Anda di halaman 1dari 12

Logam tanah jarang (LTJ) adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik,

terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium. Skandium dan yttrium


dianggap sebagai logam tanah jarang karena sering ditemukan pada deposit-
deposit bijih lantanida dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan
lantanida.

Meskipun namanya logam tanah jarang, tapi logam-logam ini cukup


melimpah jumlahnya di kerak bumi, dengan serium sebagai unsur paling melimpah
ke-25 dengan 68 bagian per juta (mirip tembaga). Meski begitu, karena
karakteristik geokimianya, logam tanah jarang ditemukan pada kondisi sangat
tersebar dan sedikit ditemukan dalam jumlah yang banyak, sehingga nilai
ekonominya kecil. Sumber-sumber deposit logam tanah jarang yang banyak dan
bernilai ekonomis biasanya menyatu menjadi mineral tanah jarang. Mineral
pertama yang ditemukan adalah gadolinit, senyawa kimia yang tersusun dari
serium, yttrium, besi, silikon, dan unsur lainnya. Mineral ini diekstrak dari sebuah
tambang di desa Ytterby di Swedia. Beberapa nama logam tanah jarang juga
mendapatkan namanya dari lokasi tambang ini

Berikut ini adalah daftar 17 logam tanah jarang, nomor atom beserta simbol, asal
namanya, dan penggunaan utama dari logam tersebut.Beberapa logam-logam ini
dinamai dari ilmuwan yang menemukannya, dan beberapa lagi diambil dari tempat
dimana logam tersebut ditemukan.

Simb Na
Etimologi Penggunaan
ol ma

Campuran aluminium-
dari
skandium ringan yang
bahasa Latin Scandia (Ska
dipakai untuk komponen
21 Sc Skandium ndinavia), tempat dimana
pesawat terbang dan
bijih ini pertama kalinya
aditif untuk Lampu uap-
ditemukan.
merkuri.[4]

39 Y Yttrium dinamai dari Ytterby, Laser Yttrium-aluminium


Swedia, tempat logam ini garnet (YAG), yttrium
pertama ditemukan. vanadat (YVO4) untuk
Simb Na
Etimologi Penggunaan
ol ma

pembuatan europium
pada TV fosfor
merah, YBCO Superkond
uktivitas suhu tinggi,
filter gelombang
mikro yttrium iron garnet
(YIG).[4]

Kaca dengan indeks


refraktif tinggi,
penyimpanan hidrogen,
dari bahasa Yunani
elektroda baterai,
57 La Lantanum "lanthanein",
lensakamera,
artinyatersembunyi.
katalis ''cracking''
katalitik cairan pada
kilang minyak

Agen oksidasi kimia,


bubuk pemoles, pewarna
kuning pada kaca dan
diambil dari nama salah
keramik, katalis
satu planet kataiCeres, dari
58 Ce Serium untuk oven ''self-
nama Dewi Pertanian
cleaning'',
Romawi.
katalis ''cracking''
katalitik cairan pada
kilang minyak,feroserium

59 Pr Praseodim dari bahasa Yunani Magnet tanah


ium "prasios" dan "didymos". jarang, laser, bahan inti
untuk lampu karbon,
pewarna pada kaca
danenamel, aditif untuk
Simb Na
Etimologi Penggunaan
ol ma

kaca didymium yang


dipakai pada kacamata
[4]
las, produk feroseriu
m(flint).

Magnet tanah
dari bahasa Yunani "neos" jarang, laser, pewarna
Neodimiu
60 Nd (baru) dan "didymos" ungu pada kaca dan
m
(kembar). keramik, kapasitor
keramik

Prometiu dari
61 Pm Baterai nuklir
m mitologi Titan Prometheus.

dinamai dari Vasili


Magnet tanah
Samarsky-Bykhovets, yang
62 Sm Samarium jarang, laser, penangkap
menemukan bijih tanah
neutron, maser
jarang samarskit.

