Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH :

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen dan manajer ?


2. Apa saja tingkatan-tingkatan manajemen ?
3. Apa fungsi-fungsi manajer ?
4. Bagaimana kegiatan-kegiatan manajer ?

TUJUAN :

1. Mengetahui pengertian dari manajemen dan manajer


2. Menjelaskan tingkatan-tingkatan dalam manajemen
3. menguraikan fungsi-fungsi seorang manajer dalam melaksanakan tugasnya
4. mengetahui mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan seorang
manajer

MANFAAT :

1. Memperoleh informasi mengenai pengertian dari manajemen dan manajer


2. Mengerti pembagian struktur kerja dalam suatu manajemen
3. Memahami fungsi-fungsi seorang manajer dalam menjalankan tugasnya
4. Mengetahui mengenai kegiatan-kegiatan manajerial

BAB II

PEMBAHASAN

1
1. PENGERTIAN MANAJEMEN DAN MANAJER
A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang


lain. Definisi Mary Parker Folletini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W.Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Secara
etimologis kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno
mnagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda,
yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa Prancis
lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi mnagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

B. PENGERTIAN MANAJER

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan


mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran
organisasi atau dengan kata lain Manajer adalah seseorang yang
mengarahkan orang lain dan bertanggungjawab atas pekerjaan tersebut.
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang
bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk
mencapai tujuan perusahaan (Robert Tanembaum).

2. FUNGSI DAN TINGKATAN MANAJEMEN


A. FUNGSI MANAJEMEN

2
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Dalam
rangka pencapaian tujuan ada lima kombinasi fungsi fundamentalyang
paling umum. Kombinasi tersebut dibaca dari atas ke bawah akan terlihat: A
terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
memberi dorongan (actuating), dan pengawasan (controlling). B terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi (motivating), dan
pengawasan. C terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing,
memberi pengarahan (directing) dan pengawasan. D terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan,
inovasi dan memberi peranan. E terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :

MANAJER

A B C D E
Perencanaan

Pengorganisasian

Penempatan Penempatan

Dorongan Motivasi Motivasi

Pengarahan Pengarahan

Pengawasan

Inovasi Koordinasi

Representing
3

Tujuan
Suatu hal yang menarik perhatian bahwa tiap
kombinasi ada tiga fungsi yang sama, yakni (a)
perencanaan, (b) pengorganisasian, dan (c) pengawasan.
Ada perbedaan tentang fungsi-fungsi lainnya. Misalnya,
apakah harus memsukkan actuating atau motivating ke
dalam kombinasi tersebut atau dikeluarkan sama sekali
dan justru memasukkan fungsi staffingdan directing ke
dalamnya? Ada yang berpendapat bahwa staffing sudah
merupakan bagian dari organizing dan directing adalah
bagian dari actuating atau motivating, dan seperti
dipelihatkan dalam gambar di atas, ada juga yang
berkeyakinan bahwa innovating, refresenting dan
coordinating merupakan fungsi-fungsi yang fundamental.12

4
Fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli
tidak sama. Hal ini disebabkan latar belakang mereka,
pendekatan yang dilakukan tidak sama. Untuk bahan
perbandingan tentang fungsi-fungsi manajemen menurut
ahli manajemen sebagai berikut3:

