Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI PEMANFAATAN BATUBARA

Pemanfaatan Batubara Dalam


Industri Kecil dan Rumah Tangga

Disusun Oleh :
Rhesa Theodore Muliawan
Monica Alma
M. Fitra
M. Ilham
Ressa Prisilia Putri

Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemanfaatan Batubara Dalam
Industri Kecil dan Rumsah Tangga untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Teknologi Pemanfaatan Batubara. Adapun pembuatan makalah ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar terselesaikan nya tugas ini.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima adanya kritik
dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan dimasa yang akan
datang.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 13 Maret 2017

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Pengertian Batubara ...................................................................................... 2
2.2 Proses Pembentukan Batubara ...................................................................... 2
2.3 Syarat Terbentuknya BatuBara ..................................................................... 3
2.4 Kelas dan Jenis Batubara ............................................................................... 4
2.5 Keuntungan Pertambangan Batubara ............................................................ 4
2.6 Pemanfaatan Batubara ................................................................................... 5
2.7 Pemanfaatan Batubara Secara Umum ........................................................... 5
2.8 Pemanfaatan Batubara Pada Industri Kecil dan Rumah Tangga ................... 8
2.9 Gasifier Batubara Untuk Industri Kecil Menengah ..................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Batubara adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, terutama
terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Potensi
batubara Indonesia masih memungkinkan untuk lebih ditingkatkan lagi dengan
memberikan prioritas yang lebih besar pada pengembangan dan
pemanfaatannya untuk meningkatkan peranan batubara. Pemanfaatan batubara
sebagai sumber energi nasional harus segera dilakukan mengingat pesatnya
konsumsi energi nasional saat ini yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi
minyak bumi dalam negeri. Pemanfaatan ini diharapkan tidak hanya dalam
bentuk bahan mentah tetapi batubara yang telah dinaikan nilai tambahnya
(added value). Batubara sebagai sumber energi primer memiliki kelebihan
dibandingkan dengan sumber energi lainya seperti minyak bumi, kelebihan ini
terletak pada bentuk dari penggunaan batubara yang dapat digunakan dalam hal
apa saja seperti listrik, bahan bakar motor, dan gas kota. Selain dari pada itu
cadangan yang tersedia masih melimpah dan akan mampu bertahan sampai 100
tahun kedepan. Serta keterdapatan dipasar global dengan harga yang lebih
murah dibandingkan dengan minyak bumi

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu :
1. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mengetahui manfaat
dari batubara dalam industri kecil dan rumah tangga
2. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan batubara secara umum
3. Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang batubara sebagai
pendorong kegiatan industri di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Batubara


Batubara adalah batuan yang mudah terbakar yang lebih dari 50% -70% berat
volumenya merupakan bahan organik yang merupakan material karbonan
termasuk inherent moisture. Bahan organik utamanya yaitu tumbuhan yang
dapat berupa jejak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu, dan lain-lain.
Selanjutnya bahan organik tersebut mengalami berbagai tingkat pembusukan
(dekomposisi) sehingga menyebabkan perubahan sifat-sifat fisik maupun kimia
baik sebelum ataupun sesudah tertutup oleh endapan lainnya

2.2 Proses Pembentukan Batubara


Pembentukan batubara pada umumnya dijelaskan dengan asumsi bahwa
material tanaman terkumpul dalam suatu periode waktu yang lama, mengalami
peluruhan sebagian kemudian hasilnya teralterasi oleh berbagai macam proses
kimia dan fisika. Selain itu juga, dinyatakan bahwa proses pembentukan
batubara harus ditandai dengan terbentuknya peat. Proses pembentukan
batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap
geokimia (pembatubaraan)

a. Tahap Penggambutan (peatification)


Tahap penggambutan adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan yang
terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi di daerah rawa dengan sistem
pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air pada kedalaman 0,5 10
meter. Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan H, N, O, dan C dalam
bentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya
oleh bakteri anaerobik dan fungi diubah menjadi gambut.

2
b. Tahap Pembatubaraan (coalification) Tahap pembatubaraan merupakan
gabungan proses biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh
pembebanan dari sedimen yang menutupinya, temperatur, tekanan, dan
waktu terhadap komponen organik dari gambut. Pada tahap ini prosentase
karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen akan
berkurang. Proses ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat
kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub bituminus,
bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit.