Fosfor merah dan


biru, laser, lampu uap
63 Eu Europium dinamai dari benua Eropa.
merkuri, agen
relaksasi NMR

Magnet tanah
jarang, laser, kaca dengan
dinamai dari Johan indeks refraktif tinggi
Gadolin (17601852), atau garnet, tabung X-
Gadoliniu
64 Gd sebagai persembahan atas ray,memori
m
dedikasinya pada logam komputer, penangkap
tanah jarang. neutron, agen kontras
MRI, agen
relaksasi NMR
Simb Na
Etimologi Penggunaan
ol ma

dinamai dari desa Ytterby, Fosfor hijau, laser, lampu


65 Tb Terbium
Swedia. fluorescent

dari bahasa Yunani


Disprosiu Magnet tanah
66 Dy "dysprositos" (susah untuk
m jarang, laser
didapatkan).

dinamai dari
kota Stockholm (dalam
67 Ho Holmium bahasa Latin, "Holmia"), Laser
kota dari salah satu
penemunya.

dinamai dari desa Ytterby,


68 Er Erbium Laser, baja vanadium
Swedia.

diambil dari asal


69 Tm Thulium Mesin X-ray jinjing
usul Thule.

dinamai dari desa Ytterby, Laser inframerah, agen


70 Yb Ytterbium
Swedia. pereduksi kimia

diambil dari nama Lutetia, Detektor pemindai PET,


71 Lu Lutetium kota yang berganti nama kaca dengan indeks
menjadi Paris. refraktif tinggi

Logam tanah jarang tidak ditemukan berupa unsur bebas dalam lapisan kerak
bumi. Namun ia berbentuk paduan membentuk senyawa kompleks. Sehingga
logam tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawa kompleks tersebut.
Secara umum, logam tanah jarang ditemukan dalam bentuk senyawa
kompleks fosfat dan karbonat. Di bawah ini adalah beberapa contoh mineral logam
tanah jarang yang ditemukan di alam.

Bastnaesit (CeFCO3). Merupakan sebuah fluoro-carbonate serium yang


mengandung 6070% Oksida logam tanah jarang seperti Lanthanum and
Neodymium. Mineral bastnaesit merupakan sumber logam tanah jarang yang
utama di dunia. Bastnaesit dtemukan dalam batuan kabonatit, dolomit
breccia, pegmatit dan amphibole skarn.

Monazit ((Ce,La,Y,Th)PO3) Merupakan senyawa fosfat logam tanah jarang yang


mengandung 50-70% Oksida LTJ. Monasit diambil dari mineral pasir berat yang
merupakan hasil samping dari senyawa logam berat lain. Monasit memiliki
kandungan thorium yang cukup tinggi. Sehingga mineral tersebut memiliki sifat
radioaktif. Thorium tersebut memancarkan radiasi pengion. Monasite dalam
jumlah tertentu dikategorikan sebagai TENORM (Technologically Enhanced
Naturally Occuring Radioactive Material) yaitu zat radioaktif alam yang
dikarenakan kegiatan manusia atau proses teknologi terjadi peningkatan paparan
potensial jika dibandingkan dengan keadaan awal, penanganan TENORM mesti
mematuhi batasan paparan radiasi sebagai berikut: Paparan pekerja 20 mSv/th atau
10 uSv/jam dan Paparan publik 1 mSv/th.

Xenotime (YPO4) merupakan senyawa ittrium phosphat yang mengandung 54-65%


LTJ termasuk erbium, cerium dan thorium. Xenotipe juga mineral yang ditemukan
dalam mineral pasir berat seperti pegmatite dan batuan leleh (igneous rocks)

zircon, merupakan senyawa a zirconium silicate yang didalamnya ditemukan


thorium, ittrium dan cerium.

Dalam memperoleh mineral di atas, tidak bisa didapatkan dengan mudah. Karena
jumlah mineral tersebut sangat terbatas. Telebih lagi, mineral di atas tidak terpisah
sendiri,tetapi ia tercampur dengan mineral lain. Seperti contohnya pada kepulauan
bangka Belitung, mineral ini merupakan hasil samping dari penambangan timah.
Sehingga sebelum memperoleh mineral di atas, maka diperlukan proses pemisahan
terlebih dahulu.
Mineral-mineral yang mendominasi dalam senyawa logam tanah jarang di atas
adalah Lanthanum, Cerium, Neodymium. Sehingga mineral ini, menjadi ekonomis
untuk dilakukan proses ekstraksi. Sehingga pemanfaatan ketiga mineral ini, sangat
tinggi dibanding mineral logam tanah jarang lainnya.

Sumber daya dunia logam tanah jarang

Sumber daya tanah jarang dunia terdapat dalam beberapa tipe


cebakan.China sebagai penghasil tanah jarang terbesar di dunia, mempunyai
cebakan tanah jarang dalam bentuk cebakan primer berupa produk sampingan dari
tambang bijih besi, dan sekunder berupa endapan aluvial dan cebakan lateritik.
Mineral tanah jarang di Indonesia dihasilkan sebagai mineral ikutan pada cebakan
timah aluvial dan emas aluvial. Selain itu sumber daya tanah jarang di Indonesia
dijumpai juga bersama dengancebakan uranium, seperti dijumpai di daerah Rirang
Kalimantan Barat.

