PEMBAHASAN
A. Metabolisme Tubuh
Reaksi kimia yang terjadi didalam sel, dan berjalan secara enzimatis. Metabolisme berjalan
KONTINUE (jika metabolisme terganggu me nyebabkan jasad sakit dan jika metabolisme
berhenti berarti jasad mati)
1. Katabolisme
Reaksi pemecahan /degradasi molekul besar (makromolekul / polimer) makanan menjadi
molekul kecil (mikromolekul / monomer) komponen sel baru. Menghasilkan enersi, disebut reaksi
eksergonik75% enersi diekspresi sebagai panas (untuk memper tahankan suhu tubuh agar tetap
370C) dan 25% sebagai enersi metabolik
2. Anabolisme
Reaksi pembentukan molekul besar (makromolekul / polimer) sel baru dari molekul kecil
(mikromolekul / monomer ) makanan. Dibutuhkan enersi, disebut reaksi endergonik
Itulah sedikit Ilmu tentang metabolisme yang terjadi dalam tubuh kita salah satunya didalam sel
yang berukuran sangat kecil tapi sangat bermanfaat bagi tubuh kita
Metabolisme kabohidrat
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon,
hidrogen, dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang
penting bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan
hijau pada proses fotosintesis.
2. Disakarida
Deskripsi Disakarida
Struktur Disakarida
Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa
tumbuhan, seperti tebu dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur sukrosa sebagai berikut.
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal
ini karena gugus aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa
juga tidak dapat difermentasi.
1. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk
membentuk karbohidrat kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling
terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga karbohidrat
sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada
umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida
dan trisakarida disebut polisakarida.
Polisakarida
Deskripsi Polisakarida
Struktur Polisakarida
Dikatalis oleh Enzim Kinase fosfogliserat untuk ADP menjadi ATP dan 3-fosfogliserat
Reaksi ini penting, karena Tahap terakhir pada glikolisis pemindahan gugus posfat beenergi
tinggi dari fosfoenolfirufat ke ADP dengan katalis kinase piruvat. Menghasilkan ATP dari
reaksi fosforilasi tingkat subtrat ADP. Reaksi ini secara energetik sangat bagus, sehingga
berfungsi untuk menarik dua reaksi sebelumnya.
Metabolisme Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut
asam amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang
mengandung gugus amino fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang
melekat pada salah satu ujung kerangka dan gugus asam karboksilat di
ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor
(P). Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan berperan
penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas metabolisme,
mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel.
Protein terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut sebagai
pembangun kehidupan.
Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari
karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua
asam amino yang juga mengandung belerang, yaitu sistein dan metionin.
Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino yang biasanya terdapat
dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah gugus
amino (NH2) dan gugus karboksil (COOH). Masing-masing dari 20 asam
amino mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal ini, komposisi kimia
dari gugus R yang khas menentukan sifat-sifat asam amino, seperti
reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan
terhadap air). 20 macam asam amino adalah sebagai berikut.
1. Struktur Protein
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya,
terdapat empat struktur protein, yaitu sebagai berikut.
Memisahkan gugusan karboksil dari asam amino, sehingga terjadi ikatan baru yang
merupakan zat antara yang masih mengandung N. Dekarboksilasi oksidatif merupakan suatu
tahapan proses katabolisme (reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks
yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah) yang merupakan lanjutan dari proses glikolisis (proses pengubahan molekul sumber
energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana,
yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C). Menurut Wapedia (2010) dekarboksilasi
merujuk pada reaksi kimia yang menyebabkan gugus karboksil (-COOH) terlepas dari
senyawa semula menjadi karbon dioksida (CO2).
Pemindahan gugusan asam amino (NH2) dari suatu asam amino ke ikatan lain yang
biasanya asam keton sehingga terjadi asam amino.Transaminasi ialah proses katabolisme
asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam
amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan
kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat,
sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula
diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin
transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi berikut :
a. Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh
asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang
mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan
enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang
substrak .
b. Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua
enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah
diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi
transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.
Memisahkan gugusan amino (NH2) dari suatu asam amino. Biasanya diikuti produksi
asam alfa keto yang bila dioksidasi sempurna menjadi CO2+H2O atau disintesa menjadi
aseto asetat mengikuti metabolisme asam lemak. Dalam proses ini Asam amino dengan reaksi
transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam
bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan
glutamat dehidrogenase sebagai katalis.
