Data
yaitu sebuah gambaran dari kenyataan, konsep atau instruksi dalam bentuk formal
yang sesuai untuk komunikasi, interprestasi atau proses oleh manusia atau oleh
peralatan otomatis.
Informasi
yaitu pengertian yang diperuntukkan bagi data dengan persetujuan-persetujuan
memakai data tersebut. Komunikasi yang hendak disampaikan yang dapat berupa
suara, tulisan, gambar atau bahkan data. Data dapat diidentifikasikan, data dapat
digambarkan, data tidak perlu mewakili sesuatu secara fisik; tetapi dari semuanya itu
data dapat dan sebaiknya digunakan untuk menghasilkan informasi. Hal ini juga
berarti bahwa data untuk satu orang akan muncul sebagai informasi untuk yang
lainnya. Informasi ini terbentuk ketika data ditafsirkan.
Elemen-elemen Komunikasi :
1. Source (sumber)
Pihak yang mengirim informasi / alat yang bertugas membangkitkan data / berita /
informasi sehingga dapat ditransmisikan dan menempatinya pada medium transmisi.
Contohnya telepon dan PC.
2. Transmitter (pengirim)
Biasanya data yang dibangkitkan dari system sumber tidak ditransmisikan secara
langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindah dan menandai
informasi dengan cara yang sama seperti di hasilkan sinyal elektromagnetik yang
dapat ditransmisikan melewati beberapa system transmisi berurutan.
4. Receiver (penerima)
Receiver menerima sinyal dari system transmisi dan menggabungkannya ke dalam
bentuk
tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. Tugasnya untuk menerima berita yang
dikirimkan oleh suatu sumber informasi.
5. Destination (tujuan)
Menangkap data yang dihasilkan oleh receiver. Contoh : electronic-mail (pos
elektronik), diketahui bahwa device input dan transmitter adalah komponen dari
personal komputer. Perantara adalah user yang akan mengirim sebuah pesan
kepada user lainnya. Pesan berupa karakter string adalah informasi. User lalu
mengaktifkan electronic-mail pada PC dan memasukkan pesan tersebut melalui
keyboard (device input). Karakter string ini secara ringkas disimpan dalam memory
utama (main memory). Kita dapat memandangnya sebagai rangkaian karakter atau
rangkaian bit-bit dalam memory. PC ini dihubungkan ke beberapa medium transmisi
seperti local network transceiver atau modem. Data input akan ditranfer ke
transmitter sebagai rangkaian bit-bit atau lebih tepat, rangkaian voltage shift pada
beberapa bus komunikasi atau kabel. Transmitter dihubung langsung ke medium
dan mengubah bit-bit yang masuk menjadi sebuah sinyal yang sesuai untuk
transmisi.
a. Komunikasi telegraf
Dalam bentuk morse, dibutuhkan operator penerjemah.
b. Komunikasi telex
Seperti telegraf tetapi menggunakan perangkat seperti mesin tik sehingga tidak perlu
operator.
c. Komunikasi facsimile
Melalui saluran telepon dikirimkan berita berupa gambar statis / segala sesuatu yang
tertulis / tercetak, seperti fotocopy jarak jauh.
d. Komunikasi siaran televisi
Berupa gambar bergerak / video.
3. Komunikasi Data
= pertukaran informasi antara 2 peralatan, yang datanya dikirim melalui :
1.) Media Komunikasi berupa Audio ( Media Komunikasi Audio ), yaitu suatu alat
komunikasi yang dapat ditangkap melalui alat pendengaran. Contohnya : Radio,
Telepon, Tape recorder, dan sebagainya.
.
2.) Media Komunikasi berupa Visual ( Media Komunikasi Visual ), yaitu alat
komunikasi yang ditangkap melalui alat penglihatan. Contohnya : Surat,
transparansi, chart atau grafik, dan lain-lain.
3.) Media Komunikasi yang berupa Audio Visual ( Media Komunikasi Audio Visual ),
yaitu alat komunikasi yang dapat dilihat dan dapat didengar. Contohnya : televisi,
VCD, layar lebar, Internet, wawancara ( face to face ), kunjungan, dan sebagainya.
Komunikasi Data
2. Pengolahan Data
Karena komputer langsung mengolah data yang masuk dari saluran transmisi
(efisiensi)
3. Distribusi
Dengan adanya saluran transmisi hasil dapat langsung dikirim kepada pemakai yang
memerlukannya.
Faktor-faktor pertimbangan :
1. Pensinyalan
Pensinyalan (signalling) adalah suatu prosedur / protokol yang harus dilaksanakan
terlebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai
2. Transmisi
Media transmisi harus efisien dan dapat melayani berbagai jenis alat.
