Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 11 Pages pp. 62- 72

STUDI EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN


UNTUK MENENTUKAN JENIS PENANGANAN
DENGAN SISTEM PENILAIAN MENURUT BINA MARGA
(STUDI KASUS : RUAS JALAN BIREUEN TAKENGON)
Ichsan1, Sofyan M. Saleh2, M. Isya2
1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
2)
Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Abstract: Due to high traffic volume and its repetion to surface, it leads to the decrease of
road quality. In order to avoid degradation of road on Bireuen- Batas Aceh Tengah/(R.042)
segment, a treatment is needed. Therefore, a research need to be conducted for ditermining the
current road condition by doing a visual survey to analyze the damage based on its type and
level. The purpose of this study is to determine the type and level of damage to the road
surface so that it can be determined the type of treatment under the conditions of the road
surface also needs to know the cost of treatment.This study is using pavement condition
assessment system according to the calculations of Bina Marga Surface Distress Index (SDI)
for the paved road. The research has showed the result of type and extent of damage to the
road surface such as, crack 4.53%; patching of 1.93%; depression 1.45%; a potholes1.20%;
edge breaks 0.12%, and corrugation 0.11%. While the total level of damage to the road
surface is 9.34% of the total length 28.855 KM of the road.Based on road conditions the result
have shown that, 66.19% off road which is good, 25.49% medium, 7.62% slightly damaged,
and 0.69% were heavily damaged. Then, the type of handling for 5 (five) segment from
segment I, II ,III, and V are routine maintenance while the IV segment is periodic maintenance.
The total cost needed based on the result of this research is Rp. 6,382,350,180.00.

Keywords: road conditions, the extent of damage, type oftreatment.

Abstrak: Prasarana jalan jika terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang
akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan sehingga dapat mempengaruhi
keamanan, kenyamanan, dan kelancaran dalam berlalu lintas. Untuk menjaga agar tidak terjadi
penurunan kondisi khususnya pada segmen jalan Bireuen Bts. Aceh Tengah/(R.042) di ruas
jalan Bireuen Takengon perlu adanya penanganan. Maka perlu dilakukan penelitian awal
terhadap kondisi permukaan jalan dengan melakukan survei secara visual dengan cara
menganalisa kerusakan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakannya. Tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan permukaan jalan sehingga dapat menentukan
jenis penanganan sesuai kondisi permukaan jalan juga untuk mengetahui kebutuhan biaya
penanganan.Penelitian ini menggunakan sistem penilaian kondisi perkerasan menurut Bina
Marga dengan perhitungan Surface Distress Index (SDI) untuk jalan beraspal.Dari hasil
penelitian diperoleh jenis dan tingkat kerusakan permukaan jalan, seperti retak (crack) 4,53%;
tambalan (patching) 1,93%; ambles (depression) 1,45%; lubang (potholes) 1,20%; pinggir
pecah (edge breaks) 0,12%; dan bergelombang (corrugation) 0,11%. Untuk tingkat kerusakan
permukaan jalan keseluruhan dari beberapa jenis kerusakan adalah 9,34% dari total panjang
jalan yang ditinjau sepanjang 28,855 KM. Diperoleh hasil kondisi jalan yang ditinjau yaitu
66,19% baik; 25,49% sedang; 7,62% rusak ringan; dan 0,69% rusak berat, maka penentuan
jenis penanganan jalan dari 5 (lima) segmen seperti segmen I, II, III, dan V yaitu pemeliharaan
rutin sedangkan segmen IV adalah pemeliharaan berkala. Total kebutuhan biaya berdasarkan
hasil penanganan jalan yang diperoleh sebesar Rp. 6.382.350.180,00

Kata Kunci : kondisi jalan, tingkat kerusakan, jenis penanganan.

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 62


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PENDAHULUAN untuk hasil penelitian.


