Anda di halaman 1dari 14

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di

Poli Obgyn RS. dr. Asmir-Salatiga

Ira Yunia Pratiwi, Rosalina, Cahyaningrum


*

ABSTRAK

Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh motivasi, sedangkan motivasi itu sendiri
dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, pengetahuan, lingkungan, keluarga,pengalaman dan
pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penengetahuan
dengan motivasi dalam memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn di RS. dr. Asmir Salatiga.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelatif dengan analisa
bivariat dan menggunakan pendekatan waktu Cross Sectional. Dalam pengambilan sampel
menggunakan teknik accidental sampling dengan populasi 684 ibu hamil sehingga
didapatkan sampel 88 ibu hamil
Hasil penelitian ini diperoleh pengetahuan responden dalam kategori cukup sejumlah
42 responden (47,7%), kategori baik sejumlah 31 responden (35,2%) dan kategori kurang
sejumlah 15 responden (17,0%), dan motivasi responden kategori tinggi 71 responden
(80,7%), dan kategori rendah 17 responden (19,3%) . Berdasarkan uji korelasi Chi Square
diperoleh p-value 0,000. Oleh karena p-value 0,000 < (0,05), maka Ho ditolak, dan
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan motivasi ibu hamil
dalam memberikan ASI eksklusif di Poly Obgyn RS.dr. ASMIR-Salatiga.
Kepada para ibu diharapkan untuk memiliki kesadaran mencari infrmasi sehingga
para ibu nantinya memiliki motivasi yang tinggi untuk memberikan ASI Eksklusif terhadap
bayinya.

Kata Kunci : Pengetahuan, ASI Eksklusif, Motivasi


*Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes Ngudi Waluyo

Relation of Knowledge and Motivation pregnant women in exclusive breastfeeding in


hospital dr. Asmir Salatiga

Ira Yunia Pratiwi, Rosalina, Cahyaningrum


*

ABSTRACT

Exclusive breastfeeding is influenced by motivaton, where as motivation it self is


affected by several factors namely, knowledge, environment, family, and work experience.
The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and
motivation in exclusive breastfeeding in Poli Obgyn hospital dr. Asmir Salatiga.

The design study is a descriptive study and correlative with bivariate analysis using cross
sectional time approaches. In sampling using accidental sampling with a population of 684
pregnant women to obtain a sample of 88 pregnant women.

The results of this study were obtained knowledge sufficient number of respondents
in the category of 42 respondents (47.7%), both categories a number of 31 respondents

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 1
Salatiga
(35.2%) and the category of less number of 15 respondents (17.0%), and high motivation
category respondents 71 respondents (80.7%), and low categories of 17 respondents (19.3%).
Based on the correlation Chi Square test p-value of 0.000 was obtained. Because p-value
0.000 < (0.05), then Ho is rejected, and concluded that there was a significant relationship
between knowledge and motivation of pregnant women in exclusive breastfeeding in Poly-
Salatiga Asmir RS.dr. Obgyn.

To the mothers are expected to have the awareness to find information so that the
mother will have high motivation to provide exclusive breasfeeding to the baby.

Keywords : Knowledge, Motivation and Exclusive Breastfeeding


Literature : 23 reference (2005-2012)

* Diploma III of Midwifery Study Program Ngudi Waluyo School of Health

PENDAHULUAN Formula Bayi dan/atau produk bayi


lainnya yang dapat menghambat program
Latar Belakang pemberian ASI Eksklusif. Tenaga
Menurut data Survey Demografi kesehatan khusunya bidan penolong
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun persalinan harus tidak terpengaruh
2012, Angka Kematian Bayi (AKB) di terhadap segala promosi dan iming-iming
Indonesia pada tahun 2012 sebesar 32 / terhadap bonus ataupun keuntungan lain
1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan yang ditawarkan produsen susu. Sanksi
dengan data SDKI tahun 2007 yaitu AKB yang tegas adalah pencabutan ijin praktek
sebesar 34/1.000 Kelahiran Hidup, telah jika diketahui melanggar hal tersebut.
terjadi penurunan dalam kurun waktu 5 Peraturan pemerintah ini dilahirkan guna
tahun. (SDKI, 2012). menjamin pemenuhan hak bayi untuk
Program Peningkatan Penggunaan mendapatkan sumber makanan terbaik
Air Susu Ibu hingga saat ini masih sejak dilahirkan sampai berusia 6 bulan
menunjukan kondisi memprihatinkan. (PPRI, 2012).
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa Usaha untuk meningkatkan
gangguan pertumbuhan pada awal pemberian ASI eksklusif sangat gencar
kehidupan balita, disebabkan oleh faktor- dilakukan tapi pemberian ASI eksklusif di
faktor kekurangan gizi sejak janin dalam Indonesia masih memprihatinkan. Menurut
kandungan, ibu tidak berhasil memberi data Survei Kesehatan Nasional (Susenas)
ASI eksklusif kepada bayinya (IBI,2008). 2010, diketahui baru sebanyak 33,6% bayi
Bayi yang tidak diberikan ASI cenderung di Indonesia yang mendapat ASI eksklusif.
memiliki berbagai masalah seperti Ini artinya masih ada sekitar 2/3 bayi
imunitas lebih rendah dari pada yang Indonesia yang kurang beruntung. Hal
diberikan ASI, penyakit pernafasan seperti tersebut tergambar dari cakupan
ISPA, gangguan pencernaan, alergi pemberian ASI eksklusif 6 bulan hanya
terhadap makanan tertentu, dan obesitas di 39,5% dari keseluruhan bayi dan terdapat
masa datang (Marmi, 2012). peningkatan pemakaian susu formula
Peraturan pemerintah (PPRI) sampai tiga kali lipat dari tahun 2006-
Republik Indonesia No. 33 Pasal 17 ayat 1 2010.
dan 2 tahun 2012 yang telah diputuskan ASI eksklusif adalah istilah untuk
tanggal 1 Maret 2012 yang menjelaskan menyebutkan bayi yang hanya diberi ASI
bahwa setiap tenaga kesehatan dilarang tanpa tambahan cairan lain, seperti susu
menerima dan/atau mempromosikan Susu formula, jeruk, pisang, pepaya, bubur,

