SKRIPSI
Disusun oleh :
C. Bintarti Novi Suryani
NIM : 003114019
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
Penulis
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria karena berkat
karunia dan rahmat yang telah diberikan , penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
dan menulis skripsi ini. Namun berkat kasih, bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak, baik langsung maupun tak langsung, akhirnya skripsi ini dapat
2. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc selaku Dekan FMIPA USD
Yogyakarta.
3. Bapak dan Ibu Dosen FMIPA yang telah memberikan ilmu kepada
5. Bapak Sopir Angkot twety dan bus kota jalur 2 yang telah
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Kakak-kakakku tercinta.
Prast, Wawan, Willy, Feliks, Ferry, Narto, Toni, Wahyu Broto, Fr.
Jayasewaya, Netty.
01
10. Teman-teman Jumping Choir, mas Hahan, mbak Tyas dan keluarga
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk menerima kritik serta saran yang
bermanfaat bagi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSEMBAHAN v
ABSTRAK vi
ABSTACT vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Batasan Masalah 3
D. Manfaat Penulisan 4
E. Tujuan penulisan 4
F. Metode Penulisan 4
G. Sistematika Penulisan 4
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Analisis Variansi 23
C. Kontras 31
D. Rancangan Percobaan 33
2. Dasar Percobaan 34
D. Algoritma Yates 61
A. Pembauran 72
3. Mengabungkan Pecahan 98
LAMPIRAN 109
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 77
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 23
Tabel 2.2 29
Tabel 2.3 29
Tabel 2.4 31
Tabel 3.1 41
Tabel 3.2 43
Tabel 3.3 46
Tabel 3.4 47
Tabel 3.5 48
Tabel 3.6 51
Tabel 3.7 52
Tabel 3.8 53
Tabel 3.9 58
Tabel 3.10 64
Tabel 3.11 65
Tabel 3.12 66
Tabel 4.1 73
Tabel 4.2 75
Tabel 4.3 75
Tabel 4.4 78
Tabel 4.5 79
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.6 80
Tabel 4.7 86
Tabel 4.8 89
Tabel 4.9 90
Tabel 4.10 93
Tabel 4.11 96
Tabel 4.12 98
Tabel 4.13 99
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
analisis yang obyektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang
dibahas.
percobaan tak lengkap ialah percobaan yang sebagian perlakuannya ada yang
kehidupan sehari-hari:
mempengaruhi hasil panenan padi, maka ia meneliti dua jenis varietas, dua
konsentrasi reaktan mempunyai dua jenis yaitu yang berkadar 15% dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kotak B.
pada percobaan tersebut terdiri atas dua faktor atau lebih (k>2) yang
yang homogen sulit atau bahkan tidak mungkin dicapai, maka dapat dilakukan
blok yang berukuran lebih kecil. Dengan pembauran ini akan di dapat keadaan
memerlukan biaya, waktu dan materi yang cukup banyak. Jika dalam
B. RUMUSAN MASALAH
2 k dengan pembauran.
C. PEMBATASAN MASALAH
Penulisan skripsi ini tidak membahas semua teori yang berhubungan dengan
ini.
D. MANFAAT PENULISAN
E. TUJUAN PENULISAN
perulangan fraksional.
F. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka yaitu
faktorial.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Sebagai gambaran tentang hal apa saja yang dibahas dalam penulisan
ini , berikut adalah sistematika pembahasan yang ada dalam skripsi ini.
Bab I membahas tentang gambaran umum skripsi ini yang terdiri dari latar
Pada bab III berisi tentang rancangan percobaan faktorial 22,23, 2k dan
algoritma Yates yang akan digunakan untuk menghitung jumlah kuadrat dan
dan dalam p blok serta perulangan fraksional dalam rancangan faktorial 2k.
BAB II
LANDASAN TEORI
sangat diperlukan.
Definisi 2.1
1 x
2
1
f ( x) = e 2 untuk - <x<
2
Teorema 2.1
Jika X variabel random yang berdistribusi normal maka rata-rata dan variansi
Bukti:
1 x
2
E[X ] =
x
x. f ( x)dx =
2
e dx
2
x
misal y = maka
(y + ) 2 y 2 (y + ) 2 y 2
1 1
E [X ] = 2 e dy = 2 e dy
1 2 1 2
y 1 y
=
2
ye
2
dy +
2
e 2
dy = 0 + 1 =
1 ( x )2
(x )2
[
V (X ) = E ( X ) = 2
] (x ) . f ( x)dx =
2
e 2 2
dx
2
x
misal y = maka
V [X ] =
(y )2 1
y2
2
e 2
dy
( y )2 e 12 y dy 2
=2
2
y 1 2
y
1
1 2
y
=
2
e 2
+ e 2
dy
2 2
= 2 (0 + 1)
= 2
Teorema 2.2
momennya adalah:
1
t + 2t 2
m X (t ) = e 2
Bukti:
m X (t ) = E e tx[ ]
= e tx . f ( x )dx
1 ( x )2
1
= e tx
e 2 2
dx
2
(
2 2tx x 2 2 x + 2 )
1
= e 2 2
dx
2
( ) ( )
x 2 2 + 2t x + + 2t ( 2 2t + 4t 2
2
1
=
2
e 2 2
dx
2 2t + 4t 2
( ) ( )
x 2 2 + 2t x+ + 2t 2
1
=e 2 2
2 2
e dx
2
2 2t + 4t 2
(x ( + t )) 2 2
1
=e 2 2
2 2
e dx
2
1
t + 2 t 2
=e 2
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teorema 2.3
Jika X1, X2, X3, ,Xn suatu sampel random berukuran n dari suatu distribusi
1 n
X = Xi
n i =1
2
berdistribusi normal dengan rata-rata dan variansi
n
Bukti:
Karena X1, X2, X3, ,Xn adalah sampel random dari populasi normal dengan rata-
rata dan variansi 2 dan Xi adalah variabel random saling bebas yang
1 n
X i = (X 1 ) + (X 2 ) + (X 3 ) + + (X n )
1 1 1 1
Selanjutnya X =
n i =1 n n n n
1
E (X ) = E ( X 1 ) + ( X 2 ) + ( X 3 ) + + ( X n )
1 1 1
n n n n
1 1 1 1
= + + + +
n n n n
=
1
V (X ) = V ( X 1 ) + ( X 2 ) + ( X 3 ) + + ( X n )
1 1 1
n n n n
1 2 1 2 1 2 1
= 2
+ 2 + 2 + + 2 2
n n n n
1
= 2 n 2
n
2
=
n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
distribusi sampel X sama dengan rata-rata dari variabel random Xi dan variansi
2
variansi X = maka:
n
X X X
Z= =
X
n
Misalkan X dan Y dua variabel random, dengan fungsi pembangkit momen mX(t)
dan mY(t). Jika mX(t) = mY(t) untuk semua nilai t, maka X adan Y mempunyai
Definisi 2.2
Fungsi gamma didefinisikan dengan (k ) = t k 1 e t dt untuk semua k >0
0
Definisi 2.3
r 2 2
2
11
Teorema 2.5
r
1 2
m X (t ) =
1 2t
Bukti:
bawah ini:
m X (t ) = e tx f ( x)dx
0
r 1
1 1 x
m X (t ) = e tx
x2 e 2
dx
r 2
r
0
2
2
r
misalkan a = 1 maka
2
x
1
m X (t ) = e tx
x a
e 2
dx
0
(a + 1)2 a +1
x (1 2 t )
xa
= e 2
dx
0 (a + 1)2
a +1
misalkan y = x (1 2t ) maka
a
y 2
y
e
1 2t dy
m X (t ) =
0
(a + 1)2 a +1
(1 2t )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
y
a
1 1 y ae 2
= a +1
dy
1 2t 1 2t 0 (a + 1)2
y
a 2
1 y e
a +1
= dy
(1 2t ) 0 (a + 1)2 a +1
1
=
(1 2t ) a +1
1
untuk t< maka diperoleh fungsi pembangkit momen dari distribusi Khi-
2
kuadrat
r
1 1 2
yaitu m X (t ) = = .
1 2t
r
(1 2t ) 2
Teorema 2.6
X
2
Bukti:
[ ] [ ] f (z )dz dengan
w
Misal fungsi distribusi FW (w) = P Z 2 w = P w Z w =
w
dy
transformasi z = y sehingga dz = maka
2 y
w w 1 2 w 1 2
1
FW (w) = 2 f ( z )dz = 2
y dy 1 y
e 2
= e 2
dy, w 0
0 0 2 2 y 0 2 y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1 w
1
karena f(w)=FW(w) maka f (w) =
1
w2 e 2
berdasarkan Definisi 2.2 maka
2
Teorema 2.7
Jika variabel random X1.X2,,Xk berdistribusi normal dan saling bebas dengan
X
k 2
U = i
i =1
Bukti:
Xi
Jika Z i = maka Zi berdistribusi normal standar. Maka fungsi pembangkit
t zi2
[ ]
k
[ ] k 2
k
= E e i =1 = E e tzi = E e tzi
2
mU (t ) = E e tu
i =1 i =1
dengan
[ ]
tz 2 1
1 2 1
zi 1 (1 2 t ) zi2
e i 2 e
2
E e tzi = 2
dz = e 2
dz
2
1
untuk t < maka
2
[ ]
1 2t
1
1 (1 2 t ) zi2 1
2
E e tzi = e 2
dz =
1 2t 2 1 2t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1 2t
1
(12 t ) zi2
Karena
2
e 2
dz menunjukkan luas daerah di bawah kurva normal
E [e ]=
1 k k
1 1 2
dengan variansi . Maka
tz i2
= merupakan
1 2t i =1 i =1 1 2t 1 2t
X
k 2
Teorema 2.8
Jika X merupakan rata-rata dari X1, X2, X3, ,Xn adalah sampel random
2
berukuran n yang mempunyai rata-rata dan variansi maka:
n
U=
(X ) 2
2
n
Bukti:
2 X
, maka Z = berdistribusi normal standart, sehingga Fungsi Pembangkit
n
n
t z2
k
[ ]
mU (t ) = E e tu = E e i = 1
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
[ ]= e
1 2 z2
1 1
1 (1 2 t )Z 2
dz =
tz 2 tz 2
Ee e e 2
dz
2 2
1
untuk t < maka
2
1
[ ]=
1 2t 1 2
1
1 (1 2 t ) z 2 1
tz 2
Ee e 2
dz = =
1 2t 2 1 2t (1 2t )
derajat bebas 1.
Teorema 2.9
Andaikan X1, X2, X3,, Xn adalah sampel random yang saling bebas dan
berukuran n dari suatu distribusi normal yang mempunyai rata-rata dan variansi
Xi
2 maka Z i = adalah sampel random yang saling bebas dan
Xi
n n 2
derajat bebas n.