Metabolisme lemak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LEMAK
a. Pengertian Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak (asam karboksilat pada
suku tinggi) dan dapat larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dapat larut
dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak mempunyai polaritas yang sama dengan
pelarut tersebut. Beberapa lemak ada pula yang dapat larut oleh air.
Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama
polaritasnya dengan zat terlarut . Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses
kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan
menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air.
Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan
asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah
diekstraksi dengan pelarut non-polar.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang
berarti triester dari gliserol . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester .
Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini
juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak
bercabang.
Metabolisme Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Mineral
merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi
tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel
darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu mineral berperan dalam
berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim.
Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan
enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan
penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.
Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.
Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100 mg/hari.
Mineral Makromolekul
a. Metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) diabsorpsi,
terutama di dalam usus halus. Natrium yang diabsorpsi secara aktif (membutuhkan energi).
Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium disaring dan
dikembalikan ke lairan darah dalam jumlah yang cukup mempertahankan taraf natrium dalam
darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi,
dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang
dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang
gunjal untuk mengabsorpsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang
dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi. Jumlah natrium
dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan rendah bila konsumsi rendah.
Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft
body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan
ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga
akan berada pada cairan intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu
3 mmol/L.
b. Metabolisme Fosfor (P)
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor yang berasal dari
air susu ibu sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus
halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif
vitamin D. sebagian besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik
atau sebagai fosfolipida. Kdar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH)
yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan oleh hormon kalsitonin. Kedua hormon tersebut
berinteraksi dengan vitamin D untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang
ditahan oleh ginjal, serta jumlah yang dibebaskan dan disimpan di dalam tulang.
Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serelia tidak
dapat dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang
menghalangi absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++ , asam lemak tidak jenuh dan antasid yang
mengandung alumunium, karena membentuk garam yang tidak larut air
c. Metabolisme Kalsium (Ca)
Metabolisme : absorbsi memerlukan protein pengikat kalsium yang diatur oleh vitamin D,
hormon paratiroid dan kalsitonin.
d. Metabolisme Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan
intraseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan
magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin
di dalam darah pada manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam
reaksi-rekasi biologi termasuk reaksi-rekasi yang berkaitan dengan metabolisme energi,
karbohidrat, lipd, protein dan asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas
bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini terjadi dalam mitokondria sel.
Di dalam cairan sel ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontrak,
atot, dan pembekuan darah. Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan dengan kalsium.
Kalsium merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium mancegah. Kalsium
menyebabkan ketegangan saraf, sedangkan magnesium melemaskan saraf.
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan
alat angkut aktif dan secara difusi aktif. Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat
dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil.
Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium
melalui urin. 21 gr dalam tubuh, 70% bersama kalsium Ca & P dalam tulang. Lainnya di
jaringan lunak & cairan tubuh. Diperoleh dari padi-padian, kacang, coklat, seafood, ASI.
Alkohol meningkatkan hilangnya Mg dari tubuh. Kekurangan Mg timbulkan gangguan fungsi
otot dengan tremor, kejang.
Kebutuhan laki-laki 200 700 mg/hari.
e. Metabolisme Kalium (K)
Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+ ATPase,
keseimbangan asam basa. Metabolismenya diatur oleh aldosteron.
Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam
cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium
tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan
terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada cairan ekstraselular dengan
konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan
sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi bergantung terhadap
beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle mass). Kebutuhan
minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-
elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca ) dan
natrium (Na ), kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi
otot. Hampir sama dengan natrium, kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat
diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan
melalui urin serta keringat.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang
dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali, dan mengeluarkan kalium di bawah
pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion
natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubuh ginjal.
Mineral Mikromolekul
a. Metabolisme Besi (Fe)
Di dalam tubuh manusia Fe akan :
Diangkut sebagai transferin;
disimpan sebagai feritin atau hemosiderin;
hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia
dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai
beberapa fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat pengankut oksigen dari paru-paru ke
jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu
berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi di lambung besi
dibebaskan dari ikatan organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri
direduksi mejadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di lambung dengan adanya
HCl dan vitamin C yang terdapar di dalam makanan. Absorpsi terutama terjadi di bagian atas
usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut-protein khusus.
b. Metabolism Flourin
Flour di alam dapat ditemukan di tanah, di air maupun di udara, selain juga ditemukan
pada tanaman. Flour merupakan elemen paling elektronegatif dari semua elemen kimia, maka
secara alamiah tidak pernah dijumpai dalam bentuk elemen tersendiri. Kombinasi secara
kimiawi dalam bentuk flourides, fluorine adalah dalam urutan ke-17 dari susunan elemen,
dan keberadaannya merupakan 0,016-0,09 % dari tanah yang di permukaan. Di daerah
pegunungan, kandungan flour dalam tanah relative rendah.
