PENDAHULUAN
1
sekolah sebagai pemimpin organisasi adalah bagaimana dia dapat memadukan antara
kepentingan organisasi sekolah dan berbagai potensi, minat dan bakat para
anggotanya sebagai asset demi kemajuan sekolah. Pendidikan sangat penting dalam
kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam
kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara.
Berkembangnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh berkembangnya pendidikan
bangsa itu. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga
pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Situasi,
kondisi dan tuntutan pasca terjadinya era reformasi membawa konsekuensi kepada
pengelola pendidikan untuk melihat kebutuhan kehidupan di masa depan. Maka
merupakan hal yang logis ketika pengelola pendidikan mengambil langkah antisipatif
untuk mempersiapkan diri bertahan pada zamannya. Mempertahankan diri dengan
tetap mengacu pada pembenahan total mutu pendidikan berkaitan erat dengan
manajemen pendidikan adalah sebuah keniscayaan (Hary, 2000:25).
Kita tahu bahwasannya SMA merupakan bagian dari sistim pendidikan yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu dan memliki kompetensi untuk
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi . SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG
merupakan tempat observasi yang dipilih karena tempatnya yang cukup strategis dan
pengelolaan atau dokumen satu yang lengkap.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian organisasi sekolah?
2. Bagaimana struktur organisasi sekolah?
3. Apa wewenang dan tanggung jawab organisasi sekolah?
4. Apa peranan organisasi sekolah?
5. Apa manfaat organisasi sekolah?
6. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan organisasi sekolah?
A. Visi :
Terwujudnya Insan yang Cerdas dan Terampil Didasari Iman dan Taqwa Serta Cinta
Lingkungan Hidup Menuju Sekolah Sehat.
B. Misi :
1. Mengembangkan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dan kontektual (CTL).
2. Meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan membina akhlak mulia.
3. Mengefektifkan ekstrakulikuler Pramuka, Olahraga, MIPA dan Seni.
4. Menyiapkan generasi yang memiliki dasar di bidang IPTEK.
5. Menanamkan cinta lingkungan hidup.
6. Membudayakan hidup sehat.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu sekolah dikatakan sebagai sebuah
organisasi karena sekolah didirikan untuk mencapai tujuan bersama khususnya di
bidang pendidikan.
Dari data yang diperoleh kita bisa melihat bagaimana struktur organisasi sekolah
dari SMP Negeri 7 Kota Serang yang mana tiap-tiap organisasi sekolah mempunyai
struktur organisasi yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya Tiap-tiat organisasi
sekolah mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan peserta didik yang unggul
serta berprestasi dalam pembelajaran yang sudah tetapkan, sehingga sekolah pun
bangga dengan bakat yang dimiliki pesesta didiknya. Oleh karena itu struktur
organisasi sekolah sangat menentukan bagaimana sekolah itu.
Foto di atas tersebut adalah dasar sebuah struktur organisasi sekolah yang berasal
dari struktur data guru dan pegawai SMP Negeri 7 Kota Serang. Yang mana
kekuasaan atau jabatan tertinggi dijabat oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala
Sekolah sebagai pemimpin organisasi sekolah juga dibantu oleh Wakil kepala
6
Sekolah, dan guru. Staf dan para guru di sekolah tersebut bekerja sebagai pembantu
kepala sekolah dalam menjalankan beberapa program yang telah dibuat untuk
mencapai tujuan bersama.
Seorang ketua harus memiliki wakil ketua. Begitupun dengan seorang kepala
sekolah. Dia juga harus memiliki wakil kepala sekolah. Wakil ini bertanggung jawab
langsung dengan kepala sekolah dan berhubungan langsung dengan semua unit
kerja. Wakil kepala sekolah juga bisa bertugas sebagai pengganti kepala sekolah
apabila kepala sekolah sedang ada tugas diluar lingkungan sekolah. Namun tugas ini
haruslah ada amanat langsung dari kepala sekolah tersebut.
Komite sekolah adalah pengawas dari luar sekolah yang ditunjuk untuk
mengawasi jalannya suatu organisasi sekolah. Sedangkan Tata usaha adalah staf
yang mengurusi keperluan sekolah, seperti halnya dalam bidang Administrasi dan
juga dokumentasi sekolah. Dan setelah itu kepala sekolah di bantu oleh Wakasek
yang bertugas untuk membuat program kerja yang akan di jalankan oleh para guru
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dan juga Wakasek Kesiswaan yang
mengurus masalah kesiswaan. Seperti, penerimaan murid baru di tahun ajaran baru
ataupun siswa pindahan dari sekolah lain.
