Disusun Oleh :
Rhesa Theodore Muliawan
Monica Alma
M. Fitra
M. Ilham
Ressa Prisilia Putri
Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemanfaatan Batubara Dalam
Industri Kecil dan Rumsah Tangga untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Teknologi Pemanfaatan Batubara. Adapun pembuatan makalah ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar terselesaikan nya tugas ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami menerima adanya kritik
dan saran yang membangun dari pihak manapun demi perbaikan dimasa yang akan
datang.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu :
1. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mengetahui manfaat
dari batubara dalam industri kecil dan rumah tangga
2. Memberikan pengetahuan tentang pemanfaatan batubara secara umum
3. Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang batubara sebagai
pendorong kegiatan industri di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Tahap Pembatubaraan (coalification) Tahap pembatubaraan merupakan
gabungan proses biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh
pembebanan dari sedimen yang menutupinya, temperatur, tekanan, dan
waktu terhadap komponen organik dari gambut. Pada tahap ini prosentase
karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen akan
berkurang. Proses ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat
kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub bituminus,
bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit.
3
3. Evolusi tumbuh tumbuhan, dimana proses ini ada hubungannya dengan
unsure geologi dari tumbuhan asal, pada daerah sungai banyak meander
(stadium 2), banyak dijumpai endapan delta.
4
beberapa tahapan persiapan dan perbaikan sebelum itu dapat berguna untuk
orang. Minyak, misalnya perlu diproses dan disempurnakan sebelum dapat
mencapai tujuannya. Dan karena batubara juga menyediakan kemudahan
penyimpanan, dapat langsung digunakan ketika itu menjadi kebutuhan.
3) Batubara menyediakan sumber energi yang murah
Bila dibandingkan dengan sumber energi lainnya, batubara dianggap yang
termurah. Itu sebabnya mengapa beberapa negara mengandalkan batubara
meskipun ada beberapa efek terhadap lingkungan. Energi merupakan syarat
utama dalam hampir di setiap negara. Penduduk bumi semakin besar dari
hari ke hari dan dengan kelangkaan dan biaya sumber energi lainnya,
banyak negara telah mendukung pertambangan batubara menjadi produsen
energi utama mereka. Hal ini juga menyatakan bahwa seluruh industri
produksi batubara lebih banyak membuat lapangan pekerjaan dari
pertambangan hingga perdagangan dan distribusi.
5
bertahan dalam waktu lama sehingga mendukung berbagai macam proyek
industri dan juga ekonomi. Berikut ini adalah beberapa pemanfaatan batubara :
1) Sumber Tenaga Pembangkit Listrik
Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama pada pembangkit listrik di
beberapa negara seperti China, India, Australia, Jepang, Jerman dan
beberapa negara lain. Batubara menjadi bahan bakar yang dikonversikan ke
dalam bentuk uap panas dan menjadi sumber tenaga pembangkit listrik.
Batubara akan dihancurkan dengan mesin penggiling dan berubah menjadi
bubuk halus kemudian akan dibakar dalam sebuah mesin dengan sistem
ketel uap. Uap akan ditampung dalam sebuah tempat khusus dan disalurkan
ke turbin yang berisi kumparan magnet. Selanjutnya kumparan magnet yang
bergerak cepat akan menghasilkan listrik. Bahkan proses ini akan diulang
sebanyak dua kali sehingga sangat hemat. Tenaga listrik yang dihasilkan
mencapai tegangan sekitar 400 ribu Volt.
6
4) Industri Produksi Semen
Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama dalam produksi semen.
Semen merupakan salah satu material untuk pembuatan produk kontruksi
seperti rumah, gedung atau produk lain. Semen terbuat dari campuran antara
kalsium karbonat, oksida besi, oksida aluminum dan silica. Batubara
menjadi bahan bakar untuk mengolah berbagai bahan mentah tersebut dan
merubahnya menjadi semen. Batubara terbukti bisa menghasilkan suhu
tinggi hingga 1500 derajat Celcius.
7
ini bisa digunakan untuk memproduksi beberapa bahan lain seperti cairan
fenol dan benzena. Produk ini penting untuk beberapa industri kimia.
8) Pupuk
Tidak banyak orang menyadari bahwa batubara dapat diubah menjadi
amonia dan urea, yang digunakan sebagai pupuk. Batubara pertama dipecah
menjadi elemen-elemen penyusunnya dengan proses yang disebut gasifikasi
batubara. Dalam proses ini, batubara dipaparkan pada tekanan dan suhu
tinggi. Akibatnya, campuran gas yang disebut syngas diperoleh. Syngas
terutama terdiri dari karbon monoksida, hidrogen, karbon dioksida, dan uap
air. Hidrogen yang diperoleh dalam proses gasifikasi ini dapat digunakan
untuk membuat amonia dengan menggabungkannya dengan nitrogen.