Gambar 2.1 Proses Pembentukan Batubara

2.3 Syarat Terbentuknya BatuBara


Syarat terbentuknya batubata mempunyai unsur unsur sebagai berikut:
1. Tumbuhan sebagai material ( bahan pembentuk lapisan batubara ) dimana
adanya tumbuhan yang disertai adanya bakteri, jamur, proses oksidasi, dan
air.
2. Tektonik ( Penurunan ) yaitu adanya gaya tektonik menyebabkan keadaan
tempat pengendapan batubara menjadi labil, dan bergerak turun. Keadaan
ini akan memungkinkan terbentuknya lapisan batubara tebal dan
terbentuknya pencabangan batubara dengan ketebalan yang berbeda.

3
3. Evolusi tumbuh tumbuhan, dimana proses ini ada hubungannya dengan
unsure geologi dari tumbuhan asal, pada daerah sungai banyak meander
(stadium 2), banyak dijumpai endapan delta.

2.4 Kelas dan Jenis Batubara


Berdasarkan proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas, dan
waktu, umumnya batubara dibagi kedalam lima kelas yaitu :
1) Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan.
(luster) metalik. Mengandung antara 86 % 98 % unsur karbon (C) dengan
kadar air kurang dari 8 %
2) Bituminus mengandung 68 86 % Unsur karbon (c) dan berkadar air 8-10
% dari beratnya.
3) Subbituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air. Sehingga
menjadi sumber panas yang kurang efisien dibanding dengan bituminus.
4) Lignit atau batubara cokelat adalah batubara yang sangat lunak yang
mengandung air 35 75 % dari beratnya.
5) Gambut, berpori dan memiliki kadar air diatas 75 % serta nilai kalori yang
paling rendah.

2.5 Keuntungan Pertambangan Batubara


1) Pertambangan batubara menyediakan ketersediaan energi. Batubara
dianggap sebagai salah satu dari banyak mineral yang melimpah di dunia.
Karena kelimpahan, banyak negara dan / atau industri bergantung pada
batubara untuk kebutuhan energi mereka. Batubara dapat ditemukan di
berbagai bagian AS dan di negara lain membuatnya tersedia untuk
dikonsumsi. Hal ini berbeda dengan ketersediaan sumber energi lain seperti
minyak atau gas alam
2) Batubara menyediakan kemudahan penggunaan. Ini adalah salah satu
keuntungan terbesar batubara dibandingkan sumber energi lainnya. Setelah
pertambangan batubara, hanya satu yang secara harfiah membakar untuk
dapat memanfaatkannya. Sumber energi lain harus diproses atau melalui

4
beberapa tahapan persiapan dan perbaikan sebelum itu dapat berguna untuk
orang. Minyak, misalnya perlu diproses dan disempurnakan sebelum dapat
mencapai tujuannya. Dan karena batubara juga menyediakan kemudahan
penyimpanan, dapat langsung digunakan ketika itu menjadi kebutuhan.
3) Batubara menyediakan sumber energi yang murah
Bila dibandingkan dengan sumber energi lainnya, batubara dianggap yang
termurah. Itu sebabnya mengapa beberapa negara mengandalkan batubara
meskipun ada beberapa efek terhadap lingkungan. Energi merupakan syarat
utama dalam hampir di setiap negara. Penduduk bumi semakin besar dari
hari ke hari dan dengan kelangkaan dan biaya sumber energi lainnya,
banyak negara telah mendukung pertambangan batubara menjadi produsen
energi utama mereka. Hal ini juga menyatakan bahwa seluruh industri
produksi batubara lebih banyak membuat lapangan pekerjaan dari
pertambangan hingga perdagangan dan distribusi.

2.6 Pemanfaatan Batubara


Ditinjau dari segi pemanfaatannya, batubara dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
golongan, yaitu:
1) Batubara untuk bahan bakar, disebut batubara bahan bakar (steaming coal,
fuel coal, atau energy coal)
2) Batubara bitumen untuk pembuatan kokas, disebut batubara kokas
(cooking coal)
3) Batubara untuk dibuat bahan-bahan dasar energi lainnya, disebut batubara
konversi (conversion coal).
Pengubahan batubara dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui
pembuatan gas atau gasifikasi (gasification) dan pencairan batubara atau
likuifaksi (coal liquefaction).