Yang terpenting dalam sebuah sekolah adalah adanya guru dan siswa. Guru
adalah perangkat sekolah yang berperan penting dalam proses pembelajaran dalam
sekolah. Semua ilmu diberikan oleh guru kepada para muridnya. Gurulah yang
mengevaluasi para muridnya dan guru juga yang bertanggung jawab memberikan
pemecahan masalah yang dialami muridnya untuk memberikan bimbingan kepada
siswa yang cerdas, kurang cerdas, dan siswa yang membandel. Namun, biasanya
yang mempunyai peran lebih seperti itu adalah wali kelas. Wali kelas adalah guru
yang mengajar bidang studi tertentu, tetapi dia juga bertanggung jawab terhadap
sebuah kelas. Wali kelas ini ditunjuk langsung oleh kepala sekolah.
7
dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab (responsibility) yaitu
kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima
wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas
pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk
diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung
jawab yang akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-
keputusan yang akan diambil.
Wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah
untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai pertanggung jawaban
dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat tercapai.
Berikut ini adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam
organisasi sekolah:
I. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah (EMASLIM).
1. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
a. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran,
mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
b. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan
tugas sehari-hari.
c. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba
diluar sekolah.
d. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan
diskusi,menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusul-
kan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
e. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar,
diskusi dan bahanbahan.
8
c. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru,
karyawan TU/laboran/teknisi/perpustakaan).
d. Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin, OPF maupun
KOMITE.
e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair,
alat aboratorium, perpustakaan.
3. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b. Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, baik Wakasek, Walikelas, Ka TU,
Bendahara,Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS,
olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peri-ngatan
hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
c. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengko-
ordinasikan pelaksanaan tugas.
d. Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan
sarana/prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.
9
b. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan
bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan,
kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali
sumber daya manusia di KOMITE dan masyarakat.
10
9 Mewakili kepala sekolah apabila berhalangan untuk menghadiri acara di dalam
dan di luar sekolah
11
7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada
guru lain dalam proses pembelajaran
8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
12
11 Membuat atau mengisi buku klaper siswa
12 Menyususn daftar siswa format 8355
13 Menyiapkan file guru/pegawai
14 Menyusn DUK
15 Memonitor/mengamati masa kepangkatan/golongan pegawai, mengusulkan
pemberian kenaikan gaji berkala pegawai
16 Menyiapkan DP 3 Pegawai
17 Menyiapkan buku induk pegawai
18 Meyelenggasrakan daftar hadir pegawai TU dan Guru
19 Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RAPBS
20 Menyusun daftar gaji pegawai
21 Membantu para bendahara sekolah dalam hal pembuatan , pengiriman laporan
sekolah dibidang keuangan jika diperlukan
13
6 Berkoordinasi dengan Satpam agar pintu pagar ditutup 10 menit setelah bel
pertama berbunyi
7 Memberikan tugas edukatif kepada siswa yang terlambat masuk melebihi 10
menit
8 Ikut menjaga keamanan sekolah dan kelancaran KBM
9 Ikut menjaga dan mengawasi pelaksanaan tata tertib dan kedisiplinan siswa
10 Berkoordinasi dengan guru BP, Wakasek, Kepala sekolah dan ikut menangani
apabila ada kasus yang terjadi mengenai siswa
11 Memberitahukan guru untuk mengajar ( yang masih ada di kantor )
12 Memberitahukan tugas ( menginval ) apabila ada guru yang berhalangan hadir
( tidak dapat melaksnakan tugas ) serta mengawasi/ memantaunya
13 Menerima hasil tugas yang telah dikerjakan siswa
14 Melaporkan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya kepada kepala sekolah
XIII. Koordinator
1 Laboratorium IPA
1 Menyusun program kerja Laboratorium IPA
2 Membuat jadwal penggunaan Laboratorium oleh masing-masing guru IPA
3 Membuat daftar inventaris keadaan alat dan bahan Laboratorium masing-
masing mata pelajaran IPA
4 Menyelenggarakan administrasi Laboratorium
5 Membuat kartu inventaris alat dan bahan ( tetap /habis pakai )
6 Mengkoordinir kartu permintaan/pemakaian alat dan bahan
7 Menyususn mekanisme pendayagunaan Laboratorium
8 Menyusun kebutuhan alat dan bahan Laboratorium IPA
9 Menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan Laboratorium IPA
10 Menyusun tata tertib Laboratorium