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 2
Salatiga
susu, biskuit, bubur nasi tim atau makanan Menurut WHO dan UNICEF
lain selain ASI (Khasanah, 2010). mengemukakan bahwa ibu dalam
kehamilan Pengetahuan merupakan memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan
hasil tahu dan ini terjadi setelah orang dengan melakukan Inisiasi Menyusu Dini
mengadakan penginderaan terhadap suatu selama 1 jam setelah kelahiran bayi,
obyek tertentu. Penginderaan terjadi memberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa
melalui indera penglihatan, pendengaran, tambahan makanan dan minuman apapun,
penciuman, rasa, dan raba. Pada waktu menyusui secara on demand, menghindari
pengindraan sampai menghasilkan penggunaan dot, memerah ASI dengan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi menggunakan kedua tangan setiap 3-4 jam
oleh intensitas perhatian persepsi terhadap sekali, saat tidak bersama anak,
obyek.Sebagian besar pengetahuan mengendalikan emosi dan pikiran agar
manusia diperoleh melalui mata dan tenang (Marmi, 2011)
telinga (Notoatmodjo,2012). Keterkaitan antara tinggi
rendahnya pendidikan seseorang dengan
Menurut Kepala Dinas Kesehatan pengetahuan dan motivasi tentang
Kota (DKK) Salatiga dokter Sovie pemberian ASI Eksklusif, bisa juga
Haryanti MKes, data yang didapat Dinas dipengaruhi oleh berapa kali seorang ibu
Kesehatan Kota Salatiga menyebutkan, itu hamil atau melahirkana.
pemberian ASI eksklusif di Kota Salatiga (PERINASIA,2011)
pada tahun 2009 sebanyak 33,36 %. Tahun Pengertian ASI eksklusif adalah
2010 sebanyak 52,80 %, kemudian pada ASI yang diberikan kepada Bayi sejak
2011 sebanyak 48,03 %, dan 2012 dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
sebanyak 31,76 %. Sedangkan target menambahkan dan/atau mengganti dengan
standar pemerintah Indonesia mengenai makanan atau minuman lain. Faktor-faktor
ASI eksklusif sekitar 80%. Adanya yang mempengaruhi kegagalan ASI adalah
penurunan ini dikarenakan ibu yang (1) Faktor Pengetahuan, semakin tinggi
bekerja,kurangnya pengetahuan ibu pendidikan seseorang, maka semakin
tentang ASI Eksklusif,kurangnya mudah untuk menerima informasi
dukungan dari keluarga, puting susu sehingga semakin banyak pula
inverted (Dinkes Salatiga, 2012) pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
Salah satu langkah menuju pendidikan yang kurang akan menghambat
keberhasilan menyusui adalah sikap terhadap nilai-nilai yang baru
memperlihatkan kepada ibu-ibu bagaimana diperkenalkan, termasuk mengenai ASI
cara menyusui dan cara Ekslusif. Karena pengetahuan yang rendah
mempertahankanya sekalipun pada saat tentang manfaat dan tujuan pemberian ASI
ibu harus berpisah dengan bayinya. Eksklusif bisa menjadi penyebab gagalnya
Menjadi ibu adalah tugas yang berat, yaitu pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
meliputi seluruh perjalanan waktu yang Kemungkinan pada saat pemeriksaan
dilalui anaknya, mulai dari masa kehamilan (Ante Natal Care), mereka tidak
kehamilan, masa menyusui, menyapih, lalu memperoleh penyuluhan intensif tentang
mengasuh, tugas ibu tidak sampai disitu. ASI Eksklusif, kandungan dan manfaat
Salah satu di antara tugas-tugas berat ibu ASI, teknik menyusui, dan kerugian jika
adalah menyusui. Dengan menyusui, tidak memberikan ASI Eksklusif (PP No
selain sang ibu mempunyai kesempatan 33 tahun 2012 ) (2) Disebabkan oleh ibu
dalam membesarkan fisik anaknya dengan bekerja sehingga ibu-ibu menghentikan
segala pemenuhan akan nutrisi yang pemberian ASI Eksklusif karena harus
sempurna, juga membangun keterikatan kembali bekerja. (3) Disebabkan oleh
emosional dan kasih sayang yang besar gencarnya promosi susu formula, dimana
antara ibu dan anak (Arini, 2012) ibu-ibu menghentikan pemberian ASI