12 Mineral tanah jarang yang utama adalah bastnaesit, monasit, xenotim,zirkon,


dan apatit. Cadangan terbesar dunia berada di China, diikuti kemudian
oleh Amerika Serikat,Australia dan India.
Unsur tanah jarang di Chinadan Amerika Serikat terdapat pada bastnaesit merupak
an komponensumber daya terbesar dunia, sementara sumber daya yang di Brasil,
Malaysia,Sri Langka, India, Afrika Selatan dan Tailand berasal dari mineral
monasitdalam bentuk cebakan sekunder (Rezende dan Cardoso, 2008).Tambang
Mountain Pass penghasil utama LTJ di Amerika Serikat,dapat mencukupi seluruh
kebutuhan dalam negerinya pada tahun 1965 sampai dengan pertengahan 1980-an.
Produksi LTJ di China sejak tahun1985 meningkat tajam, dari sumber utama
Tambang Bayan Obo. CebakanBayan Obo berupa cebakan besi-niobium-UTJ.

Cebakantersebutmerupakan bentukan UTJ karbonatit dan oksida besi hidrotermal (


Cu-Au-UTJ) sebagaimana dijumpai di Olympic Dam Australia dan Kiruna
Swedia.Bijih di Bayan Obo mengandung 3 sampai 6% oksida tanah jarang dengan
cadangan sekitar 40 juta ton. Cadangan besar UTJ di China yang kedua yaitu
cebakan bijih adsorpsi ion lateritik yang merupakan lapukan batuan granitik dan
sienitik di wilayah beriklim tropis bagian selatan China (Haxeldkk, 2005).
Potensi LTJ di Indonesia

Indonesia diperkirakan memiliki potensi LTJ dalam jumlah cukup besar,


baik sebagai produk itu sendiri maupun sebagai mineral ikutan dari berbagai
tambang mineral di Indonesia. Menurut Peneliti dari Pusat Pengembangan Geologi
Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Erni Rifandriyah Arief, LTJ dapat
ditemukan di Babel, Kalimantan, Sulawesi dan Papua dengan perkiraan total
potensi mencapai 1,5 miliar ton.

Di Babel, jumlah deposit LTJ diperkirakan mencapai tujuh juta ton. LTJ di
Babel merupakan logam yang ada di mineral ikutan pertambangan timah atau
tailing. Mineral-mineral itu menjadi produk sampingan (slag) pengolahan bijih
timah oleh tambang-tambang timah di kepulauan tersebut.
Cadangan LTJ di Babel muncul dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap
PT Timah dan PT Koba Tin, dua perusahaan tambang yang beroperasi di Babel.
Menurut data 2006, PT Timah memiliki 408.877 ton monazite (mengandung 50-78
persen oksida tanah jarang), 57.488 ton xenotime (mengandung 54-65 persen
REO), dan 309.882 zircon (mengandung ittrium dan cerium). Sementara PT Koba
Tin hingga September 2007 memiliki stok monazite sebesar 174.533 ton.

Sayangnya, mineral tailing dari sisa tambang timah tersebut hanya disimpan
di gudang, tidak diolah. Pemerintah belum mentapkan LTJ sebagai sasaran
eksplorasi sehingga stok mineral mengandung LTJ itu dibiarkan teronggok begitu
saja.

Yang menyedihkan onggokan mengandung LTJ ini di jual ramai-ramai oleh


masyarakat dengan harga sangat murah Rp 2.000-Rp 10.000 per kg kepada orang-
orang asing yang datang ke bangka. Padahala menurut peneliti dari pusat
pengembangan geologi nuklir badan tenaga nuklir nasional (BATAN) monasit
yang mengandung LTJ ini seharusnya dihargai mahal bisa mencapai Rp 7 juta per
Kg. Bahkan menurut perusahaan LTJ asal Australia, harga europium oksida bisa
mencapai sekitar Rp 40 juta per kilogram. Karena mahalnya harga ineral LTJ, ada
resiko stok mineral LTJ itu diselundupkan keluar oleh orang-orang yang mengerti
nilai sesungguhnya meneral ini.
Pengelolaan LTJ di Indonesia

Di Indonesia, pengelolaan LTJ memang masih sedikit. Industri pengolahan


LTJ di Indonesia terhambat banyak kendala. Salah satunya adalah sumber logam
tanah jarang berada bersama logam utama hasil tambang, sedangkan sumber
sekunder terbawa sisa proses (tailing, filtrat) sehingga lebih sulit diekstraksi.
Penguasaan teknologi LTJ di Indonesia belum mencapai skala komersial.
Sampai saat ini penelitian tentang LTJ belum optimal. Di Indonesia belum ada
penelitian khusus yang menggali potensi dan pemanfaaatan LTJ. Penelitian masih
dilakukan secara parsial. Setiap instansi jalan sendiri-sendiri. Padahal dalam
penelitian LTJ ini diperlukan sinergi.

