Teknik Meisn - Bor PDF
Teknik Meisn - Bor PDF
PROYEK AKHIR
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini telah dipertahankan di hadapan sidang penguji Tugas Akhir
Pada hari :
Tanggal :
Pembimbing
Drs. Pramono
NIP. 131 474 226
Penguji II Penguji I
Dekan,
Motto :
1. Kehidupan tidak akan kekal hanya amal baik yang kekal dibawa mati Dan dunia
tidak akan menjanjikan kenikmatan abadi hanya surga yang memberikan
kenikmatan dan kehidupan yang abadi Untuk itu dalam menjalani hidup manusia
harus selalu berada di jalan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Perjalanan hidup adalah langkah langkah kecil yang dilewati manusia dalam
kesenangan maupun kesedihan jadikan pengalaman sebagai guru yang baik ketika
manusia mengalami persimpangan untuk memilih.
3. Perjuangkan apa yang menurut kita baik karena memotivasi kita untuk selalu
berbuat baik.
Persembahkan:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa membeikan dukungan dan doanya
2. Kakakku tersayang Prammudya Wardhana yang senantiasa memberikan
semangat
3. Kekasihku tercinta yang senantiasa memberikan semangat
4. Serta keluarga besarku yang tak henti hentinya mendukungku
5. Teman teman diploma III Teknik Mesin 2003
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
Tugas Akhir ini merupakan buah karya yang tidak mungkin terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan
1. Bapak Prof. DR. Soesanto, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
2. Bapak Drs. Pramono, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Dosen
Pembimbing penulis yang telah banyak meluangkan waktu dan fikiran untuk
3. Seluruh dosen Teknik Mesin beserta staf Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang
4. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan doa dan dorongan, baik
5. Keluarga besar tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan doa nya
6. Temen temen penulis jurusan Teknik Mesin Diploma III angkatan 2003..
karena itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap
semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa
Aditya Wardhana
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .i
ABSTRAK....ii
HALAMAN PENGESAHAN......iii
KATA PENGANTAR .v
BAB I. PENDAHULUAN
B. Permasalahan ..........2
D. Tujuan .......... 3
E. Manfaat ... .3
A. Pneumatik ................................... 5
1. Resistor ........................................................................................ 14
2. Kapasitor ..................................................................................... 16
3. Dioda .......................................................................................... 19
4. Transistor ..................................................................................... 21
5. Transformator .............................................................................. 23
A. Kesimpulan .... 45
B. Saran .............. 46
DAFTAR PUSTAKA .. 47
LAMPIRAN ..... 48
DAFTAR TABEL
Halaman
Elektronika ............................................................ 44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
15. Gambar 3.1 : Layout PCB Rangkaian Kendali Mesin Bor .........................30
18. Gambar 3.4 : Rangkaian Kendali Mesin Bor Dengan Rangkaian Snubber .... 34
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat didukung
oleh kemajuan dibidang industri. Kita dihadapkan pada berbagai masalah yang
komplek yang harus dipecahkan. Laju pertumbuhan teknologi dari masa ke masa
telah menunjukan peningkatan yang sangat pesat. Produksi tidak bisa dilakukan
selain dalam keterbatasan dalam kecepatan kerja juga masalah kejenuhan yang
menjalankan segala proses produksi yang ada di industri. Selain itu, peralatan
sistem pneumatik mampu bekerja dengan efektif. Sehingga sangatlah perlu bagi
dikombinasikan dengan dua atau tiga bidang. Kombinasi antara sistem pneumatik
dengan sistem elektronik biasa disebut dengan sistem elektro pneumatik. Untuk
penggerak mesin bor otomatis ini lebih baik menggunakan kontrol elektro
pneumatik karena lebih efektif dan efisien dari sistem pneumatik yang biasa.
