Anda di halaman 1dari 9

2.7.

Penatalaksanaan
Terapi OMSK tidak jarang memerlukan waktu lama, serta harus berulang-
ulang. Sekret yang keluar tidak cepat mengering atau selalu kambuh lagi.
Keadaan ini antara lain disebabkan oleh beberapa keadaan, yaitu:1
1. Adanya perforasi membran timpani yang permanen, sehingga telinga tengah
berhubungan dengan dunia luar.
2. Terdapat sumber infeksi di faring, nasofaring, hidung, dan sinus
paranasal.
3. Sudah terbentuk jaringan patologis yang ireversibel dalam rongga
mastoid.
4. Gizi dan higienis yang kurang.

2.7.1. Medikamentosa
Prinsip terapi OMSK tipe benigna ialah konservatif atau dengan
medikamentosa. Bila sekret yang keluar terus-menerus, maka diberikan obat
pencuci telinga berupa larutan H2O2 3 % selama 3 5 hari. Setelah sekret
berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes telinga
yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid. Banyak ahli berpendapat
bahwa semua obat tetes yang dijual di pasaran saat ini mengandung
antibiotika yang bersifat ototoksik. Oleh sebab itu, Djaafar (2004)
menganjurkan agar obat tetes telinga tidak diberikan terus-menerus lebih
dari 1 atau 2 minggu, atau pada OMSK yang sudah tenang. Secara oral
diberikan antibiotika dari golongan ampisilin, atau eritromisin (bila
pasien alergi terhadap penisilin), sebelum tes hasil resistensi diterima.
Pada infeksi yang dicurigai karena penyebabnya telah resisten terhadap
ampisilin, dapat diberikan ampisilin asam klavulanat.1
2.7.2. Pembedahan
Indikasi pembedahan pada OMSK adalah sebagai berikut:3
Perforasi yang bertahan lebih dari 6 minggu.
Otore yang berlangsung lebih dari 6 minggu setelah menggunakan
antibiotik.
Pembentukan kolesteatoma.
Bukti radiografi adanya mastoiditis kronis.
Jenis operasi mastoid yang dilakukan tergantung pada luasnya infeksi
atau kolesteatoma, sarana yang tersedia, serta pengalaman operator.
Beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dapat dilakukan pada
OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna, antara
lain:1

1. Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy).


Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang dengan
pengobatan konservatif tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini, dilakukan
pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologis. Tujuannya ialah agar
infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi. Pada operasi ini, fungsi
pendengaran tidak diperbaiki.
2. Mastoidektomi radikal.
Operasi ini dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi atau
kolesteatoma yang sudah meluas, Pada operasi ini, rongga mastoid dan kavum
timpani dibersihkan dari semua jaringan patologis. Dinding batas antara
lubang telinga luar dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan,
sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menjadi satu ruangan. Tujuan
operasi ini ialah untuk membuang semua jaringan patologis dan mencegah
komplikasi ke intrakranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
Kerugian operasi ini ialah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur
hidupnya. Pasien harus datang dengan teratur untuk kontrol agar tidak
terjadi infeksi kembali. Pendengaran berkurang sekali sehingga dapat
menghambat pendidikan atau karir pasien.
Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graft) pada
rongga operasi serta membuat meatal plasty yang lebar, sehingga rongga
operasi kering permanen, tetapi terdapat cacat anatomi, yaitu meatus luar
lubang telinga menjadi lebar.
3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi. (Operasi Bondy).
Opeasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteatoma di daerah atik,
tetapi belum merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan
dinding posterior lubang telinga direndahkan. Tujuan operasi ialah untuk
membuang semua jaringan patologis dari rongga mastoid, dan mempertahankan
pendengaran yang masih ada.
4. Miringoplasti.
Operasi ini merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan, dikenal
juga dengan nama timpanoplasti tipe I. Rekonstruksi hanya dilakukan pada
membrana timpani. Tujuan operasi ialah untuk mencegah berulangnya infeksi
telinga tengah pada OMSK tipe benigna dengan perforasi yang menetap.
Opearasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang sudah tenang dengan
ketulian ringan yang hanya disebabkan oleh perforasi membran timpani.
5. Timpanoplasti.
Operasi ini dikerjakan pada OMSK tipe benigna dengan kerusakan yang
lebih berat atau OMSK tipe benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan
pengobatan medikamentosa. Tujuan operasi ialah untuk menyembuhkan penyakit
serta memperbaiki pendengaran.
Pada operasi ini, dilakukan rekonstruksi membran timpani dan
rekonstruksi tulang pendengaran. Berdasarkan bentuk rekonstruksi tulang
pendengaran yang dilakukan, maka dikenal istilah timpanoplasti tipe II,
III, IV, dan V. Sebelum rekonstruksi dikerjakan, dilakukan terlebih dahulu
eksplorasi kavum timpani dengan atau tanpa mastoidektomi untuk membersihkan
jaringan patologis. Tidak jarang operasi ini terpaksa dilakukan dua tahap
dengan jarak waktu 6 12 bulan.
6. Pendekatan kombinasi timpanoplasti (Combined approach tympanoplasty).
Operasi ini merupakan teknik operasi timpanoplasti yang dikerjakan
pada kasus OMSK tipe maligna atau OMSK tipe benigna dengan jaringan
granulasi yang luas. Tujuan operasi ini ialah untuk menyembuhkan penyakit
serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastoidektomi radikal
(tanpa meruntuhkan dinding posterior lubang telinga).
Pembersihan kolesteatoma dan jaringan granulasi di kavum timpani,
dikerjakan melalui dua jalan (combined approach), yaitu melalui lubang
telinga dan rongga mastoid dengan melakukan timpanotomi posterior. Teknik
operasi ini pada OMSK tipe maligna belum disepakati oleh para ahli, karena
sering terjadi kolesteatoma kambuh kembali.

