Anda di halaman 1dari 4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Jurnal Bereputasi


Kerjasama Program Studi S-3 Ilmu Pendidikan, Program Studi S-2 Pendidikan Luar Biasa
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan ISPI Wilayah Jawa Tengah
Surakarta, 21 November 2015
ISBN: 978-979-3456-52-2

PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PERKEMBANGAN


BAHASA ANAK USIA DINI DI LEMBAGA PAUD MELATI II MADIUN
TAHUN AJARAN 2015/2016

Suryaningsih
Mahasiswa Program Studi PG PAUD, FIP, IKIP PGRI MADIUN, Indonesia
ningsihsurya90@yahoo.com

ABSTRAK
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri
sesuai dengan tahapan usianya. Anak usia dini mempunyai cara belajar tersendiri yang berbeda
dengan orang dewasa. Ciri belajar anak usia dini dibedakan menjadi tiga, yaitu:konkret, integratif,
Hiaerarki. Dengan memperhatikan ketiga ciri belajar anak usia dini tersebut, maka anak usia dini
belajar dengan caranya sendiri. Bermain merupakan cara belajar yang sangat penting bagi anak usia
dini. Melalui bermain anak usia dini dapat mengembangkan aspek perkembangannya. Karena usia
dini adalah usia bermain. Selain melalui bermain metode bernyanyi merupakan salah satu cara untuk
menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini. Dengan bernyanyi dapat menambah kosa kata
anak usia dini sehingga dapat mengembangkan aspek perkembangan bahasa anak usia dini.
Kata Kunci: perkembangan bahasa, metode bernyanyi

PENDAHULUAN dicium, diraba, dan diutak atik dengan titik


penekanan pada pemanfaatan lingkungan
Anak usia dini merupakan individu yang sebagai sumber belajar. Pemanfaatan
brbeda, unik, dan memiliki karakteristik lingkungan nya akan menghasilkan proses
tersendiri ssuai dengan tahapan usianya. dan hasil belajar yang lebih bermakna dan
Masa usia dini (0 - 6 tahun) merupakan masa bernilai, sebab siswa dihhadapkan dengan
keemasan (goden age) dimana stimulasi peristiwa dan keadaan yang sebenarnya,
seluruh aspek perkembangan berperan keadaan yang alami sehingga lebih nyata,
penting untuk tugas perkembangan lebih faktual, leih bermakna, dan kebenaran-
selanjutnya. (Trianto, 2011:14). Terdapat nya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
beberapa karakter perkembangan anak usia Kedua yaitu integratif, pada tahap usia TK/RA
dini. Diantaranya adalah perkembangan canak memandang sesuatu yang dipelajari
jasmani (fisik dan motorik), perkembangan sebagai suatu keutuhan, mereka belum
kognitif, perkembangan berbicara, per- mampu memilah milah konsep dari berbagai
kembangan emosi, perkembangan sosial, dan disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir
perkembangan moral. Anak usia dini anak yang deduktif yakni dari dua hal umum
mempunyai cara belajar tersendiri yang ke bagian demi bagian. Ketiga, ialah
berbeda dengan orang dewasa. Pada Hiaerarkis, pada tahapan ini cara anak belajar
umumnya rentangan usia dini masih melihat berkembang secara bertahap mulai dari hal
segala sesuatu sebagai satu keutuhan hhal yang sederhana ke hal hal yang lebih
(holistik) sehingga pembelajarannya masih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut,
bergantung pada objek objek konkret dan maka perlu diperhatikan mengenai urutan
pengalaman yang dialaminya. Ciri belajar logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan
anak usia dini dibedakan menjadi tiga, keluasan serta kedalaman materi. Dengan
diantaranya adalah sebagai berikut: pertama memperhatikan ketiga ciri belajar anak usia
adalah konkret, yakni dapat dilihat, didengar, dini tersebut, maka anak usia dini belajar

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNS & ISPI JAWA TENGAH 2015 132
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Jurnal Bereputasi
Kerjasama Program Studi S-3 Ilmu Pendidikan, Program Studi S-2 Pendidikan Luar Biasa
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan ISPI Wilayah Jawa Tengah
Surakarta, 21 November 2015
ISBN: 978-979-3456-52-2