Pada Tugas Akhir ini akan dibahas suatu mesin bor dengan
digunakan untuk menggerakan cekam benda kerja dan mata bor sedangkan
kontrol elektronik untuk mengontrol gerak maju dan gerak mundur mesin bor.
B. Permasalahan
1. Bagaimana membuat konstruksi atau sistem mekanik pada mesin bor dengan
kontrol pneunatik ?
Pada Tugas Akhir ini penulis membatasi dari 4 permasalahan yang dititik
beratkan pada troubleshooting sistem elektronik pada mesin bor dengan kontrol
elektronik pneumatik.
D. Tujuan
E. Manfaat
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I membahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan
BAB IV PENUTUP
pembahasan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pneumatik
1. Pengertian Pneumatik
Istilah pneumatik berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma yang artinya
sebagai ilmu yang mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat
untuk menghasilkan suatu kerja. Udara mampat ini diperoleh dari atmosfir
bumi yang diserap kompresor dengan tekanan udara normal (0,98 bar) sampai
pemakaian sistem kontrol lebih dari dua atau tiga bidang itu akan dapat
a. Unit Tenaga
berupa aliran udara mampat. Unit tenaga ini terdiri atas kompresor,
1) Kompresor
dengan cara menyedot udara masuk ke dalam bagian satu sisi dan
listrik.
sebagai berikut :
keadaan bersih
urutan gerak dan arah gerakan maupun kekuatannya. Fungsi dari unit
mekanik.
(start), berhenti (stop), arah aliran, tekanan aliran, dari suatu tekanan
perantara yang dibawa oleh pompa hidro atau disimpan dalam suatu
fungsinya, yaitu :
arah aliran. Contoh bentuk dari katup pengarah adalah 3/2-way, 4/2-
udara mampat yang melalui katup ini, agar tekanan udara konstan.
kecil.
rangkaian pneumatik.
1) Silinder Pneumatik
hanya satu arah saja, untuk itu silinder ini dipasang pegas
mundur.
Gambar 2.8 : Silinder Penggerak Ganda
(Drs. Suyanto, Pengantar Sistem Pneumatik, 2002 : 35 )
2) Motor Pneumatik
d) Tahan ledakan
B. Komponen Elektronika
1. Resistor
tegangan atau arus dalam suatu rangkaian. Beberapa hal yang harus
c. Kestabilan yaitu nilai resistor tidak berubah akibat temperature tinggi atau
a. Simbol b. Fisik
Resistor ada 2 jenis yaitu resistor tetap dan resistor variable. Resistor
Resiator diberi nilai secara standar dan besarnya nilai tersebut sudah
a. Resistor tetap
dapat menimbulkan panas. Untuk arus lemah bentuk resistor sangat kecil
c. Trimmer
menggunakan obeng.
d. Resistor geser
digunakan dilaboratorium.
e. Resistor buzzer
atau mengatur angka angkanya. Jadi nilai resistor ini bisa langsung
diketahui besarnya.
f. Resistor sumbat
2. Kapasitor
Kapasitor adalah dua buah penghantar yang dipisahkan satu sama lain
oleh satuan bahan bukan penghantar (kokelaar, 1976 : 94). Bahan isolasi yang
tipis diantara kedua plat disebut dielektrikum. Jarak kedua plat ini bertujuan
untuk memperbesar gaya tarik menarik diantara kedua plat sehingga muatan
a. Simbol b. Fisik
balik. Selain itu kapasitor juga dapat berfungsi sebagai tapis, penahan
plastik, keramik, dan lain lain. Kapasitor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
kapasitor polar atau kapasitor kutub dan kapasitor non polar atau tak
mulai terisi. Baterai berfungsi sebagai penggerak elektron elektron dari plat
demikian, jumlah elektron pada plat B cukup untuk menolak lebih banyak
logam yang diselingi dengan mika kertas, atau polistrien sebagai bahan
perantara.
c. Kapasitor tabung. Terdiri dari tabung keramik, dimana pada sisi dalam
dielektrikum.