2.8. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pada OMSK adalah sebagai berikut:2,5
1. Mastoiditis.
2. Apisitis petrosus.
3. Osteomielitis basis kranii otogenik.
4. Paralisis wajah.
5. Labirintitis.
6. Trombosis sinus sigmoid.
7. Infeksi sistem saraf pusat.

PENATALAKSANAAN
Prinsip pengobatan OMSK adalah:
1. 1. Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.
2. 2. Pemberian antibiotika:
A. a. Topikal antibiotik ( antimikroba)
Pemberian antibiotik secara topikal pada telinga dan sekret yang banyak tanpa dibersihkan dulu, adalah tidak
efektif. Bila sekret berkurang/tidak progresif lagi diberikan obat tetes yang mengandung antibiotik dan
kortikosteroid.Mengingat pemberian obat topikal dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah, maka tidak
dianjurkan antibiotik yang ototoksik misalnya neomisin dan lamanya tidak lebih dari 1 minggu. Cara pemilihan
antibiotik yang paling baik dengan berdasarkan kultur kuman penyebab dan uji resistesni. Bubuk telinga yang
digunakan seperti:
Acidum boricum dengan atau tanpa iodine
Terramycin
Asidum borikum 2,5 gram dicampur dengan khloromicetin 250 mg
Pengobatan antibiotik topikal dapat digunakan secara luas untuk OMSK aktif yang dikombinasi dengan
pembersihan telinga. Antibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media kronik adalah :
Polimiksin B atau polimiksin E
Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif, Pseudomonas, E. Koli Klebeilla, Enterobakter, tetapi
resisten terhadap gram positif, Proteus, B. fragilis Toksik terhadap ginjal dan susunan saraf.
Neomisin
Obat bakterisid pada kuma gram positif dan negatif, misalnya : Stafilokokus aureus, Proteus sp. Resisten pada
semua anaerob dan Pseudomonas. Toksik terhadap ginjal dan telinga.
Kloramfenikol
Obat ini bersifat bakterisid
1. sistemik antibiotik
Pemberian antibiotika tidak lebih dari 1 minggu dan harus disertai pembersihan sekret profus. Bila terjadi
kegagalan pengobatan, perlu diperhatikan faktor penyebab kegagalan yang ada pada penderita tersebut.
Antimikroba dapat dibagi menjadi 2 golongan. Golongan pertama daya bunuhnya tergantung kadarnya. Makin
tinggi kadar obat, makin banyak kuman terbunuh, misalnya golongan aminoglikosida dengan kuinolon. Golongan
kedua adalah antimikroba yang pada konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik. Peninggian dosis tidak
menambah daya bunuh antimikroba golongan ini, misalnya golongan beta laktam. Terapi antibiotik sistemik yang
dianjurkan pada Otitis media kronik adalah:
Pseudomonas : Aminoglikosida karbenisilin
P. mirabilis : Ampisilin atau sefalosforin
P. morganii, P. vulgaris : Aminoglikosida Karbenisilin
Klebsiella : Sefalosforin atau aminoglikosida
E. coli : Ampisilin atau sefalosforin
S. Aureus : penisilin, sefalosforin, eritromisin, aminoglikosida
Streptokokus : Penisilin, sefalosforin, eritromisin, aminoglikosida
B. fragilis : Klindamisin
Antibiotika golongan kuinolon (siprofloksasin, dan ofloksasin) yaitu dapat derivat asam nalidiksat yang
mempunyai aktifitas anti pseudomonas dan dapat diberikan peroral. Tetapi tidak dianjurkan untuk anak dengan
umur dibawah 16 tahun. Golongan sefalosforin generasi III ( sefotaksim, seftazidinm dan seftriakson) juga aktif
terhadap pseudomonas, tetapi harus diberikan secara parenteral. Terapi ini sangat baik untuk OMA sedangkan
untuk OMSK belum pasti cukup, meskipun dapat mengatasi OMSK. Metronidazol mempunyai efek bakterisid
untuk kuman anaerob. Menurut Browsing dkk metronidazol dapat diberikan dengan dan tanpa antibiotik
( sefaleksin dan kotrimoksasol) pada OMSK aktif, dosis 400 mg per 8 jam selama 2 minggu atau 200 mg per 8
jam selama 2-4 minggu.
Pengobatan

