kesehatan
Minggu, 28 Agustus 2011
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus di wujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia, sebagai mana di maksudkan dalam pembangunan UUD 1945 melalui
pembangunan Nasional yang berkesinambungan.
Praktek Kerja Lapangan adalah suatu proses pembelajaran pada unit kerja secara nyata,
sehingga peserta didik mendapat gambaran dan pengalaman kerja secara langsung dan
menyeluruh. Sebagai calon tenaga penunjang pada pelayanan kesehatan, peserta didik Smk
Farmasi Samarinda diharapkan mengetahui berbagai kegiatan terpadu meliputi bidang produksi,
distribusi, pelayanan dan pengawasan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya
termasuk penatalaksanaan administrasinya.
Latihan keterampilan yang secara intensif diberikan di laboratorium sekolah hanya sebagai
dasar untuk bekerja di dunia usaha. Keterampilan lain seperti pengendalian obat, penyuluhan
obat, penerapan sikap yang baik sebagai tenaga kesehatan dan kemampuan untuk bekerjasama
dengan tenaga kesehatan lain serta cara memecahkan masalah yang terjadi di lapangan belum
diberikan di sekolah secara khusus. Untuk itu Praktek Kerja lapangan merupakan cara terbaik
untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang belum di peroleh selama mengikuti
pendidikan di sekolah.
Usaha apotek merupakan suatu kombinasi dari usaha pengabdian profesi farmasi, usaha
social dan usaha dagang yang masing-masing aspekm ini tidak dapat di pisah-pisahkan satu
dengan lainnya dari usaha apotek. Apotek sendiri merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi pada
masyarakat. Peraturan mengenai apotek tertuang dalam peraturan Mentri
Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002.
( Anonim, Ketentuan dan tata cara Pemberian Izin Apotek, 2002 )
Farmasis adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan dibidang kefarmasian melalui
keahlian yang diperolehnya selama pendidikan tinggi
kefarmasian. Sifat kewenangan yang berlandaskan ilmu pengetahuan ini memberinya
semacam otoritas dalam berbagai aspek obat atau proses kefarmasian yang tidak dimiliki oleh
tenaga kesehatan lainnya. Farmasi sebagai tenaga kesehatan yang dikelompokkan profesi, telah
diakui secara universal. Lingkup pekerjaannya meliputi semua aspek tentang obat, mulai
penyediaan bahan baku obat dalam arti luas, membuat sediaan jadinya sampai dengan pelayanan
kepada pemakai obat atau pasien.
(ISFI, Standar Kompetensi Farmasi Indonesia, 2004).
2. Tujuan khusus
a.Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek
b.Untuk mengetahui peranan asisten apoteker di Apotek.
c.Agar peserta didik mampu memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran yang
diperoleh di sekolah dan diterapkan di lapangan kerja.
d.Meningkatkan citra dan kemandirian asisten apoteker.
C. Manfaat PKL
Waktu dan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Apotek Tidar Farma Balikpapan
adalah kurang lebih selama satu bulan yaitu terhitung sejak tanggal 1 agustus 2011 samapai
denga 27 agustus 2011.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
Menurut PP no. 51 tahun 2009 pasal 1 ayat 13 Apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.
a. Asisten Apoteker adalah tenaga kesehatan yang berijazah Sekolah Asisten Apoteker
atau Sekolah Menengah Farmasi, Akademi Farmasi, dan Jurusan Farmasi Politeknik
Kesehatan, Akademi Analisis Farmasi dan Makanan, Jurusan Analisis Farmasi
serta Makanan Politeknik Kesehatan sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan
yang berlaku.
b. Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis atas kewenangan yang diberikan kepada
pemegang Ijazah Sekolah Asisten Apoteker atau Sekolah Menengah Farmasi, Akademi
Farmasi dan Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan, Akademi Analisis Farmasi
dan Makanan, Jurusan Analisis Farmasi serta Makanan Politeknik Kesehatan untuk
menjalankan Pekerjaan Kefarmasian sebagai Asisten
c. Surat Izin Asisten Apoteker adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada pemegang Surat Izin Asisten Apoteker untuk melakuka pekerjaan kefarmasian disarana
kefarmasian.
d. Sarana Kefarmasian adalah tempat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian
antara lain Industri Farmasi termasuk obat Tradisional dan kosmetika, Instalasi Farmasi, Apotek,
dan toko obat.
