari perilaku tersebut
(outcome of the behavor) dan pentingnya konsekuensi-konskuensi bagi individu (evaluation
regarding the outcome).
Aplikasi TRA
TRA merupakan model untuk meramalkan perilaku preventif dan telah digunakan
dalam berbagai jenis perilaku sehat yang berainan, seperti pengaturan penggunaan subtansi
ertentu (merokok, alkohol, dan narkotik), perilaku makan dan pengaturan makan, pencegahan
AIDS dan penggunaan kondom, perilaku merokok, penggunaan alkohol, penggunaan alat
kontrasepsi, latihan kebugaran, dan praktik olahraga. TRA juga digunakan untuk memenuhi
persyaratan tindakan keselamatan dan kesehatan kerja K3), seperti tindakan keselamatan
dalam pertambangan batubara, ketidakhadiran karyawan, dan perilaku konsumen.