2.7 Pemanfaatan Batubara Secara Umum


Batubara menjadi salah satu sumber energi terbaik yang bisa didapatkan dengan
sumber yang lebih mudah. Selain itu ketersediaan batubara bersifat panjang dan

5
bertahan dalam waktu lama sehingga mendukung berbagai macam proyek
industri dan juga ekonomi. Berikut ini adalah beberapa pemanfaatan batubara :
1) Sumber Tenaga Pembangkit Listrik
Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama pada pembangkit listrik di
beberapa negara seperti China, India, Australia, Jepang, Jerman dan
beberapa negara lain. Batubara menjadi bahan bakar yang dikonversikan ke
dalam bentuk uap panas dan menjadi sumber tenaga pembangkit listrik.
Batubara akan dihancurkan dengan mesin penggiling dan berubah menjadi
bubuk halus kemudian akan dibakar dalam sebuah mesin dengan sistem
ketel uap. Uap akan ditampung dalam sebuah tempat khusus dan disalurkan
ke turbin yang berisi kumparan magnet. Selanjutnya kumparan magnet yang
bergerak cepat akan menghasilkan listrik. Bahkan proses ini akan diulang
sebanyak dua kali sehingga sangat hemat. Tenaga listrik yang dihasilkan
mencapai tegangan sekitar 400 ribu Volt.

2) Industri Produksi Baja


Sebuah industri yang menghasilkan baja bergantung sepenuhnya pada
ketersediaan sumber batubara. Produksi baja mentah banyak memakai
metalurgi batubara dari bahan batubara kokas. Produksi baja melibatkan
karbon dan bahan besi. Karbon diperlukan untuk memanaskan bahan besi
dan mengolahnya menjadi baja. Karbon dari batubara menghasilkan panas
tinggi sehingga mendukung produksi batubara.

3) Bahan Bakar Cair


Batubara dapat juga dirubah dalam bentuk bahan bakar cair dan sangat
efektif untuk menggantikan bahan bakar minyak. Pada dasarnya pengolahan
batubara menjadi bahan bakar cair akan merubah batubara bubuk atau
bongkahan yang di larutkan dalam suhu tinggi.

6
4) Industri Produksi Semen
Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama dalam produksi semen.
Semen merupakan salah satu material untuk pembuatan produk kontruksi
seperti rumah, gedung atau produk lain. Semen terbuat dari campuran antara
kalsium karbonat, oksida besi, oksida aluminum dan silica. Batubara
menjadi bahan bakar untuk mengolah berbagai bahan mentah tersebut dan
merubahnya menjadi semen. Batubara terbukti bisa menghasilkan suhu
tinggi hingga 1500 derajat Celcius.

5) Industri Produk Aluminum


Batubara menjadi bahan bakar yang mendukung industri aluminum. Baja
yang dihasilkan dari olahan besi akan dipisahkan sesuai dengan kualitas.
Dan selanjutnya produk yang tidak memiliki syarat baja tertentu akan diolah
kembali menjadi aluminum. Gas dan panas kokas dari batubara bisa
memisahkan beberapa produk baja sehingga bisa mendapatkan produk
aluminum yang dipakai untuk berbagai industri seperti pertanian, peralatan
dapur, kontruksi dan berbagai industri lain

6) Industri Pabrik Kertas


Batubara juga menjadi bahan bakar utama untuk menjalankan sebuah
industri kertas. Batubara menghasilkan panas yang stabil dalam sebuah
mesin pengolahan serat untuk industri bahan baku kertas. Jadi tanpa
batubara mungkin beberapa produk dari kertas tidak akan bisa kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari.

7) Industri Bahan Kimia


Batubara yang telah melewati berbagai macam proses bisa menghasilkan
industri sampingan yang ternyata berguna untuk kehidupan manusia. Hasil
olahan batubara menjadi sumber energi bisa menghasilkan produk bubuk
batubara yang sangat halus dengan ukuran skala kecil. Produk sampingan

7
ini bisa digunakan untuk memproduksi beberapa bahan lain seperti cairan
fenol dan benzena. Produk ini penting untuk beberapa industri kimia.

8) Pupuk
Tidak banyak orang menyadari bahwa batubara dapat diubah menjadi
amonia dan urea, yang digunakan sebagai pupuk. Batubara pertama dipecah
menjadi elemen-elemen penyusunnya dengan proses yang disebut gasifikasi
batubara. Dalam proses ini, batubara dipaparkan pada tekanan dan suhu
tinggi. Akibatnya, campuran gas yang disebut syngas diperoleh. Syngas
terutama terdiri dari karbon monoksida, hidrogen, karbon dioksida, dan uap
air. Hidrogen yang diperoleh dalam proses gasifikasi ini dapat digunakan
untuk membuat amonia dengan menggabungkannya dengan nitrogen.