Bukti:
Karena X1, X2, X3,,Xn adalah sampel random yang saling bebas dan berukuran n
X
Zi = i berdistribusi normal standar. Sampel Zi saling bebas sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
X n n 2
Teorema 2.10
Jika X1, X2,, Xn merupakan sampel dari distribusi normal dengan rata-rata dan
variansi 2 maka:
Z i2 =
(n 1)S 2
2
Bukti:
( X i ) = [(X i X ) + (X )]
n n
2
i =1 i =1
= ( X i X ) + (X ) + 2( X ) (X i X )
n n n
2 2
i =1 i =1 i =1
karena
n
2( X ) ( X i X ) = 2( X ) X i X
n n
i =1 i =1 i =1
n n
= 2 X X i XnX X i + nX
i =1 i =1
n n
n Xi n Xi
= 2 X X i Xn i =1 X i n i =1
i =1 n i =1 n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
n n n n
= 2 X X i X X i X i X i
i =1 i =1 i =1 i =1
=0
maka
2
= ( X i X ) +n(X )
n n
(X i )
2 2
i =1 i =1
Dan
(X X)
n n
(X i )
2 2
i =1
= i =1
i
+
( Xi )
2
2 2 2
n
=
(n 1)S 2 + ( X i )2
2 2
n
2.8 maka
( X i )2 berdistribusi Khi-kuadrat dengan derajat bebas 1 dan
2
n
n
(X )
2
i
i =1
berdasarkan Teorema 2.9 maka berdistribusi Khi-kuadrat dengan
2
S2
derajat bebas n, maka (n 1) berdistribusi Khi-kuadrat dengan derajat bebas (n-
2
1).
bebas dan masing-masing dibagi dengan derajat bebasnya. Jadi dapat ditulis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
X
F= u
Y
v
Teorema 2.11
Jika X dan Y variabel random yang saling bebas dan masing-masing berdistribusi
X
random F = u
mempunyai fungsi densitas probabilitas
Y
v
u +v u 2 f u2 1
u
2 v , f >0
f F ( f ) = u v u u +2 v
f +1
v 2 v
0 , f 0
Bukti:
1
u
1
x
x 2
e 2
,x > 0
u u
f X ( x ) = 2 2
2
0 ,x 0
1
v
1
y
y 2 e 2
,y>0
v
f Y ( y ) = v 2 2
2
0 ,y0
19
u x v y
1 1
f X ,Y ( x, y ) =
1 1
u
x 2
e 2
v
y 2
e 2
u v
2 2 2 2
2 2
u v x+ y
1 1 1
= u +v
x 2
y 2
e 2
u v
2 2
2 2
x
f = y
u
h: v
z = y
x x v xv
f = y
u
= =
v u y uy
u u
x= fy karena z = y maka x = fz
v v
u
x = fz
h: v
z = y
x u u y
= fz = z = (z ) = 0
f f v v f f
x u u y
= fz = f = (z ) = 1
z z v v z z
x x
f z
J ( x, y ) = y y
f z
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
u u
f u
= v v = z sehingga J = z
z u
0 1 v v
Transformasi ini satu-satu memetakan titik {(u, v) 0 < u < ,0 < v < }ke
himpunan {( f , z ) 0 < f < ,0 < z < } maka diperoleh distribusi gabungan F dan
Z:
( f , z ) = f F ,Z ( f , z ) J
u
1
u 2 u fz + z
fz v v
= v
z 2
1
e
2
u
z
u +v
u v 2 v
2
2 2
u
1 u
u 2
u u
fz + z
1 1
v
f 2
z 2
v 2
( f , z ) =
v 1 u
u +v
z2 e
z
u v 2 v
2
2 2
u
1
u 2
u
1
f2 u +v
2
z u
f +1
= v
z 2
e 2 v u
z
u +v
u v 2 v
2
2 2
u
u 2 2 1
u
f u +v
1
z u
f +1
= v
z 2
e 2 v
u +v
u v 2
2
2 2
Maka
f F ( f ) = ( f , z )dz
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
u
u 2 2 1
u
f u +v
1
z u
f +1
= v
z 2
e 2 v
dz
u +v
0 u v
2 2
2 2
u
u 2 2 1
u
f u +v
1
z u
f +1
v
u +v
= z 2
e 2 v
dz
u v 2 0
2
2 2
1
z u u
Untuk menentukan fF(f) dimisalkan : t = f + 1 sehingga z = 2t f + 1
2v v
1
u
dan dz = 2 f + 1 dt .Maka diperoleh
v
u
u 2 2 1
u
u +v
f
u 1
1 1
2t f + 1 u
fF ( f ) =
2
v
u v 2
u +v 0 v e t 2 f + 1 dt
v
2
2 2
u
u 2 2 1
u
f u +v
u +v
1 1 u + v
v 1 u 2 u 1
t
t
= u +v
2 2 f + 1 2 f + 1 2
e dt
u v 2 v v
2 0
2 2
u
u 2 2 1 u+v
u
f
= v
2
u +v
u v
u 2
2 2 f + 1
v
u
u+v
u
u 1
f 2
2
v 2
, f >0
Jadi terbukti bahwa . f F ( f ) = u v u +v
2 u 2
2 f + 1
v
0 , f 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pembilang F selalu ditulis lebih dahulu kemudian diikuti oleh derajat bebas yang
berkaitan dengan variabel random Khi-kuadrat yang muncul pada penyebut. Jadi
kurva distribusi F tidak hanya bergantung pada kedua parameter u dan v, tetapi
juga pada urutan penulisannya. Begitu pula jika kedua bilangan ini ditentukan
Teorema 2.12
Jika S12 dan S22 variansi sampel random yang saling bebas berukuran n1 dan n2
S12
12 22 S12
F= =
S 22 12 S 22
22
Bukti:
diperoleh:
Z 2
=
(n1 1)S12
dan Z 2
=
(n2 1)S 22
1
12 2
22
bebas u=n1-1 dan v=n2-1. Karena kedua sampel diambil secara random maka
variabel random tersebut saling bebas. Jika Z12 = X dan Z 22 = Y maka dengan
23
(n1 1)S12
Z12 2
S12
(n1 1) = 12 = 22 S12
1
X
F= u= u =
Y Z 22 (n2 1)S 22 S 22 12 S 22
v
v 2
2
2
(n2 1)
2
dan variabel random F berdistribusi-F dengan derajat bebas u=n1-1 dan v=n2-1.
B. Analisis Variansi
Ho : 1 = 2 = 3 == k
Misalkan Xij adalah sampel ke-j dari populasi ke-i, maka data- data dari n
24
Dengan:
X i,j : Sampel kei dari populasi ke-j, dengan i = 1, 2, 3,,k dan j =1, 2,
3,,n
X ij = i + ij (2.1)
dengan :
i : parameter rata-rata.
i
= i =1
X ij = + i + ij (2.2)
k k
dengan: = (
i =1
i
i =1
i )= 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Sehingga hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua nilai rata-rata ke-k
kurangnya ada dua rata-rata tidak sama. Dapat dinyatakan sebagai berikut:
H o :1 = 2 = = k = 0
Sehingga Uji yang akan digunakan berdasarkan pada perbandingan dua nilai
dugaan bebas dari kesamaan variansi populasi 2. Kedua nilai dugaan tersebut
Teorema 2.11
(X X .. ) = n ( X i. X ) + (X ij X i. )
k n k k n
2 2 2
ij
i =1 j =1 i =1 i =1 j =1
Bukti :
[ ]
2 2
(X X ) = ( X i. X ) + (X ij X i. )
k n k n
ij
i =1 j =1 i =1 j =1
i =1 j =1
[
= ( X i. X ) + 2( X i. X )(X ij X i. ) + (X ij X i. )
k
2 2
]
= ( X i. X ) + 2 ( X i. X )(X ij X i. ) + (X ij X i. )
k n k n k n
2 2
i =1 j =1 i =1 j =1 i =1 j =1
i =1
26
k n
2 ( X i. X )(X ij X i. ) = 2 ( X i. X )(X ij X i. )
k n
i =1 j =1 i =1 j =1
k n
= 2 ( X i. X ) (X ij X i. )
n
i =1 j =1 j =1
k n n
= 2 ( X i. X ) (X ij ) nX i.
i =1 j =1 j =1
n
X ij
= 2 ( X i. X ) (X ij ) n
k
n
n
j =1
n
i =1
j =1
j =1
k n
= 2 ( X i. X )(0)
i =1 j =1
=0
(X X .. ) = n ( X i. X ) + (X ij X i. ) .
k n k k n
2 2 2
Jadi terbukti ij
i =1 j =1 i =1 i =1 j =1
persamaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Salah satu nilai dugaan bagi 2 yang didasarkan pada k-1 derajat bebas
adalah:
(X X .. )
k
2
i.
JK P
S12 = = i =1
(2.8)
k 1 k 1
Bila Ho benar, S12 merupakan penduga tak bias bagi 2. Jika H1 benar
maka JKP cenderung menghasilkan nilai yang lebih besar, artinya S12 menduga
lebih dari 2. Nilai dugaan bagi 2 yang lain berdasarkan pada k(n-1) adalah:
(X X i. )
k n
2
ij
JK E i =1 j =1
S 22 = = (2.9)
k (n 1) k (n 1)
Apabila hipotesis nol benar, maka penduga tak bias bagi 2 adalah:
JK T
S2 = (2.10)
kn 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Teorema 2.11 tidak hanya menguraikan Jumlah Kuadrat Total, tetapi juga jumlah
S12 dan S 22 .
S12
f = 2 (2.12)
S2
Bila hipotesis nol benar, maka Persamaan (2.12) merupakan variabel random F
yang mempunyai distribusi-F dengan derajat bebas (k-1) dan k(n-1). Jika Ho salah
maka S12 menduga lebih dari 2 sehingga diperoleh uji variansi satu arah dengan
daerah kritis yang seluruhnya terletak di ujung kanan fungsi distribusinya. Dan
menghasilkan:
k n
X ..2
JK T = X ij
2
(2.14)
i =1 j =1 kn
X 2
i.
X ..2
JK P = i =1
(2.15)
n kn
JK E = JKT JK P (2.16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(X X i. )
Eror k n
JK E
S 22 =
2
i =1 j =1
ij k(n-1) k (n 1)
(X X i. )
Total k n
2
ij nk-1
i =1 j =1
Contoh 2.1
Sebuah pabrik tas menggunakan kertas sebagai bahan pelapis tas yang akan
Diduga kekuatan daya renggang kertas adalah fungsi konsentrasi kekerasan kayu
kekerasan kayu yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Dalam
30
Jawab:
daya renggang produksi tas. Hipotesis nol menyatakan bahwa rata-rata daya
a. Ho : 1 = 2 = 3 =4 = 5
X ..2
( ) 376 2
5 5
JK T = X ij = 7 2 + 7 2 + + 15 2 + 112 = 636.96
2
i =1 j =1 5.5 25
5
X 2
i.
X ..2 ( )
49 2 + 77 2 + + 54 2 376 2
JK P = i =1
= = 475.76
5 5.5 5 25
sehingga
JK P 475.96
S12 = = = 118.99
k 1 4
JK E 161.20
S 22 = = = 8.06
k (n 1) 20
S12 118.99
f = 2 = = 14.763 .