dengan caranya sendiri. Bermain merupakan yang dilagukan (Fadillah, 2012). Bernyanyi
cara belajar yang sangat penting bagi anak membuat suasana belajar menjadi riang dan
usia dini. Sering guru dan orang tua bergairah sehingga perkembangan bahasa
mengajarkan anak sesuai dengan jalan pikiran anak dapat di stimulasi secara optimal. Selain
ornag dewasa, seperti melarang untuk itu dengan bernyanyi mungkin dapat
bermain. Akibatnya apa yang diajarkan orang menambah peningkatan kosa kaa sehingga
tua sulit diterima anak dan banyak hal yang perkembangan bahsa anak dapat berkembang
disukai oleh anak dilarang oleh orang tua, secara optimal.
sebaliknya banyak hal yang disukai oleh orang
tua tidak disuakai oleh anak. METODE
Bahasa adalah alat bantu yang luar Metode yang digunakan dalam
biasa. Dengan bahasa kita dapat meng- pengambilan data adalah dengan cara
ekspreikan pikiran dan perasaaan kitar observasi di lembaga PAUD MELATI II
terhadap orang lain Bahasa dapat di- Madiun.
ekspresikan dalam berbagai bentuk, yaitu Jenis penelitian yang digunakan adalah
bicara, tulisan dan gerakan/ gesture. Organ jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan
manusia yang berperan adalah mulut dan jenis pendekatan eksperimen.
tenggorokan. Bahasa juga dapat hadir tanpa Penelitian ini dilaksanakan di lembaga
bicara, contohnya adalah orang bisu tuli Paud Melati II Madiun pada bulan Mei 2015
karena ia tidak dapat mendengar ekspresi oral selama satu minggu.
dan bahasa maka ia tidak dapat bicara. Subjek penelitian ini dilakukan terhadap
Melihat adanya perbedaan pada setiap anak peserta didik di lembaga Paud Melati II
maka ada tiga hal penting yang harus Madiun dan dilakukan terhadap seluruh siswa
diperhatikan guru dalam mengembangkan Paud Melati II.
kemampuan bahasa anak menjadi rata rata, Teknik pengambilan data dalam
yaitu banyaknya kosa kata yang seharusnya penelitian ini dilakukan dengan observasi dan
mereka kuasai, kejelasan dalam bicara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari
gangguan bicara. Bahasa sangat penting kuisioner dan wawancara terhadap wali murid.
digunakan untuk bersosialisasi, sehingga Data yang dianalisis dalam prosentase
bahasa perlu dikembangkan sejak usia dini. dengan menggunakan rumus oleh Hariyadi
Tetapi jika anak yang perkembangan bahasa (2009: 24) sebagai berikut:
anak itu berbeda beda salah satunya P =F/Nx100%
adalah anak yang masih terlalu sulit Ket:
mengungkapkan perasaan melalui bahasa, Angka 75% - 100% = ST
kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang Angka 40% - 75% = T
lain dan lain sebgainya. Jika dari kecil anak Angka 0% - 40% = R
tidak mendapatkan stimulasi untuk
perkembangan bahasanya maka anak akan HASIL PENELITIAN
mengalami keterlambatan dalam per- Presentasi pengaruh metode
kembangan bahasanya, sehingga akan bernyanyi terhadap perkembangan bahasa
mempengaruhi perkembangn per- anak di lembaga paud melati II:
kembangan lainnya.
Dengan pembelajaran melalui metode No. Kriteria Frekuensi Prosentasi
bernyanyi terhadap perkembangan bahasa
1. Sangat 2 10%
anak mungkin akan lebih efektif. Karena
Baik
bernyanyi merupakan kegiatan yang me-
nyenangkan yang digemari anak anak. 2. Baik 5 25%
Metode bernyanyi merupakan metode
pembelajaran yang menggunakan syair syair

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNS & ISPI JAWA TENGAH 2015 133
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Jurnal Bereputasi
Kerjasama Program Studi S-3 Ilmu Pendidikan, Program Studi S-2 Pendidikan Luar Biasa
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan ISPI Wilayah Jawa Tengah
Surakarta, 21 November 2015
ISBN: 978-979-3456-52-2