d. Kapasitor elektrolitas. Diantara dua elektroda, misalnya alumunium foil
isolasi.
e. Kapasitor variabel, terdiri dari dua pasang plat, antar satu dengan yang
3. Dioda
melewatkan arus pada satu arah yaitu dari anoda ke katoda. Anoda adalah
kutub positif dan katoda adalah kutub negatif. Dioda merupakan penghantar
pemberian polaritas positif sumber tegangan pada bahan tipe P dan polaritas
negatif pada bahan tipe P dan polaritas positif pada bahan tipe N.
+ -
P N A K
Gambar 2.11 : Simbol Dioda
Dioda memiliki ion ion positif dan ion ion negatif pada lapisan
terjadi beda potensial yang disebabkan oleh adanya ion ion negatif
disebelah kiri dan ion - ion positif disebelah kanan. Unsur utama dalam dioda
tegangan kerja yaitu antara 0,6 V dan 0,7 V pada silikon dan sekitar 0,3 V
tegangan pada bahan tipe P dan polaritas negatif pada bahan tipe N. Pada
dalam arah yang sama dengan elektron yang bergerak dari kanan ke kiri.
Oleh karena itu arus yang dihasilkan melewati persambungan adalah dari
bahan tipe P dan polaritas positif pada bahan tipe N. Dioda dengan
harga nol. Keadaan ini terjadi karena tegangan luar yang ditetapkan pada
4. Transistor
emitor, basis, kolektor. Transistor berasal dari kata transfer dan resistor
yang berarti pindah dan tahanan. Jadi transistor berarti perpindahan tahanan
prategangan maju dan balik. Apabila dilihat dari bagian semikonduktor yang
digunakan, transistor dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu transistor PNP
dan NPN. Transistor PNP dibuat dengan jalan meletakkan bahan tipe N
diantara dua bahan tipe P. sedangkan transistor NPN dibuat dengan jalan
a. Prategangan balik
prategangan balik pada dioda emitor dan catu daya DC disebelah kanan
b. Prategangan Maju
maju pada dioda kolektor. Hal ini akan mengakibatkan masing masing
diberi tegangan balik maka akan timbul suatu kejadian yaitu arus emitor
yang besar dan arus kolektor yang kecil. Pada saat tegangan emitor diberi
volt maka sejumlah besar elektron masuk kedaerah basis. Elektron bebas
memasuki daerah basis dan dapat mengalir kedalam daerah kolektor. Arus
arus kecil, karena basis transistor mengandung hole yang berjumlah kecil.
mengalir keluar dari kolektor dan masuk kedalam terminal positif catu
daya kolektor.
5. Transformator
coker atau current atau inti. Dan apabila dialirkan arus di dalamnya maka
akan timbul induksi ( medan magnet ) serta apabila melewati current maka
current akan menjadi magnet. Adanya induksi pada lilitan primer maka akan
terjadi pula induksi pada lilitan sekunder. Keadaan ini pada sekunder akan
CT CT
OV 12V 12V OV
TRAFO STEP DOWN TRAFO STEP UP
6. Relay Magnetik
kontak kontak saklar sewaktu kumparan mendapatkan arus listrik (Paul Fay
sebuah kumparan kawat beserta sebuah inti besi lunak. Dua komponen utama
relay ini dilengkapi dengan armatur (koil) dan kontak kontak. Koil
merupakan lilitan yang digulung pada inti, sehingga jika koil ini mendapat
sumber tegangan maka akan menimbulkan medan magnet yang akan menarik
atau mengaktifkan kontak. Kontak kontak yang berada dalam relay ini
Prinsip kerja relay adalah jika kumparan relay dilewati arus listrik
maka akan timbul medan magnet pada inti besi lunak yang akan menarik pelat
pelat kontak sehingga kontak tersebut terhubung dan terputus. Secara umum
terdapat dua kontak relay yaitu NO dan kontak NC. Kontak NC (Normally
Close ) yaitu kontak terhubung pada saat kumparan relay diberi arus listrik
dan pada saat tidak ada arus listrik akan terhubung. Saat arus listrik tidak
mengalir dalam kumparan, maka inti besi lunak tidak bersifat magnet lagi
NC NO
Coil
ELEKTRO PNEUMATIK
Dalam proses alat khususnya rangkaian eltrik yang digunakan ini terdiri
b. Pengupas kabel
c. Solder
d. Bahan PCB
e. Ferri Chloride
f. Lotfet
g. Tiner
h. Mur, baut
i. Timah
ditunjukkan pada gambar 2.15. dalam rangkaian kontrol ini terbagi menjadi 3
membentuk ukuran posisi dan layout yang bagus, baik dan benar. Kemudian
sehingga membentuk jalur yang singkat, rapi dan benar. Setelah semua selesai
a. Melarutkan PCB yang telah tergambar jalur PCB dengan Ferri Chloride
b. Mengangkat PCB dari Ferri Chloride apabila lapisan tembaga yang tidak
menggunakan tinner.