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 3
Salatiga
karena pengaruh iklan susu formula. (4) Dari latar belakang di atas maka
Faktor sosial budaya yang meliputi nilai- dirumuskan permasalahan sebagai berikut
nilai dan kebiasaan masyarakat yang Adakah Hubungan Pengetahuan dan
menghambat keberhasilan ibu dalam Motivasi Ibu Hamil memberikan ASI
pemberian ASI Eksklusif, (5) faktor Eksklusif di Poli Obgyn RS.DR ASMIR-
dukungan dari petugas kesehatan dimana Salatiga?.
kegagalan pemberian ASI Eksklusif
disebabkan kurangnya dukungan dari Tujuan Penelitian
petugas kesehatan yang dianggap paling 1. Tujuan Umum
bertanggung jawab dalam keberhasilan Mengetahui Hubungan
keberhasilan penggalakan ASI dan (6) Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil
Faktor dari keluarga dimana banyak ibu dalam memberikan ASI Eksklusif di
yang gagal memberikan ASI Eksklusif Poli Obgyn RS.DR Asmir Salatiga.
karena orang tua, nenek atau Ibu mertua 2. Tujuan Khusus
mendesak ibu untuk memberikan susu a. Mengetahui gambaran pengetahuan
tambahan formula (7) Frekuensi ibu hamil tentang ASI Eksklusif di
menyusui yang kurang, terlalu capek, Poli Obgyn RS. dr. Asmir Salatiga.
kurang minum air (minimal sekitar 1,8 b. Mengetahui gambaran motivasi ibu
liter sehari) serta kurang mendapatkan hamil dalam pemberian ASI
asupan makanan yang sehat dan Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr.
berimbang.Selain itu, adalah sangat Asmir Salatiga.
penting agar Ibu menyusui tidak c. Menganalisa hubungan
melakukan hal-hal yang justru dapat pengetahuan dan motivasi ibu
mengurangi jumlah produksi ASI, seperti, hamil dalam pemberian ASI
merokok, alergi obat atau mengenakan bra EKsklusif di Poli Obgyn RS.DR
yang terlalu ketat (Judarwanto,2006) ASMIR Salatiga
Berdasarkan hasil studi
pendahuluan yang saya lakukan pada Manfaat Penelitian
tanggal 5 Februari 2014 di Poli Obgyn RS. 1. Bagi Masyarakat
DR. ASMIR Salatiga, saya mendapatkan 6 Sebagai masukan bagi ibu agar
ibu hamil dari 20 ibu yang melakukan lebih meningkatkan kesadaran tentang
pemeriksaan ANC. 2 ibu diantaranya ingin manfaat dan pentingnya pemberian
memberikan ASI Eksklusif dikarenakan ASI Ekslusif bagi bayinya.
mengetahui cara pemberian ASI Eksklusif 2. Bagi Pelayanan Kesehatan
bagi bayi dan 4 ibu ingin memberikan ASI Hasil penelitian ini dapat
Eksklusif tetapi belum mengetahui untuk menjadi masukan pada
melanjutkan pemberian ASI Eksklusif petugaskesehatan untuk memberikan
ketika masa cuti habis. Serta diperoleh penyuluhan kepada masyarakat
data pada bulan Januari 2014 terdapat 684 khususnya ibu-ibu dan keluarga
ibu hamil yang datang periksa di Poli terhadap pemberian ASI Eksklusif.
Obgyn. 3. Bagi Peneliti
Berdasarkan data dan fenomena Hasil penelitian ini sebagai
diatas, maka peneliti tertarik untuk penambah referensi dan masukan bagi
melakukan penelitian dengan judul peneliti yang lain untuk melakukan
Hubungan pengetahuan dan motivasi ibu penelitian selanjutnya.
hamil dalam memberikan ASI Eksklusif di 4. Bagi Institusi Pendidikan
Poli Obgyn RS. dr. Asmir Salatiga. Sebagai tambahan referensi
kepustakaan yang ada di STIKES
Ngudi Waluyo sehingga mampu
Rumusan Masalah

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 4
Salatiga
menambah pengetahuan pembaca Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
tentang pemberian ASI Eksklusif. Kurang 15 17,0
Cukup 42 47,7
METODE PENELITIAN Baik 31 35,2
Jumlah 88 100,0
Penelitian ini bertujuan mengetahui Berdasarkan tabel 5.1, dapat
hubungan antara pengetahuan tentang ASI diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil
Eksklusif dengan motivasi ibu hamil tentang ASI eksklusif di Poli Obgyn
dalam memberikan ASI Eksklusif RS. dr. ASMIR-Salatiga, sebagian besar
sehingga jenis penelitian yang digunakan dalam kategori cukup, yaitu sejumlah
adalah penelitian deskriptif korelasi. 42 orang (47,7%).
Menurut Notoatmodjo (2010) penelitian 2. Motivasi dalam Memberikan ASI
deskriptif korelasi adalah jenis penelitian Eksklusif
deskriptif yang bertujuan menetapkan Distribusi frekuensi berdasarkan
besarnya hubungan antar variabel yang motivasi ibu hamil dalam memberikan
diteliti. ASI Eksklusif disajikan pada tabel 5.2
Penelitian ini menggunakan berikut ini
pendekatan cross sectional. Menurut Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi
Notoatmodjo (2010), cross sectional yaitu Berdasarkan Motivasi Ibu
penelitian untuk mempelajari dinamika Hamil dalam Memberikan
antara faktor-faktor dengan efek, dengan ASI Eksklusif di Poli
cara pendekatan, observasi atau Obgyn RS.dr. ASMIR-
pengumpulan data sekaligus pada suatu Salatiga, 2014
saat (point time approach). Artinya tiap
subyek penelitian hanya diobservasi sekali Motivasi Frekuensi Persentase (%)
saja dan pengukuran dilakukan terhadap Rendah 17 19,3
Tinggi 71 80,7
status karakter atau variabel subyek pada
Jumlah 88 100,0
waktu pemeriksaan. Hal ini berarti bahwa
Berdasarkan tabel 5.2, dapat
semua obyek penelitian diamati pada
diketahui bahwa sebagian besar ibu
waktu yang sama.
hamil di Poli Obgyn RS. dr. ASMIR-
Salatiga memiliki motivasi tinggi dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan ASI eksklusif, yaitu
sejumlah 71 ibu (80,7%).
Hasil
Analisis Univariat
Analisis Bivariat
1. Pengetahuan
Bagian ini menyajikan hasil
Distribusi frekuensi berdasarkan
penelitian tentang analisis hubungan antara
pengetahuan ibu hamil tentang ASI
pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam
eksklusif disajikan pada tabel 5.1
pemberian ASI eksklusif di Poli Obgyn
berikut ini.
RS.DR ASMIR-Salatiga. Untuk menguji
hubungan tersebut digunakan Uji Chi
Square dimana hasilnya disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi
Tabel 5.3 Hubungan antara Pengetahuan
Berdasarkan Pengetahuan
dan Motivasi dalam
Ibu Hamil tentang ASI
Memberikan ASI Eksklusif di
Eksklusif di Poli Obgyn
Poli Obgyn RS.DR ASMIR-
RS.dr. ASMIR-Salatiga,
Salatiga, 2014
2014