Karakteristik transmisi :
a. lebar frekuensi yang dapat ditampung
b. redaman
c. daya yang dapat ditampung
d. waktu yang dibutuhkan
3. Cara Penomoran
Penomoran harus unik dan mengikuti rekomendasi / persetujuan dari pihak tertentu
A. Standar Organisasi
Jenis-jenis standar :
1. standar X.25 dari CCITT
menggunakan model OSI sebagai dasar kerjanya, dikenal sebagai interface
between data terminals operating in the packet mode on public network dan
mencakup 3 layer pertama dari model OSI.
2. standar X.21 dan X.21 bus atau standar ANSI X3.69 dan ANSI X.21
hubungan secara fisik point to point antar peralatan yang menggunakan teknik digital
dalam pengiriman / pertukaran data dan untuk interface sinkron bagi jaringan umum.
a. IEEE 802.1
Mendefinisikan semua dokumen control arsitektur dari standar 802 yang mencakup
banyak penginterfacean dari jaringan lain.
8. ANSI/EIA/Tia 568-1991
Tentang commercial building telecommunications cabling standard / structured
cabling.
Alasan Standarisasi :
1. belum ada standar yang mencakup semua layer dari model OSI
2. produk bagi pemakai biasanya merupakan gabungan beberpa standar yang
ditambah untuk melengkapi layer yang lain
3. standar tidak memuat ketentuan yang sangat rinci, sehingga peralatan dengan
menggunakan standar yang sama tidak kompotibel juga.
Tujuan OSI :
1. Koordinasi berbagai kegiatan
2. Penyimpanan data
3. Manajemen sumber dan proses
4. Keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak
5. membuat kerangka agar sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling
berkomunikasi / bertukar informasi, sehingga tidak tergantung merk dan model
peralatan.
6. 3 layer pertama adalah interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama,
4 layer terakhir adalah hubungan antara software.
7. Antar layer berlainan terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol.
1. Lapisan fisik
- Berhubungan dengan fisik saluran yang digunakan untuk transmisi, berupa peralatan
mekanis dan elektrik / listrik, prosedur interface dan medium transmisi untuk
memulai, memelihara dan membubarkan hubungan fisik untuk penyaluran bit.
Misalkan mengirimkan bit 1 harus diterima bit 1 pula bukan bit 0.
- Lapisan harus memungkinkan digunakannya beberapa macam media fisik untuk
interkoneksi dengan beberapa macam kontrol yang berbeda.
- Memberikan standarisasi hubungan antar pin dari connector DTE dan DCE.
3. Lapisan jaringan
- Tugas utamanya sebagai pengendalian operasi subnet. Mengatur hubungan antara
Tx dan Rx yang menentukan jalan / rute yang harus ditempuh oleh data / informasi
yang dikirimkan.
- Menjamin adanya connection path agar informasi yang dikirim dapat sampai pada
alamat yang dituju dan bekerja sebagai traffic controller yang mengatur prioritas
pengiriman informasi. Routing dan switched yang perlu untuk membentuk jaringan
fisik dilakukan disini.
- Mengendalikan kemacetan yang terjadi.
4. Lapisan transport
- Tugas uatamanya adalah menerima data dari session layer.
- Mengatur lalu lintas / flow control secara keseluruhan melalui beberapa node sampai
ke tujuan dan mengatur agar blok-blok yang dikirimkan dapat diterima dengan
ukuran yang benar dan mencari cara yang paling baik dalam memanfaatkan
karakteristik jaringan yang dapat ditransmisikan paling efektif.
- Fungsinya untuk memecah berita dalam paket dan merakitnya kembali pada tujuan,
melalui kendali aliran paket dalam hubungan transport.
5. Lapisan session
- Bertugas untuk mengatur, mengorganisir dan mensinkronkan dialog dalam
pertukaran data, sinkronisasi antara Tx dan Rx, pemeriksaan password,
menentukan hubungan full dan half dupleks, serta sebagai manajemen token.
- Fungsinya untuk memeriksa urutan berita jika layer dibawahnya tidak memberikan
jaminan dalam hal penyampaian dan urutan, menghubungkan berita dan tanggapan
atasnya dengan cara kendali (contohnya nomor urut), mengendalikan cara
percakapan dilaksanakan yaitu aturan untuk dialog.
6. Lapisan presentasi
- Bertugas untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah
tertentu, sebagai presentasi dan manipulasi data sehingga berhubungan dengan
syntax (presentasi data) dan tidak bersangkutpaut dengan semantik (arti dari data)
yaitu hanya dimengerti oleh layer berikutnya serta sebagai data encoding.
- merupakan layer penerjemah yang mengatur komposisi data, konversi data dalam
bentuk yang dapat diterapkan untuk mengirimkan data dan menerima data.
7. Lapisan application
- Proses informasi agar dapat dimengerti oleh suatu proses aplikasi yang dapat
berupa proses manual / komputer.
- Mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data / informasi
antar pemakai, pernagkat lunak aplikasi / peralatan suatu sistem komputer.
TCP/IP adalah arsitektur dari suatu jaringan ARPANET. ARPANET adalah jaringan
riset yang disponsori DoD (Departemen Pertahanan AS US Department od
Defence) yang menghubungkan ratusan universitas dan instalasi pemerintah
dengan menggunakan kabel telepon sewaan. Kemudian saat jaringan satelit dan
radio ditambahkan ke sistem, ternyata protokolnya mendapat kesulitan dalam
menghubungkan komputer yang telah tergabung, karena itu diperlukan model
referensi yang baru. Dengan demikian kemampuan untuk menghubungkan jaringan
komputer secara bersama-sama tanpa melihat adanya perbedaan merupakan tujuan
utamanya, ditambah dengan mengusahakan agar jaringan yang telah ada mampu
mempertahankan diri dari hilangnya perangkat keras subnet (mesin Tx dan Rx),
dengan percakapan yang ada tidak terputus.
2. Lapisan transport
Dirancang untuk memungkinkan peer entity ada host sumber dan tujuan melakukan
percakapan. Terdapat 2 buah protokol end-toend yaitu :
- TCP (Transmission Contro Protokol)
merupakan protokol yang berorientasi pada hubungan yang andal yang mengijinkan
sebuah aliran byte yang berasal dari suatu mesin untuk dikirimkan tanpa error ke
sebuah mesin yang ada di internet. Dan memecah aliran byte data menjadi pesan
diskret dan meneruskannya ke internet layer. Pada mesin tujuan, proses TCP
penerima merakit kembali pesan yang diterimanya menjadi aliran output. TCP juga
menangani pengendalian aliran untuk memastikan bahwa pengirim yang cepat tidak
akan membanjiri pesan yang akan diterima panerima yang lambat.
- UDP (User Datagram Protokol)
Merupakan protokol yang tidak andal dan tanpa sambungan bagi aplikasi yang tidak
memrlukan pengurutan TCP / pengendalian aliran dan bagi aplikasi yang ingin
melayani dirinya sendiri. Mengutamakan pengiriman yang cepat dibandingkan
pengiriman yang akurat.
3. Lapisan aplikasi
TCP/IP tidak mempunyai session dan presentation layer karena dianggap tidak
diperlukan.
Lapisan aplikasi berisi macam-macam protocol tingkat tinggi, seperti :
- TELNET (terminal virtual), yang mengijinkan pengguna pada sebuah mesin untuk log
ke mesin yang ada ditempat yang jauh dan bekerja di terminal jarak jauh itu.
- FTP (transfer file), memungkinkan pengiriman data dari mesin yang satu ke mesin
yang lain secara efesien.
- SMTP (surat elektronik), awalnya merupakan salah satu jenis transfer file, tetapi
dibuat protokol khusus untuk itu.
- DNS (Domain Name Service), untuk memetakan nama host ke alamat jaringannya.
- NNTP, yaitu protokol yang digunakan untuk memindahkan artikel berita (newsgroup).
- HTTP, protokol yang berguna untuk mengambil halama (page) di world wide web.
Contoh-contoh jaringan
1. Novell NetWare
Dirancang untuk digunakan oleh perusahaan yang ingin menurunkan ukuran dari
mainframe menjadi jaringan PC (model client-server). Setiap pengguna memiliki
deskop PC yang berfungsi sebagai client. Dan sejumlah PC yang lebih besar
bertindak sebagai server yang bertugas menyediakan layanan file, database, dll ke
sejumlah client. Model referensi Novell Netware memakai stack protokol yang dibuat
berdasarkan pada sistem jaringan Xerox (Xerox Network System XNS ).
Physical layer dan data link dapat dipilih dari bermacam-macam standar industri,
seperti ethernet, token ring, ARCnet. Network layermenjalankan protokol
antarjaringan tanpa sambungan dan tidak dapat diandalkan yang disebut IPX
(Internet Packet eXchange). IPX menyampaikan paket dari sumber ke tujuan secara
transparan, meski sumber dan tujuan terdapat pada jaringan yang berlainan. IPX
memiliki fungsi yang mirip dengan IP, hanya saja IPX menggunakan alamat 12-byte,
bukan 4-byte. Trasport layer yang connection oriented, yaitu NCP (Network Core
Protocol) menyediakan layanan transport data pengguna, dll dan merupakan jantung
Netware. Sedangkan SPX (Sequenced Packet eXchange) hanya menyediakan
layanan transport saja. Pada NetWare tidak terdapat session layer dan presentation
layer. Berbagai protokol aplikasi ditempatkan di application layer.