5
Dari fungsi-fungsi manajemen di atas, tampak bahwa ada
kesamaan pandangan tentang fungsi manajemen. Untuk
menjabarkan makna dari fungsi-fungsi manajemen sebagai
berikut:
1. Planning adalah menetapkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang
digariskan. Planning mancakup kegiatan pengambilan
keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif-alternatif
keputusan.
2. Organizing mencakup: (a) membagi komponen-komponen
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ke dalam
kelompok-kelompok, (b) membagi tugas kepada seorang
manajer untuk mengadakan pengelompokan tersebut dan
(c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-
unit organisasi. Pengorganisasian berhubungan erat
dengan manusia, sehingga penugasannya di unit-unit
organisasi dimasukkan bagian dari unsur oganizing. Ada
yang tidak berpendapat demikian, justru memasukkan
staffing sebagai fungsi utama.
3. Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan
manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi
penghargaan, memimpin, mengembangkan memberi
kom\pensasi kepada mereka.
4. Motivating merupakan kata yang lebih disukai oleh
beberapa pihak daripada kata actuating. Ada yang
beranggapan bahwa kedua kata tersebut adalah sama.
Motivating berkonotasi emosional dan irrasional. Actuating
bersifat motivasional dan mencakup lebih banyak formulasi
formal dan rasional.
5. Staffing mencakup mendapatkan, menempatkan dan
mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan
oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.

6
6. Directing mencakup pengarahan yang diberikan kepada
bawahan sehingga mereka menjadi pegawai yang
berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran
yang telah ditetapkan.
7. Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat
apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana.
Pelaksanan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan-
penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya
tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.
8. Innovating mencakup pengembangan gagasan-gagasan
baru, mengkombinasikan pemikiran baru dengan yang
lama, mencari gagasan-gagasan dari kegiatan lain dan
melaksanakannya.
9. Representing mencakup pelaksanaan tugas pegawai
sebagai anggota resmi dari sebuah perusahaan dalam
urusannya dengan pihak pemerintah, kalangan swasta,
bank, penjual, langganan dan kalangan luar lainnya.
10. Coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur
dari usaha-usaha individu yang berhubungan dengan
jumlah, waktu dan tujuan mereka, sehingga dapat diambil
tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah
ditetapkan.4
Pada dasarnya para ilmuan sepakat bahwa
keseluruhan fungsi fungsi manajerial dapat digolongkan
kepada dua jenis utama, yaitu fungsi-fungsi organik dan
fungsi-fungsi penunjang. Fungsi organik adalah
keseluruhan fungsi utama yang mutlak perlu dilakukan
oleh para manjer dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi-fungsi organik tersebut merupakan penjabaran
kebijaksanaan dasar atau strategi organisasi yang telah
ditetapkan dan harus digunakan sebagai dasar dalam

7
bertindak. Fungsi-fungsi tersebut seperti digambarkan di
atas. Sedangkan fungsi-fungsi penunjang adalah berbagai
kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-orang atau
satuan-satuan kerja dalam organisasi dan dimaksudkan
mendukung semua fungsi-fungsi organik para menajer.5

B. TINGKATAN MANAJEMEN

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering


dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan
manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di
mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling
rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial
yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia
(supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau bahkan mandor (foreman). Satu tingkat di atasnya adalah
middle management atau manajemen tingkat menengah.

Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada di


antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah
di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau
manajer divisi. Di bagian puncak pimpinan organisasi terdapat manajemen
puncak yang sering disebut dengan executive officer atau top
management. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan
secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top

8
manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO (chief financial
officer).

Dalam prakteknya pembagian fungsi dalam manajemen secara


fundamental tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena setiap
manajer (top manager, middle manager, dan lower manager ), dalam
usaha untuk mencapai tujuan, seorang menejer harus melaksanakan semua
fungsi menejerial, hanya saja skop dan penekanannya yang berbeda.6

Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi


manajemen yang dilaksanakan. Ada 2 fungsi utama manajemen, yaitu :

a. Manajemen Administratif

Manajemen ini lebih berurusan dengan penetapan tujuan dan


kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian, dan
pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai
tujuan.

b. Manajemen Operatif

Manajemen ini lebih mencakup kegiatan memotivasi,


supervisi,dan komunikasi dengan para karyawan untuk
mengarahkan mereka mencapai hasil secara efektif.

