Drying
Drying
Pembahasan
Sampel I
8
4 0.5x0.5x2
kg H2O/kg Dry Solid
2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (menit)
Sampel II
1
0.8
0.6
kg H2O/kg Dry Solid 0.4 1x1x2
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (menit)
0.3
0.2 1.5x1.5x2
kg H2O/kg Dry Solid
0.1
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (menit)
Sampel IV
0.25
0.2
0.15
kg H2O/kg Dry Solid 0.1 2x2x2
0.05
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (menit)
4
Sampel I Sampel II Sampel III Sampel IV
kg H2O/kg Dry Solid 3
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu (menit)
Dari Gambar D.6 hingga D.9 dapat dilihat tren dari semua grafik sama, hal ini
disebabkan proses penguapan air berjalan dengan baik. Semakin lama dilakukan
pengeringan, kandungan air pada bahan semakin sedikit akibat semakin
banyaknya air yng menguap. Proses keseimbangan kandungan air di dalam bahan
terjadi setelah menit ke 50 sehingga penurunan kurva tidak lagi terjadi dan
selanjutnya kurva berjalan konstan. Sedangkan gambar D.5 menunjukkan
perbandingan dari keseluruhan sampel dan dapat dilihat bahwa semakin besar
luas permukaan bahan, semakin banyak air yang teruapkan dalam waktu yang
sama dengan bahan yang memiliki luas permukaan lebih kecil serta semakin kecil
moisture contentnya dikarenakan kadar air di dalamnya sudah mendekati
keseimbangan sehingga air yang teruapkan semakin sedikit.
Sampel I
0.03
0.03
0.02
0.02
drying rate
0.01
0.01
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (menit)
Sampel II
0.03
0.02
0.02
drying rate 0.01
0.01
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (menit)
0.02
0.01
drying rate
0.01
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu
Sampel IV
0.01
0.01
0.01
0.01
drying rate 0.01
0
0
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu (menit)
0.03
0.02
0.01
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
waktu
Dari Gambar D.11 hingga D.14 dapat dilihat tren dari semua grafik sama, hal ini
disebabkan. Proses keseimbangan kandungan air di dalam bahan terjadi setelah
menit ke 50 sehingga penurunan kurva tidak lagi terjadi dan selanjutnya kurva
berjalan konstan. Sedangkan gambar D.15 menunjukkan perbandingan dari
keseluruhan sampel dan dapat dilihat bahwa semakin besar luas permukaan
bahan, semakin efektif pengeringan yang dilakukan. Proses pengeringan berjalan
semakin lambat, karena semakin lama dilakukan pengeringan, air yang teruapkan
semakin sedikit akibat semakin sedikitnya kandungan air yang terdapat pada
padatan dan semakin sedikit kandungan air pada padatan menakibatkan semakin
sulitnya pengeringan karena air akan semakin sulit teruapakan dibandingkan
dengan bahan yang memiliki luas permukaan lebih kecil sehingga kandungan air
semakin setimbang.
Sampel I
0.03
0.03
0.02
0.02
Drying Rate (gr/menit cm2)
0.01
0.01
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Gambar D.16 Kurva perbandingan drying rate vs free moisture content sampel I
Sampel II
0.03
0.02
0.02
drying rate 0.01
0.01
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Gambar D.17 Kurva perbandingan drying rate vs free moisture content sampel II
Sampel III
0.02
0.02
0.01
drying rate
0.01
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Gambar D.18 Kurva perbandingan drying rate vs free moisture content sampel III
Sampel IV
0.01
0.01
0.01
0.01
drying rate 0.01
0
0
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2
Gambar D.19 Kurva perbandingan drying rate vs free moisture content sampel IV
Kurva free moisture content vs drying rate
0.03
0.03
0.02 sampel I
0.02 sampel II
drying rate sampel III
0.01 sampel IV
0.01
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Gambar D.20 Kurva perbandingan drying rate vs free moisture content semua
sampel
Dari Gambar D.16 hingga D.19 dapat dilihat tren dari semua grafik sama, hal ini
disebabkan proses penguapan air berjalan dengan baik sehingga semakin lama
dilakukan pengeringan, air yang teruapkan semakin sedikit akibat semakin
sedikitnya kaandungan air yang terdapat pada padatan. Proses keseimbangan
kandungan air di dalam bahan terjadi setelah menit ke 50 sehingga penurunan
kurva tidak lagi terjadi dan selanjutnya kurva berjalan konstan. Sedangkan gambar
D.20 menunjukkan perbandingan dari keseluruhan sampel dan dapat dilihat
bahwa semakin besar luas permukaan bahan, semakin banyak air yang truapkan
dalam waktu yang sama dengan bahan yang memiliki luas permukaan lebih kecil
dan semakin evektif proses pengeringan yang dilakukan serta semakin besar free
moisture contentnya dikarenakan kadar air di dalamnya sudah mendekati
keseimbangan sehingga air yang teruapkan semakin sedikit.