2. ARPANET
ARPA (Advanced Research Projects Agency) merupakan research jaringan dari
jaringan telepon circuit-switched yang dianggap tidak aman, karena jika 1 jalur /
switch hilang, maka
percakapan yang menggunakan jaringan akan hilang.
3. USENET
USENET (Use Network) adalah jaringan yang menawarkan suatu pelayanan
network news.
4. NSFNET / CSNET
NSF (The US National Science Foundation) membuat sebuah jaringan maya yang
disebut CSNET (Computer Science Network).
Jaringan telepon di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
jaringan tetap dan jaringan bergerak. Jaringan tetap dapat dinikmati melalui telepon
rumah atau kantor yang biasanya menggunakan kabel. Jaringan tetap di Indonesia
meliputi jaringan telepon lokal, SLI, SLJJ, dan tertutup. Sedangkan jaringan bergerak
meliputi satelit, telepon seluler, dan radio trunking. Kedua jaringan ini yang
dipergunakan di seluruh dunia untuk membantu proses komunikasi.
Jaringan telepon secara tradisional dibangun sebagai sistem yang berbentuk hirarki. Pelanggan
dihubungkan ke suatu switch atau sentral lokal. Bagian dari jaringanini disebut disebut jaringan
akses. Switch pelanggan dihubungkan ke suatu sentral local utama yang kemudian
dihubungkan dengan sentral transit. Sentral transit umumnya dihubungkan dengan struktur
mesh. Koneksi ini antar sentral transit disebut jaringan transit hirarki. Kemudian ada hubungan
antara dua sentral lokal yang berasaldari sentral transit yang berbeda.
Struktur jaringan kabel lokal dimulai dari Rangka Pembagi Utama (RPU) hingga
pesawat telepon pelanggan.
RPU berbentuk blok-blok terminal yang terdapat dalam gedung STO (Sentral
TeleponOtomat) atau Sentral Lokal. RPU/MDF biasanya terletak di bawah ruang
sentral telepon untuk gedung STO bertingkat. Sedangkan, untuk gedung STO tidak
bertingkat, MDF diletakkan di samping ruang sentral telepon. Di bawah MDF
terdapat ruang bawha tanah yang dipasang rangka besi (Cable Chamber) untuk
menenmpatkan kabel-kabel primer dari luar gedung sebelum didistribusikan ke MDF.
Berikut gambar MDF pada STO :
Fungsi MDF :
Rumah Kabel atau RK merupakan sebuah terminal untuk tempat terminasi kabel
primer dan sekunder. Biasanya bentruknya berupa kotak tertutup berwarna abu-abu
yang terletak dipinggir jalan. Di bagian pintu depan terdapat kode untuk RK tersebut.
Pengkodeannya adalah dimulai dengan kode R*** STO ***. Kode R dan STO adalah
kode untuk RK pada wilayah tertentu di STO tertentu. Berikut ini gambar RK yang
nampak di jalan-jalan :
Fungsi RK :
a. Tempat membagi kabel primer menjadi beberapa kabel sekunder. Misalnya kabel
primer memiliki kapasitas 1000 pair kabel, maka akan dibagi ke 5 wilayah sekunder,
sehingga setiap kabel sekunder akan memiliki kapasitas 200 pair.
b. Titik sambung antara kabel primer dengan kabel sekunder
c. Tempat pengetesan saat melokalisir gangguan
d. Tempat mentanahkan lapisan pelindung elektris, yaitu aluminium foil pada kabel.
e. Fleksibelitas saluran, artinya setiap pasanga urat kabel primer dapat
ditukarpasangkan dengan kabel sekunder.
Bahan RK :
Besi atau fiberglass dengan bentuknya bulat lonjong atau kotak persegi dan
berwarna abu-abu
Kapasitas RK :
RK kapasitas 800 pair, 1600 pair dan 2400 pair, dimana setiap pair akan mencatu
satu pelanggan. RK kapasitas 2400 pair artinya jumlah pasang primer dan sekunder
yang dapat diterminasikan adalah 2400 pair/pasang.
3. Kotak Pembagi (KP)
KP adalah terminal kabel tempat penyambungan kabel sekunder dengan slauran
penanggal. KP biasanya terletak di atas tiang, namun ada juga beberapa KP yang
terletak di dinding dan bawah tanah.
Fungsi KP :
Jenis KP :
a. KP Tiang
b. KP Dinding
Dipasang pada dinding sebelah luar untuk mencatu pertokoan/ruko yang letaknya
berdampingan
Gedung bertingkat (HRB/Hight Rise Building) biasanya digunakan mini RPU. Kabel
untuk emnghubungkan RPU sdengan mini RPU afdalah kabel catu langsung.
Kompleks industri dan pertokoan dipasang pada dinsing sebelah dalam
Kapasitas sampai dengan 400 pair.