2.8 Pemanfaatan Batubara Pada Industri Kecil dan Rumah Tangga


Batubara sebagai suatu mineral yang dapat dibakar telah dikenali oleh nenek
moyang manusia sejak berabad-abad lampau. Manusia primitif mencari
batubara untuk tungku perapian. Namun baru kurang tiga abad lampau batubara
mulai memegang peranan sebagai sesuatu yang sangat vital dalam kehidupan
dunia. Para pandai besi di Inggris pada abad ke 13 menemukan nyala api dari
batubara berkualitas bagus untuk tujuan pemanasan. Pada kurun waktu
berikutnya, banyak Negara yang mengandalkan sebagai bahan bakar yang
penting untuk pemanasan energi.

Batubara merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang memiliki potensi
untuk menggantikan bahan bakar minyak. Disamping untuk keperluan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan industri semen, batubara juga
dapat digunakan sebagai bahan bakar pada beberapa industri kecil, yaitu :
Pembuatan bata merah
Genteng
Kapur
Pandai besi
Gerabah.

8
Jenis bahan bakar yang selama ini digunakan oleh industri kecil tersebut adalah
kayu, arang kayu, residu minyak, gas dan limbah pertanian. Selain bahan bakar
minyak dan gas, kayu dan arang kayu juga perlu digantikan karena luas hutan
di Pulau Jawa sudah kritis. Potensi kebutuhan bahan bakar untuk industri kecil
di Jawa Barat cukup besar. Jika dikonversikan ke dalam satuan energi batubara,
maka kebutuhan bahan bakar seluruh industri kecil di 20 kabupaten di Jawa
Barat pada tahun 2000 adalah sebesar sekitar 1 ton batubara yang memiliki
kandungan energi 6.000 Kkal/Kg). Kebutuhan bahan bakar ini meningkat setiap
tahun dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 2,7 % per tahun.

Manfaat Briket Batubara


Briket batubara merupakan bahan bakar yang sudah melalui proses
pemampatan dan memiliki daya tekatan tertentu, berbentuk dan memiliki
ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga mudah digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun manfaat menggunakan batubara
dalam bentuk briket adalah sebagi berikut : Mengurangi penggunaan karna
ketergantungan pada minyak Bumi semakin lama semakin menipis.
Kemudahan penggunaan teknologi sederhana yang memungkinkan batubara
dapat dibentuk menjadi briket untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar
alternatif. Selain bisa menggantikan bahan bakar minyak juga bisa mengurngi
penggunaan kayu bakar.

Tabel 2.1 Perbandingan Pemakaian Minyak Tanah dengan Briket


Penggunaan Minyak Tanah Briket Penghematan
Rumah tangga Rp. 9000/hari Rp. 5400/hari Rp. 3600/hari
3 ltr/hari
Warung Makan Rp. 30.000/hari Rp. 18.000/hari Rp. 12.000/hari
10 ltr/hari

Industri Kecil Rp. 75.000/hari 45.000/hari Rp. 30.000/hari


25 ltr/hari
Industri Menengah Rp. 2.000.000/hari Rp. 1.502.450/hari Rp. 497.550/hari
1000 ltr/hari

9
Gambar 2.2 Briket Batubara

Kompor/Tungku Briket Batubara


Penggunaan Briket Batubara harus dibarengi serta disiapkan Kompor atau Tungku,
jenis dan ukuran Kompor harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya
Kompor/Tungku terdidri atas 2 jenis :
1) Tungku/Kompor portabel, jenis ini pada umumnya memuat briket antara 1 s/d
8 kg serta dapat dipindah-pindahkan. Jenis ini digunakan untuk keperluan
rumah tangga atau rumah makan.
2) Tungku/Kompor Permanen, memuat lebih dari 8 kg briket dibuat secara
permanen. Jenis ini dipergunakan untuk industri kecil/menengah, seperti :
Industri Tahu-Tempe
Industri Pencelupan Batik
Industri Batubata/Genteng/Kramik
Industri Pemindangan Ikan
Industri Pengeringan Tembakau
Industri Jamu
Pengeringan Kayu/Meubel
Peternakan Ayam

10
Gambar 2.2 Kompor Briket Batu Bara Untuk Rumah Tangga

Gambar 2.4 Kompor Briket Untuk Peternakan Ayam

2.9 Gasifier Batubara Untuk Industri Kecil Menengah


Gasifier adalah alat atau reaktor yang menggunakan teknik gasifikasi atau
proses penggunaan panas untuk merubah ( konversi) selulosa (biomassa) padat
atau padatan berkarbon lainnya menjadi gas. Dengan proses gasifikasi bisa
merubah hampir semua bahan organik padat menjadi gas bakar yang bersih.

