TINJAUAN PUSTAKA
ada penyebabnya, sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar untuk
selanjutnya dengan tindakan korektif yang ditujukan kepada penyebab itu serta
dengan upaya preventif lebih lanjut kecelakaan dapat dicegah dan kecelakaan
No.03/Men/1998 adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
kerja adalah suatu kejadian tiba-tiba yang tidak diinginkan yang mengakibatkan
dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesakitan (tergantung dari
kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan
Kerja, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan sejak
berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan
Ruang lingkup kecelakaan kerja pada suatu unit kerja atau perusahaan
adalah :
2. Kecelakaan yang terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan (waktu kerja),
pekerjaan,
4. Kecelakaan kerja yang terjadi pada saat perjalanan atau transportasi ke dan
bahwa kecelakaan akibat kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga, tidak
dikehendaki, dan dapat menyebabkan kerugian baik jiwa maupun harta benda
yang terjadi disebabkan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan
serta dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke
kerugian waktu. Salah satu teori yang berkembang untuk menjelaskan terjadinya
kecelakaan kerja yang diusulkan oleh H.W. Heinrich yang dikenal sebagai teori
Domino Heinrich. Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa kecelakaan terdiri atas
1) kondisi kerja,
2) kelalaian manusia,
4) kecelakaan, dan
5) cedera.
kerusakan harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak
dengan sumber energi yang melebihi ambang batas atau struktur. Teori ini
yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu kecelakaan, antara lain :
d. Kontak peristiwa
kecelakaan terjadi atas kehendak Tuhan, sehingga tidak ada pola yang
kebetulan saja.
kesalahan manusia.
dua faktor utama yaitu : unsafe action (tindakan tidak aman) dan unsafe
kecelakaan.
b. Unsafe conditions (kondisi tidak aman) adalah suatu kondisi fisik atau
terjadinya kecelakaan.
indera lain (sentuh, bau), modifikasi (lelah, obat). Sedangkan faktor psikologis
3. Kurang pengetahuan
4. Kurang terampil
5. Stres mental
6. Stres fisik
a. Usia
usia muda seseorang lebih produktif dibandingkan ketika usia tua. Faktor usia
lalu lintas lebih banyak daripada pengemudi yang lebih tua, dengan proporsi
kecepatan tidak aman yang lebih tinggi, sembrono/ceroboh dan kegagalan untuk
b. Pendidikan
penyebab dari kecelakaan kerja adalah perbuatan tidak aman, seperti perbuatan
keletihan dan kelesuan, serta sikap dan tingkah laku yang tidak aman. Pendidikan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Pandie dan Berek (2006), diperoleh
kerja. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa pendidikan
c. Masa kerja
lama kerja, penggunaan sabuk pengaman dan kelelahan merupakan faktor resiko
1. Faktor Pekerja
A. Pengalaman mengemudi
mengemudi akan tetapi juga paling sering terlibat dalam kecelakaan lalu lintas
karena lebih dari 70% pengemudi tersebut adalah pemula (Kartika, 2009).
B. Kemampuan mengemudi
arah kendaraan meliputi cara membelok atau merubah arah, cara mundur, cara
kecepatan kendaraan yang dikemudikan melalui sistem gas, rem dan perseneling
Mengemudi dan pada Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1993 pasal 27 ayat 1(g)
disebutkan syarat untuk memperoleh SIM pengemudi harus lulus ujian teori dan
dalam situasi ini pengemudi tidak mampu memperkirakan bahaya yang mungkin
terjadi sehubungan dengan kondisi kendaraan dan lingkungan lalu lintas (Asrian,
2008).
