Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masyarakat Indonesia sudah mengenal dan memakai tumbuhan
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah
kesehatan (Muhlisah, 2000). Salah satu jenis tumbuhan yang telah
dipergunakan oleh masyarakat Indonesia yang berkhasiat sebagai obat
tradisional (jamu) adalah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi, L). Menurut
Utami (2008) belimbing wuluh sering digunakan sebagai bumbu masak
dan campuran ramuan jamu. Bagian belimbing wuluh yang dapat
digunakan sebagai obat adalah bunga, buah dan daun (Muhlisah, 2000).
Pada umumnya bagian tanaman yang berkhasiat obat adalah bagian
tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder. Metabolit
sekunder tersebut dapat diperoleh dari daun, bunga, buah, batang, akar
ataupun biji (Balandrin & Klockle, 1988 dalam Budhi, 2005). Contoh
metabolit sekunder antara lain tanin, flavonoid, alkaloid, terpenoid
(Robinson 1995). Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang
berfungsi sebagai antimikroba dan antivirus (Robinson, 1995). Alkaloid
merupakan senyawa yang mengandung nitrogen dan berperan dalam
penolak serangga dan antifungi, sedangkan terpenoid merupakan metabolit
sekunder yang dapat berfungsi sebagai fungisida, racun terhadap hewan
tingkat tinggi dan penolak serangan serangga (Robinson, 1995) .
Menurut Utami (2008) daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)
mengandung senyawa tanin yang mampu melawan bakteri
Staphylococcus. Tanin tersebut berfungsi sebagai penghambat
pertumbuhan bakteri dan jamur (Salisbury & Ross,1995 ; Harbone,
11987). Disamping tanin, tumbuhan juga memproduksi senyawa metabolit
lain diantaranya alkaloid, flavonoid, terpenoid. Adanya senyawa tanin dan
metabolit sekunder lain yang terdapat pada daun belimbing wuluh
memungkinkan daun belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai
alternatif untuk mengobati diare terutama yang disebabkan oleh bakteri
2

(Dalimartha, 2008 ; Utami, 2008). Diare dapat disebabkan oleh beberapa


bakteri diantaranya Escherichia coli, Salmonella typhi, Shigella dysentriae,
Vibrio cholera, Vibrio eltor, Staphylococcus sp dan Streptococcus sp
(Moehadajar et al., 1996). Bakteri Eshcerichia coli (Volk & Wheeler,
1988) dan Staphylococcus aureus (Jawetz, et al., 2005) dapat
menyebabkan diare dengan memproduksi enterotoksin. Enterotoksin dapat
ditemukan dalam makanan yang tercemar atau dapat dibentuk dalam usus
oleh bakteri Eschericia coli (Volk & Wheeler, 1988) dan Staphylococcus
aureus (Jawetz et al., 2005).
Selama ini masyarakat pada umumnya menanggulangi diare
dengan mengkonsumsi obat sintetik. Penggunaan obat sintetik dapat
menimbulkan efek samping yang lebih banyak dibandingkan obat
tradisional. Efek samping penggunaan obat sintetik antara lain : reaksi
alergi, reaksi toksik dan perubahan alergi metabolik (Ganiswarna, 2001).
Daun belimbing wuluh sebagai obat tradisional yang mempunyai
antibakteri dapat dijadikan sebagai alternatif obat diare yang murah, aman
dan mudah diperoleh.
Berdasarkan uraian tersebut saya mencoba membuat daun
belimbing wuluh dapat dimanfaatkan dengan mudah sebagai obat diare
yang alami yaitu dengan membuat teh dari daun belimbing wuluh.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, ada beberapa masalah
yang ditemukan. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apakah teh dari daun belimbing wuluh berkhasiat mengobati diare?
2. Berapa komposisi garam pada teh dari daun belimbing wuluh yang
efektif digunakan dalam pengobatan diare?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah teh dari daun belimbing wuluh dapat mengobati
diare.
3