Jalan merupakan prasarana angkutan darat Tahapan penelitian ini dimulai dengan
yang sangat penting dalam memperlancar melakukan studi pendahuluan, dilanjutkan
pertumbuhan dan pengembangan hubungan sosial, identifikasi masalah sehingga dapat disusun latar
ekonomi dan budaya antar daerah yang ada di belakang masalah dan rumusan masalah serta
Indonesia. penetapan tujuan penelitian ini. Selanjutnya
Prasarana jalan jika terbebani oleh volume dilakukan pengumpulan data baik diperoleh dari
lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang akan data primer maupun dari data sekunder.
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan Data primer yang diperoleh dari hasil
sehingga dapat mempengaruhi keamanan, survei kondisi jalan terutama pada perkerasan
kenyamanan, dan kelancaran dalam berlalu lintas. atau lapisan penutup aspal diperoleh dengan
Penilaian kondisi permukaan dilakukan cara mengamati dan mengidentifikasi setiap
dengan sistem penilaian kondisi perkerasan menurut kerusakan akan terdeteksi secara utuh dan
Bina Marga. Saputro dkk. (2011) dari penelitian keseluruhan (lengkap), pengukuran dilakukan
yang dilakukan sehingga diperoleh berbagai jenis pada jarak interval 100 m seperti :
kerusakan dengan dimensi yang berbeda-beda. Jenis - Permukaan perkerasan seperti susunan,
kerusakan yang paling dominan biasanya ditemukan kondisi/keadaan, penurunan dan
yaitu lubang (potholes), selain itu retak (craking), tambalan;
alur (ruts), jembul (upheaval), jalan bergelombang, - Retak-retak seperti jenis retak, lebar
pelepasan butir (raveling) dan amblas (grade retak dan luasan retak;
depression). - Kerusakan lainnya seperti jumlah
Tujuan dari penelitian adalah untuk lubang, ukuran lubang, bekas roda dan
mengetahui jenis dan tingkat kerusakan kerusakan tepi;
permukaan jalan, dapat menentukan jenis - Bahu, saluran samping dan lain-lain
penanganan sesuai kondisi permukaan jalan dan seperti kondisi bahu, permukaan bahu,
untuk mengetahui kebutuhan biaya penanganan kondisi saluran samping, kerusakan
segmen jalan Bireuen Bts. Aceh Tengah/ Lereng dan trotoar.
(R.042).
Data sekunder yang diperoleh dari
METODE PENELITIAN Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 5 (Bireuen
Sistematika dalam melakukan penelitian Takengon) yang berada dilingkungan Satuan
ini adalah dimulai dengan tahapan penelitian, Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I
sumber data, proses pengumpulan data, survei Provinsi Aceh.
kondisi jalan, alat dan media yang digunakan, Langkah-langkah penelitian ini
proses pengolahan data serta analisis-analisis selengkapnya dapat lihat pada Gambar 1.

63 - Volume 3, No. 2, Mei 2014


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Gambar 1. Bagan alir penelitian

KAJIAN PUSTAKA dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


Dalam kajian pustaka ini diuraikan beberapa - Deformasi
teori yang mendukung penelitian yang dikutip dari - Retak (Crack)
beberapa referensi yang ada kaitan dengan - Kerusakan di pinggir perkerasan
penelitian. - Kerusakan tektur permukaan
- Lubang (Potholes)
Manajemen Penanganan Jalan
- Tambalan dan tambalan galian utilitas
Klasifikasi program penanganan jalan
(patching and utility cut patching)
yang dipakai dalam Sistem Manajemen
Penanganan Jalan adalah sebagai berikut:
Sistem penilaian kondisi permukaan menurut
a). Pemeliharaan Rutin
Bina Marga
b). Pemeliharaan Periodik/Berkala
Bina Marga telah memberikan manual
c). Peningkatan/Rekonstruksi
konstruksi dan bangunan tentang survei kondisi
jalan untuk pemeliharaan rutin No. 001-
Menurut Hardiatmo (2007), jenisjenis
01/M/BM/ 2011, Manual ini merupakan review
kerusakan perkerasan lentur (aspal), umumnya

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 64


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

terhadap Manual Pemeliharaan Rutin untuk Manual Survei Kondisi Jalan mencakup
Jalan Nasional dan Propinsi No.001/T/Bt/1995 ketentuan umum dan, ketentuan teknis, didalam
yang disiapkan untuk dapat digunakan sebagai ketentuan umum memuat persyaratan-
atas pengumpulan data lapangan sebagai persyaratan, serta ketentuan teknis memuat
penyusunan program awal identifikasi metode survei kondisi jalan (Bina Marga,
kerusakan yang akan dijadikan dasar dalam 2011a).
penanganan pemeliharaan rutin jalan baik jalan Informasi untuk mengetahui kondisi
Nasional, Propinsi, maupun Kabupaten/ Kota. permukaan jalan Aspal seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Tinjauan permukaan jalan aspal (Bina Marga, 2011b)