S2 8.06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5-1= 4 dan derajat bebas penyebut 25-5 =20. Maka dari tabel nilai
d. Karena f = 14.76 4.43 maka hipotesis nol di tolak. Jadi ada perbedaan
C. Kontras
apakah rata-rata perlakuan sama atau tidak. Tetapi dalam penelitian sering
32
Dalam Contoh 2.1 misal diduga bahwa konsentrasi jenis 1 dan 5 akan
H 0 : 1 = 5
H 1 : 1 5
Hipotesis ini dapat diuji dengan menggunakan sebuah kombinasi linear dari total
perlakuan X 1. X 5. = 0
Jika diduga rata-rata perlakuan konsentrasi 1 dan 3 tidak berbeda dari rata-rata
H 0 : 1 + 3 = 4 + 5
H 1 : 1 + 3 4 + 5
X 1. + X 3. X 4. X 5. = 0
33
a
Q = qi X i (2.17)
i =1
a
dengan q
i =1
i = 0 , Xi total perlakuan ke-i, a banyaknya perlakuan, qi merupakan
2
a
q i X i
JK Q = i =1 a = Q
2
a
(2.18)
n qi2 n qi2
i =1 i =1
eror (JKE), maka statistik yang dihasilkan akan berdistribusi F dengan derajat
bebas 1 dan N-a. Dengan N merupakan total pengamatan dan a adalah banyaknya
perlakuan.
D. Rancangan Percobaan
diketahui antara lain apa yang dimaksud dengan percobaan, dan hal-hal yang
perlu diperhatikan saat membuat sebuah rancangan percobaan. Pada bagian ini
nya sebuah percobaan adalah untuk menyelidiki hubungan antar perlakuan yang
34
diperlukan, hal ini bertujuan agar data yang diperoleh relevan digunakan dan
a. Percobaan pendahuluan
beberapa perlakuan.
b. Percobaan sebenarnya
dianalisis.
c. Percobaan demontrasi
merupakan hal terpenting karena dengan perumusan masalah yang rinci akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
objektif.
percobaan:
variabel bebas.
Taraf (level) merupakan perlakuan terhadap setiap faktor. Ada dua jenis taraf
yaitu taraf kualitatif dan kuantitatif. Taraf kualitatif adalah taraf yang berupa
data kualitatif (qualitative data) dan taraf kuantitatif adalah taraf yang berupa
data yang bukan berupa angka. Data ini dibagi menjadi dua yaitu data nominal
dan data ordinal. Data kuantitatif (quantitative data) merupakan data yang
berupa angka dalam arti sebenarnya. Data kuantitatif dapat dibagi menjadi dua
36
efisiensi percobaan.
f. Analisis data
Dengan analisis statistik yang tepat maka akan diperoleh kesimpulan yang
g. Kesimpulan
a. Randomisasi
antar eror.
percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Replikasi
sama.
dan banyaknya materi percoban. Jika jumlah perlakuan dan materi cukup
banyak dan homogen maka tidak memerlukan replikasi yang banyak, hal ini
c. Pemblokan
percobaan dengan variansi dalam kelompok tetap kecil dan variansi antar
38
tidak lengkap adalah rancangan percobaan yang hanya sebagian dari perlakuan
dengan batasan tiga atau lebih. Sedangkan contoh kelompok tidak lengkap adalah
Rancangan jenis ini digunakan untuk percobaan yang mempunyai materi dan
materi dan setiap amatan dalam kelompok dapat diulang. Rancangan faktorial
bujursangkar latin dan crossover design, sedang contoh kelompok dengan tiga
atau lebih pembatasan adalah rancangan bujursangkar latin graeco dan rancangan
39
BAB III
dari sebuah percobaan ditentukan oleh kombinasi dari setiap kombinasi taraf di
setiap faktornya. Jika dalam sebuah percobaan akan meneliti semua kombinasi
setiap faktornya. Misal suatu percobaan akan membandingkan lima jenis varietas
tanaman dengan tiga cara bercocok tanam yang berbeda. Maka akan diperoleh
berbeda.
faktor dimana setiap faktornya terdiri atas dua taraf. Misal sebuah percobaan yang
hanya melibatkan dua macam temperatur ekstrim yaitu tinggi dan rendah, dua
jenis mesin cuci yaitu jenis lama dan jenis baru. Jika suatu percobaan yang
melibatkan k buah faktor yang masing-masing faktor mempunyai dua taraf maka
percobaan itu disebut percobaan faktorial 2k. Banyaknya taraf 2 ditulis sebagai
bilangan pokok dan k yang merupakan banyaknya faktor ditulis sebagai pangkat.
Misal sebuah rancangan percobaan akan melibatkan dua faktor yaitu A dan B,
masing- masing faktor terdiri atas dua taraf, maka termasuk rancangan percobaan
40
faktor yang terlibat adalah tetap dan pengamatan yang diambil berdistribusi
normal.
faktor dan masing-masing faktor mempunyai dua taraf. Misal dalam suatu
terdapat 4 buah kombinasi perlakuan yaitu a1b1, a1b2 ,a2b1 dan a2b2. Dan untuk
Taraf dalam rancangan percobaan faktorial akan dibedakan menjadi taraf rendah
dan tinggi. Taraf rendah (low level) akan dinotasi dengan (-) dan taraf tinggi (
high level) yang dinotasikan dengan (+). Indeks 1 menyatakan taraf rendah dan
Keberadaan suatu huruf menyatakan faktor yang bersangkutan berada pada taraf
bahwa faktor yang bersangkutan berada pada taraf rendah. Jika semua faktor pada
taraf yang rendah maka dinyatakan dengan notasi (1). Misal kombinasi perlakuan
a menyatakan jumlah pengamatan dengan taraf faktor A lebih tinggi dari taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
faktor B, b menyatakan jumlah pengamatan dengan taraf faktor B lebih tinggi dari
taraf faktor A, ab menyatakan jumlah pengamatan kedua faktor pada taraf yang
Faktor A
a1 a2
B b1 (1) a
b2 b ab
Selain itu dalam rancangan percobaan sering terdapat istilah efek utama
dan efek sederhana. Efek sederhana adalah perbedaan pengamatan pada taraf
tinggi dan taraf rendah dari suatu faktor, sedangkan efek utama adalah rata-rata
Efek sederhana dari faktor A terhadap b1 adalah (a-(1))/n sedang efek sederahana
faktor A pada b2 adalah (ab-b)/n. Efek sederhana faktor B pada a1 adalah (b-(1))/n
Karena efek utama adalah rata-rata dari efek sederhana maka efek utama faktor A
1 ab b a (1) 1
A= + = (ab + a b (1) ) (3.1)
2 n n 2n
1 ab a b (1) 1
B= + = (ab + b a (1) ) (3.2)
2 n n 2n
faktor A pada taraf b1 dengan taraf b2 atau selisih dari efek sederhana faktor B
42
AB =
1
{(ab b ) (a (1))} = 1 (ab + (1) a b ) (3.3)
2n 2n
Persamaan (3.1), (3.2) dan (3.3) dapat dinyatakan dengan menghitung selisih rata-
rata hasil pengamatan suatu faktor pada kedua taraf. Sehingga untuk efek utama
A = X A+ X A
ab + a b + (1) 1
= = (ab + a b (1) ) (3.4)
2n 2n 2n
B = X B+ X B
ab + b a + (1) 1
= = (ab + b a (1) ) (3.5)
2n 2n 2n
sedangkan untuk interaksi AB merupakan rata-rata dari selisih (ab dan (1))
ab + (1) b + a 1
AB = = (ab + (1) a b ) (3.6)
2n 2n 2n
percobaan faktorial terdapat kontras dengan derajat bebas tunggal untuk rata-rata
tabel tanda plus (+) dan minus dapat digunakan untuk menentukan tanda setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kombinasi perlakuan sebuah kontras. Tabel 3.2 menunjukan tanda kontras untuk
percobaan faktorial 22. Pada bagian baris menyatakan kombinasi perlakuan dan
untuk bagian kolom menyatakan efek utama dengan ditambah kolom identitas
yang diberi lambang I. Kolom indentitas selalu berisikan tanda (+), dan untuk
kolom faktor diisi sesuai dengan apakah faktor tersebut berada pada taraf tinggi
atau rendah dalam kombinasi perlakuan yang bersesuaian, misal pada kombinasi
(1) faktor A berada pada taraf yang rendah maka pada kolom A diisi tanda (-),
pada kombinasi a faktor A berada pada taraf tinggi maka pada kolom A berisi
tanda (+) dan seterusnya. Sedangkan interaksi antar perlakuan merupakan hasil
kombinasi efek
perlakuan I A B AB
(1) + - - +
a + + - -
b + - + -
ab + + + +
dengan cara mengalikan tanda dalam kolom I dengan kombinasi perlakuan yang
ada dalam baris kemudian jumlahkan. Dengan menggunakan persamaan (2.1) dan
koefisien kontras dalam Tabel 3.2 maka kontras untuk faktor A (QA), kontras
untuk faktor B (QB), dan kontras untuk interaksi faktor A dan B(QAB) dapat
dinyatakan:
44
Dari persamaan (3.7), (3.8) dan (3.9), kontras A merupakan jumlah kombinasi
perlakuan faktor A pada taraf tinggi dikurangi taraf rendah, kontras B merupakan
jumlah kombinasi perlakuan faktor B pada taraf tinggi dikurangi taraf rendah
perlakuan.
AB adalah
JK A =
(Q A ) 2
=
(ab + a b (1)) 2
(
n ( 1) + 12 + ( 1) + 12
2 2
) 4n
(3.10)
JK B =
(QB ) 2
=
(ab + b a (1)) 2
(
n ( 1) + ( 1) + 12 + 12
2 2
) 4n
(3.11)
JK AB =
(Q AB ) 2
=
(ab + (1) a b )2
(
n 12 ( 1) + ( 1) + 12
2 2
) 4n
(3.12)
sebagai berikut:
X ijk = + i + j + ( ) ij + (ij )k
dengan:
45
()ij : Pengaruh perlakuan kombinasi faktorA dan B pada taraf ke-i dan
ke-j
2 2 n
X 2
JK T = X ijk2 (3.13)
i =1 j =1 k =1 4n
Secara simbolis jumlah kuadrat total (JKT) dalam persamaan (3.9) dapat ditulis
JKE=JKT-JKA-JKB-JKAB B (3.15)
sedangkan untuk error mempunyai derajat bebas sebanyak 4(n-1) dan untuk total
pengamatan mempunyai derajat bebas 4n-1. Maka rata-rata kuadrat (RJK) dari
JK A
RJK A = = JK A (3.16)
1
JK B
RJK B = = JK B (3.17)
1
JK AB
RJK AB = = JK AB (3.18)
1
JK E
RJK E = (3.19)
4(n 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Setelah mencari nilai RJK untuk setiap faktor dan kombinasinya maka dapat
RJK B
FB = (3.21)
RJK E
RJK AB
FAB = (3.22)
RJK E
Contoh 3.1
Suatu percobaan kimia akan meneliti pengaruh konsentrasi reaktan dan jenis
katalis terhadap perubahan hasil suatu proses kimia, sehingga akan diperoleh hasil
maksimum. Konsentrasi reaktan yang diteliti terdiri dari 2 perlakuan yaitu pada
konsentrasi 15% dan 25% sedang untuk jenis katalis ada 2 macam yaitu jenis 1
dan 2. Untuk setiap kombinasi perlakuan akan mendapat replikasi sebanyak tiga
kali. Hasil perubahan proses kimia tersebut tampak seperti dalam Tabel 3.3
Dari percobaan kimia tersebut apakah akan terjadi perbedaan rata-rata dari setiap
47
Jawab:
Percobaan dalam contoh 3.1 termasuk dalam percobaan faktorial 22, karena setiap
faktornya mempunyai dua buah taraf. Misalkan faktor A adalah jenis reaktan
dengan taraf a1 adalah 15% dan a2 adalah 25% sedang faktor B adalah jenis
katalis dengan jenis 1 sebagai taraf b1 dan jenis 2 sebagai taraf b2. Tabel 3.3
Faktor A
a1 a2
B b1 80 100
b2 60 90
Dengan mengunakan persamaan (3.1), (3.2), (3.3) maka nilai estimasi untuk efek
A=
1
(ab + a b (1)) = (90 + 100 60 80) = 50 = 8,33
2n 23 6
B=
1
(ab + b a (1)) = (90 + 60 100 80) 30
= = 5,00
2n 23 6
AB =
1
(ab + (1) a b ) = (90 + 80 100 60) = 10 = 1,67
2n 23 6
Sebelum mencari Jumlah kuadrat (JK) terlebih dahulu menentukan Kontras dari
kontras A = 90 + 100 60 80 = 50
kontras B = 90 + 60 100 80 = 30
kontras AB = 90 + 80 100 60 = 10
48
2 2 n
X 2
JK T = X 2
ijk
i =1 j =1 k =1 4n
= 28 2 + 25 2 + 27 2 + + 29 2
(28 + 25 + 27 + + 29 )
2
= 9398
108900
43 12
= 9398 9097 = 323
dan dengan persamaan (3.15) maka akan diperoleh
JK E = JK T JK A JK B JK AB
JK E = 323 208,33 75 8,33 = 31,34
Dari semua proses perhitungan diatas, maka dapat dibentuk tabel Analisis
Dari Tabel (3.5) maka faktor A dan B berpengaruh secara signifikan terhadap
perubahan hasil reaksi kimia. Karena nilai F0 lebih besar dari Ftabel(=5.32). Dan
nilai estimasi untuk A = 8.33 dan B = -5.00 sedangkan kombinasi jenis reaktan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dan katalis (AB) tidak berpengaruh terhadap perubahan hasil percobaan. Dari
analisis variansi diatas maka dapat ditentukan model matematika untuk percobaan
tersebut
8.33 5
Y = 27.5 + X1 X 2
2 2
Y = 27.5 + 4.165 X 2.5 X
1 2
Dengan 27.5 adalah rata-rata pengamatan, X1 adalah jenis reaktan dan X2 adalah
jenis katalis. Nilai X1 dan X2 adalah 1 atau 1 sesuai taraf dalam kombinasi
perlakuan.