Batubara merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang memiliki potensi
untuk menggantikan bahan bakar minyak. Disamping untuk keperluan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan industri semen, batubara juga
dapat digunakan sebagai bahan bakar pada beberapa industri kecil, yaitu :
Pembuatan bata merah
Genteng
Kapur
Pandai besi
Gerabah.
8
Jenis bahan bakar yang selama ini digunakan oleh industri kecil tersebut adalah
kayu, arang kayu, residu minyak, gas dan limbah pertanian. Selain bahan bakar
minyak dan gas, kayu dan arang kayu juga perlu digantikan karena luas hutan
di Pulau Jawa sudah kritis. Potensi kebutuhan bahan bakar untuk industri kecil
di Jawa Barat cukup besar. Jika dikonversikan ke dalam satuan energi batubara,
maka kebutuhan bahan bakar seluruh industri kecil di 20 kabupaten di Jawa
Barat pada tahun 2000 adalah sebesar sekitar 1 ton batubara yang memiliki
kandungan energi 6.000 Kkal/Kg). Kebutuhan bahan bakar ini meningkat setiap
tahun dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 2,7 % per tahun.
9
Gambar 2.2 Briket Batubara
10
Gambar 2.2 Kompor Briket Batu Bara Untuk Rumah Tangga
11
Berbeda dengan pembakaran batubara, gasifikasi adalah proses pemecahan
rantai karbon batubara ke bentuk unsur atau senyawa kimia lain. Secara
sederhana, batubara dimasukkan ke dalamreaktor dan sedikit dibakar hingga
menghasilkan panas. Sejumlah udara atauoksigen dipompakan dan pembakaran
dikontrol dengan uap agar sebagian besar batubara terpanaskan hingga
molekul-molekul karbon pada batubara terpecah dan dirubah menjadi coal
gas. Coal Gas merupakan campuran gas-gas hidrogen,karbon monoksida,
nitrogen serta unsur gas lainnya. Gasifikasi batubaramerupakan teknologi
terbaik serta paling bersih dalam mengkonversi batubaramenjadi gas-gas yang
dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik
Rancang bangun gasifier skala IKM bermula dari rancang bangun tungku
berbahan bakar briket batubara yang telah diimplementasikan pada industri
Rumahan. Permasalahan yang ditemui selama implementasi memunculkan
pertanyaan mampukah bahan bakar padat seperti briket batubara ataupun
batubara menjadi bahan bakar yang praktis dan bersih. Praktis di sini adalah
mampu dioperasikan secara mudah, efisien, dan ramah lingkungan serta dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan energi industri pengguna, sehingga
menarik minat industri untuk beralih menggunakan bahan bakar briket
batubara/batubara.
12
Keunggulan Teknologi
Dapat dioperasikan hanya oleh satu orang operator;
Dapat diintegrasikan pada berbagai pemanfaatan (internal maupun eksternal
gas);
Dapat mendukung program kemandirian energi yang berwawasan
lingkungan;
Gasifier skala IKM menghasilkan energi yang efisien dan dapat dibuat oleh
bengkel-bengkel kecil dengan bahan lokal mendekati 100 %. Biaya per unit
sekitar Rp. 20-30 juta, tergantung pada kapasitas dan unit pendukung.
Gambar 2.5 Proses gasifikasi batu bara untuk skala industri kecil dan menengah
13
Sebagai contoh, sebuah industri bandeng presto menghabiskan 60 liter
minyak tanah/kompor/hari. Setelah menggunakan batubara dengan
metoda pembakaran langsung hanya menghabiskan 110 kg
batubara/tungku/hari. Sehingga terjadi penghematan biaya energi hampir
50%;
Apabila industri tersebut diasumsikan beralih menggunakan gasifier
dengan bahan bakar yang sama, maka akan ada beberapa keuntungan,
yakni: biaya energi berkurang lagi sekitar 30%, api dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan seperti halnya menggunakan LPG atau minyak tanah,
lingkungan kerja lebih bersih, karena gasifier dapat diletakkan di luar
dapur dan lebih ramah lingkungan;
Jika diasumsikan 10% saja industri beralih menggunakan bahan bakar
batubara, maka akan ada jutaan kiloliter BBM yang dapat terselamatkan.
Gas mampu bakar hasil proses gasifikasi dapat bersaing dengan bahan bakar
lainnya, karena energinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dan dapat
digunakan secara luas pada IKM. Selain itu, gas hasil proses gasifikasi dapat
menghasilkan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan dibandingkan
dengan sistem pembakaran bahan bakar padat secara langsung.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tekmira.esdm.go.id/HasilLitbang/?p=1095
https://www.amazine.co/39172/4-jenis-dan-9-penggunaan-batubara-untuk-
industri/
http://sinarharapan.net/2016/10/gasmin-batu-bara-energi-bersih-untuk-industri-
ukm/
15