Penilaian kondisi permukaan jalan secara Tabel 2. Penilaian Lebar Retak


pengamatan dan diidentifikasi sesuai jenis dan Angka Kategori LebarRetak Nilai SDIb
tingkat kerusakan, untuk menilai kondisi 1 Tidak Ada
permukaan jalan seperti dalam Tabel 1, Tabel 2, 2 Halus < 1 mm
3 Sedang 1 3 mm
Tabel 3, dan Tabel 4. 4 Lebar > 3 mm Hasil SDIa x 2
Sumber : Bina Marga (2011b)
Tabel 1. Penilaian Luas Retak
Tabel 3. Penilaian Jumlah Lubang
Angka Kategori Luas Retak Nilai SDIa
1 Tidak Ada Angka Kategori Jlh Lubang Nilai SDIc
2 < 10 % 5
1 Tidak Ada
3 10 30 % 20 Hasil SDIb x
4 > 30 % 40 2 < 10/100 m
15
Sumber : Bina Marga (2011b) Hasil SDIb x
3 10 50/100 m
75
Hasil SDIb x
4 > 50/100 m
225
Sumber : Bina Marga (2011b)

65 - Volume 3, No. 2, Mei 2014


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Tabel 4. Penilaian Bekas Roda Gambar 3.


Kategori Nilai Dalam menilai dan menentukan kondisi
Angka Nilai SDId
Bekas Roda X
1 Tidak Ada
jalan telah diperoleh dari hasil penilaian masing

2
< 1 cm
0,5 Hasil SDIc + 5 x 0,5
- masing jenis kerusakan dengan melihat
dalam
1 3 cm kondisi masing - masing kondisi seperti dalam
3 2 Hasil SDIc + 5 x 2
dalam
> 3 cm Tabel 5, Tabel 6, dan Tabel 7.
4 4 Hasil SDIc + 5 x 4
dalam
Sumber : Bina Marga (2011b)

Perhitungan Surface Distress Index (SDI)


untuk menilai kondisi jalan dapat dilihat pada

Gambar 3. Perhitungan SDI jalan aspal (Bina Marga, 2011b)


Tabel 5. Teknik Surface Distress Index (SDI) Tabel 7. Penentuan kondisi segmen jalan
Kondisi Jalan SDI IRI SDI
Baik < 50 (m/km) < 50 50 100 100 150 > 150
Sedang 50 100 Rusak
<4 Baik Sedang Sedang
Rusak Ringan 100 150 Ringan
Rusak Rusak
Rusak Berat > 150 48 Sedang Sedang
Ringan Ringan
Sumber : Bina Marga (2011b) Rusak Rusak Rusak Rusak
8 12
Ringan Ringan Berat Berat
Rusak Rusak Rusak Rusak
> 12
Tabel 6. Tipe permukaan dan International Berat Berat Berat Berat
Sumber : Bina Marga (2011b)
Roughness Index ( IRI)
Type
No. IRI Keterangan Jenis Penanganan Jalan
permukaan
1 <4 Aspal Very Good Berdasarkan Bina Marga (2011b), hasil
2 4-8 Aspal Good - Fair
penilaian kondisi kerusakan jalan yang
3 8 - 12 Aspal Fair - Poor
4 12 - 16 Aspal Poor - Bad diperoleh untuk menentukan jenis penanganan
5 16 - 20 Aspal Bad jalan sebagai berikut:
6 20 Aspal Very bad
7 Any Unsealed Unsealed
a. Pemeliharaan Rutin
Sumber : Bina Marga (2011b) (nilai IRI < 8 / SDI < 100);
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 66
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

b. Pemeliharaan Berkala Penelitian ini terfokus pada salah satu


(nilai IRI 8 12 / SDI 100 150); segmen yang ada pada ruas jalan Bireuen
c. Peningkatan/Rekonstruksi Takengon yaitu pada segmen jalan Bireuen
(nilai IRI > 12 / SDI > 150). Bts. Aceh Tengah/ (R.042) dengan kondisi
medan jalan dapat dilihat pada Tabel 9,
Penentuan jenis penanganan jalan dari sedangkan kondisi jalan berdasarkan data yang
hasil penilaian kondisi kerusakan jalan dan diperoleh terakhir penanganannya dapat dilihat
penilaian kondisi permukaan jalan dapat dilihat pada Tabel 10 Riwayat terakhir kondisi
dalam Tabel 8. penanganan jalan dibawah ini.