11
Berbeda dengan pembakaran batubara, gasifikasi adalah proses pemecahan
rantai karbon batubara ke bentuk unsur atau senyawa kimia lain. Secara
sederhana, batubara dimasukkan ke dalamreaktor dan sedikit dibakar hingga
menghasilkan panas. Sejumlah udara atauoksigen dipompakan dan pembakaran
dikontrol dengan uap agar sebagian besar batubara terpanaskan hingga
molekul-molekul karbon pada batubara terpecah dan dirubah menjadi coal
gas. Coal Gas merupakan campuran gas-gas hidrogen,karbon monoksida,
nitrogen serta unsur gas lainnya. Gasifikasi batubaramerupakan teknologi
terbaik serta paling bersih dalam mengkonversi batubaramenjadi gas-gas yang
dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik

Rancang bangun gasifier skala IKM bermula dari rancang bangun tungku
berbahan bakar briket batubara yang telah diimplementasikan pada industri
Rumahan. Permasalahan yang ditemui selama implementasi memunculkan
pertanyaan mampukah bahan bakar padat seperti briket batubara ataupun
batubara menjadi bahan bakar yang praktis dan bersih. Praktis di sini adalah
mampu dioperasikan secara mudah, efisien, dan ramah lingkungan serta dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan energi industri pengguna, sehingga
menarik minat industri untuk beralih menggunakan bahan bakar briket
batubara/batubara.

Layout Gasifier batubara mini untuk IKM

12
Keunggulan Teknologi
Dapat dioperasikan hanya oleh satu orang operator;
Dapat diintegrasikan pada berbagai pemanfaatan (internal maupun eksternal
gas);
Dapat mendukung program kemandirian energi yang berwawasan
lingkungan;
Gasifier skala IKM menghasilkan energi yang efisien dan dapat dibuat oleh
bengkel-bengkel kecil dengan bahan lokal mendekati 100 %. Biaya per unit
sekitar Rp. 20-30 juta, tergantung pada kapasitas dan unit pendukung.

Gambar 2.5 Proses gasifikasi batu bara untuk skala industri kecil dan menengah

Keuntungan Penggunaan Peralatan


1. Gasifier skala IKM dapat menunjang kemandirian energi pada daerah-
daerah yang tidak terjangkau aliran listrik PLN karena mampu
membangkitkan energi listrik skala 1 -5 kW.
2. Untuk industri yang menggunakan bahan bakar padat dengan sistem
gasifikasi akan meningkatkan nilai ekonomi dengan margin yang cukup
tinggi.

13
Sebagai contoh, sebuah industri bandeng presto menghabiskan 60 liter
minyak tanah/kompor/hari. Setelah menggunakan batubara dengan
metoda pembakaran langsung hanya menghabiskan 110 kg
batubara/tungku/hari. Sehingga terjadi penghematan biaya energi hampir
50%;
Apabila industri tersebut diasumsikan beralih menggunakan gasifier
dengan bahan bakar yang sama, maka akan ada beberapa keuntungan,
yakni: biaya energi berkurang lagi sekitar 30%, api dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan seperti halnya menggunakan LPG atau minyak tanah,
lingkungan kerja lebih bersih, karena gasifier dapat diletakkan di luar
dapur dan lebih ramah lingkungan;
Jika diasumsikan 10% saja industri beralih menggunakan bahan bakar
batubara, maka akan ada jutaan kiloliter BBM yang dapat terselamatkan.

Gas mampu bakar hasil proses gasifikasi dapat bersaing dengan bahan bakar
lainnya, karena energinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dan dapat
digunakan secara luas pada IKM. Selain itu, gas hasil proses gasifikasi dapat
menghasilkan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan dibandingkan
dengan sistem pembakaran bahan bakar padat secara langsung.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tekmira.esdm.go.id/HasilLitbang/?p=1095

https://www.amazine.co/39172/4-jenis-dan-9-penggunaan-batubara-untuk-
industri/

http://sinarharapan.net/2016/10/gasmin-batu-bara-energi-bersih-untuk-industri-
ukm/

15

Anda mungkin juga menyukai