Anda di halaman 1dari 44

KONSEP METABOLISME

PEMBAHASAN

A. Metabolisme Tubuh
Reaksi kimia yang terjadi didalam sel, dan berjalan secara enzimatis. Metabolisme berjalan
KONTINUE (jika metabolisme terganggu me nyebabkan jasad sakit dan jika metabolisme
berhenti berarti jasad mati)

1. Katabolisme
Reaksi pemecahan /degradasi molekul besar (makromolekul / polimer) makanan menjadi
molekul kecil (mikromolekul / monomer) komponen sel baru. Menghasilkan enersi, disebut reaksi
eksergonik75% enersi diekspresi sebagai panas (untuk memper tahankan suhu tubuh agar tetap
370C) dan 25% sebagai enersi metabolik

2. Anabolisme
Reaksi pembentukan molekul besar (makromolekul / polimer) sel baru dari molekul kecil
(mikromolekul / monomer ) makanan. Dibutuhkan enersi, disebut reaksi endergonik

3. Metabolisme Di Luar Mitondria


a. Semua biomolekul masuk kedalam sel dalam bentuk mikromolekul (glukosa, asam lemak dam
asamino)
b. Glukosa (lewat proses glikolisis), Asam lemak dan asam amino di dalam sel (dalam sitosol /
sitoplasma/ di luar mitokondria) diubah menjadi asam piruvat.
c. Pembentukan piruvat menghasilkan enersai yang besar.
d. Pembentukan piruvat membutuhkan oksigen (aerob).
e. Jika keadaan tidak ada oksigen (anaerob) piruvat akan diubah menjadi asam laktat.
f. Jika keadaan berubah menjadi aerob lagi, maka asam laktat akan diubah menjadi piruvat
kembali, sehingga ini membentuk siklus yang disebut SIKLUS CORI
g. Siklus cori menghasilkan enersi yang cukup tinggi dan terjadi pada organ dalam tubuh,
terutama pada hati dan limpa
h. Dalam suasana aerob, piruvat diubah menjadi ASETIL Co.A. yang selanjutnya memasuki
mitokrondia dan mengalami metabolisme lebih lanjut.
i. Jika input makanan lebih besar dari enersi yang digunakan oleh tubuh, maka ASETIL Co.A.
diubah menjadi kolesterol.
j. ASETIL Co.A. juga merupakan bentuk asam lemak yang diaktifkan.
k. Kolesterol adalah bahan pelindung sel darim tekanan suhu rendah, bahan membentuk garam
empedu dan bahan baku pembentukan hormon baik pria maupun wanita.
l. Glikolisis dan pemecahan lemak menjadi piruvat menghasilkan enersi yg cukup tinggi
m. Siklus Cori terjadi dalam hati, limpa, jantung (dipertahankan, karena memberi kan sumbangan
enersi yang cukup tinggi)
n. Laktat yg terakumulasi dlm otot menyebab kan racun kelelahan

4. Metabolisme di dalam mitokondria:


a. Asetil Co A, berkondensasi dengan oksalo asetat membentuk citrat
b. Terjadi siklus asam-asam organik (siklus Krebs / siklus asam citrat / siklus asam trikarboksilat)
c. Dihasilkan enersi metabolik
d. Terbentuk CO2 dan H2O

5. Oksidasi biologis / respirasi / fosforilasi oksidatif:


AH = PIRUVAT / ASAM ORGANIK donor Hidrogen / elektron
NADH2 dan FADH2 = Nicotimamid Adenin Dinukleotid
Flavin Adenin Dinukleotid senyawa Hidrogen bertenaga tinggi pengemban Hidrogen /
elektron
Sit = sitokhrom enzim respirasi
Fe3+ dan Fe2+ = Ferro dan Ferri kofaktor enzim respirasi
O2 = oksigen aseptor Hidrogen / elektron terakhir
1 mol NADH = 3 mol ATP
1 mol FADH = 2 mol ATP

Itulah sedikit Ilmu tentang metabolisme yang terjadi dalam tubuh kita salah satunya didalam sel
yang berukuran sangat kecil tapi sangat bermanfaat bagi tubuh kita

Metabolisme kabohidrat
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon,
hidrogen, dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang
penting bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan
hijau pada proses fotosintesis.

Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat


dibedakan menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida)
dan karbohidrat kompleks (polisakarida).
Karbohidrat Sederhana

Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya,


karena perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu
1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10 (pentosa). Selain itu,
karbohidrat sederhana umumnya juga dapat diidentifikasi melalui tata
namanya yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat dalam
molekul, contohnya adalah triosa yang memiliki 3 atom karbon, pentosa
yang memilik 5 atom karbon, dan heksosa yang memilik 6 atom karbon.
Berdasarkan jumlah molekulnya, karbohidrat sederehana dibagi menjadi
monosakarida dan polisakarida.

1. Monosakarida (Gula Sederhana)


i. Deskripsi Monosakarida

Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling


sederhana dan tidak dapat diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana.

ii. Struktur Monosakarida

Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida


mempunyai atom C asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi jika
atom karbon mengikat empat gugus yang berbeda. Pada dasarnya
struktur monosakarida dapat digambarkan dengan menggunakan struktur
yang dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi
Fischer dan struktur lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens dan
direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagaistruktur Haworth.

1. Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher


Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada
gambar 1.1, dan 1.2 merupakan contoh-contoh konformasi Fitcher.
Berdasarkan gambar 1.1, dapat terlihat bahwa glukosa dan galaktosa
mempunyai rumus dan struktur molekul yang sama tetapi keduanya
berbeda konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini
disebabkan karena monosakarida mempunyai atom C asimetris.
Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan L.
Konfigurasi-konfigurasi tersebut didasarkan pada arah gugus OH pada
atom C asimetris nomor terbesar. Berdasarkan konformasi Fitcher, jika
gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida ditandai dengan
D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida
ditadai dengan L seperti pada gambar 1.2.

1. Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth


Pada dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi struktur
Haworth, seperti gambar berikut ini.

2. Disakarida
Deskripsi Disakarida

Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui


sintesis dehidrasi yang membentuk suatu rantai. Ketika disakarida
terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga proses pembentukannya
disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua buah
monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis).
Contoh-contoh disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa
(glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).

Struktur Disakarida

Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa
tumbuhan, seperti tebu dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur sukrosa sebagai berikut.

Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal
ini karena gugus aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa
juga tidak dapat difermentasi.

Laktosa dan Maltosa


Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan
gula susu. Hal ini karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu.
Jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan galaktosa.
Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim
laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi
pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh
karena itu, jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah
molekul glukosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan
bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak terdapat dalam
keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum)
dengan bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk
etanol dan dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens.
Struktur maltosa sebagai berikut.

1. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk
membentuk karbohidrat kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling
terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga karbohidrat
sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada
umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida
dan trisakarida disebut polisakarida.

Polisakarida
Deskripsi Polisakarida

Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula


yang terikat bersama-sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal
adalah selulosa. Selulosa membentuk dinding sel tumbuhan dan para
ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa
disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida
lainnya adalah amilum (zat pati).

Struktur Polisakarida

Gambar berikut ini menunjukkan struktur selulosa dan amilum.

Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang.


Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4-
-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan D-
glukosa.
Amilosa adalah polimer linier dari -D-glukosa yang dihubungkan dengan
ikatan 1,4-. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa
atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan
iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.

Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang.


Rantai utama mengandung -D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
1,4-. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh
ikatan 1,6-.

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai


berikut.

1. Sebagai komponen utama penyusun membran sel.


2. Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti
otak, lensa mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat
bergantung kepada glukosa dan tidak dapat digantikan oleh sumber
energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
3. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan
asam dan basa, pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
4. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan,
misalnya selulosa.
5. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan
lemak.
7. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan
komponen asam inti yang amat penting dalam pewarisan sifat.
8. Sumber energi dalam proses respirasi.

Tahap tahap Glikolisis :

1. Tahap 1 : Fosforilasi Glukosa

Reaksi : Glucose + ATP4- -> Glucose-6-phosphate2- + ADP3- + H+

Reaksi yang irreversibel (tidak dapat balik)

Dikatalis oleh Heksokinase : Tranfer gugus fosfat pada molekul heksosa.

2. Tahap ke 2 : Pengubahan glukosa 6-posfat menjadi Fruktosa 6-Fosfat

Reaksi : glucose-6-phosphate2- -> fructose-6-phosphate2-

Reaksi yang reversibel (berjalan 2 arah/dapat balik)

Dikatalisis fosfoglukoisomerase : Perubahan isomer dari aldosa (glukosa 6-fosfat) ke ketosa


(fruktosa 6-fosfat)

3. Tahap ke 3 : Fosforilasi Fruktosa 6-Fosfat menjadi Fruktosa 1,6-DiFosfat

Reaksi : Fructose-6-phosphate2- + ATP4- -> fructose-1,6-diphosphate4-+ ADP3- + H+

Dikatalisis oleh fosfofruktokinase (enzim pengatur utama pada glikolisis).

Reaksi berlangsung irreversibel

4. Tahap ke 4 : Penguraian Fruktosa 1,6-Difosfat

Reaksi : Fructose-1,6-bisphosphate4- -> dihydroxyacetone phosphate2- +


glyceraldehyde-3-phosphate2-

Reaksi yang reversibel (berjalan 2 arah/dapat balik)

Dikatalisis oleh Fructose-1,6-Bisphosphate Aldolase.(Aldolase fruktosa difosfat)

5. Tahap ke 5 : Interkonversi Triosa Fosfat


Reaksi : Dihydroxyacetone phosphate2- -> glyceraldehyde-3-phosphate2-

Dikatalisis oleh Triose Phosphate Isomerase

Reaksi yang reversibel (dapat balik)

6. Tahap ke 6 : Pembentukkan senyawa berenergi tinggi ke I

Reaksi : glyceraldehyde-3-phosphate2- + Pi2- + NAD+ > 1,3-bisphosphoglycerate4- +


NADH + H+

Dikatalisis oleh hidroginase gliseraldehida fosfat

Reaksi yang reversibel (dapat balik)

7. Tahap ke 7 : Fosforilasi tingkat substrat ke I

Reaksi : 1,3-bisphosphoglycerate4- + ADP3- > 3-phosphoglycerate3- + ATP4-

Dikatalis oleh Enzim Kinase fosfogliserat untuk ADP menjadi ATP dan 3-fosfogliserat

Reaksi yang reversibel (dapat balik)

8. Tahap ke 8 : Pengubahan 3 fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat

Reaksi : 3-phosphoglycerate3- > 2-phosphoglycerate3-

Reaksi yang reversibel (dapat balik)

Dikatalisis oleh enzim fosfogliserat mutase

9. Tahap ke 9 : Pembentukkan senyawa berenergi tinggi ke II

Reaksi : 2-phosphoglycerate3- > phosphoenolpyruvate3- + H2O

Dikatalis oleh enolasi menghasilkan fosfoenolpiruvat

10. Tahap ke 10 : Fosforilasi tingkat substrat ke II

Reaksi : phosphoenolpyruvate3- + ADP3- + H+ -> pyruvate- + ATP4

Reaksi ini penting, karena Tahap terakhir pada glikolisis pemindahan gugus posfat beenergi
tinggi dari fosfoenolfirufat ke ADP dengan katalis kinase piruvat. Menghasilkan ATP dari
reaksi fosforilasi tingkat subtrat ADP. Reaksi ini secara energetik sangat bagus, sehingga
berfungsi untuk menarik dua reaksi sebelumnya.
Metabolisme Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut
asam amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang
mengandung gugus amino fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang
melekat pada salah satu ujung kerangka dan gugus asam karboksilat di
ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor
(P). Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan berperan
penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas metabolisme,
mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel.
Protein terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut sebagai
pembangun kehidupan.

Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein


tersusun atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut
ikatan peptida yang membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu,
protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-monomenya adalah
asam amino.

Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari
karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua
asam amino yang juga mengandung belerang, yaitu sistein dan metionin.
Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino yang biasanya terdapat
dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah gugus
amino (NH2) dan gugus karboksil (COOH). Masing-masing dari 20 asam
amino mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia
dari gugus R yang khas menentukan sifat-sifat asam amino, seperti
reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan
terhadap air). 20 macam asam amino adalah sebagai berikut.
1. Struktur Protein
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya,
terdapat empat struktur protein, yaitu sebagai berikut.

1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya


berbentuk linier.
2. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya
mempunyai pola teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
3. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya
bengkok atau bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur
tidak dimensi bulat.
4. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan
kenyataan bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu
rantai polipeptida. Setiap rantai polipeptida dapat merupakan
polipeptida yang sama atau berbeda.
Fungsi Protein

Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat


diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral,


protein perifer, dan glikoprotein.
2. Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1
kkal.
3. Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat
antibodi, dan organel sel lainnya.
Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan
biokimia di dalam atau di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara
lain adalah tripsin.

Proses dalam metabolisme protein:

1. Proses dekarboksilasi (Decarboxylation Process)

Memisahkan gugusan karboksil dari asam amino, sehingga terjadi ikatan baru yang
merupakan zat antara yang masih mengandung N. Dekarboksilasi oksidatif merupakan suatu
tahapan proses katabolisme (reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks
yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah) yang merupakan lanjutan dari proses glikolisis (proses pengubahan molekul sumber
energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana,
yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C). Menurut Wapedia (2010) dekarboksilasi
merujuk pada reaksi kimia yang menyebabkan gugus karboksil (-COOH) terlepas dari
senyawa semula menjadi karbon dioksida (CO2).

2. Proses transaminasi (Transamination Process)

Pemindahan gugusan asam amino (NH2) dari suatu asam amino ke ikatan lain yang
biasanya asam keton sehingga terjadi asam amino.Transaminasi ialah proses katabolisme
asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam
amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan
kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat,
sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula
diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi berikut :

a. Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh
asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang
mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan
enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang
substrak .

b. Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua
enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah
diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi
transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.

3. Proses deaminasi (Deamination Process)

Memisahkan gugusan amino (NH2) dari suatu asam amino. Biasanya diikuti produksi
asam alfa keto yang bila dioksidasi sempurna menjadi CO2+H2O atau disintesa menjadi
aseto asetat mengikuti metabolisme asam lemak. Dalam proses ini Asam amino dengan reaksi
transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam
bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan
glutamat dehidrogenase sebagai katalis.

Asam glutamat + NAD + a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+


Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+
glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh
karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat
dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan
D asam oksidase.