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 5
Salatiga
Motivasi Memberikan p- mengaetahui ASI dalam jumlah
Pengeta ASI Eksklusif Total valu cukup dapat memenuhi kebutuhan gizi
huan Rendah Tinggi e
bayi selama 6 bulan. 67% ibu
f % f % f %
Kurang 9 60,0 6 40,0 15 100 21,6 0,00 mengetahui Kolustrum adalah cairan
Cukup 2 4,8 40 95,2 42 100 37 0 kental pertama kali yang dikeluarkan
Baik 6 19,4 25 80,6 31 100 dan berwarna kekuningan. 71,6% ibu
Jumlah 17 19,3 71 80,7 88 100 mengetahui Memberikan ASI secara
eksklusif dapat menghambat
Berdasarkan tabel 5.3 dapat kesuburan.
diketahui bahwa ibu dengan pengetahuan Namun terdapat 15 ibu hamil
kurang sebagian besar memiliki motivasi yang memiliki pengetahuan dalam
rendah dalam memberikan ASI eksklusif kategori kurang. Hal ini dikarenakan
sejumlah 9 orang (60,0%), sedangkan ibu sumber informasi yang didapatkan
dengan pengetahuan cukup sebagian besar responden tidak terlalu banyak dan
memiliki motivasi tinggi dalam responden juga tidak begitu
memberikan ASI eksklusif sejumlah 40 mengetahui tentang ASI Eksklusif.
orang (95,2%), dan ibu dengan Dampak dari kurangnya informasi
pengetahuan baik sebagian besar memiliki yang diberikan itu menyebabkan
motivasi tinggi dalam memberikan ASI pengetahuan yang didapat ibu hamil
eksklusif sejumlah 25 orang (80,6%). ada yang kurang dimengerti tentang
Berdasarkan uji korelasi Chi ASI Eksklusif. Pada pengetahuan
Square diperoleh p-value 0,000. Oleh yang kurang dapat dilihat dari
karena p-value 0,000 < (0,05), maka Ho pernyataan kuesioner no.6 yaitu
ditolak, dan disimpulkan bahwa ada 69,3% responden menjawab
hubungan yang signifikan antara Komposisi/kandungan ASI tidak
pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam berperan utama dalam melawan
memberikan ASI eksklusif di Poli Obgyn penyakit pada bayi. Dikarenakan
RS. dr. ASMIR-Salatiga. masih ada ibu yang beranggapan bayi
yang diberikan ASI pada minggu-
minggu pertama mengalami BAB
PEMBAHASAN yang encer dan sering, hal ini
disebabkan kurangnya pemahaman
Analisis Univariat yang mendalam tentang ASI, baik
1. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil dalam hal manfaat dan komposisi
tentang ASI Eksklusif di Poly serta tanpa pengetahuan, pemahaman
Obgyn RS. dr. Asmir Salatiga yang cukup, ibu bisa saja terjebak oleh
Berdasarkan tabel 5.1 ,terlihat opini yang keliru tentang ASI yang
bahwa 35,2% responden memiliki beredar di masyarakat sehingga ibu
pengetahuan tinggi tentang ASI harus berhenti menyusui bayinya.
Eksklusif, sedangkan 47,7% Padahal sifat defekasi bayi yang
responden memiliki pengetahuan mendapatkan kolustrum memang
cukup tentang ASI Eksklusif, dan 17% demikian, karena kolustrum bersifat
responden memiliki pengetahuan laksans. Kemudian kuesioner no.7
kurang tentang ASI Eksklusif. yaitu 62,5% responden menjawab
Pengetahuan yang cukup ini terlihat Cairan yang pertama kali keluar
dari hasil kuesioner dimana 73,9% ibu (kolustrum) itu tidak baik bagi bayi.
mengetahui ASI Eksklusif adalah Hal ini dikarenakan di masyarakat
memberikan hanya ASI saja pada bayi terdapat mitos, bayi baru disusui bila
usia 0-6 bulan tanpa diberikan ASI telah berwarna putih yakni
tambahan makanan apapun. 67% ibu setelah kolustrum dibuang serta ada