1. Kelelahan
dimana ditandai dengan adanya gejala perasaan lelah dan perubahan fisiologis
pengemudi menjadi kurang waspada terhadap hal yang terjadi di jalan serta
kurang mampu bereaksi dengan cepat dan aman pada saat situasi genting terjadi.
a. Penurunan perhatian
2. Mengantuk
reaksi dan konsentrasi akibat kurang istirahat dan atau sudah mengemudikan
kendaraan lebih dari 5 jam tanpa istirahat. Sedangkan pengemudi yang lelah akan
sulit berkonsentrasi dan kurang waspada. Jadi pengemudi yang mengantuk dan
lelah akan sulit mampu bereaksi dengan cepat dan aman pada saat situasi genting
2008). Ciri-ciri mengantuk antara lain : menguap terus menerus, mengemudi zig-
zag, perih pada mata, kesulitan mengangkat kepala, lambat dalam bereaksi,
3. Mabuk
memperhatikan hal penting lainnya seperti traffic light, mobil dari samping atau
obat-obatan dan narkoba merasa lemah, pusing dan mengantuk. Jika pengemudi
RI, 2006).
A. Kondisi kendaraan
dapat mengurangi terjadinya kecelakaan dan faktor yang dapat mengurangi cidera
yang baik sehingga semua bagiannya berfungsi dengan baik, seperti mesin, rem,
ban, kaca spion dan sebagainya. Adapun faktor kendaraan yang berisiko
1. Rem
blong adalah suatu keadaan dimana pada waktu pedal dipijak, pedal rem
2. Ban
Kerusakan ban ada dua jenis, yaitu ban kempes dan pecah. Ban kempes
adalah suatu keadaan dimana meskipun ban sudah dipompa sesuai dengan tekanan
yang semestinya, ban tetap kempes dan harus sering dipompa, biasanya keadaan
ini disebabkan oleh pentil yang rusak atau longgar. Sedangkan ban pecah adalah
suatu keadaan dimana terdapat lubang pada ban yang disebabkan oleh paku, batu
tajam, dan lain sebagainya. Ban selip adalah lepasnya kontak antara permukaan
jalan dengan roda kendaraan atau saat melakukan pengereman roda, kendaraan
3. Lampu kendaraan
penerangan melihat jalan bagi pengemudi, sebagai tanda adanya kendaraan dan
pemberi isyarat untuk belok atau berhenti. Lampu-lampu dan pemantul cahaya
a) Lampu utama berfungsi sebagai alat penerangan jalan dan juga sebagai
bagian belakang sepeda motor. Lampu ini digunakan untuk memberitahu arah
belakang kita. Lampu ini juga dapat dipergunakan ketika akan berpindah
jalur.
c) Lampu rem yang berguna agar pengguna jalan di belakang kita dapat melihat
B. Kondisi Jalan
lain:
2009).
2. Jalan rusak adalah jalan dengan kondisi permukaan jalannya tidak rata, bisa
jadi jalan yang belum diaspal, atau jalan aspal yang sudah mengalami
peretakan. Pada umumnya jalan rusak tidak terdapat di jalan arteri, namun
3. Jalan licin dapat disebabkan karena jalan yang basah akibat hujan atau oli
yang tumpah; lumpur, salju dan es; marka jalan yang menggunakan cat; serta
permukaan dari besi atau rel kereta. Kondisi seperti ini menyebabkan
tergelincir dan jatuh atau menabrak jika kendaraan tidak melaju perlahan-
2009).
4. Jalan menikung adalah jalan yang memiliki kemiringan sudut belokan kurang
dari atau lebih dari 180. Menurut Permana (2007) tikungan yang tajam
5. Jalan gelap berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan, hal ini karena pengguna
jalan tidak dapat melihat secara jelas pengguna jalan lain maupun kondisi
persyaratan ditempatkan di tepi sebelah kiri jalur lalu lintas menurut arah lalu
lintas, jarak tiang penerangan jalan sekurang-kurangnya 0,60 meter dari tepi
jalur lalu lintas, serta tinggi bagian yang paling bawah dari lampu penerangan
mengalami kecelakaan antara jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Pada malam hari
lampu depan dan lampu belakang karena terhalang oleh kendaraan lainnya
(Kartika, 2009).