(Anonim, Izin Kerja Asisten Apoteker, 2003)
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 Tentang pekerjaan kefarmasian
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
2. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
3. Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
4. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien
yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untukmeningkatkan mutu kehidupan pasien.
5. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker.
6. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani
Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi,
dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.
C. Pengelolaan Apotek
Pengolahan apotek meliputi :
a. Pembuatan pengolahan peracikan,pengubahan bentuk,pencampuran,penyimpanan, dan
pengerahan obat serta bahan obat.
b. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya
c.Pelayanan informasi tentang mengenai perbekalan farmasi, yang meliputi :
1. Pelayanan informasi tentang obatdan perbekalan lainnya yang di berikan kepada dokter
dan tenaga kesehatan lainnya maupun kepada masyarakat.
2. pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya.
3. Pelayanan informasi yang di maksud di atas wajib di dasarkan pada
kepentingan masyarakat..
E. Pelayanan Resep
a. Dalam resep harus memuat :
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
2. Tanggal penulisan resep ( Inscriptio)
3. Tanda R/ pada bagian kiri pada setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau komposisi obat
(invecatio)
4. Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
5. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep atau sesuai dengan perundang undangan yang
berlaku (subscriptio)
6. Jenis hewan dan nama atau serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan.
7. Tanda seru atau paraf dokter untuk resep yang mengandung obat melebihi dosis maksimal.
Resep yang mengandung narkotika harus di tulis tersendiri yaitu tidak boleh ada iterasi
(ulangan), di tulis nama pasien tidak boleh m.i = mihi ipsi =untuk dipakai sendiri, alamat pasien
dan aturan pakai harus jelas , tidak boleh di tulis sudah tahu pakai nya (usus cognitus).
Untuk penderita yang segera memerlukan obatnya,Dokter menulis bagian kanan atas
resep : Cito, Statim, Urgent, P.I.M = periculum in mora= berbahaya bila di tunda. Resep ini harus
di layani terlebih dahulu.
Kopi resep ialah salinan tertulis dari suatu resep. Istilah lain dari kopy
resep ialah apograph , exemplum , atau afschrift. Salianan resep selain memuat semua
keterangan yang termuat dalam resep asli harus memuat pula :
ii. Resep harus di rahasiakan dan di simpan di apotek dengan baik selama waktu 3 tahun.
iii. Resep atau salinan resep hanya boleh di perlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang
membuat penderita-penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Iv. Apoteker pengelola apotek, apoteker pendamping atau pengganti di izinkan untuk menjual
obat keras yang di sebut Daftar Obat Wajib Apotek tanpa resep yang telah di tetapkan oleh
menteri kesehatan.
a. Resep yang telah di buat di simpan menurut urutan tanggal dan nomor penerimaan /pembuatan
resep.
b. Resep yang mengandung narkotika harus di pisahkan dari resep lainnya, tandai garis merah di
bawah nama obat nya.
c. Resep yang telah di simpan melebihi tiga tahun dapat di musnahkan dan cara pemusnahannya
adalah dengan cara di bakar atau dengan cara lain yang memadai.
d. Pemusnahan resep di lakukan oleh apoteker pengelola bersama dengan sekurang-kurangnya
seorang ptugas apotek.
Pada pemusnahan resep harus di buat dengan berita acara pemusnahan sesuai dengan bentuk
yang telah di tentukan dalam rangkap empat dan di tandatangani oleh apoteker pengelola apotek
dan seorang petugas apotek yang ikut memusnahkan.
2. Pengertian Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis, bukan narkotika yang berkasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada system saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan prilaku.
Pengaturan
1. pengaturan narkotika psikotropika bertujuan untuk :
a. Menjamin ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika
c. Memberantas peredaran gelap narkotika danpsikotropika.
Penyimpanan
Narkotika yang berada dalam penguasaan importir, eksportir, pabrik obat, pedagang besar
farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas balai
pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan wajib di simpan secara khusus.
Pabrik farmasi, importir dan PBF yang menyalurkan narkotika harus memiliki gudang
khusus untuk menyimpan narkotika dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Dinding terbuat dari tembok dan hanya mempunyai 1 pintu dengan 2 buah kunci yang kuat
dengan merk yang berlainan.
b. Langit-langit dan jendela di lengkapi dengan jeruji besi .
c. Di lengkapi dengan lemari besi yang beratnya tideak kurang dari 150 kg serta harus mempunyai
kunci yang kuat.
