Anda di halaman 1dari 6

Aspek manajemen

A . PERENCANAAAN
Manajemen dalam pembangunan proyek bisnis maupun manajemen
dalam implementasi rutin bisnis adalah sama saja dengan manajeme
lainnya. Ia berfungsi untuk aktivitas-aktivitas perencanaan, pengoranisasian,
pelaksanaan dan pengendalian. Dalam menysun suatu perencanaan ,
hendaknya ia dapat dikaji dari beberapa sisi, seperti: sisi pendekatan
pembuat perencanaan, sisi fungsi perencanaan itu sendiri, sisi jangka waktu
pelaksanaan yang akan di-cover oleh perencanaan, dan sisi tingkatan
perencanaan. Setelah itu bautlah suatu rekomendasi, berupa hasil studi yang
menyatakan bahwa ide bisnis dapat direncanakan atau tidak . paparan-
paparan pendelatan diatas disajikan seperti berikut ini.
1 . Pendekatan dalam Membuat Perencanaan
Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down)
Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up)
Pendekatan Campuran
Pendekatan Kelompok
2 . Fungsi Perencanaan dan Rencana
Penerjemah Kebijakan Umum
Berupa Perkiraan yang Bersifat Ramalan
Berfungsi Ekonomi
Memastikan suatu Kegiatan
Alat Koordinasi
Alat/Sarana Pengawasan
3 . Macam-macam Perencanaan
Rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, yaitu dari sisi jangka
waktu dan sisi tingkatan manajemen.
Sisi Jangka Waktu

Perencanaan jangka panjang


Perencanaan jangka menengah
Perencanaan jangka pendek
Sisi Tingkatan Manajemen
Peencanaan strategis
Perencanaan operasional
4 . Program Kerja
a. Teknik gantt chart dan gantt milestone chart
Teknik gantt chart pertama kali diperkenalkan oleh Henry L Gantt. Pada
dasarnya pembuatan jawal dilakukan dengan dua sumbu, yaitu sumbu
horizontal untuk menggambarkan kurun waktu dan sumbu vertikal
untuk menggambarkan jenis kegiatan dan pelaksanaannya. Langkah-
langkah penyusunannya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tingkat kerincian kegiatan yang akan dimasukkan pada
bagan
2) Mengidentifikasi urutan logis
3) Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian masing-
masing kegiatan.
4) Membuat konsep penjadwalan bagan
5) Mendiskusikan konsep tersebut dengan orangan-orang yang akan
terlibat dalam pelaksanaan masing-masing kegiatan.
6) Membuat bagab akhir yang lebih realistis dan telah disepakati oleh
sumua orang yang terlibat.
7) Merevisi dan mengoreksi apabila perlu

b. Teknik PERT dan NwP


Teknik PERT (program evaluation and review technique) adalah teknik
perencanaan yang dikembangkan oleh konsultan Booz, Allen, dan
Hamilton pada tahun 1958.
Dalam teknik ini memilikituga dasar yang penting yaitu: perencanaan,
yang meliputi penjadwalan kerja, penganggaran dan penggunaan
tenaga kerja, pengorganisasian dan pengendaliannya. Langkah-
langkah yang perlu diperhatikan adalah: pembuatan daftar kegiatan-
kegiatan, dan penentuan urutan-urutan kegiatannya.

c. Teknik PKT, PIP dan APP


Teknik PKT (Pola Kerja Terpadu) merupakan tekni pemecahan
masalah yang dilanjutkan dengan perencanaan kerja yang
komprehensif yang akan memberikan kepastian kegiatan dan
tanggung jawabdalam pelaksanaan satu kegiatan.
Teknik PIP (performance improvement planning) adalah suatu teknik
perencanaan guna menentukan strategi serta langkah-langkah
kagiatan yang terkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan melalui analisis atas kekuatan kekuatan pendorong dan
penghambat kinerja perusahaan.
Teknik AAP (analisis persoalan potensial) adalah suatu teknik yang
membantu dalam mengamankan suatu rencana atau program yang
telah disusun sedemikian rupa.
5 . Anggaran
Adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka
dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk periode tertentu dimasa yang akan datang. Dalam
perencanaan anggaran dikenal ada empat macam system yaitu:

System anggaran traisional


System anggaran hasil karya
System anggaran PPBS
System anggaran ZBB

B . PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
1 . Langkah pengorganisasian
a) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
b) Membagi beban kerja ke dalam aktivitas yang logis dan memadai
c) Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang
logis
d) Menetapkan mekanisme
e) Memantau efektivitas organisasi
2 . Asas Organisasi
Rincian asas organisasi ada Sembilan factor yaitu
a) Perumusan tujuan organisasi
b) Departemenisasi
c) Pembagian Kerja
d) Koordinasi
e) Pelimpahaan Wewenangrentang Kendali
f) Rentang Kendali
g) Jenjang Organisasi
h) Kesatuan Perintah
i) Fleksibelitas
3 . Struktur Organisasi
Ada empat elemen dalam struktur, yaitu:
a) Spesialisasi aktivitas
b) Standarisasi aktivitas
c) Koordinasi aktivitas
d) Besar unit kerja