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 6
Salatiga
mitos bahwa kolustrum itu adalah ASI berpendidikan terakhir SD 1 (2,3%),
yang basi atau kotor. Dan pada SMA 36 (85,7%) dan PT 6 (14,2%).
kuesioner no.8 yaitu 47,7% responden Dan ibu yang berpengetahuan kurang
menjawab ASI Transisi / peralihan berpendidikan terakhir SD 2 (13,3%),
yaitu ASI yang keluar dari hari ke 3- SMP 3 (20%), SMA 9 (60%) dan PT
13, kadar karbohidrat dan lemak 1 (6,7). Dari hasil tersebut dapat
makin rendah. Hal ini dikarenakan dilihat bahwa pendidikan tidak selalu
keterbatasan informasi mengenai mempengaruhi pengetahuan
tahap-tahap pembentukan ASI yang seseorang, sebagai contoh: ibu yang
didapatkan oleh responden. lulusan dari Perguruan Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan tentang ASI Eksklusifnya
yang disajikan tabel 5.1, dapat terlihat kurang. Sedangkan yang
bahwa ibu hamil yang periksa ANC di berpendidikan SMA tidak semuanya
Poly Obgyn RS. dr. Asmir Salatiga memiliki pengetahuan yang baik,
dengan pengetahuan tentang ASI dikarenakan kurangnya kesadaran
Eksklusif dalam kategori baik tentang pentingnya Pengetahuan
sebanyak 31 orang (35,2%), ibu hamil tentang ASI Eksklusif.
dengan pengetahuan ASI Eksklusif Pendidikan berhubungan
dalam kategori cukup sebanyak 42 dengan pengembangan dan perubahan
orang (47,7%), sedangkan ibu hamil kelakuan anak didik. Pendidikan yaitu
dengan pengetahuan tentang ASI segala usaha untuk membina
Eksklusif dalam kategori kurang kepribadian, mengembangkan
sebanyak 15 orang (17,0%). Hal pengetahuan jasmani dan rohaniah
tersebut menunjukkan bahwa sebagian agar mampu melaksanakan tugas
besar ibu hamil yang periksa ANC di (Hidayanto, 2009). Bahwa tingkat
Poly Obgyn RS. dr. Asmir Salatiga pendidikan yang tinggi tidak
dengan pengetahuan tentang ASI menjamin mempunyai pengetahuan
Eksklusif dalam kategori cukup. Hal yang baik.
ini dikarenakan beberapa faktor yang Berdasarkan faktor pekerjaan
mempengaruhi seperti pendidikan, ibu hamil yang berpengetahuan baik,
pekerjaan dan pengalaman hamil. kebanyakan ibu bekerja sebagai
Berdasarkan pendidikan ibu Karyawati 9 (29%), IRT 8 (25,8%),
hamil, ibu hamil dengan pengetahuan PNS 5 (16,1%), Pengajar 3 (9,7%),
ASI Eksklusif kebanyakan dalam Dagang 3 (12,9%), dan lain-lain 2
kategori cukup. Dan dilihat dari (6,4%). Ibu yang berpengetahuan
pendidikan terakhir ibu yaitu SD cukup bekerja sebagai Karyawati 23
sejumlah 3 (3,4%) orang, SMP (54,8%), IRT 12 (28,6%), Dagang 3
sejumlah 3 (3,4%) orang, SMA (7,1%), PNS 3 (7,1%), Pengajar 1
sejumlah 62 (70,4%) orang, Perguruan (2,3%). Ibu yang berpengetahuan
Tinggi sejumlah 20 ( 22,7%) orang. kurang bekerja sebagai IRT 8 (53,3%),
Dilihat dari hasil tersebut kebanyakan Karyawati 4 (26,7%), dan Dagang 3
ibu yang mempunyai pengetahuan (20%). Dari hasil tersebut dapat
cukup berpendidikan terakhir SMA dilihat bahwa kebanyakan pekerja
sejumlah 17 (70,4%) orang. yang mempunyai pengetahuan cukup
Berdasarkan faktor pendidikan ibu tentang ASI Eksklusif bekerja sebagai
hamil dapat digolongkan, ibu yang karyawati. Hal ini dikarenakan
berpengetahuan baik berpendidikan semakin banyak interaksi atau tukar
terakhir SMA 17 (54,8%) dan PT pendapat sesama ibu bekerja dapat
sejumlah 13 (41,9%). Sedangkan ibu mempengaruhi pengetahuan ibu
yang berpengetahuan cukup, tentang ASI Eksklusif. Dan juga

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 7
Salatiga
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dalam memberikan ASI Eksklusif
di lingkungan sekitar, contohnya: yang tinggi terhadap bayi, sedangkan
sekarang baru memaraknya pengguna 19,7% motivasi responden memiliki
HP Smartphone. motivasi dalam memberikan ASI
Berdasarkan pengalaman ibu Eksklusif yang rendah. Motivasi yang
saat hamil tentang pengetahuan ASI tinggi ini dapat terlihat dari hasil
Eksklusif dalam kategori baik kuesioner dimana 81,8% itu ibu
Primigravida 18 (58%), Multigravida mengatakan Ketika malam hari bayi
13 (41,9%). Ibu yang berpengetahuan menangis ibu akan memberikan ASI.
ASI Eksklusif dalam kategori cukup, 94,3% ibu mengatakan Akan
Primigravida 19 (45,2%), memperhatikan asupan nutrisi yang
Multigravida 23 (54,8%). Ibu yang ibu makan agar kwalitas ASI tetap
berpengetahuan tentang ASI Eksklusif terjaga. 89,8% ibu mengatakan
dalam kategori kurang, Primigravida 4 Akan memberikan ASI Eksklusif
(26,7%), Multigravida 11 (73,3%). pada bayi karena dapat memperkuat
Dari hasil tersebut pengetahuan jalinan kasih sayang ibu dan bayi. Dan
tentang ASI Eksklusif salah satu yang 98,86% ibu mengatakan Akan selalu
mempengaruhi adalah dari menjaga payudaranya supaya tetap
pengalaman hamil sebelumnya. bersih, agar ketika bayi menyusu
Mayoritas ibu hamil yang periksa terhindar dari kuman dan bakteri.
ANC di RS. dr. Asmir Salatiga Hasil penelitian menunjukkan
mendapatkan informasi tentang ASI dari 88 responden, 71 orang (80,7%)
Eksklusif didapat dari keluarga (ibu mempunyai motivasi tinggi, 17 orang
atau kakak perempuan), teman, (19,3%) orang mempunyai motivasi
informasi juga didapatkan dari media rendah. Hal ini berarti lebih banyak
massa seperti koran, majalah tabloid, ibu yang motivasi untuk memberikan
dan internet. Kebanyakan ibu yang ASI Eksklusif dan menujukan bahwa
mempunyai pengetahuan cukup baik faktor instrinsik mempunyai pengaruh
merupakan ibu yang sudah hamil lebih yang besar dalam menetukan motivasi
dari sekali, karena ibu belajar dari responden untuk memberikan ASI
pengalaman hamil sebelumnya Eksklusif. Dorongan yang timbul dari
Pengetahuan tentang ASI faktor instrinsik yang kurang tersebut
Ekslusif sangatlah penting untuk dapat dilihat dari hasil kuesioner yang
diketahui oleh sebagian besar ibu di berikan kepada responden
hamil, karena semua ibu perlu dikarenakan responden banyak yang
mengetahui cara memberikan ASI sudah menyiapkan susu formula
Eksklusif dengan baik dan benar. Hal dirumah ketika ibu sedang tidak
ini dikarenakan pengetahuan ibu berada di rumah. Ini dikarenakan
hamil tentang ASI Eksklusif lingkungan ibu tinggal tidak
cenderung belum adekuat, terlebih hal memungkinkan ibu untuk menjaga
ini berhubungan dengan buah hati. privasinya dan dikarenakan ibu
Pemberian ASI Eksklusif yang tidak kebanyakan tidak tahu cara
baik dan tidak tepat mengakibatkan penyimpanan ASI. Serta ibu tidak mau
tidak efektifnya pemberian ASI memberikan ASI ekslusif dikarenakan
eksklusif pada bayi. ibu takut payudaranya kendor.
2. Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan Pendidikan ibu
Hamil dalam Memberikan ASI yang mempunyai motivasi tinggi,
Eksklusif yaitu SMA 52 (74,2%), Perguruan
Pada tabel 5.2 , terlihat bahwa Tinggi 17 (24,2%). Dan ibu yang
80,7% responden memiliki motivasi motivasinya rendah yaitu SMA 10