Flour berfungsi mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan email,
remineralisasi lesi-lesi karies dini dan sebagai bahan anti bakteri. Meningkatkan kekerasan
tulang ( fluoroapatit ) dan gigi.
Fluor dalam kadar rendah, sesuai dengan rendahnya kadar fluor dalam cairan
jaringan, akan menyatu dengan kristal apatit selama periode pembentukan gigi. Setelah
klasifikasi gigi selesai, tapi sebelum erupsi, lebih banyak lagi fluor di serap oleh permukaan
email yang berkontak dengan cairan jaringan. Akhirnya, setelah erupsi dan selama hidup,
email terus menyerap fluor dari lingkungan sekitarnya. Pada saat ini penyerapan fluor
dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah email tersebut sehat atau tidak, atau apakah
proses etsa atau karies telah menyebabkannya lebih porus karena larutnya substansi
interprismata. Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan
flournya. Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih banyak
daripada email yang telah matang.
c. Metabolisme Yodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu sebanyak kurang
lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% iodium ini ada di dalam kelenjar
tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin tetraiodotionin (T4), dan
triiodotionin (T3).
Iodium dengan mudah diabsorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi dilakukan melalui
ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Di dalam darah, iodium terdapat dalam bentuk
bebas dan terikat protein. Manusia dewasa sehat mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% di
antaranya berada dalam kelenjar tiroid. Penangkapan yodida oleh kelenjar tiroid dilakukan
untuk memelihara transpor aktif yang dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh
hormon yang merangsang tiroid dan hormon Tirotrofin yang dikeluarkan oleh hipotalamus
yang dikeluarkan oleh darah ke sel-sel sasaran dan hati; di dalam sel-sel sasaran dan hati
tirkosin dipecah dan bila diperlukan yodium kembali digunakan. Iodium disimpan didalam
tiroid sebagai tiroglobulin.
Dalam sal.pencernaan iodium bahan makanan dikonversi menjadi I- ( mudah
diserap ) bergabung dengan pool iodide intra / ekstraseluler iodium ke kelenjar tiroid
untuk disimpan setelah mengalami peroksidasi akan melekat dengan tirosin dari tiroglobulin.
Mineral
MINERAL
A.Defenisi
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa
adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya bahkan dapat
mengalami kesakitan hingga kematian. Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan
struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf
serta dalam pembekuan darah.
B.Macam-macam Mineral
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral terbagi atas dua macam,yaitu
Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar
(>0,05% dari berat badan) di dalam jaringan tubuh atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah >100
mg sehari, meliputi kalsium (Ca), kalium (K), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg),
belerang (S), dan Klor (Cl) . Mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh
dalam jumlah yang sedikit <0,05% dari berat badan atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah
<100 mg sehari,meliputi besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo),selenium
(Se), Chromium (Cr),Zink (Zn),Yodium,Tembaga (Cu),Flour (F),dan Iodium (I). Saat tubuh
kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh mengambilnya dari otot, hati dan bahkan
tulang. Mineral yang dibutuhkan manusia diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu
mineral makro dan mineral mikro.
1.Makromineral
b. daging
c. kacang-kacangan, padi-padian
Penggunaan kalsium di dalam tubuh diatur oleh parathormon yang
dihasilkan oleh kelenjar anak gondok (parathiroid).
2. Mikromineal
NO Jenis Mineral Fungsi
1 Besi (Fe) Fungsi :
dalam pembentukan sel darah merah dan pemeliharaan
kemampuan darah membawa oksigen.
.Kelebihan Zat besi :
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat
disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah muntah
diare,denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau dan
pingsan,
Kelebihan :
a. Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila
lingkungan terkontaminasi oleh mangan.
b. Mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk
jangka waktu lama, menunjukkn gejal-gejala kelainan otak
disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang
menyerupai penyakit Parkinson.
Kekurangan :
a. Penurunan berat badan
b. Iritasi kulit
c. mual & muntah
d. Perubahan warna rambut
e. Pertumbuhan rambut yang lambat
3 Molibdenum (Mo) Sumber :
. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-
kacangan
Fungsi :
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim,
antara lain xantin oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid
oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi
seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan
sulfit.