4 . Faktor Penentu Struktur Organisasi


a) Strategi dan struktu organisasi
b) Teknologi sebagai penentu struktur
c) Manusia sebagai penentu struktur
d) Ukuran dan Struktur

5 . Bentuk Organisasi
a) Organisasi garis
b) Organisasi fungsional
c) Organisasi garis dan staf
d) Organisasi gabungan
e) Organisasi matriks

6 . Prestasi organisasi
Sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat tergantung pada keberhasilanpara manajernya
melaksanakan tugas. Prestasi manajer dapat diukur dalam dua konsep, yaitu
efisiensi dan efektifitas. Menurut Peter Drucker, efisiensi berarti melakukan
kerja dengan benar dan efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang
benar. Manajer yang efisien adalah yang menghasilkan output atau hasil
yang sebesar-besarnya dengan bahan yang sekecil-kecilnya.

C . PENGGERAKAN
1 . Fungsi Penggerakan
Mempengaruhi seseorang agar menjadi pengikut
Melakukan daya tolak pada seseorang
Memupuk kesetiaan pada pimpinan
Menanamkan rasa tanggung jawab seseorang atau orang-orang
terhadap tuhannya, Negara dan masyarakat
2 . Kepemimpinan
Kepemimpinan diartikan oleh Stoner adalah sebagai suatu proses
mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang
berhubungan dengan anggota kelompok.
D . PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Fungsi pokok dalam pengendalian adalah:
a) Mencegah terjadinya kesalahan atau penyimpangan
b) Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi
c) Mendinamisasikan organisasi
d) Mempertebal rasa tanggung jawab

1 . Jenis Pengendalian
Terdapat berbagai jenis pengendalian dalam manajemen. Salah
satunya adalah jenis pengendalian yang memfokuskan pada masukan-
pengolahan-keluaran seperti dijelakan berikut ini
a) Metode pengendalian pendahuluan: memerlukan berbagai standar
kuaitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan seperti
material keuangan modal dan sdm
b) Metode pengendalian bersamaan: memerlukan standar perilaku,
kegiatan dan pelaksanaan dari kegiatan secara layak
c) Metode pengendalian umpan balik: memerlukan standar kuantitas dan
kualitas yang layak dari keluaran

2 . Sstem Pengendalian yang efektif


System pengendalian yang dapat diandalkan dan efektif
mempunyai kerakteristik tertentu yang sifatnya relative. Akan tetapi,
sebagian besar dari system pengendalian diperkuat oleh ciri-ciri seperti
berikut:
Akurat
Tepat waktu
Dipusatkan pada titik pengendalian strategis
Ekonomis
Realistis dari sisi organisasi
Fleksibel
Perspektif dan operasional
Diterima oleh angota organisasi
E . MENGAKHIRI PEMBANGUNAN PROYEK BISNIS
Langkah-langkah pokok berikut direkomendasikan untuk membantu
proses mengakhiri proyek bisnis:
1. Menetapkan organisator terminasi proyek untuk mengorganisasikan
penutupan proyek
2. Mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan proses terminasi
3. Menyiapkan laporan dari masing-masing personil terminasi proyek
4. Mengakhiri semua dokumen financial
5. Akhiri semua perintah kerja
6. Lengkapi semua dokumen dengan semua pihak yang terkait,lalu dosetujui
7. Tutup semua bagan proyek
8. Lakukan pos audit atas selesainya proyek
9. Membuat pernyataan persetujuan dari klien bahwa proyek selesai dikerjakan
10.Tutup semua bagian fisik proyek dan lakukan pemutusan hubungan kerja bagi
staf proyek yang masih tersisa

F. IMPLIKASI PADA SKB


Hasil studi aspek manajemen hendaknya memberikan informasi dalam
pembanguna proyek bisnis dan manajemen dalam implementasi bisnis rutin dalam
hal:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Pengendalian
5. Mengakhiri pembangunan proyek

Hasil Analisis
Hasil analisis terhadap elemen-elemen diatas akan berupa suatu pernyataan
apakah rencana bisnis di anggap layak atau tidak. Jika rencana bisnis
dikatakan layak, maka studi akan dilanjutkan ke aspek yang lain. Jika tidak
maka dapat dilakaukan kajian ulang yang lebih realistis dan positif sehigga
kajian menjadi layak. Apabila memang sulit untuk menjadi layak, maka
sebaiknya rencana bisnis ini di akhiri saja

G. CONTOH CARA MENGANALISIS


Telah dipaparkan diatas, bahwa mengkaji aspek manajemen tidak terlepas
dari perencanaan , pengorganisasian, actuating, dan pengendalian, serta teknis
mengakhiri penyelesaian pembangunan proyek.

Anda mungkin juga menyukai