Saat ini modalitas pengobatan utama untuk OMSK adalah

Kombinasi dari toilet aural dan antimikroba topikal tetes. antibiotik oral atau
parenteral sistemik, meskipun

pilihan, yang kurang umum digunakan karena fakta bahwa

antibiotik topikal dalam kombinasi dengan toilet aural yang

mampu mencapai secara signifikan konsentrasi jaringan yang lebih tinggi

dari antibiotik sistemik (di urutan 100-1000 kali

lebih besar). Bedah, di jalan mastoidectomy, adalah tra-

ditionally andalan terapi. Namun, retrospektif

penelitian menunjukkan bahwa mastoidectomy tidak superior

untuk terapi yang lebih konservatif seperti toilet aural dan

topikal dan sistemik antibiotik untuk OMSK tidak rumit.

Rekonstruksi membran timpani atau tympano-

plasty adalah teknik bedah lain yang sering digunakan untuk persisten

perforasi setelah infeksi aktif OMSK telah

diobati. Selain itu, pemberantasan bedah cholesteatoma

ditunjukkan dalam kronis cholesteatomatous OM (CCOM).

toilet aural

The aural toilet merujuk menjaga kronis

pengeringan telinga bersih dan kering sebanyak mungkin. teknik

termasuk di-kantor mengepel dengan penyeka kapas, pengisapan untuk

menghapus debit dan puing-puing, dan menempatkan sumbu telinga ke

stent membuka kanal edema (Doshi et al., 2009).

Beberapa praktisi menggunakan berbagai bubuk untuk membantu


mengeringkan

telinga, banyak yang termasuk antibiotik topikal. salah satu yang populer

Contohnya adalah otic insufisiensi inflasi bubuk, yang terdiri dari

campuran kloramfenikol, sulfametoksazol, dan ampho-


tericin B (Fungizone). Tidak ada konsensus tentang seberapa sering

untuk melakukan toilet aural atau saat menggunakan insufisiensi inflasi bubuk,

tetapi dalam kasus kegagalan pengobatan sebelumnya, mantan kaleng

dilakukan setiap hari, jika memungkinkan. Beberapa praktisi meralat

ommend setidaknya dua sampai tiga kali seminggu, tergantung

pada tingkat keparahan dan durasi gejala (Dagan et al.,

1992; Daniel, 2012).

