Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan


potensi manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas
kehidupan sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota
masyarakat. Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara
berencana, terarah dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian
suatu sekolah tergantung pada beberapa aspek antara lain: jenis, tingkat dan sifat
sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis
sekolah tersebut (Mahendra, 1991:21). Dalam struktur organisasi terlihat hubungan
dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, guru, murid dan pegawai tata usaha
sekolah serta pihak lain di luar sekolah.

Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat


strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia diharapkan mampu
meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksanannya proses belajar
mengajar yang efektif, dan mengaktuaklisasikan sumber daya yang ada di sekolah
seoptimal mungkin dalam menunjang proses belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap
kepala sekolah harus menguasai kemampuan organizational pendidikan yang efektif
(Hadari, 1992:31).

Sebagai seorang manajer, kepala sekolah perlu melakukan pendekatan


terhadap strategi global sebagai suatu tuntutan untuk dapat mengelola sebuah
organisasi sekolah secara berhasil. Memimpin sebuah organisasi sekolah yang
produktif berarti mengetahui dan memahami perilaku individu di dalam organisasi
sekolah tempat kerja para guru dan seluruh staf yang terlibat, dan menjadikannya
sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan organisasi sekolah (Idochi, 2000:82).

Peranan utama kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi (organizational


leader) adalah mengerahkan seluruh staf sekolah untuk bekerja sama sebagai sebuah
tim dalam rangka melaksanakan program pertumbuhan dan peningkatan bagi seluruh
siswa agar secara akademik berhasil. Sehubungan dengan itu, tantangan utama kepala

1
sekolah sebagai pemimpin organisasi adalah bagaimana dia dapat memadukan antara
kepentingan organisasi sekolah dan berbagai potensi, minat dan bakat para
anggotanya sebagai asset demi kemajuan sekolah. Pendidikan sangat penting dalam
kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam
kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara.
Berkembangnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh berkembangnya pendidikan
bangsa itu. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga
pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Situasi,
kondisi dan tuntutan pasca terjadinya era reformasi membawa konsekuensi kepada
pengelola pendidikan untuk melihat kebutuhan kehidupan di masa depan. Maka
merupakan hal yang logis ketika pengelola pendidikan mengambil langkah antisipatif
untuk mempersiapkan diri bertahan pada zamannya. Mempertahankan diri dengan
tetap mengacu pada pembenahan total mutu pendidikan berkaitan erat dengan
manajemen pendidikan adalah sebuah keniscayaan (Hary, 2000:25).

Lembaga pendidikan merupakan wadah orang-orang yang mempunyai tujuan


yang sama. Setiap kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pencapaian
tujuan bisa optimal apabila di sekolah dilakukan kegiatan manajemen atau
pengelolaan. Pengelolaan adalah esensial yang baik di semua kerjasama yang
dikoordinasi, di semua tingkat organisasi, yang mana pelaksanaannya sering ada
kendala atau sering ada masalah. Kendala dan masalah dapat muncul pada setiap
kegiatan manajemen. Padahal manajemen merupakan kegiatan yang harus dilakukan
oleh setiap sekolah. Oleh karena itu bagaimana upaya sekolah untuk mengurangi
kendala dan memecahkan masalah merupakan tanggung jawab kepala sekolah
sebagai pemimpin tertinggi di masing-masing sekolah (Wardani, 1998:16).

Kita tahu bahwasannya SMA merupakan bagian dari sistim pendidikan yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu dan memliki kompetensi untuk
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi . SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG
merupakan tempat observasi yang dipilih karena tempatnya yang cukup strategis dan
pengelolaan atau dokumen satu yang lengkap.

2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian organisasi sekolah?
2. Bagaimana struktur organisasi sekolah?
3. Apa wewenang dan tanggung jawab organisasi sekolah?
4. Apa peranan organisasi sekolah?
5. Apa manfaat organisasi sekolah?
6. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan organisasi sekolah?

1.3 Waktu dan Tempat


1. Waktu
Kunjungan ke SMP Negeri 7 Kota Serang dilaksanakan pada Jumat, 8 April
2017 Pukul 16:00 WIB
2. Tempat
SMP Negeri 7 Kota Serang beralamatkan di Jl. Penancangan Baru No. 36, Kota
Serang, Banten. (42124)
1.4 Profil Sekolah
SMP Negeri 7 Kota Serang adalah sekolah menengah pertama negeri yang
terletak di Komp. P&K Penanangan Baru, Serang, Banten. Saat ini kepala sekolah
dari SMP Negeri 7 Kota Serang adalah Bapak Drs. H. Aonudin, M.Pd. Dan SMP
Negeri 7 Kota Serang merupakan salah satu sekolah favorit di Kota Serang yang
memiliki visi Terwujudnya Insan yang Cerdas dan Terampil Didasari Iman dan
Taqwa Serta Cinta Lingkungan Hidup Menuju Sekolah Sehat.