Tabel 8. Penentuan jenis penanganan jalan Tabel 9. Kondisi medan jalan


IRI SDI Segmen Jalan (STA.) Jenis Medan
(m/ 00+000 - 10+800 Daerah datar
< 50 50 100 100 150 > 150
km) Daerah pengunungan
10+800 - 25+000
Pemel. Pemel. Pemel. Peningk/ (tanjakan/ turunan)
<4 Daerah pengunungan
Rutin Rutin Berkala Rekons 28+000 - 31+855
4 Pemel. Pemel. Pemel. Peningk/ (tanjakan/ turunan)
8 Rutin Rutin Berkala Rekons Sumber : Hasil survei &PPK 5 (Bireuen-Takengon)
8 Pemel. Pemel. Pemel. Peningk/
12 Berkala Berkala Berkala Rekons
Peningk Tabel 10. Riwayat terakhir kondisi
Peningk/ Peningk/ Peningk/
> 12 / penanganan
Rekons Rekons Rekons
Rekons
Sumber : Bina Marga (2011b) Riwayat terakhir penanganan
Segmen
Jalan (STA.) Pemel. Pemel. Peningk/
Rutin Berkala Rekons
HASIL PEMBAHASAN
00+000
2012 - 2009
Berdasarkan permasalahan dan metode 16+200
penelitian yang dikemukakan, maka diperoleh 16+200
- - 2012
data dari hasil survei selanjutnya dilakukan 19+300
19+300
pembahasan sehingga dapat diidentifikasikan 2012 2007 2003
25+000
jenis dan tingkat kerusakan sesuai dengan 28+000
2012 2007 2003
kondisi jalan pada segmen jalan Bireuen Bts. 31+855
Aceh Tengah/(R.042) di ruas jalan Sumber : Hasil survei &PPK 5 (Bireuen-Takengon)

Bireuen Takengon.
Lapisan permukaan jalan pada segmen
Hasil penelitian yang diperoleh berupa
jalan Bireuen Bts. Aceh Tengah/(R.042) yaitu
data-data kondisi jalan dengan cara
dengan lapis permukan jalan AC (asphalt
pengumpulan data survei visual yaitu kategori
concrete) yang terdiri dari beberapa
kerusakan jalan, ukuran dan persentase
segmen/bagian yang berbeda bentuk tipikal
kerusakan jalan dengan menggunakan metode
jalan dapat dilihat pada Tabel 11.
Bina Marga. Adapun penjelasannya akan
diuraikan sebagai berikut :

67 - Volume 3, No. 2, Mei 2014


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Tabel 11. Daftar segmen jalan 28+000


3,855 5,5 1
Panjang Lebar Lebar 31+855
Segmen Jalan
jalan jalan bahu
(STA.)
(km) (m) (m)
00+000 Tingkat kerusakan permukaan ruas jalan
0,3 14 1,5
00+300
Bireuen Bts. Aceh Tengah dipersentasekan
00+300
15,9 7 2 untuk keseluruhannya dari tiap jenis dan
16+200
16+200 tingkat kerusakan pada setiap segmen-segmen
3,1 7 1,5
19+300 jalan, sehingga diperoleh hasil persentase
19+300
5,7 5,5 1 tingkat kerusakan permukaan jalan dapat dilihat
25+000
pada Tabel 12 dan Gambar 4.

