Anda di halaman 1dari 2

Zat kimia

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Luka bakar kimia

Zat kimia menyebabkan 2 sampai 11% dari semua kasus luka bakar dan menyebabkan hingga
30% kematian yang berkaitan dengan luka bakar.[21] Luka bakar kimia bisa disebabkan oleh
lebih dari 25.000 zat,[10] kebanyakan di antaranya adalah basa keras (55%) atau asam keras
(26%).[21] Kebanyakan kematian akibat luka bakar kimia terjadi akibat menelan zat tersebut
ingesti.[10] Penyebab umumnya meliputi: asam sulfat yang biasa ditemukan pada pembersih
toilet, sodium hipoklorit yang biasa ditemukan pada pemutih, dan hidrokarbon berhalogen
yang biasa ditemukan pada penghilang cat.[10] Asam hidrofluorida bisa menyebabkan luka
bakar dalam yang mungkin tidak menimbulkan gejala hingga beberapa saat setelah terpapar.
[22]
Asam format bisa menyebabkan kerusakan sel darah merah dalam jumlah besar.[7]

Listrik

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Luka bakar listrik

Luka bakar atau cedera listrik digolongkan menjadi cedera listrik tegangan tinggi (1000 volt
atau lebih), cedera listrik tegangan rendah (kurang dari 1000 volt), atau luka bakar kilat yang
disebabkan oleh busur listrik.[10] Penyebab paling umum dari luka bakar listrik pada anak-
anak adalah kabel listrik (60%) dan saklar listrik (14%).[15] Petir juga bisa mengakibatkan
luka bakar listrik.[23] Faktor risiko tersambar petir meliputi aktivitas luar ruangan seperti
mendaki gunung, golf, dan olahraga di lapangan, serta bekerja di luar ruangan.[9] Angka
kematian akibat sambaran petir adalah sekitar 10%.[9]

Meskipun cedera listrik terutama mengakibatkan luka bakar, cedera ini juga bisa
mengakibatkan patah tulang atau dislokasi karena trauma tumpul atau kontraksi otot.[9] Pada
cedera istrik tegangan tinggi, sebagian besar kerusakan mungkin terjadi di bagian dalam
tubuh, sehingga sejauh mana cedera terjadi tidak dapat dinilai dengan pemeriksaan kulit saja.
[9]
Kontak dengan tegangan rendah maupun tinggi bisa mengakibatkan aritmia jantung atau
serangan jantung.[9]

Radiasi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Luka bakar radiasi

Luka bakar radiasi bisa disebabkan oleh paparan berlarut-larut terhadap sinar ultraviolet
(seperti dari matahari, bilik pewarna kulit atau pengelasan busur) atau dari radiasi pengion
(seperti dari terapi radiasi, sinar-X atau debu radioaktif).[24] Paparan sinar matahari adalah
penyebab paling umum dari luka bakar radiasi dan penyebab paling umum dari luka bakar
superfisial secara keseluruhan.[25] Jenis kulit seseorang akan secara bermakna menentukan
kerentanannya dalam mengalami sengatan matahari.[26] Efek radiasi pengion pada kulit
tergantung pada jumlah paparan ke area tersebut, di mana kerontokan rambut terlihat setelah
paparan sebesar 3 Gy, kemerahan terlihat setelah paparan sebesar 10 Gy, pengelupasan kulit
basah setelah paparan sebesar 20 Gy, dan nekrosis setelah paparan sebesar 30 Gy.[27]
Kemerahan, bila terjadi, mungkin tidak muncul hingga beberapa saat setelah terpapar.[27]
Pengobatan luka bakar radiasi sama seperti luka bakar lainnya.[27] Luka bakar gelombang
mikro terjadi karena pemanasan termal yang disebabkan oleh gelombang mikro.[28] Meskipun
paparan selama dua detik bisa mengakibatkan cedera, secara keseluruhan kasus ini jarang
terjadi.[28]

Bukan kecelakaan

Dari semua pasien yang dirawat karena lepuh atau luka bakar api, 3 10% disebabkan oleh
serangan orang lain.[29] Alasannya mencakup: penganiayaan anak, konflik pribadi,
penganiayaan pasangan, penganiayaan orang tua, dan konflik bisnis.[29] Cedera rendam atau
lepuh rendam mungkin mengindikasikan penganiayaan anak.[18] Cedera ini terjadi ketika
salah satu anggota tubuh atau bagian bawah tubuh (pantat atau perineum) ditahan di bawah
permukaan air panas.[18] Ini biasanya mengakibatkan batasan atas yang tajam dan seringkali
simetris.[18] Tanda-tanda kemungkinan penganiayaan lainnya meliputi: luka bakar melingkar,
tidak adanya tanda cipratan, luka bakar dengan kedalaman yang sama, dan ditemukannya
tanda-tanda penelantaran atau penganiayaan lainnya.[30]

Pembakaran pengantin, merupakan suatu bentuk kekerasan dalam rumah tangga, yang terjadi
pada sejumlah budaya seperti misalnya di India dimana perempuan dibakar karena pihak
suami atau keluarganya menganggap mas kawin dari pihak perempuan tidak memadai.[31][32]
Di Pakistan, luka bakar asam merupakan penyebab dari 13% dari luka bakar disengaja, dan
umumnya berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga.[30] Pembakaran-diri
(membakar diri sebagai bentuk protes) juga merupakan sesuatu yang relatif umum di antara
perempuan India.[3]

Patofisiologi

Tiga derajat luka ba

Anda mungkin juga menyukai