A. Visi :
Terwujudnya Insan yang Cerdas dan Terampil Didasari Iman dan Taqwa Serta Cinta
Lingkungan Hidup Menuju Sekolah Sehat.

B. Misi :
1. Mengembangkan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dan kontektual (CTL).
2. Meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan membina akhlak mulia.
3. Mengefektifkan ekstrakulikuler Pramuka, Olahraga, MIPA dan Seni.
4. Menyiapkan generasi yang memiliki dasar di bidang IPTEK.
5. Menanamkan cinta lingkungan hidup.
6. Membudayakan hidup sehat.

3
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Sekolah


Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni
dalam penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama,
dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-
kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing. Dalam suatu susunan atau
struktur organisasi dapat dilihat bidang, tugas dan fungsi masing-masing kesatuan
serta hubungan vertikal horizontal antara kesatuan-kestuan tersebut.
Dalam penyelenggaraan pendidikan lembaga pendidikan tidak dapat lepas dari
organisasi negara. Untuk organisasi ini, Mulyani A. Nurhadi mmbedakan menjadi dua
yaitu organisasi makro dan mikro. Organisasi pendidikan makro adalah organisasi
pendidikan dilihat dari segi organisasi secara luas. Dalam struktur organisasi,
organisasi pendidikan pada tingkat makro dibedakan atas: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan tingkat Pusat, Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Kantor Pendidikan Dan Kebudayaan di Kabupaten/Kotamadya dan
Kantor Pendidikan dan Kebudayaan tingkat Kecamatan. Organisasi pendidikan mikro
adalah organisasi pendidikan dilihat dengan titik tolak dengan unit-unit yang ada
pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan penyelenggara langsung proses belajar
mengajar. Struktur disetiap sekolah atau lembaga tidak seluruhnya sama. Mungkin
disuatu sekolah terdapat sesuatu unit sekolah yang disekolah lain tidak terdapat
karena disebabkan kekurangan tenaga atau sarana lain.
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana
cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita
dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam suatu
lingkungan.
Definisi organisasi sekolah dari para ahli :
Organization is the form of every human association for the
attainment of comon purpose (James D. Oony)
An organization as a system of cooperative activities of two or more
persons (Chester I. Barnard)
Dari definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi adalah
sebuah bentuk atau sistem yang terdiri dari sekelompok manusia yang berkerjasama

5
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah
organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di
bidang pendidikan.

B. Struktur Organisasi Sekolah


Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para
Pembina atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah
yang strategis. Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum
yang mengatur formasi dan administrasi atau tata laksana organisasi-organisasi
sekolah di Indonesia.

Dari data yang diperoleh kita bisa melihat bagaimana struktur organisasi sekolah
dari SMP Negeri 7 Kota Serang yang mana tiap-tiap organisasi sekolah mempunyai
struktur organisasi yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya Tiap-tiat organisasi
sekolah mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan peserta didik yang unggul
serta berprestasi dalam pembelajaran yang sudah tetapkan, sehingga sekolah pun
bangga dengan bakat yang dimiliki pesesta didiknya. Oleh karena itu struktur
organisasi sekolah sangat menentukan bagaimana sekolah itu.

Foto di atas tersebut adalah dasar sebuah struktur organisasi sekolah yang berasal
dari struktur data guru dan pegawai SMP Negeri 7 Kota Serang. Yang mana
kekuasaan atau jabatan tertinggi dijabat oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala
Sekolah sebagai pemimpin organisasi sekolah juga dibantu oleh Wakil kepala

6
Sekolah, dan guru. Staf dan para guru di sekolah tersebut bekerja sebagai pembantu
kepala sekolah dalam menjalankan beberapa program yang telah dibuat untuk
mencapai tujuan bersama.

Seorang ketua harus memiliki wakil ketua. Begitupun dengan seorang kepala
sekolah. Dia juga harus memiliki wakil kepala sekolah. Wakil ini bertanggung jawab
langsung dengan kepala sekolah dan berhubungan langsung dengan semua unit
kerja. Wakil kepala sekolah juga bisa bertugas sebagai pengganti kepala sekolah
apabila kepala sekolah sedang ada tugas diluar lingkungan sekolah. Namun tugas ini
haruslah ada amanat langsung dari kepala sekolah tersebut.