Tabel 12. Persentase tingkat kerusakan jalan


Segmen pada ruas jalan Bireuen - Bts . Aceh Tengah
I (Sta. II (Sta. III (Sta. IV (Sta. V (Sta.
Jenis Kerus akan Total
00+000 - 00+300 - 16+200 - 19+300 - 28+000 -
00+300) 16+200) 19+300) 25+000) 31+855)
% % % % % %
Lubang (potholes ) - 0,17 - 0,93 0,10 1,20
Retak (crack ) - 0,28 - 3,99 0,26 4,53
Ambles (depression ) - 0,42 - 0,88 0,15 1,45
Tambalan (patching ) - 0,47 - 1,33 0,13 1,93
Pinggir pecah (edge break s ) - 0,01 - 0,06 0,05 0,12
Bergelombang (corrugation ) - - - 0,11 - 0,11
Total - 1,35 - 7,30 0,69 9,34

Berdasarkan hasil survei jumlah total jalan 28,855 KM dengan tingkat kerusakan
kerusakan jalan keseluruhan pada ruas jalan permukaan jalan keseluruhan diperoleh 9,34%.
Bireuen Bts. Aceh Tengah dengan panjang

1.28% 1.18%

20.66% 12.85% Lubang (potholes) Retak (crack)

15.52% Ambles (depression) Tambalan (patching)

48.50%

Pinggir pecah (edge breaks) Bergelombang (corrugation)

Gambar 4. Tingkat kerusakan permukaan jalan

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 68


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Gambar 5. Kondisi kerusakan permukaan jalan

Penentuan kondisi jalan diperoleh rusak berat pada setiap jarak interval per 100
berdasarkan perbandingan nilai IRI dengan nilai meter panjang jalan dapat dilihat pada Gambar
SDI.Hasil yang diperoleh dari perbandingan 6.
tersebut dapat menentukan kondisi jalan yaitu
kondisi baik, sedang, rusak ringan maupun

Rusak Ringan Rusak Berat


7.62% 0.69%

Sedang
25.49%

Baik
66.19%

Gambar 6. Kondisi jalan


Kondisi jalan pada masing-masing Grafik kondisi jalan dibawah ini.
segmen juga dapat dilihat pada Gambar 7

69 - Volume 3, No. 2, Mei 2014


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

SEGMEN I & II (Sta. 00+000 - 16+200 = 16.200 meter)


>> Lebar jalan Sta. 00+000 - 00+300 = 14 meter dan Trotoar 1,5 meter
>> Lebar jalan Sta. 00+300 - 16+200 = 7 meter dan Bahu jalan 2 meter
0+100

0+300

0+500

0+700

0+900

1+100

1+300

1+500

1+700

1+900

2+100

2+300

2+500

2+700

2+900

3+100

3+300

3+500

3+700

3+900

4+100
0+000 0+200 0+400 0+600 0+800 1+000 1+200 1+400 1+600 1+800 2+000 2+200 2+400 2+600 2+800 3+000 3+200 3+400 3+600 3+800 4+000

Bahu Jalan

Badan Jalan

Bahu Jalan
Nilai IRI 2,91 3,34 2,69 2,47 2,37 2,15 3,01 3,66 3,45 2,47 2,91 2,69 2,69 3,12 2,58 3,12 3,56 2,37 2,58 2,8 2,8 3,34 2,91 3,56 2,26 2,8 2,26 2,58 3,23 2,26 3,45 2,8 2,47 2,15 2,8 2,26 2,47 3,23 2,69 2,8 2,8
Nilai SDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4+200

4+400

4+600

4+800

5+000

5+200

5+400

5+600

5+800

6+000

6+200

6+400

6+600

6+800

7+000

7+200

7+400

7+600

7+800

8+000

8+200
4+100 4+300 4+500 4+700 4+900 5+100 5+300 5+500 5+700 5+900 6+100 6+300 6+500 6+700 6+900 7+100 7+300 7+500 7+700 7+900 8+100

Bahu Jalan

Badan Jalan

Bahu Jalan
Nilai IRI 2,8 2,91 2,69 3,45 2,37 2,69 2,58 2,91 2,37 2,04 2,91 2,37 3,01 3,23 2,69 2,58 3,23 2,69 2,15 2,58 2,04 1,93 2,26 1,83 3,12 2,15 2,58 2,69 2,91 3,56 3,12 3,23 1,93 2,26 2,26 2,69 2,58 2,58 1,93 3,34 3,56
Nilai SDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10+100