4. Proses pengeboran
5. Pemasangan Komponen
hubungan singkat
yang rusak atau tidak sesuai dengan karakteristiknya harus diganti untuk
penghubung
dengan posisi dan polaritasnya masing masing, jadi tidak boleh terbalik.
e. Memasang komponen komponen aktif mulai dari komponen yang tahan
terintegrasi (IC)
seven segment.
kotak
Pengendali mesin bor ini terdiri dari 3 rangkaian utama yaitu power
yang digunakan untuk mengoperasikan alat ini adalah power suplay DC yang
menggunakan dua buah dioda yang dirangkai pasang secara forward seperti
gambar 3.2 yang berfungsi sebagai penyearah atau pengubah tegangan 15 volt
tegangan output sebesar 12 V. Setelah keluar dari IC 78LS12 menuju kaki basis
transistor 2N 3055 dan keluar melalui kaki emitor kemudian difilter kembali oleh
78LS12
AC 12 V DC 12 V
DC 12 V
rangkaian snubber yang terdiri atas komponen utama seperti LDR TIL 290, IC
3140, TR BC 108, dan relay 12 V. Pada gambar 3.3 merupakan suatu rangkaian
pengandali atau dapat dikatakan pula merupakan rangkaian pengolah data. LDR
relay. Pada dasarnya LDR ini mendapat masukan dari lampu LED yang terletak
di depannya. Jika lampu LED menyala maka LDR akan bersifat sebagai saklar
tertutup begitu sebaliknya jika lampu LED padam atau terhalang suatu benda
tepat maka dari itu kecepatan pemutusan arus harus selalu diperhitungkan dengan
baik. Secara garis besar dari gambar 3.3 dapat dijelaskan : rangkaian pengendali
sehingga pada saat LDR1 memberikan input ke kaki 3 IC 3140 jika memberikan
input data 1 (dialiri arus) maka pada TR3 akan memberikan tegangan bias maju
emitor sehingga pada kaki kolektor akan mengalirkan arus listrik ke dioda dan
relay akan mengubah kontak. Dalam kendali ini berlaku apabila LDR2 terhalang
dan pada mesin bor akan bergerak turun untuk menekan plat, lain halnya dengan
LDR2 akan mempengaruhi kerja mata bor untuk mengembalikan posisi bor
Jika terjadi kerusakan pada trafo step down ditandai dengan tidak
b. Dioda penyearah
adalah dioda IN4007 yang memiliki kemampuan daya hantar arus sebesar
penunjuk bergerak menuju ke nol maka dioda tersebut dalam kondisi baik
katoda dan jarum penunjuk tidak bergerak maka dioda dalam keadaan
rusak.
