Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman mengenai pemeriksaan diagnostik penyakit SLE

Pentingnya penilain penyakit SLE itu adalah untuk : terapi penyakit, evaluasi
penyakit, evaluasi progresitivitas penyakit, mendukung diagnosis, mempredeksi
prognosis, selain itu penilaian laboratiruim SLE itu ada:

Penanda imflamatory atau pradangan yg terdiri atas pemeriksaaan ESR,


PCR, sel PMN, dan sitokin.
Autoantiboda assay yaitu pemeriksaan menggunakan ANA, anti ds-DNA,
anti-ENA, Anti Ro, dan Anti La.
Melengkapi uji serum
Lainnya adapemeriksaan darah lengkap jumlah sel dan urinalisis.

Penanda imflmatori atau peradangan yg terdiri atas pemeriksan ESR Erytosit


sedimintarsion rate yaitu pemeriksan dimana sel2 darah merah mengalami
pengendapan dalam jangka waktu 1 jam, dalam fungsinya pemeriksaan ESR ini
adalah sebagai : Diagnosis aktivitas penyakit, pemantuan, dukungan dan
pentingnya, dimana juga tedapat nila racunnya pada pria berkisar 0-15 mm/jam
dan pada wanita adalah 0-20mm/jam. Dan juga untuk peningkatan :peradangan
akut dan kronis, kanker dan penyakit autoimun seperti SLE ini misalnya dan juga
dimana tes ESR ini merupakan tes yang non spsesifik.

Kemudian tes CRP ( Creative protein) adalah protein yang ditemukan dalam
darah sebagai respon terhadap inflamasi atau peradangan dan merupakan
sebuah protein fase akut, dimana pemeriksaan ini memiliki dua jenis assay yaitu:
(CRP kisaran yang 0,3-mg/dl) dan hs-CRP ( sensitivitas 0,01 mg/dl), dan juga
refrens nilai pada CRP adalah: <0.6mg/dl. Keuntungan menggunaka
pemeriksann ini adalah lebih cepat setelah inflamasi dibandingan dengan
pemeriksaan ESR yg di pengaruhi oleh banyak faktor.

Uji autoantibodi dimana ada ANA, Anti ds-DNA, anti-ENA( anti sm, anti ro anti la
anti RNP) Anti-fosfolipid.

Disini kita akan membahas tentang ANA duluu okeh, ANA adalah singakatan dari
anti nuclear antibodie dimana antibodi terhadap inti sel dan merupakan skrining
untuk penyakit autoimun rematik, terutama untuk penyakit SLE ( kriteria
diagnostik) pemeriksaan ini sangat sensitif namun kekurangnya adalah kurang
spesifik, dan memiliki dua metode pendeteksian yaitu ada IF dan AMDAL. Dan
nilai normal pada pemeriksaan ANA yaitu : ,1/100(IF), <20 unit (EIA) dan juga
hasil pemeriksaan yang positif harus harus di evaluasi untuk lebis spesifik lagi
auto ab( anti dsDNA, anti ENA) dimana antinuclear antobosies ini memepunya
partern IF yaitu ada hogenesis, pariferal, scalied, nucleolor, sentromele dan
negative, dimana homogenesis itu antibodinya anti DNA dan menyebabkan
penyakit SLE, dan sentromer itu antibodinya sentomer juga yang menyebabkan
penyakit very sstemik sceriosis, dan periperal juga antigennya itu anti-DNA dan
menimbulkan penyakit SLE juga, , ada nucleolor antigenya RNA-asosiated Ag dan
menyebabkan penyakit sytemik scriosis. Dimana juga spcled yaitu antigenya
ANA(SM, dan RNP) ro-ssa,la-ssb dan meyebabkan suatu penyakit MCTD,SLE,SS,
poly/dermatomiosytis. Dan disuuse yaitu hidtone toposimerase 1 yaitu drug
induced LE SLE.

Disini juga kita akan membahas bagaimana itu Anti-dsDNA antibodies dimana
antibodies yang menargetkan tulang punggung fosfat ribosa DNA asli muncul
pada sekitar 75% pasien SLE, tes diagnostik SLE dan pemantaun aktivitas
penyakit (Spesifisitas 94&) memainkan peran penting dalam patogenesis SLE
dan sangat berkolerasi dengan lupus nepharitis, nilai normalnya yaitu <25
IU/ml.\

Membahas antifosfolifid antibodies/apl yaitu antibodies terhadap posfolipid


anionik sel mebran, dan memiliki dua uji laboratorium yaitu ada ACA dan LA,
diagnosis SLE dan APS, dan pemeriksaan ini sangat terkait dengan
trombositipenia, trombosis dan aborsi berulang. Nila normalnya ACA igM/igG
<12U/ml.

Melengkapi uji serum yaitu plasma dan sel protein permukaan dimana 15%fraksi
globulin, proenzim, atau zymogen. Metode pengukuran menggunakan hemolitik
pelengkap assay imuno assay. Nilai normalnya ialah: c3: 85-185mg/l; c4: 10-50
mg/l, dimana indikasinya ialah untuk pemantauan aktivitas penyakit.

Hitung darah lengakp 50% pasien menunjukan penurunan jumlah leukosit, dan
mencari sel LE ( leukosit makroflag tertelan) dalam preparat patognomanik untuk
LE.

Urinalisis yaitu protein pada pasien, SLE menyarankan lupus nephritis,


lrukositoria, Rasio kreatin protein lebih sensitif dibandingkan proteinuria.

Anda mungkin juga menyukai