Pemerintah nampaknya belum melihat potensi LTJ ini. Kegiatan eksplorasi


lanjutan untuk mengetahui berapa sesungguhnya cadangan logam tersebut yang
Indonesia miliki belum pernah dilakukan. Survei keekonomian penambangan LTJ
ini juga belum pernah dilakukan. Apalagi membahas teknologi pemurnian LTJ itu
pada skala industri.

Untuk mengembangkan LTJ diperlukan kemitraan dan sinergi antara


peneliti, pemegang kebijakan maupun para pemangku kepentingan lainnya. Untuk
itu perlu disiapkan semacam road map penelitian dan pengolahan LTJ sehingga
mampu mendorong pengembangan hilirisasi industri nasional yang memiliki nilai
tambah tinggi.

Kita sudah memulai dengan perbaikan undang-undang sektor minerba, UU


No.4/2009, yang menargetkan peningkatan nilai tambah atas SDA mineral dan
batubara melalui kewajiban pengolahan dan pemurnian dalam negeri.
Implementasinya seharusnya sejak 2014 ini, meskipun tampaknya pasti terlambat
karena berbagai kepentingan, termasuk tekanan dari Freeport dan Newmont.
Namun keterlambatan ini mestinya tidak mengurangi komitmen kita sebagai
bangsa untuk memperoleh nilai tambah optimal dari SDA mineral yang kita miliki,
termasuk nilai tambah dari LTJ.

Kita berharap pemimpin pemerintahan di Indonesia memiliki visi jauh ke


depan, sebagaimana halnya pemimpin China. Di masa depan, Indonesia harus
menjadi negara maju dengan industri yang kuat serta memegang peranan penting
dalam penambangan, pengolahan, pemurnian dan penguasaan LTJ, logam yang
bernilai sangat strategis pada abad ke-21. Mari kita galang kekuatan bangsa untuk
mewujudkan visi dan program ini

Aplikasi logam tanah jarang

Logam tanah jarang telah banyak digunakan pada berbagai macam produk.
Penggunaan logam tanah jarang ini memicu berkembangnya material baru.
Material baru dengan menggunakan Logam Tanah Jarang memberikan
perkembangan teknologi yang cukup signifikan dalam ilmu material.
Perkembangan material ini banyak diaplikasikan di dalam industri untuk
meningkatkan kualitas produk mereka. Contoh perkembangan yang terjadi pada
magnet. Logam Tanah Jarang mampu menghasilkan neomagnet, yaitu magnet yang
memiliki medan magnet yang lebih baik dari pada magnet biasa. Sehingga
memungkinkan munculnya perkembangan teknologi berupa penurunan berat dan
volume speaker yang ada. Memungkinkan munculnya dinamo yang lebih kuat
sehingga mampu mengerakkan mobil. Sehingga dengan adanya logam tanah
jarang, memungkinkan munculnya mobil bertenaga listrik yang dapat digunakan
untuk perjalanan jauh. Oleh karenanya mobil hybrid mulai marak dikembangkan.

Dalam aplikasi metalurgi, penambahan logam tanah jarang digunakan dalam


pembuatan Baja High Strength, low alloy (HSLA), baja karbon tinggi, superalloy,
stainless steel. Karena logam tanah jarang memiliki kemampuan untuk
meningkatkan kemampuan material berupa kekuatan, kekerasan dan peningkatan
ketahanan terhadap panas. Contohnya pada penambahan logam tanah jarang dalam
bentuk additif atau alloy pada paduan magnesiaum dan alumunium, maka kekuatan
dan kekerasan paduan tersebut akan meningkat dengan signifikan.