Apotek dan rumah sakit harus memiliki tempat khusus untuk menyimpan narkotika dan
psikotropika dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Harus terbuat dari kayu dan bahan lain yang kuat ( tidak boleh terbuat dari kaca )
b. Harus mempunyai kunci yang kuat
c. Di bagi 2 bagian, masing-masing dengan kunci yang berlainan.
Bagian pertama di gunakan untuk menyimpan morfin, petidin, serta persediaan narkotika,
sedangkan bagian kedua di pergunakan untuk menyimpan narkotika dan psikotropika lainnya
yang di gunakan sehari-hari.
Bila lemari ukluran kurang dari 40cm x 80cm x 100cm di buat pada tembok atau lantai. Lemari
khusus tidak boleh di gunakan untuk menyimpan barang lainnya. Kunci lemari harus di kuasai
oleh penanggung jawab atau pegawai lain yang di kuasakan . tempat penyimpanan harus aman
dan tidak di lihat oleh umum.
Pelaporan
Importir, eksportir,pabrik obat, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi
pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter,dan lembaga ilmu
pengetahuan wajib membuat, menyampaikan, dan penyimpanan laporan berkala,pemasukan dan
atau pengeluaran narkotika dan psikotropika.
Laporan di buat secara rutin setiap bulan oleh pabrik, PBF, apotek dan rumah sakit yang di
kirimkan/ di tujukan kepada kepala Suku Dinas Kesehatan Kotamadya/ kabupaten/Dati II dengan
tembusan kepada :
1. Kepala BPOM setempat
2. Kepala Dinas Kesehatan Tingkat Provinsi
3. Arsip yang bersangkutan.
Penyerahan
1.Penyerahan narkotika dan psikotropika hanya dapat di lakukan oleh apotek, rumah sakit,
puskesmas,balai pengobatan dan dokter
2. Apotek hanya dapat menyerahkan narkotika kepada rumah sakit , puskesmas, apotek
lainnya,balai pengobatan, dokter dan pasien.
3. Rumah sakit, apotek, puskesmas, dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan narkotika
kepada pasien berdasarkan resep dokter.
Pemusnahan
Pemusnahan narkotika dan psikotropika di lakukan apabila :
1. Di produksi tanpa memenuhi standard an persyaratan yang berlaku dan/ atau tidak dapat di
gunakan dalam proses produksi.
2. kadaluarsa
3. Tidak memenuhi syarat untuk di gunakan pada pelayanan kesehatan dan atau untuk
pengembangan ilmu pengetahuan atau :
4. Berkaitan dengan tindak pidana.
Pemusnahan narkotika dan psikotropika dimlaksanakan oleh orang atau badan yang
bertanggung jawab atas produksi dan peredaran narkotika yang di saksikan oleh pejabat yang
berwenang dan membuat berita acara pemusnahan yang membuat antara lain :
a. Hari, tanggal, bulan dan tahun
b. Nama pemegang izin khusus ( APA/ Dokter)
c. Nama saksi ( 1 orang dari pemerintah dan 1 oang dari badan/ instansi yang bersangkutan)
d. Nama dan jumlah narkotika yang di musnahkan
e. Cara pemusnahan
f. Tanda tangan penanggung jawab apotik/ pemegang izin khusus/ dokter pemilik narkotik dan
saksi-saksi
BAB III
A. SEJARAH APOTEK.
Apotek Tidar pertama kali berdiri tahun 1999. Nama Tidar di ambil dari mertua pemilik
Apotek Tidar yang menempuh pendidikan tentara di daerah gunung tidar sekitar tahun 1963.
Awalnya Apotek tidar belum mempunyai tempat sendiri, hanya di tempat kontrakan yang
kecil. Karena terbilang baru maka pembelinya hanya sedikit. Biasanya orang-orang sekitar
membeli obat di toko-toko obat yang ada. Setelah kurang lebih 5 tahun pemilik apotek ini
membeli tanah dan mencoba membuat tempat apotek sendiri, yaitu di Jl. M. Iswahyudi No.
18,sepinggan. hingga saat ini masyarakat sudah banyak yang mengenal Apotek Tidar Farma.