Dengan mengunakan model tersebut maka akan didapat nilai dugaan untuk setiap
nilai error (e) untuk kombinasi perlakuan (1) disetiap replikasinya adalah sebagai
berikut:
e1 = 28 25.835 = 2.165
e2 = 25 25.835 = 0.835
e3 = 27 25.835 = 1.165
sebagai berikut:
e4 = 36 34.165 = 1.835
e5 = 32. 34.165 = 2.165
e6 = 32 34.165 = 2.165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
nilai error (e) untuk kombinasi perlakuan b disetiap replikasinya adalah sebagai
berikut:
e7 = 18 20.835 = 2.835
e8 = 19 20.835 = 1.835
e9 = 23 20.835 = 2.165
nilai error (e) untuk kombinasi perlakuan ab disetiap replikasinya adalah sebagai
berikut:
Dari nilai error yang didapat maka kombinasi perlakuan a yaitu kombinasi
perlakuan dengan faktor jenis reaktan pada taraf tinggi dan jenis reaktan pada
taraf rendah menghasilkan nilai error yang kecil sehingga kombinasi tersebut
Minitab 14 (Lampiran 4)
dengan tiga buah faktor misalnya A, B, C dan setiap faktor mempunyai dua taraf
kedelapan kombinasi perlakuan tersebut adalah (1), a ,b, c, ab, ac, bc, dan abc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
B
A b1 b2
c1 c2 c1 c2
a1 (1) c b bc
a2 a ac ab abc
Efek sederhana adalah perbedaan pengamatan pada taraf tinggi dan taraf
rendah suatu faktor maka efek sederhana untuk faktor A pada b1 dan c1 adalah (a-
(1))/n, efek sederhana untuk faktor A pada b2 dan c1 adalah (ab-b)/n, untuk faktor
A pada b1 dan c2 adalah (ac-c)/n dan untuk faktor A pada b2 dan c2 adalah (abc-
bc)/n.
Efek sederhana untuk faktor B pada a1 dan c1 adalah (b-(1))/n, untuk faktor
B pada a2 dan c1 adalah (ab-a)/n, efek sederhana faktor B pada a1 dan c2 adalah
dan faktor C pada a2 dan b1 adalah (ac-a)/n. Efek sederhana untuk faktor C pada
sederhananya. Maka efek utama untuk faktor A, B dan C adalah sebagai berikut:
1
A= ( a (1) + ab b + ac c + abc bc) (3.23)
4n
1
B= (b (1) + ab a + bc c + abc ac ) (3.24)
4n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1
C= (c (1) + ac a + ab b + abc bc ) (3.25)
4n
rata faktor pada kedua taraf. Sehingga kombinasi AB merupakan setengah dari
selisih rata-rata faktor A pada b1 dan b2, untuk kombinasi AC merupakan setengah
dari selisih rata-rata faktor A pada taraf c1 dan c2 sedangkan untuk kombinasi BC
adalah setengah dari selisih rata-rata faktor C pada taraf b1 dan b2. Adapun selisih
Tabel 3.7 : Selisih rata-rata faktor A dan C dalam rancangan percobaan faktorial
23
Karena kombinasi AB, AC dan BC adalah setengah dari selisih rata-rata faktor A
dan C maka:
Dan untuk kombinasi ABC merupakan rata-rata dari efek sederhana faktor A pada
b1c1 ditambah dengan pada taraf b2c2 dikurangi dengan efek sederhana faktor A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pada taraf b2c1 dan c2b1 atau merupakan rata-rata dari efek sederhana faktor B
pada a1c1 ditambah dengan pada taraf a2c2 dikurangi dengan efek sederhana faktor
B pada taraf a2c1 dan c2a1 atau rata-rata dari efek sederhana faktor C pada b1a1
ditambah dengan pada taraf b2a2 dikurangi dengan efek sederhana faktor C pada
Kombinasi Efek
perlakuan I A B C AB AC BC ABC
1 + - - - + + + -
a + + - - - - + +
b + - + - - + - +
ab + + + - + - - -
c + - - + + - - +
ac + + - + - + - -
bc + - + + - - + -
abc + + + + + + + +
KontrasA=(a+ab+ac+abc-(1)-b-c-bc) (3.29)
KontrasB=(b+ab+bc+abc-(1)-a-c-ac)
B (3.30)
KontrasC=(c+ac+bc+abc-(1)-a-b-ab) (3.31)
KontrasAB=(abc-ac-bc+c+ab-a-b+(1)) (3.32)
KontrasAC=(abc-ab-bc+b+ac-a-c+(1)) (3.33)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
KontrasBC=(abc-ab-ac+a+bc-b-c+(1)) (3.34)
KontrasABC=(abc-ac-bc+c-ab+a+b-(1)) (3.35)
(kontras A ) 2
JK A = (3.37)
8n
(kontras B ) 2
JK B = (3.38)
8n
(kontrasC ) 2
JK C = (3.39)
8n
(kontras AB ) 2
JK AB = (3.40)
8n
(kontras AC ) 2
JK AC = (3.41)
8n
(kontras BC ) 2
JK BC = (3.42)
8n
(kontras ABC ) 2
JK ABC = (3.43)
8n
dengan:
55
()ijk : Pengaruh kombinasi faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan C
taraf ke-k
2 2 2 n
X 2
JK T = X ijkl
2
(3.44)
i =1 j =1 k =1 l = n 8n
JKT= JKA+JKB+JKC+JKAB+JKAC+JKAB+JKABC+JKE
B (3.45)
Faktor A, B, C dan kombinasi AB, AC, BC dan ABC mempunyai 1 derajat bebas.
Sedangkan error mempunyai derajat bebas sebanyak 8(n-1) dan untuk total
JK A
RJK A = = JK A (3.47)
1
JK B
RJK B = = JK B (3.48)
1
JK C
RJK C = = JK C (3.49)
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
JK AB
RJK AB = = JK AB (3.50)
1
JK BC
RJK BC = = JK BC (3.51)
1
JK AC
MS AC = = JK AC (3.52)
1
JK ABC
RJK ABC = = JK ABC (3.53)
1
JK T
RJK T = (3.54)
8(n 1)
Sedangkan uji statistik untuk faktor A, B dan C, kombinasi AB, AC, BC dan
RJK B
FB = (3.56)
RJK E
RJKc
Fc = (3.57)
RJK E
RJK AB
FAB = (3.58)
RJK E
RJK BC
FBC = (3.59)
RJK E
RJK AC
FAC = (3.60)
RJK E
RJK ABC
FABC = (3.61)
RJK E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
cara menulis tanda (+) dan (-) secara bergantian untuk faktor A dan untuk faktor B
tanda (+) dan (-) ditulis secara berpasangan + + - -, begitu seterusnya secara
bergantian. Sehingga untuk faktor utama K akan berisikan 2k-1 tanda (+) dan 2k-1
tanda (-). Sedangkan untuk kombinasi antar faktor tanda (+) dan (-) merupakan
hasil kali tanda (+) atau (-) dari faktor penyusunnya. Tanda (+) untuk taraf tinggi
dan 2k baris kombinasi perlakuan. Dari Tabel 3.8 dapat ditentukan beberapa sifat
1. Setiap kolom mempunyai jumlah tanda (+) dan (-) yang sama kecuali untuk
kolom indentitas.
2. Jumlah perkalian tanda dalam dua kolom sembarang adalah 0. Keadaan ini
sama.
Dari persamaan (3.17) (3.19) dan persamaan (3.30) (3.36) maka secara
58
tanda negatif (-) jika faktor yang bersangkutan akan dihitung dalam kontras
tersebut dan tanda positif (+) jika faktor yang bersangkutan tidak dihitung dalam
kontras tersebut. Misal kontras untuk faktor A (QA) dari percobaan faktorial 23
adalah
Dari persamaan (3.20) (3.22) dan persamaan (3.37) (3.45) maka jumlah
1
JK A, B ,..., K = (kontras A, B ,..., K ) 2 (3.63)
n2k
variansi. Dalam Montgomeri (1991) telah merangkum analisis variansi untuk 2k.
59
besarnya efek faktor atau interaksi antar faktor melalui dua limit dari standar error
Error merupakan selisih dari nilai sebenarnya dengan nilai ramalannya. Interval
dapat dilihat dari interval tersebut dengan melihat interval yang tidak mengandung
nol.