KTB merupakan kotak terminal yang berada pada rumah atau biasanya di dinding
rumah. KTB yang biasanya dipasang adalah berbentuk kotak berwarna abu-abu di
temepl di dinding sebagai lanjutan terminasi dari KP.
Fungsi KTB :
a. Tempat terminasi saluran penanggal dengan kabel rumah
b. Batas tanggung jawab PT. Telkom dan tanggung jawab pelanggan. Jadi, segala
kerusakkan yang terjadi hingga KTB merupakan tanggung jawab PT. Telkom dan
tanggung jawab dari KTB hingga pesawat telepon adalah tanggung jawab
pelanggan. Dalam hal ini kabel rumah juga merupakan tanggung jawab pelanggan
dan PT. Telkom hanya melakukan pemeliharaan rutin hingga KP.
c. Fleksibelitas saluran dan bisa dimodifikasi menjadi sistem PABX.
d. Mempermudah melokalisir gangguan di sisi rumah pelanggan
5. Soket/Roset
Soket/roset merupakn sebuah terminal 1 pair to 1 pair (pada umumnya), namun ada
juga yang 1 pair to beberapa pair, dimana kabel rumah tersebut akan diterminasi di
roset dan setelah itu akan dihubungkan ke pesawat telepon. Beginilah bentuk dari
roset itu :
6. Kabel Primer
Kabel primer adalah akbel yang menghubungkan RPU dengan RK pada jaringan
catu tidak langsung atau RPU dengan mini RPU pada jaringan catu langsung.
Kapasitas kabel primer yang digunakan pada awalnya mulai dari 100 pair hingga
2400 pair (foam skin), namun saat ini kabel primer kapasitas 100 pair sudah tidak
digunakan lagi. Jadi kapasitas kabel primer yang digunakan saat ini adalah mulai
dari 400 pair hingga 2400 pair (foam skin).
1. DW dengan penguat
2. DW tanpa penguat
Telepon selular (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau
disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan
dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke
mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon
nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem
CDMA (Code Division Multiple Access).
Cara Kerja Jaringan Telepon Seluler
Telepon seluler menggunakan sistem wireless. pengirim dan penerima harus tetap
tercakup BTS (Base Transceiver Station ). BTS adalah peralatan yang memfasilitasi
komunikasi secara wireless antara pengguna telepon seluler. Cara kerja telepon
seluler (wireless) antara lain :
3. Sinyal tersebut diterima oleh BTS dan sinyaL tersebut diteruskan ke pusat
telekomunikasi.
5. Setelah sampai kepada penerima , maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi
gelombang suara oleh alat yang disebut speaker
Generasi 0
Handie-talkie SCR536
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan
telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan
mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian
Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli
dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang
menjadi dua arah dengan frequency modulated (FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable
Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang
dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler
mulai diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation
mengeluarkan kembali partable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300
dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat
bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk
menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini
adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha untuk
mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari Bell Labs
pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal sebagai
dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
Generasi I
Generasi III
Ponsel 3-G
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi
pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call
berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance
Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari
generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan
karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi ini adalah mulai
dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur ponsel semakin
lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan antara lain Symbian,
Android dan Windows Mobile
Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang
menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi
nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless
LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang
memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana
saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik,
jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,
4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi
multimedia seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.
Diposkan oleh Telkom Salatiga di 06.42
TRANSMISI DATA
Keberhasilan Transmisi Data tergantung pada :
1. Kualitas signal yang ditransmisikan
2. Karakteristik media transmisi
Jenis-jenis media Transmisi :
a. Kawat terbuka / open wire
b. Kabel jalin ganda / twisted pair cable
Terdiri dari dua isolasi kawat tembaga yang diatur dalam suatu spiral yang
terlindungi. Gulungan ini meminimkan interferensi antar kabel. Digunakan untuk
dipakai pada system telephone, untuk jarak yang jauh dengan data rate 4 Mbps atau
lebih, biaya murah.
Mempunyai bandwidth terendah.
c. Kabel coaxial
Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang mengelilingi suatu kawat konduktor
tunggal, kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Digunakan untuk transmisi
telephone dan televisi jarak jauh, television distribution (TV kabel), local area
networks, short-run system links.
Lebih mahal daripada twisted pair.
Tidak mudah terkena noise bila dibandingan dengan twisted pair sehingga dapat
digunakan secara efektif pada frekuensi-frekuensi tinggi dan data rate yang tinggi,
untuk transmisi analog yang jauh, dibutuhkan amplifier setiap beberapa kilometer
sedangkan untuk transmisi digital,
diperlukan repeater setiap kilometer.
d. Fiber optik / serat optik
Adalah suatu medium fleksibel tipis yang mampu menghantarkan sinar ray.
Berbagai kaca dan plastik dipakai untuk membuatnya.