3. KEGIATAN-KEGIATAN MANAJER

A. TUGAS MANAJER

9
Gambaran mengenai tingkatan tugas manejerial adalah sebagai
berikut :

1. Top manager (TM), tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning


dan organizing, karena sifat pekerjaannya adalah kerja pikir yaitu
merencanakan, mengambil keputusan, dan mengorganisir. Walaupun
TM kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan,
kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

2. Middle manager (MM), tugasnya terhadap planning dan organizing


seimbang dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu
menjabarkan keputusan TM, tetapi juga harus bisa mengerjakan serta
menjelaskan kepada LM. MM merupakan manajer dua alam artinya
harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula untuk
directing dan controlling. Jadi PO = DC.

3. Lower manager (LM), tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi
directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi planning dan
organizing (DC PO). Hal ini disebabkan LM merupakan manejer
operasional yang langsung memimpin para pekerja operasional.
Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis
(spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya.7

B. PERAN SEORANG MANAJER DALAM SEBUAH PERUSAHAAN

Dalam sebuah organisasi tentu peran seorang manajer didalamnya


sangat diperlukan bayangkan jika di dalam suatu perusahaan tidak

10
memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan
bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak
berjalan, walaupun simber daya alat dan infrastrukturnya lengkap namun
apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh
karena itu peran manajer sangatlah vital menjadi seorang manajer memang
bukan perkara mudah, perlu betahun-tahun pengalaman dan jam terbang
serta bidang keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas
disebut dan diangkat menjadi seorang manajer. Seorang manajer harus
mampu untuk mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian
yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil,namun tidak semua
manajer itu berkerja selayaknya seorang manager, ada manajer yang hanya
bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apabila dia salah dan tidak
mau dikritik padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau
mendengarkan keluhan dari bawahanya. Manajer yang hanya mau untuk
menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan
seorang manajer yang baik, dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan
kinerja dari para bawahan yang dia bawahi, dan akhirnya berdampak
kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri, agar
perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih
seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki
ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif yaitu :
gaya komunikasi seorang manajer ke bawahanya apabila gaya bahasanya
baik dan tidak terkesan memerintah maka karyawan atau bawahan pun
akan menurut dan merasa tidak dipaksa dalam melaksanakan tugas
mereka,sehingga mengakibatkan kinerja dalam organisasi tersebut akan
meningkat selain itu manajer juga harus mau dan mampu mendengarkan
bawahanya dengan penuh antusias dan perhatian sehingga akan
menimbulkan sikap empati dari bawahan kepada sang manajer dan hal itu
akan membuat bawahan betah untuk bekerja sama dengan manajer
tersebut. Selain itu seorang manajer juga harus mampu untuk membangun
pemahaman visi, misi dan tujuan organisasi atau perusahaaan kepada para
bawahanya, karena semakin paham bawahan maka akan semakin

11
emndurung mereka untuk aktif menyampaikan gagasan-gagasan dalam
mengembangkan kinerja organisasi atau perusahaan,dengan demikian citra
perusahaan dan prospek perusahaan kedepanya menjadi lebih baik lagi.
manajer yang baik juga harus mampu untuk membuka saluran komunikasi
yang multi arah dalam arti tidak hanya manajer saya yang memberikan
perintah dan rencana-rencana namun manajer juga harus menampung
spirasi-aspirasi dari bawahanya sehingga para bawahan akan
mengapresiasi sang atasan dan sebaliknya,memang tidak mudah bagi
seorang manajer untuk menerima pesan atau gagasan dari
bawahanya,karena posisi manajer lajuh lebih tinggi dibandingkan dengan
bawahan namun untuk tercapainya tujuan dari organisasi maka hal itu
harus dilakukkan,untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukkan
manajer agar efektivitas mendengarkan bawahan dapat tercapai :

1. Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari


bawahanya,misalnya kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam
bertanya,kadar emosi bawahanya,dan pengetahuan tentang suatu
masalah,hal ini menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi
informasi ketika majnajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau
apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya

2. Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan


termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin
paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada
multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut.

3. Selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang


menyampaikan pesan atau aspirasi,dan usahakan jangan memberikan
kesan manajer melecehkan bawahanya,hal ini penting untuk memberikan
empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan
dan dihargai eksistenti dan usulanya.

12
Seperti dikatakan oleh Disraeli; manusia memerintah dengan kata-
kata.Artinya suatu perintah bisa menjadi mubazir hanya karena tidak
jelasnya pesan yang disampaikan manajer kepada bawahannya.Karena itu
manajer dengan kepemimpinan yang efektif adalah seseorang yang
mampu mengekspresikan ide dan membujuk orang untuk berbuat sesuatu
seperti yang diinginkannya. Dan dalam prakteknya dibutuhkan suatu
proses komunikasi dua arah dan bahkan multiarah. Jadi disitu ada yang
menyampaikan pesan dan ada yang mendengarkannya. Ini berlaku pada
posisi manajer dan karyawan baik suatu ketika sebagai penyampai pesan
dan di saat lain sebagai pendengar yang baik. Tak akan ada pembicara
(karyawan) yang baik kalau tidak ada pendengar (manajer) yang baik pula.

Sebelum lebih jauh membahas tentang kemampuan seorang


manajer yaitu memotivasi,kita akan bahas dahulu tentang apa itu
motivasi,motivasi adalah sebuah kemampuan khusus yang dimiliki oleh
orang lain yang bisa mendorong untuk melakukkan sesuatu,ada konsep
motivasi dan itu terdiri atas dua faktor yaitu faktor intrisik dan faktor
ekstrinsik,faktor intrinsik meliputi minat pribadi,hasrat,keperluan
memenuhi kebutuhan,dan faktor ekstrinsik meliputi pujian dari orang
lain,promosi jabatan dan penghargaan.

Ada tiga cara yang umum dilakukkan untuk mempengaruhi atau


memotivasi yaitu :
1. Motivasi karena rasa takut.
2. Motivasi karena insentif
3. Motivasi karena pengembangan personal
Nah dari ketiga cara tersebut cara ketigalah yang paling baik untuk
memperngaruhi motivasi karyawan.

C. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN DALAM MANAJEMEN

13
Menurut Robert L. Katz, seorang manajer harus memiliki minimal tiga
keterampilan dasar. Keterampilan dasar inilah yang akan berkembang
menjadi keahlian seorang manajer. Apa saja ketiga keterampilan dasar
manajer tersebut? Mari kita jabarkan satu-persatu.

1) Keterampilan Konseptual (conceptional skill)


Keterampilan konseptual yaitu keterampilan seorang manajer dalam
konsep pemikiran, ide, gagasan yang sangat berguna bagi penyusunan
rencana dan pemecahan masalah nanti. Keterampilan ini biasanya
dimiliki oleh tingkatan manajemen paling tinggi yang berkaitan dengan
urusan administatif.

2) Keterampilan Berhubungan dengan Orang lain (humanity skill)


Keterampilan berhubungan dengan orang lain yaitu kemampuan
seorang manajer untuk berinteraksi dengan orang lain khususnya
karyawan serta stake holder lainnya. Karena dengan komunikasi dan
interaksi yang baik dengan orang lain maka akan membawa dampak
baik juga bagi manajer tersebut. Ketermapilan ini biasanya dimiliki
oleh manajer tingkat menegah.

3) Keterampilan Teknis (Technical skill)


Ketermapilan teknis merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Keterampilan teknis dimiliki oleh manajer tingkat bawah.

Selain ketiga ketrampilan di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua


keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

a. Keterampilan manajemen waktu


Keterampilan manajenen waktu merupakan keterampilan yang merujuk
pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana. Sehingga dapat bekerja dengan efektif
dan efisien.

14
b. Keterampilan membuat keputusan
Keterampilan membuat keputusan merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top
manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah
dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif
yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan
terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia
pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur
yang benar.

BAB III

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan

15
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

16

Anda mungkin juga menyukai