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 8
Salatiga
(55,5%), Perguruan Tinggi 3 pengetahuan tentang ASI Eksklusif
( 16,7%), SD 3 (16,7%), SMP 2 dalam kategori kurang,terdapat 9
(11,1%). Berdasarkan Pekerjaan ibu (60,0%) ibu hamil yang mempunyai
yang mempunyai motivasi tinggi, motivasi kurang dan 6 (40,0%) ibu
yaitu Karyawati 31 (31), IRT 22 mempunyai motivasi tinggi terhadap
(32,3%), PNS 7 (10,2%), Dagang 6 pemberian ASI Eksklusif. Hal ini
(8,8%), Pengajar 2 (2,9%). Ibu yang dikarenakan faktor dukungan dari
mempunyai motivasi rendah, yaitu suami atau keluarga, bagi kalangan
IRT 8 (40%), Karyawati 5 (25%), dibawah mereka lebih memilih untuk
Dagang 4 (20%), Pengajar 2 (10%), tidak membeli susu formula karena
PNS 1 (5%). Berdasarkan bisa digunakan untuk membeli
Gravidarum ibu yang mempunyai kebutuhan lainnya, kemudian dari
motivasi tinggi, yaitu Primigravida 29 pengalaman ibu terhadap anak
(42%), Multigravida 40 (58%). Ibu sebelumnya yang diberikan susu
yang mempunyai motivasi formula mengalami diare sehingga ibu
rendah,yaitu Primigravida 10 ingin belajar memberikan ASI
(34,4%), Multigravida 19 (65,5%). Eksklusif saja pada anak yang
Dari hasil tersebut dapat berikutnya ini. Hal ini bisa dilihat dari
disimpulkan bahwa motivasi yang 70,4% mengatakan Akan
tinggi ini dapat dipengaruhi oleh memberikan ASI Eksklusif saja pada
lingkungan, salah satunya faktor dari bayi karena ASI tidak repot, efisien,
keluarga. Bersarnya dukungan suami bisa dibawa kemana mana dan
atau orang-orang dekat disekitarnya. takarannya pas untuk bayi.
Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor Dari hasil penelitian dapat
pekerjaan, contohnya tempat bekerja diketahui bahwa dari 31 responden
mempunyai ruang untuk memberikan yang mempunyai pengetahuan tentang
kesempatan pada ibu untuk menyusui ASI Eksklusif dalam kategori baik,
bayinya atau memerah ASI. Serta terdapat 25 (80,6%) ibu hamil yang
faktor pengalaman juga mempunyai mempunyai motivasi tinggi. Dapat
pengaruh yang signifikan, dilihat juga 6 (19,4%) ibu hamil
dikarenakan informasi yang di dapat lainnya mempunyai motivasi yang
dari pengalaman hamil yang rendah terhadap pemberian ASI
sebelumnya. Eksklusif. Hal ini dikarenakan ibu itu
mengetahui kalau ASI itu bagus untuk
Analisis Bivariat bayinya tapi ibu masih merasa takut
1. Hubungan Antara Pengetahuan jika ASI saja tidak cukup untuk
dengan Motivasi Ibu Hamil dalam bayinya dikarenakan payudaranya
Memberikan ASI Eksklusif yang kecil,sehingga ASInya nanti
Berdasarkan uji korelasi Chi yang keluar hanya sedikit. Hal ini
Square diperoleh p-value 0,000. Oleh dapat dari 39,8% responden
karena p-value 0,000 < (0,05), mengatakan ASI Eksklusif
maka Ho ditolak, dan disimpulkan mempunyai banyak manfaat bagi bayi,
bahwa ada hubungan yang signifikan namun belum sesuai dengan
antara pengetahuan dan motivasi ibu kebutuhan bayi,oleh karena itu ibu
hamil dalam memberikan ASI berkeinginan memberikan ASI dan
eksklusif di Poly Obgyn RS.DR susu formula terhadap bayinya.
ASMIR-Salatiga. Menurut teori PERINASIA (2011)
Berdasarkan hasil penelitian Ukuran payudara yang kecil sering
dapat diketahui bahwa dari 15 dicemaskan sebagai penyebab
responden yang mempunyai kegagalan pemberian ASI. Padahal,