Kelebihan :
Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip
penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden, asam
urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi sampai
0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga
melalui urin.
Kekurangan :
Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum
pernah terlihat. Molibden terdapat dalam jumlah sedikit
seali dalam tubuh, segera diabsorbsi dari saluran cerna, dan
makanan prenteral total. Gejalanya adalah mudah
tersinggung, oikiran kacau, peningkatan laju pernapasan
dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan
Kekurangan Zn :
a. Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak
sempurna (kerdil).
b. Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan
seksual. misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi
pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan
kerusakan permukaan saluran cerna.
c. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi
otak.
d. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal
kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan
nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.
e. Tidak ada selera atau nafsu makan.
f. Kelelahan yang hebat
g. Kerontokan pada rambut
h. Ketidak normalan pada kemampuan mengecap rasa dan
mencium bau
i. Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
j. Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas)
8 Yodium Fungsi :
1. Yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin
adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ,
mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolism.
2. Dapat mencegah penyakit gondok.
Sumber: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan serta
hasil olahannya.
Kelebihan Yodium :
a. Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai
hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu
aktif memroduksi hormon tiroksin.
b. Kelebihan yodium ditandai gejala mudah cemas, lemah,
sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat
badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan
bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta
denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan. Jika tidak
segera diobati, penderita hipotiroid akan mengalami
anemia, sistem pernafasan melemah, penderita mengalami
kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai
akhirnya terjadi gagal jantung.
Kekurangan Yodium :
Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan
bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di
bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan
keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan
9 Tembaga (Cu) Fungsi :
1. Komponen enzim
2. Membantu Pembentukan sel darah merah
3. Membantu Pembentukan tulang
Sumber makanan utama adalah : Daging, tiram, kacang-
kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum
Kelebihan :
a. Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
b. Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga sehari dapat
menimbulkan muntah muntah dan diare.
c. Pengendapan tembaga dalam otak dapat menyebabkan
kerusakan hati
d. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.
Kekurangan :
a. Kekerangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan
metabolism.
b. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin
rendah
c. Gangguan fungsi kekebalan
d. Anemia pada anak-anak yang menderita malnutrisi
10 Flour (F) Fungsi :
1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi
2. Untuk mencegah karies gigi
Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut,
tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
Kelebihan :
a. Kelebihan fluor dapat menyebbkan keracunan. Hal ini baru
terjadi pada dosis sangat tinggi atau setelah bertahun-tahun
menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari.
b. Kelebihan fluor dapat menyebabkan fluorosis (perubahan
warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di
daerah dada, gatal, dan muntah.
Kekurangan :
Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum
kurang mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi
dan keropos tulang pada
METABOLISME VITAMIN
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di
dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup.. Semua reaksi metabolisme dikatalis
oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam
penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun
menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
Metabolisme Vitamin
Definisi vitamin adalah sebuah kelompok dari nutrisi-nutrisi yang harus dalam
susunan makanan (i.e lingkungan yang bersifat kimia) dari suatu organisme. Ada beberapa
fungsi vitamin dalam sitem biological tanpa beberapa tipe pada aktivasi metabolisme atau
sambungan untuk sebuah ko-fungsional spesies (misalnya enzim), harus mengalami yang
namaya konversi metabolik.
Metabolik transformasi dari bentuk nutrisi-nutrisi pada banyak vitamin kedalam
bentuk yang aktif dalam metebolisme harus termasuk modifikasi substantive pada struktur
kimia vitamin dan/atau kombinasinya dengan golongan metabolikal penting lainnya.
Selanjutnya, beberapa vitamin diaktifkan ke fungsi golongan mereka, factor yang dapat
memengaruhi aktivasi metabolisme vitamin dapat dalam pengaruh efekasi nutrisi.
1. Metabolism Vitamin A
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil,
bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus halus,
ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang lebih
efesien diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam
sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan
dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian
diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati
merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan retinol
oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membran yang spesifik oleh
RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada
Celluler Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata
retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel sebagai asam retinoat.
2. VITAMIN B-1
3. VITAMIN B-2
4. VITAMIN B-3
5. VITAMIN B-6
Piridoksin berpern dalam proses kimiawi pembuatan sel darah merah dan
kulit misalnya Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung
senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-
paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di
paruparu terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.
Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh Hb. Di sini
struktur gugus fungsi dari piridoksin yaitu O 2 mereduksi Hb
4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2
6. VITAMIN B-7
7. VITAMIN B-11
10. VITAMIN C
11. VITAMIN D
Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak. Nama lainnya adalah
kalsiferol. Konsumsi vitamin D maka dapat mengatur pembentukan struktur
tulang dan gigi. Selain itu berperan dalam penyerapan kalsium ke dalam tubuh.
Sehingga pertumbuhan tulang dan gigi akan optimal. Ini tentu bermanfaat bagi
anak-anak untuk tumbuh kembang dewasanya. Vitamin D terkandung di sayuran
hijau yang ada. Selain itu vitamin D juga berfungsi mencegah osteoporosis,
diabetes, hipertensi, penyakit jantung serta berbagai macam kanker.
12. VITAMIN E
Vitamin E berperan dalam menjaga vitamin A,hal ini merupakan salah satu
fungsi vitamin E selain sebagai perawattan kulit yang mana saat kulit melakukan
regenerasi terhadap kulit yang mati vitamin E menjaga kulit dengan
antioksidannya,sehingga kulit tampak makin bersih. Dalam menjaga vitamin A
,agar tidak terjadi oksidasi di saluran pencernaan yang dapat menggangu kerja
otot jantung dengan cara penghambatan oksidasi melalui gugus fungsi tokoferol
alfa.
13. VITAMIN K
Metabolisme Air
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi.
Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70%
terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air. Secara
umum air berfungsi sebagai bahan pelarut dalam tubuh. Air berguna untuk melakukan proses
metabolisme dalam tubuh seperti pencernaan, ekskresi, penguapan, dan lain-lain.
Air merupakan komponen utama protoplasma, darah dan limfa, sehingga air berfungsi
juga untuk mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, serta mengangkut
nutrisi ke seluruh tubuh. Kita memerlukan 2,5 liter air setiap harinya, karena setiaphari badan
kita kehilangan lebih dari 2,5 liter. Air keluar dari tubuh melalui air kencing, bersama feses,
keringat, dan berupa uap air dari paru-paru. Kebutuhan air dalam tubuh dapat diperoleh dari
air minum, makanan, buah, dan sayuran.
Air Tubuh Total
a. Cairan ekstraseluler :
Plasma terdapat di dalam darah
Cairan interstitiel. Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel saling
bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah fisikokimia
Cairan pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air &
elektrolit lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air dan elektrolit.
b. Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan yang terbentuk aktivitas sekretoris
dari kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu, dll.
- Asupan & Hilangnya air tubuh keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak maka akan
terjadi dehirasi dan overhidrasi
- Asupan air : Makanan (makanan yang mengandung air) & air metabolik (air yang yang
dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses katabolisme)
c. Hilangnya air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air 2.500 ml/hari, air
minum 1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air metabolik (air yang dihasilkan
metabolisme dalam tubuh) tergantung pada laju metabolik masing-masing. Jumlah masukan
air tergantung pada aktifitas fisik seseorang.
Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama
yaitu cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah
cairan yang terdapat di dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat
di luar sel. Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki
permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air (Bodys Water) tubuh manusia
terdapat di dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan ekstrasellular.
Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan terdistribusi kembali
kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan cairan intravaskular
(plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular ini akan terdapat pada
sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan
intravaskular).
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan
Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang terdapat
dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan kedua
kompartemen ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi
larutan (osmolality) pada kedua kompartemen juga akan berbeda.
Komposisi elektrolit cairan tubuh
Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali protein.
Protein plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin, sebagai
pengangkut albumin. Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah.
Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan ada
perbedaan konsentrasi.
Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1. Elektrolit terutama K dan Na
Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh
perubahan kadar elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi.
Na = tulang punggug cairan ekstraseluler
K = tulang punggug cairan intrsaseluler
2. Bahan organik dgn molekul besar (protein)
Penting dlm pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan air
dari kompartemen yg satu ke lainnya (bukan air tubuh total).
3. Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)
Tidak penting dlm pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4. Senyawa organik lain
Air
Biokimia Air
Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir
71% permukaan Bumi. Terdapat1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia
di Bumi. Air sebagian besar terdapat dilaut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es
(di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air , dan lautan es. Air
dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan,dan aliran air di atas permukaan tanah (runof,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan
air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat
pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-
bulan Europa dan Enceladus.
Eletrolisis Air
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk
gelembung pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian
dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H 2O2) yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.