Sejumlah kecil studi terkontrol acak memiliki

menunjukkan bahwa aural toilet tidak efektif sebagai monoterapi dan

harus digunakan dalam kombinasi dengan terapi medis, idealnya

antibiotik ototopical dalam pengobatan OMSK. otore

diselesaikan sering pada kelompok perlakuan dengan kombinasi

aural toilet, antibiotik topikal dan sistemik, dan topikal

asam borat dibandingkan dengan toilet aural sendiri atau tanpa

spesifik terapi fi c (Melaku & Lulseged, 1999;. Choi et al,

2010). percobaan lain menunjukkan bahwa anak-anak dengan

OMSK diobati dengan toilet aural dan antibiotik intravena

ditingkatkan lebih sering dibandingkan dengan toilet aural

sendiri (Fliss et al., 1990).

antibiotik Ototopical

tetes antibiotik dalam kombinasi dengan toilet aural adalah

terapi utama untuk OMSK dan telah terbukti

yang paling efektif dalam uji coba terkontrol secara acak. Qui-

nolones yang paling sering digunakan topikal antibiotik

Amerika Serikat karena efektivitas mereka didirikan (Aslan et al.,

1998; Ohyama et al., 1999). kuinolon topikal membawa rendah

efek samping pro fi le dan lebih unggul aminoglikosida


(Nwabuisi & Ologe, 2002). Kuinolon sangat

toilet aural

Aural toilet tidak lebih baik daripada tidak ada pengobatan


Tidak ada konsensus di antara dokter umum dan spesialis yang berkaitan
dengan

manajemen medis OMSK. Namun, ada kesepakatan umum bahwa aural

toilet harus menjadi bagian dari perawatan medis standar untuk OMSK.
Membersihkan telinga

debit berlendir bisa mengurangi, bahkan jika sementara, kuantitas bahan yang
terinfeksi dari telinga tengah dan bisa memfasilitasi penetrasi telinga tengah
antimicro- topikal

bials (105).

Dari Cochrane review, aural toilet saja tidak secara signifikan lebih baik di resol-

Ving otore (OR = 0,63, 95% CL = 0,36, 1,12) dan dalam penyembuhan perforasi
(OR =

1,04, 95% CL = 0.46, 2.38) daripada tidak ada perawatan. Hal ini didasarkan
pada dua uji coba lapangan

antara anak-anak di Kepulauan Solomon (50) dan Kenya (155). studi lebih lanjut
yang

Oleh karena itu diperlukan untuk menunjukkan manfaat dari toilet aural saja.
Seperti yang dibahas di

Bagian berikutnya dari antimikroba Pengobatan, toilet aural harus


dikombinasikan dengan anti

antibiotik atau antiseptik untuk menjadi efektif.

implikasi praktis

toilet aural yang terbaik dilakukan di klinik dengan cara tips hisap kecil, tang

dan kuret (95) untuk menghapus granulasi mukosa kecil dari telinga tengah. Ini

biasanya akan memerlukan otologists terampil bekerja dengan pencahayaan


yang baik dan

pembesaran.

Selain itu, aural toilet bisa dilanjutkan di luar klinik dengan cara irigasi

ting telinga dengan solusi pembersihan dan / atau kering mengepel telinga
dengan kapas

gumpalan pada jeruk tongkat empat kali per hari. Pasien sendiri, orang tua
mereka,

teman sekolah atau guru bisa melakukan ini.


Brobby tidak merekomendasikan syringing telinga karena akan menyebabkan
iritasi pada

aparatus vestibular atau infeksi labirin. Meskipun demikian, sebagian besar


penulis setuju

tentang manfaat solusi pembersihan mekanis mendesis-desis di dalam telinga

(135152). Hal ini tampaknya menjadi tindakan utama irigasi basah. Jenis irigasi

solusi ting, meskipun masalah sekunder, mungkin termasuk yang berikut:

Anda mungkin juga menyukai