Bandwidth yang lebih besar jika dibandingkan kabel koaksial atau twisted pair,
attenuation yang lebih rendah, digunakan untuk local loops, local area networks.
Paling kuat / tahan terhadap keadaan alam.
e. Mikrowave / gelombang mikro
Untuk memperoleh transmisi dengan jarak yang jauh, digunakan gedung-gedung
relay microwave yang diseri dan point to point microwave yang dirangkai bersama
sesuai dengan jarak yang diinginkan, digunakan antena parabolik, digunakan untuk
telekomunikasi jarak jauh, transmisi suara dan televisi, local networks, local data
distribution.
Dibandingkan dengan kabel koaksial, jarak antar amplifier atau repeater lebih jauh.
f. Transmisi satelit
Adalah stasiun relay microwave yang digunakan untuk merangkai dua atau lebih
transmitter / receiver dari ground-based microwave yang dikenal sebagai stasiun
bumi, setiap satelit yang mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi
yang disebut channel transponder atau transponder saja.
Digunakan untuk television distribusion, paling luas digunakan diseluruh dunia;
memakai teknologi DBS (Direct Broadcast Sattelite) dimana sinyal video dari satelit
ditransmisikan langsung ke rumah-rumah, transmisi telepon jarak jauh, private
business networks, digunakan sistim VSAT (Very Small Aperture Terminal) untuk
menekan biaya.
g. Infra red / sinyal infra merah
h. Gelombang radio
Perbedaan dengan microwave bahwa radio adalah segala arah sedangkan
microwave adalah terfokus.
Tidak diperlukan antena berbentuk parabola dan tidak perlu diletakkan pada jurusan
yang tepat
digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM
dan UHF dan VHF televisi, untuk komunikasi data digital digunakan packet radio
Paling terpengaruh oleh hujan, petir dan keadaan alam.
Terminologi Transmisi Data :
a. Point to point
Direct link antara dua device, dan hanya 2 peralatan sama-sama memakai media.
b. Multipoint
Konfigurasi multipoint dimana dapat lebih dari dua device pada medium yang sama.
Karakteristik transmisi terdiri dari dua macam arus :
1. DC (Direct Current)
Jarang digunakan
Untuk jarak dekat
Kecepatan dibawah 300 bps
2. AC (Alternating Current)
Sering digunakan
Untuk jarak jauh
Untuk kecepatan tinggi
Data dan Sinyal
Sinyal
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binari / digital ditransmisikan
dengan mengkodekan bit-bit data ke dalam elemen-elemen sinyal. Contoh : bit binari
0 untuk level tegangan rendah bit binari 1 untuk level tegangan tinggi. Kecepatan
data signalling dalam bps (bit per detik).
Sinyal unipolar adalah semua elemen sinyal yang mempunyai tanda yang sama,
yaitu positif semua atau negatif semua. Sedangkan sinyal polar adalah elemen
sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level tegangan positif dan yang
lainnya oleh level tegangan negatif.
Jenis Sinyal
1. Sinyal analog
Adalah sinyal yang sifatnya seperti gelombang, selalu sambung menyambung
dan tidak ada perubahan yang tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut.
Penyaluran data banyak dilakukan dengan sinyal analog. Merupakan gelombang
elektromagnetik yang berubah-ubah
secara continuous yang menjalar melalui suatu media, tergantung pada
spektrumnya.
2. Sinyal digital
Adalah sinyal yang sifatnya pulsa, terputus-putus / terjadi perubahan yang
tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut. Sistem computer bekerja dengan
sinyal ini. Merupakan serangakaian pulsa tegangan yang dapat ditransmisikan
melalui suatu medium kawat.
Data digital dapat juga dijadikan sinyal analog dengan memakai modem (modulator /
demodulator) sedangkan data analog dapat dijadikan sinyal digital dengan memakai
codec
(coder-decoder).
Jenis Data
1. Data analog
Data analog diperoleh pada nilai-nilai continuous dalam beberapa interval.
Contoh : suara, video, temperatur, tekanan, dll.
2. Data digital
Data digital didapat pada nilai-nilai discrete.
Contoh : text dan integer.
Transmisi data analog dan digital
Secara kasar analog dan digital keduanya adalah kontinu dan diskrit. Dan keduanya
sering digunakan dalam komunikasi data. Dan sekurang-kurangnya ada 3 bagian
yaitu :
1. Data
Didefinisikan sebagai entity yang mengandung sesuatu arti
2. Signalling
Pen-sinyal-an, adalah tindakan penyebaran sinyal melalui suatu medium yang
sesuai.