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 9
Salatiga
besar kecilnya payudara tidak Kolustrum (1-7 hari), 1-2 hari di
berkaitan dengan kemampuan lemari es (4 0C), 2 minggu- 4 bulan di
memberikan ASI. Air susu ibu Freezer dalam lemari es (-4 0C),
dibentuk oleh jaringan kelenjar alveoli setahun dalam deep freezer (-18 0C).
(pembentuk ASI). Payudara besar ASI beku perlu dicairkan dahulu
mengandung lebih banyak jaringan dalam lemari es 4 derajat. Dan ASI
lemak. Jadi yang penting, semua tidak boleh dimasak / panaskan, hanya
perangakat menyusui normal : 1. dihangatkan dengan merendam
Korpus (badan),yaitu bagian yang cangkir dalam air hangat
membesar, 2. Areola, yaitu bagian Dari hasil penelitian dapat
yang kehitaman di tengah, 3. Papilla diketahui bahwa dari 42 responden
atau putting, yaitu bagian yang yang mempunyai pengetahuan tentang
menonjol di puncak payudara. Besar ASI Eksklusif dalam kategori cukup,
kecilnya payudara tidak menjadi terdapat 40 (95,2%) ibu hamil yang
ukuran keberhasilan menyusui. mempunyai motivasi tinggi dan 2
Dapat dilihat juga dari (4,8%) ibu hamil lainnya mempunyai
jawaban kuesioner ada 37,5% ibu motivasi yang rendah terhadap
hamil mengatakan Sudah pemberian ASI Eksklusif. Dapat
menyiapkan susu formula untuk dilihat juga dari penelitian bahwa ibu
bayinya ketika sedang tidak berada di yang mempunyai pengetahuan cukup
rumah. Hal ini dikarenakan ada dengan motivasi tinggi 31 (45,6%)
beberapa ibu yang bekerja adalah bekerja sebagai karyawati, jadi
mengatakan bahwa di tempat ibu ibu bisa saling sharing terhadap teman
bekerja tidak tersedia fasilitas khusus lingkungan kerjanya mengenai
untuk ibu memerah ASInya sehingga pengalaman menyusui dan sebagainya
ibu merasa kerepotan sehingga ibu yang menyangkut kebutuhan anaknya
memilih untuk memberikan susu nanti.
formula untuk bayinya dan ibu juga Kemudian dari hasil penelitian
mengatakan belum mengetahui cara dapat dilihat juga pada ibu yang
penyimpanan ASI yang benar itu mempunyai pengetahuan cukup tetapi
seperti apa. motivasinya kurang. Hal ini dapat
Seringkali alasan pekerjaan dilihat dari 62,5% ibu mengatakan
membuat seorang ibu berhenti Cairan yang pertama kali keluar itu
menyusui. Padahal sebenarnya ada tidak baik bagi bayi. Dikarenakan di
beberapa cara yang dapat dianjurkan masyarakat terdapat mitos bahwa bayi
pada ibu yang bekerja : 1. Susuilah baru lahir disusui jika ASI sudah
bayi sebelum ibu bekerja, 2. ASI berwarna putih, karena ASI yang
dikeluarkan untuk persedian di rumah berwarna kuning dianggap sebagai
sebelum ibu berangkat kerja, 3. Pada ASI yang basi atau ASI yang kotor
saat ibu di rumah, sesering mungkin jadi harus dibuang. Kolustrum adalah
bayi disusui, dan diganti jadwal cairan emas, cairan pelindung yang
menyusuinya sehingga banyak kaya anti infeksi dan lebih banyak
menyusui di malam hari, 4. mengandung protein serta
Keterampilan mengeluarkan ASI dan mengandung zat anti infeksi 10-17
merubah jadwal menyusui sebaiknya kali lipat dibandingkan dengan ASI
telah mulai dipraktekkan sejak satu matang. ASI matang adalah ASI yang
bulan sebelum kembali bekerja. Cara keluar hari ke 14 sampai seterusnya
penyimpanan ASI juga perlu diketahui (Roesli, 2009). Dapat dilihat juga di
oleh ibu : 6-8 jam di temperatur kuesioner 46,6% Ibu tidak akan
ruangan (19 0C - 25 0C) bila masih memberikan ASI Eksklusif pada bayi,

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 10
Salatiga
karena dapat merusak bentuk khususnya tentang hal-hal yang
payudara menjadilebih kendor.Hal berhubungan dengan pola pemberian
ini terjadi karena kecemasan para ibu ASI.
disebabkan perubahan penampilan Dalam teori dorongan (Drive
yang tidak menarik lagi nantinya. Theory), Dorongan memberikan
Yang dapat mengubah penampilan tekanan pada hal yang mendorong
payudara bukanlah menyusui tetapi terjadinya tingkah laku. Timbulnya
ketika masa kehamilan. Ketika hamil dorongan, bertambah kuatnya
tubuh akan mengeluarkan hormone dorongan maupun berkurangnya
yang nantinya akan membentuk air kekuatan dorongan dapat diukur
susu. Selama kehamilan,payudara secara objektif. Mengatakan bahwa
menjadi lebih besar dari ukuran perilaku didorong ke arah tujuan oleh
biasanya karena sedang disiapkan kondisi yang mendesak (driving state)
untuk menyusui. Bagus atau tidaknya dalam diri orang atau binatang. Bila
payudara lebih berkaitan dengan kondisi dorongan internal itu muncul,
faktor keturunan dan usia. Menyusui individu didesak untuk berperilaku
atau tidak menyusui akan terjadi dengan cara yang sedemikian rupa
perubahan pada payudara, antara lain sehingga mengurangi intensitas dari
sejalan dengan pertambahan usia kondisi mendesak tersebut.
(Roesli, 2009). Motivasi dapat diartikan
Pendidikan diperlukan untuk sebagai kekuatan (energi) seseorang
mendapat informasi misalnya hal-hal yang dapat menimbulkan tingkat
yang menunjang kesehatan sehingga persistensi dan entusiasmenya dalam
dapat meningkatkan kualitas hidup. melaksanakan suatu kegiatan, baik
Menurut YB Mantra yang dikutip yang bersumber dari dalam diri
Notoatmodjo (2003), pendidikan individu itu sendiri (motivasi
dapat mempengaruhi seseorang intrinsik) maupun dari luar individu
termasuk juga perilaku seseorang akan (motivasi ekstrinsik). Tindakan yang
pola hidup terutama dalam digerakkan oleh suatu sebab yang
memotivasi untuk sikap berperan serta datang dari luar diri individu disebut
dan pembangunan pada umumnya tindakan yang bermotif ekstrinsik.
makin tinggi pendidikan seseorang Sedangkan tindakan yang digerakkan
makin mudah menerima informasi oleh suatu sebab yang datang dari
menurut Notoatmodjo, 2003 dan dalam individu disebut tindakan yang
Nursalam, (2003) dalam A.wawan, bermotif intrinsik. (Sudrajat, 2008)
(2010). Motivasi yang diberikan
Pengetahuan ibu dapat seseorang termasuk kesadaran yang
mendukung terhadap pemberian ASI datang dari luar individu. Penelitian
Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan Joanna California (2008),
karena dengan pengetahuan yang menyimpulkan bahwa pengetahuan
dimiliki akan mudah menerima ibu yang tinggi dapat menyebabkan
informasi tentang pemberian ASI adanya motivasi atau keinginan ibu.
Eksklusif (Prasetyono, 2009) Hal ini sangat mempengaruhi ibu
Semakin tinggi tingkat untuk memberikan ASI Eksklusif.
pendidikan ibu semakin mudah
menerima informasi, sehingga makin Keterbatasan Penelitian
banyak informasi dan pengetahuan Ada hambatan yang dihadapi
yang dimiliki.Sebaliknya pendidikan peneliti dalam melakukan penelitian ini :
ibu yang rendah memungkinkan ibu Peneliti menggunakan instrumen
lambat menerima pengetahuan baru kuesioner dimana subyek yang diteliti