Standar error dari estimasi suatu efek (Se(Efek)) dapat dihitung dengan:
60
kontras
Var(efek) = Var k 1
n2
1
= Var (kontras) (3.65)
(n2 k 1 ) 2
Si2 =
1 n
(X ij X )2 dengan i=1,2,3,,2k
n 1 j =1
(X ij X )2
k
2 n
1
S = k
2
2 (n 1) i =1 j =1
1
Var (efek ) = 2 k 2
2
n2 k 2
n (2 )
1 4 4
= k 2
2 = k 2 = 2 dengan N=n2k (3.66)
n2 n2 N
kontras 1
Var(efek) = Var k 1 = k 1 2 Var (kontras)
2 (2 )
1
Var (efek ) = 2k 2
(2 2 k 2 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1 4 2 4 2
= k 2
2 = = dengan N=2k (3.67)
2 2k N
D. Algoritma Yates
dan jumlah kuadrat dalam rancangan faktorial 2k, yang diperkenalkan oleh
Yates(1937).
tabel terdiri dari beberapa kolom dan kolom X (berisikan jumlah total
kolom (1) diperoleh dengan menjumlahkan pasangan angka yang berdekatan pada
yang dibawah dengan yang diatasnya pada setiap pasang bilangan dari kolom X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kolom kedua diperoleh dari kolom (1) dengan cara yang sama, begitu seterusnya
Secara umum k kolom akan dibentuk melalui tanda positif (+) dan
negatif() pasangan yang bersesuaian. Hasil pada kolom (k) merupakan kontras
dari efek perlakuan. Untuk memperoleh estimasi efek , bilangan dalam kolom (k)
harus dibagi dengan n2k-1, kecuali untuk bilangan pertama dibagi dengan n2k,
elemen dalam kolom (k) dan dibagi dengan n2k kecuali untuk elemen pertama
tidak berlaku.
ketelitiannya dengan cara menghitung total jumlah kuadrat dalam setiap kolom
pertama dengan total jumlah kuadrat kolom X, selanjutnya total jumlah kuadrat
dalam kolom pertama (1) adalah dua kali total jumlah kuadrat kolom X, dan
jumlah kuadrat kolom kedua (2) adalah 22 kali total jumlah kuadrat kolom X. Jadi
jumlah kuadrat elemen dalam kolom pengamatan , dan X adalah nilai pengamatan.
cara menghitung jumlah elemen dalam tiap kolom. Jika perhitungan telah
dilakukan dengan benar maka jumlah elemen-elemen dalam kolom ( i+1 ) adalah
dua kali jumlah setiap elemen kedua dalam kolom ke-i, atau dua kali jumlah
63
a. Elemen dalam kolom (k) pada algoritma Yates ditulis kembali dalam tabel
baru dengan disusun dibalik dan memberi nilai nol untuk efek yang tidak
b. Elemen dalam kolom ( k ) tersebut menjadi elemen X pada tabel baru atau
d. Nilai estimasi X diperoleh dengan membagi kolom ( k ) dengan n2k dan untuk
Contoh 3.2
logam. Pemotongan logam itu dilakukan pada tingkat kecepatan 20 inci/ menit
dan 30 inci/menit dengan dalamnya pemotongan 0.025 inci dan 0.04 inci.
Sedangkan besarnya sudut pemotongan 15o dan 25o. Setiap pengamatan mendapat
dalam Tabel 3.10. Sehingga dari percobaan itu dapat ditentukan kombinasi
perlakuan mana yang akan menghasilkan permukaan yang halus dan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
30inci /menit 10 10 12 16
12 13 15 14
Jawab:
(1)=9+10=16 c=11+10=21
a=10+12=22 ac=10+13=23
b=9+11=20 bc=10+8=18
ab=12+15=27 abc=16+14=30
diperoleh dengan menjumlahkan baris 1 dan 2 kolom respon, hal ini diulang
sampai untuk baris keempat, sedangkan untuk baris kelima dengan mengurangkan
baris ke-2 dan ke-1 kolom respon. Langkah kolom ke-1 diulang sampai kolom ke-
k.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kontras A = (a + ab + ac + abc-(1)-b-c-bc) = 22 + 27 + 23 + 30 - 16 - 20 - 21 - 18 = 27
Kontras B = (b + ab + bc + abc-(1)-a-c-ac) = 20 + 27 + 18 + 30 - 16 - 22 - 21 - 23 = 13
KontrasC = (c + ac + bc + abc-(1)-a-b-ab) = 21 + 23 + 18 + 30 - 16 - 22 - 20 - 27 = 7
Kontras AB = (abc-ac-bc + c + ab-a-b + (1)) = 30 - 23 - 18 + 21 + 27 - 22 - 20 + 16 = 11
Kontras A2 27 2
JK A = = = 45.5625
8n 2 8
Kontras B2 13 2
JK B = = = 10.5625
8n 28
Kontras C2 72
JK C = = = 3.0625
8n 28
2
Kontras AB 112
JK AB = = = 7.5625
8n 2 8
JK BC =
2
Kontras BC
=
( 5)2 = 1.5625
8n 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2
Kontras AC 12
JK AC = = = 0.0625
8n 28
2
Kontras ABC 92
JK ABC = = = 9.0625
8n 2 8
3.375
signifikan. Sehingga model matematika yang didapat Y = 11.0625 + X1
2
67
Y = 11.0625 + 1.6875 X 1
Y(1) = 11.0625 + 1.6875( 1) = 9.375
Ya = 11.0625 + 1.6875(1) = 12.75
Yb = 11.0625 + 1.6875( 1) = 9.375
Y = 11.0625 + 1.6875(1) = 12.75
ab
nilai error (e) untuk kombinasi perlakuan (1) disetiap replikasinya adalah sebagai
berikut:
e1 = 9 9.375 = 0.375
e2 = 7 9.375 = 2.375
nilai error (e) untuk kombinasi perlakuan a disetiap replikasinya adalah sebagai
berikut
e3 = 10 12.75 = 2.75
e4 = 12 12.75 = 0.75
nilai error (e) untuk kombinasi perlakuan b disetiap replikasinya adalah sebagai
berikut
e5 = 9 9.375 = 0.375
e6 = 11 9.375 = 1.625
nilai error (e) untuk kombinasi perlakuan ab disetiap replikasinya adalah sebagai
berikut
e7 = 12 12.75 = 0.75
e8 = 15 12.75 = 2.25
nilai error (e) untuk kombinasi perlakuan c disetiap replikasinya sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
e9 = 11 9.375 = 1.625
e10 = 10 9.375 = 0.625
Dari perhitungan error setiap replikasi dari kombinasi perlakuan maka diperoleh
nilai error yang kecil yaitu pada kombinasi perlakuan a, dimana faktor tingkat
kecepatan (A) pada taraf tinggi dan faktor kedalaman pemotongan(B) dan besar
sudut pemotongan (C) pada taraf yang rendah akan menghasilkan permukaan
5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB IV
lengkap diperlukan banyak biaya, waktu dan materi selain itu mempunyai tingkat
lengkap, hal ini berarti bahwa percobaan tersebut hanya mengamati sebagian dari
yang lebih kecil dengan setiap blok terdiri dari 2k-p amatan, sehingga pengamatan
akan lebih homogen. Sedangkan yang dimaksud dengan perulangan fraksional 2k-p
A. Pembauran (Confounding)
berbanding dengan jumlah faktor yang terlibat. Jika dalam sebuah percobaan
faktorial 2k lengkap dilakuan pada awal percobaan maka hal ini tentunya
70
perlakuan maka sangat sulit memilih replikasi untuk rancangan faktorial 2k yang
untuk menghindari besarnya variasi error maka dapat dibuat dalam blok-blok
yang berukuran lebih kecil yaitu dengan memasukkan sebagian perlakuan dalam
dengan rancangan blok tak lengkap. Cara penyusunan dari rancangan blok
yang lebih kecil dari jumlah kombinasi perlakuan dalam percobaan lengkap.
lengkap.Hal ini dikarenakan nilai variansi error yang dihasilkan dalam blok lebih
kecil. Jika nilai variasi eror kecil maka akan menghasilkan pembandingan
derajat bebas yang berkaitan dengan jumlah kuadrat perlakuan atau eror . Hal ini
berarti bahwa informasi antar beberapa perlakuan dapat dibaurkan dengan selisih
untuk kombinasi perlakuan yang tidak atau kurang penting yang seharusnya
dibaurkan dengan blok tak lengkap. Jika tidak ada atau hanya sedikit kombinasi
perlakuan yang penting maka efek itu dapat dibaurkan dengan selisih blok tak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
lengkap dalam semua replikasi. Sistem pembauran seperti ini disebut pembauran
lengkap.
Perlakuan dan repliksi dalam setiap blok harus dilakukan secara random.
maka akan diperoleh beberapa informasi pada efek yang terbaur dengan lengkap.
Jika ada suatu respon dari efek yang berbeda dalam suatu blok tak lengkap maka
blok (p< k) dengan setiap blok berisi 2k-p amatan. Maka harus dipilih p efek yang
saling bebas dan kemudian akan dibaurkan dalam blok yang berukuran lebih
kecil. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyusun blok-blok atau
Setelah memilih p efek yang akan dibaurkan dalam blok, maka membentuk
kombinasi tanda (+) dan () dari efek-efek tersebut yang banyaknya 2p. Setiap
kombinasi tanda (+) dan (-) merupakan satu blok. Selanjutnya jika setiap
amatan dari efek yang akan dibaurkan memiliki tanda (+) atau () yang sesuai
dengan tanda (+) dan () dari kombinasi yang telah disusun kemudian
72
contras), dinotasikan L1,L2,,Lp hal ini berkaitan dengan efek yang akan
dibaurkan.
k
Li = a1 X 1 + a 2 X 2 + + a k X k = a i X i , i = 1,2, p (4.1)
i =1
dibaurkan.
Nilai ai = 0 untuk faktor yang tidak muncul dalam efek yang akan dibaurkan
dan ai =1 untuk faktor yang muncul dalam efek yang akan dibaurkan.
Sedangkan niali Xi=0 untuk taraf rendah dan Xi=1 untuk taraf yang tinggi.
Nilai dari Li (mod 2) yang sama dapat diletakkan dalam blok yang sama.
Karena nilai dari Li (mod 2) adalah 0 dan 1, sehingga dapat diletakan dalam
blok yang sama. Untuk nilai 0 menyatakan bahwa suatu kombinasi perlakuan
berada pada taraf rendah dan nilai 1 menyatakan pada taraf tinggi.
Blok yang berisi kombinasi (1) disebut dengan blok prinsip (pricipal
blok), elemenelemen yang berada dalam blok prinsip merupakan hasil kali dari
dua kombinasi perlakuan yang berbeda dalam blok prinsip. Untuk efek yang
tidak termuat dalam blok prinsip jika dikalikan dengan semua unsur dalam blok
prinsip maka akan menghasilkan kombinasi perlakuan dalam satu blok yang baru.
Setelah memilih p efek yang dibaurkan akan terdapat 2p-p-1 efek lain
yang dibaurkan dalam blok. Efek ini disebut interaksi yang disamaratakan
73
Interaksi yang disamaratakan ini diperoleh dari hasil kali antara p efek pertama
Contoh 4.1
Dalam suatu percobaan melibatkan empat buah faktor yang masing-masing faktor
faktorial 24. Jika dalam percobaan itu akan dibagi menjadi dua kelompok, maka
yang masuk kedalam blok yang sama, dapat ditentukan dengan mengunakan:
Interaksi yang dibaurkan adalah ABCD maka untuk membentuk dua blok
Tabel 4.1. Dari Tabel 4.1 maka kombinasi perlakuan yang mempunyai I =
ABCD adalah (1), ab, ac, bc, ad, bd, cd, abcd. Dan yang termasuk kelompok
Tabel 4.1. Tanda koefisien efek untuk rancangan percobaan faktorial 24 dalam contoh
4.1
Kombinasi Efek
perlakuan A B C D ABCD
-1 - - - - +
a + - - - -
b - + - - -
ab + + - - +
c - - + - -
+ - + +
ac -
bc - + + - +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kombinasi
perlakuan Efek
A B C D ABCD
d - - - + -
ad + - - + +
bd - + - + +
abd + + - + -
cd - - + + +
acd + - + + -
bcd - + + + -
abcd + + + + +
Karena ABCD dibaurkan dalam blok, menurut Persamaan 4.1 maka fungsi
dalam blok yang sama jika mempunyai nilai Li(mod2)=1 atau Li(mod2) = 0.