3. Kurang 10 50% bernyanyi dan berbicara serta melafalkan


Baik kata. Sehingga secara tidak langsung dalam
kegiatan bernaynyi dapat mempengaruhi
4. Tidak Baik 3 15% kemampuan bahasa seorang anak usia dini.
Total 20 100% Bahasa adalah salah satu faktor
mendasar yang membedakan manusia
dengan hewan. Bahasa sebagai fungsi
Tabel diatas menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi memungkinkan dua individu atau
metode bernyanyi terhadap perkembangan lebih mengekspresikan berbagai ide, arti,
bahasa di lembaga PAUD Melati II Madiun, perasaan dan pengalaman. Badudu (1989)
hasilnya adalah sangat baik untuk 10% dari menyatakan bahwa bahasa adalah alat
keseluruhan. Sedangkan yang baik adalah penghubung atau komunikasi antara anggota
25%, Kurang Baik 50% dan tidak baik ada masyarakat yang terdiri dari individu individu
15%. yang menyatakan pikiran, perasaan dan
keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem
PEMBAHASAN
lambang bunyi yang bersifat arbiter (mana-
Metode bernyanyi merupakan metode suka) digunakan masyarakat dalam rangka
yang menggunakan unsur seni yang digemari untuk bekerja sama, berinteraksi dan
oleh anak usia dini. Metode ini bukan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti
termasuk metode baru dalam pembelajarn menggunakan bahasa berdasarkan pe-
anak usia dini. Dalam kegiatan pembelajaran ngetahuan individu tentang adat dan sopan
pada anak usia dini bernyanyi merupakkan santun. Dari uraian diatas dapat ditarik ke-
kegiatan yang harus ada di setiap kegiatan simpulan bahwa bahasa merupakan suatu
pembelajaran, bahkan bernyanyi seolah - sistem lambang yang diigunakan sebagai alat
olah menjadi kegiatan yang wajib di lakukan komunikasi oleh anggota masyarakat yang
setiap hari. Sedangkan bahasa perlu dilatih bersifat arbiter dan manusiawi.
sejak usia dini karena bahasa merupakan alat
Metode bernyanyi merupakan metode
utama yang dibutuhkan untuk berkomunikasi
yang menggunakan unsur seni yang digemari
dan bersosialisasi dengan orang lain. Banyak
oleh anak usia dini. Metode ini bukan
cara untuk merangsang atau menstimulus
termasuk metode baru dalam pembelajarn
perkembangan bahasa anak usia dini, tetapi
anak usia dini. Dalam kegiatan pembelajran
penulis melakukan penilitian yang tentang
pada anak usia dini bernyanyi merupakkan
penggunakan metode bernyanyi untuk
kegiatan yang harus ada di setiap kegiatan
menstimulus perkembangan bahasa anak usia
pembelajaran, bahkan bernyanyi seolah -
dini. Seperti pada penelitian yang dilakukan
olah menjadi kegiatan yang wajib di lakukan
oleh penulis yang bertujuan untuk meneliti
setiap hari. Sedangkan bahasa perlu dilatih
perbedaan antara anak yang tidak diajarkan
sejak usia dini karena bahasa merupakan alat
bernyanyi dan anak yang diajarkan bernyanyi
utama yang dibutuhkan untuk berkomunikasi
dalam proses pembelajaran Seberapa besar
dan bersosialisasi dengan orang lain. Banyak
pengaruh metode beryanyi terhadap per-
cara untuk merangsang atau menstimulus
kembangan bahasa anak usia dini tersebut.
perkembangan bahasa anak usia dini, tetapi
Dari peneitian yang dilakukan oleh penulis melakukan penilitian yang tentang
penulis bahwa pengaruh metode bernyanyi penggunakan metode bernyanyi untuk
terhadap perkembngn bahasa anak sangat menstimulus perkembangan bahasa anak usia
besar. Karena dalam proses bernyanyi secara dini. Seperti pada penelitian yang dilakukan
tidak langsung melibatkan indera pendengar- oleh penulis yang bertujuan untuk meneliti
an untuk mendengarakan, mulut untuk perbedaan antara anak yang tidak diajarkan
bernyanyi dan anak yang diajarkan bernyanyi

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNS & ISPI JAWA TENGAH 2015 134
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Pendidikan Jurnal Bereputasi
Kerjasama Program Studi S-3 Ilmu Pendidikan, Program Studi S-2 Pendidikan Luar Biasa
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan ISPI Wilayah Jawa Tengah
Surakarta, 21 November 2015
ISBN: 978-979-3456-52-2

dalam proses pembelajaran Seberapa besar peserta didik lebih menyukai nya karena
pengaruh metode beryanyi terhadap per- metode bernyanyi menyenangkan. Sehingga
kembangan bahasa anak usia dini tersebut. di Lembaga PAUD Melati II perlu meng-
gunakan metode bernyanyi dalam pem-
KESIMPULAN
belajaran untuk menstimulasi perkembangan
Perkembangan bahasa anak usia dini bahasa pada anak usia dini.
penting dikembangkan sejak anak usia dini
karena pada usia dini adalah usia emas
dimana anak mudah menyerap apa saja yang DAFTAR PUSTAKA
di berikan terhadap anak. pada lembaga Paud
Seefeldt, Carol. 2008. Pendidikan Anak Usia
Melati II Madiun, mayoritas perkembangan
Dini. Jakarta: PT. Indeks
bahasa peserta didik sangat kurang karena
Masitoh, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran TK.
kurangnya stimulasi dari orang tua dan
Jakarata: Universitas Terbuka
pembelajaran di lembaga tersebut masih
Dirjen Pudni. 2009. Implementasi
klasikal sehingga perkembangan bahasa
Pengembangan Bahasa dalam
peserta didiknya tidak optimal.
Kegiatan Belajar Bermain Bagi Anak
Usia Dini. Jakarta: Dinas Pendidikan
Kabupaten Madiun
SARAN

Dengan metode bernyanyi maka anak


dengan mudah menangkap kosa kata yang di
ajarkan oleh pendidik. Dan anak anak atau

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN UNS & ISPI JAWA TENGAH 2015 135

Anda mungkin juga menyukai