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 11
Salatiga
mengetahui bahwa mereka sedang diteliti kesadaran pentingnya pengetahuan dan
sehingga jawaban sangat tergantung pada wawasan terhadap masalah-masalah
kondisi responden saat itu atau responden yang terkait dengan pemberian ASI
mungkin saja tidak jujur dalam menjawab Eksklusif.
kuesioner yang diberikan. Peneliti tidak 3. Bagi peneliti lain
bisa mendampingi responden satu persatu Diharapkan peneliti lain dapat
dikarenakan ibu yang periksa ANC di Poli melakukan penelitian yang lebih baik
Obgyn terus berdatangan. dalam membuat instrumen penelitian
dan melakukan pendekatan yang lebih
baik lagi sehingga jawaban responden
SIMPULAN DAN SARAN dapat dijadikan sebagai hasil yang
baik.
Simpulan 4. Bagi Institusi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian Diharapkan dapat menambah referensi
tentang hubungan pengetahuan dan di perpustakaan kampus dan
motivasi ibu hamil dalam memberikan ASI meningkatkan wawasan dan
eksklusif di Poli Obgyn RS dr. ASMIR- pengalaman, serta pengetahuan
Salatiga dapat ditarik kesimpulan sebagai mahasiswi kebidanan tentang ASI
berikut : Eksklusif.
1. Sebagian besar ibu hami yang 5. Bagi Instansi Terkait / Tempat ibu
memiliki pengetahuan tentang ASI bekerja
Eksklusif yang cukup 42 ibu (47,7%) , DiharMapkan untuk instansi tempat
yang baik sejumlah 31 ibu (35,2%) ibu bekerja menyediakan tempat
dan yang kurang sejumlah 15 ibu khusus untuk ibu menyusui atau
(17%). memerah ASI nya, agar memudahkan
2. Sebagian besar ibu hamil yang ibu memberikan ASI pada bayinya.
mempunyai motivasi tinggi dalam
memberikan ASI Eksklusif yaitu
sejumlah 71 ibu (80,7%)dan yang DAFTAR PUSTAKA
mempunyai motivasi rendah dalam
memberikan ASI Eksklusif yaitu Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
sejumlah 17 ibu (19,3%). Penelitian Suatu Pendekatan
3. Ada hubungan antara Pengetahuan dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
motivasi dalam memberikan ASI
Eksklusir di Poli Obgyn RS. dr. Asmir Arini, H. 2012. Konsep
Salatiga dengan nilai p-value = 0,000 < Pengetahuan .Jakarta : Bina
(0.05) Pustaka.

Saran Dinas Kesehatan Kota Salatiga.


1. Bagi tenaga kesehatan 2012. Cakupan ASI
Diharapkan petugas kesehatan lebih Eksklusif. Salatiga: Dinkes
optimal lagi untuk memberikan Kota Salatiga.
penyuluhan dan konseling untuk dapat
membantu ibu yang bermasalah dalam Hasibuan dan Malayu. (2010). Organisasi
menyusui, sehingga langkah-langkah dan manajemen. Jakarta : PT Bumi
menuju keberhasilan dalam menyusui Aksara.
bisa tercapai.
Hidayanto. 2009. Ilmu Perilaku. Jakarta :
2. Bagi Ibu, Keluarga dan Masyarakat
Sagung Seto.
Diharapkan masyarakat khususnya
wanita atau ibu hamil memiliki

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 12
Salatiga
Khasanah. Nur. 2010. ASI atau Susu Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu
Formula Ya ?. Yogyakarta: Flash Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Book Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Manuaba, IBG. 2004. Kapita Selekta Pudjiadji, S. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada
Penatalaksanaan Rutin Obstetri Anak. Jakarta: FKUI.
Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Roesli. 2009. Mengenai ASI Eksklusif.
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Masa Jakarta: Trubus Agriwijaya.
Nifas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Nindyati, Ayu Dwi. 2007. Kekuatan Belajar Mengajar. Jakarta :
Sebuah Motivasi. Psikologi, Rajawali Pers.
Agustus 2007, hal 44.
SDKI. 2012. Angka Kematian Bayi di
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Indonesia.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Sudrajat, Akhmad. (2008). Teori-Teori
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Motivasi. <http://akhmadsudrajat.
Metode Penelitian Ilmu wordpress.com>. 11Desember
Keperawatan. Jakarta : Salemba 2012.
Medika.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan
PERINASIA. 2011.Manajemen Laktasi. Kebidanan pada Ibu Nifas.
Jakarta. Yogyakarta: Andi.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Wawan, A & M Dewi. (2010).


Pemberian ASI eksklusif. Jakarta. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
2012 Manusia. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2012. Buku
Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta:
Diva Press.

Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Ibu Hamil dalam Memberikan ASI Eksklusif di Poli Obgyn RS. dr. Asmir- 13
Salatiga

Anda mungkin juga menyukai