10+300

10+500

10+700

10+900

11+100

11+300

11+500

11+700

11+900

12+100

12+300
8+300

8+500

8+700

8+900

9+100

9+300

9+500

9+700

9+900
8+200 8+400 8+600 8+800 9+000 9+200 9+400 9+600 9+800 10+000 10+200 10+400 10+600 10+800 11+000 11+200 11+400 11+600 11+800 12+000 12+200

Bahu Jalan

Badan Jalan

Bahu Jalan
Nilai IRI 3,12 3,12 2,26 2,04 3,77 1,61 2,04 2,15 2,91 3,34 2,47 2,37 1,83 2,37 3,01 2,58 2,91 2,69 3,01 3,77 2,69 2,37 4,53 4,1 3,45 2,58 2,04 6,04 4,74 5,5 3,23 4,2 5,83 2,23 2,26 2,91 7,34 2,8 3,77 3,23 3,23
Nilai SDI 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0 80 20 20 0 15 25 0 0 0 20 0 0 0 0
12+400

12+600

12+800

13+000

13+200

13+400

13+600

13+800

14+000

14+200

14+400

14+600

14+800

15+000

15+200

15+400

15+600

15+800

16+000

16+200
12+300 12+500 12+700 12+900 13+100 13+300 13+500 13+700 13+900 14+100 14+300 14+500 14+700 14+900 15+100 15+300 15+500 15+700 15+900 16+100 16+300

Bahu Jalan

Badan Jalan

Bahu Jalan
Nilai IRI 2,37 4,1 3,34 3,23 2,15 3,56 2,37 3,34 4,53 4,2 4,42 3,77 5,72 4,42 2,91 4,85 4,1 2,69 2,91 3,34 4,1 4,1 4,31 3,23 3,45 3,01 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Nilai SDI 0 55 0 0 20 0 0 0 20 20 20 0 20 20 0 20 20 0 0 0 115 20 105 0 0 0 0 20 0 0 20 20 20 15 25 0 0 15 0 0

SEGMEN III (Sta. 16+200 - 19+300 = 3.100 meter)


>> Lebar jalan 7 meter dan bahu jalan 1,5 meter
16+300

16+500

16+700

16+900

17+100

17+300

17+500

17+700

17+900

18+100

18+300

18+500

18+700

18+900

19+100

19+300

16+200 16+400 16+600 16+800 17+000 17+200 17+400 17+600 17+800 18+000 18+200 18+400 18+600 18+800 19+000 19+200

Bahu Jalan

Badan Jalan

Bahu Jalan
Nilai IRI 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Nilai SDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SEGMEN IV (Sta. 19+300 - 25+000 = 5.700 meter)


>> Lebar jalan 5,5 meter dan bahu jalan 1 meter
19+400

19+600

19+800

20+000

20+200

20+400

20+600

20+800

21+000

21+200

21+400

21+600

21+800

22+000

22+200

22+400

22+600

22+800

23+000

23+200

23+400
19+300 19+500 19+700 19+900 20+100 20+300 20+500 20+700 20+900 21+100 21+300 21+500 21+700 21+900 22+100 22+300 22+500 22+700 22+900 23+100 23+300

Bahu Jalan

Badan Jalan

Bahu Jalan
Nilai IRI 2,5 2,5 3,23 8,42 6,91 6,58 6,8 8,99 2,58 5,28 6,04 4,42 5,07 9,61 6,58 4,74 4,1 6,58 3,77 3,66 4,96 4,64 5,07 3,56 8,45 3,88 4,53 4,42 5,5 5,39 6,15 6,59 4,31 5,72 8,2 6,15 7,12 5,72 3,56 4,1 4,42
Nilai SDI 0 0 0 115 105 15 15 100 15 20 95 80 85 125 105 98 95 98 10 30 40 20 105 98 135 90 20 80 90 80 85 95 83 90 135 105 125 80 20 20 20
23+500

23+700

23+900

24+100

24+300

24+500

24+700

24+900

23+400 23+600 23+800 24+000 24+200 24+400 24+600 24+800 25+000

Bahu Jalan

Badan Jalan

Bahu Jalan
Nilai IRI 5,07 3,56 6,26 4,53 9,93 8,66 3,01 5,93 16,2 15,5 10,5 10,5 10,5 10,5 10,5 10,5
Nilai SDI 90 20 90 20 125 118 20 80 135 125 95 115 105 90 95 125