1(0) + 1(0) + 1(0)) (mod2) = 0. Nilai Li untuk kombinasi perlakuan yang lain
nilai Li yang sama akan diletakan dalam blok yang sama. Sehingga kombinasi
perlakuan yang mempunyai nilai Li= 0 adalah (1), ab, ac, bc, ad, bd, cd, abcd
terletak dalam blok yang sama dan blok yang mempunyai nilai Li = 1 adalah
75
Tabel 4.2.Penentuan nilai kombinsi perlakuan dengan kontras penentu untuk Contoh 4.1
Li=X1+X2+X3 0 1 1 2 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 3 4
+X4
Li (mod2) 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0
Dari kedua cara tersebut maka yang termasuk dalam blok prinsip adalah (1),
ab, ac, bc, ad, bd, cd, abcd dan dari contoh diatas tidak ada interaksi yang
Pemisahan derajat bebas untuk analisis variansi dalam contoh 4.1 tampak
Tabel 4.3.Pemisahan derajat bebas untuk analisis variansi dalam Contoh 4.1
76
menbuat materi percobaan menjadi lebih homogen. Hal ini karena materi
dapat digunakan dalam interval atau waktu tertentu yang relatif homogen.
menggurangi variasi eror dengan menghapuskan variasi antar blok tak lengkap
faktorial tergantung pada p efek yang akan dipilih Dalam Montgomery (1991)
telah menyajikan sebuah tabel yang berisikan cara memilih p efek yang
rancangan ini. Jumlah kuadrat untuk semua efek dihitung seperti tidak terjadi
Contoh 4.2
Sebuah pabrik kimia akan memproduksi sebuah bejana tekan, ada empat faktor
yang diduga akan mempengaruhi kecepatan filtrasi bejana yaitu suhu (A), tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kecepatan filtrasi bejana maksimum, sehingga akan diperoleh bejana tekan yang
Adapun data yang diperoleh dari kedua blok tersebut tampak dalam Gambar 4.1
Blok 1 Blok 2
(1)=45 a=71
ab=65 b=48
ac=60 c=68
bc=80 d=43
ad=100 abc=65
bd=45 bcd=70
cd=75 acd=86
abcd=96 abd=104
Jawab:
Dari kedua blok amatan yang telah terbentuk maka dapat ditentukan:
Total pengamatan blok 1= 45+65+60+80+100+45+75+96=566
Total pengamatan blok 2 =71+48+68+43+65+70+86+104=555
dan nblok = 8
Sehingga jumlah kuadrat untuk blok (JKblok)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
JK blok =
(566 )2 + (555)2
11212
= 7.5625
8 16
dan untuk jumlah kuadrat eror(JKe) merupakan jumlahan dari jumlah kuadrat
JKe=JKABC+JKABD+JKACD+JKBCD
JKe=14.0625+68.0625+10.5625+27.5625=120,25
Dengan mengunakan algoritma Yates maka didapat nilai jumlah kuadrat dan
estimasi untuk setiap kombinasi perlakuan. Seperti tampak dalam Tabel 4.3
Tabel 4.4. Nilai kontras dengan algoritma Yates untuk Contoh 4.2
79
Derajat Rata-rata
Sumber variasi Jumlah kuadrat(JK) bebas kuadrat Fo
blok(ABCD) 7,5625 1
A 1870,5625 1 1870,5625 62,22245b
B 39,0625 1 39,0625 1,299376
C 390,0625 1 390,0625 12,97505a
D 855,5625 1 855,5625 28,45946b
AD 1105,5625 1 1105,5625 36,77547b
BC 22,5625 1 22,5625 0,75052
BD 0,5625 1 0,5625 0,018711
CD 5,0625 1 5,0625 0,168399
Eror(ABC+ACD+ABD+BCD) 120,25 4 30,0625 1
total 15
a signifikan pada 0.05 dan b signifikan pada 0.01
Dari Tabel 4.5 maka faktor suhu (A), konsentrasi formaldechyde (C), kecepatan
bejana. Dari analisis variansi tersebut maka dapat ditentukan model matematika
Dengan 70.06 adalah rata-rata pengamatan, X1: faktor suhu (A), X3:
80
AC, X14: kombinasi AD dan nilai X1, X3, X4, X13, X14 adalah 1 atau 1 sesuai taraf
setiap kombinasi perlakuan. Nilai dugaan untuk kombinasi perlakuan (1) adalah
Y = 47.7475
Menggunakan cara yang sama maka akan diperoleh nilai dugaan untuk setiap
Kombinasi perlakuan Y Y e = Y- Y
(1) 45 47.7475 -2.7475
a 71 69.3725 1.6275
b 48 46.2475 1.7525
ab 65 69.3725 -4.3725
c 68 74.2475 -6.2475
ac 60 61.1225 -1.1225
bc 80 74.2475 5.7525
abc 65 61.1225 3.8775
d 43 44.2475 -1.2475
ad 100 100.6225 -0.6225
bd 45 44.2475 0.7525
abd 104 100.6225 3.3775
cd 75 72.2475 2.7525
acd 86 92.3725 -6.3725
bcd 70 72.2475 -2.2475
abcd 96 92.3725 3.6275
Dari Tabel 4.6 maka kombinasi suhu dan kecepatan pengadukan (AD) akan
menghasilkan kecepatan filtrasi bejana maksimum karena nilai error cukup kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Sehingga untuk memperoleh bejana tekan yang baik maka percobaan dilakukan
dengan faktor suhu dan kecepatan penggadukan pada taraf yang tinggi sedangkan
Hasil dari percobaan ini juga dapat diperoleh dengan menggunakan program
faktorial secara lengkap akan memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang banyak.
Misal percobaan faktorial 27 akan mempunyai 128 amatan yang akan diestimasi
interaksi tiga faktor dan 64 interaksi dengan orde yang lebih tinggi. Dan
mempunyai 127 derajat bebas, yang terdiri 7 derajat bebas yang berkaitan dengan
efek utama, 21 derajat bebas untuk interaksi dua faktor, 99 derajat bebas untuk
Jika jumlah faktor yang dipelajari cukup besar maka beberapa faktor akan
jumlah amatan yang lebih kecil dapat dipakai. Hal ini bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang efek utama dan interaksi order yang lebih rendah.
Jika total jumlah k faktor cukup besar dan diperkirakan faktor yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Jumlah amatan yang diperlukan untuk menyelidiki sejumlah efek utama dan
percobaan faktorial 2k dengan k>2 dan p >2. Rancangan fraksional 2k-p akan
taraf tinggi dapat diabaikan, karena interakasi taraf tinggi merupakan kombinasi
Dari beberapa interaksi dapat dikendalikan oleh beberapa efek utama dan efek
yang lebih kuat yaitu pada subhimpunan percobaan fraksional yang signifikan.
Karena sebuah rancangan yang berisi 2k+1 amatan dibentuk dari rancangan
83
besar.
perlakuan yang akan diamati. Jika hanya setengah dari 2k amatan yang
2k-1.
dengan interaksi ABCK diatas, sehingga I=ABCK. Relasi ini disebut relasi
efek dan satu rata-rata seluruh amatan dapat diestimasi. Sedangkan jika
84
perlakuan dapat digunakan untuk mengestimasi suatu efek utama. Misal nilai
faktor A dan interaksi BCK itu menjadi saling berbaur. Efek A sebenarnya
mengestimasi jumlahan dari efek A dan BCK. Jika kombinasi linear yang
fraksional dua atau lebih efek yang mempunyai sifat lA= lBCK disebut alias
(aliases). Jadi A dan BCK merupakan sebuah alias yang dinotasi dengan
dikatakan sebagai dua atau lebih efek yang mempunyai kombinasi linear yang
sama.
relasi penentu dengan semua kombinasi perlakuan yang ada. Jika dengan
A x I = Ax ABC..K
A = A2BC..K
A = I BCK
A = BCK
85
Pecahan dengan tanda positif dalam relasi penentu seperti yang ditulis
diatas disebut dengan pecahan utama (principal fraction) dan pecahan lainnya
fraksional 2k-1 adalah I = -ABCK maka kombinasi linear dari amatan, misal
lA mengestimasi A-BCK.
digunakan karena kedua pecahan itu berasal dari keluarga yang sama yaitu
dari rancangan percobaan faktorial 2k. Jika kedua pecahan dilaksanakan dalam
l akan menghasilkan estimasi semua efek yang tidak saling berbaur. Karena
percobaan penuh.
faktor tersebut melalui tanda positf (+) dan negatif (-) dari interaksi order
86
Contoh 4.3
Jika dalam sebuah percobaan melibatkan lima buah faktor dan masing-masing
menyamakan taraf tertinggi dan terendah dari faktor tersebut dengan tanda (+)
dan (-) dari interaksi empat faktor, sehingga E = ABCD. Keenambelas amatan
tersebut tampak separti dalam Tabel 4.7. Dari Tabel 4.7 dapat ditentukan efek
untuk setiap faktor utama dan kombinasi perlakuan dua faktor. Sebagai
berikut:
A =
1
( e + a b + abe c + ace bce + abc d + ade bde + abd cd + acd bcd + abcde)
8
B =
1
( e a + b + abe c ace+ bce+ abc d ade+ bde+ abd cd acd + bcd + abcde)
8
C = ( e a b abe+ c + ace+ bce+ abc d ade bde abd + cd + acd + bcd + abcde)
1
8
D = ( e a b abe c ace bce abc+ d + ade+ bde+ abd + cd + acd + bcd + abcde)
1
8
Tabel 4.7. Enambelas amatan yang diambil untuk Contoh 4.3 dan tanda koefisien
untuk setiap amatan yang diambil
Amat E= Kombinasi
an A B C D ABCD perlakuan AB AC AD AE BC BD BE CD CE DC
1 - - - - + e + + + - + + - + - -
2 + - - - - a - - - - + + + + + +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3 - + - - - b - + + + - - - + + +
4 + + - - + abe + - - + - - + + - -
5 - - + - - c + - + + - + + - - +
6 + - + - + ace - + - + - + - - + -
Amat E= Kombinasi
an A B C D ABCD perlakuan AB AC AD AE BC BD BE CD CE DC
7 - + + - + bce - - + - + - + - + -
8 + + + - - abc + + - - + - - - -
9 - - - + - d + + - + + - + - + -
10 + - - + + ade - - + + + - - - - +
11 - + - + + bde - + - - - + + - - +
12 + + - + - abd + - + - - + - - + -
13 - - + + + cd + - - - - - - + + +
14 + - + + - acd - + + - - - + + - -
15 - + + + - bcd - - - + + + - + - -
16 + + + + + abcde + + + + + + + + + +
88
AD AD + BCE
A A + BCDE
AE AE + BCD
B B + ACDE
BC BC + ADE
C C + ABDE
BD BD + ACD
D D + ABCE
DE DE + ABC
E E + ABCD
BE BE + ACD
AB AB + CDE
CD CD + ABE
AC AC + BDE
CE CE + ABD
Jika pecahan yang lain (pecahan penganti) dari rancangan ini juga dilakukan
sebagai berikut:
' AD AD BCE
' A A BCDE
' AE AE BCD
' B B ACDE
' BC BC ADE
'C C ABDE
' BD BD ACD
' D D ABCE
' DE DE ABC
' E E ABCD
' BE BE ACD
' AB AB CDE
'CD CD ABE
' AC AC BDE
'CE CE ABD
linear dari kedua percahan tersebut, maka diperoleh estimasi yang terpisah
dari masing-masing perlakuan. Hal ini tampak separti dalam Tabel 4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
pada rancangan 2k-1 yaitu dengan menuliskan kembali algoritma Yates untuk
penuh ini ditulis dalam urutan standar dan sebuah huruf tambahan ditulis
relasi penentunya.