3. Transmisi
Adalah komunikasi dari data dengan penyebaran dan pemrosesan sinyal
Data Analog, Sinyal Digital (digitalisasi)
Proses transmisi data analog ke dalam sinyal-sinyal data
Konversi data analog ke dalam sinyal digital
Data Analog, Sinyal Analog
Merupakan fungsi terhadap waktu dan mempunyai spektrum frekuensi
terbatas untuk masing-masing data. Dapat dipresentasikan oleh sinyal
elektromagnetik yang mempunyai spektrum sama
Data digital, sinyal digital
Dipresentasikan oleh sinyal digital dengan beda level tegangan untuk masing-
masing 2 binari digit. Dan dapat dipresentasikan oleh sinyal analog dengan
menggunakan sebuah modem.
Transmisi :
1. Transmisi analog adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog tanpa
memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau data
digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan
sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas, tetapi akan menikkan noise /
gangguan.
2. Transmisi digital, berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk mencapai
jarak yang
jauh dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai '1' atau '0' sehingga tidak
terjadi
distorsi.
Faktor kesuksesan penerima dalam mengartikan sinyal yang datang :
1. Ratio signal to noise (S/N) : peningkatan S/N akan menurunkan bit error rate
2. Kecepatan data / data rate : peningkatan data rate akan meningkatkan bit error rate
(kecepatan error dari bit)
3. Bandwidth : peningkatan bandwidth dapat meningkatkan data rate.
Hubungan ketiga faktor tersebut adalah :
1. Kecepatan data bertambah, maka kecepatan errorpun bertambah, sehingga
memungkinkan
bit yang diterima error.
2. Kenaikan S/N mengakibatkan kecepatan error berkurang
3. Lebar bandwidth membesar yang diperbolehkan, kecepatan data akan bertambah
Kecepatan transmisi tergantung pada lebar frekuensi / bandwidth. Yang terdiri
dari :
1. Kecepatan transmisi serial
Satuannya adalah bps (bit per-second), tetapi data yang diterima belum mempunyai
arti
sebelum mencapai jumlah bit tertentu.
2. Kecepatan transmisi paralel
Satuannya adalah kps (karakter per-second), karena jalur komunikasi = banyaknya
jumlah bit per karakter.
3. Baud per-second (bps) dimana 2 bit = 1 baud Variasinya 110, 300, 600, 1200, 2400,
4800, 9600 bps
Gangguan dalam transmisi data
Noise
Tambahan sinyal yang tidak diinginkan dan merupakan faktor pembatas
utama dalam sistem komunikasi data. Terbagi dalam 4 kategori, yaitu :
a. Thermal noise / white noise
Disebabkan oleh panas elektron dalam konduktor (agitasi termal elektron),
sehingga tidak dapat dihapus / dilenyapkan.
b. Intermodulasi noise
Apabila sinyal-sinyal dengan frequency berbeda bersamaan memakai
medium transmisi yang sama, sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu
frekuensi yang merupakan penjumlahan
atau pengalian dari dua frekuensi asalnya. misalnya : sinyal dengan frekuensi f1 dan
f2 maka akan mengganggu sinyal dengan frekuensi f1 + f2, hal ini timbul karena
ketidaklinearan dari transmitter, receiver atau sistim transmisi.
c. Crosstalk
Ditimbulkan oleh kopel elektrik antara kabel yang diletakkan berdekatan,
misalnya antara twisted pair / kabel coaxial yang membawa multiple sinyal, yang
merupakan penghubung antar sinyal yang tidak diinginkan. Misalnya pada
percakapan telepon mendengar suara lainnya, sinyal pemancar yang ditangkap
antena.
d. Impuls noise
Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi
pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi, dihasilkan oleh kilat, dan kesalahan
dan cacat dalam sistim komunikasi atau merupakan gangguan kecil untuk data
analog karena gangguan elektromagnetik dan menjadi sumber utama dalam
komunikasi data digital.
BAB VI
KEBUTUHAN BANDWIDTH
Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat
mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth
dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog mau pun aliran data digital.
Satuan yang dipakai untuk bandwidth adalah bits per second atau sering disingkat
sebagai bps. Satuan ini menggambarkan seberapa banyak bit (angka0 dan 1) yang
dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain dalam setiap detiknya melalui
suatu media. Berikut adalah contoh tabel batasan panjang medium dan kecepatan
maksimum aliran data.
Media Panjang Kecepatan
Maksimum Maksimum
Kabel Coaxial 50 Ohm 200 m 10-100 Mbps
(Ethernet 10Base2, ThinNet)
Kable Coaxial 75 Ohm 500 m 10-100 Mbps
(Ethernet 10Base5, ThickNet)
UTP Kategori 5 100 m 10 Mbps
(Ethernet 10BaseT, 100Base-TX)
UTP Kategori 5 100 m 100 Mbps
(Ethernet 100Base-TX, Fast
Ethernet)
Multimode (62.5/125um) 2 Km 100 Mbps
Serat Optik 100Base-FX
Singlemode (10um core) 3 Km 1000 Mbps (1
Serat Optik 1000Base-LX Gbps)
Teknologi lain yang sedang diteliti 40 Km 2400 Mbps
(2,4 Gbps)
Wireless 100 m 2 Mbps
Piranti jaringan
Tipe data yang ditransfer
Topologi jaringan
Banyaknya pengguna jaringan
Spesifikasi komputer client/user
Spesifikasi komputer server
Induksi listrik dan cuaca
Dan alasan-alasan lain.