SEGMEN V (Sta. 28+000 - 31+855 = 3.855 meter)


>> Lebar jalan 5,5 meter dan bahu jalan 1 meter
28+100

28+300

28+500

28+700

28+900

29+100

29+300

29+500

29+700

29+900

30+100

30+300

30+500

30+700

30+900

31+100

31+300

31+500

31+700

31+855

28+000 28+200 28+400 28+600 28+800 29+000 29+200 29+400 29+600 29+800 30+000 30+200 30+400 30+600 30+800 31+000 31+200 31+400 31+600 31+800

Bahu Jalan

Badan Jalan

Bahu Jalan
Nilai IRI 8,8 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 4,31 5,18 5,39 5,93 2,91 2,8 3,01 3,99 10,5 2,15 1,16 2,47 2,26 4,53 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 4,42 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5
Nilai SDI 105 20 30 25 20 20 25 20 20 25 25 0 0 15 15 80 0 0 0 0 20 25 20 23 10 15 15 3 20 30 40 20 20 20 23 20 3 0 0

Keterangan Kondisi Jalan

Baik Rusak Ringan Bahu jalan sudah diaspal

Sedang Rusak Berat Bahu jalan belum diaspal

Gambar 7. Grafik kondisi jalan

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 70


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Hasil evaluasi penilaian kondisi jalan pengambilan suatu keputusan untuk penentuan
yang diperoleh pada segmen ruas jalan Bireuen jenis penanganan jalan dengan hasil yang telah
Bts. Aceh Tengah, maka setiap masing- diperoleh dapat dapat dilihat pada Tabel 13
masing segmen jalan dapat ditentukan dibawah ini.

Tabel 13. Penentuan jenis penanganan jalan berdasarkan hasil evaluasi penilaian kondisi jalan
PANJANG NILAI IRI NILAI SDI KONDISI PENANGANAN JALAN DARI PENANGANAN JALAN DARI
SEGMEN (ST A.)
(M) RAT A2 RAT A2 JALAN (NILAI IRI VS NILAI SDI) HASIL EVALUASI KONDISI

>> SEGM EN I
00+000 - 00+300 300 2,98 0,00 Baik Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin
>> SEGM EN II
00+300 - 16+200 15.900 2,99 5,06 Baik Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin
>> SEGM EN III
16+200 - 19+300 3.100 2,50 0,00 Baik Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin
>> SEGM EN IV
19+300 - 25+000 5.700 6,36 74,87 Sedang Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Berkala
>> SEGM EN V
28+000 - 31+855 3.855 5,05 19,74 Sedang Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Rutin

Pehitungan biaya penanganan jalan pada jalan.Hasil perhitungan biaya penanganan jalan
ruas jalan Bireuen Bts. Aceh Tengah dapat dilihat pada Tabel 14 dibawah ini.
berdasarkan hasil penentuan jenis penanganan Kebutuhan biaya penanganan jalan pada ruas
jalan diperoleh dari hasil penilaian kondisi jalan Bireuen Bts. Aceh Tengah sesuai kondisi
kerusakan jalan dan penilaian kondisi jalan sebesar Rp. 6.382.350.180,00 (Enam milyar
permukaan jalan. tiga ratus delapan puluh dua juta tiga ratus lima
Penentuan jenis penanganan jalan telah puluh ribu seratus delapan puluh rupiah) dengan
diperoleh masing-masing segmen dengan panjang penanganan jalan 28,855 km, dari 5 (lima)
menghitung biaya penanganan sesuai kondisi segmen jalan.