Pemanfaatan logam tanah jarang yang lain berupa pelat armor, korek gas otomatis,
lampu keamanan di pertambangan, perhiasan, cat, lem. Untuk instalasi nuklir,
logam tanah jarang digunakan dalam detektor nuklir dan pengkounter, rod kontrol
nuklir.
Peluang logam tanah jarang

Walaupun kita jarang mendengar nama logam tanah jarang, pemanfaatannya sudah
sangat banyak di dunia industri. Berbagai macam pemanfaatan dari logam tanah
jarang, menyatakan bahwa material ini merupakan material masa depan. Karena
material ini menjadi pemicu lahirnya teknologi baru yang masih akan terus
berkembang seperti LCD, magnet dan baterai hybrid. Hal ini mengakibatkan
permintaan logam tanah jarang yang akan terus meningkat. Berdasarkan penelitian
pasar oleh BBC report untuk Lynas Co. menyatakan bahwa permintaan logam
tanah jarang akan terus meningkat hingga menjadi 10% pada tahun 2010 .
Sehingga industri logam tanah jarang menjadi sebuah industri yang menjanjikan
yang akan terus berkembang di masa depan.

Logam Tanah Jarang juga bersifat tidak tergantikan. Hal ini disebabkan sifat
Logam Tanah Jarang yang unik. Sehingga sampai saat ini, tidak ada material lain
yang mampu menggantikannya. Jika ada, kemampuan yang dihasilkan tidak sebaik
material logam tanah jarang. Sifat logam tanah jarang yang digunakan sebagai
material berteknologi tinggi dan belum ada penggantinya, membuat logam tanah
jarang manjadi material yang vital

Negara Tiongkok merupakan produsen utama logam tanah jarang di dunia. Tahun
2005, mereka mampu memproduksi 43,000,000 ton. Kapasitas produksi ini
merupakan 50% dari produksi logam tanah jarang dunia. Perkembangan logam
Tanah jarang di China dimulai sejak tahun 1985. Saat itu, China sudah berhasil
mengolah dua deposit logam tanah jarangnya. Depositnya di bayan Obo yang
megandung iron-niobium-LTJ. Sehingga setelah mereka melakukan pemisahan
besi dan niobium, maka didapatkan logam tanah jarang. Mereka mengolah Logam
Tanah Jarang tersebut sehingga dapat dimanfaatkan.

Selanjutnya, dengan produksi logam tanah jarang yang besar tersebut, China
mampu mendorong pertumbuhan teknologi industrinya. Kemudian dia mulai
mendirikan industri elektronik nasional yang dapat bersaing dengan industri
elektronik luar dengan kemampuannya menggunakan material Logam Tanah
Jarang. Saat ini, China tidak hanya menguasai pasar barang elektronik seperti
komponen komputer, televisi, monitor dan handycam. Tapi hampir semua lini
industri dengan harga yang sangat kompetitif. Seperti industri baja, otomotif dan
manufaktur lainnya.

Potensi besar dari logam tanah jarang tersebut akan sangat menguntungkan jika
Indonesia turut serta untuk mengembangkannya. Terlebih lagi, pasir monasite
sebagai sumber logam tanah jarang, hanya dijadikan sebagai sampah pembuangan
timah. Sehingga sangat luar biasa keuntungan yang didapat, ketika sampah
dijadikan material yang jika dilakukan pemprosesan lanjut memiliki nilai jual yang
melebihi emas.

Tentunya proses pemanfaatan ini, membutuhkan bantuan dan dukungan dari


pemerintah. Yaitu dengan penetapan regulasi yang mendukung pengolahan mineral
logam tanah jarang seperti pembuatan sarana dan prasarana, perlindungan
pemasaran sebagai inkubator awal industri nasional, dan yang utama bantuan
permodalan untuk pendirian industri ini. Karena pendirian industri pertambangan
yang kompetitif, memerlukan permodalan yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk
membeli peralatan berefisiensi tinggi sehingga menurunkan biaya (cost) produksi
sehingga memiliki harga jual yang kompetitif.

Pemanfaatan logam tanah jarang ini mampu membuka Indonesia terhadap


penguasaan dan pengembangan teknologi. Terutama teknologi elektronik yang
selama berpuluh-puluh tahun ini masuk dan berkembangnya industri-industri
elektronik asing selama di Indonesia, namun tidak menghasilkan transformasi
teknologi elektronik yang signifikan. Kemudian adanya ini mampu meningkatkan
kualitas industri metalurgi di Indonesia dengan dihasilkannya spesifikasi baja dan
logam paduan baru tentunya dengan kualitas yang lebih baik. Kemudian masih
banyak lagi manfaat besar yang dapat diperoleh Indonesia dari pengolahan logam
ini yang mampu meningkatkan perkembangan teknologi di Indonesia
CONTOH LOGAM TANAH JARANG

Anda mungkin juga menyukai