Metabolisme lemak

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 LEMAK
a. Pengertian Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak (asam karboksilat pada
suku tinggi) dan dapat larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dapat larut
dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan
pelarut tersebut. Beberapa lemak ada pula yang dapat larut oleh air.
Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama
polaritasnya dengan zat terlarut . Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses
kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan
menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air.
Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan
asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah
diekstraksi dengan pelarut non-polar.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang
berarti triester dari gliserol . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester .
Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini
juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak
bercabang.

b. Struktur Umum dan Tatanama Lemak


HO-CH2 R-COO-CH2
3R-COOH + HO-CH R-COO-CH + 3H2O
HO-CH2 R-COO-CH2
Asam alkanoat (asam lemak) + gliserol (1,2,3-propanatriol) lemak (gliserol
trialkanoat)
Pada rumus struktur lemak di atas, R1-COOH, R2-COOH, dan R3-COOH
adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekkul asam lemak itu boleh
sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut asam lemak campuran).
Tetapi pada umumnya molekul terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak.
Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan
kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh:
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
CH -COO-C17H35 CH -COO-C17H33
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
Gliseril tristearat (tristearin) gliseril trioleat (triolein)
CH2-COO-C11H23
CH -COO-C15H31
CH2-COO-C17H35
Gliseril lauro palmitostearat

c. Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan


1. Jenis-Jenis Asam Lemak
Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya
berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang menngandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
CH2-COO-R1 CH2-OH
CH -COO-R2 hidrolisis CH-OH + 3RCOOH
CH2-COO-R3 CH2-OH

e. Reaksi Pengenalan Lemak


Ada beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:
Uji akrolein, digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dan lemak. Akrolein mudah
dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan
tercium bau menusuk disebabkan terbentuknya akrolein.
Uji Perioksida, bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan aksidatif pada lemak yang
mengandung asam lemak tak jenuh.
Uji ketidakjenuhan, Uji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.

f. Kegunaan Lemak dalam Kehidupan Sehari-hari.


Lemak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.
Sumber energi bagi tubuh, Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau
sumber energi. Lemak merupakan bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram
lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
Bahan pembuatan mentega atau margarine, Lemak dapat diubah menjadi mentega atu
margarin dengan cara hidrogenasi.
Bahan pembuatan sabun, Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak dengan KOH dan
NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras
terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K
disebut sabun lunak dan di dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.
g. Proses Metabolisme Lemak dalam Tubuh
Proses metabolisme lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan
karakteristik lipid fungsional dan struktural pada jaringan individu.
1. Biosintesis
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup,
maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun disimpan
sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam
karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk
menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan
itu akan diubah menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:
2. Degradasi
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di
dalam mitokondria dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian
besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan,
kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-
turut dari ujung karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi,
dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA
kemudian diubah menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam
sitrat dan rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam
lemak palmitat adalah 106 ATP. Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah
enzimatik tambahan untuk degradasi.

Metabolisme Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral
merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi
tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel
darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu mineral berperan dalam
berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan
enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan
penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.
Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.
Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100 mg/hari.
Mineral Makromolekul
a. Metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) diabsorpsi,
terutama di dalam usus halus. Natrium yang diabsorpsi secara aktif (membutuhkan energi).
Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium disaring dan
dikembalikan ke lairan darah dalam jumlah yang cukup mempertahankan taraf natrium dalam
darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi,
dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang
dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang
gunjal untuk mengabsorpsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang
dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi. Jumlah natrium
dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan rendah bila konsumsi rendah.
Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft
body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan
ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga
akan berada pada cairan intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu
3 mmol/L.
b. Metabolisme Fosfor (P)
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor yang berasal dari
air susu ibu sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus
halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif
vitamin D. sebagian besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik
atau sebagai fosfolipida. Kdar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH)
yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan oleh hormon kalsitonin. Kedua hormon tersebut
berinteraksi dengan vitamin D untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang
ditahan oleh ginjal, serta jumlah yang dibebaskan dan disimpan di dalam tulang.
Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serelia tidak
dapat dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang
menghalangi absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++ , asam lemak tidak jenuh dan antasid yang
mengandung alumunium, karena membentuk garam yang tidak larut air
c. Metabolisme Kalsium (Ca)
Metabolisme : absorbsi memerlukan protein pengikat kalsium yang diatur oleh vitamin D,
hormon paratiroid dan kalsitonin.
d. Metabolisme Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan
intraseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan
magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin
di dalam darah pada manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam
reaksi-rekasi biologi termasuk reaksi-rekasi yang berkaitan dengan metabolisme energi,
karbohidrat, lipd, protein dan asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas
bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini terjadi dalam mitokondria sel.
Di dalam cairan sel ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontrak,
atot, dan pembekuan darah. Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium.
Kalsium merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium mancegah. Kalsium
menyebabkan ketegangan saraf, sedangkan magnesium melemaskan saraf.
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan
alat angkut aktif dan secara difusi aktif. Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat
dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil.
Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium
melalui urin. 21 gr dalam tubuh, 70% bersama kalsium Ca & P dalam tulang. Lainnya di
jaringan lunak & cairan tubuh. Diperoleh dari padi-padian, kacang, coklat, seafood, ASI.
Alkohol meningkatkan hilangnya Mg dari tubuh. Kekurangan Mg timbulkan gangguan fungsi
otot dengan tremor, kejang.
Kebutuhan laki-laki 200 700 mg/hari.
e. Metabolisme Kalium (K)
Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+ ATPase,
keseimbangan asam basa. Metabolismenya diatur oleh aldosteron.
Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam
cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium
tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan
terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada cairan ekstraselular dengan
konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan
sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi bergantung terhadap
beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle mass). Kebutuhan
minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-
elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca ) dan
natrium (Na ), kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi
otot. Hampir sama dengan natrium, kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat
diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan
melalui urin serta keringat.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang
dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali, dan mengeluarkan kalium di bawah
pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion
natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubuh ginjal.
Mineral Mikromolekul
a. Metabolisme Besi (Fe)
Di dalam tubuh manusia Fe akan :
Diangkut sebagai transferin;
disimpan sebagai feritin atau hemosiderin;
hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia
dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai
beberapa fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat pengankut oksigen dari paru-paru ke
jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu
berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi di lambung besi
dibebaskan dari ikatan organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri
direduksi mejadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di lambung dengan adanya
HCl dan vitamin C yang terdapar di dalam makanan. Absorpsi terutama terjadi di bagian atas
usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut-protein khusus.
b. Metabolism Flourin
Flour di alam dapat ditemukan di tanah, di air maupun di udara, selain juga ditemukan
pada tanaman. Flour merupakan elemen paling elektronegatif dari semua elemen kimia, maka
secara alamiah tidak pernah dijumpai dalam bentuk elemen tersendiri. Kombinasi secara
kimiawi dalam bentuk flourides, fluorine adalah dalam urutan ke-17 dari susunan elemen,
dan keberadaannya merupakan 0,016-0,09 % dari tanah yang di permukaan. Di daerah
pegunungan, kandungan flour dalam tanah relative rendah.
Flour berfungsi mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan email,
remineralisasi lesi-lesi karies dini dan sebagai bahan anti bakteri. Meningkatkan kekerasan
tulang ( fluoroapatit ) dan gigi.
Fluor dalam kadar rendah, sesuai dengan rendahnya kadar fluor dalam cairan
jaringan, akan menyatu dengan kristal apatit selama periode pembentukan gigi. Setelah
klasifikasi gigi selesai, tapi sebelum erupsi, lebih banyak lagi fluor di serap oleh permukaan
email yang berkontak dengan cairan jaringan. Akhirnya, setelah erupsi dan selama hidup,
email terus menyerap fluor dari lingkungan sekitarnya. Pada saat ini penyerapan fluor
dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah email tersebut sehat atau tidak, atau apakah
proses etsa atau karies telah menyebabkannya lebih porus karena larutnya substansi
interprismata. Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan
flournya. Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih banyak
daripada email yang telah matang.
c. Metabolisme Yodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu sebanyak kurang
lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% iodium ini ada di dalam kelenjar
tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin tetraiodotionin (T4), dan
triiodotionin (T3).
Iodium dengan mudah diabsorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi dilakukan melalui
ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Di dalam darah, iodium terdapat dalam bentuk
bebas dan terikat protein. Manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% di
antaranya berada dalam kelenjar tiroid. Penangkapan yodida oleh kelenjar tiroid dilakukan
untuk memelihara transpor aktif yang dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh
hormon yang merangsang tiroid dan hormon Tirotrofin yang dikeluarkan oleh hipotalamus
yang dikeluarkan oleh darah ke sel-sel sasaran dan hati; di dalam sel-sel sasaran dan hati
tirkosin dipecah dan bila diperlukan yodium kembali digunakan. Iodium disimpan didalam
tiroid sebagai tiroglobulin.
Dalam sal.pencernaan iodium bahan makanan dikonversi menjadi I- ( mudah
diserap ) bergabung dengan pool iodide intra / ekstraseluler iodium ke kelenjar tiroid
untuk disimpan setelah mengalami peroksidasi akan melekat dengan tirosin dari tiroglobulin.
Mineral
MINERAL
A.Defenisi
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa
adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya bahkan dapat
mengalami kesakitan hingga kematian. Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan
struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf
serta dalam pembekuan darah.
B.Macam-macam Mineral
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral terbagi atas dua macam,yaitu
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar
(>0,05% dari berat badan) di dalam jaringan tubuh atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah >100
mg sehari, meliputi kalsium (Ca), kalium (K), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg),
belerang (S), dan Klor (Cl) . Mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh
dalam jumlah yang sedikit <0,05% dari berat badan atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah
<100 mg sehari,meliputi besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo),selenium
(Se), Chromium (Cr),Zink (Zn),Yodium,Tembaga (Cu),Flour (F),dan Iodium (I). Saat tubuh
kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh mengambilnya dari otot, hati dan bahkan
tulang. Mineral yang dibutuhkan manusia diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu
mineral makro dan mineral mikro.