Air mempunyai formula kimia H2O, bermakna bahawa satu molekul air
terbina daripada dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Ia boleh
digambarkan secara ionik sebagai HOH, dengan satu ion Hidrogen (H+) yang
terikat kepada ion Hidroksida (OH-). Ia berada didalamkeseimbangan dinamik di
antara cecair dan wap yang berada pada suhu dan tekanan piawai. Pada suhu
bilik, ia adalah cecair yang sangatjernih, tawar, dan tak berbau. Air juga dirujuk
di dalam sains sebagai pelarut universal dan hanyalah satu bahan yang dijumpai
tulen secara semulajadi dalam ketiga-tiga keadaan jirim.
Kelarutan (solvasi)
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur
dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik"
(pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air
(misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu
zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-
menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak
mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak
larut dan akan mengendap dalam air.
Tegangan permukaan
Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi
antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam
sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan
berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau
bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik
molekular antara gelas dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar
molekul air.
Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan
permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki
ketertarikan kuat terhadap air. Irvin Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat antar
permukaan-permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu permukaan hidrofilik
dalam arti melepaskan lapisan yang terikat dengan kuat dari hidrasi air perlu dilakukan kerja
sungguh-sungguh melawan gaya-gaya ini, yang disebut gaya-gaya hidrasi. Gaya-gaya tersebut
amat besar nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam rentang nanometer atau lebih kecil.
Pentingnya gaya-gaya ini dalam biologi telah dipelajari secara ekstensif oleh V. Adrian
Parsegian dari National Institute of Health.[11] Gaya-gaya ini penting terutama saat sel-sel
terdehidrasi saat bersentuhan langsung dengan ruang luar yang kering atau pendinginan di luar
sel (extracellular freezing).
Berikut ini adalah beberapa fakta air yang terkandung dalam tubuh manusia :
a. Kandungan air di tubuh lebih banyak pada pria daripada wanita dan akan
berkurang seiring bertambahnya usia.
b. Kebanyakan orang dewasa mengeluarkan sekitar 2,5-3 liter air per hari dari
tubuhnya. Pengeluaran air akan bertambah pada kondisi cuaca panas dan waktu
latihan yang lama.
c. Orang-orang yang lebih tua mengeluarkan sekitar 2 liter air per hari dari
tubuhnya.
d. Penumpang alat-alat transportasi udara akan kehilangan 1,5 liter air selama
tiga jam pertama perjalanan udara. Kehilangan tersebut harus diganti air segar.
e. Umumnya makanan mengandung sekitar 1 liter air dan sisanya harus diperoleh
dari minuman.
b. Menjaga tingkat cair aliran darah agar lebih mudah mengalir melalui pembuluh
darah.
g. Mengurangi resiko penyakit cystitis dengan menjaga kantung kemih bebas dari
bakteri.
k. Bekerja sebagai bantalan peredam pada organ mata, tulang belakang dan
kantung amniotik janin pada proses kehamilan.
Pada umumnya makanan mengandung air, bahkan yang terlihat keras dan
kering sekalipun. Tubuh bisa memperoleh asupan air sampai sepertiga
kebutuhannya dari makanan. Proses pencernaan sendiri juga menghasilkan air
sebagai hasil sisa dan dapat menyuplai sekitar 10 persen kebutuhan tubuh akan
air. Kebutuhan sisanya harus diperoleh dari cairan.
C. Air Minum
Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran
badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara
satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah
pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa
faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari
makanan dan minuman lain selain air.
Zona biologis
Mg2+ > Ca2+ > H+ >> Na+ NH+ > Cs+ > Rb+ > K+ ATP3- >> ATP2- = ADP2- =
HPO42-
Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain
selain H2O (air) itu sendiri. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di dalam air
adalah mineral anorganik, sepertiFerrum, Merkuri, Alumunium. Untuk mengukur kadar
kemurnian air dari mineral anoragnik digunakan TDS meter (Total Dissolved Solids meter),
yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair. Satuan yang digunakan
adalah ppm (part per million) atau bagian per sejuta. Air organik terkadang lebih menyehatkan
daipada air yang matang karena terdapat mikroorganisme yang baik di dalam air mentah
organik.
Air
Reaksi Kimia dalam Larutan Elektrolit (Stoikiometri Larutan)
By Rino Safrizal14:0021 comments
Ammonia (NH3) termasuk basa yang berupa senyawa molekul sehingga dibedakan dari 2 jenis basa
lainnya, yakni senyawa ion yang dapat melepas ion OH- dan okisda basa. Terdapat senyawa molekul
basa lainnya seperti metilamina (CH3NH2) tetapi reaksinya tidak umum seperti halnya ammonia.