Lalu bagaimana bandwidth ini dihitung dan bagaimana mengukurnya dapat di
ilustrasikan sebagai berikut :
Ketika anda menerima atau mengirim email, asumsikan besarnya email yang
diterima dikirim adalah sebesar 10 KB, berarti secara teori, untuk bandwidth 100 MB
(100.000 KB) anda bisa *kirim* 10.000 email atau berbagai variasi antara kirim dan
terima, misalnya 3.000 kirim, 7.000 terima.
Contoh diatas hanya jika account digunakan untuk mengirim dan menerima
email, begitu juga jika hosting anda dimanfaatkan untuk membuat website atau blog
yang selalu dikunjungi oleh pengguna internet, maka besarnya file untuk mengakses
(download) halaman website anda yang dilakukan oleh pengunjung itu juga dihitung
memakan atau mengurangi batasan bandwitdth anda. Semakin banyak orang
membuka website anda maka semakin besar pula Bandwidth yang anda butuhkan.
Bandwidth atau Site Traffic pada sewa hosting tergantung dari 2 faktor:
Besar file dalam website anda. Semakin besar file yang akan diakses oleh
pengunjung website anda, maka semakin besar kebutuhan bandiwdth anda.
Popularitas website anda. Semakin populer website anda, maka akan
semakin banyak pengunjung yang akan melihat website anda dan semakin
besar pula kebutuhan bandiwdth hosting anda.
Rata-rata halaman web dilihat Secara rata-rata, jumlah halaman web yang
anda perkirakan akan dilihat pengunjung. Jika anda memiliki 50 halaman web
maka rata-rata setiap pengunjung akan melihat 5 halaman web anda dalam
satu kali kunjungan.
Rata-rata ukuran file halaman web Rata-rata ukuran halaman web anda,
dalam Kilobyte (KB). Jika anda sudah melakukan desain web anda, anda bisa
langsung menghitung berapa ukuran per halamannya.
Jika Anda berniat untuk memungkinkan orang untuk men-download file dari situs
Anda,perhitungan bandwidth harus
[Rata-rata harian pengunjung X rata-rata page views X rata-rata ukuran
halaman ) + (Rata-rata harian Download File x Rata-rata Ukuran File)] x 31 x
Fudge Factor
Bandwidth internet Up To
Bandwidth dalam koneksi internet adalah kecepatan transmisi data yang
keluar dan masuk dari jenis koneksi yang kita pakai ke internet. Sering kita
mendengar istilah bandwidth up to, misal Up To 1 Mbps. Bandwidth Up To
pengertiannya adalah bandwidth maksimal yang dapat dicapai dengan ketentuan
ketika trafik jaringan tidak padat atau ada jalur yang kosong yang dapat dipakai.
Penggunaan bandwidth Up To tergantung dengan trafik jaringan dan jumlah
pemakai bandwidth sejenis. Sehingga belum tentu user akan mendapat bandwidth
misal 1 Mbps, sebab tidak dapat diperkirakan kondisi trafik dan jumlah pemakai
bandwidth serupa. Jadi jangan terkecoh jika ada banyak penawaran akses internet
dengan bandwidth up to yang tinggi, dengan harga murah dan tanpa disertai
penjelasan batas minimal kecepatan yang diperoleh serta perbandingan jumlah
pemakai. Belum tentu kita dapat mencapai bandwidth tersebut. Baiknya provider /
penyedia akses internet memberikan transparansi tentang perbandingan jumlah
pemakaian dan limit bandwidth / bandwidth minimal yang akan diperoleh.
Menghemat bandwidth lewat e-mail :
Rumus :
Kuota bandwidth per menit = bitrate x 1/8 x 60 second
1/8 adalah konstanta perbandingan antara kbps (kilobit/second) dengan KB/s (kilobytes /
second). 100 mbps =12,5 MB/s.
Misalnya kita menggunakan bitrate 40 kbps, maka kebutuhan bandwidth per menitnya
adalah = 40 kbps x 1/8 x 60 s = 300 KB. Dan per jamnya adalah = 300 KB x 60 menit = 18
Mega.
Jika streaming per harinya selama 20 jam, maka kebutuhan bandwidth dalam sebulan
adalah = 18 mega x 20 jam x 30 hari = 10.800 Mega atau 10,8 Giga.
Diposkan oleh Telkom Salatiga di 21.21