Komite sekolah adalah pengawas dari luar sekolah yang ditunjuk untuk
mengawasi jalannya suatu organisasi sekolah. Sedangkan Tata usaha adalah staf
yang mengurusi keperluan sekolah, seperti halnya dalam bidang Administrasi dan
juga dokumentasi sekolah. Dan setelah itu kepala sekolah di bantu oleh Wakasek
yang bertugas untuk membuat program kerja yang akan di jalankan oleh para guru
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dan juga Wakasek Kesiswaan yang
mengurus masalah kesiswaan. Seperti, penerimaan murid baru di tahun ajaran baru
ataupun siswa pindahan dari sekolah lain.

Yang terpenting dalam sebuah sekolah adalah adanya guru dan siswa. Guru
adalah perangkat sekolah yang berperan penting dalam proses pembelajaran dalam
sekolah. Semua ilmu diberikan oleh guru kepada para muridnya. Gurulah yang
mengevaluasi para muridnya dan guru juga yang bertanggung jawab memberikan
pemecahan masalah yang dialami muridnya untuk memberikan bimbingan kepada
siswa yang cerdas, kurang cerdas, dan siswa yang membandel. Namun, biasanya
yang mempunyai peran lebih seperti itu adalah wali kelas. Wali kelas adalah guru
yang mengajar bidang studi tertentu, tetapi dia juga bertanggung jawab terhadap
sebuah kelas. Wali kelas ini ditunjuk langsung oleh kepala sekolah.

C. Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Sekolah


Wewenang ( Authority ) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak
dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan
kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung
pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang

7
dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab (responsibility) yaitu
kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima
wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas
pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk
diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung
jawab yang akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-
keputusan yang akan diambil.
Wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah
untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai pertanggung jawaban
dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat tercapai.
Berikut ini adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam
organisasi sekolah:
I. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah (EMASLIM).
1. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
a. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran,
mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
b. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan
tugas sehari-hari.
c. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba
diluar sekolah.
d. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan
diskusi,menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusul-
kan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
e. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar,
diskusi dan bahanbahan.

2. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)


a. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki
data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi
bimbingan konseling.
b. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan
dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.

8
c. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru,
karyawan TU/laboran/teknisi/perpustakaan).
d. Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin, OPF maupun
KOMITE.
e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair,
alat aboratorium, perpustakaan.
3. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b. Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, baik Wakasek, Walikelas, Ka TU,
Bendahara,Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS,
olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peri-ngatan
hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
c. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengko-
ordinasikan pelaksanaan tugas.
d. Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan
sarana/prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.

4. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)


a. Menyusun program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya.
b. Melaksanakan program supervisi baik supervisi kelas, dadakan, kegiatan ekstra
kurikuler dan lainlain.
c. Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan
untuk pengembangan sekolah.

5. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)


a. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani
mengambil resiko dan berjiwa besar.
b. Memahami kondisi anak buah, baik guru, karyawan dan anak didik.
c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
d. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
e. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

6. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)


a. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.

9
b. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan
bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan,
kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali
sumber daya manusia di KOMITE dan masyarakat.

7. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)


a. Mampu mengatur lingkungan kerja.
b. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
c. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang
sesuai dengan aturan yang ada.

III. Tugas Urusan Kesiswaan


Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1 Merencanakan dalam melaksanakan PSB dan MGS setiap awal tahun pelajaran
2 Melaksanakan pembinaan osis mencakup pemilihan pengurus osis, kegiatan
3 osis, pembina pengurus osis
4 Membina, melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan 8K
dengan bagian-bagan dalam lingkungan sekolah dan luar sekolah
5 Penyusunan tata tertib sekolah dan memonitor pelaksanaan tata tertib sekolah
6 Melaksanakan pemilihan siswa/calon siswa teladan, anggota paskibraka
7 Mengarahkan dan memonitor siswa lulusan
8 Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala
9 Menyelenggarakan kegiatan kepramukaan, koperasi dan UKS
10 Mengkoordinasikan kegiatan ekstra kurikuler bersama guru pembinanya
11 Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olah raga dan seni

IV. Tugas Urusan Humas


Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1 Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali
Siswa
2 Membina hubungan antara sekolah dengan Komite
3 Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan masyarakat sekitar
Lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga-lembaga social
4 Membantu Kpmite dalam hal pengelolan sumber daya dana yang dikumpulkan
Komite
5 Menyelenggarakan/mengkoordinir pelaksanaan upacara hari Nasional baik
disekolah maupun diluar sekolah dengan urusan kesiswaan
6 Aktif membantu wali kelas dan guru BK dalam menangani kasus-kasus masalah
siswa diluar
7 Melaksanakan tugas pengawasan harian/piket secara bergiliran
8 Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas dengan semua guru, wali kelas