Apotek ini juga bekerja sama dengan dokter-dokter yang membuka praktek di sini, selain itu
apotek ini juga mempunyai laboratorium sendiri sebagai sarana penunjang kesehatan.
B. Pelayanan Apotek
Jamsostek merupakan suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa
uang sebagai pengganti dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai
akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit,
hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
Jamsostek dimaksudkan untuk menumbuhkan kemandirian dan menjaga harkat dan martabat
serta harga diri tenaga kerja dalam menghadapi risiko sosial ekonomi. Sedangkan tujuan
jamsostek adalah mengurangi ketidakpastian masa depan tenaga kerja yang akan menunjukan
ketenangan sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
JPK adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya
mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit,
kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif dan efisien.
Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan KPK (Kartu Pemeliharaan
Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki tenaga kerja yang sehat, dapat
konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif.
Obat dan bahan obat harus di simpan dalam wadah yang cocok dan harus memenuhi
ketentuan pengemasan dan penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penyimpanan obat di golongkan berdasarkan bentuk bahan baku seperti : bahan padat di
pisahkan dari bahan cair atau bahan yang setengah padat di pisahkan dari bahan cair. Hal ini
bertujuan untuk menghindarkan zat-zat yang bersifat higroskopis demikian pula halnya terhadap
barang-barang yang mudah terbakar dan obat-obat yang mudah rusak dan meleleh pada suhu
kamar. Penyimpanan dilakukan dengan cara/ berdasarkan nama penyakit, khasiat obat, dan nama
generik dan paten untuk memudahkan pengambilan obat saat diperlukan.
Penyimpanan barang di Apotek Tidar Farma secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu :
a). Obat Bebas, Generik / Obat Paten, Obat non Narkotik dan Obat lain yang
tidak memerlukan kondisi penyimpanan tertentu, disusun secara Alphabeth juga dibedakan
berdasarkan bentuk sediaannya.
b). Obat-obat yang memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu yang dingin
disimpan dalam lemari Es, Misalnya : Suppositoria, Injeksi tertentu, dan beberapa obat
lainnya
c). Obat Narkotika dan Psikotropika, disimpan dalam lemari khusus dan sesuai dengan
ketentuannya.
D. Perlengkapan Apotek
a. Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan obat seperti Mortir dan stemper
b. Perlengkapan dan alat perbekalan farmasi seperti : botol, lemari atau rak penyimpanan obat, dan
lemari pendingin.
c. Wadah pengemas atau pembungkus antara lain: ektiket, wadah pengamas dan pembungkus
dengan jenis ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
d. Alat administrasi seperti: kartu stock obat, salinan resep, kwaitansi, blanko faktur dan nota
penjualan, buku pembelian, buku penjualan, buku pengeluaran dan pemasukan apotek.
e. Buku standar yang ada seperti: ISO, Buku daftar obat JPK
BAB IV
A. Pengertian
Yang di maksud kegiatan PKL di sini adalah suatu kegiatan praktek langsung ke lapangan
yang di lakukan di suatu tempat atau instansi terkait sesuai bidangnya yang bertujuan untuk
menambah keterampilan dan ilmu pengetahuan dan mengetahui secara mendalam aktifitas
secara langsung dari pada instansi / tempat kerja tersebut.
B. Aktifitas di Apotek
Selama di Apotek Tidar Farma Balikpapan banyak sekali kegiatan-kegiatan yang kami
lakukan serta ilmu-ilmu pengetahuan baru yang kami peroleh. Selain mengetahui tugas seorang
asisten apoteker di PBF serta kewajiban dan larangan-larangannya, kami juga mendapat
pengetahuan baru mengenai seluk beluk PBF yang lebih jelas dan terperinci.
4. Meracik obat
Setiap ada resep yang menggunakan resep racikan, maka di lakukan peracikan obat tersebut.
Obat yang di racik jumlahnya harus benar, dilakukannya perhitungan bahan agar mengetahui
jumlah obat yang akan di racik.
BAB V
PEMBAHASAN
1. Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan
tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, selain itu juga sebagai tempat
pengabdian dan peraktek profesi apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
2. Fungsi apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatanyang optimal dari fungsi yang pertama ini seorang farmasis harus
hadir dengan wajah yang sangat sosial penuh etika dan moral.