2. Mengetahui komposisi garam yang tepat dan efektif untuk


dicampurkan dengan teh dari daun belimbing wuluh untuk mengobati
diare.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis:
a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman dalam penulisan suatu
karya ilmiah.
b. Menambah wawasan dalam proses pembuatan obat diare alami
berbahan daun belimbing wuluh.
2. Bagi sekolah:
a. Menunjang kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1
Purbalingga.
b. Menambah arsip sekolah.
3. Bagi masyarakat:
a. Sebagai media promosi secara tidak langsung.
b. Sebagai media untuk berbagi ilmu kepada orang lain, terutama
orang yang membutuhkan obat-obatan tradisional dan alami.
c. Orang lain dapat langsung menghasilkan obat penyembuh diare
tanpa membeli obat dari apotek.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Daun Belimbing Wuluh Sebagai Obat Diare
Diare adalah kejadian frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali
dalam 1 hari ,konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat
4

pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiyah, 2005).
Menurut Arief Mansjoer (2000) diare adalah defekasi lendir dari 3 kali
sehari dengan atau tanpa darah atau lendir. Sedangkan menurut
Suharyono (2008) diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang
tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau
cair. Faktor penyebab (agent) yang dapat menyebabkan kejadian diare
diantaranya karena faktor infeksi, faktor malabsorbsi, faktor makanan
(Ngastiyah, 2005).
Penyebab diare berkisar dari 70% sampai 90% dapat diketahui
dengan pasti. Penyebab diare digolongkan menjadi dua penyebab yaitu
secara langsung dan secara tidak langsung. Penyebab langsung
merupakan penyakit 10 langsung yang disebabkan antara lain melalui
infeksi bakteri, virus dan parasit, malabsorbsi, alergi, keracunan bahan
kimia maupun keracunan oleh racun yang diproduksi oleh jasad ikan,
buah dan sayuran. Sedangkan penyebab tidak langsung merupakan
faktor-faktor yang mempermudah atau mempercepat terjadinya diare
seperti keadaan gizi, sanitasi lingkungan, perilaku hidup besih dan
sehat, kependudukan, sosial ekonomi (Suharyono, 2008)
konsumsinya
Dalam penelitian ini diare yang dimaksud adalah diare yang
kebanyakan menimpa masyarakat yaitu diare yang disebabkan secara
langsung karena infeksi bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella
typhi, Shigella dysentriae, Vibrio cholera, Vibrio eltor, Staphylococcus
sp dan Streptococcus sp .
Daun belimbing wuluh mengandung senyawa tanin yang mampu
melawan bakteri Staphylococcus. Tanin tersebut berfungsi sebagai
penghambat pertumbuhan bakteri dan jamur dan sangat efektif dalam
melawan bakteri yang menyebabkan diare.

B. Landasan Teori
1. Definisi Pemanfaatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan adalah
proses, cara, perbuatan memanfaatkan: pemanfaatan sumber alam
untuk pembangunan.
5

2. Definisi Daun
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian daun adalah
bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting (biasanya
hijau) sebagai alat bernapas dan mengolah zat makanan;
3. Definisi Belimbing
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari belimbing
adalah tumbuhan yang termasuk suku Oxalidaceae, tingginya
mencapai 512 meter, berdaun majemuk, buahnya ada yang manis
(belimbing manis) dan ada yang dapat dibuat sayur (belimbing wuluh)
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa carambola
b. Karakteristik Dari Belimbing
Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat
mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya
muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat
tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya,
pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari.
Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya
disebarkan oleh lebah. Buah belimbing berwarna kuning kehijauan.
Saat baru tumbuh buah berwarna hijau dan jika dipotong , buah ini
mempunyai bentuk penampang seperti bintang. Berbiji kecil dan
berwarna cokelat. Buah belimbing sangat renyah dimakan dan
rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak
vitamin C.
4. Definisi Wuluh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari kata wuluh
adalah belimbing yg buahnya kecil-kecil, rasanya sangat
masam; Averrhoa belimbi.
5. Definisi Teh
Menurut http://www.kamusq.com pengertian teh adalah sejenis
minuman yang di hasilkan dari pengolahan daun dan bukan hanya
6