Contoh 4.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Dalam sebuah percobaan kimia akan diteliti lima buah faktor yang diduga
faktor itu dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik atau bertujuan
mempunyai dua taraf perlakuan yaitu taraf randah dan tinggi, adapun kelima
amatan dalam Contoh 4.3) yang akan digunakan untuk memperbaiki hasil
berikut:
Kecepatan Respon
Amatan Kecepatan Katalis penggadukan Suhu Konsentrasi Reaksi
1 10 liter/min 1% 100 rpm 140 C 6% 56
2 15 liter/min 1% 100 rpm 140 C 4% 53
3 10 liter/min 2% 100 rpm 140 C 4% 63
4 15 liter/min 2% 100 rpm 140 C 6% 65
5 10 liter/min 1% 120 rpm 140 C 4% 53
6 15 liter/min 1% 120 rpm 140 C 6% 55
7 10 liter/min 2% 120 rpm 140 C 6% 67
8 15 liter/min 2% 120 rpm 180 C 4% 61
9 10 liter/min 1% 100 rpm 180 C 4% 69
10 15 liter/min 1% 100 rpm 180 C 6% 45
11 10 liter/min 2% 100 rpm 180 C 6% 78
12 15 liter/min 2% 100 rpm 180 C 4% 93
13 10 liter/min 1% 120 rpm 180 C 6% 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Jawab:
setengah dari jumlah seluruh amatan yang lengkap. Dari Contoh 4.3 maka
struktur alias untuk percobaan tersebut seperti dibawah ini dengan relasi
penentu I= ABCDE.
A A + BCDE = 1
8
( 56 + 53 63 + 65 53 + 55 67 + 61 69 + 45 78 + 93 49 + 60 95 + 82) = 16 = 2
8
B B + ACDE = 18 ( 56 53 + 63 + 65 53 55 + 67 + 61 69 45 + 78 + 93 49 60 + 95 + 82 ) =
164
= 20.5
8
C C+ ABDE= 18 (56536365+53+55+67+6169457893+49+60+95+82) = = 0
0
8
D D+ ABCE= 18 (5653636553556761+69+45+78+93+ 49+60+95+82) = =12.25
98
8
E E + ABCD=
1
(56 53 63 + 65 53 + 55 + 67 61 69 + 45 78 93 + 49 60 95 + 82) = 50 = 6.25
8 8
AB AB + CDE = (56 53 63 + 65 + 53 55 67 + 61+ 69 45 78 + 93 + 49 60 95 + 82) = = 1.5
1 12
8 8
AC AC + BDE = (56 53 + 63 65 53 + 55 67 + 61+ 69 45 + 78 93 49 + 60 95 + 82) = = 0.5
1 4
8 8
6
AD AD + BCE = (56 53 + 63 65 + 53 55 + 67 61 69 + 45 78 + 93 49 + 60 95 + 82) =
1
= 0.75
8 8
AE AE + BCD = ( 56 53 + 63 + 65 + 53 + 55 67 61+ 69 + 45 78 93 49 60 + 95 + 82) = = 1.25
1 9
8 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BC BC+ ADE= (56+ 53+ 63 65 53 55+ 67+ 61+ 69+ 45 78 93 49 60+ 95+ 82) = = 1.5
1 12
8 8
BD BD+ ACE= (56+ 53+ 63 65+ 53+ 55 67 61 69 45+ 78+ 93 49 60+ 95+ 82) = = 10.7.5
1 86
8 8
BE BE+ ACD= ( 56+ 53 63+ 65+ 53 55+ 67 61+ 69 45+ 78 93 49+ 60 95+ 82) = = 12.25
1 10
8 8
76
DE DE+ ABC= ( 56+ 53+ 63 65+ 53 55 67 61 69+ 45+ 78 93+ 49 60 95+ 82) =
1
= 9.5
8 8
CD CD+ ABE= (56+ 53+ 63+ 65+ 53 55 67 61 69 45 78 93+ 49+ 60+ 95+ 82) = = 0.25
1 2
8 8
CE CE+ ABD= ( 56+ 53+ 63 65 53+ 55+ 67 61+ 69 45 78+ 93+ 49 60 95+ 82) = = 2.25
1 18
8 8
ABCDE ABCDE= (56+ 53+ 63+ 65+ 53+ 55+ 67+ 61+ 69+ 45+ 78+ 93+ 49 +60+ 95+ 82) =
1 524
= 65.5
8 8
diperoleh estimasi efek utama dan interaksi dua faktor. Dari estimasi efek
utama dan interaksi dua faktor tersebut diperoleh efek yang signifikan
BD dan DE adalah
JK B =
(164 )2 = 1681 JK D =
(98)2 = 600.25 JK BD =
(86 )2 = 462.25
24 24 24
JK E =
( 50 )2 = 165.25 JK DE =
(76 )2 = 361
24 24
/24
= 56.1799
56.1799
Dan nilai RJK eror = = 5.61799
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4.10
kombinasi BD adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
B=
1
(b (1) +bd d +bee +bde de) = (124106+188129+132101+16094) = 21.75
4 2 8
D=
1
(b (1) +bd d +bee +bdede) = (124106+188129+132101+16094) =13.5
4 2 8
E=
1
(e (1) +beb +bd d +bde de) = (101106+132124+188) 129+16094 =16
4 2 8
BD=
1
(bde+(1) +bd +e d b debe) = (106+160+188+10112412913294) = 9.5
4 2 8
BE=
1
(bde+(1) +be+ d b e debe) = (106+160+132+12912410194188)
= 2.5
4 2 8
DE=
1
(bde+(1) + de+b d e dbbe) = (106+160+94+124129101132188) = 8.25
4 2 4
BDE=
1
(bde+b + d +e (1) bd be de) = (106+124+129+10118813294160) = 7.5
4 2 8
pengadukan ,suhu dan kecepatan pada taraf rendah sedangkan untuk faktor
maka akan memberikan estimasi kombinasi linear yang terlalu banyak, karena
sebagian besar merupakan kombinasi dari interaksi dari order yang lebih
tinggi. Oleh karena itu diperlukan pecahan yang lebih kecil untuk rancangan
95
yang saling bebas. Relasi penentu rancangan terdiri dari p pembangkit yang
tersebut dengan tanda positif dan negatif dari interaksi yang dibentuk oleh (k-
p) faktor asal.
agar efek-efek yang dipandang penting tidak beralias satu sama lain, karena
mempunyai 2p-1 alias dan jumlah susunan alias yang diperoleh sebanyak 2k-p-
1. Untuk nilai k yang cukup besar, interaksi order yang lebih tinggi dapat
saling bebas, sehingga dapat diperoleh susunan alias yang lebih baik, untuk k
dengan menuliskan data yang berasal dari sebuah percobaan faktorial penuh
2r, dengan r k-p yang merupakan subhimpunan dari k faktor asal. Dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
faktor tambahan dimasukan jika estimasi efek yang sebenarnya akan dicari.
Estimasi efek dapat dicari dengan menghitung kombinasi linear dari setiap
efek
2(kontras ) i kontras i
i = =
N N( )
2
(4.2)
kontrasi diperoleh dari tabel tanda positif dan negatif dalam kolom ke-i.
atau rancangan fraksional dalam sub himpunan r k-p dari faktor asal.
Contoh 4. 5
1
percobaan itu merupakan sebuah pecahan dari faktorial penuh 27.
16
dan empat faktor ditambahkan yaitu D = AB, E = AC, F = BC, G = ABC. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
pembangkit untuk rancangan ini adalah ABD, ACE, BCF, ABCG. Tabel 4.11
Dengan relasi penentu untuk rancangan 27-4 adalah I = ABD = ACE = BCF =
Jika diasumsikan bahwa interaksi antara tiga faktor dan interaksi order yang
lebih tinggi dapat diabaikan, maka setiap kombinasi linear yang berkaitan efek
utama sesungguhnya akan mengestimasi efek utama dan tiga buah interaksi
dua faktor. Sehingga dibawah ini merupakan alias untuk efek utama:
D D + AB + EF + CG
A A + BD + CE + FG
E E + AC + DF + BG
B B + AD + CF + EG
F F + BC + DE + AG
C C + AE + BF + DG
G G + CD + BE + AF
98
= ABCDEFG
Sehingga struktur alias untuk pecahan ini dapat diperoleh dengan mengganti
A ' A + BD CE FG
B ' B + AD CF EG
C ' C AE BF + DG
D ' D + AB EF + CG
E ' E AC + DF BG ( E ' E + AC DF + BG )
F ' F BC + DE AG ( F ' F + BC DE + AG )
G ' G + CD + BE + AF
diperoleh estimasi efek untuk efek utama dan interaksi dua faktor. Seperti
dibawah ini
i ( i+ i) ( i- i)
A A + BD CE + FG
B B + AD CF + EG
C C + DG AC + BF
D D + AB + EF + CG Interaksi yang lebih tinggi
E E + DF AC + BG
F F + DE BC +AG
G G +CD BE + AF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3. Menggabungkan pecahan
Secara umum jika dua pecahan dari keluarga yang sama digabung
dalam sistem multi faktor. Ada dua macam penambahan pacahan dalam suatu
faktor.
merubah tanda dari faktor C dalam pecahan utama rancangan 27-4 maka
adalah (diasumsikan interaksi tiga faktor dan order tinggi dapat diabaikan)
A ' A + BD CE + FG
B ' B + AD CF + EG
C ' C AC BF DG ( yaituC ' C + AC + BF + DG )
D ' D + AB EF CG
E ' E AC + DE + BG
F ' F BC + DC + AG
G ' G CD + BE + AF
i ( i+ i) ( i- i)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
A A +BD+FG CE
B B + AD +EG CF
C C AC + BF+ DG
D D + AB BC +DG
E E + BG + DF AC
F F +AG + DE BC
G G + BE + AF CD
pecahan penganti sama dengan pecahan utama, kecuali tanda dari sebuah
estimasi efek utama faktor tersebut dan semua interaksi dua faktor yang
kolom perlakuan.