11 Mengendalikan pemanfaatan Laboratorium
2 Perpustakaan
14
1 Menyusun program kerja perpustakaan
2 Membuat buku induk perpustakaan
3 Membuat daftar inventaris
4 Menyusun mekanisme penggunaan buku perpustakaan
5 Menyelenggarakan administrasi perpustakaan
6 Membuat tata tertib pengunjung perpustakaan
7 Melaksanakan penataan ruang perpustakaan untuk kenyamanan pengunjung
8 Merancang pengembangan perpustakaan
9 Melakukan sosialisasi pentingnya perpustakaan
10 Menjaga 7K dilingkungan perpustakaan
11 Mendata pengunjung aktif serta memberikan penghargaan setiap akhir tahun
pelajaran
12 Melaporkan kegiatan secara berkala
3 Laboratorium Komputer
1 Menyusun program kerja tahunan
2 Menyusun program kurikulum pendidikan komputer
3 Memberikan penyuluhan dan sosialisasi pendidikan komputer
4 Melakukan pendataan siswa dalam penyelanggaraan pendidikan komputer
5 Mendata jenjang pendidikan komputer serta sertifikatnya
6 Menyelenggarakan administrasi laboratorium komputer
7 Merancang program pengambangan komputer
8 Melaksanakan ujian pendidikan komputer
9 Mempersiapkan tenaga-tenaga terampil sebagai instruktur dalam
penyelenggaraan pendidikan komputer
10 Menyusun tata tertib penggunaan laboratorium komputer
11 Melakukan kerja sama dengan pihak luar dalam penyelenggaraan aplikasi
pendidikan komputer
4 Tugas Pengelola Laboratorium Bahasa
1 merencanakan pengadaan alat-alat media,
2 membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan laboratorium
bahasa,
3 menyusun program kegiatan teknisi laboratorium bahasa,
4 mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
bahasa,
5 menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium bahasa,
6 menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium bahasa.
15
2 Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3 Membantu pengembangan keterampilan anak didik
4 Membantu pengembangan kecerdasan anak didik
5 Mempertinggi budi pekerti dan kepribadian anak didik
c. Melakukan Penilaian
1 Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
2 Kerajinan, ketekunan, dan kesantunan
3 Kepribadian/tatib
4 Dan lain-lain
16
7. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
8. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar
X. Pustakawan Sekolah
Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:
1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
2. Pelayanan perpustakaan
3. Perencanaan pengembangan perpustakaan
4. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika
5. Inventarisasi dan pengadministrasian
6. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
7. Menyusun tata tertib perpustakaan
8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala
XI. Laboran
Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:
1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
4. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium
5. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium
6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala
17
6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelas
sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada di dalam
kelas
7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk.
8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing
9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah
18
6. Mengumpulkan jurnal kegiatan setiap hari sabtu siang
7. Melakswanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah dibuat
8. Melaksanakan tugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
9. Memahami dan mengamalkan Wawasan Wiyata Mandala
10. Apabila berhalangan hadir dalam dinas, harus:
-Ada pemberitahuan (surat, kurir, telepon-
-Ada surat dokter (apabila sakit lebih dari 3 hari)
-Memberikan/mengirimkan tugas mengajar bagi guru melalui guru piket
11. Memakai seragam:
-Hari Senin dan Selasa memakai PDH (warna keki)
-Hari Rabu dan Kamis memakai PSH (seragam sekolah)
-Hari Jumat dan Sabtu memakai seragam bebas rapi (Bapak berdasi)
-Setiap tanggal 17 Agustus memakai pakaian KORPRI
12. Mengikuti upacara bendera setiap hari senin/hari besar nasional
13. Melaksanakan tugas menjadi pembina upacara sesuai dengan jadwal
Catatan:
Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur kemudian
19
sehingga ia berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi
sekolah ia didudukkan pada tempat paling atas.
Melalui struktur organisasi yang ada tersebut orang akan mengetahui apa
tugas dan wewenang kepala sekolah, apa tugas guru, apa tugas karyawan sekolah
(yang biasa dikenal sebagai pengawai tata usaha).
Demikian juga terlihat apakah di suatu sekolah dibentuk satuan tugas (unit
kerja) tertentu seperti bagian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), bagian perpustakaan,
bagian kepramukaan, dan lain-lain sehingga keadaan ini tentunya akan memperlancar
jalannya "roda" pendidikan di sekolah tersebut.
Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah yang
menunjukkan kekuasaan yang berlebihan (otoriter). Suasana kerja dapat lebih berjiwa
demokratis karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak yang bertanggung
jawab. Partisipasi aktif yang mendidik (pedagogis) dapat digiatkan melalui
kegairahan murid sendiri yang bergerak dengan wadah OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah). Oleh karena itu di dalam memikirkan pembentukan organisasi sekolah,
maka fungsi dan peranan OSIS tidak boleh dilupakan.