sebutan untuk minuman yang di buat dari hasil pengolahan daun teh
saja. Berbagai jenis minuman yang di hasilkan dari daun, kulit, akar,
bunga tumbuhan lain selain tanaman teh juga disebut dengan istilah
teh.
6. Definisi Obat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari obat adalah
bahan untuk mengurangi, menghilangkan penyakit, atau
menyembuhkan seseorang dr penyakit: daun ketepeng sering dibuat
obat pencahar; bahan kimia (untuk pelbagai keperluan): hendak
mencuci potret, tetapi tidak ada obat nya;
Obat adalah bahan kimia yang bersifat racun jika salah dalam
penggunaanya. Obat dapat mempengaruhi salah satu organ tubuh atau
efek samping sesuai dengan kegunaanya. Seperti penyalahgunaan
salah satu obat maag yang menyebabkan efek samping keguguran, atau
cacat pada bayi yang akan lahir. Namun, jika dalam penggunaanya
benar, obat dapat menyembuhkan penyakit tertentu sesuai kegunaan
obat tersebut.
Berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya, obat ditentukan
menjadi 2, yaitu:
a. Alamiah : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan
mineral). Contohnya:
1. Tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida
jantung), dll.
2. Hewan : plasenta, otak menghasilkan serum rabies, kolagen.
3. Mineral : vaselin, parafin, talkum/silikat, dll.
b. Sintetik : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan
reaksi-reaksi kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan
dengan mereaksikan metanol dan asam salisilat.
7. Definisi Diare
Menurut www.mediskus.com pengertian diare adalah buang air
besar dengan tinja encer atau berair dengan frekuensi lebih sering dari
biasanya (normalnya). Sehingga orang yang mengalami diare akan
lebih sering ke toilet untuk buang air besar dengan volume feses yang
lebih banyak dari biasanya.
8. Definisi Alami
7

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti dari alami adalah


bersangkutan dengan alam; bersifat alam; wajar.

C. Kerangka Berpikir
1. Skema
Pembuatan Teh

Teh Tidak
Bekerja Uji Teh Teh Bekerja

Penambahan Garam

Uji Campuran
Campuran Bekerja
Campuran Tidak
Bekerja
2. Penjelasan
Berdasarkan skema diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Akan dilakukan pembuatan teh sesuai dengan rencana, lalu teh
akan diujikan ke sampel dan dilihat apakah teh tersebut bekerja atau
tidak. Jika teh tersebut bekerja, maka akan ditambahkan garam lalu
campuran teh dan garam akan diujikan kembali. Selanjutnya, akan
dilihat apakah campuran tersebut bekerja atau tidak.

D. Hipotesis
8

Teh dari daun belimbing wuluh dapat mengobati diare dengan efektif
dan alami.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15-20 Mei 2015,
bertempat di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten
Purbalingga.

B. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian secara
eksperimen/percobaan. Metode penelitian eksperimen merupakan
penelitian yang berusaha melihat hubungan sebab akibat dari satu atau
lebih variabel bebas dengan satu atau lebih variabel kontrol.

C. Populasi dan Sampel


Populasi pada penelitian ini adalah manusia.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah orang yang
terkena diare akibat infeksi bakteri.

D. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Teknik ini biasanya dilakukan dalam penelitian
kualitatif, penelitian ini bertujuan mempelajari kasus-kasus tertentu.
Misal, para peneliti memilih para pedagang tertentu untuk memperoleh
informasi tentang macam-macam harga barang.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengumpulan data dengancara observasi. Observasi merupakan
teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara
9

langsung pada objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data secara deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian
yang menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisis ini dilakukan
dengan membaca tabel-tabel, grafik atau angka-angka yang tersedia
kemudian melakukan uraian dan penafsiran.
Selain secara deskriptif kualitatif, teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur. Kajian literatur
merupakan teknik analisis data dimana peneliti memberikan eksplanasi
yang memiliki dasar yang bersumber dari bahan bacaan seperti buku,
jurnal papers, artikel, tesis, dan skripsi yang digunakan dalam berbagai
aktivitas baik secara intelektual maupun rekreasi.

Anda mungkin juga menyukai