Anda di halaman 1dari 5

KODE ETIK SEKOLAH

SMP NEGERI 2 KEMBARAN

PEMBUKAAN

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Satuan Pendidikan atau sekolah menyadari
bahwa SMP ....................... Kabupaten ............... adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal.
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur, membantu peserta
didik memiliki dan dan mencapai prestasi belajar semaksimal mungkin. Prestasi
belajar yang maksimal merupakan jalan yang dapat memudahkan proses
kelanjutan studi dan pencapaian cita-cita.

Sekolah merupakan lembaga yang memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat


lewat penyediaan layanan kepada para siswa. Indikator kualitas layanan sekolah
adalah kepuasan siswa dan orang tua siswa atas layanan sekolah. Sekolah harus
menyediakan berbagai informasi yang jelas berkaiatan dengan program sekolah.
Dengan informasi tersebut warga sekolah dapat mengambil peran dan partisipasi,
termasuk informasi seperti Visi dan Misi sekolah.

Kualitas sekolah sekolah tidak hanya dalam wujud fisik, seperti keberadaan guru
yang berkualitas, kelengkapan peralatan laboratorium dan buku perpustakaan,
tetapi juga dalam wujud non fisik, yakni berupa Kultur Sekolah . Kultur sekolah
yang sehat memiliki korelasi yang tinggi dengan prestasi dan motivasi siswa untuk
berprestasi, sikap dan motivasi kerja guru, dan produktifitas dan kepuasan kerja
guru. Nilai, moral, sikap dan prilaku siswa tumbuh berkembang selama waktu di
sekolah, dan perkembangan mereka tidak dapat dihindarkan , dipengaruhi oleh
struktur dan kultur sekolah, serta oleh interaksi mereka dengan aspek-aspek dan
komponen yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan
lainnya, mata pelajaran dan antar siswa sendiri. Aturan sekolah yang ketat
berlebihan dan ritual sekolah yang membosankan tidak jarang menimbulkan konflik
baik antar siswa maupun antar sekolah dan siswa.

Sebab aturan dan ritual sekolah tersebut tidak selamanya dapat diterima oleh
siswa. Aturan dan ritual yang oleh siswa diyakini tidak mendatangkan kebaikan bagi
meraka, tetapi tetap dipaksakan akan menjadikan sekolah tidak memberikan
tempat bagi siswa untuk menjadi dirinya.

Prestasi siswa yang tinggi merupakan dambaan kita semua, seluruh warga sekolah,
seluruh warga masyarakat. Untuk mewujudkan prestasi siswa yang tinggi, perlu
ditetapkan Kode Etik Sekolah , sebagai pedoman bersikap dan berprilaku yang
mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika.

BAB I
Ketentuan Umum

Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Kode etik menjadi pedoman dalam membina hubungan sesama warga di


dalam lingkungan sekolah dan hubungan antara warga sekolah dengan
masyarakat.
2. Kode etik merupakan sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi
yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar.
3. Kode etik sekolah ditanamkan kepada seluruh warga sekolah.
4. Untuk menegakkan etika sekolah melalu program yang jelas.

BAB II
Kode Etik Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pasal 2

1. Pendidik senantiasa membimbing peserta didik sesuai visi dan misi sekolah.
2. Pendidik senantiasa bekerja secara profesional dalam melaksanakan proses
pendidikan sesuai kurikulum yang berlaku.
3. Pendidik mengembangkan komunikasi dengan berbagai pihak untuk
pengembangan pendidikan.
4. Pendidik mengembangkan hubungan baik dengan peserta didik, orang tua
peserta didik, dan lingkungan
5. Pendidik secara sendiri-sendiri dan/atau bersama-sama mengembangkan
diri agar menjadi lebih profesional.
6. Pendidik dan tenaga kependidikan secara bersama-sama mengembangkan
sekolah berdasarkan visi dan misi sekolah.
7. Pendidik dilarang menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah,
dan/atau perangkat sekolah lainnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada peserta didik.
8. Pendidik dilarang memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar
atau les kepada peserta didik.
9. Pendidik dilarang memungut biaya dari peserta didik, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-
undang.
10. Pendidik dilarang melakukan sesuatu, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang mencederai integritas hasil ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah,
dan ujian nasional.
11. Pendidik dilarang membawa kepentingan politik praktis di lingkungan
sekolah.

Pasal 3
Kode Etik Tenaga Kependidikan

1. Tenaga kependidikan senantiasa melayani peserta didik sesuai visi dan misi
sekolah.
2. Tenaga kependidikan senantiasa bekerja secara profesional dalam
melaksanakan proses administrasi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Tenaga kependidikan mengembangkan komunikasi dengan berbagai pihak
untuk pengembangan pendidikan.
4. Tenaga kependidikan mengembangkan hubungan baik dengan peserta didik,
orang tua peserta didik, dan lingkungan
5. Tenaga kependidikan secara sendiri-sendiri dan/atau bersama-sama
mengembangkan diri agar menjadi lebih profesional.
6. Pendidik dan tenaga kependidikan secara bersama-sama mengembangkan
sekolah berdasarkan visi dan misi sekolah.
7. Tenaga kependidikan dilarang menjual buku pelajaran, seragam/bahan
pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada peserta didik.
8. Tenaga kependidikan dilarang memungut biaya dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada peserta didik.
9. Tenaga kependidikan dilarang melakukan sesuatu, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas,
ujian sekolah, dan ujian nasional.
10. Tenaga kependidikan dilarang membawa kepentingan politik praktis
dilingkungan sekolah.

BAB III
Kode Etik Peserta Didik

Pasal 4
Kode Etik Peserta Didik

1. Belajar dengan tekun dan penuh semangat.

2. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.


3. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan


pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku.
5. Mengikuti kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sekolah.

6. Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di


antara teman.
7. Mencintai dan menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat, dan sesamanya.
8. Mencintai lingkungan, bangsa, dan negara.
9. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban,
keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.
10. Siap menerima sanksi dari sekolah jika melanggar tata tertib sekolah.

BAB IV
Sanksi

Pasal 5
Sanksi

1. Sanksi diberikan kepada pihak yang melanggar kode etik secara pedagogis.
2. Jenis dan tahap-tahap pemberian sanksi adalah sebagai berikut.
a. Peringatan secara lisan langsung kepada yang melanggar.
b. Peringatan secara tertulis kepada yang melanggar dengan tembusan
kepada pihak terkait.
c. Diskors atau dibebastugaskan untuk jangka waktu yang ditentukan.
d. Diusulkan untuk dimutasikan atau dikeluarkan dari sekolah.

Ketentuan Penutup

Pasal 5
Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur dalam kode etik ini akan diatur kemudian.
2. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sumbang
Tanggal : 9 Juli 2015
Kepala SMP ...................................
___________________________

Anda mungkin juga menyukai