10
9 Mewakili kepala sekolah apabila berhalangan untuk menghadiri acara di dalam
dan di luar sekolah

V. Tugas Urusan Sarana dan Prasarana


Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1 Inventaris barang-barang
2 Inventaris kebutuhan guru dalam KBM/PBM
3 Pendayagunaan sarana/ prasarana termasuk mendistribusikan alat-alat kebu-
4 tuhan KBM guru dan siswa
5 Memelihara dan mengamankan sarana /prasarana termasuk mendistribusikan
6 (pengamanan,penghapusannya serta pengembangannya)
7 Mengelola dan mengadakan koordinasi dalam hal pengadaan sarana/prasarana
8 dengan bagian/bidang yang ada hubungannya dengan pendanaan/keuangan
9 Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana

VI. Tugas BP/BK


1 Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan penyuluhan
2 Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi
oleh siswa tentang kesulitan belajar
3 Memberikan pelayanan bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih
berprestasi dalam kegiatan belajar
4 Melaksakan koordinasi dalam urusan praktek dengan kepala sekolah, wali kelas
dan guru dalam menilai siswa bila terjadi pelanggaran oleh siswa
5 Penyusunan dan pemberian saran serta pertimbangan pemilihan jurusan/program
pendidikan bagi siswa
6 Memberikan saran dan pertimbangan kepada siawa dalam memperoleh gambaran
tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
7 Mengadakan penilaian pelaksanaan BP/BK
8 Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK
9 Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK secara berkala

VII. Tugas Guru


Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM,
meliputi:
1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum,
dan ujian akhir
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengisi daftar nilai anak didik

11
7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada
guru lain dalam proses pembelajaran
8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat

VIII. Tugas Kepala Tata Usaha


Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan:
1 Penyusunan program tata usaha sekolah
2 Pengelolaan keuangan sekolah
3 Pengurusan administrasi Pegawai, guru dan siswa
4 Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha
5 Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
6 Penyusunan dan penyajian data/ statistik sekolah
7 Mengkoordinasikan dan melaksanakan 8 K
8 Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan penyusunan ketatausahaan secara
berkala

IX. Tugas Staf Tata Usaha


Membantu kepala Tata Usaha dalam penyelesaian kegiatan ketatausahaan/adminis
trasi yang meliputi :
1 Mengadakan/mencatat membukukan surat-surat masuk/keluar
2 Mendistribusikan surat surat yang masuk kebagian/unit lain sesuai diposisi
kepala sekolah
3 Menghimpun dan mengirimkan laporean bulanan kepada Kantor Depdiknas
Kabupaten yang berhubungan dengan administrasi perlengkapan
4 Membuat daftar inventaris perlengkapan sekoah
5 Koordinasi dengan wakasek bidang sarana dan prasarana dan bendaharawan
yang relevan dalam rangka pengadaan barang barang serta pendistribusiannya
6 Membuat laporan inventaris secara berkala ( berkoordinasi dengan wakasek
sarana prasarana )
7 Mengisi Buku InduK Siswa
8 Menyususn absen dengan rekapitulkasi absent siswa
9 Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan
10 Menyelenggarakan administrasi mutasi siswa

12
11 Membuat atau mengisi buku klaper siswa
12 Menyususn daftar siswa format 8355
13 Menyiapkan file guru/pegawai
14 Menyusn DUK
15 Memonitor/mengamati masa kepangkatan/golongan pegawai, mengusulkan
pemberian kenaikan gaji berkala pegawai
16 Menyiapkan DP 3 Pegawai
17 Menyiapkan buku induk pegawai
18 Meyelenggasrakan daftar hadir pegawai TU dan Guru
19 Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RAPBS
20 Menyusun daftar gaji pegawai
21 Membantu para bendahara sekolah dalam hal pembuatan , pengiriman laporan
sekolah dibidang keuangan jika diperlukan