1.Makromineral

NO Jenis Mineral Fungsi

1 Kalsium (Ca) Fungsi Kalsium (Ca) adalah :


a. Pembentukan tulang dan gigi yang dipengaruhi oleh vitamin D
b. Pembekuan darah
c. Aktivitas saraf dan otak
d. Aktivator enzim
e. Aktivitas otot jantung
f. Melindungi tubuh terhadap absorpsi zat radioaktif
Akibat Kekurangan Kalsium (Ca) adalah :
a. Riketsia
b. Osteoporosis
c. Darah sukar membeku
d. Rakitis
e. Hipokalsemia
f. Pertumbuhan terhambat
Akibat kelebihan Kalsium :
a. Hiperkalsemia
b. Kalsifikasi jaringan dan tulang rawan
Sumber yang mengandug Kalsium (Ca) adalah :
a. susu, keju, ikan teri, kuning telur

b. daging
c. kacang-kacangan, padi-padian
Penggunaan kalsium di dalam tubuh diatur oleh parathormon yang
dihasilkan oleh kelenjar anak gondok (parathiroid).

2 Kalium (K) Fungsi Kalium (K) adalah


a. Kesetimbangan elektrolit cairan tubuh.
b. Keseimbangan asam basa.
c. Aktivitas otot lurik (rangka & jantung).
d. Metabolisme karbohidrat.
e. Sintesis protein.
f. Mengatur sekresi insulin dari pankreas
Akibat Kekurangan Kalium :
a. Gangguan jantung
b. Kontraksi otot terganggu
c. Kejang
Akibat Kelebihan Kalium :
Hiperkalemi akut dapat menyebabkan gagal jantung yang
berakibat kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi bila
ada gangguan fungsi ginjal.
Sumber Kalium (K) adalah :
Kacang polong, biji-bijian, buah-buahan, sayur, daging.

3 Natrium (Na) Fungsi Natrium (Na) adalah :


1. Sebagai Bahan makanan (garam)
a. zat gizi essensial
b. penegas cita rasa
c. bahan pengawet
d. bahan bantu dalam formula pengolahan bahan makanan
dapat melemaskan adonan
2. Fungsi Metabolik
a. keseimbangan cairan tubuh
b. keseimbangan asam basa
c. pengaturan permeabilitas sel
Selain itu Fungsi Natrium (Na) adalah :
a. Transmisi saraf
b. Kontraksi otot
c. Menjaga tekanan osmotik darah
d. Sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat)
e. Mempertahankan iritabilitas sel otot
f. Komponen anorganik cairan ekstra sel
Akibat Kekurangan Natrium (Na) adalah :
a. Dehidrasi
b. Shock
c. Gangguan pada jantung
d. Kejang otot
e. Kelelahan
f. Suhu tubuh meningkat
Jumlah kebutuhan tubuh/hari = 1520 g
Kelebihan natrium
akan berakibat gejala hipertensi
Sumber Natrium (Na) adalah:
Garam dapur, Susu, Telur, Daging, Bayam dan Sayuran
hijau,

4 Fosfor (P) Fungsi fosfor adalah:


a. Pembentukan tulang dan gigi
b. Metabolisme
c. Kontraksi otot
d. Aktivitas saraf
e. Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP
Membentuk fosfatid, bagian dari plasma
g. Menjaga keseimbangan asam basa
h. Pengaturan aktivitas hormone
Efektivitas beberapa vitamin
Akibat Kelebihan Fosfor :
Bila kadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat
kalsium sehingga menimbulkan kejang.
Akibat Kekurangan Fosfor :
a. Kerapuhan tulang dan gigi
b. Sakit pada tulang
Pada anak anak : Rakhitis
Pada orang Dewasa : Osteomalasia (tulang lebih murah
patah/fraktur)
Sumber Fosfor (P) adalah :
a. sumber protein hewani
b. susu & hasil olahnya
c. daging tanpa lemak
d. kuning telur
e. biji-bijian, kacang-kacangan

5 Magnesium (Mg) Fungsi Magnesium (Mg) adalah :


1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan
lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologik.
2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan
dalam transmisi saraf, kontraksi otot.
3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan
Ca mempercepat pembekuan darah.
4. Magnesium berperan mengendorkan otot.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan
kalsium di dalam email gigi.
Akibat kekurangan magnesium
Kekurangan jarang terjadi karena makanan. Defisiensi pada
alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang berat.
Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,
penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin) juga
dapat menyebabkan kekurangan Mg. Kekurangan Mg berat
menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan dalam
pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus,
gangguan sistem saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal
jantung.
Akibat Kelebihan Mg
Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit gagal
ginjal. Kelebihan magnesim dalam jangka panjang sama
dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan
fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal
kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan
tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan
kelambanan refleks.
Sumber Magnesium : Kacang-kacangan, sayuran hijau,
makanan hasil laut, dan sereal
6 Sulfur (S) Sulfur berfungsi untuk:
a. meningkatkan kerja enzim
b. sebagai komponen vitamin seperti thiamin, biotin, dan asam
pantotenat
c. sebagai komponen yang penting dalam proses detoksikasi
d. memelihara otot dan saraf
e. meningkatkan proses pembekuan darah
Sumber Sulfur atau belerang (S) adalah buah-buahan,
sayuran, telur, daging, susu, keju, dan makanan yang berprotein.