20
bagian pengajaran yang menangani kelancaran dan pengembangan
kurikulum/program pendidikan dan pengajaran.
Pada perguruan tinggi yang kita jumpai banyak bidang tugas yang
ditangani secara khusus lebih banyak daripada tugas-tugas dari sekolah lanjutan.
Ciri khas perguruan tinggi di Indonesia yang mengemban tugas Tri Dharma
perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
memungkinkan perguruan tinggi berkembang secara otonom, sehingga semakin
bervariasi susunan organisasinya.
Jenis Sekolah
Berdasarkan jenis sekolah, kita membedakan ada sekolah umum dan
sekolah kejuruan. Sekolah umum adalah sekolah-sekolah yang program
pendidikannya bersifat umum dan bertujuan utam untuk melajutkan studi
ketingkat yang lebih tinggi lagi. Sedangkan yang dimaksud sekolah kejuruan
adalah sekolah-sekolah yang pendidikannya mengarah kepada pemberian bekal
kecakapan atau keterampilan khusus setelah selesai studinya, anak didik dapat
langsung memasuki dunia kerja dalam masyrakat.
Dengan melihat perbedaan program pendidikan (kurikulum dan tujuan)
yang hendak dicapai maka struktur organisasi sekolah yang berlainan jenis
tersebut pasti berlainan pula. Perbedaan organisasi ini mungkin dapat
digambarkan antara lain sebagai berikut :
Pada sekolah kejuruan terdapat petugas (koordinator) praktikum, sedangkan
pada sekolah umum tidak.
Pada sekolah kejuruan terdapat petugas bagian ketenaga kerjaan penempatan
alumni, sedangkan pada sekolah umum tidak.
Besar Kecilnya Sekolah
Sekolah yang besar tentulah memiliki jumlah mirid, jumlah kelas, jumlah
tenaga guru, dan karyawan serta fasilitas yang memadai. Sekolah yang kecil
adalah sekolah yang cukup memenuhi syarat minimal dari ketentuan yang
berlaku.
Tipe sekolah secara implisit menunjukkan besar kecilnya sekolah yang
bersangkutan. Dengan begitu akan mempengaruhi penyusunan struktur organisasi
sekolah karena makin besar jumlah murid tentu saja semakin beraneka ragam
kegiatan yang dapat dilakukan baik yang bersifat kurikuler maupun kegiatan-
kegiatan penunjang pendidikan.
21
di kota, demikian pula sekolah lanjutan pertama yang kini mulai didirikan hampir
di setiap daerah kecamatan, kegiatan dan programnya tentulah berbeda dengan
sekolah-sekolah lanjutan di kota apalagi di kota besar. Ada kecenderungan yang
nyata, bahwa sekolah-sekolah di pedesaan lebih berintegrasi dengan masyarakat
sekitarnya. Hal ini berakibat pula ada hubungan yang lebih akrab diantara orang
tua murid dengan sekolah.
Dari segi keadaan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah mungkin ada
dalam lingkungan masyarakat petani, masyrakat nelayan, masyarakat buruh,
masyarakat pegawai negeri, dan lain-lain. Perhatikan kelompok masyarakat yang
berbeda ini terhadap dunia pendidikan bagi anak-anak mereka di sekolah pasti
menunjukkan berbagai variasi perbedaan. Oleh karenanya dalam penyusunan
struktur organisasi sekolah, hal-hal tersebut perlu diperhatikan.
22
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan
tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan
lingkungan.
Struktur organisasi sekolah terdiri dari kepala sekolah, komite sekolah, wakil
kepala sekolah, koordinator BK, guru dan siswa. Masing-masing memiliki tugas,
wewenang dan peran.
Organisasi sekolah itu penting karena melalui struktur organisasi yang ada
tersebut orang akan mengetahui apa tugas dan wewenang kepala sekolah, apa tugas
guru, apa tugas karyawan sekolah (yang biasa dikenal sebagai pengawai tata usaha).
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun organisasi sekolah
antara lain adalah tingkat sekolah, jenis sekolah, besar kecilnya sekolah, letak dan
lingkungan sekolah.
B. Saran
Tiap anggota harus melakukan koordinasi dengan anggota yang lainnya sehingga
dapat tercipta keharmonisan. Demi mewujudkan visi dan misi sekolah, maka dalam
menjalankan setiap tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari masing-masing
anggota organisasi sekolah diharapkan mampu berkoordinasi dengan baik.
24