Selain itu fungsi dan tugas Apotek adalah :
a. Tempat pengabdian tenaga farmasi
b. Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan,pengubahn bentuk,pencampuran dan penyerahan
obat dan bahan obat.
c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan
masyarakat secara meluas dan merata.
( Farmasetika dasar 2005 )
Obat Bebas
Obat yang dapat dibeli dengan bebas dan tidak membahayakan bagi si pemakai dalam
batas dosis yang dianjurkan dan diberi tanda lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi
hitam.
Obat Keras
Obat keras adalah semua obat yang meliputi :
a. Mempunyai takaran atu dosis maksimum (DM) / yang tercantum dalm daftar obat keras yang
ditetapkan pemerintah.
b. Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi hitam dan huruf K
yang menyentuh garis tepinya.
c. Semua obat baru kecuali dinyatakan oleh pemerintah (DEPKES RI) tidak membahayakan.
d. Semua sediaan parental/ injeksi/ infus intravena.
Psikotropika Merupakan:
Obat yang mempengaruhi proses mental, merangsang, atau menenangkan, mengubah
pikiran, perasaan, atau kelakuan orang. Minsalnya golongnan ekstasi, diazepam, barbital atau
luminal.
Narkotika
Obat yang diperlukan dalam bagian pengobatan dan IPTEK yang dapat menimbulkan
ketergantungan dan ketagihan (adiksi) yang ssangat merugikan masyarakat dan individu jika
digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan dokter.
Misalnya : Candu/opium, morfin,petidin,metadon,kodein, dll
Obat wajib apotek
Obat wajib apotek (OWA) adalah obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh
apoteker di apotek
Obat generik
Obat yang penamaannya didasarkan pada zat aktif yang terdapat pada obat tersebut dan
mempergunakan merek dagang.
Obat Generik Berlogo
Obat esensial yang tercantum dalam daftar obat esensial (DOEN) yang mutunya terjamin
karena diproduksi sesuai dengan persyaratan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dan diuji
ulang oleh Pusat Pemeriksa Obat dan Makanan Departemen Kesehatan.
Obat paten
Obat paten adalh obat yang menggunakan merek atau nama dagang tertentu
Misalnya : mycoral, mefinal, ketekonazole, captopril,cefadroxil dll.
Jamu
Bahan atau ramuan bahan yang merupakan bahn tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral
sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun - temurun telah
digunakan untuk pengobatan secara pengalaman.
Fito Farmaka
Adalah klim khasiat telah dibuktikan berdasarkan uji klinis dan telah di lakukan
standarisasi terhadap bahan baku yang yang digunakan dalam produk jadi.
BAB VI
PEN UTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Apotek Tidar Farma Balikpapan selama
kurang lebih satu bulan dapat kami simpulkan :
Farmasis adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan dibidang kefarmasian melalui
keahlian yang diperolehnya selama pendidikan tinggi
kefarmasian. Sifat kewenangan yang berlandaskan ilmu pengetahuan ini memberinya
semacam otoritas dalam berbagai aspek obat atau proses kefarmasian yang tidak dimiliki oleh
tenaga kesehatan lainnya. Farmasi sebagai tenaga kesehatan yang dikelompokkan profesi, telah
diakui secara universal. Lingkup pekerjaannya meliputi semua aspek tentang obat, mulai
penyediaan bahan baku obat dalam arti luas, membuat sediaan jadinya sampai dengan pelayanan
kepada pemakai obat atau pasien.
B. SARAN
Sebagai akhir dari penulisan ini maka kami in gin menyampaikan saran-saran yang di
harapkan berguna untuk apotek, sekolah dan siswa-siswi Smk Farmasi. Adapun saran yang dapat
kami berikan antara lain :
2.Hendaknya siswa/siswi PKL dapat lebih disiplin, menjaga sikap dan mengikuti segala atruran
yang telah di tetapkan oleh instalasi yang menjadi tempat PKL.
DAFTAR PUSTAKA
4. Apotek Sehat (2010). 3 persyaratan utama untuk mendapatkan izin apotek. From
http// www.apoteksehat.com/2010/10/kiat memulai bisnis apotek.
5. Kusuma, Andi (2010). Pengertian dan tanggung jawab apoteker. Fom http// Kedai-
obat.blogspot.com//2010/05/pengertian dan tanggung jawab apoteker.