C. Kondisi Cuaca
Kondisi cuaca yang perlu diperhatikan pada saat mengemudi yaitu hujan
dan kabut.
jika tidak berhati-hati maka akan terjadi peristiwa yang disebut hydroplaning atau
aquaplaning, yaitu kondisi mengemudi di atas lapisan air yang tipis (sehingga
karena kombinasi dari kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi, jalanan licin atau
Dua hal yang perlu diperhatikan ketika mengemudi pada kondisi jalan
kerugian langsung (direct cost) dan kerugian tidak langsung (indirect cost).
2. Kerugian Tidak Langsung adalah kerugian yang tidak terlihat sehingga sering
b. Kerugian produksi
c. Kerugian sosial
mengatakan bahwa :
Kerugian paling fatal bagi korban adalah jika kecelakaan itu sampai
pencari nafkah bagi keluarga dan hilangnya kasih sayang orang tua terhadap
putra-putrinya.
Akibat kecelakaan maka beban biaya akan dibebankan sebagai biaya produksi
udara) dan dapat diakses oleh semua orang dan kalangan, baik oleh para
manusia.
1. Lingkungan
ruang kerja
Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik
dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas
yang bergerak, antara lain bagian yang berputar. Bila pagar atau tutup pengaman
telah terpasang, harus diketahui dengan pasti efektif tidaknya pagar atau tutup
pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk dan ukurannya yang sesuai terhadap
mesin atau alat serta perkakas yang terhadapnya keselamatan pekerja dilindungi.
3. Perlengkapan kerja
Alat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi
pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung tangan, yang
penggunaannya.
4. Faktor manusia
Dalam buku Panduan Praktis Berlalu Lintas oleh Direktorat Lalu Lintas
Polisi Republik Indonesia, menyebutkan tata cara berlalu lintas adalah sebagai
berikut :
dan keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, atau yang dapat
b. Marka jalan.
4. Setiap pengemudi kendaraan bermotor roda empat atau lebih di jalan dan
keselamatan
5. Setiap pengemudi kendaraan bermotor beroda empat atau lebih yang tidak
kendaraan bermotor yang digunakan di jalan pada malam hari dan pada
kondisi tertentu
sebelah kiri
2. Penggunaan jalan selain jalur sebelah kiri hanya dapat dilakukan apabila :
menggunakan lajur atau jalur jalan sebelah kanan dari kendaraan yang
akan dilewati, mempunyai jarak pandang yang bebas dan tersedia ruang
2.2.5 Berpapasan
pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan secara jelas wajib memberikan
Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak memungkinkan bagi
mendaki.
isyarat tangan.
3. Pada persimpangan jalan yang dilengkapi alat pemberi isyarat lalu lintas,
lain oleh rambu lalu lintas atau alat pemberi isyarat lalu lintas.
a. Kendaraan yang datang dari arah depan dan / atau dari arah cabang
persimpangan yang lain jika hal itu dinyatakan dengan rambu lalu lints
2.2.9 Kecepatan
pemukiman, perkotaan, jalan antar kota dan jalan bebas hambatan dan
lintas.
atau
lalu lintas di samping dan dibelakang kendaraan dengan cara yang tidak
2.2.11 Berhenti
1. Terdapat rambu larangan berhenti dan / atau marka jalan yang bergaris
utuh.
keselamatannya.
3. Tentukan tujuan kemana anda akan pergi gunakan kaca spion untuk
peraturan.
mungkin.
6. Berpikir jauh kedepan dan selalu siap terhadap apapun yang akan terjadi.
9. Gunakan semua prinsip mengemudi yang baik dan benar dari pengalaman
mengemudi anda.
Faktor Pekerja
1. Pengalaman Mengemudi
2. Kemampuan Mengemudi
1. Kondisi Kendaraan
2. Kondisi Jalan
3. Kondisi Cuaca