7 Klor (Cl) Fungsi Klor (Cl) adalah


1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Memelihara suasana asam di dalam lambung
3. Mempertahankan keseimbangan asam basa Akibat
Kekurangan Klor (Cl) adalah : muntah-muntah, diare
kronis, dan keringat berlebih
Sumber :
a. garam dapur
b. keju
c. sayuran hijau
jika kebutuhan Na terpenuhi, kebutuhan Cl juga terpenuhi.

2. Mikromineal
NO Jenis Mineral Fungsi
1 Besi (Fe) Fungsi :
dalam pembentukan sel darah merah dan pemeliharaan
kemampuan darah membawa oksigen.
.Kelebihan Zat besi :
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat
disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah muntah
diare,denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau dan
pingsan,

Kekurangan Zat besi : akan menyebabkan kekurangan darah


(anemia).
Sumber : Terdapat pada daging, telur, keju, roti dan
sayuran hijau.
2 Mangan (Mn) Fungsi :
1. Dalam tubuh mangan berperan sebagai katalisator dari
beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein,
karbohidrat, dan lemak.
2. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi
asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase,
prolinase, dipeptidase.
3. . Pada metabolisme karbohidrat, Mn berperan aktif dalam
beberapa reaksi konversi pada oksidasi glukosa dan sintesis
oligosakharida.
4. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor
dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol.
metabolisme energi & sintesis lemak
Sumber mangan adalah Beras giling. Pisang & sayuran
hijau Gandum, dan buah buahan yang dikeringkan.

Kelebihan :
a. Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila
lingkungan terkontaminasi oleh mangan.
b. Mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk
jangka waktu lama, menunjukkn gejal-gejala kelainan otak
disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang
menyerupai penyakit Parkinson.
Kekurangan :
a. Penurunan berat badan
b. Iritasi kulit
c. mual & muntah
d. Perubahan warna rambut
e. Pertumbuhan rambut yang lambat
3 Molibdenum (Mo) Sumber :
. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-
kacangan
Fungsi :
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim,
antara lain xantin oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid
oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi
seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan
sulfit.
Kelebihan :
Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip
penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam
urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi sampai
0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga
melalui urin.
Kekurangan :
Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum
pernah terlihat. Molibden terdapat dalam jumlah sedikit
seali dalam tubuh, segera diabsorbsi dari saluran cerna, dan
makanan prenteral total. Gejalanya adalah mudah
tersinggung, oikiran kacau, peningkatan laju pernapasan
dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan

4 Kobalt (Co) Fungsi :


Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini
diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan
menormalkan fungsi semua sel.
Sumber : Diet yang berasal dari hewan.

5 Selenium (Se) Fungsi :


1. Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri.
2. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai racun
terhadap sel-sel kanker.
3. Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan
payudara manusia.
4. Selenium bekerja membersihkan darah dari efek
kemoterapi dan malfungsi liver.
5. Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem
kekebalan.
Kelebihan :
Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan
muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-
luka pada kulit dan sistem saraf.
Kekurangan :
a. Pada anak remaja kekurangan selenium menyebabkan rasa
kaku, pembengkakan dan aras sakit pada sendi jari-jari yang
diikuti osteoartritis secara umum, yang terutama dirasakan
pada lutut dan pergelangan kaki.
b. Menyebabkan sakit pada otot-otot dan terjadi
kardiomiopati.
c. Kekurangan selenium dan vitamin E juga dapat
mengakibatkannya terkena penyakit jantung.

6 Krom (Cr) Fungsi :


1. Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan
lipida.
2. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan
masuknya glukosa ke dalam sel-sel.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam,
daging sapi, susu dan kacang hijau.
Kelebihan :
Mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian
penyakit hati dan kanker paru-paru.
Kekurangan :
Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh
karena itu AKG untuk krom belum ditentukan.

7 Zink (Zn)/ Seng Fungsi :


1. Berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi
yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat,
protein, lipida, dan asam nukleat.
2. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
3. Berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan
ikat dan penyembuhan luka.
4. Berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki
dan pembentukan sperma.
5. Berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan
pembentukan antibody oleh sel B.
Sumber : protein hewani, terutama daging, hati, kerang,
biji-bijian(lengkap), dan telur.
Kelebihan Zn :
a. Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan
absorpsi tembaga.
b. Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolisme
kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat
mempercepat timbulnya aterosklerosis.
c. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat
menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan, anemia,
dan gangguan reproduksi.

Kekurangan Zn :
a. Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak
sempurna (kerdil).
b. Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan
seksual. misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi
pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan
kerusakan permukaan saluran cerna.
c. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi
otak.
d. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal
kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan
nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.
e. Tidak ada selera atau nafsu makan.
f. Kelelahan yang hebat
g. Kerontokan pada rambut
h. Ketidak normalan pada kemampuan mengecap rasa dan
mencium bau
i. Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
j. Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas)

8 Yodium Fungsi :
1. Yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin
adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ,
mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolism.
2. Dapat mencegah penyakit gondok.
Sumber: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan serta
hasil olahannya.
Kelebihan Yodium :
a. Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai
hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu
aktif memroduksi hormon tiroksin.
b. Kelebihan yodium ditandai gejala mudah cemas, lemah,
sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat
badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan
bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta
denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan. Jika tidak
segera diobati, penderita hipotiroid akan mengalami
anemia, sistem pernafasan melemah, penderita mengalami
kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai
akhirnya terjadi gagal jantung.
Kekurangan Yodium :
Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan
bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di
bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan
keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan
9 Tembaga (Cu) Fungsi :
1. Komponen enzim
2. Membantu Pembentukan sel darah merah
3. Membantu Pembentukan tulang
Sumber makanan utama adalah : Daging, tiram, kacang-
kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum
Kelebihan :
a. Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
b. Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga sehari dapat
menimbulkan muntah muntah dan diare.
c. Pengendapan tembaga dalam otak dapat menyebabkan
kerusakan hati
d. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.
Kekurangan :
a. Kekerangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan
metabolism.
b. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin
rendah
c. Gangguan fungsi kekebalan
d. Anemia pada anak-anak yang menderita malnutrisi
10 Flour (F) Fungsi :
1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi
2. Untuk mencegah karies gigi
Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut,
tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
Kelebihan :
a. Kelebihan fluor dapat menyebbkan keracunan. Hal ini baru
terjadi pada dosis sangat tinggi atau setelah bertahun-tahun
menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari.
b. Kelebihan fluor dapat menyebabkan fluorosis (perubahan
warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di
daerah dada, gatal, dan muntah.
Kekurangan :
Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum
kurang mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi
dan keropos tulang pada

11 Iodium (I) Fungsi :


Mengatur reaksi-reaksi yang berkaitan dengan energi sel,
mengatur pertumbuhan, perkembangan dan laju metabolisme.
Sumber : Garam difortifikasi, makanan laut, air dan sayur di
daerah non gondok dan hewan yang makan makanan tersebut.