A ' A BD CE FG
B ' B AD CF EG
C ' C AC BF DG
D ' D AB EF CG
E ' E AC DF BG
F ' F BC DC AG
G ' G CD BE AF
i ( i+ i) ( i- i)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
A A CE + FG + BD
B B CF + EG+ AD
C C AC + BF+ DG
D D AE + BC +DG
E E AC + BG + DF
F F BC +AG + DE
G G BE + AF +CD
semua efek utama yang bebas dari semua interaksi dua faktor. Prosedur ini
Menurut Box dan Hunter (dalam Box dan Hunter 2000) jika suatu
pecahan diulang dengan tanda yang dibalik maka semua hubungan alias antara
pada awal percobaan mungkin merupakan hal yang kurang praktis maka
hilangnya informasi penting dan sulit menentukan faktor mana yang akan
dibaurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Contoh 4.6
waktu yang diperlukan untuk menadaki sebuah bukit dan faktor apa yang
tersebut adalah:
Tabel 4.15. Hasil waktu untuk delapan amatan dalam Contoh 4.6
103
Dari Contoh 4.5 maka stuktur alias untuk percobaan diatas adalah
A A + BD + CE + FG = 14 ( 69 + 52 60 + 83 71 + 50 59 + 88) =
14
= 3.5
4
B B + AD + CF + EG = 14 ( 69 52 + 60 + 83 71 50 + 59 + 88) = = 12
48
4
C C + AE + BF + DG = 14 ( 69 52 60 83 + 71 + 50 + 59 + 88) = = 1
4
4
D D + AB + EF + CG = 14 (69 52 60 + 83 + 71 50 59 + 88) = = 22.5
90
4
E E + AC + DF + BG = 14 (69 52 + 60 83 71 + 50 59 + 88) = = 0.5
2
4
F F + BC + DE + AG = 14 (69 + 52 60 83 71 50 + 59 + 88) = = 1
4
4
G G + CD + BE + AF = 14 ( 69 + 52 + 60 83 + 71 50 59 + 88) = = 2.5
10
4
Dari estimasi efek utama efek yang signifikan berpengaruh terhadap waktu
JK B =
(48)
2
= 36 JK D =
(90 )
2
= 126.5625
26 26
JKeror =
(14)2 + (4)2 + (2)2 + (4)2 + (10)2 = 5.1875
26
5.1875
Dan nilai RJK error = = 1.296875
4
1.296875
maka Standar eror efek = = = 0.201 . Perhitungan diatas
RJK error
2k 2
25
104
Dari Tabel 4.16 maka dapat ditentukan estimasi efek utama B,D dan
kombinasi BD adalah:
B=
1
(bd + b d (1)) = (171 + 119 140 102) = 12
2.2 4
D=
1
(bd + d b (1)) = (171 + 140 119 102) = 22
2.2 4
BD =
1
(bd + (1) b d ) = (171 + 102 140 119) = 3.5
2.2 4
Karena faktor gear mempunyai pengaruh yang besar dari faktor dynamo maka
105
BAB V
KESIMPULAN
melibatkan k buah faktor dengan setiap faktor hanya terdiri atas dua taraf.
Banyaknya taraf 2 ditulis menjadi bilangan pokok dan banyaknya faktor ialah k
sebanyak 2k. Semakin banyak k faktor yang terlibat maka jumlah amatan akan
algoritma Yates.
masing-masing faktor.
2. Interaksi antar faktor dapat diduga . Ini berarti dapat diketahui apakah
106
penelitian apabila hasil dari beberapa percobaan awal yang kecil mungkin
dapat dilakukan dalam 2p blok (p<k) dengan setiap blok memuat 2k-p amatan dan p
efek yang saling bebas dipilih untuk dibaurkan dalam blok. Sedangkan 2p-p-1 efek
yang tersisa dibaurkan dalam blok menjadi interaksi yang disamaratakan dari p
efek yang saling bebas tersebut. Hasil penyelesaian dan analisis yang diperoleh
dengan melakukan pembauran akan sama dengan hasil yang diperoleh jika
lebih kecil dengan membaurkan p efek ke dalam blok tanpa menggurangi jumlah
amatan.
pengelompokan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
ekonomis bahkan dalam beberapa hal tidak mungkin dilakukan, maka diambil
sebagian amatan dari pengamatan penuh. Jika hal ini terjadi maka dikatakan
yang lebih sedikit dari rancangan faktorial 2k. Rancangan faktorial fraksional 2k-p
fraksional 2k-p berdasarkan stuktur alias yang dihasilkan. Alias adalah dua efek
atau lebih yang mempunyai nilai kombinasi perlakuan yang sama. Hasil
penyelesaian dan analisis dengan perulangan fraksional 2k-p akan mempunyai hasil
yang sama dengan pengamatan penuh, karena sebuah rancangan yang berisi
beberapa pengaruh dalam percobaan dan sulit menentukan faktor mana yang akan
108
DAFTAR PUSTAKA
Ronald, A Fisher. 1960. Design of Experiments. Eight edition. Britain: Oliver and
Boys.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 4 :
Data pengamatan
kosentrasi jenis
StdOrder RunOrder CenterPt Blocks reaktan katalis hasil
3 1 1 1 15% 2 18
8 2 1 1 25% 2 31
12 3 1 1 25% 2 30
11 4 1 1 15% 2 19
4 5 1 1 25% 2 29
1 6 1 1 15% 1 28
10 7 1 1 25% 1 36
6 8 1 1 25% 1 32
9 9 1 1 15% 1 25
5 10 1 1 15% 1 27
7 11 1 1 15% 2 23
2 12 1 1 25% 1 32
114
Term Coef
Constant 35.0000
kosentrasi reaktan 1.66667
jenis katalis -5.00000
kosentrasi reaktan*jenis katalis 1.66667
90 Factor Name
A kosentrasi reaktan
80 A B jenis katalis
70
Percent
60
50
40
30
20 B
10
1
-5.0 -2.5 0.0 2.5 5.0 7.5
Standardized Effect
30
28
Mean
26
24
22
20
1 2
jenis katalis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 5 :
Term Coef
Constant 11.0625
kecepatan 1.68750
dalamnya pemotongan 0.812500
Sudut 0.437500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
90 A F actor Name
A kecepatan
80 B dalamny a pemotongan
C Sudut
70
Percent
60
50
40
30
20
10
1
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Standardized Effect
14 kecepatan
20 inci/menit
30 inci/menit
12
kecepatan
10
14 dalamnya
pemotongan
0.025 inci
12
dalamnya pemotongan 0.040 inci
10
Sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
10
1
5 10 15 20
hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 6:
Alias Structure
I
Blk = ABCD
A
B
C
D
AB
AC
AD
BC
BD
CD
ABC
ABD
ACD
BCD
119
60 D kecepatan penggadukan
50
40
30
20
10
5 AC
1
-20 -10 0 10 20
Effect
Lenth's PSE =3.1875
50
100
tekanan
-1
75 1
tekanan
50
100
konsentrasi
-1
75 1
konsentrasi
50
kecepatan penggadukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 7
Hasil dengan minitab untuk contoh 4.3
Alias Structure
I + ABCDE
A + BCDE
B + ACDE
C + ABDE
D + ABCE
E + ABCD
AB + CDE
AC + BDE
AD + BCE
AE + BCD
BC + ADE
BD + ACE
BE + ACD
CD + ABE
CE + ABD
DE + ABC
S = *
Analysis of Variance for respon(%) (coded units)
121
Total 15 3331.0
Alias Structure
I + kecepatan rata-rata(A)*Katalis( B)*Kecepatan penggadukan(C)*Suhu
(D)*Kosentrasi (E)
kecepatan rata-rata(A) + Katalis( B)*Kecepatan penggadukan(C)*Suhu
(D)*Kosentrasi (E)
Katalis( B) + kecepatan rata-rata(A)*Kecepatan penggadukan(C)*Suhu
(D)*Kosentrasi (E)
Kecepatan penggadukan(C) + kecepatan rata-rata(A)*Katalis( B)*Suhu
(D)*Kosentrasi (E)
Suhu (D) + kecepatan rata-rata(A)*Katalis( B)*Kecepatan
penggadukan(C)*Kosentrasi (E)
Kosentrasi (E) + kecepatan rata-rata(A)*Katalis( B)*Kecepatan
penggadukan(C)*Suhu (D)
kecepatan rata-rata(A)*Katalis( B) + Kecepatan penggadukan(C)*Suhu
(D)*Kosentrasi (E)
kecepatan rata-rata(A)*Kecepatan penggadukan(C) + Katalis( B)*Suhu
(D)*Kosentrasi (E)
kecepatan rata-rata(A)*Suhu (D) + Katalis( B)*Kecepatan
penggadukan(C)*Kosentrasi (E)
kecepatan rata-rata(A)*Kosentrasi (E) + Katalis( B)*Kecepatan
penggadukan(C)*Suhu (D)
Katalis( B)*Kecepatan penggadukan(C) + kecepatan rata-rata(A)*Suhu
(D)*Kosentrasi (E)
Katalis( B)*Suhu (D) + kecepatan rata-rata(A)*Kecepatan
penggadukan(C)*Kosentrasi (E)
Katalis( B)*Kosentrasi (E) + kecepatan rata-rata(A)*Kecepatan
penggadukan(C)*Suhu (D)
Kecepatan penggadukan(C)*Suhu (D) + kecepatan rata-rata(A)*Katalis(
B)*Kosentrasi (E)
Kecepatan penggadukan(C)*Kosentrasi (E) + kecepatan rata-rata(A)*Katalis(
B)*Suhu (D)
Suhu (D)*Kosentrasi (E) + kecepatan rata-rata(A)*Katalis( B)*Kecepatan
penggadukan(C)
60 D S uhu (D)
E Kosentrasi (E )
50
40
30
20
10 E
5 DE
1
-10 -5 0 5 10 15 20
Effect
Lenth's PSE = 1.875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 8
Alias Structure
I + ABD + ACE + AFG + BCF + BEG + CDG + DEF + ABCG + ABEF + ACDF + ADEG +
BCDE
+ BDFG + CEFG + ABCDEFG
A + BD + CE + FG + BCG + BEF + CDF + DEG + ABCF + ABEG + ACDG + ADEF +
ABCDE +
ABDFG + ACEFG + BCDEFG
B + AD + CF + EG + ACG + AEF + CDE + DFG + ABCE + ABFG + BCDG + BDEF +
ABCDF +
ABDEG + BCEFG + ACDEFG
C + AE + BF + DG + ABG + ADF + BDE + EFG + ABCD + ACFG + BCEG + CDEF +
ABCEF +
ACDEG + BCDFG + ABDEFG
D + AB + CG + EF + ACF + AEG + BCE + BFG + ACDE + ADFG + BCDF + BDEG +
ABCDG +
ABDEF + CDEFG + ABCEFG
E + AC + BG + DF + ABF + ADG + BCD + CFG + ABDE + AEFG + BCEF + CDEG +
ABCEG +
ACDEF + BDEFG + ABCDFG
F + AG + BC + DE + ABE + ACD + BDG + CEG + ABDF + ACEF + BEFG + CDFG +
ABCFG +
ADEFG + BCDEF + ABCDEG
G + AF + BE + CD + ABC + ADE + BDF + CEF + ABDG + ACEG + BCFG + DEFG +
ABEFG +
ACDFG + BCDEG + ABCDEF
123
Residual Error 0 * * *
Total 7 1149
Term Coef
Constant 65.8750
sedel 1.12500
dinamo 5.37500
setang -0.125000
gear 10.6250
jas hujan -0.375000
sarapan -0.125000
tingkat kecapekan 0.625000
124
N o r m a l P r o b a b i l i ty P l o t o f th e E f f e c ts
( r e s p o n s e is w a ktu , A lp h a = .0 5 )
99
E ffe c t T y p e
N o t S ig n ific a n t
95 S ig n ific a n t
90 g ear
80
d in a m o
70
Percent
60
50
40
30
20
10
5
1
0 5 10 15 20
Ef f e c t
L e n th 's P S E = 1 .1 2 5