X. Tugas Penjaga Sekolah ( OB )


1 Membuka dan menutup jendela, pintu ruang kelas, ruang guru, ruang TU, dan
ruang kepala sekolah
2 Membersihkan ruang-ruang tersebut termasuk selasar/ teras kecuali ruang dan
selasar kelas
3 Memonitor kebersihan WC siswa, guru dan kepala sekolah
4 Menaikan bendera merah putih pada waktu pagi jam 06.00 kecuali hari senin
5 Melaksanakan tugas pengamanan sekolah setelah siswa pulang jam 14.00
6 Menurunkan bendera pada jam 18.00
7 Menerimakan surat-surat yang datang pada waktu kantor telah tutup
8 Melaporkan secara rutin keadaan atau kejadian pada saat yang bersangkutan
bertugas jaga ditempat
9 Membersihkan dan merapikan taman / halaman sekolah
10 Mengadakan penanaman/penghijauan halaman dengan tanaman yang
bermanfaat ( bunga-bunga, buah-buahan, tanaman pelindung dan lain )
Memelihara kesuburan / kelangsungan hidup tanaman

XI. Guru Piket


1 Bertugas melaksnakan tugas piket sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2 Masuk pukul 0.7.00 dan pulang setelah selesai pelajaran pukul 14.00 WIB
3 Mencatat hal-hal yang berhubungan dengan administrasi berupa :
- Guru-guru yang mengajar pada hari tersebut
- Guru-guru yang tidak hadir ( berhalangan ) / terlambat cepat pulang ( masih
ada jam mengajar )
- Siswa yang terlambat
- Siswa yang tidak hadir
- Tamu yang berkepentingan
4 Mengatur jam masuk, pergantian jam dam jam pulang sesuai dengan ketentuan
5 Menunjukan / mengantarkan tamu yang berkepentingan sesuai dengan tujuan

13
6 Berkoordinasi dengan Satpam agar pintu pagar ditutup 10 menit setelah bel
pertama berbunyi
7 Memberikan tugas edukatif kepada siswa yang terlambat masuk melebihi 10
menit
8 Ikut menjaga keamanan sekolah dan kelancaran KBM
9 Ikut menjaga dan mengawasi pelaksanaan tata tertib dan kedisiplinan siswa
10 Berkoordinasi dengan guru BP, Wakasek, Kepala sekolah dan ikut menangani
apabila ada kasus yang terjadi mengenai siswa
11 Memberitahukan guru untuk mengajar ( yang masih ada di kantor )
12 Memberitahukan tugas ( menginval ) apabila ada guru yang berhalangan hadir
( tidak dapat melaksnakan tugas ) serta mengawasi/ memantaunya
13 Menerima hasil tugas yang telah dikerjakan siswa
14 Melaporkan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya kepada kepala sekolah

XII. Tugas Wakasek


1 Bertugas melaksnakan piket sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2 Untuk tugas piket hari senin minimal ada 1 orang wakasek yang bertugas setiap
saat secara bergantian
3 Kurun waktu bertugas mulai jam 07.00 s.d 14.40 WIB ( lima belas menit setelah
jam pelajaran selesai )
4 Membantu tugas-tugas guru piket jika diperlukan
5 Secara kontinyu mengontrol para siswa yang ada di luar kelas ( di WC, kantin,
dsb ) pada waktu jam pelajaran, istirahat dst.
6 Mengontrol para siswa yang berada di luar kelas pada jam pertama dan jam
terakhir
7 Berkeliling mengontrol situasi belajar siswa dua kali dalam sehari
8 Untuk piket hari senin berkeliling mengontrol situasi belajar siswa ( pada poin
6 ) dilakukan secara bergantian
9 Menghadapi tamu yang berkepentingan sebagai pengganti kepala sekolah

XIII. Koordinator
1 Laboratorium IPA
1 Menyusun program kerja Laboratorium IPA
2 Membuat jadwal penggunaan Laboratorium oleh masing-masing guru IPA
3 Membuat daftar inventaris keadaan alat dan bahan Laboratorium masing-
masing mata pelajaran IPA
4 Menyelenggarakan administrasi Laboratorium
5 Membuat kartu inventaris alat dan bahan ( tetap /habis pakai )
6 Mengkoordinir kartu permintaan/pemakaian alat dan bahan
7 Menyususn mekanisme pendayagunaan Laboratorium
8 Menyusun kebutuhan alat dan bahan Laboratorium IPA
9 Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan Laboratorium IPA
10 Menyusun tata tertib Laboratorium
11 Mengendalikan pemanfaatan Laboratorium
2 Perpustakaan

14
1 Menyusun program kerja perpustakaan
2 Membuat buku induk perpustakaan
3 Membuat daftar inventaris
4 Menyusun mekanisme penggunaan buku perpustakaan
5 Menyelenggarakan administrasi perpustakaan
6 Membuat tata tertib pengunjung perpustakaan
7 Melaksanakan penataan ruang perpustakaan untuk kenyamanan pengunjung
8 Merancang pengembangan perpustakaan
9 Melakukan sosialisasi pentingnya perpustakaan
10 Menjaga 7K dilingkungan perpustakaan
11 Mendata pengunjung aktif serta memberikan penghargaan setiap akhir tahun
pelajaran
12 Melaporkan kegiatan secara berkala

