Rangkuman Mengenai Pemeriksaan Diagnostik Penyakit SLE
Rangkuman Mengenai Pemeriksaan Diagnostik Penyakit SLE
Pentingnya penilain penyakit SLE itu adalah untuk : terapi penyakit, evaluasi
penyakit, evaluasi progresitivitas penyakit, mendukung diagnosis, mempredeksi
prognosis, selain itu penilaian laboratiruim SLE itu ada:
Kemudian tes CRP ( Creative protein) adalah protein yang ditemukan dalam
darah sebagai respon terhadap inflamasi atau peradangan dan merupakan
sebuah protein fase akut, dimana pemeriksaan ini memiliki dua jenis assay yaitu:
(CRP kisaran yang 0,3-mg/dl) dan hs-CRP ( sensitivitas 0,01 mg/dl), dan juga
refrens nilai pada CRP adalah: <0.6mg/dl. Keuntungan menggunaka
pemeriksann ini adalah lebih cepat setelah inflamasi dibandingan dengan
pemeriksaan ESR yg di pengaruhi oleh banyak faktor.
Uji autoantibodi dimana ada ANA, Anti ds-DNA, anti-ENA( anti sm, anti ro anti la
anti RNP) Anti-fosfolipid.
Disini kita akan membahas tentang ANA duluu okeh, ANA adalah singakatan dari
anti nuclear antibodie dimana antibodi terhadap inti sel dan merupakan skrining
untuk penyakit autoimun rematik, terutama untuk penyakit SLE ( kriteria
diagnostik) pemeriksaan ini sangat sensitif namun kekurangnya adalah kurang
spesifik, dan memiliki dua metode pendeteksian yaitu ada IF dan AMDAL. Dan
nilai normal pada pemeriksaan ANA yaitu : ,1/100(IF), <20 unit (EIA) dan juga
hasil pemeriksaan yang positif harus harus di evaluasi untuk lebis spesifik lagi
auto ab( anti dsDNA, anti ENA) dimana antinuclear antobosies ini memepunya
partern IF yaitu ada hogenesis, pariferal, scalied, nucleolor, sentromele dan
negative, dimana homogenesis itu antibodinya anti DNA dan menyebabkan
penyakit SLE, dan sentromer itu antibodinya sentomer juga yang menyebabkan
penyakit very sstemik sceriosis, dan periperal juga antigennya itu anti-DNA dan
menimbulkan penyakit SLE juga, , ada nucleolor antigenya RNA-asosiated Ag dan
menyebabkan penyakit sytemik scriosis. Dimana juga spcled yaitu antigenya
ANA(SM, dan RNP) ro-ssa,la-ssb dan meyebabkan suatu penyakit MCTD,SLE,SS,
poly/dermatomiosytis. Dan disuuse yaitu hidtone toposimerase 1 yaitu drug
induced LE SLE.
Disini juga kita akan membahas bagaimana itu Anti-dsDNA antibodies dimana
antibodies yang menargetkan tulang punggung fosfat ribosa DNA asli muncul
pada sekitar 75% pasien SLE, tes diagnostik SLE dan pemantaun aktivitas
penyakit (Spesifisitas 94&) memainkan peran penting dalam patogenesis SLE
dan sangat berkolerasi dengan lupus nepharitis, nilai normalnya yaitu <25
IU/ml.\
Melengkapi uji serum yaitu plasma dan sel protein permukaan dimana 15%fraksi
globulin, proenzim, atau zymogen. Metode pengukuran menggunakan hemolitik
pelengkap assay imuno assay. Nilai normalnya ialah: c3: 85-185mg/l; c4: 10-50
mg/l, dimana indikasinya ialah untuk pemantauan aktivitas penyakit.
Hitung darah lengakp 50% pasien menunjukan penurunan jumlah leukosit, dan
mencari sel LE ( leukosit makroflag tertelan) dalam preparat patognomanik untuk
LE.