Tabel 14. Perhitungan biaya penanganan jalan dari hasil evaluasi penilaian kondisi jalan
JENIS P ENANGANAN HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA SESUAI
LEBAR
P ANJANG JALAN DARI HASIL SESUAI DENGAN JENIS DENGAN JENIS
SEGMEN (STA.) BADAN
(M) EVALUASI P ENILAIAN P ENANGANAN JALAN P ENANGANAN JALAN
JALAN (M)
KONDISI JALAN (Rp.) (Rp.)
>> SEGMEN I
00+000 - 00+300 300 14,0 Pem eliharaan Rutin 116.376,00 34.912.800,00
>> SEGMEN II
00+300 - 16+200 15.900 7,0 Pem eliharaan Rutin 72.885,00 1.158.871.500,00
>> SEGMEN III
16+200 - 19+300 3.100 7,0 Pem eliharaan Rutin 72.885,00 225.943.500,00
>> SEGMEN IV
19+300 - 25+000 5.700 5,5 Pem eliharaan Berkala 825.555,00 4.705.663.500,00
>> SEGMEN V
28+000 - 31+855 3.855 5,5 Pem eliharaan Rutin 66.656,00 256.958.880,00
JUMLAH TOTAL 6.382.350.180,00

71 - Volume 3, No. 2, Mei 2014


Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

SIMPULAN DAN SARAN 1. Dalam menentukan jenis penanganan


Simpulan jalan tidak hanya dilihat berdasarkan
Dari hasil analisa data dan pembahasan, kondisi permukaan jalan tetapi juga harus
dapat diambil beberapa simpulan, antara lain : mengetahui kondisi daerah medan yang
1. Jenis dan tingkat kerusakan permukaan ada karena sangat mempengaruhi
ruas jalan Bireuen Takengon pada permukaan jalan, seperti pada daerah
segmen ruas jalan Bireuen Bts. Aceh medan pergunungan yang terdapat di
Tengah/(R.042) adalah retak 4,53%; beberapa lokasi penelitian yaitu daerah
tambalan 1,93%;ambles 1,45%; lubang patahan yang menyebabkan permukaan
1,20%; pinggir pecah 0,12%; dan jalan akan selalu ambles.
bergelombang 0,11%. 2. Dari hasil analisa juga ada beberapa
2. Tingkatkerusakan permukaan jalan lokasi seperti diantara Sta. 14+300 s/d
keseluruhan dari beberapa jenis 14+400 dan Sta. 14+500 s/d 14+600
kerusakan adalah 9,34% dari total perlu adanya evaluasi khusus karena dari
panjang jalan 28,855 KM, dan untuk hasil identifikasi penyebabnya kerusakan
kondisi jalan yang diperoleh yaitu tidak sama pada lokasi-lakasi lainnya,
66,19%baik; 25,49%sedang; 7,62%rusak sehingga perlu penanganan khusus
ringan; dan 0,69%rusak berat. seperti peningkatan/ rekonstruksi.
3. Jenis penanganan jalan dalam beberapa
segmen yang dibagi dalam 5 (lima) DAFTAR PUSTAKA
segmen dari panjang jalan 28,855 KM Direktorat Jenderal Bina Marga, 2011a, Manual
Konstruksi dan Bangunan. No. 001-
seperti segmen I, II, III, dan V kondisi 01/M/BM/2011, Survei Kondisi Jalan untuk
jalan semuanya baik dengan penentuan Pemeliharaan Rutin, Kementerian Pekerjaan
Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.
jenis penanganan pemeliharaan rutin, Direktorat Jenderal Bina Marga, 2011b, Pedoman
Konstruksi dan Bangunan. No. 001-
sedangkan segmen IV dengan kondisi 04/P/BM/2011, Survei Kondisi Jalan,
jalan sedang mendekati rusak ringan Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga.
sehingga penentuan jenis penanganan Hardiatmo, H.C., 2007, Pemeliharaan Jalan Raya,
Edisi Pertama, Gadja Mada Universitisy
jalan adalahpemeliharaan berkala. Press, Yogyakarta.
4. Total biaya yang dibutuhkan untuk Saputro, A.D., Djakfar, L. & Rachmansyah, A.
2011, Evaluasi Kondisi Jalan dan
penanganan jalan pada setiap segmen Pengembangan Prioritas Penanganannya
(Studi Kasus di Kecamatan Kepanjen
yaitu Rp. 6.382.350.180,00. Kabupaten Malang), Jurnal Rekayasa Sipil,
vol. 5, no. 2 2011 ISSN 1978 5658.
Saran
Beberapa saran yang dihasilkan dari
analisa penelitian ini, antara lain :

Volume 3, No. 2, November 2014 - 72

Anda mungkin juga menyukai