3 Laboratorium Komputer
1 Menyusun program kerja tahunan
2 Menyusun program kurikulum pendidikan komputer
3 Memberikan penyuluhan dan sosialisasi pendidikan komputer
4 Melakukan pendataan siswa dalam penyelanggaraan pendidikan komputer
5 Mendata jenjang pendidikan komputer serta sertifikatnya
6 Menyelenggarakan administrasi laboratorium komputer
7 Merancang program pengambangan komputer
8 Melaksanakan ujian pendidikan komputer
9 Mempersiapkan tenaga-tenaga terampil sebagai instruktur dalam
penyelenggaraan pendidikan komputer
10 Menyusun tata tertib penggunaan laboratorium komputer
11 Melakukan kerja sama dengan pihak luar dalam penyelenggaraan aplikasi
pendidikan komputer
4 Tugas Pengelola Laboratorium Bahasa
1 merencanakan pengadaan alat-alat media,
2 membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan laboratorium
bahasa,
3 menyusun program kegiatan teknisi laboratorium bahasa,
4 mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
bahasa,
5 menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium bahasa,
6 menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium bahasa.

VIII. Tugas Walikelas


Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1. Pengelolaan Kelas:
a. Tugas Pokok meliputi:
1 Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan

15
2 Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3 Membantu pengembangan keterampilan anak didik
4 Membantu pengembangan kecerdasan anak didik
5 Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian anak didik

b. Keadaan Anak Didik


1 Mengetahui jumlah anak didik
2 Mengetahui jumlah anak didik putra (Pa)
3 Mengetahui jumlah anak didik putrid (Pi)
4 Mengetahui nama-nama anak didik
5 Mengetahui identitas lain dari anak didik
6 Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari
7 Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik (tentang pelajaran,
status social/ekonomi, dan lain-lain).

c. Melakukan Penilaian
1 Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
2 Kerajinan, ketekunan, dan kesantunan
3 Kepribadian/tatib
4 Dan lain-lain

d. Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu


1 Pemberitahuanh , pembinaan, dan pengarahan
2 Peringatan secara lesan
3 Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah
e. Langkah Tindak Lanjut
1 Memperhatikan buku nilai rapor anak didik
2 Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik
3 Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan anak didik
4 Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan
2. Penyelenggaraan Administrasi Kelas meliputi:
a. Denah tempat duduk anak didik
b. Papan absensi anak didik
c. Daftar Pelajaran
d. Daftar Piket
e. Buku Absensi
f. Buku Jurnal kelas
g. Tata tertib kelas
3. Penyusunan dan pembuatan statistic bulanan anak didik
4. Pengisian DKN dan Daftar Kelas
5. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
6. Pencatatan mutasi anak didik

16
7. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
8. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

X. Pustakawan Sekolah
Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:
1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
2. Pelayanan perpustakaan
3. Perencanaan pengembangan perpustakaan
4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika
5. Inventarisasi dan pengadministrasian
6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
7. Menyusun tata tertib perpustakaan
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

XI. Laboran
Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:
1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium
5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

XIII. Tugas Guru Piket/Jaga:


1. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan,kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)
2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
3. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval
4. Pada jam ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak masuk tanpa
keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi yang tidak memiliki
telepon
5. Mencatat: guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum
waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya, kejadian-kejadian penting dan
berusaha untuk menyelesaikan

17
6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelas
sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada di dalam
kelas
7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk.
8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing
9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah

XIV. Kodde Etik Pendidik


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan negara
3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik
4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu merekamengembangkan diri
5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu,teknologi, dan seni sebagai
wahana dalam pengembangan peserta didik
6. Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara
linnya daripada tugas sampingan
7. Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan akuntabel dalam bekerja
8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan
9. Menjadi teladan dalam berperilaku
10. Berprakarsa
11. Memiliki sifat kepemimpinan
12. Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif
13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta bekerja sama dengan baik
dalam pendidikan
14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokoh- tokoh masyarakat
15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan
16. Mengembangkan profesi secara kontinu
17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi

XV. Tata Tertib Guru dan Karyawan/Pegawai


1. Hari Dinas selama 6 hari kerja
2. Selambat-lambatnya hadir 5 menit sebelum bel masuk
3. Mempersiapkan sarana dan kelengkapan
4. Mengisi daftar hadir saat dating dan pulang
5. Mengisi jurnal kegiatan sehari-hari

18
6. Mengumpulkan jurnal kegiatan setiap hari sabtu siang
7. Melakswanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah dibuat
8. Melaksanakan tugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
9. Memahami dan mengamalkan Wawasan Wiyata Mandala
10. Apabila berhalangan hadir dalam dinas, harus:
-Ada pemberitahuan (surat, kurir, telepon-
-Ada surat dokter (apabila sakit lebih dari 3 hari)
-Memberikan/mengirimkan tugas mengajar bagi guru melalui guru piket
11. Memakai seragam:
-Hari Senin dan Selasa memakai PDH (warna keki)
-Hari Rabu dan Kamis memakai PSH (seragam sekolah)
-Hari Jumat dan Sabtu memakai seragam bebas rapi (Bapak berdasi)
-Setiap tanggal 17 Agustus memakai pakaian KORPRI
12. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin/hari besar nasional
13. Melaksanakan tugas menjadi pembina upacara sesuai dengan jadwal
Catatan:
Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur kemudian

a. Pentingnya Organisasi Sekolah


Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni
dalam penyusunan/ penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama,
dengan maksud menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-
kewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing. Penentuan struktur,
hubungan tugas dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar tersusun suatu pola
kegiatan untuk menuju ke arah tercapainya tujuan bersama.
Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung
jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuannya dibagi
secara merata dengan baik sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang telah
ditentukan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan sesudah semestinya mempunyai
organisasi yang baik agar tujuan pendidikan formal ini tercapai sepenuhnya. Kita
mengetahui unsur personal di dalam lingkungan sekolah adalah, kepala sekolah, guru,
karyawan, dan murid. Di samping itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal ada
di bawah instansi atasan baik itu kantor dinas atau kantor wilayah departemen yang
bersangkutan. Di negara kita, kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di sekolah itu,

19
sehingga ia berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi
sekolah ia didudukkan pada tempat paling atas.
Melalui struktur organisasi yang ada tersebut orang akan mengetahui apa
tugas dan wewenang kepala sekolah, apa tugas guru, apa tugas karyawan sekolah
(yang biasa dikenal sebagai pengawai tata usaha).
Demikian juga terlihat apakah di suatu sekolah dibentuk satuan tugas (unit
kerja) tertentu seperti bagian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), bagian perpustakaan,
bagian kepramukaan, dan lain-lain sehingga keadaan ini tentunya akan memperlancar
jalannya "roda" pendidikan di sekolah tersebut.
Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah yang
menunjukkan kekuasaan yang berlebihan (otoriter). Suasana kerja dapat lebih berjiwa
demokratis karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung
jawab. Partisipasi aktif yang mendidik (pedagogis) dapat digiatkan melalui
kegairahan murid sendiri yang bergerak dengan wadah OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah). Oleh karena itu di dalam memikirkan pembentukan organisasi sekolah,
maka fungsi dan peranan OSIS tidak boleh dilupakan.

D. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Organisasi


Sekolah
Tingkat Sekolah
Berdasarkan tingkatnya sekolah yang ada di Indonesia dapat dibedakan
atas Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Perguruan Tinggi.
Keadaan fisik dan perkembangan jiwa anak jelas berbeda antara anak
tingkat yang satu dengan tingka berikutnya. Contohnya : di sekolah dasar
biasanya tidak ada seksi bimbingan penyuluhan (Guidance and Conseling) sebab
masalah ini merupakan tugas rangkapan dari kepala sekolah, dan hingga saat ini
yang memegang adalah pemerintah dan Depdikbud tidak atau belum mengangkat
seorang pembimbing khusus bagi sekolah dasar.
Lain halnya dengan sekolah lanjutan, biasanya tersedia satu orang tenaga
konselor atau pembimbing dengan tugas pokoknya sebagai pembimbing. Karena
itu biasanya di sekolah lanjutan dalan struktur organisasinya kita dapati seksi GC
(Guidance and Conseling/ seksi bimbingan penyuluhan). Masih banyak bidang-
bidang lain yang ditangani secara khusus pada sekolah lanjutan tetapi tidak
demikian pada sekolah dasar, misalnya masalah Organisasi Intara Sekolah
(OSIS), penggarapan majalah dinding, pengelolaan perpustakaan sekolah, dan