Kekurangan : Gondok, kretinisme, pembesaran kelenjar tiroid,


hambatan mental dan pertumbuhan pada anak; gemuk
padaorang dewasa.
Kelebihan : Pembesaran kelenjar tiroid yang menutupi jalan
pernafasan.

METABOLISME VITAMIN

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di
dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup.. Semua reaksi metabolisme dikatalis
oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam
penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun
menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
Metabolisme Vitamin
Definisi vitamin adalah sebuah kelompok dari nutrisi-nutrisi yang harus dalam
susunan makanan (i.e lingkungan yang bersifat kimia) dari suatu organisme. Ada beberapa
fungsi vitamin dalam sitem biological tanpa beberapa tipe pada aktivasi metabolisme atau
sambungan untuk sebuah ko-fungsional spesies (misalnya enzim), harus mengalami yang
namaya konversi metabolik.
Metabolik transformasi dari bentuk nutrisi-nutrisi pada banyak vitamin kedalam
bentuk yang aktif dalam metebolisme harus termasuk modifikasi substantive pada struktur
kimia vitamin dan/atau kombinasinya dengan golongan metabolikal penting lainnya.
Selanjutnya, beberapa vitamin diaktifkan ke fungsi golongan mereka, factor yang dapat
memengaruhi aktivasi metabolisme vitamin dapat dalam pengaruh efekasi nutrisi.
1. Metabolism Vitamin A
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil,
bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus,
ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih
efesien diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam
sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan
dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian
diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati
merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan retinol
oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membran yang spesifik oleh
RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada
Celluler Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata
retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel sebagai asam retinoat.

2. Metabolisme Vitamin B1 (Tiamin)


Tiamin mudah larut dalam air, sehingga didalam usus halus mudah diserap kedalam
mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus thiamin diphosphorylasikan dengan pertolongan
ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae kehati. Thiamin dieskresikan didalam urine
pada keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi
defisien hubungan parallel ini tidak lagi berlaku.
3. Metabolisme Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin bebas terdapat didalam bahan makanan dan larut didalam air, sehingga
mudah diserap dari rongga usus kedalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus,
riboflavin bebas mengalami phosphorylasi dengan pertolongan ATP dan sebagai FMN
dialirkan melalui vena portale kehati.
4. Metabolisme Vitamin C
Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian
atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorsi adalah
90% untuk konsumsi diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram pada
absorsi sebanyak 16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi
adalah dalam jeringan adrenal, pituitari, dan retina.
5. Metabolisme vitamin D3
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7-
dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi
kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin D3. Bentuk
{25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah dan banyaknya
bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif adalah
kolsitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih aktif dari
vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh gnjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang meningkatkan mobilisasinya. Sisntesis kalsitriol
diatur oleh taraf kalsium dan fosfor didalam serum. Hormon paratiroid (PTH) yang
dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya merupakan perantara yang
merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi tarf konsumsi kalsium yang rendah
tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi sekresi PTH
dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat dari makanan mempunyai pengaruh
yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
6. Metabolisme Vitamin E
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran
dan sterilitas pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak
gndum dan dinamakan tokoferol. Semarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan vitamin E
biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoerol yang aktif secara biologik.
Fungs vitamin E:
Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus hidroksil.
Melindungi asdama lemak jennuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi radikal
bebas.
Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel. Absorsi
tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai panjang tidak
jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe dilakukan oleh kilo
micrn untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol diangkut oleh very low-density
lipoprotein/VLDL masuk kedalam plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol
dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-
sel perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol menumpuk di
bagian-bagian sel dimana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di
mitokondria dan retikulum endoplasma. Vitam,in

PERANAN VITAMIN DALAM PROSES KIMIAWI

Vitamin memiliki peranan penting dalam proses kesehatan juga dalam


proses kimiawi yaitu dengan sebagai pengaktif sel-sel pertumbuhan dalam tubuh
manusia terutama dalam proses koenzym.
1. VITAMIN A

Berperan dalam pemeliharaa sel-sel yang terdapat pada jaringan epitel


baik secara struktur maupun fungsi. Selain itu juga berperan dalam proses
penglihatan pada keadaan kurang cahaya:

Retinol + opsin rhodopsin

Dimana rhodopsiin adalah pigmen retina yang digunakan untuk


penglihatan pada kurang cahaya atau redup, terdapat pada batang retina
cahaya.

2. VITAMIN B-1

Peranan vitamin ini dalam proses kimiawi misalnya,dalam proses


metabolisme karbohidrat dimana vitamin B1 berperan sebagai koenzim yang
berfungsi memindahkan gugus kimia dari enzim KoASH menjadi tiokinasi yang
dibutuhkan dalam proses anabolisme karbohidrat. Selain itu juga dalam proses
kimiawi untuk menyeimbangkan air di dalam tubuh dimana gugus fungsi OH
dari tiamin bereaksi dengan cairan sel dalam tubuh dalam menyeimbangkan
cairan tubuh begitu pula dalam proses penyerapan lemak di jonjot usus dan dan
pembuatan neurotransmitter.

3. VITAMIN B-2

Katabolisme gula secara sempurna dikenal dengan respirasi


aerob yang dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu glikolisis, daur krebs dan
reaksi transfer elektron respiratori. Dalam rentetan reaksi respirasi tersebut
terjadi pengubahan-pengubahan senyawa kimia sehingga akhirnya akan
dihasilkan senyawa yang sederhana yang sederhana dan energi dalam bentuk
ATP.

4. VITAMIN B-3

Vitamin B3 juga memainkan peran utama dalam menjaga


tubuh sistem saraf, saluran pencernaan dan secara keseluruhan
kesejahteraan mental berfungsi dengan baik. Kulit yang sehat membutuhkan
pasokan reguler dari vitamin ini. Dan akhirnya, itu juga diperlukan dalam
rangka untuk memproduksi berbagai hormon termasuk progesteron dan
testosteron

5. VITAMIN B-6

Piridoksin berpern dalam proses kimiawi pembuatan sel darah merah dan
kulit misalnya Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung
senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-
paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di
paruparu terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.

2 Hb2+ 4 O2 ==> 4 Hb O2 (oksihemoglobin)

Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh Hb. Di sini
struktur gugus fungsi dari piridoksin yaitu O 2 mereduksi Hb

4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2

Kandungan hemoglobin inilah yang membuat darah berwarna merah.

6. VITAMIN B-7

Vitamin B7 bereaksi dalam proses kimiawi metabolisme sel


terutama ddalam proses anaerob sel dimana gugus fungsi dari vitamin ini
mengikat cairan yang berada dalam sel guna sebagai proses kimiawi sel
selanjutnya.