c. IC 7812
tegangan 12 volt DC. Dalam IC yang memiliki seri 78xx maka kutub yang
distabilkan yaitu kutub positif, lain halnya dengan IC yang memiliki seri
79xx maka kutub yang distabilkan yaitu kutub megatif. Untuk mengetahui
negatif, jika jarum penunjuk pada multimeter bergerak menuju nol dan
d. Transistor 2N3055
suplay ini menggunakan transistor tipe NPN yang dapat bekerja jika kaki
a. IC CA 3140
c. Transistor BC 108
transistor ini dapat memberikan suplay daya ke relay. Transistor PNP ini
dapat bekerja jika kaki kolektor mendapat tegangan positif, kaki basis
bergerak menuju ke nol maka LED akan menyala jika LED tersebut
dalam kondisi baik begitu pula sebaliknya jika kutub positif multimeter
dihubungkan dengan katoda dan jarum penunjuk tidak bergerak dan LED
a. Dioda
dioda IN4001 yang berfungsi untuk menentukan polaritas coil pada relay.
katoda dan jarum penunjuk bergerak menuju ke nol maka dioda tersebut
dalam kondisi baik begitu pula sebaliknya jika kutub positif multimeter
b. Relay
kumparan. Medan magnet dalam kumparan yang akan menarik pelat besi
yang ada diatas kumparan. Karena jangkat tersebut tertarik dengan
pengungkit saklar, maka pada saat jangkar bekerja pengungkit saklar pun
ikut bergerak. Pada relay input setiap saklar akan mengeluarkan dua
output yaitu output kondisi NC dan kondisi NO. Dengan demikian pada
input dan terminal NO terbuka. Namun sebaliknya apa bila relay bekerja
rangkaian kendali.
rangkaian ini kita juga dapat menganalisis kerja masing-masing bagian yang
A B
Y1
VDC 12V
SO
Volt mengalir dan lampu tombol akhirnya menyala. Bersamaan dengan itu
pula saluran 1 akan aktif akibatnya relay K1 juga aktif. Aktifnya relay K1
katup B1 bergeser ke kanan sehingga udara dari kompresor akan mengalir dari
lubang katup 1 ke lubang katup 4 menuju silinder B (bor) sebelah kiri melalui
flow kontrol sebagai pengatur tekanan aliran udara sehingga silinder B (bor)
maju/turun (B+). Silinder B (bor) maju/turun memutuskan sensor S2
kumparan Y2 juga tidak aktif sehingga P2 (return spring) pada katup B1 aktif
(bor) bergerak ke atas (B-). Apabila tombol start (S0) off maka relay K1 juga
(cekam) kembali ke kiri sehingga silinder cekam kembali (A-). Pada cara
kerja ini rangkaian kontrol harus selalu aktif dan sensor-sensor harus
terhubung dengan tepat, apabila sensor tidak terhubung dengan tepat maka
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada dasarnya prinsip kerja dari kendali mesin bor ini memanfatkan sensor
rangkaian snubber apabila cahaya yang mengenai LDR terpotong oleh plat
dan mata bor maka rangkaian akan mengaktifkan mesin bor untuk bergerak
2. Dalam usaha perbaikan kerusakan pada kendali mesin bor harus diperhatiak
indikasi atau gejala yang ditimbulkan pada mesin bor karena setiap gejala
mesin bor membutuhksn penanganan yang berbeda, hal ini dapat ditunjukkan
Kontrol Elektronika.
3. Pada rangkaian kendali mesin bor ini terdapat 5 elemen penting yang harus
a. Power suplay
b. Sensor
c. Relay
d. Rangkaian snubber
e. IC CA 3140
B. SARAN
peralatan seperti volt meter, ampere meter, ohm meter, solder dan lain lain.
Erlangga
Erlangga
Yogyakarta Press.
Negeri Semarang
Training Center, Departemen, 1996, Sistem Listrik (BC 1), Jakarta : PT United
Trctor Tbk.