20
bagian pengajaran yang menangani kelancaran dan pengembangan
kurikulum/program pendidikan dan pengajaran.
Pada perguruan tinggi yang kita jumpai banyak bidang tugas yang
ditangani secara khusus lebih banyak daripada tugas-tugas dari sekolah lanjutan.
Ciri khas perguruan tinggi di Indonesia yang mengemban tugas Tri Dharma
perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
memungkinkan perguruan tinggi berkembang secara otonom, sehingga semakin
bervariasi susunan organisasinya.
Jenis Sekolah
Berdasarkan jenis sekolah, kita membedakan ada sekolah umum dan
sekolah kejuruan. Sekolah umum adalah sekolah-sekolah yang program
pendidikannya bersifat umum dan bertujuan utam untuk melajutkan studi
ketingkat yang lebih tinggi lagi. Sedangkan yang dimaksud sekolah kejuruan
adalah sekolah-sekolah yang pendidikannya mengarah kepada pemberian bekal
kecakapan atau keterampilan khusus setelah selesai studinya, anak didik dapat
langsung memasuki dunia kerja dalam masyrakat.
Dengan melihat perbedaan program pendidikan (kurikulum dan tujuan)
yang hendak dicapai maka struktur organisasi sekolah yang berlainan jenis
tersebut pasti berlainan pula. Perbedaan organisasi ini mungkin dapat
digambarkan antara lain sebagai berikut :
Pada sekolah kejuruan terdapat petugas (koordinator) praktikum, sedangkan
pada sekolah umum tidak.
Pada sekolah kejuruan terdapat petugas bagian ketenaga kerjaan penempatan
alumni, sedangkan pada sekolah umum tidak.
Besar Kecilnya Sekolah
Sekolah yang besar tentulah memiliki jumlah mirid, jumlah kelas, jumlah
tenaga guru, dan karyawan serta fasilitas yang memadai. Sekolah yang kecil
adalah sekolah yang cukup memenuhi syarat minimal dari ketentuan yang
berlaku.
Tipe sekolah secara implisit menunjukkan besar kecilnya sekolah yang
bersangkutan. Dengan begitu akan mempengaruhi penyusunan struktur organisasi
sekolah karena makin besar jumlah murid tentu saja semakin beraneka ragam
kegiatan yang dapat dilakukan baik yang bersifat kurikuler maupun kegiatan-
kegiatan penunjang pendidikan.

Letak dan Lingkungan Sekolah


Letak sebuah sekolah dasar yang ada di daerah pedesaan akan
mempengaruhi kegiatan sekolah tersebut, berbeda dengan sekolah dasar yang ada

21
di kota, demikian pula sekolah lanjutan pertama yang kini mulai didirikan hampir
di setiap daerah kecamatan, kegiatan dan programnya tentulah berbeda dengan
sekolah-sekolah lanjutan di kota apalagi di kota besar. Ada kecenderungan yang
nyata, bahwa sekolah-sekolah di pedesaan lebih berintegrasi dengan masyarakat
sekitarnya. Hal ini berakibat pula ada hubungan yang lebih akrab diantara orang
tua murid dengan sekolah.
Dari segi keadaan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah mungkin ada
dalam lingkungan masyarakat petani, masyrakat nelayan, masyarakat buruh,
masyarakat pegawai negeri, dan lain-lain. Perhatikan kelompok masyarakat yang
berbeda ini terhadap dunia pendidikan bagi anak-anak mereka di sekolah pasti
menunjukkan berbagai variasi perbedaan. Oleh karenanya dalam penyusunan
struktur organisasi sekolah, hal-hal tersebut perlu diperhatikan.

22
23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan
tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan
lingkungan.
Struktur organisasi sekolah terdiri dari kepala sekolah, komite sekolah, wakil
kepala sekolah, koordinator BK, guru dan siswa. Masing-masing memiliki tugas,
wewenang dan peran.
Organisasi sekolah itu penting karena melalui struktur organisasi yang ada
tersebut orang akan mengetahui apa tugas dan wewenang kepala sekolah, apa tugas
guru, apa tugas karyawan sekolah (yang biasa dikenal sebagai pengawai tata usaha).
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun organisasi sekolah
antara lain adalah tingkat sekolah, jenis sekolah, besar kecilnya sekolah, letak dan
lingkungan sekolah.

B. Saran
Tiap anggota harus melakukan koordinasi dengan anggota yang lainnya sehingga
dapat tercipta keharmonisan. Demi mewujudkan visi dan misi sekolah, maka dalam
menjalankan setiap tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing
anggota organisasi sekolah diharapkan mampu berkoordinasi dengan baik.

24

Anda mungkin juga menyukai