7. VITAMIN B-11

Sama halnya dengan vitamin B kompleks lainnya proses kimiawi pada


vitamin ini sangat membantu dalam proses pembentukan sel darah merah.
8. VITAMIN B-12,KOLIN,INOSITOL,ASAM PAMANGANAT,ASAM LIPOAT,

Memiliki peran yang sama halnya dengan vitamin B kompleks lainnya

9. AMIGDALYN atau Vitamin B-17

Sebenarnya banyak para ahli yang meragukan penggunaan untuk vitamin


jenis ini namun,diduga berfungsi sebagai anti kanker tertentu,yang proses
kimiawinya dalm pembentukan HCN yang terdapt dalam struktur amigdalyin
yang secara perlahan diberikan memungkinkantubuh
mendetoksikasikannya(yaitu mengurai proses metabolisme dari gugus fungsi
tersebut untuk menguraikan kadar racu yang terdapat dalam tubuh sehingga
dapat dengan fungsi katalisator reaksi reduksi H 2O2 dengan kopling reduksi
substrat lain yang tidak lain melalui vitamainn ini senggga suatu sel penyakit
dapat dimusnahkan secara perlahan.

10. VITAMIN C

Vitamin C salah satunya berfungsi sebagai aktivator enzim(koenzim),yang


berarti dalam proses kimiawinya berlaku nsebagai ko-faktor untuk dopamin
berhidroklase,sehingga aktivitas sel yang terdapat dalam tubuh dapat berjalan
dengan lancar.

11. VITAMIN D

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak. Nama lainnya adalah
kalsiferol. Konsumsi vitamin D maka dapat mengatur pembentukan struktur
tulang dan gigi. Selain itu berperan dalam penyerapan kalsium ke dalam tubuh.
Sehingga pertumbuhan tulang dan gigi akan optimal. Ini tentu bermanfaat bagi
anak-anak untuk tumbuh kembang dewasanya. Vitamin D terkandung di sayuran
hijau yang ada. Selain itu vitamin D juga berfungsi mencegah osteoporosis,
diabetes, hipertensi, penyakit jantung serta berbagai macam kanker.
12. VITAMIN E

Vitamin E berperan dalam menjaga vitamin A,hal ini merupakan salah satu
fungsi vitamin E selain sebagai perawattan kulit yang mana saat kulit melakukan
regenerasi terhadap kulit yang mati vitamin E menjaga kulit dengan
antioksidannya,sehingga kulit tampak makin bersih. Dalam menjaga vitamin A
,agar tidak terjadi oksidasi di saluran pencernaan yang dapat menggangu kerja
otot jantung dengan cara penghambatan oksidasi melalui gugus fungsi tokoferol
alfa.

13. VITAMIN K

Memiliki beberapa fungsi seperti yang telah diuraikan di atas,namun


terutama sangat berperan dalam proses koagulasi darah dimana,vitamin K
berperan dalam pembentukan trombokinase di dalam darah.

Metabolisme Air
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi.
Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70%
terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Secara
umum air berfungsi sebagai bahan pelarut dalam tubuh. Air berguna untuk melakukan proses
metabolisme dalam tubuh seperti pencernaan, ekskresi, penguapan, dan lain-lain.
Air merupakan komponen utama protoplasma, darah dan limfa, sehingga air berfungsi
juga untuk mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, serta mengangkut
nutrisi ke seluruh tubuh. Kita memerlukan 2,5 liter air setiap harinya, karena setiaphari badan
kita kehilangan lebih dari 2,5 liter. Air keluar dari tubuh melalui air kencing, bersama feses,
keringat, dan berupa uap air dari paru-paru. Kebutuhan air dalam tubuh dapat diperoleh dari
air minum, makanan, buah, dan sayuran.
Air Tubuh Total
a. Cairan ekstraseluler :
Plasma terdapat di dalam darah
Cairan interstitiel. Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel saling
bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah fisikokimia
Cairan pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air &
elektrolit lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air dan elektrolit.
b. Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan yang terbentuk aktivitas sekretoris
dari kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu, dll.
- Asupan & Hilangnya air tubuh keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak maka akan
terjadi dehirasi dan overhidrasi
- Asupan air : Makanan (makanan yang mengandung air) & air metabolik (air yang yang
dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses katabolisme)
c. Hilangnya air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air 2.500 ml/hari, air
minum 1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air metabolik (air yang dihasilkan
metabolisme dalam tubuh) tergantung pada laju metabolik masing-masing. Jumlah masukan
air tergantung pada aktifitas fisik seseorang.
Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama
yaitu cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah
cairan yang terdapat di dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat
di luar sel. Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki
permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air (Bodys Water) tubuh manusia
terdapat di dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan ekstrasellular.
Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan terdistribusi kembali
kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan cairan intravaskular
(plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular ini akan terdapat pada
sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan
intravaskular).
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan
Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat
dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua
kompartemen ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi
larutan (osmolality) pada kedua kompartemen juga akan berbeda.
Komposisi elektrolit cairan tubuh
Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali protein.
Protein plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin, sebagai
pengangkut albumin. Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah.
Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan ada
perbedaan konsentrasi.
Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1. Elektrolit terutama K dan Na
Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh
perubahan kadar elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi.
Na = tulang punggug cairan ekstraseluler
K = tulang punggug cairan intrsaseluler
2. Bahan organik dgn molekul besar (protein)
Penting dlm pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air
dari kompartemen yg satu ke lainnya (bukan air tubuh total).
3. Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)
Tidak penting dlm pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4. Senyawa organik lain

Air
Biokimia Air
Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir
71% permukaan Bumi. Terdapat1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia
di Bumi. Air sebagian besar terdapat dilaut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es
(di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air , dan lautan es. Air
dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan,dan aliran air di atas permukaan tanah (runof,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan
air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat
pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-
bulan Europa dan Enceladus.

A. Sifat-sifat kimia dan fisika

Eletrolisis Air

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan


mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katode, dua
molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas
H2 dan ion hidroksida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain
terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan
elektron ke katode. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk
kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air
dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk
gelembung pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian
dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H 2O2) yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.

Air mempunyai formula kimia H2O, bermakna bahawa satu molekul air
terbina daripada dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Ia boleh
digambarkan secara ionik sebagai HOH, dengan satu ion Hidrogen (H+) yang
terikat kepada ion Hidroksida (OH-). Ia berada didalamkeseimbangan dinamik di
antara cecair dan wap yang berada pada suhu dan tekanan piawai. Pada suhu
bilik, ia adalah cecair yang sangatjernih, tawar, dan tak berbau. Air juga dirujuk
di dalam sains sebagai pelarut universal dan hanyalah satu bahan yang dijumpai
tulen secara semulajadi dalam ketiga-tiga keadaan jirim.

Kelarutan (solvasi)
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur
dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik"
(pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air
(misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu
zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-
menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak
mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak
larut dan akan mengendap dalam air.

Kohesi dan adhesi


Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki
sejumlah muatan parsial negatif (-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir)
tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (+) dekat atom oksigen. Dalam
air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebihelektro negatif dibandingkan atom hidrogen
yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang
dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti
menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom
oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air
memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami ke-polar-annya.

Tegangan permukaan
Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi
antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam
sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan
berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau
bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik
molekular antara gelas dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar
molekul air.

Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan
permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki
ketertarikan kuat terhadap air. Irvin Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat antar
permukaan-permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu permukaan hidrofilik
dalam arti melepaskan lapisan yang terikat dengan kuat dari hidrasi air perlu dilakukan kerja
sungguh-sungguh melawan gaya-gaya ini, yang disebut gaya-gaya hidrasi. Gaya-gaya tersebut
amat besar nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam rentang nanometer atau lebih kecil.
Pentingnya gaya-gaya ini dalam biologi telah dipelajari secara ekstensif oleh V. Adrian
Parsegian dari National Institute of Health.[11] Gaya-gaya ini penting terutama saat sel-sel
terdehidrasi saat bersentuhan langsung dengan ruang luar yang kering atau pendinginan di luar
sel (extracellular freezing).

B. Air Sebagai Nutrisi Tubuh Paling Vital


Manusia dapat bertahan hidup selama beberapa minggu tanpa makanan,
tetapi hanya dapat bertahan beberapa hari tanpa air. Tubuh manusia terdiri atas
55-75 persen air. Air menjadi salah satu unsur pembentuk dasar darah, enzim-
enzim pencernaan, urin, keringat, dan bahkan terkandung dalam jaringan otot,
lemak, dan tulang. Karena tubuh tidak dapat menyimpan air, maka kita
memerlukan asupan air segar untuk mengganti air yang sudah dikeluarkan
berbagai organ vital tubuh menjadi keringat, urin, kotoran, dan lain-lain. Jumlah
asupan air yang kita butuhkan bergantung pada metabolisme tubuh kita, suhu
udara, cuaca, makanan yang kita konsumsi dan tentunya tingkat aktifitas yang
kita lakukan.

Fakta Kandungan Air di Tubuh

Berikut ini adalah beberapa fakta air yang terkandung dalam tubuh manusia :

a. Kandungan air di tubuh lebih banyak pada pria daripada wanita dan akan
berkurang seiring bertambahnya usia.

b. Kebanyakan orang dewasa mengeluarkan sekitar 2,5-3 liter air per hari dari
tubuhnya. Pengeluaran air akan bertambah pada kondisi cuaca panas dan waktu
latihan yang lama.

c. Orang-orang yang lebih tua mengeluarkan sekitar 2 liter air per hari dari
tubuhnya.
d. Penumpang alat-alat transportasi udara akan kehilangan 1,5 liter air selama
tiga jam pertama perjalanan udara. Kehilangan tersebut harus diganti air segar.

e. Umumnya makanan mengandung sekitar 1 liter air dan sisanya harus diperoleh
dari minuman.

Berbagai Fungsi Tubuh Membutuhkan Air

Sebagai nutrisi vital, air dibutuhkan untuk :

a. Menjaga kesehatan dan keutuhan setiap sel dalam tubuh.

b. Menjaga tingkat cair aliran darah agar lebih mudah mengalir melalui pembuluh
darah.

c. Membantu menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme tubuh, elektrolit


berlebih, misalnya sodium, potassium, dan urea yang merupakan sisa hasil
pemrosesan protein makanan.

d. Mengatur suhu tubuh melalui proses berkeringat.

e. Menjaga kelembaban selaput-selaput lendir, seperti misalnya yang terdapat di


paru-paru dan mulut.

f. Melumasi dan melindungi sendi-sendi.

g. Mengurangi resiko penyakit cystitis dengan menjaga kantung kemih bebas dari
bakteri.

h. Membantu pencernaan dan mencegah sembelit.

i. Bekerja sebagai pelembab untuk memperbaiki tekstur dan penampilan kulit.

j. Membawa berbagai nutrisi dan oksigen dalam sel-sel darah.

k. Bekerja sebagai bantalan peredam pada organ mata, tulang belakang dan
kantung amniotik janin pada proses kehamilan.

Kandungan Air Pada Makanan

Pada umumnya makanan mengandung air, bahkan yang terlihat keras dan
kering sekalipun. Tubuh bisa memperoleh asupan air sampai sepertiga
kebutuhannya dari makanan. Proses pencernaan sendiri juga menghasilkan air
sebagai hasil sisa dan dapat menyuplai sekitar 10 persen kebutuhan tubuh akan
air. Kebutuhan sisanya harus diperoleh dari cairan.
C. Air Minum

Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran
badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara
satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah
pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa
faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari
makanan dan minuman lain selain air.

Zona biologis

Air merupakan cairan singular, oleh karena kapasitasnya

untuk membentuk jaringan molekul 3 dimensi dengan ikatan hidrogen yang


mutual. Hal ini disebabkan karena setiap molekul air mempunyai 4 muatan
fraksional dengan arah tetrahedron, 2 muatan positif dari kedua atom hidrogen
dan dua muatan negatif dari atom oksigen. Air berikat dapat segera melarutkan
ion, oleh karena tiap jenis ion akan segera tertarik oleh masing-masing muatan
fraksional molekul air, sehingga kation dan anion dapat berada berdekatan tanpa
harus membentuk garam. Ion lebih mudah terhidrasi oleh air yang reaktif, padat
dengan ikatan lemah, daripada air inert tidak padat dengan daya ikat kuat. Hal
ini menciptakan zona air, sebagai contoh, kation kecil yang sangat terhidrasi
akan cenderung terakumulasi pada fase air yang lebih padat, sedangkan kation
yang lebih besar akan cenderung terakumulasi pada fase air yang lebih
renggang, dan menciptakan partisi ion seperti serial Hofmeister sebagai berikut:

Mg2+ > Ca2+ > H+ >> Na+ NH+ > Cs+ > Rb+ > K+ ATP3- >> ATP2- = ADP2- =
HPO42-

I- > Br- > Cl- > H2PO4-

Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain
selain H2O (air) itu sendiri. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di dalam air
adalah mineral anorganik, sepertiFerrum, Merkuri, Alumunium. Untuk mengukur kadar
kemurnian air dari mineral anoragnik digunakan TDS meter (Total Dissolved Solids meter),
yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair. Satuan yang digunakan
adalah ppm (part per million) atau bagian per sejuta. Air organik terkadang lebih menyehatkan
daipada air yang matang karena terdapat mikroorganisme yang baik di dalam air mentah
organik.

Air
Reaksi Kimia dalam Larutan Elektrolit (Stoikiometri Larutan)
By Rino Safrizal14:0021 comments

Reaksi asam basa (reaksi penetralan).


Reaksi asam basa atau reaksi penetralan adalah reaksi yang terjadi antara asam (H +) dan basa (OH-)
menghasilkan H2O yang bersifat netral.

Adapaun contoh reaksi penetralan adalah sebagai berikut:

1. Reaksi: Asam + Basa --> Garam + Air


HNO3 (aq) + KOH (aq) --> KNO3 (aq) + H2O (l)

H2SO4 (aq) + Ca(OH)2 (aq) --> CaSO4 (aq) + H2O (l)

2. Reaksi: Asam + Oksida Basa --> Garam + Air

2HCl (aq) + CaO (s) --> CaCl2 (aq) + H2O (l)

2HNO3 (aq) + Na2O (s) --> Na(NO3)2 (aq) + H2O (l)

3. Reaksi: Asam + Amonia --> Garam

HCl (aq) + NH3 (g) --> NH4Cl (aq)

H2SO4 (aq) +2 NH3 (g) --> (NH4)2SO4 (aq)

Ammonia (NH3) termasuk basa yang berupa senyawa molekul sehingga dibedakan dari 2 jenis basa
lainnya, yakni senyawa ion yang dapat melepas ion OH- dan okisda basa. Terdapat senyawa molekul
basa lainnya seperti metilamina (CH3NH2) tetapi reaksinya tidak umum seperti halnya ammonia.

4. Reaksi: Oksida asam + Basa --> Garam + Air

SO3 (g) + 2NaOH (aq) --> Na2SO4 (aq) + H2O (l)

CO2 (g) + Mg(OH)2 (aq) --> MgCO3 (aq) + H2O (l)

Anda mungkin juga menyukai